Anda di halaman 1dari 192

SMP/IPS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1.1
RASIONAL DAN ELEMEN
PERUBAHAN KURIKULUM
1.2
SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
1.3
PENDEKATAN, MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN PADA
KURIKULUM 2013

SMP/IPS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN :

1. KONSEPKURIKULUM 2013

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk


mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan
sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia
berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga
negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang
meliputi rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI, KD, strategi
implementasi Kurikulum 2013, serta pendekatan pembelajaran dan penilaian
pada Kurikulum 2013.
Kompetensi yang dicapai
1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013.
2. Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013.
3. Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran Kimia.
4. Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Indikator
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan
perkembangan masa depan
2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL,
SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013.
5. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik
6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, , DL)
7. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Langkah Kegiatan

Mengamati
tayangan
video
cuplikan
contoh
pembelajar
an
Kurikulum
2013

Diskusi
kelompok
(Peserta
dibagi
dalam 4
kelompok)

Presentasi
hasil diskusi
kelompok dan
komentar dari
kelompok lain
(20
menit/kelomp
ok)

Penyimpula
n hasil
diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil

diskusi
kelompok
menggunakan
Modul
Pelatihan
Implementasi
Kurikulum 2013Lembar Kerja 1.1a, 1.1b (LK SMP/IPSBahan
1.1a, 1.1b, 1.1c)

LK-1.1a
LEMBAR KEGIATAN

ANALISIS KURIKULUM 2013

Tujuan:
Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD,
strategi implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran
dan penilaian pada Kurikulum 2013.
Langkah Kerja:
1

2
3
4

Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013


yang terkait dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian
Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut,
tuliskan jawaban hasil diskusi pada kolom yang tersedia
Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban
pertanyaan hasil diskusi
Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain
No

Pertanyaan

1.

Mengapa perlu adanya


pengembangan Kurikulum?

2.

Apa saja elemen perubahan


dalam Kurikulum 2013

3.

Bagaimana strategi implementasi


Kurikulum 2013 dalam proses
pembelajaran?

4.

Apa perbedaan kompetensi


peserta didik pada Kurkulum 2006
dan Kurikulum 2013

5.

Bagaimana pendekatan dan


model-model pembelajaran dalam

Jawaban

SMP/IPS

Kurikulum
Modul
Pelatihan 2013
Implementasi Kurikulum 2013

6.

Bagaimana penilaian
pembelajaran dalam Kurikulum
2013?

Untuk lebih memudahkan para peserta pelatihan memahami keterkaitan SKL, KI


dan KD dan pembelajaran IPS , alangkah baiknya melakukan kegiatan analisis
dan membuat rancangan keterpaduan pembelajaran IPS. LK 2b dan LK 2 c
berikut dapat dijadikan latihan.

Modul
Pelatihan
Implementasi
Kurikulum 2013Lembar Kerja 1.2b (LK - 1.2b)
SMP/IPSBahan
diskusi
kelompok
menggunakan

LK
1.2b
LEMBAR KERJA
ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD
IPS KELAS VII DAN VIII
PETUNJUK KEGIATAN ANALISIS SKL, KI DAN KD
Kompetensi
Kurikulum 2013
Tujuan Kegiatan
Kelompok Kerja
1
2
3
4
5
6
7
8

: Memahami keterkaitan antara SKL, KI dan KD pada


: Menganalisis keterkaitan SKL, KI dan KD
:

Bacalah substansi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Tahun 2013


Baca dan komparasikan dengan SKL Tahun 2006 (Permendiknas Th 2006)
Bacalah KI dan KD semua mata pelajaran (tertuang dalam format kajian)
Baca Tema-tema 1 tahun yang telah tersedia
Bacalah dan atau buatlah Indikator yang mengacu pada KD dan Tema
Pelajari aspek-aspek keterkaitan antara KI, KD, dan Indikator serta Tema yang
tersedia (dalam format kajian)
Buatlah ceklist dari setiap Indikator dikorelasikan dengan Tema-Tema satu
tahun (dapat dilakukan secara kelompok dan atau Individu)
Setelah selesai masukkan hasil ceklist ke dalam format Jaringan KD &
Indikator

LK
1.2b

LEMBAR KERJA
ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD
ILMU PENGETAHUAN SOSIALKELAS VII DAN VIII
MATA PELAJARAN
KELAS
TEMA

: ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


: VII/VIII
: .

Domai
n

Standar Kompetensi
Lulusan

Sikap

Memiliki perilaku yang


mencerminkan sikap
orang beriman,
berakhlakmulia,
percayadiri, dan
bertanggungjawab
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya

Kompetensi Inti

Kompeten
si Dasar

Materi/
Konsep
Esensial

Aktivitas/Kegia
tan Belajar
Siswa
untuk
Mencapai
Kompetensi

Teknik dan
Bentuk
Instrumen
Penilaian

Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
Menghargai dan
menghayati perilakujujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi,
gotongroyong), santun,
percayadiri, dalam
berinteraksi secara efekti
fdengan lingkungan
sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya

Domai
n

Standar Kompetensi
Lulusan

Penget
ahuan

Memiliki pengetahuan
Faktual, konseptual dan
prosedural dalam
Ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan
budaya dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
fenomena dan kejadian
yang tampak mata
Memiliki kemampuan
pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan
konkret Sesuai dengan
yang dipelajari di
sekolah atau sumber
lain yang sama dengan
yang diperoleh dari
sekolah

Ketera
mpilan

Kompetensi Inti

Kompeten
si Dasar

Materi/
Konsep
Esensial

Aktivitas/Kegia
tan Belajar
Siswa
untuk
Mencapai
Kompetensi

Teknik dan
Bentuk
Instrumen
Penilaian

Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual,
danprosedural)
berdasarkan rasa
ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan
kejadian tampak mata

Mencoba, mengolah, dan


menyaji dalam ranah
konkret menggunakan,
mengurai, merangkai,
modifikasi, dan
membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
membaca, menghitung,
menggambar, dan
mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/teori

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK - 1.2c
Bahan diskusi kelompok menggunakan Lembar Kerja
Materi Pelatihan: 1. Konsep Kurikulum 2013
Sub Materi Pelatihan 1.3 Pendekatan Pembelajaran, Konsep Pembelajaran IPS
PETUNJUK KEGIATAN PERANCANGAN MODEL KETERPADUAN
PADA PEMBELAJARAN IPS
Kompetensi : Mendeskripsikan konsep pembelajaran IPS Terpadu
Tujuan :
1 Memetakan konsep esensial pada KD mata pelajaran IPS yang dapat
dipadukan (KD domain sikap, pengetahuan dan keterampilan)
2 Memetakan konsep esensial dari satu tema IPS untuk satu kali tatap muka
pembelajaran
3 Merancang instrumen model keterpaduan pada penyajian satu topik IPS
Langkah Kerja:
1 Silahkan Anda berkumpul dengan kelompok kegiatan analisis SKL,KI dan KD
pada materi pelatihan!
2 Cermati kembali hasil analisis SKL, KI dan KD yang telah kelompok Anda buat.
3 Buatlah pemetaan konsep esensial yang teridentifikasi pada hasil analisis
SKL, KI dan KD dalam bentuk mind maps
4 Berdasarkan hasil pemetaan konsep tersebut, tentukan tema IPS yang
dapat disajikan pada setiap tatap muka pembelajaran
5 Buatlah pemetaan konsep yang dapat dipadukan pada masing-masing tema
IPS untuk setiap tatap muka pembelajaran tersebut
6 Berdasarkan pemetaan konsep pada setiap tema atau materi IPS yang Anda
buat, rancanglah instrumen model keterpaduan yang cocok dengan
pemetaan tersebut untuk penyajian pembelajarannya. Rancangan cukup
dibuat dalam bentuk gambar model keterpaduan.

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO-1.1

HAND-OUT
Materi 1.1

RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM


2013

A. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013


Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP
2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu.
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan
yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan Internal
a. Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar
pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian,
dan standar kompetensi lulusan.
b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk
usia produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki
kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar
biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan
keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan
dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan,
persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta
berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi
informasi.
b. Kompetensi masa depan antara lain
kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara
yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan
toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk
bekerja.
c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek
kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi,
Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning.
e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,
plagiarisme, dan kecurangan dalam Ujian
3. Penyempurnaan Pola Pikir

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat
terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses
pembelajaran sebagai berikut ini.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari

berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.


satu arah menuju interaktif.
isolasi menuju lingkungan jejaring.
pasif menuju aktif-menyelidiki.
maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
alat tunggal menuju alat multimedia.
hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
usaha sadar tunggal menuju jamak.
satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
pemikiran faktual menuju kritis.

p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.


4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi
lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan
kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya
yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan
pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi
disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan
mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugastugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan
memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru.
5. Pendalaman dan Perluasan Materi
Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level
kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta
didik Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja,
sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai
level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam).
Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk
peserta didik kelas 2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda.
Untuk bidang matematika, lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya
mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan hampir 50%
peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance.
Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh
berbeda dengan pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika.
Hasil studi pada tahun 2007 dan 2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95%
peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara
hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut
(advanced).
3

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan
untuk kelas IV SD juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan
hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang dipaparkan terdahulu. Dalam hal
membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV juga hanya
mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan
mampu mencapai level tinggi dan advance.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa
soal-soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi
menjadi empat kategori, yaitu:
-

low mengukur kemampuan sampai level knowing


intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
high mengukur kemampuan sampai level reasoning
advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete
information.
Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan
mengevaluasi ulang ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum
dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi
peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam
perbandingan internasional.

B. Karakteristik Kurikulum 2013


Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD)
mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki
seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik
untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu
untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah
diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah
pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti
menjadi unsur organisatoris (organizing elements)
Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan
untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI)
atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK).
Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas
tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk
mata pelajaran dan kelas tersebut.
C. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan
pembelajaran ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang
berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan
di kelas, sekolah, dan masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS,
SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif
untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang
memuaskan (excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten
kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat
mastery dan diajarkan secara langsung (direct teaching), keterampilan
kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat developmental yang
dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),
sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui
proses pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching).
e. Pembelajaran
kompetensi
untuk
konten
yang
bersifat
developmentaldilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan
dengan pertemuan lainnyadan saling memperkuat antara satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
f.

Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan


belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses
pembelajaran tidak langsung bukan kurikulum tersembunyi (hidden
curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran
tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.

g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif


melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak),
menanya (lisan, tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan
keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-kan (lisan, tulis,
gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).
h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik
menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran remedial
5

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan
berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik.
Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas
sesuai dengan hasil analisis jawaban peserta didik.
i.

Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat


formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk
memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.

2. Pembelajaran ekstrakurikuler.
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas
yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal
secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib
dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib.Kegiatan
ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur
pendukung kegiatan intrakurikuler.
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena
mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk
mencapai kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk
satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai
dengan kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar
Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah
kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses
pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model
kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan
psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar
dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai
dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif
dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10.Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11.Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki
pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk
mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok
peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses
memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau
sekelompok peserta didik.
E. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata
pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum
adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem
belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum
yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester

1. Struktur Kurikulum SMP/MTs


Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari
semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII,
VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap
yaitu 40 menit. Struktur Kurikulum SMP/MTS adalah sebagai berikut.

MATA PELAJARAN
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Bahasa Inggris
Kelompok B
1. Seni Budaya
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3. Prakarya
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu

ALOKASI WAKTU
BELAJAR PER MINGGU
VII
VIII
IX
3
3
6
5
5
4
4

3
3
6
5
5
4
4

3
3
6
5
5
4
4

3
3
2
38

3
3
2
38

3
3
2
38

Keterangan:

Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.


7

SMP/IPS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013


IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan
integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya
sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan
berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli
dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Disamping itu,
tujuan pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya,
semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang
ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk
pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan
berbagai keunggulan wilayah nusantara.

Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari,
dan seni teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap
satuan pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan
kemampuan (guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu.

Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan
pengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan
pendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua
aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi daerah pada satuan
pendidikan itu.

2. Ilmu Pengetahuan Sosial


a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang
ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar
realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan
interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi,
sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS atau studi
sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari
isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial.
Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki
keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan
wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah
memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari
berbagai periode. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang
berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitasaktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual,
teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu
politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada
aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan.
Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku
8

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
seperti konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol
sosial. Secara intensif konsep-konsep seperti ini digunakan ilmu-ilmu
sosial dan studi-studi sosial.

b. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial


Karateristik mata pelajaran IPS SMP/MTs antara lain sebagai berikut.
1) IPS dibelajarkan dengan menggunakan geografi sebagai platform
2) IPS merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah,
ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan
juga bidang humaniora, pendidikan dan agama (Numan Soemantri,
2001).
3) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur
keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas
sedemikian rupa sehingga menjadi
pokok bahasan atau tema
tertentu.
4)

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut


berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan
interdisipliner dan multidisipliner.

5) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa


dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat,
kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses
dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive
seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan
keamanan.
6) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga
dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta
kehidupan manusia secara keseluruhan. Ketiga dimensi tersebut
terlihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Dimensi IPS Dalam Kehidupan Manusia

Dimensi dalam
kehidupan
manusia
Area dan
substansi
pembelajaran

Contoh
Kompetensi
Dasar yang
dikembangkan

Ruang

Waktu

Nilai/Norma

Alam sebagai
tempat dan
penyedia
potensi sumber
daya

Alam dan
kehidupan yang
selalu berproses,
masa lalu, saat
ini, dan yang akan
datang

Adaptasi spasial
dan eksploratif

Berpikir
kronologis,
prospektif,
antisipatif

Kaidah atau aturan


yang menjadi
perekat dan
penjamin
keharmonisan
kehidupan manusia
dan alam
Konsisten dengan
aturan yang
disepakati dan
kaidah alamiah
masing-masing
disiplin ilmu

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Dimensi dalam
kehidupan
manusia
Alternatif
penyajian dalam
mata pelajaran

Ruang
Geografi

Waktu
Sejarah

Nilai/Norma
Ekonomi,
Sosiologi/Antropolo
gi

Sumber: Sardiman, 2004

c. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial


1) IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative
science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan
disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif,
pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin
tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan sosial dan alam. Disamping itu, tujuan
pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya,
semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di
bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga
ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya,
serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.
2) Muatan
pembelajaran
di
Sekolah
Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah yang berbasis pada konsep-konsep
terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS).
3) Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran
dalam bentuk integrated sciences dan integrated social studies.
Muatan IPA berasal dari disiplin biologi, fisika, dan kimia,
sedangkan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi, geografi, dan
sosiologi. Kedua matapelajaran tersebut merupakan program
pendidikan yang berorientasi
aplikatif,
pengembangan
kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan
pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam.
4) Jadi, tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang
bangsa, semangat kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas
masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5) Tujuan
pendidikan
IPA
menekankan
pada
pemahaman
tentang lingkungan dan alam sekitar beserta kekayaan yang
dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam perspektif
biologi, fisika, dan kimia. Integrasi
berbagai
konsep
dalam
matapelajaran IPA dan IPS menggunakan pendekatan transdisciplinarity di mana batas-batas disiplin ilmu tidak lagi tampak
secara tegas dan jelas, karena konsep- konsep disiplin ilmu
berbaur dan/atau terkait dengan permasalahan- permasalahan
yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut memudahkan
10

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
pembelajaran
IPA
dan
IPS
menjadi
kontekstual.

pembelajaran

yang

6) Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar


ruang, dan waktu. Ruang adalah tempat di mana manusia
beraktivitas, koneksi antar ruang menggambarkan mobilitas
manusia antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu
menggambarkan masa di mana kehidupan manusia itu terjadi.

d. Konsep Pembelajaran Terpadu dalam Ilmu Pengetahuan Sosial


(IPS)
Pendekatan pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut dengan
pendekatan interdisipliner. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya
merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali,
dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik
(Depdikbud, 1996:3). Salah satu di antaranya adalah memadukan
Kompetensi Dasar. Melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat
memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan
untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang
hal-hal yang dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk
dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari.
Pada pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajaran disusun
dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan
pembelajaran terpadu, dalam hal ini, dapat mengambil suatu tema dari
suatu cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan
diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Tema dapat
dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang.
Bisa membentuk permasalahan yang dapat dilihat dan dipecahkan dari
berbagai disiplin atau sudut pandang, contohnya banjir, pemukiman
kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial, modernisasi, revolusi
yang dibahas dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial.

11

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
3. Tema-tema dan perubahannya
Contoh Tema-tema IPS berdasarkan buku siswa kelas vii dan viii
NO

KELA
S

TEMA

I.
VII
TAHUN 2013
1
Keadaan
alam dan
aktivitas
penduduk
Indonesia

SUB MATERI

Potensi
dan
sebaran
sumber
daya alam
Indonesia

Penduduk
Indonesia
dan

pemanfaat
an sumber
daya alam

ALTERNATIF
TAMBAHAN
MATERI

Konektivitas antar
ruang dan waktu
Letak wilayah dan
pengaruhnya bagi
keadaan alam
Indonesia
Keadaan alam
Indonesia
Keadaan sosial
masyarakat
Indonesia pada
masa praaksara,
Hindu, Budha dan
Islam

a. Manusia sebagai
makhluk social
b. Waktu,
keberlanjutan
dan perubahan

Pengertian dan
pengelompokan
sumber daya alam
Potensi dan
sebaran sumber
daya alam
Indonesia
Keadaan penduduk
Indonesia
Pemanfaatan
sumber daya alam
oleh penduduk
Indonesia
Potensi alam dan

a. Produksi,
konsumsi dan
distribusi

MATERI TINGKAT
KOMPETENSI

Manusia tempat
dan lingkungan:
Keruangan dan
konektivitas antar
ruang dan waktu
dalam lingkup
regional
Keruangan dan
konektivitas antar
ruang dan waktu
dalam lingkup
nasional
Keberlanjutan,
perubahan &
waktu:
Zaman praaksara,
Hindu,
Buddha,Islam
Zaman penjajahan
& zaman
pergerakan
kebangsaan
Sistem sosial dan
budaya:
Jenis fungsi & peran
kelembagaan
budaya ekonomi. &
politik
Dinamika interaksi
sosial, budaya dan
ekonomi

a. IPTEK
b. Globalisasi
c. Individu,
kelompok dan
institusi

12

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
NO

KELA
S

TEMA

SUB MATERI

Keragama
n sosial
dan
budaya
Indonesia

Interaksi
manusia
dengan
lingkunga
n

ALTERNATIF
TAMBAHAN
MATERI

MATERI TINGKAT
KOMPETENSI

mobilitas penduduk
antar wilayah di
Indonesia
Jenis-jenis
kelembagaan social
a. Bhinneka Tunggal
Bentuk-bentuk
Ika
keragaman social
dan budaya di
Indonesia
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
keragaman social
budaya
Kebudayaan
memperkokoh
integrasi bangsa
Keragaman budaya
sebagai asset
perekonomian
bangsa
a. Manusia, tempat
Pengertian
dan lingkungan
interaksi manusia
dan lingkungan
Saling keterkaitan
antar komponen
lingkungan
Dampak aktivitas
manusia terhadap
lingkungan alam
Dampak aktivitas
manusia terhadap
lingkungan
ekonomi
Dampak aktivitas
manusia terhadap
lingkungan social
budaya

II.
VII
PERUBAHAN TEMA DALAM BUKU TAHUN 2014
1
Keadaan
Letak wilayah
alam dan
Indonesia:
Letak geografis
aktivitas
penduduk Letak astronomis
Keadaan alam:
Indonesia
Iklim
Geologi
Flora fauna
Bentuk muka bumi
Aktivitas penduduk
Konektivitas ruang

Manusia tempat
dan lingkungan:
Keruangan dan
konektivitas antar
ruang dan waktu
dalam lingkup
regional
Keruangan dan
konektivitas antar
ruang dan waktu

13

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
NO

KELA
S

TEMA

SUB MATERI

dan waktu
Keadaan sosial
ekonomi dan
budaya
Praaksara, Hindu,
Budda dan Islam
Keadaan
Nenek moyang
Penduduk
bangsa Indonesia:

Penduduk
Indonesia
Penduduk
pendatang
jumlah dan
kepadatan
penduduk,
Komposisi
penduduk,
mobilitas penduduk
Aktivitas penduduk
Lembaga Sosial
Potensi
Pengertian SDA
SDA berdasarkan
dan
kemungkinan
pemanfaat
pemulihannya
an SDA
SDA berdasarkan
materi
SDA berdasar
habitat
Potensi :
sumberdaya udara
tanah
air
hutan
tambang
laut
Pemanfaatan
kegiatan :
ekonomi
pertanian
peternakan,
perikanan,
kehutanan
pertambangan
Letak
wilayah
Indonesia

ALTERNATIF
TAMBAHAN
MATERI

MATERI TINGKAT
KOMPETENSI
dalam lingkup
nasional

Keberlanjutan,
perubahan &
waktu:
Zaman praaksara,
Hindu,
Buddha,Islam
Zaman penjajahan
& zaman
pergerakan
kebangsaan

Sistem sosial dan


budaya:
Jenis fungsi & peran
kelembagaan
budaya ekonomi. &
politik
Dinamika interaksi
sosial, budaya dan
ekonomi

Letak geografis:
keadaan alam
iklim (flora dan
fauna)
geologi ( bentuk
muka bumi,
aktivitas

14

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
NO

KELA
S

TEMA

SUB MATERI

ALTERNATIF
TAMBAHAN
MATERI

MATERI TINGKAT
KOMPETENSI

penduduk,
konektivitas antar
ruang dan waktu)
III

VIII
TAHUN 2014
1
Masyaraka
t
Indonesia,
lingkunga
n dan
pembangu
nan
nasional

Perjuanga
n menuju
kemerdeka
an

Dinamika
kependudukan
Indonesia
Lingkungan
Indonesia
Aktivitas sosial
ekonomi
Dinamika politik
dan penjajahan
bangsa barat

Penderitaan masa
penjajahan
Melawan
keserakahan
penjajah
Bangkitnya
nasionalisme
Indonesia
Penderitaan zaman
pendudukan Jepang
Mensyukuri
kemerdekaan

a. Dampak jatuhnya
Konstantinopel
1) 3G (gold,
glory, gospel)
2) Dampak
imperialisme
terhadap
kehidupan
sosial,
ekonomi dan
budaya
3) Bentuk-bentuk
praktek
imperialisme
baru
4) Hubungan
kekayaan SDA
dengan
praktek
imperialisme
b. Dampak jumlah
penduduk
c. Politik etis
1) Trilogi Van
Deventer
2) Pergerakan
Nasionalisme
bangsa
Indonesia
d. Pembangunan
berkelanjutan

Manusia, tempat,
dan lingkungan:
- keruangan dan konek
tivitas antar ruang dan
waktu dalam mewujud
kan kesatuan wilayah
Nusantara
Keberlanjutan, perubahan
Waktu:

- aspek geografis,
ekonomi, budaya,
pendidikan dan politik
- zaman pergerakan
kemerdekaan
dan masa kini
Sistem sosial dan
Budaya:
- Manfaat kelembagaan sosia
budaya, ekonomi, dan
politik

a. Dampak
penjajahan
terhadap
kehidupan
ekonomi, sosial
dan budaya

15

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
NO
3

KELA
S

TEMA

SUB MATERI

Kelembag

aan
kepemimpi
nan

masyaraka
t

Dinamika
interaksi
manusia
dan
lingkunga
n

Pentingnya
kelembagaan
dalam masyarakat
Munculnya
kelembagaan
dalam masyarakat
Bentuk-bentuk
kelembagaan
dalam masyarakat
Fungsi dan peran
kelembagaan
dalam masyarakat
Kepemimpinan
dalam
kelembagaan
masyarakat
Bentuk-bentuk
dinamika interaksi
manusia dengan
lingkungan alam,
social,budaya, dan
ekonomi
Sifat-sifat dinamika
interaksi manusia
dengan lingkungan
alam, sosial,
budaya, dan
ekonomi

ALTERNATIF
TAMBAHAN
MATERI
a. Manfaat
kelembagaan
bagi kehidupan
ekonomi, sosial
dan budaya

MATERI TINGKAT
KOMPETENSI

F. Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013


1. Jenis Perubahan
Perubahan kurikulum 2013 berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b) materi, c)
proses, dan d) penilaian.
a. Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh
semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal.
b. Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi
sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian
mengakomodasi conten lokal, nasional, dan internasional antara lain TIMMS,
PISA, PIRLS.
c. Perubahan pada proses pembelajaran mencakup: a) berorientasi pada
karakteristik kompetensi yag mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan
(Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta,
dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan
16

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD:
tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel;
untuk SMA: tematik dan Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning dan
Project Based Learning.
d. Perubahan pada penilaian mencakup: a) berbasis tes dan nontes (portofolio),
menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor
memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif
tentang sikap dan keterampilan kecukupan.

2. Perubahan pada Kompetensi


Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
a. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2).
Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat,
mandiri, demokratis, bertanggung jawab.
b. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu.
c. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencaai insan yang cakap dan kreatif.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman
materi mencakup: a) mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah
materi, b) bahasa sebagai penghela, c) tematik terpadu, d) penguatan IPA dan
IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan lembaga lainnya serta
dengan perkembangan di berbagai negara.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran
mencakup: a) lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk
keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry dan
discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup:
tes, portofolio, pedoman observasi, dan tes performansi.
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap,
keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills
seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

17

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Gambar 13: Elemen Perubahan


Berdasarkan gambar 11 di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK
dalam kompetensi lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft
skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran (ISI), adalah
kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata
pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi
yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran
dengan pendekatan saintific, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan
mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen perubahan pada
proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya
keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar 14: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk


Membangun Soft Skills dan Hard Skills
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik
Kurikulum 2013 adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills peserta didik dari
mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano
(1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak
atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak,
kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada
anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills
18

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan
ranah skills dan attutude.

Gambar 15: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013


Berdasarkan gambar 15 di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi
dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD,
SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari
Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari
Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl
meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing,
dan
characterizing/actualizing. Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi:
observing, questioning, experimenting, associating, dan communicating.
Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom degan revisi oleh Anderson
meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing,
evaluating, dan creating.
Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian.
Penguatan pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a)
menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyajikan, menalar, mencipta, dan mengkomunikasikan dengan
tetap memperhatikan karakteristik siswa, b) menggunakan ilmu pengetahuan
sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran, c) menuntun
siswa untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery learning), dan d)
menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa
pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif. Penguatan pada
penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya, mencakup: a) mengukur
tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b) menekankan pada
pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan),
c) mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa, dan d)
menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan
RPP, b) pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan
d) budaya mutu sekolah.

19

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran, melanglir secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan
aktivitas belajar, sumber dan media, output/produk siswa, dan penilaian.
b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian,
dan undeks kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi,
pelaksanaan, eksekusi rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan
pasca supervisi.
d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir
sekolah, ketaatan terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan
dan penghargaan).

20

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO- 1.2

Materi 1.2. SKL, KI, dan KD dan Strategi Implementasi Kurikulum


2013
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar
nasional pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi
pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.

A. Cakupan Kompetensi Lulusan


Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi
apa yang hendak dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik
sebagai jaminan yang akan mereka capai setelah menyelesaikan pendidikannya
pada satuan pendidikan tertentu. Pendekatan kompetensi lulusan menekankan
pada kemampuan holistik yang harus dimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan
membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap individu
peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya. Cakupan
kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang harus
dicapai dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 1:
DOMAIN

SIKAP

KETERAMPIL
AN

PENGETAHU
AN

Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus


Dicapai
Eleme
n

SD

SMP

SMA-SMK

Proses

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +


Mengamalkan

Individu

beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri,
motivasi internal

Sosial

toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah

Alam

pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta


perdamaian

Proses

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah +


Menyaji + Menalar + Mencipta

Abstrak

membaca, menulis, menghitung,


menggambar,mengarang

Konkret

menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,


membuat, mencipta

Proses

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa


+ Mengevaluasi

21

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
DOMAIN

Eleme
n

SD

SMP

SMA-SMK

Objek

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

Subyek

manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia

Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat


dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik


DOMAIN

SD

SMP

SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +


Mengamalkan
SIKAP

KETERAMPIL
AN

PENGETAHU
AN

pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan


bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji +
Menalar + Mencipta
pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi
pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban

Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan


sebagai berikut:
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya. Pencapaian pribadi
tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan.
2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi
tersebut dilakukan melalui proses: mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.
3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
22

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
peradaban.Pencapaian
pribadi
tersebut
dilakukan
melalui
proses:
mengetahui,
memahami,
menerapkan,
menganalisa,
dan
mengevaluasi.
Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan
gradasi setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai
berikut:
a.
perkembangan psikologis anak,
b.
lingkup dan kedalaman materi,
c.
kesinambungan, dan
d.
fungsi satuan pendidikan.
B. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar
Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,
standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan.
1. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B
Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B adalah manusia yang memiliki sikap,
keterampilan, dan pengetahuan sebagai berikut:
Tabel 4: Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/ PAKET B
DIMENSI

SIKAP

KETERAMPILAN

PENGETAHUAN

C. Standar isi

KOMPETENSI LULUSAN
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan Nnstru dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah atau sumber lain yang
sama dengan yang diperoleh dari sekolah.
Memiliki pengetahuan faktual , konseptual dan
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian yang tampak mata.

Mata Pelajaran IPS

Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah


ditetapkan untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi
lulusan dikelompokkan menjadi beberapa Tingkat Kompetensi. Tingkat

23

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai
kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat
generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam
rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi terdiri atas
8 (delapan) jenjang yang harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan
berkesinambungan.
Tingkat
Kompetensi
tersebut
diterapkan
dalam
hubungannya dengan tingkat kelas sejak peserta didik mengikuti pendidikan
TK/RA, Kelas I sampai dengan Kelas XII jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Tingkat Kompetensi TK/RA bukan merupakan prasyarat masuk Kelas I.
Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat
perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3)
Penguasaan kompetensi yang berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga
memperhatikan; tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan
pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan. Berdasarkan
pertimbangan di atas, Tingkat Kompetensi dirumuskan seperti yang tertuis di
bawah ini. Lingkup Materi atau muatan IPS sesuai Permendikbud nomor 64 tahun
2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.

Tingka
t
Kompe
-tensi
4

Kelas

Kompetensi

VII-VIII - Menghargai dan memiliki perilaku


sebagai warga negara Indonesia
yang dapat melakukan perubahan
dan keberlanjutan kehidupan
melalui interaksi sosial dan alam
yang sesuai dengan ajaran agama
yang dianutnya
- Memahami aspek keruangan dan
konektivitas antar ruang dan waktu
dalam lingkup regional dan nasional
pada perubahan dan keberlanjutan
kehidupan masyarakat Indonesia
pada zaman praaksara sampai
zaman pergerakan kebangsaan
- Memahami jenis, fungsi, dan peran
kelembagaan dinamika
- interaksi sosial dalam mendukung
keberlanjutan kehidupan
masyarakat
- Mengemukakan pendapat mengenai
masalah sosial masyarakat
Indonesia dalam lingkup regional
dan nasional serta mampu

Lingkup Materi
Manusia, tempat, dan
lingkungan
- keruangan dan konektivitas
antar
ruang dan waktu dalam
lingkup
regional
- keruangan dan konektivitas
antar
ruang dan waktu dalam
lingkup nasional
Keberlanjutan, perubahan
dan
waktu,
- aspek geografis, ekonomi,
budaya, pendidikan dan
politik
- zaman praaksara, zaman
Hindu- Buddha dan zaman
Islam zaman penjajahan dan
zaman pergerakan
kebangsaan

24

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
memecahkan masalah sosial
sederhana melalui dinamika
interaksi sosial di lingkungan
sekitarnya

4A

IX

Sistem sosial dan budaya


- Jenis, fungsi dan peran
kelembagaan sosial, budaya
ekonomi, dan politik
- Dinamika interaksi manusia
dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan ekonomi
Manusia,
tempat,
dan
- Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha
Esa sebagai penduduk Indonesia
lingkungan
yang mampu melakukan perubahan - keruangan dan konektivitas
dan keberlanjutan kehidupan
antar ruang dan waktu
melalui interaksi sosial dan
dalam mewujudkan
lingkungannya
kesatuan wilayah Nusantara
- Memahami aspek keruangan dan
Keberlanjutan, perubahan,
konektivitas antar ruang dan waktu
dalam mewujudkan kesatuan
dan Waktu
wilayah Nusantara yang mencakup - aspek geografis, ekonomi,
perubahan dan keberlanjutan
budaya, pendidikan dan
kehidupan masyarakat Indonesia
politik
zaman
pergerakan
pada zaman pergerakan
kemerdekaan dan masa kini
kemerdekaan sampai masa kini
- Memahami manfaat kelembagaan dan
landasan dinamika interaksi sosial
Sistem sosial dan budaya
dalam mendukung keberlanjutan
- Manfaat kelembagaan sosial,
kehidupan Masyarakat
budaya, ekonomi, dan
- - Mengemukakan pendapat mengenai
politik
masalah sosial masyarakat
Indonesia dalam mewujudkan
kesatuan wilayah Nusantara, serta
mampu mengatasi masalah sosial
di lingkungan sekitarnya melalui
alternatif tindakan nyata sebagai
bentuk partisipasi dalam kehidupan
berbangsa dan Bernegara

*Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat


generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam
rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi 4A merupakan kemampuan peralihan jenjang
pendidikaan dasar ke pendidikan menengah dan Tingkat Kompetensi 6
merupakan kemampuan peralihan pendidikan menengah ke jenjang
pendidikan tinggi.

D.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS

1. Kompetensi Inti ( KI )

25

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada
kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi
dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
-Kompetensi
-Kompetensi
-Kompetensi
-Kompetensi

Inti-1
Inti-2
Inti-3
Inti-4

(KI-1)
(KI-2)
(KI-3)
(KI-4)

untuk
untuk
untuk
untuk

kompetensi
kompetensi
kompetensi
kompetensi

inti
inti
inti
inti

sikap spiritual;
sikap sosial;
pengetahuan; dan
keterampilan.

2. Kompetensi Dasar ( KD)


Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu Matapelajaran. Kompetensi dasar
dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti
sebagai berikut:
2.1 kelompok 1 : kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
2.2 kelompok 2 : kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
2.3 kelompok 3 : kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
2.4 kelompok 4 : kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.

26

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Gabungan Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti
Tabel 6: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS
KELAS VII
KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama
yang dianutnya

1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah


menciptakan waktu dengan segala perubahannya
1.2 Menghargai ajaran agama dalam berfikir dan
berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan
mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi dan politik dalam masyarakat
1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang
telah menciptakan manusia dan
2. Menghargai dan
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, gotong royong,
menghayati perilaku jujur,
bertanggung jawab, toleran, dan percaya diri
disiplin, tanggungjawab,
sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh sejarah
peduli (toleransi, gotong
pada masa lalu.
royong), santun, percaya
2.2 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, terbuka dan
diri, dalam berinteraksi
kritis terhadap permasalahan sosial sederhana.
secara efektif dengan
2.3 Menunjukkan perilaku santun, peduli dan
lingkungan sosial dan alam
menghargai perbedaan pendapat dalam interaksi
dalam jangkauan
sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
3.pergaulan
Memahamidan
pengetahuan 3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas
(faktual, konseptual, dan
antar ruang dan waktu dalam lingkup regional
prosedural) berdasarkan
serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan
rasa ingin tahunya tentang
manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan
ilmu pengetahuan,
politik)
teknologi, seni, budaya
3.2 Memahami perubahan masyarakat Indonesia pada
terkait fenomena dan
masa praaksara, masa hindu Buddha dan masa
kejadian tampak mata
Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya,
pendidikan dan politik
3.3 Memahami jenis-jenis kelembagaan sosial,
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hasil-hasil
menyaji dalam ranah
kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada
konkret (menggunakan,
masa praaksara, masa hindu , buddha dan masa
mengurai, merangkai,
Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan
memodifikasi, dan
politik yang masih hidup dalam masyarakat
membuat) dan ranah
sekarang
abstrak (menulis,
4.2 Menghasilkan gagasan kreatif untuk Memahami
membaca, menghitung,
jenis-jenis
menggambar,dan
kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik
mengarang) sesuai
di lingkungan masyarakat sekitar

KELAS: VIII

27

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama
yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati karunia Tuhan YME yang telah
menciptakan waktu dengan segala perubahannya
1.2 Menghayati ajaran agama dalam berfikir
dan berperilaku
sebagai
penduduk
Indonesia
2.1 Menunjukkan
perilaku
jujur,
gotong royong,

2. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur,
bertanggung jawab, toleran, dan percaya diri
disiplin, tanggungjawab,
sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh sejarah
peduli (toleransi, gotong
pada masa lalu.
royong), santun, percaya diri, 2.2 Memiliki rasa ingin tahu, terbuka dan sikap
dalam berinteraksi secara
kritis terhadap permasalahan sosial sederhana.
efektif dengan lingkungan
2.3 Menunjukkan perilaku santun, peduli dan
sosial dan alam dalam
menghargai perbedaan pendapat dalam
jangkauan pergaulan dan
interaksi sosial dengan lingkungan dan teman
keberadaanny
sebaya
3. Memahami dan
3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar
menerapkan pengetahuan
ruang dan waktu dalam lingkup nasional serta
(faktual, konseptual, dan
perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia
prosedural) berdasarkan rasa
(ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik)
ingin tahunya tentang ilmu
3.2 Mendeskripsikan perubahan masyarakat Indonesia
pengetahuan, teknologi,
pada masa penjajahan dan tumbuhnya semangat
seni, budaya terkait
kebangsaan serta perubahan dalam aspek
fenomena dan kejadian
geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik
tampak mata
3.3 Mendiskripsikan fungsi dan peran kelembagaan
sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam
masyarakat
3.4 Mendeskripsikan bentuk-bentuk dan sifat dinamika
interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial,
budaya, dan ekonomi
4. Mengolah, menyaji,
dan menalar dalam
ranah konkret
(menggunakan,
mengurai,
merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
membaca,
menghitung,
menggambar, dan
mengarang) sesuai
dengan yang
dipelajari di sekolah

4.1 Menyajikan hasil olahan telaah tentang


peninggalan kebudayaan dan fikiran masyarakat
Indonesia pada masa penjajahan dan tumbuhnya
semangat kebangsaan dalam aspek geografis,
ekonomi, budaya, pendidikan dan politik yang ada
di lingkungan sekitarnya
4.2 Menggunakan berbagai strategi untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan
fungsi peran kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi dan politik di lingkungan masyarakat
sekitar
4.3 Menyajikan hasil pengamatan tentang bentukbentuk dan sifat dinamika interaksi manusia
dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan
ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar

KELAS: IX

28

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya

1.1 Mensyukuri karunia Tuhan YME yang telah


memberikan kesempatan kepada bangsa
Indonesia untuk melakukan perubahan dalam
aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik
1.2 Mensyukuri adanya kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi dan politik dalam masyarakat yang
mengatur kehidupan manusia dalam berfikir dan
berperilaku sebagai penduduk Indonesia
1.3 Mensykuri karunia dan rahmat Tuhan YME yang
telah menciptakan manusia dan lingkungannya
2. Menghargai dan
2.1 Memiliki perilaku cinta tanah air dalam
menghayati perilaku
kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai
jujur, disiplin,
perwujudan rasa nasionalisme
tanggungjawab, peduli
2.2 Menunjukkan kepedulian dan sikap kritis terhadap
(toleransi, gotong
permasalahan sosial sederhana.
royong), santun, percaya 2.3 Memiliki rasa tanggung jawab, peduli, percaya diri
diri, dalam berinteraksi
dalam mengembangkan pola hidup sehat,
secara efektif dengan
kelestarian lingkungan fisik, budaya, dan
lingkungan sosial dan
peninggalan berharga di masyarakat
alam dalam jangkauan
2.4 Menunjukkan perilaku santun, peduli dan
pergaulan dan
menghargai perbedaan pendapat dalam interaksi
keberadaannya
manusia dengan lingkungan dan teman sebaya
1. Memahami dan
3.1 Menerapkan aspek keruangan dan konektivitas
menerapkan
antar ruang dan waktu dalam mewujudkan
pengetahuan (faktual,
kesatuan wilayah Nusantara yang mencakup
konseptual, dan
perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia
prosedural ) berdasarkan
(ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik)
rasa ingin tahunya
3.2 Menelaah perubahan masyarakat Indonesia dari
tentang ilmu
masa pergerakankemerdekaan sampai dengan awal
pengetahuan,
reformasi dalam aspek geografis, ekonomi, budaya,
teknologi,seni, budaya
pendidikan dan politik dalam wawasan kebangsaan
terkait fenomena dan
3.3 Membandingkan manfaat kelembagaan sosial,
kejadian tampak mata
budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara
3.4 Membandingkan landasan dari dinamika interaksi
manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya,
ekonomihasil olahan telaah tentanghasil-hasil
4. Mengolah, menyaji,
4.1 dan
Menyajikan
dan menalar dalam
kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia
ranah konkret
pada masa pergerakan kemerdekaan sampai
(menggunakan,
sekarang dalam aspek geografis, ekonomi, budaya
mengurai,
dan politik dalam kehidupan berbangsa dan
merangkai,
bernegara
memodifikasi, dan
4.2 Merumuskan alternatif tindakan nyata dalam
membuat) dan
mengatasi masalah yang kelembagaan sosial,
ranah abstrak
budaya, ekonomi dan politik dalam kehidupan
(menulis,
berbangsa dan bernegara
membaca,
4.3 Merumuskan alternatif tindakan nyata dan
menghitung,
melaksanakannya sebagai bentuk partisipasi dalam
menggambar, dan
mengatasi masalah lingkungan alam, sosial,
mengarang) sesuai
budaya, dan ekonomi sebagai akibat adanya
dengan yang
dinamika interaksi manusia dalam kehidupan
dipelajari di sekolah
berbangsa dan bernegara

E. Strategi Implementasi
29

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai
berikut.

1
-

Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SD/MI, SMP/MTs,
dan SMA/MA/ SMK/MAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan
dilakukan di seluruh wilayah NKRI.
Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun
kedua implementasi. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs,
SMA/MA, SMK/MAK yang belum melaksanakan kurikulum.
Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK telah melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.

Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015.
Seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah
mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum.

Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika


implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku
sudah teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas buku untuk peserta didik
dan buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta didik
dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.

Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi,


manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena
itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan
dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.

Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan


kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli
2013-2016. Pada akhir tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan
yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi merupakan masalah
mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana
seharusnya.

30

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-1.3a
Materi 1.3 : Pendekatan, Model-Model Dan Penilaian Pembelajaran
Pada Kurikulum 2013

A. Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013


1 Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu
Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan
dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih
mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan
penalaran deduktif (deductivereasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan
yang spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi
spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya,
penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang
lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian
spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah
merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau
gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan
pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian
(method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat
diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang
spesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas
pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau
data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
2 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran
terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.

mengamati;
menanya;
mengumpulkan informasi;
mengasosiasi; dan
mengkomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan


belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan
Maknanya

31

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Langkah
Pembelajaran

Kegiatan Belajar

Kompetensi Yang
Dikembangkan

Mengamati

Membaca, mendengar,
menyimak, melihat (tanpa atau
dengan alat)

Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi

Menanya

Mengajukan pertanyaan tentang


informasi yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa
yang diamati

Mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang
perlu

(dimulai dari pertanyaan faktual


sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik)
Mengumpulkan
informasi/
eksperimen

- melakukan eksperimen
- membaca sumber lain selain buku
teks
- mengamati objek/ kejadian/
- aktivitas
- wawancara dengan narasumber

Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah


dikumpulkan baik terbatas dari
mengolah
hasil kegiatan
informasi
mengumpulkan/eksperimen
mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi.

untuk hidup cerdas dan belajar


sepanjang hayat

Mengembangkan sikap teliti,


jujur,sopan, menghargai
pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengembangkan sikap jujur,
teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif
dalam menyimpulkan .

- Pengolahan informasi yang


dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasik
an

Menyampaikan hasil pengamatan,


kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya

Mengembangkan sikap jujur,


teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar.

32

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
a. Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
(meaningfull learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi
pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran
memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan
materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kegiatan mengamati dalam
pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah sebagai
berikut.
- Menentukan objek apa yang akan diobservasi
- Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan
diobservasi
- Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik
primer maupun sekunder
- Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk
mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar
- Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti
menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan
alat-alat tulis lainnya.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan
observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale),
catatan anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal
(mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan
nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala
rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut
tingkatannya.
b. Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa.
Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik). Menanya dapat juga tidak diungkapkan, tetapi dapat saja ada di
dalam
pikiran
peserta
didik.
Untuk
memancing
peserta
didik
mengungkapkannya
guru harus member kesempatan
mereka untuk
mengungkapkan pertanyaan. Kegiatan bertanya oleh guru dalam
pembelajaran juga sangat penting, sehingga tetap harus dilakukan.
Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik
tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta
mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan
ancangan untuk mencari solusinya.

33

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada
peserta
didik
untuk
menunjukkan
sikap,
keterampilan,
dan
pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan
pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan
menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,
mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima
pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan
toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap
dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan
berempati satu sama lain.
Kriteria pertanyaan yang baik
Kriteria pertanyaan yang baik
adalah: singkat dan jelas, menginspirasi
jawaban, memiliki fokus, bersifat probing atau divergen, bersifat validatif
atau penguatan, memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang,
merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, merangsang proses
interaksi
Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk
memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami
kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkatan kognitif
mulai
dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang
menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih
tinggi disajikan berikut ini.
Tingkata
n
Kognitif
yang
lebih
rendah

Subtingkatan
Pengetahuan
(knowledge)

Pemahaman
(comprehensi
on)
Penerapan
(application

Kata-kata kunci pertanyaan

Apa...
Siapa...
Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan...
Terangkahlah...
Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Gunakanlah...
Tunjukkanlah...
Buatlah...
Demonstrasikanlah.
..

pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...
Dll.

Bandingkan...
Ubahlah...
Berikanlah interpretasi...

Carilah hubungan...
Tulislah contoh...
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...

34

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tingkata
n
Kognitif
yang
lebih
tinggi

Subtingkatan

Analisis
(analysis)

Sintesis
(synthesis)

Evaluasi
(evaluation)

Kata-kata kunci pertanyaan

Analisislah...
Kemukakan buktibukti
Mengapa
Identifikasikan
Ramalkanlah
Bentuk
Ciptakanlah
Susunlah
Rancanglah...
Tulislah
Berilah pendapat
Alternatif mana
yang lebih baik
Setujukah anda
Kritiklah

Tunjukkanlah
sebabnya
Berilah alasan-alasan

Bagaimana kita dapat


memecahkan
Apa yang terjadi
seaindainya
Bagaimana kita dapat
memperbaiki
Kembangkan
Berilah alasan
Nilailah
Bandingkan
Bedakanlah...

c. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba)


-

Mengumpulkan informasi/ eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain:


melakukan eksperimen;
membaca sumber lain selain buku teks;
mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan
wawancara dengan narasumber.
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik
harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau
substansi yang sesuai. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses
untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu
menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya
merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru
bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan, (3) Perlu
memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru menyediakan kertas kerja
untuk pengarahan kegiatan murid, (5) Guru membicarakan masalah yanga
akan yang akan dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada
murid, (7) Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8)
Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap
perlu didiskusikan secara klasikal.

d. Mengasosiasi/ Mengolah informasi


Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan
menalar. Istilah menalar dalam kerangka proses pembelajaran dengan
pendekatan
ilmiah
yang
dianut
dalam
Kurikulum
2013
untuk
35

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif.
Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata
empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa
pengetahuan.
Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran
nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan
padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing,
meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran.Karena itu, istilah
aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan
pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau
pembelajaran asosiatif.Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada
kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam
peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.
Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan
aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik
dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap
sesuai dengan tuntutan kurikulum.
2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah.
Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan
disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara
simulasi.
3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai
dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks
(persyaratan tinggi).
4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan
diamati
5) Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan
dapat menjadi kebiasaan atau pelaziman.
7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan
memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.
e. Mengomunikasikan
Dalam kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran
kolaboratif.Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih
dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi
esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang
menempatkan dan memaknai kerja sama sebagai struktur interaksi yang
dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif
untuk mencapai tujuan bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru dan fungsi guru lebih
bersifat direktif atau manajer belajar.Sebaliknya, peserta didiklah yang harus
lebih aktif. Peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati,
dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara
36

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
semacam ini akan tumbuh rasa aman sehingga memungkin peserta didik
menghadapi aneka perubahan dan tntutan belajar secara bersama-sama.
Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan
dengan perubahan hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga
berkaitan dengan pendekatan baru dari penyampaian guru selama proses
pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau pembelajaran
kolaboratif. Dengan pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang
gerak untuk menilai dan membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal,
bahasa komunikasi, strategi dan konsep pembelajaran sesuai dengan teori,
serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi pembelajaran. Di sini,
peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar
ketimbang memberi instruksi dan mengawasi secara rijid. Pada
pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berbagi tugas dan kewenangan
dengan peserta didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini
memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka sendiri, berbagi
strategi dan informasi, menghormati antarsesa, mendorong tumbuhnya ideide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta memupuk dan
menggalakkan mereka mengambil peran secara terbuka dan bermakna.
Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau
mengulangi informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia
menggunakan media sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan
seperti berikut ini.

Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau
contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.

Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang


yang memiliki kartu dengan katagori yang sama.

Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan


sendiri kepada rekanhya.

Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik,


buatlah catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut
yang dirasakan penting.

Pemanfaatan Internet Pada Pembelajaran Kolaboratif


Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas
kolaboratif. Karena memang, internet merupakan salah satu jejaring
pembelajaran dengan akses dan ketersediaan informasi yang luas dan
mudah.Saat ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi yang murah
dan mudah bagi peserta didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah
dunia.
Penggunaan
internet
disarakan
makin
mendesak
sejalan
denan
perkembangan pengetahuan terjadi secara eksponensial. Masa depan adalah
milik peserta didik yang memiliki akses hampir ke seluruh informasi tanpa
37

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
batas dan mereka yang mampu memanfaatkan informasi diterima secepat
mungkin.

38

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO 1.3b

B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

1. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK/PROJECT BASED


LEARNING
a. Konsep/Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran.
Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan
informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model belajar yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara
nyata. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan
penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah
proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam
kurikulum. PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia
nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja,
2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta
didik,
3) peserta didik mendesain proses untuk
permasalahan atau tantangan yang diajukan,

menentukan

solusi

atas

4) peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan


mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan,
5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu,
6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah
dijalankan,
7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif,
8) situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan
Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek sebaiknya sebagai
fasilitator, pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang
optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa.
b. Langkah-Langkah Operasional
Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran
dijelaskan dengan diagram sebagai berikut.

Berbasis

Proyek

dapat

39

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2
1
MENYUSUN
PENENTUAN PERTANYAAN
PERECANAAN
MENDASAR
PROYEK
6
EVALUASI
PENGALAMAN

5
MENGUJI HASIL

3
MENYUSUN
JADWAL

4
MONITORING

Diagram 1. Langkah langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek


Penjelasan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang
dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai
dengan sebuah investigasi mendalam dan topik yang diangkat relevan
untuk para peserta didik.
2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik.
Peserta didik diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut.
Perencanaan berisi aturan kegiatandalam penyelesaian proyek.
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek.
Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline penyelesaian
proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membimbing peserta
didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik
ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan
(5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang
pemilihan suatu cara.
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the
Progress of the Project)
Pengajar bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas peserta didik selama
menyelesaikan proyek, menggunakan
rubrik yang dapat merekam
keseluruhan aktivitas yang penting.
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetens, mengevaluasi
kemajuan masing - masing peserta didik, memberi umpan balik terhadap
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, dan membantu pengajar
dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Pada
tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan
pengalamanya
40

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan
diskusi untuk memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga
pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab
permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran. Peran guru
dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai
berikut.

c. Peran Guru dan Peserta Didik


Peran guru pada Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi:
1)
2)
3)
4)
5)

Merencanakan dan mendesain pembelajaran,


Membuat strategi pembelajaran,
Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan siswa,
Mencari keunikan siswa,
Menilai siswa dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian,
dan
6) Membuat portofolio pekerjaan siswa.
Peran peserta didik pada Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi : a)
Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir, b) Melakukan riset
sederhana, c) Mempelajari ide dan konsep baru, d) Belajar mengatur
waktu dengan baik, e) Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok, f)
Mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakan dan g) Melakukan interaksi
sosial (wawancara, survey, observasi, dll)
d. Sistem Penilaian
Penilaian pembelajaran berbasis proyek harus diakukan secara menyeluruh
terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa selama
pembelajaran. Penilaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Penilaian proyekpada model ini merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas
tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek
dapat
digunakan
untuk
mengetahui
pemahaman,
kemampuan
mengaplikasikan,
kemampuan
penyelidikan
dan
kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan
yaitu:
1) Kemampuan pengelolaan: Kemampuan peserta didik dalam memilih
topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta
penulisan laporan.
2) Relevansi:
Kesesuaian
dengan
mata
pelajaran,
dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan
dalam pembelajaran.
3) Keaslian: Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil
karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk
dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
41

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan,
sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau
tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data,
analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil
penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian
dapat menggunakan alat/ instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun
skala penilaian

2. MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)


a. Definisi dan Konsep
1. Definisi
Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan
Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah
ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya
konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang
diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh
guru. Sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa,
sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya
untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses
penelitian, sedangkan Problem Solving lebih memberi tekanan pada
kemampuan menyelesaikan masalah. Pada Discovery Learning materi
yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi
peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui
dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorgansasi
atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka
pahami dalam suatu bentuk akhir.
Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang
pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher
oriented ke student oriented. Merubah modus Ekspository siswa hanya
menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery
siswa menemukan informasisendiri.
2. Konsep
Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap
siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk
menunjang proses belajar perlu lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu
siswa pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan Discovery
Learning Environment, yaitu lingkungan dimana siswa dapat melakukan
eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau
pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui. Lingkungan seperti
ini bertujuan agar siswa dalam proses belajar dapat berjalan dengan baik
dan lebih kreatif.
Dalam Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir,
siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun
42

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
informasi,
membandingkan,
mengkategorikan,
menganalisis,
mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulankesimpulan. Bruner mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan
dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui
contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya (Budiningsih,
2005:41). Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam Discovery Learning
menurut Bruner adalah hendaklah guru memberikan kesempatan kepada
muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientist,
historin, atau ahli matematika. Dan melalui kegiatan tersebut siswa akan
menguasainya, menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat
bagi dirinya.

b. Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses


Pembelajaran
Langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas
adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan
Perencanaan pada model ini meliputi hal-hal sebagai berikut.
-

Menentukan tujuan pembelajaran


Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat,
gaya
belajar, dan sebagainya)
Memilih materi pelajaran.
Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif
(dari contoh-contoh generalisasi)
Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh,
ilustrasi,
tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa
Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari
yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke
simbolik
Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa

2) Pelaksanaan
Menurut Syah (2004) dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning
di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan
belajar mengajar secara umum sebagai berikut.
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan kebingungannya dan timbul keinginan untuk menyelidiki
sendiri. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang
mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini
berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
43

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.
Dengan demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam
memberi stimulus kepada siswa agar tujuan mengaktifkan siswa untuk
mengeksplorasi dapat tercapai.
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan
dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)
Data collection (pengumpulan data)
Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru
memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis. Data dapat diperoleh melalui membaca literatur,
mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba
sendiri dan sebagainya.
Data processing (pengolahan data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan
mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik
melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.
Verification (pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan,
dihubungkan dengan hasil data processing.
Berdasarkan hasil
pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau
hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah
terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah
kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil
verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip
yang mendasari generalisasi.
3) Sistem Penilaian
Dalam Model Pembelajaran Discovery, penilaian dapat dilakukan dengan
menggunakan tes maupun non tes. Penilaian dapat berupa penilaian
pengetahuan, keterampilan, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika
bentuk penialainnya berupa penilaian pengetahuan, maka dalam model
pembelajaran discovery dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk
penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil
kerja siswa, maka pelaksanaan penilaian dapat menggunakan contohcontoh format penilaian sikap seperti yang ada pada uraian penilaian
proses dan hasil belajar pada materi berikutnya
44

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED


LEARNING)

Problem Based Learning (PBL) adalah model


pembelajaran yang dirancang agar peserta didik
mendapat pengetahuan penting, yang membuat
mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan
memiliki model belajar sendiri serta memiliki
kecakapan
berpartisipasi
dalam
tim.
Proses
pembelajarannya menggunakan pendekatan yang
sistemik
untuk
memecahkan
masalah
atau
menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari.
a. Konsep
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah modelpembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk
belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah,
peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata
(real
world).
Pembelajaran
berbasis
masalah
merupakan
suatu
modelpembelajaran yang menantang peserta didik untuk belajar
bagaimana belajar, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari
permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk
mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang
dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik
mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang
harus dipecahkan.
Adalima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
(PBL) yaitu:
1)
2)
3)
4)
5)

Permasalahan
Permasalahan
Permasalahan
Permasalahan
Permasalahan

sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai

kajian.
penjajakan pemahaman
contoh
bagian yang tak terpisahkan dari proses
stimulus aktivitas autentik

Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis


masalah dapat digambarkan sebagai berikut.
Guru sebagai pelatih

- Asking about thinking


(bertanya tentang pemikiran)
- memonitor pembelajaran
- probbing ( menantang peserta

Peserta didik sebagai


problem solver

peserta yang aktif


terlibat langsung
dalam pembelajaran
membangun

Masalah sebagai
awal tantangan
dan motivasi
- menarik untuk
dipecahkan
- menyediakan
kebutuhan yang
45

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
didik untuk berfikir )
pembelajaran
- menjaga agar peserta didik
terlibat
- mengatur dinamika kelompok
- menjaga berlangsungnya
proses

ada
hubungannya
dengan
pelajaran yang
dipelajari

b. Tujuan dan hasil dari model pembelajaran berbasis masalah ini


adalah:
1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah
Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2) Pemodelan peranan orang dewasa.
Bentuk pembelajaran berbasis masalah penting menjembatani gap
antara pembelajaran sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih
praktis yang dijumpai di luar sekolah. Aktivitas-aktivitas mental di luar
sekolah yang dapat dikembangkan adalah :
-

PBL mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas.


PBL memiliki elemen-elemen magang. Hal ini mendorong pengamatan
dan dialog dengan yang lain sehingga peserta didik secara bertahap
dapat memi peran yang diamati tersebut.

PBL melibatkan peserta didik dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang


memungkinkan
mereka
menginterpretasikan
dan
menjelaskan
fenomena dunia nyata dan membangun femannya tentang fenomena
itu.

3) Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning)


Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta didik. Peserta
didik harus dapat menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari
mana informasi harus diperoleh, di bawah bimbingan guru.
c. Model PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut :
1) Kurikulum: PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional, karena
memerlukan suatu strategi sasaran di mana proyek sebagai pusat.
2) Responsibility : PBL menekankan responsibility dan answerability para
peserta didik ke diri dan panutannya.
3) Realisme : kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa
dengan situasi yang sebenarnya. Aktifitas ini mengintegrasikan tugas
autentik dan menghasilkan sikap profesional.
4) Active-learning : menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan
keinginan peserta didik untuk menemukan jawaban yang relevan,
sehingga dengan demikian telah terjadi proses pembelajaran yang
mandiri.
46

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
5) Umpan Balik : diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta
didik menghasilkan umpan balik yang berharga. Ini mendorong kearah
pembelajaran berdasarkan pengalaman.
6) Keterampilan Umum : PBL dikembangkan tidak hanya pada ketrampilan
pokok dan pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar
pada keterampilan yang mendasar seperti pemecahan masalah, kerja
kelompok, dan self-management.
7) Driving Questions : PBL difokuskan pada permasalahan yang memicu
peserta didik berbuat menyelesaikan permasalahan dengan konsep,
prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.
8) Constructive Investigations :sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikan
dengan pengetahuan para peserta didik.
9) Autonomy :proyek menjadikan aktifitas peserta didik sangat penting.

d. Prinsip Proses Pembelajaran PBL


Prinsip-prinsip
PBL
yang harus diperhatikan meliputi
konsep dasar,
pendefinisian masalah, pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan dan
penialainnya
Konsep Dasar (Basic Concept)
Pada pembelajaran ini fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk,
referensi, atau link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut.
Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih cepat mendapatkan peta yang
akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran. Konsep yang diberikan tidak
perlu detail, diutamakan dalam bentuk garis besar saja, sehingga peserta
didik dapat mengembangkannya secara mandiri secara mendalam.
Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan
dan dalam kelompoknya
peserta didik melakukan berbagai kegiatan.
Pertama, brainstorming
dengan cara semua anggota kelompok
mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara
bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat.
Kedua, melakukan seleksi untuk memilih pendapat yang lebih fokus. ketiga,
menentukan permasalahan dan melakukan pembagian tugas dalam
kelompok untuk mencari referensi penyelesaian dari isu permasalahan yang
didapat. Fasilitator memvalidasi pilihan-pilihan yang diambil peserta didik
yang akhirnya diharapkan memiliki gambaran yang jelas tentang apa saja
yang mereka ketahui, apa saja yang mereka tidak ketahui, dan pengetahuan
apa saja yang diperlukan untuk menjembataninya.
Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Setelah mengetahui tugasnya, masing-masing peserta didik mencari
berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi
misalnya dari artikel tertulis di perpustakaan, halaman web, atau bahkan
pakar dalam bidang yang relevan. Tujuan utama tahap investigasi, yaitu: (1)
47

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
agar peserta didik mencari informasi dan mengembangkan pemahaman
yang relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2)
informasi dikumpulkan untuk dipresentasikan di kelas relevan dan dapat
dipahami.
Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi secara
mandiri,
pada pertemuan berikutnya peserta didik berdiskusi dalam
kelompoknya dapat dibantu guru untuk mengklarifikasi capaiannya dan
merumuskan solusi dari permasalahan kelompok.
Langkah selanjutnya
presentasi hasil dalam kelas dengan mengakomodasi masukan dari pleno,
menentukan kesimpulan akhir, dan dokumentasi akhir. Untuk memastikan
setiap peserta didik mengikuti langkah ini maka dilakukan dengan mengikuti
petunjuk.
Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan
(knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap
penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh
Penilaian terhadap
kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik
software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian.
Sedangkan penilaian terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft
skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama
dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketiga
aspek tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

48

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO-1.3c

C. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pada Standar Nasional
Pendidikan, penilaian pendidikan merupakan salah satu standar yang bertujuan
untuk menjamin: perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian; pelaksanaan
penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,efektif, efisien, dan
sesuai dengan konteks sosial budaya; dan pelaporan hasil penilaian peserta didik
secara objektif, akuntabel, dan informatif.
1. Jenis-jenis Penilaian pada Kurikulum 2013
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur,
dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian peserta didik yang
dilakukan pada kurikulum 2013 mencakup: penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai
berikut.
a. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output)
pembelajaran.
b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik
secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk
menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan
perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya
pada sikap/perilaku dan keterampilan.
d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,
untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.
e. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.
f. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan
8 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode
tersebut.
g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua
KD pada semester tersebut.
49

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
h. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui
pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi
Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi
tersebut.
i. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui
pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah
Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat
kompetensi tersebut.
j. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran
kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai
pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
k. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan
pendidikan.
2. Pengertian Penilaian dan Penilaian Autentik
Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian autentik
merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai
dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan
peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian
ketiga komponen (input proses output) tersebut akan menggambarkan
kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan
dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant
effect) dari pembelajaran.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific
approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena
penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar
peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menanya, menalar, mencoba,
dan membangun jejaring. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas
kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan
kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang
memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk
tugas-tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei,
projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Kata lain dari penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya
penilaian portofolio dan penilaian projek.
50

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan
konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan
untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian
Pendidikan.
3. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai.
2) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
3) menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
4) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
5) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
6) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
7) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).PAK
merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria
ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal
yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan
karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan
karakteristik peserta didik.
4. Karakteristik Penilaian Pada Kurikulum 2013
a. Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya,
sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan
hasil yang baik.Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta
didik dapat belajar apapun, hanya waktu yang dibutuhkan yang berbeda.
Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang
sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya.
b. Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik
harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah.
Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh
merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak
51

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih
menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
c. Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai
jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).
d. Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi
dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan
minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.

e. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi


Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio,
unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
5. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian
a. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga
dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik
terhadap standar yang telah ditetapkan.Cakupan penilaian merujuk pada
ruang
lingkup
materi,
kompetensi
mata
pelajaran/kompetensi
muatan/kompetensi program, dan proses.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
Penilaian Kompetensi Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian
diri, penilaian teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta didik dan
jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan
penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating
scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

52

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian diri.
3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik.
4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta
didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi
pedoman penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas.

Penilaian Kompetensi Keterampilan


Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian
portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan
dalam waktu tertentu.
3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang
bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan,
prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan
kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
53

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan; dan
3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik.
6. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
a. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau
lembaga mandiri.
b. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,
ujian sekolah, dan ujian nasional.
-

Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.


Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.
Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir
kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI
(tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah.
Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat
4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.
Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh
Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII
(tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

c. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai


dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
d. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
-

menyusun kisi-kisi ujian;


mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
melaksanakan ujian;
mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta
didik; dan
54

SMP/IPS
-

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013


melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.

e. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam


Prosedur Operasi Standar
f.

Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan


ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti pembelajaran remedial.

g. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk
nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.
Penjelasan penerapan konsep penilaian proses dan hasil belajar dapat Anda
pelajari selengkapnya pada lampiran IV Permendikbud nomor 81 A tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelajaran.

55

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 2

ANALISIS BUKU
ANALISIS BUKU GURU DAN
BUKU SISWA

56

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN : 2. ANALISIS BUKU

Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum
Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan
Pemerintah sesuai dengan Permendikbud no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks
Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan Guru (Buku Guru).
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran
yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta
pedoman
penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk
umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran pada
setiap bab sesuai dengan buku siswa.
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang
memuat: Judul bab, informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada
setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian
kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen atau diskusi, latihan
soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Pada materi pelatihan ini Anda melakukan analisis buku guru dan buku siswa
terhadap kesesuaian isi buku dengan KI, dan KD, kecukupan dan kedalaman
materi, serta kesesuaian dengan pendekatan pembelajaran dan penilaian.
Kompetensi yang dicapai
1 Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran ,
strategi pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru
2 Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL,
KI, dan KD.
3 Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan
pendekatan saintifik, standar proses dan standar penilaian
4 Mendeskripsikan buku guru dan buku siswa dari aspek kecukupan dan
kedalaman materi.
5 Memahami strategi penggunaan buku guru dan buku siswa pada
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
Indikator
1
2
3
4
5
6
7

Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran


dan penilaian yang terdapat dalam buku siswa
Menjelaskan isi materi, struktur, strategi pelajaran dan penilaiannya yang
terdapat dalam buku guru
Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan
SKL, KI, dan KD.
Menjelaskan alas an hasil identifikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru
dengan tuntutan SKL, KI, dan KD
Menganalisis kesesuaian isi
buku siswa dengan pendekatan saintifik,
standar proses dan standar penilaian
Menganalisis kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik,
standar proses dan standar penilaian
Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku
siswa
57

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
8 Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan buku siswa
9 Memberikan rekomendasi penggunaan buku guru atau buku siswa
berdasarkan hasil analisis.

Langkah Kegiatan

Dalam kelompok
mengkaji isi
materi struktur,
dan pola pikir
keilmuan dalam
buku guru dan
buku siswa

Presentasi hasil
analisis buku
gurudan buku
siswa

Menganalisis
isi buku guru
(LK-2.1) dan
buku siswa (LK2.2)

Mendiskusikan
hasil analisis
untuk membuat
rekomendasi
tentang
penggunaan
buku guru dan
buku siswa

Mendiskusikan
hasil analisis
buku guru dan
buku siswa
dalam
kesesuaiannya
dengan
pendekatan
saintifik dan
standar proses

Mendiskusikan
hasil analisis
buku guru dan
buku siswa
dalam
kesesuaiannya
dengan standar
penilaian

Analisis buku guru menggunakan LK - 2.1 Analisis buku siswa dan


menggunakan LK - 2.2 Analisis buku guru

58

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KEGIATAN
BUKU GURU dan BUKU SISWA
Bacalah informasi berikut, selanjutnya silakah melakukan analisis buku sesuai
dengan petunjuk pada lembar kegiatan Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
Buku Guru dan Buku Siswa Kurikulum 2013
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum
Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan
Pemerintah sesuai dengan Permendikbud nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku
Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru.
A. Buku Guru
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran
yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta
pedoman
penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk
umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran pada
setiap bab sesuai dengan buku siswa.
Petunjuk umum pembelajaran berisi informasi tentang cakupan dan lingkup
materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran yang meliputi
pendekatan, model dan metode, penjelasan tentang media dan sumber belajar
serta prinsip-prinsip penilaian pada pembelajaran.
Petunjuk khusus pembelajaran terdiri dari beberapa bab sesuai dengan materi
pada buku siswa. Umumnya berisi informasi bagi guru untuk persiapan
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran pada bab tersebut. Pada
umumnya bagian ini berisi : peta konsep untuk materi pada bab ini, cakupan
materi untuk tatap muka, KI dan KD yang sesuai dengan materi, alokasi waktu
dan rincian materi setiap tatap muka. Selanjutnya pada bagian ini terdapat
uraian pembelajaran untuk setiap tatap muka, mulai dari tujuan pembelajaran,
alternatif kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan media pembelajaran.
Bagian penilaian berisi informasi tentang teknik dan bentuk penilaian oleh guru,
penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan informasi pembahasan soal pada
buku siswa. Pada buku guru juga ada informasi bagaimana cara informasi
komunikasi dengan Orangtua/Wali.
B. Buku Siswa
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang
memuat hal-hal berikut, yaitu: Judul bab, infomasi kompetensi dasar yang sesuai
dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep,
pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen atau
diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
59

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penggunaan buku siswa oleh peserta didik disarankan dimulai dengan membaca
dan mengkaji bagian pengantar bab atau subbab, melakukan kegiatan-kegiatan
yang tersedia, mendiskusikan hasil kegiatan dan memverifikasi hasil diskusi
dengan informasi konsep yang ada di buku. Uraian materi lainnya merupakan
bagian untuk memperdalam pemahaman konsep dan diakhiri dengan soal-soal
untuk menguji pemahaman konsep secara individual.
Buku guru dan buku siswa
merupakan standar minimal yang dapat
dikembangkan jika guru merasa perlu mengembangkannya sesuai dengan
kondisi sekolah, terutama yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, guru
dapat menyesuaikan sesuai dengan alat dan bahan praktikum atau media
belajar yang tersedia di sekolah atau model-model pembelajaran yang dipilih
guru.

LK 2.1

ANALISIS BUKU SISWA


PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU SISWA
Tujuan:
Melalui kegiatan analisis buku siswa peserta dapat
-

Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan kegiatan perencanaan

pembelajaran
Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan penilaian proses dan

hasil belajar
Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan menentukan tindak lanjut
berdasarkan hasil analisis

Panduan kegiatan:
1.
2.
3.
4.

Kerjakanlah secara berkelompok!


Pelajari format Analisis Buku Siswa
Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
Cermatilah buku siswa yang berisi teks materi pembelajaran dan informasi

lainnya seperti kegiatan siswa dan evaluasi


5. Lakukanlah analisis terhadap buku siswa dan tuliskan hasil analisis pada
kolom yang tersedia pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek-aspek yang
dianalisis
- memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau
baik
- menuliskan alasan Anda memilih kualifikasi tersebut
- Berdasarkan hasil analisis, tuliskan alasan dan tindak lanjut hasil analisis ,

60

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
- Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan
rekomendasi tindak lanjut yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna
buku siswa untuk proses pembelajaran.
- Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan sebagai sumber
belajar dalam pembelajaran.

FORMAT ANALISIS BUKU SISWA


Judul Buku
: ..........................................................................................
...........
Kelas
: .........................................................................................
...........
Jenjang
: ..........................................................................................
...........
Topik
: ..........................................................................................
...........

Komponen
Buku

Deskripsi
pada buku

Kualifikasi
Kura
ng

Cuku
p

Alasan

Tindak
lanjut

Baik

A. Sistematika
Judul sesuai
dengan KD yang
harus dicapai

61

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Komponen
Buku

Deskripsi
pada buku

Kualifikasi
Kura
ng

Cuku
p

Alasan

Tindak
lanjut

Kompon
en Buku

Deskripsi
pada buku

Baik

Urutan sub topik/


materi sesuai
dengan KD dan
sistematika
keilmuan

Komponen
penilaian sesuai
tuntutan
penilaian
autentik

B. Uraian Materi
Pendahuluan bab
memotivasi
siswa untuk
belajar
Cakupan materi
setiap sub
topik/sub bab
memenuhi
kebutuhan
pencapaian KD

Kegiatan pada
buku
memfasilitasi
pembelajaran
dengan
Pendekatan
Saintifik

Komponen
Buku

Deskripsi
pada buku

Kuali
fikasi

Alasa
n

Tind
ak
lanju
t

C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Penilaian
Pengetahuan

62

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Komponen
Buku

Deskripsi
pada buku

Kualifikasi
Kura
ng

Cuku
p

Alasan

Tindak
lanjut

Baik

Penilaian Sikap

Penilaian
Keterampilan

Tugas

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku siswa


......................................................................................................................
. ....................................................................................................................
...
......................................................................................................................
.
......................................................................................................................
.

63

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

R- 2.1

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU SISWA


Rubrik penilaian analisis buku siswadigunakan fasilitator untuk menilai hasil
analisis peserta pelatihan terhadap buku siswa sesuai dengan mata pelajaran
yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis buku siswa serta hasil analisis peserta
yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap
hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut
PERINGKAT

NILAI

KRITERIA

Amat Baik
( AB)

90 < AB
100

Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis


dan bisa dilaksanakan

Baik (B)

80 < B 90

Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang


logis

Cukup (C)

70 < C
80

Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut


logis

Kurang (K)

70

Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut


tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh


komponen sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku siswa

64

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK- 2.2

ANALISIS BUKU GURU

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU GURU


Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku guru peserta dapat
-

Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan kegiatan perencanaan

pembelajaran
Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan penilaian proses dan

hasil belajar
Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan menentukan tindak lanjut
berdasarkan hasil analisis

Panduan kegiatan:
1.
2.
3.
4.

Kerjakanlah secara berkelompok!


Pelajari format Analisis Buku Guru
Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
Cermatilah buku guru yang berisi strategi penyajian pembelajaran dan

informasi lainnya
5. Lakukanlah analisis terhadap buku guru dan tuliskan hasil analisis pada
kolom yang tersedia pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan
-

guru
memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau

baik
- menuliskan alas an Anda memilih kualifikasi tersebut
6. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis ,
7. Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi
tindak lanjut yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru
tersebut. Jika sesuai dengan kebutuhan, buku dapat digunakan sebagai
pedoman dalam pembelajaran.
8. Setelah melakukan analisis buku guru dan buku siswa diskusikan bagaimana
keterkaitan antara buku guru dan buku siswa yang Anda analisis.

65

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT ANALISIS BUKU GURU


Judul Buku
: .........................................................................................
............
Kelas
: ........................................................................................
............
Jenjang
: .........................................................................................
............
Topik
: .........................................................................................
............
Isi buku yang
Kegiatan Guru relevan dengan
kegiatan guru
A. Perencanaan Pembelajaran
Menentukan KI
dan KD yang
berkaitan

Kura
ng

Kualifikasi
Cuku
Baik
p

Alasan

Tindak
lanjut

Menentukan
alokasi waktu
Merumuskan
indikator
Merumuskan
tujuan
pembelajaran
Menentukan
cakupan materi
pembelajaran
Menentukan
pendekatan
Menentukan
model
Menentukan
strategi
66

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Isi buku yang
Kualifikasi
Cuku
Kegiatan Guru relevan dengan Kura
Baik
ng
p
kegiatan guru

Alasan

Tindak
lanjut

Menentukan
metode
Menentukan
media, sumber
dan alat
Mendeskripsikan
langkah
pembelajaran
sesuai dengan
pendekatan,
model, dan
metode
B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Menilai
Pengetahuan
- Contoh
instrumen
- Pembahasan
Menilai Sikap
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Menilai
Keterampilan
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Portofolio

Penilaian Diri

Penilaian Antar
Teman
Informasi
Pengayaan
67

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Isi buku yang
Kualifikasi
Cuku
Kegiatan Guru relevan dengan Kura
Baik
ng
p
kegiatan guru
Belajar

Tindak
lanjut

Alasan

Informasikan
hubungan guru
dan Orang tua

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku guru


.....................................................................................................................................
...........
.....................................................................................................................................
............
.....................................................................................................................................
............

R - 2.2

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU GURU

Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil
analisis peserta pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran
yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang
akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap
hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut
68

SMP/IPS
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
PERINGKAT

NILAI

KRITERIA

Amat Baik
( AB)

90 < AB
100

Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis


dan bisa dilaksanakan

Baik (B)

80 < B 90

Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang


logis

Cukup (C)

70 < C
80

Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut


logis

Kurang (K)

70

Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut


tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh


komponen sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku guru

69

MATERI PELATIHAN 3
PERANCANGAN PEMBELAJARAN
DAN PENILAIAN
3.1 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN
MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN IPS
3.2 PERANCANGAN PENILAIAN DALAM
PEMBELAJARAN IPS
3.3 PELAPORAN HASIL PENILAIAN
PEMBELAJARAN DALAM RAPOR

MATERI PELATIHAN :

3. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN


PENILAIAN

Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a)


berorientasi pada karakteristik kompetensi yang mencakup: 1) sikap
(Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson):
mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi
sesuai jenjang. c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based
Learning.
Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif
dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan
penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan. Perubahan pada penilaian
mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio), cara menilai proses
dan output dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat
penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap
dan keterampilan .
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penerapan model-model
pembelajaran dan perancangan penilaian yang baik dengan cara berlatih
menyusun contoh proses pembelajaran, mengembangakan instrumen penilaian
menggunakan berbagai model pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dan
mengolah nilai untuk rapor
Kompetensi yang Dicapai
1. Terampil penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran
2. Terampil menerapkan model Project Based Learning, Problem Based
Learning, dan Discovery Learning pada pembelajaran
3. Memiliki keterampilan merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan
4. Memahami penolahan dan pelaporan hasil penilaian proses dan hasil belajar

1.
2.
3.
4.
5.

Indikator
Merancang contoh penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran IPS.
Membuat contoh penerapan model model pembelajaran pada pembelajaran
IPS
Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian
Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada
pembelajaran IPS
Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil
belajar.

Langkah Kegiatan

1. Perancangan Pembelajaran
Kerja
Kelompok
menelaah HO
contoh
penerapan
pendekatan
dan model
pembelajaran

Kerja
kelompok
menyusun
contoh
penerapan
pendekatan
dan model
pembelajaran

Presentasi
hasil kerja
kelompok
dan
dikomentari
oleh
kelompok
lain

Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil

2. Perancangan Penilaian
Diskusi
kelompok
perancangan
penilaian
sikap,
pengetahua
n,
keterampilan

Kerja
Kelompok
menyusun
contoh
instrumen
penilaian
sesuai kriteria

Presentasi hasil
kerja kelompok
dan
dikomentari
oleh kelompok
lain

Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil

3. Pelaporan Hasil Penilaian


Diskusi
kelompok
pengolahan
hasil
penilaian

Kerja
Kelompok
menyusun
contoh laporan
hasil penilaian

Presentasi hasil
kerja kelompok
dan
dikomentari
oleh kelompok
lain

Kegiatan diskusi menggunakan


LK 3.1
menggunakan Pendekatan Saintifik

Perancangan

Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil

Pembelajaran

Materi 3.1 Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-Model


Pada Pembelajaran IPS

I.

Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

Untuk mempelajari pendekatan saintifik pada pembelajaran IPS, silahkan Anda


mempelajari hand-out dan contoh penerapannya

LK 3.1a
Lembar Kerja
Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Saintifik
Tujuan Kegiatan:
Melalui diskusi kelompok peserta diharapkan mampu merancang contoh
penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran IPS

Langkah Kegiatan:
1 Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintifik pada
pembelajaran IPS
2 Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia
3 Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda
4 Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain
Kompetensi Dasar

Tema
Sub Tema
Tujuan
Pembelajaran
Alokasi Waktu

: 1.
2.
3.
4.
:
:
:

.
.
.

Tahapan Pembelajaran
Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi

Mengasosiasikan

Kegiatan

Tahapan Pembelajaran

Mengkomunikasikan

Kegiatan

CONTOH PENGISIAN LEMBAR KERJA


PERANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC
A. PETUNJUK
Kompetensi : Mampu merancang kegiatan pembelajaran scientific
Tujuan Kegiatan :
Dengan
mengisi
Lembar
Kerja
pembelajaran,
peserta
mampu
merancang
pembelajaran dengan pendekatan scientific

kegiatan
kegiatan

Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1. Mintalah peserta untuk mengisi LK perancangan kegiatan pembelajaran
scientific
2. Mintalah peserta untuk saling menukar hasil isian Lembar Kerja
perancangan kegiatan
Untuk Peserta
3. Isilah Lembar Kerja perancangan kegiatan pembelajaran scientific yang
diberikan
4. Setelah selesai, mintalah teman/kelompok lain untuk bertukar hasil kerja
5. Pelajarilah isian Lembar Kerja teman/kelompok lain dan diskusikan
kesesuaiannya

B. LEMBAR KERJA PERANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


Kompetensi
Dasar

Topik /Tema
Sub Topik/Tema
Tujuan
Pembelajaran

:
:
:

Alokasi Waktu

Tahapan
Pembelajaran

1.3

Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan


manusia dan lingkungannya
2.1 Meniru perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab, peduli, santun
dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh
pada masa hindu Buddha dan Islam dalam kehidupannya
sekarang
3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan
keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya,
pendidikan dan politik)
4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk- bentuk dinamika
interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan
ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar
Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Konektivitas antar ruang dan waktu
1. Mendeskripsikan keterkaitan antar aspek ruang dan aspek waktu
dalam kehidupan sosial, budaya dan ekonomi
2. Menganalisa aspek keruangan hubungannya dengan waktu dan
keberlanjutan manusia
3. Melalui penugasan, siswa dapat menyajikan data hasil
pengamatan tentang keterkaitan antar ruang dan waktu
1x pertemuan

( 3 JP)
Kegiatan

Mengamati

Amati gambar berikut, kemudian baca wacana yang ada, untuk


bahan diskusi dengan teman yang ada di kelompokmu,

Menanya

Lakukan diskusi (bertanya jawab) tentang informasi /


permasalahan di atas. Jika ada hal-hal yang tidak dapat kamu
pahami, bertanyalah pada guru

Mengumpulkan
Informasi

Mengasosiasikan

Mengkomunikasika
n

Gunakan buku/sumber lain yang dapat membantumu menjawab


pertanyaan berikut:
Jelaskan makna judul dari informasi di atas : PASCA BANJIR
WASPADAI EROSI
Mengapa badai Christ yang terjadi di Australia dapat
berdampak bagi Indonesia? Gunakan Atlas Dunia untuk
membantumu menjawab permasalahan yang ada!
Renungkan sebentar tentang aktivitasmu dalam kehidupan
sehari-hari. Adakah kegiatanmu itu dapat berakibat terhadap
perubahan cuaca?
Identifikasi kegiatan semua aktivitas kelompokmu itu yang
dapat mengakibatkan perubahan cuaca
Apa yang dapat kamu lakukan sebagai upaya penyelamatan
bumi kita, khususnya yang berhubungan dengan iklim dan
cuaca
Menurut prediksi kamu, perlukah orang di Indonesia mengubah
desain rumah sehingga aman untuk ditempati di segala
musim?
Jelaskan tentang makna dua kalimat terakhir dan bagaimana
mengatasi masalah yang ada
Susun semua informasi di kegiatan no 3 di atas menjadi
laporan secara tertulis
Tuliskan sumber lain (judul, pengarang, penerbit) yang kamu
jadikan rujukan dalam mengumpulkan informasi
Tambahkan gambar, ilustrasi/sketsa yang dapat memperjelas
jawabanmu
Lakukan pemajangan hasil diskusi kelompok
Presentasikan di depan kelas secara bergiliran

HOHANDOUT

PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN IPS

Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah atau


scientific approach pada proses pembelajaran.Pendekatan scientific termasuk
pembelajaran inkuiri yang bernafaskan konstruktivisme. Sasaran pembelajaran
dengan pendekatan ilmiah mencakup pengembangan ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang
dielaborasi untuk setiap satuan
pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan
(proses) psikologis yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas: menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan
diperoleh melalui aktivitas: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Sementara itu, keterampilan diperoleh melalui
aktivitas:
mengamati
menanya,
menalar,
menyaji,
dan
mencipta
(Permendikbud nomor 65 tahun 2013).
Menurut McCollum (2009)
dijelaskan bahwa komponen-komponen
penting dalam mengajar menggunakan pendekatan saintifik diantaranya
adalah guru harus menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa
keingintahuan (Foster a sense of wonder), meningkatkan keterampilan
mengamati (Encourage observation), melakukan analisis ( Push for analysis)
dan berkomunikasi (Require communication). Untuk mempelajari bagaimana
pembelajaran IPS berbasis pendekatan saintifik, berikut ini diuraikan dengan
singkat konsep pembelajaran IPS dan pendekatan scientific dan implementasi
pendekatan scientific pada pembelajaran IPS.
Pada Permendikbud no 81A Tahun 2013, p roses pembelajaran terdiri
atas lima pengalaman belajar pokok yaitu
mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan. Jika
dihubungkan dengan komponen pada pendekatan sintifik diatas maka ke lima
pengalaman belajar ini merupakan penerapan pendekatan saintik pada
pembelajaran.

A. Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPS


Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang
ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,
dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan
fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek
dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
politik, hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari
kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu
sosial.
IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science
dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu.
Keduanya
sebagai
pendidikan
berorientasi
aplikatif,
pengembangan

kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan


sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.
Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang
bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di
bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk
pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai
keunggulan wilayah nusantara.
Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran meliputi
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan
mencipta. Uraian mengenai aktivitas siswa dalam mengamati, menanya,
mencoba, menalar dan mengomunikasikan telah dibahas pada materi pelatihan
1, untuk menambah pengetahuan tentang penerapannya pada pembelajaran
IPS khususnya IPS ada beberapa hal yang spesifik untuk dipelajari.
Menurut McCollum (2009)
dijelaskan bahwa komponen-komponen
penting dalam mengajar menggunakan pendekatan saintifik diantaranya
adalah guru harus menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa
keingintahuan (Foster a sense of wonder), meningkatkan keterampilan
mengamati (Encourage observation), melakukan analisis (Push for analysis)
dan
berkomunikasi
(Require
communication).
Meningkatkan
rasa
keingintahuan. Semua pengetahuan dan pemahaman dimulai dari rasa ingin
tahu dari peserta didik tentang siapa, apa, dan dimana atau who, what dan
where dari apa yang ada di sekitar peserta didik.
Pada kurikulum 2013,
peserta didik dilatih rasa keingintahuannya
sampai
mengapa dan
bagaimanaatau whyand how.
Pada pembelajaran rasa keingintahuan ini dapat difasilitasi dalam
kegiatan tanya jawab baik mulai dari kegiatan pendahuluan kegiatan inti dan
penutup. Selain tanya jawab, dapat juga dengan melalui memberikan suatu
masalah, fakta-fakta atau kejadian alam yang ada di sekitar peserta didik.
1. Mengamati
Pembiasaan kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa
ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki
kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik dapat
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan
materi pembelajaran yang disajikan oleh guru (Sudarwan, 2013). Menurut
Nuryani, 1995 mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek
tertentu dengan alat inderanya secara teliti, menggunakan fakta yang relevan
dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan alat atau bahan sebagai
alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan data atau informasi.
Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan
kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat
ukur disebut pengamatan kuantitatif. Untuk meningkatkan keterampilan
mengamati, maka didalam pembelajaran sebaiknya dimunculkan kegiatan
yang memungkinkan siswa mengunakan berbagai panca indranya untuk
mencatat hasil pengamatan.
2. Menganalisis
Wonder grows with understanding and understanding come of analysis. ( Mc.
Collum,2009). Analisis dapat berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Peserta
didik perlu dilatih dan dibiasakan melakukan analisas data yang sesuai dengan
tingkat kemampuannya. Misalnya data pengamatan yang diperoleh sendiri.

Berikan kesempatan kepada peserta


untuk meninjau kembali hasil
pengamatan dan mereka dilatih membuat pola-pola atau grafik dari data yang
diperolehnya. Latih peserta untuk melakukan klasifikasi, menghubungkan dan
menghitung.

3. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan untuk
mengkomunikasikan yang peserta didik telah pelajari.

B. Implementasi Pendekatan Scientific pada Pembelajaran IPS


Setiap
mata
pelajaran
memiliki
karakteristik
khusus
dalam
menggunakan pendekatan pembelajaran. Pembelajaran IPS lebih menekankan
pada penerapan keterampilan proses.
Aspek-aspek pada pendekatan
scientific terintegrasi pada pendekatan keterampilan proses dan metode ilmiah.
Langkah-langkah metode ilmiah: melakukan pengamatan, menentukan
hipotesis, merancang eksperimen untuk menguji hipotesis, menguji hipotesis,
menerima atau menolak hipotesis dan merevisi hipotesis atau membuat
kesimpulan (Helmenstine, 2013).
Pada pembelajaran IPS pendekatan scientific dapat diterapkan melalui
keterampilan proses. Keterampilan proses sosial merupakan seperangkat
keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan
ilmiah. Menurut Rustaman (2005), keterampilan proses perlu dikembangkan
melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman pembelajaran.
Melalui pengalaman langsung seseorang dapat lebih menghayati proses atau
kegiatan yang sedang dilakukan. Keterampilan yang dilatihkan sering ini
dikenal dengan
keterampilan proses IPS. American Association for the
Advancement of Science (1970) mengklasifikasikan menjadi keterampilan
proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Klasifikasi keterampilan proses
tersebut tertera pada tabel 1.
Tabel 1. Keterampilan Proses Dasar dan Terpadu
Keterampilan Proses Dasar

Mengamati
Mengukur
Menyimpulkan
Meramalkan
Menggolongkan
Mengomunikasikan

Keterampilan Proses Terpadu

Mengontrol variabel
Menginterpretasikan data
Merumuskan hipotesa
Mendefinisikan
variabel
secara operasional
Merancang eksperimen

Pada tabel berikut ini disajikan jenis-jenis indikator keterampilan proses beserta
sub indikatornya.
Tabel 2. Jenis-jenis Indikator Keterampilan Proses beserta Sub indikatornya.
No

Indikator

Mengamati

Mengelomp
okkan/
Klasifikasi

Sub Indikator Keterampilan Proses Sosial


-Menggunakan sebanyak mungkin alat indera
-Mengumpulkan/menggunakan fakta yang relevan
Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
- Mencari perbedaan, persamaan; Mengontraskan ciri-ciri;
Membandingkan
- Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan

No

Indikator

Menafsirka
n
Meramalka
n

Sub Indikator Keterampilan Proses Sosial


Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
- Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan; Menyimpulkan
- Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
- Mengungkapkan apa yang mungkin terjadi pada keadaan sebelum
diamati
Bertanya apa, mengapa, dan bagaimana.
- Bertanya untuk meminta penjelasan; Mengajukan pertanyaan
yang berlatar belakang hipotesis.

Mengajuka
n
pertanyaan

Merumuska
n
hipotesis

Merencanakan
percobaan

Menggunak
an
alat/bahan

- Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan


dari suatu kejadian.
- Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya
dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara
pemecahan masalah.
- Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan
- Mentukan variabel/ faktor penentu;
- Menetukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat; - Menentukan
apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
Memakai alat/bahan
- Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan ;
Mengetahui bagaimana menggunakan alat/ bahan.

Menerapka
n konsep

Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru


- Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan
apa yang sedang terjadi

10

Berkomunik Mengubah bentuk penyajian


asi
- Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan
dengan grafik, tabel atau diagram
- Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis
- Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
- Membaca grafik atau tabel atau diagram
- Mendiskusikan hasil kegiatan mengenai suatu masalah atau suatu
peristiwa.

Untuk lebih memahami bagaimana menerapkan keterampilan proses


pada pembelajaran IPS, berikut ini uraian beberapa jenis keterampilan proses
dasar dan keterampilan proses terpadu yang dapat dilatihkan pada peserta
didik. Melalui penerapan keterampilan proses pada pembelajaran IPS yang
disajikan dengan strategi dan metode yang tepat, mudah-mudahan siswa
dapat terlatih dalam keterampilan saintifik. Hasil akhir yang diharapkan
Kurikulum 2013 adalah adanya peningkatan dan keseimbangan antara
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang
memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills)
dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
Pada pembelajaran IPS, penerapan pendekatan saintifik berkaitan
dengan pengembangan keterampilan proses sosial peserta didik . Seperti pada
keterampilan proses sosial
terdiri dari keterampilan proses dasar dan
terpadu . Guru dapat mengidentifikasi keterampilan proses apa saja yang
dilatihkan pada suatu kegiatan pembelajaran baik eksperimen maupun non
eksperimen. Keterampilan proses sosial yang dapat dilatihkan pada kegiatan
pembelajaran tentang dampak kebijakan pemerintah kolonial Belanda (buku
guru kelas VIII).

Keterampilan
Proses
Mengamati

Uraian Keterampilan

Peserta didik mengamati gambar kerja paksa (rodi) dan


tanam paksa, kemudian
memberikan komentar
gambar-gambar tersebut.
Menanya
Guru memberi stimulus beberapa pertanyaan,
misalnya
Mengapa harus ada kerja paksa dan tanam paksa?
Siapakah yang menerapkan kebijakan kerja paksa
dan tanam ?
Mengapa harus ada kerja paksa dan tanam paksa?
Bagaimana dampaknya bagi masyarakat Indonesia
dalam aspek sosial, ekonomi, gegrafi, politik, dan
budaya?
Mengumpulkan
- Peserta didik mengumpulkan data melalui kajian
data/mencoba
referensi untuk mencoba menemukan beberapa
pertanyaan. Kegiatan pengumpulan data dapat
dilakukan
secara individu maupun kelompok.
Beberapa data penting yang harus ditemukan peserta
didik adalah :
- Kebijakan pemerintah Hindia Belanda misalnya tanam
paksa, sewa tanah, dan hubungan Belanda dengan
kerajaan-kerajaan di berbagai daerah. Dampak
kebijakan Pemerintah Hindia Belanda
terhadap
kondisi sosial, ekonomi, geografi, politik, dan budaya
masyarakat Indonesia.
Mengasosiasi/menalar
- Menganalisis data yang telah dikumpulkan tentang:
dampak kebijakan pemerintah kolonial terhadap
kondisi bangsa Indonesia
- Menyimpulkan hasil analisis hubungan kebijakan
pemerintah kolonial dengan berbagai perubahan yang
terjadi pada masyarakat Indonesia.
Mengkomunikasikan
- Peserta
didik
dalam
kelompok
diminta
mempresentasikan hasil simpulan atas permasalahan
yang telah dirumuskan.
- Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang presentasi
- Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas
jawaban dari pertanyaan

Daftar Pustaka.
American Association for the Advancement of Science (1970) "Science A
Process Approach" USA : AAAS / Xerox Corporation.
Helmenstine, A.M. , Ph.D Scientific Method Steps.
http://chemistry.about.com/od/sciencefairprojects/a/Scientific-MethodSteps.htm. last update Februari 2013

Nuryani_Rustaman,
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPS/195012311979032NURYANI_RUSTAMAN/Asesmen_pendidikan_IPS.pdflast update Januari 2013
Indrawati. (2007). Model-model pembelajaran Informasi. Modul PPPPPTK IPS.
Bandung PPPPTK IPS
Mc Colum (2009) A scientific approach to
teaching.http://kamccollum.wordpress.com/2009/08/01/a-scientificapproach-to-teaching/last update Januari 2013
Poppy. K.D. (2010). Keterampilan Proses pada Pembelajaran IPS. Modul Program
BERMUTU. Bandung:P4TK IPS
Sudarwan. (2013). Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran.
Pusbangprodik
Tim Pengembang. ( 2013) Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Mata
Pelajaran IPS. Pusbangprodik

MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN IPS


Pada materi pelatihan 1 telah disajikan konsep model, Discovery Learning dan
Problem Based Learning, Proyek Based Learning. Berikut ini contoh penerapan
model-model pada pembelajaran

Penerapan Discovery Learning dan Problem Based Learning,


Proyek Based Learning, pada Pembelajaran IPS
LEMBAR KERJA

3.1b

Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan model Discovery


learning
PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN CARA PENILAIANNYA

Kompetensi : Mampu merancang penerapan model pembelajaran dan cara


penilaiannya.
Tujuan Kegiatan : Dengan mengisi Lembar Kerja kegiatan pembelajaran,
peserta mampu merancang kegiatan pembelajaran dengan
model Problem Based Learning/ Discovery Learning/ Inquiry
Learning Project Based Learningdan cara penilaiannya pada
pembelajaran IPS
Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1
2
3
4

Mintalah peserta untuk mengkaji teks tentang model model pembelajaran


dan cara penilaiannnya
Mintalah peserta menentukan tema/ materi yang sesuai dengan masingmasing model
Mintalah peserta untuk mengisi LK perancangan kegiatan pembelajaran
Mintalah peserta untuk saling menukar hasil isian Lembar Kerja
perancangan kegiatan pembelajaran scientific dan mendiskusikaan
kesesuaiannya

Untuk Peserta
1
2
3
4
5

Kerjakan secara berpasangan , cermati lembar kerja perancangan model


pembelajaran dan cara penilaiannya
Pilihlah satu subtema/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang
sesuai salah satu model
Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran dan cara
penilaiannya sesuai dengan model yang Anda pilih
Presentasikan hasil rancangan Anda
Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan

Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu
model Problem Based Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang
model Lainnya silahkan sesuai sintak model yang sesuai.

A Contoh Penerapan Pembelajaran Discovery learning


Tujuan Kegiatan :
Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang model Learning,
Discovery Learning dan Problem Based Learning Project
Based pada pembelajaran IPS
Langkah Kegiatan
1

Kerjakan secara berpasangan , cermati lembar kerja perancangan model


pembelajaran
Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang
sesuai salah satu model
Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan
model yang Anda pilih
Presentasikan hasil rancangan Anda

Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan

2
3

Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu
model Problem Based Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang
model Lainnya silahkan sesuai sintak model yang sesuai.
FORMAT

PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN


Model Discovery Learning

Kompetensi Dasar

Tema

Sub Tema
Tujuan
Alokasi Waktu

:
:
:

TAHAPPEMBELAJARAN
1 Stimulation
(simullasi/Pemberian
rangsangan)
2 Problem statemen
(pertanyaan/identifikas
i masalah)
3 Data collection
(pengumpulandata)
4 Data processing
(pengolahan Data)
5 Verification
(pembuktian)
6 Generalization
(menarik
kesimpulan/generalisas
i)

Penilaian Pembelajaran

1. ....
2. ..
3.
4. ...
..

1x TM
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Penilaian Pengetahuan
Indikator

Instrumen

Penilaian Keterampilan
Indikator

Instrumen

Penilaian Sikap
Indikator

Instrumen

B CONTOH PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN CARA


PENILAINNYA
Model

Discovery Learning

Kompetensi Dasar

1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan


waktu dengan segala perubahannya
2.3 Menunjukkan perilaku santun toleran dan peduli dalam
melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan
teman sebaya
3.4 Memahami pengertian dinamika interaksi manusia
dengan lingkungan alam, sosial,budaya, dan ekonomi
4.3. Mengobservasi dan menyajikan bentuk- bentuk
dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat
sekitar

Tema

Topik
Tujuan

:
:

Alokasi Waktu

Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia


Manusia sebagai mahkluk social
1. Mendeskripsikan proses interaksi sosial yang dilakukan
manusia sebagai makhluk sosial
2. Mencari alternatif upaya pemecahan masalah pokok
ekonomi, yang dilakukan manusia sebagai mahluk sosial
3. Menganalis pemanfaatan lingkungan hubungannya
dengan kegiatan manusia (ekonomi, sosial, budaya)
2 x TM

TAHAP PEMBELAJARAN
1. Stimulation
(simullasi/Pemberian

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Hadirkan ke dalam pikiranmu tentang bunyibunyian yang selalu kamu dengarkan se tiap hari

rangsangan)
2. Problem statemen
(pertanyaan/identifikasi
masalah)

(pagi, siang, sore)


1. Dalam kegiatan ini kamu diminta mendiskusikan
sekaligus menjawab pertanyaan yang ada.
2. Gunakan buku sumber atau fasilitas internet untuk
mendukung dan memperkuat jawabanmu
1. Bunyi-bunyian tersebut melambangkan apa?
2. Lakukan pengamatan tentang penjual makanan
keliling seperti bakso, pangsit, es puter
3. Apakah barang dagangan tersebut (sesuai bunyibunyian) yang dijual antara daerah satu dengan
daerah lainnya sama?
4. Apakah barang dagangan tersebut dibuat sendiri
atau hasil kulakan/produksi orang lain?
5. Mengapa mereka memilih profesi/pekerjaan
tersebut?
6. Latar pendidikan yang mereka miliki apa?
7. Berapa selisih keuntungan antara barang dagangan
buatan sendiri dengan kulakkan?
8. Berapa penghasilan mereka dalam se bulan?
9. Berapa keuntungan yang di dapat dalam setiap
hari, setiap minggu dan setiap bulan?
10. Bagaimana penjual keliling tersebut mengatur
perekonomian keluarganya?

3. Data collection
(pengumpulan data)

4. Data processing
(pengolahan Data)
5. Verification (pembuktian)

Catat semua jawaban dari pertanyaan dan perintah di


atas
1. Cocokkan antara hasil pengamatan tersebut dengan
hasil wawancara, buatkan peta sederhana tentang
rute perjalanan para pedagang tersebut dalam
berjualan (pilih salah satu)

2. Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)

Indonesia sangat kaya sumber belajar (bunyi-bunyian


yang merupakan simbul/bentuk perekonomian
masyarakat)
Pedagang keliling selalu melakukan rute perjalanan
yang sama (dapat dipastikan tidak pernah pindah
rutenya ke tempat lain karena diantara pedagang
memiliki perjanjian tidak tertulis/pembagian wilayah)

Penilaian Pembelajaran
Penilaian Pengetahuan
Indikator

Menjelaskan faktor
pendorong interaksi sosial
yang mendasari aktivitas
manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya
Menganalisis dinamika
interaksi manusia dalam
pemecahan masalah pokok
ekonomi
Menganalisis
permasalahan pokok
ekonomi yang dialami
manusia sebagai mahluk
sosial dalam kehidupan

Instrumen
Tes Lisan dan hasil kinerja

sehari-hari

Penilaian Keterampilan

Indikator
Mengobservasi bentukbentuk interaksi, budaya,
ekonomi hubungannya
dengan lingkungan
Mempresentasikan data
hasil observasi
hubungannya dengan
bentuk-bentuk dinamika
manusia dengan
lingkungan, ekonomi dan
budaya

Instrumen
Produk diskusi, Proyek

Penilaian Sikap

Indikator
Mencari upaya pemecahan
masalah pokok ekonomi, yang
dilakukan manusia sebagai
mahluk sosial
Memiliki rada perduli
terhadap keadaan social
masyarakat sekitar
Mengembangkan sikap teliti,
jujur,sopan, menghargai
pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari

Instrumen
Pengamatan

II. MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN IPS


Pada materi pelatihan 1 telah disajikan konsep model Proyek Based Learning,
Discovery Learning dan Problem Based Learning. Berikut ini contoh penerapan
model-model pada pembelajaran IPS
A. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Kompetensi Dasar

Topik
Sub Topik
Tujuan
Alokasi Waktu

:
:
:
:

1.
2.
3.
4.

..
..
..

1x TM

FASE-FASE
Fase 1
Orientasi peserta didik kepada
masalah
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu
dan kelompok
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah

KEGIATAN PEMBELAJARAN
.............................................

Penilaian Pembelajaran
Penilaian Pengetahuan
Indikator

Instrumen

Penilaian Keterampilan
Indikator

Instrumen

Penilaian Sikap
Indikator

Instrumen

Contoh Model Pembelajaran Problem Based Learning


Kompetensi Dasar

1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah

menciptakan waktu dengan segala perubahannya


2.3 Menunjukkan perilaku santun toleran dan peduli
dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan
dan teman sebaya
3.4 Memahami pengertian dinamika interaksi manusia
dengan lingkungan alam, sosial,budaya, dan
ekonomi
4.3. Mengobservasi dan menyajikan bentuk- bentuk
dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan
masyarakat sekitar
Tema
Sub Topik
Tujuan

:
:
:

Alokasi Waktu

FASE-FASE
Fase 1
Orientasi peserta
didik kepada masalah
Fase 2
Mengorganisasikan
peserta didik

Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia


Konektivitas antar ruang dan waktu
1. Mendeskripsikan keterkaitan antar aspek ruang dan
aspek waktu dalam kehidupan sosial, budaya dan
ekonomi
2. Menganalisa aspek keruangan hubungannya dengan
waktu dan keberlanjutan manusia
3. Melalui penugasan, siswa dapat menyajikan data
hasil pengamatan tentang keterkaitan antar ruang
dan waktu
1x TM

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Memberikan orientasi peserta didik pada permasalahan tentang
konektivitas/hubunganantar ruang dan waktu
Membagi siswa ke dalam 6 kelompok terdiri dari 5 orang,
dilanjutkan dengan penayangan gambar Badai di Australia,
dilanjutkan Tanya jawab singkat tentang ruang dan waktu
keberlanjutan manusia

Fase 3
Membimbing
penyelidikan individu
dan kelompok

Baca dan diskusikan wacana yang ada dengan semua anggota


kelompok. Rundingkan secara baik untuk menentukan siapa
yang bertanggungjawab menjelaskan bagian informasi yang
tercermin dalam pertanyaan yang ada
Pelaksanaan penyelidikan kelompok melalui : diskusi kelompok
untuk memberikan kesempatan pada siswa saling
mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati

FASE-FASE

KEGIATAN PEMBELAJARAN
(guru berkeliling memberikan bimbingan kelompok)
Mengumpulkan informasi : menjawab pertanyaan yang ada
dalam kartu permasalahan 1 s.d.6, serta mencatat semua
informasi tentang fenomena badai di Australia dan
dampaknya bagi Indonesia kegunaan prakiraan cuaca bagi
kehidupan sosial, budaya dan ekonomi. Pertanyaan (1)
Jelaskan secara singkat tentang makna yang terjadi dalam
wacana (2) Mengapa badai yang terjadi di Australia dapat
berdampak bagi Indonesia? (3)Bagaimana cuaca dapat
diamati oleh manusia? (4) Jelaskan manfaat cuaca bagi
kehidupan sehari-hari (ekonomi, sosial dan budaya) (5)
Adakah keterkaitan antara lapisan udara dengan peristiwa
cuaca dan iklim, jelaskan! (6) Berdasarkan wacana, apakah
dampak peristiwa yang ada bagi pertanian dan industry
serta pariwisata?

Dilanjutkan dengan mengasosiasikan/mengolah informasi


tentang badai di Australia dan pengaruhnya bagi Indonesia
Mengembangkan dan
yang sudah dikumpulkan dari kegiatan mengamati gambar
menyajikan hasil
dan menjawab pertanyaan yang ada untuk menambah
karya
keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya/
Mengkomunikasikan: presentasi, menyampaikan hasil
pengamatan dan penyusunan data dari hasil kerja
kelompok tentang badai di Australia dan pengaruhnya bagi
Indonesia serta kegunaan prakiraan cuaca dalam
kehidupan ekonomi, sosial dan budaya
Menganalisa
dengan cara melakukan Refleksi: mengundang
Fase 5
salah satu perwakilan siswa untuk menganalisa dan
Menganalisa dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Fase 4

Penilaian Pembelajaran
Penilaian Pengetahuan
Indikator

Instrumen
Tes lisan, hasil kinerja

Menjelaskan hubungan antar


ruang dan waktu
Mengevaluasi permasalahan
manusia hubungannya dengan
lingkungan sekitar

Penilaian Keterampilan
Indikator
Mengobservasi bentuk-bentuk
interaksi,social, budaya, ekonomi
hubungannya dengan lingkungan
Membuat rencana tindak untuk
menanggulangi permasalahan
manusia hubungannya dengan

Instrumen
Produk diskusi, self assessment, Proyek, Portofolio

lingkungan, sosial, ekonomi dan


budaya
Mengevaluasi fenomena alam
sekitar melalui peristiwa alam
yang ada
Mempresentasikan data hasil
observasi hubungannya dengan
bentuk-bentuk dinamika manusia
dengan lingkungan, sosial,
ekonomi dan budaya

Penilaian Sikap
Indikator
1. Memiliki rasa kepedulian
terhadap fenomena alam
sekitar melalui peristiwa alam
yang ada

Instrumen
Pengamatan

LK- 3.1b
LEMBAR KERJA
CONTOH FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN CARA
PENILAINNYA
Model

Proyek

Kompetensi Dasar

Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan


waktu dengan segala perubahannya

2.3 Menunjukkan perilaku santun toleran dan peduli dalam


melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan
teman sebaya
3.4 Memahami pengertian dinamika interaksi manusia
dengan lingkungan alam, sosial,budaya, dan ekonomi
4.3. Mengobservasi dan menyajikan bentuk- bentuk
dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat
sekitar
Tema

Topik
Tujuan

:
:

Alokasi Waktu

Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia


Manusia sebagai mahkluk social
1 Mendeskripsikan proses interaksi sosial yang dilakukan
manusia sebagai makhluk sosial
2 Mencari alternatif upaya pemecahan masalah pokok
ekonomi, yang dilakukan manusia sebagai mahluk sosial
3 Menganalis pemanfaatan lingkungan hubungannya
dengan kegiatan manusia (ekonomi, sosial, budaya)
2 x TM

TAHAP PEMBELAJARAN
1

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Stimulation
(simullasi/Pemberian
rangsangan)
Problem statemen
(pertanyaan/identifikasi
masalah)

Data collection
(pengumpulan data)

1
2

1
2

4
5
6
7
8

Hadirkan ke dalam pikiranmu tentang bunyibunyian yang selalu kamu dengarkan se tiap hari
(pagi, siang, sore)
Dalam kegiatan ini kamu diminta mendiskusikan
sekaligus menjawab pertanyaan yang ada.
Gunakan buku sumber atau fasilitas internet untuk
mendukung dan memperkuat jawabanmu
Bunyi-bunyian tersebut melambangkan apa?
Lakukan pengamatan tentang penjual makanan
keliling seperti bakso, pangsit, es puter
Apakah barang dagangan tersebut (sesuai bunyibunyian) yang dijual antara daerah satu dengan
daerah lainnya sama?
Apakah barang dagangan tersebut dibuat sendiri
atau hasil kulakan/produksi orang lain?
Mengapa mereka memilih profesi/pekerjaan
tersebut?
Latar pendidikan yang mereka miliki apa?
Berapa selisih keuntungan antara barang dagangan
buatan sendiri dengan kulakkan?
Berapa penghasilan mereka dalam se bulan?

TAHAP PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN
9

Berapa keuntungan yang di dapat dalam setiap


hari, setiap minggu dan setiap bulan?
10 Bagaimana penjual keliling tersebut mengatur
perekonomian keluarganya?
4

Data processing
(pengolahan Data)
Verification (pembuktian)

Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)

Catat semua jawaban dari pertanyaan dan perintah di


atas
1 Cocokkan antara hasil pengamatan tersebut dengan
hasil wawancara, buatkan peta sederhana tentang
rute perjalanan para pedagang tersebut dalam
berjualan (pilih salah satu)

Indonesia sangat kaya sumber belajar (bunyi-bunyian


yang merupakan simbul/bentuk perekonomian
masyarakat)
Pedagang keliling selalu melakukan rute perjalanan
yang sama (dapat dipastikan tidak pernah pindah
rutenya ke tempat lain karena diantara pedagang
memiliki perjanjian tidak tertulis/pembagian wilayah)

Penilaian Pembelajaran
Penilaian Pengetahuan
Indikator

Menjelaskan faktor
pendorong interaksi sosial
yang mendasari aktivitas
manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya
Menganalisis dinamika
interaksi manusia dalam
pemecahan masalah pokok
ekonomi
Menganalisis
permasalahan pokok
ekonomi yang dialami
manusia sebagai mahluk
sosial dalam kehidupan
sehari-hari

Instrumen
Tes Lisan dan hasil kinerja

Penilaian Keterampilan

Indikator
Mengobservasi bentukbentuk interaksi, budaya,
ekonomi hubungannya
dengan lingkungan
Mempresentasikan data
hasil observasi
hubungannya dengan
bentuk-bentuk dinamika
manusia dengan
lingkungan, ekonomi dan
budaya

Instrumen
Produk diskusi, Proyek

Penilaian Sikap

Indikator
Mencari upaya pemecahan
masalah pokok ekonomi, yang
dilakukan manusia sebagai
mahluk sosial
Memiliki rada perduli
terhadap keadaan social
masyarakat sekitar
Mengembangkan sikap teliti,
jujur,sopan, menghargai
pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari

Instrumen
Pengamatan

HO- 3.1b

Penerapan Proyek Based Learning, Discovery Learning dan


Problem Based Learning pada Pembelajaran IPS
Contoh Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek
Tugas Proyek pada pembelajaran IPS dapat diberikan kepada peserta didik
sebelum kegiatan tatap muka misalnya membuat rencana kegiatan proyek
tentang Perekonomian masyarakat. Untuk mengerjakan proyek, peserta diberi
panduan kerja agar tugas dapat dikerjakan secara efektif dan efisien.
Berikut ini contoh lembar kegiatan dan format laporan Pembelajaran
Berbasis Proyek
1. Lembar Kerja Tugas Proyek
KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
MATA PELAJARAN
:
IPS
KELAS/SEMESTER
:
VII
TOPIK
: Keadaan alam dan aktivitas
penduduk Indonesia
SUB TOPIK
: Manusia tempat dan lingkungan
TUGAS
:
Menganalisis bentuk-bentuk muka
bumi hubungannya
dengan aktivitas manusia
KOMPETENSI DASAR
1.1Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan
segala perubahannya
2.3. Menunjukkan perilaku santun toleran dan peduli dalam melakukan
interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
3.4. Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan
alam, sosial,budaya, dan ekonomi
4.2 Mengobservasi dan menyajikan bentuk- bentuk dinamika interaksi
manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di
lingkungan masyarakat sekitar
INDIKATOR
Menganalisis dinamika interaksi manusia dalam pemecahan masalah
pokok ekonomi

Mengidentifikasi permasalahan manusia hubungannya dengan sosial


budaya

Menganalisis permasalahan pokok ekonomi yang dialami manusia


sebagai mahluk nstru dalam kehidupan sehari-hari

Mengobservasi bentuk-bentuk interaksi sosial, budaya, ekonomi


hubungannya dengan lingkungan

Membuat rencana tindak untuk menanggulangi permasalahan manusia


hubungannya dengan lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya

Mempresentasikan data hasil observasi hubungannya dengan bentukbentuk dinamika manusia dengan lingkungan, sosial, ekonomi dan
budaya

PENTUNJUK UMUM
1)
Pelajari cara menelusuri informasi tentang perekonomian masyarakat
2)
Buat rancangan proyek disertai gambaran dan penjelasan cara
penesuran
3)
Setelah dirancang, lakukan penelusuran sesuai rancangannya
4)
Uji hasil rancangan dengan mencocokannya
5)
Catat hasil percobaan dan hal-hal yang penting untuk perbaikan alat
6)
Lakukan perbaikan alat kalau diperlukan!
7)
Selamat mencoba, mudah-mudahan kreativitasmu dapat dimanfaatkan
untuk mengetahui hubungan muka bumi dengan aktivitas manusia.
Semangat!

Pada tugas proyek ini peserta diminta untuk menganalisis bentuk muka bumi
hubungannya dengan aktivitas manusia.
2. Laporan Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek
Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa laporan
kegiatan merancang alat, menguji alat dan laporan penelitian yang dilakukan
dengan menggunakan model rancangan yang dibuat.

a. Merancang Alat
LAPORAN
TUGAS PROYEK

MATA PELAJARAN:IPS
TOPIK
:
Larutan Elektrolit dan larutan
Nonelektrolit
SUB TOPIK
: Daya hantar listrik berbagai larutan
TUGAS
:
Merancang dan merangkai alat uji
elektrolit
NAMA
:

KELAS
: X .
PETUNJUK KHUSUS
1. Setelah mempelajari konsep larutan elektrolit, nonelektrolit dan daya
hantar listrik larutan, buatlah rancangan alat uji elektrolit sederhana.
2. Tulislah rancangan berikut gambar dan keterangannya gambarnya!
3. Uraikan rancangan dan penggunaan alatnya!
Tanggal Merancang :
Alat dan Bahan

Gambar Rancangan dan Keterangan Gambar:

Cara Menggunakan Alat

b. Laporan Pengujian Alat

LAPORAN PENGUJIAN ALAT UJI ELEKTROLIT LARUTAN


PETUNJUK KHUSUS
Setelah Anda membuat alat uji elektrolit, ujilah alat tersebut dengan cara
melakukan percobaan daya hantar listrik berbagai larutan, laporkan hasil
pengujian dengan mengunakan format berikut.

Tanggal Pengujian :
.

Hasil pengamatan dan catatan


perbaikan:

Kegitatan:
1. Menguji daya hantar listrik
berbagai larutan
2. Menguji daya hantar listrik
air sungai dan air kelapa

Tanggal Perbaikan dan


Pengujian:

Hasil pengamatan setelah alat


diperbaiki

c. Laporan Penelitian

LAPORAN PENELITIAN
PETUNJUK KHUSUS
Berdasarkan hasil kegiatanmu ini, tulislah sebuah
laporan penelitian
sederhana tentang daya hantar listrik larutan yang ada di sekitar rumah atau
sekolah dengan menerapkan prinsip daya hantar listrik larutan.
Buat Judul yang menarik , tulis laporan secara sistematis.
JUDUL
............................................................................................................................
......................

............................................................................................................................
......................
............................................................................................................................
......................

Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)


Pada materi pelatihan satu telah diuraikan bahwa pada penerapan model
pembelajaran penemuan terdapat prosedur yang harus dilakukan yang meliputi
tahap Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan), Problem statement
(pernyataan/ identifikasi masalah), Data collection (pengumpulan data), Data
processing (pengolahan data), Verification (pembuktian) dan Generalization
(menarik kesimpulan/generalisasi)
Contoh penerapan model Discovery Learning pada pembelajaran IPS
Kompetensi
Dasar

Topik
Sub Topik
Tujuan

:
:
:

Alokasi Waktu

3.8. Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan


nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan
elektrolit dan larutan nonelektrolit.
Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit
Daya Hantar Listrik berbagai larutran
Menggunakan alat uji elektrolit untuk mengidentifikasi daya
hantar listrik larutan
Mengklasifikasikan larutan berdasarkan daya hantar listriknya
Memberi contoh larutan elektrolit dan nonelektrolit

SINTAK
PEMBELAJARAN
3. Stimulation
(simullasi/Pemberia
n rangsangan)

4. Problem statemen
(pertanyaan/identifi
kasi masalah)

1x pertemuan (3 JP)

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik larutan
elektrolit dan non elektrolit dengan cara:
Menyajikan gambar peristiwa yang berkaitan dengan
larutan elektrolit atau melalui tanya jawab apa yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari
Mendemonstrasikan sifat berbagai larutan berdasarkan
daya hantar listriknya menggunakan alat uji elektrolit
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untu
mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang berkaitan
dengan sifat larutan elektrolit sampai siswa menentukan
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya
Mengapa ada alrutan yang dapat menghantar listrik
Mengapa larutan yang satu timbul nyala sedangkan
larutan yang lain tidak ada nyala yang terjadi?

SINTAK
PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN
-

5. Data collection
(pengumpulan
data)

6. Data processing
(pengolahan Data)

7.

Verification
(pembuktian)

8. Generalization
(menarik
kesimpulan)

Selain timbul nyala, gejala apa lagi yang anda amati pada
kedua elektroda? Mengapa terjadi demikian?

Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang


relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah
diidentifikasi melalui:
Melakukan percobaan penentuan daya hantar listrik
berbagai larutan elektrolit dan non-elektrolit untuk
mendapatkan data-data tentang sifat larutan elektrolit
berdasarkan daya hantar listriknya
Mencatat data pada kolom pengamatan yang telah
disiapkan oleh peserta didik
Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi
untuk mengolah data hasil pengamatan dengan cara:
Mengolah data pengamatan dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja, misalnya
mengolah data gejala-gejala yang timbul pada
pengujian berbagai larutan yang diuji suntuk
mengelompokan larutan berdasarkan sifat larutan
nonelektrolit dan elektrolit
Pada tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan hasil
pengolahan data dan memverifikasi hasil pengolahan dengan
data-data pada buku sumber. Misalnya dengan cara:
Memeriksa kembali data larutan yang termasuk elektroli t
dan non elektrolit
Memverivikasi jawaban kelompok tentang penyebab
larutan elektolit dapat menghantar listrik
Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan hasil percobaan
dan diskusi misalnya dengan cara:
Menyimpulkan bahwa larutan ada yang bersifat elektrolit
dan non-elektrolit
Menyimpulkan gejala-gejala yang menunjukkan sifat
larutan berdasarkan daya hantar listriknya
Menerapkan penemuannya dengan latihan
mengidentifikasi larutan yang ternasuk elektrolit dan non
elektrolit

Pada materi IPS, banyak konsep yang dapat dipelajari melalui penerapan
model DL Ada konsep-konsep IPS yang pada model ini mengajak peserta didik
melakukan hipotesis dahulu yaitu pada tahap problem statemen. Contohnya
pada konsep Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Peserta didik dapat
membuat hipotesis : 1) Jika konsentrasi larutan makin besar , maka laju reaksi
makin cepat, 2) jika temperatur larutan dinaikkan, maka laju reaksi makin
cepat 3) jika luas permukaan sentuhan diperbesar, laju reaksi makin cepat.
Untuk menguji hipotesis ini peserta didik melanjutkan tahap belajar sesuai
dengan tahap DL berikutnya.

A. Penerapan Problem Based Learning pada pembelajaran IPS


Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar
peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir
dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki
kecakapan berpartisIPSsi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan

pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi


tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
Tahap-tahap PBL meliputi tahap orientasi peserta didik kepada masalah,
mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan
kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan menganalisa dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah

R 3.1a,
1b

RUBRIK

PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL


PEMBELAJARAN

Rubrik
perancangan penerapan saintifik dan perancangan model
pembelajarandigunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta
pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik dan contoh
rancangan model pembelajaran satu topik kimia.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1

Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a dan
LK- 3.1b

Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil
rancangan

Penilaian LK- 3.1a


PERINGK
AT
Amat
Baik
( AB)

Baik (B)
Cukup

NILAI
90 < AB
100

80 < B 90
70 < C

KRITERIA
1

Identitas: tema, sub tema, KD dan tujuan


pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan
benar
2 Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan dan
mengkomunikasikansesuai dengan tema/sub
tema, KD, tujuan dan alokasi waktu
3 Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan dan
mengkomunikasikan lengkap, sistematis dan
logis atau benar
Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang
sesuai
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang

(C)
Kurang
(K)

80
70

sesuai
Ketiga aspek kurang sesuai

Penilaian LK- 3.1b


PERINGK
AT
Amat
Baik
( AB)

Baik (B)
Cukup
(C)
Kurang
(K)

NILAI
90 < AB
100

KRITERIA
1

Identitas: tema, sub tema, KD dan tujuan


pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan
benar
2 Kegiatan pada tahapan model pembelajaran
sesuai dengan tema/sub tema, KD, tujuan dan
alokasi waktu
3 Kegiatan pada tahapan model pembelajaran
lengkap, sistematis dan logis ( sesuai dengan
sintak atau tahapan pembelajaran)
80 < B 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang
sesuai
70 < C
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang
80
sesuai
70
Ketiga aspek kurang sesuai

LEMBAR KERJA
LK - 3.1b

HO-

Materi 3.2 PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN3.2


IPS
PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS

Pada Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup


kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara
berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap
peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Untuk melengkapi
perangkat pembelajaran IPS dengan suatu model, diperlukan jenis-jenis
penilaian yang sesuai. Pada uraian berikut disajikan beberapa contoh penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran IPS. Anda dapat
mengembangkan lagi sesuai dengan tema dan kompetensi dasar yang harus
dicapai peserta didik.
A. Penilaian Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri
(self assessment), penilaian teman sejawat (peer assessment) oleh peserta
didik, dan jurnal (Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah,
2013).
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait
dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga
sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh
seseorang.Penilaian sikap yang dapat dilakukan oleh para guru dengan menilai
perilaku sehingga penilaian sikap dilakukan dengan cara observasi perilaku.
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang
dalam sesuatu hal.Kompetensi sikap pada pembelajaran IPS yang harus dicapai
peserta didik sudah terinci pada KD dari KI 1 dan KI 2.
Guru IPS dapat
merancang lembar pengamatan penilaian sikap untuk masing-masing KD
sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran yang disajikan. Hasil observas
idapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Contoh penilaian
kompetensi sikap dalam pembelajaran IPS.
1. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi
Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum
Mata Pelajaran
:
IPS
Kelas/Semester :
VII
Topik/Subtopik : Keadaan alam dan aktivitas penduduk di Indonesia/Interaksi
manusia dengan alam
Indikator
: Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin,
tanggung jawab, jujur,
teliti dalam merancang dan
melakukan kegiatan IPS
Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta
didik selama kegiatan .
1.
2.
3.
4.

jika
jika
jika
jika

tidak pernah berperilaku dalam kegiatan


kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
sering berperilaku dalam kegiatan
selalu berperilaku dalam kegiatan

No
1.

Disipli
n

Nama
Siswa

Tanggu
ng
jawab

Jujur

Teliti

Kreatif

Pedul
i

Jumlah
Skor

.................
....

2.

Lembar Penilaian Kegiatan Diskusi


Mata Pelajaran

: IPS

Kelas/Semester

: VII / 2

Topik/Subtopik : Keadaan alam dan aktivitas penduduk di Indonesia/Interaksi


manusia dengan alam
Indikator

: Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun,


toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan
memecahkan
masalah
dan
membuat
keputusan.

Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


1.
2.
3.
4.

jika
jika
jika
jika

tidak pernah berperilaku dalam kegiatan


kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
sering berperilaku dalam kegiatan
selalu berperilaku dalam kegiatan

N
o

Nama
Siswa

1
.
2
.

...............
.
...............
.

Kerja
sama

Santun

Tolera
n

Respon
sif

Proakt
if

Bijaksa
na

Jumlah
Skor

Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut

Nilai=

Jumlah Skor
x 100
24

Dengan predikat:
PREDIKAT
Sangat Baik
( SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)

NILAI
80 AB
100
70 B 79
60 C 69
<60

2. Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri


Penilaian diri dapat dilakukan pada setiap selesai
mempelajari satu KD.Contoh Format Penilaian Diri untuk
Tugas IPS

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang
sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No
1

Pernyataan

YA

TIDA
K

Selama melakukan tugas kelompok saya


bekerjasama dengan teman satu kelompok
Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai
dengan fakta
Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal
yang telah dirancang
Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan
membaca literature/browsing internet yang
mendukung tugas
.

2
3
4

Dari penilaian diri ini Anda dapat memberi skor misalnya YA=2, Tidak =1 dan
membuat rekapitulasi bagi semua peserta didik. Penilaian diri juga dapat
diberikan untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan, misalnya
peserta didik diminta mengerjakan soal-soal sebelum ulangan akhir bab
dilakukan dan mencocokan dengan kunci jawaban yang tersedia pada buku
siswa. Berdasarkan hasilnya, diharapkan peserta didik akan belajar kembali
pada topik-topik yang belum mereka kuasai.
3. Penilaian Sikap melalui Penilaian antar Peserta Didik
Penilaian sikap pada Kurikulum 2013 juga dapat diperoleh dari Penilaian Antar
Peserta Didik. Penilaian ini merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. Dalam
bentuk daftar cek dan skala penilaian (rating scale). Kalimat pernyataan dibuat
dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi munculnya
penafsiran makna ganda/berbeda dan penilaian dapat dilakukan oleh peserta
didik
Contoh penilaian antar peserta didik
Mata Pelajaran

: IPS

Kelas/Semester

: VII / 2

Tema/Sub Tema

Indikator

...................................

: Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun,


toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan
memecahkan
masalah
dan
membuat
keputusan.

-Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran IPS


-Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil
pengamatannu.
-Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
N
o
1
2
3

Perilaku
Mau menerima pendapat teman
Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
Memberi solusi terhadap pendapat yang

Dilakukan/munc
ul
YA
TIDAK

bertentangan
4
Mau bekerjasama dengan semua teman
5
......................................
Keterangan:
1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1. 2dan 4) dan
ada yang negatif (no 2) Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1.
Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2
2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan
format berikut.
No
1
2
3

Nama
.
Ami

Skor Perilaku
3

Jumlah
4

Nilai

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:

Nilai=

Jumlah skor
x 100
2 x jumlah perilaku

4. Penilaian Sikap melalui Jurnal


Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian
peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria jurnal:

Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.


Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan
komunikatif.
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan
sikap peserta didik
Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta
didik.

Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan


segera. Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan
untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat. Sementara itu, kelemahan
yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah, menuntut waktu
yang banyak, perlu kesabaran dalam menanti munculnya peristiwa sehingga
dapat mengganggu perhatian dan tugas guru, apabila pencatatan tidak
dilakukan dengan segera, maka objektivitasnya berkurang.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:
1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif
2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah
kejadian / peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)

Pedoman umum penskoran jurnal:


1) Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala
likert. Sebagai contoh skala 1 sampai dengan 4.
2) Guru menentukan aspek-aspek yang akan diamati.
3) Pada masing-masing aspek, guru menentukan indikator yang diamati.
4) Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri
peserta didik diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
5) Jumlahkan skor pada masing-masing aspek.
6) Skor yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakan
7) Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan
dengan cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan
kriteria penilaian

Model Pertama
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
1) Tulislah identitas peserta didik yang diamati, tanggal pengamatan dan
aspek yang diamati oleh guru.
2) Tuliskan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang
merupakan kekuatan maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan
pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti. Tulislah dengan segera
kejadian
3) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
4) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik

Contoh Format Jurnal


Jurnal
Aspek yang diamati: .
Nama Peserta Didik:
Kejadian
: .
.
Tanggal: .
Nomor peserta Didik:
.
Catatan Pengamatan Guru:
............................................................................................................................
..................................................................................................................
....................................................................................................

Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru)
Contoh Format Jurnal
Nama Peserta Didik
Aspek yang diamati
N
O

HARI/TANGGAL

KEJADIAN

Jurnal
: ..
: ..
KETERANGAN/
TINDAK LANJUT

B. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan. Instrumen
tes tulis umumnya menggunakan soal pilihan ganda dan soal uraian. Pada
pembelajaran IPS yang menggunakan pendekatan scientific, instrumen
penilaian harus dapat menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi(HOTS,Higher
Order thinking Skill) menguji proses analisis, sintesis, evaluasi bahkan sampai
kreatif. Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal untuk
menilai hasil belajarIPS dirancang
sedemikian rupa sehingga peserta didik
menjawab soal melalui proses berpikir yang sesuai dengan kata kerja
operasional dalam taksonomi Bloom.Misalnya untukmenguji ranah analisis
peserta didik pada pembelajaranIPS, guru dapat membuat soal dengan
menggunakan katakerja operasional yang termasuk ranah analisis seperti
menganalisis, mendeteksi, mengukur, dan menominasikan. Ranah evaluasi
contohnya membandingkan, menilai, memprediksi, dan menafsirkan.
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa
pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan
karakteristik tugasnya.
Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3...Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian
Teknik Penilaian
Tes tulis
Tes lisan
Penugasan

1.

Bentuk Instrumen
Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian.
Daftar pertanyaan.
Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.

Soal
Pilihan Ganda
a.

2.

Soal Uraian

Indikator : Merancang kegiatan untuk menyelidiki aktivitas manusia


hubungannya dengan struktur muka bumi
Soal
: Kalian dengan teman-temanmu akan , melakukan kegiatan
penyelidikan, tetapi se belum melaksanakan kegiatan coba
jawablah pertanyaan berikut
a. Diskripsikan tentang pengertian manusia sebagai makhluk sosial dengan disertai
5 contoh aktifitas masyarakat yang ada di sekitarmu!
b. Gunakan fasilitas internet dan atau buku IPS lainnya untuk mencari informasi
tentang penyebab permasalahan pokok ekonomi beserta contoh
c. Diskripsikan dengan disertai contoh riil yang ada di sekitarmu, bahwa didalam
memecahkan permasalahan pokok ekonomi harus mengaplikasikan prinsip

ekonomi!
d. Jelaskan tentang nilai apa yang kamu pelajari dari materi ini!
e. Laporkan hasil diskusi kelompokmu secara tertulis!
f.

Presentasikan hasil diskusimu didepan kelas!

Contoh Pedoman Penskoran


No
Jawaban
a. - Gambar rangkaian alat uji elektrolit benar,
keterangan lengkap dan menarik
- Gambar rangkaian alat uji elektrolit benar,
keterangan lengkap dan kurang menarik
- Gambar rangkaian alat uji elektrolit benar,
keterangan kurang lengkap dan menarik
b. - Variabel manipulasi, respon dan kontrol benar
- hanya dua variable yang tepat
- hanya satu variable yang benar
c. - Uraian sistematis dan benar
- Uraian kurang sistematis dan benar
Skor maksimal
Indikator :
Soal

Skor
30
20
10
30
20
10
20
10
80

Menjelaskan perbedaan larutan elektolit kuat dan elektroit lemah


berdasarkan data hasil percobaan
Mengapa daya hantar listrik larutan asam klorida dengan larutan cuka
berbeda. Jelaskan perbedaannya berdasarkan data dan teori ionisasi.

Contoh pedoman penskoran


N
Jawaban
o
2 - Larutan asam klorida termasuk larutan elektolit kuat, larutan
asam cuka termasuk elektrolit lemah
- Perbedaan elektrolit kuat dan elektrolit lemah

Skor
10

20

Elektrolit kuat:
Dalam air akan terionisasi sempurna, Jumlah ion dalam larutan
relatif banyak. Dari data percobaan uji elektrolitlampu menyala
terang dan menghasilkan banyak gelembung gas
Elektrolit lemah:

20

Dalam air hanya terionisasi sebagian, Jumlah ion dalam larutan


relativ sedikit. Dari data percobaan uji elektrolitlampu menyala
redup dan menghasilkan sedikit gelembung gas

Jumlah

2. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.

50

Pada pembelajaran IPS umumnya tes jarang dilakukan dengan tes lisan. Jika
guru ingin mengembangkannya, guru dapat membuat daftar pertanyaan
dan cara menjawabnya.

3. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang


dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Contoh isntrumen tugas untuk suatu topik dan KD
3.1 Memahami hakikat ilmu IPS, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium
serta peran IPS dalam kehidupan.
4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu IPS, metode ilmiah dan
keselamatan kerja dalam mempelajari IPS serta peran IPS dalam kehidupan.
Indikator: Melakukan penelitian IPS sederhana dengan menerapkan metode ilmiah
Soal:

C. Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale)
yang dilengkapi rubrik. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja,
aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai
dari tingkat yang paling sempurna sampai yang paling buruk.Rubrik kunci
adalah rubrik sederhana berisi seperangkat kriteria yang menunjukkan
indikator esensial paling penting yang dapat menggambarkan capaian
kompetensi peserta didik.
1. Tes Praktik
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Contoh Tes Praktek
Tema : Keadaan alam dan aktivitas penduduk di Indonesia
KI
:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan Nnstru dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaan
3. Memahami
pengetahuan
(faktual,
konseptual,
dan
prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
KD:
1.1Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan
segala perubahannya
2.3. Menunjukkan perilaku santun toleran dan peduli dalam melakukan
interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
3.4. Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan
alam, sosial,budaya, dan ekonomi

Indikator :

Menjelaskan faktor pendorong interaksi sosial yang mendasari


aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Mengevaluasi
permasalahan
manusia
hubungannya
dengan
lingkungan sekitar

Lembar Pengamatan
No
1.
2.

Pelaksanaa
n kegiatan

Nama

Kegiatan
Akhir
/laporan

Rujukan

Jumlah
Skor

Rubrik
No
1

Keterampilan
yang dinilai

Pelaksanaan
kegiatan

Referensi

Kegiatan akhir
/pelaporan

Skor
30

20
10
30
20
10
30

Rubrik
-kerjasama
-kekompakan
-keseriusan
Ada 3 aspek yang tersedia
Ada 2 aspek tang tersedia
argumen/informasi
dilengkapi
dengan
referensi
Ada 3 aspek yang tersedia
Ada 2 aspek tang tersedia
-diskripsi laporan disusun secara sistematis
-kesesuaian naskah dengan tema

beberapa

-penggunaan bahasa
Ada 3 aspek yang tersedia
Ada 2 aspek tang tersedia

20
10

2. Tes Proyek
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu. Pada pembelajaran IPS tugas proyek dapatberupa tugas
wawancara atau penelitian sederhana
a. Penilaian Produk
Pengertian
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas
suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik
membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil
karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu,
keramik, plastik, dan logam atau alat-alat teknologi tepat guna yang
sederhana. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap
perlu diadakan penilaian yaitu:
1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan
merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk.
2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta
didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian
dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.

produk

yang

Teknik Penilaian Produk


Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
1)

Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk,


biasanya dilakukan pada tahap appraisal.

2)

Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya


dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses
pengembangan.
Contoh Format Penilaian Produk
Materi Pelajaran
Nama Proyek :
Alokasi Waktu
No

Nama Peserta didik:


Kelas :

:
Tahapan

Tahap Perencanaan Bahan

Tahap Proses Pembuatan :


a.
Persiapan alat dan bahan
b.
Teknik Pengolahan
c.
K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan
kebersihan)

Tahap Akhir (Hasil Produk)


a.
Bentuk fisik
b.
Inovasi

Skor ( 1
5 )*

TOTAL SKOR
Catatan :
*) Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan

ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses


pembuatan maka semakin tinggi nilainya.

Setelah proyek selesai guru dapat melakukan penilaian menggunakan rubrik


penilaian proyek. Peserta didik melakukan presentasi hasil proyek,
mengevaluasi hasil proyek, memperbaiki sehingga ditemukan suatu temuan
baru untuk menjawab permasalahan yang diajukanpada tahap awal.

Teknik Penilaian Proyek


Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai
hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang
perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan
penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat
disajikan dalam bentuk poster. Penilaian dapat menggunakan
instrumen
penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. Aspek yang dinilai
disesuaikan dengan tugas proyek. Contoh format penilaian proyek diantaranya
adalah sebagai berikut.
Contoh Format Penilaian Proyek
Mata Pelajaran
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
No.
1

Guru Pembimbing
Nama
Kelas

ASPEK
PERENCANAAN :
a.
Rancangan Alat
Alat dan bahan
Gambar
b. Uraian cara menggunakan alat
PELAKSANAAN :
a.
Keakuratan Sumber Data /
Informasi
b.
Kuantitas Sumber Data
c.
Analisis Data
d.
Penarikan Kesimpulan
LAPORAN PROYEK :
a.
Sistematika Laporan
b.
Performans
c.
Presentasi
TOTAL SKOR

:
:
:

SKOR (1 - 5)

3. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Salah satu contoh
portofolio adalah membuatan laporan praktikum atau laporan proyek
Penilaian Portofolio
Penilaian dengan memanfaatkan portofolio merupakan penilaian melalui
sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan
terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan
oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus

perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang


tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara
menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta
didik.Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru
mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam
menguasai kompetensi pada suatu tema.
Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio.
- masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri yang di
dalamnya memuat hasil belajar siswa setiap muatan pelajaran atau
setiap kompetensi.
- menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulkan/disimpan.
- sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru
yang berisi komentar, masukan dan tindakan lebih lanjut yang harus
dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan
sikap.
- peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan
guru.
- catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik
perlu diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar
peserta didik dapat terlihat.
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang
menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia
nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik
secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan
refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan
pada
kumpulan
informasi
yang
menunjukkan
perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi
tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran
yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang
relevan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut
oleh topik atau muatan pelajaran tertentu. Fokus penilaian portofolio
adalah kumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok
pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan
oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau
kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam
menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik,
gambar, foto, lukisan, resensi buku/literatur, laporan penelitian,
sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta
didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah
seperti berikut ini.
- Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
- Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio
yang akan dibuat.
- Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
- Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada
tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
- Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
- Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan.
- Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.

Contoh Penilaian proyek dan Laporan


materi pelatihan 4

dapat dilihat dalam RPP pada

LK-3.2
Lembar Kerja
PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPS
Tujuan Kegiatan:
Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu
merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan dalam pembelajajaran IPS
Langkah Kegiatan

1. Kerjakan dalam kelompok, cermati contoh-contoh pengembangan instrumen


penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan serta lembar kerja
perancangan instrumen penilaian
2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk dari satu KD, sebaiknya
topic/materi yang dipilih sesuai dengan model-model pembelajaran yang
telah dikembangkan oleh kelompok Anda
3. Isilah Lembar Kerja perancangan penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan dengan contoh instrumen untuk masing-masing bentuk
penilaian
4. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda
5. Perbaiki rancangan instrumen penilaian jika ada saran atau usulan
perbaikan
Format:
Identitas Materi
Kompetensi Dasar

Topik/Materi

Sub Topik/Sub Materi

3. ..
.....................................................
............
4.
.........................................................
.......
2..............................................................................
...........
..........................................
.............
................................................................................
...........

1. Instrumen Penilaian Sikap


Indikator: .............................................................................................................
.............
...........................................................................................................
...............
a. Observasi

b. Penilaian Diri
c. Antar Peserta Didik
d. Jurnal

2. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Indikator : ............................................................................................................
..............
...............................................................................................................
...........

a. Tes Tertulis
-

Pilihan Ganda

Uraian

b. Tes Lisan

c. Tes Penugasan

3. Instrumen Penilaian Keterampilan


Indikator: .............................................................................................................
.............
..........................................................................................................
................

a. Tes Praktik
b. Tes Proyek
- Proyek
- Produk
c. Portofolio

R- 3.2
RUBRIK PENILAIAN PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
IPS
Rubrik penilaian ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta
pelatihan yang meliputi rancangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan.
Pada penilaian sikap peserta ditugaskan dalam
kelompoknya membuat instrumen observasi, penilaian diri, penilaian antar
teman dan jurnal. Pada penilaian pengetahuan peserta ditugaskan membuat
intrumen tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), tes lisan, tugas, sedangkan
pada penilaian keterampilan peserta ditugaskan membuat instrumen tes
praktik, tes proyek dan tugas portofolio
Langkah-langkah penilaian
1. Cermati kriteria penilaian produk peserta
2. Berikan nilai pada setiap produk intrumen sesuai dengan penilaian Anda
terhadap produk tersebut menggunakan criteria penilaian nilai sebagai
berikut
Penilaian Sikap
PERINGKA
T
Amat Baik
( AB)

Baik (B)
Cukup (C)
Kurang
(K)

NILAI
90 < AB
100

80 < B
90
70 < C
80
70

KRITERIA
1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan
lengkap
2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria
pengembangannya
Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

Penilaian Pengetahuan
PERINGK
AT
Amat
Baik
( AB)

Baik (B)

NILAI

KRITERIA

90 < AB 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik


100
dengan lengkap
2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria
pengembangannya
80 < B
Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
90
70 < C
Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
80
70
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

Cukup
(C)
Kurang
(K)
Penilaian Keterampilan
PERINGKA
T
Amat Baik
( AB)

NILAI
90 < AB
100

KRITERIA
1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan
lengkap

2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar


3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria
pengembangannya
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang
(K)

80 < B
90
70 < C
80
70

Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai


Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

HO-3.3
PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga
dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap
standar yang telah ditetapkan. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk
penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan digambarkan
sebagai berikut.
Pendidik melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik pada
setiap topik seluruh KD. Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu
diolah untuk dimasukkan ke dalam buku laporan hasil belajar (rapor). Nilai
rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta didik dalam satu
semester. Nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam rapor diperoleh
dari berbagai jenis penilaian dengan teknik dan perhitungan yang telah
dirumuskan seperti yang tertera pada dokumen Model Penilaian Hasil Belajar
dan
Laporan
Pencapaian
Kompetensi
Peserta
Didik
SMA
yang
diterbitkanPemerintah
Prosedur Penilaian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
Persiapan

Pelaksanaan

Pengolahan dan Tindak lanjut

Pelaporan

Kegiatan-kegiatan pada prosedur penilaian di atas, sama dengan yang biasa


dilakukan para guru. Semua kegiatan pada tahap ini dapat Anda baca pada
dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA, 2013 dari Direktorat Pembinaan SMA,
Ditjen Pendidikan Menengah.
Ada beberapa perubahan yang mendasar pada penilaian yaitu pada Pelaporan.
Diantaranya adalah:
5. Penilaian rapor untuk pengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif
dengan skala 1 4 (kelIPStan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi
predikat sebagai berikut:
A
AB+
B
B-

: 3,67 4.00
: 3,34 - 3,66
: 3,01 - 3,33
: 2,67 - 3,00
: 2,34 - 2,66

C+
C
CD+

: 2,01 - 2,33
: 1,67 - 2,00
: 1,34 - 1,66
: 1,01 - 1,33
D
: 1,00

Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:


Menggunakan skala nilai 0 sd 100
Contoh: Perhitungan nilai rapor pengetahuan seorang peserta didikpada
mata pelajaranIPS
NH
= 80
UTS
= 75
UAS
= 85
Nilai Rapor
= 80+75+85 : 3 = 240: 3
Nilai Rapor
= 80
Nilai Konversi = (80 :100) x 4 = 3.20 = B+
Yang ditulis pada rapor adalah nilai koversi (3.20) dan predikatnya (B+).
6. Penilaian Keterampilan
Pengolahan Nilai Rapor untuk Keterampilanmenggunakan penilaian
kuantitatif dengan skala 1 - 4 (kelIPStan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan
diberi predikat sebagai berikut:
A
AB+
B
B-

: 3,67 4.00
: 3,34 - 3,66
: 3,01 - 3,33
: 2,67 - 3,00
: 2,34 - 2,66

C+ : 2,01 - 2,33
C
: 1,67 - 2,00
C: 1,34 - 1,66
D+ : 1,01 - 1,33
: 1,00

Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara:


Menggunakan skala nilai 0 sd 100.
Contoh : Perhitungan nilai rapor keterampilan seorang peserta didik pada
mata pelajaranIPS
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai

Praktik =
Projek =
Portofolio
Rapor =
Rapor =

Nilai Konversi

80
75
=
80
80+75+80 : 3 = 235 : 3
78.33
=

(78.33/100) x 4 = 3,13 = B+

7. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi
(Penilaian Proses), penilaian diri sendiri, penilaian antarteman, dan jurnal
catatan guru.
Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai
Kualitatif sebagai berikut:
SB
B = Baik
C = Cukup

= Sangat Baik
= 70 - 79
= 60 - 69

K = Kurang

= < 60

80 - 100

Contoh: Perhitungan nilai rapor sikap seorang peserta didik pada mata
pelajaranIPS
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai

Observasi =
diri sendiri =
antar teman
Jurnal
=
Rapor
=

85
75
=
80
75
85+75+80+75 : 4 = 315 : 4

Nilai Rapor

= 79

Predikat

= Baik

8. Pada rapor ada deskripsi dari setiap capaian kompetensi sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Guru diharapkan membuat deskripsi dari capaian
kompetensi berdasarkan data capaian peserta didik sesuai dengan hasil
penilaian setiap KD pada semester tersebut.
Untuk memahami lebih lanjut silahkan Anda menyimak dokumen Penilaian
Hasil Belajar SMP, 2013 dari Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Pendidikan
Dasar dan Menengah.
LK- 3.3
PENGOLAHAN DAN PELAPORAN NILAI MATA PELAJARAN IPS
PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi :

Melaporkani hasil penilaian proses dan hasil belajar ke


dalam laporan hasil belajar.

Tujuan Kegiatan :
Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil
penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil
belajar.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen
Penilaian Hasil Belajar SMA
2. Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang
meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata
pelajaran IPS selama satu semester
3. Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya
4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi
5. Masukkan kedalam format rapor
R-3.3
RUBRIK PENGOLAHAN NILAI IPS UNTUK RAPOR
Rubrik pengolahan nilai IPS untuk rapor digunakan fasilitator untuk menilai
hasil rancangan peserta pelatihan dalam pengolahan nilai rapor.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.3
2. Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai
rapor yang dibuat peserta pelatihan
PERINGK
AT

NILAI

Amat
Baik
( AB)

90 < AB
100

Baik (B)

80 < B 90

KRITERIA
Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan tepat, deskripsi
capaian kompetensi tiga macam penilaian sesuai
dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan tepat, dua deskripsi

Cukup
(C)

70 < C
80

Kurang
(K)

70

capaian kompetensi sesuai dengan data nilai


Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian
tepat, dua deskripsi capaian kompetensi sesuai
dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian
tepat,satu deskripsi capaian kompetensi sesuai
dengan data nilai

MATERI PELATIHAN 4

PRAKTIK PEMBELAJARAN
TERBIMBING
4.1 ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN
4.2 PENYUSUNAN RPP
4.3 PEER TEACHING

MATERI PELATIHAN :

4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada


pendekatan dan model yang sesuai dengan standar proses, penilaian dan
standar implementasi pada pembelajaran. Untuk memenuhi hal tersebut guru
harus berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pelaksanaannya.
Pada pelatihan ini disajikan materi Praktik Pembelajaran Terbimbing dengan
tujuan agar guru dapat berlatih menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai
dengan standar yang telag ditetapkan
melalui pengamatan video,
penyusunan RPP, dan praktik pembelajaran ( peerteaching)
Kompetensi yang dicapai
1. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik
dengan memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik,
moral, sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual.
2. Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar
yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik
dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual
3. Melaksanakan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik
dengan memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik,
moral, sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual.
Indikator
1. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.
2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
3. Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses;
pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang relevan
4. Menelaah RPP sesuai dengan kriteria
5. Melaksanakan peer teaching yang menerapkan pendekatan saintifik dan
penilaian autentik menggunakan RPP yang telah disusun.
6. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain
Langkah Kegiatan
1. Analisis Video

Mengamati
tayangan
video
pembelajaran

Kerja
kelompok
mengidenti
fikasi aspek
aspek
kegiatan
pembelajar
an pada
video

Presentasi
hasil diskusi
analisis
tayangan
video

Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil

2. Penyusunan RPP
Mendiskusik
an ramburambu
penyusunan
RPP yang
sesuai
standar
Proses

Kerja
Kelompok
menyusun RPP
untuk satu KD

Telah RPP hasil


kerja kelompok
lain dan
merevisi RPP
berdasarkan
hasil telaah

Presentasi
RPP yang
telah direvisi
dan
Penyimpulan
hasil diskusi

Mempraktikka
n
pembelajaran
sesuai dengan
RPP yang telah
disusun
melalui peer
teaching

Melakukan
refleksi
terhadap
pelaksanaan
peer teaching

Penyimpulan
hasil diskusi
dan
rangkuman
hasil peer
teaching

3. Peer Teaching
Diskusi
tentang
instrumen
penilaian
pelaksanaan
pembelajara
n

Kegiatan pada materi ini menggunakan LK- 4.1 Analisis Tayangan


Video Pembelajaran, LK- 4.2 Penyusunan dan Telaah RPP dan LK -4.3
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

LK-4.1
ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN
PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi

Mampu mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang


menerapkan pendekatan saintifik

Tujuan Kegiatan :
Melalui pengamatan video pembelajaran, peserta
mampu menganalisis pelaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik
Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1. Berilah penjelasan singkat tentang video pembelajaran yang akan
ditayangkan
2. Berilah waktu bagi peserta untuk mengamati RPP yang dipakai dalam video
pembelajaran
3. Diskusikanlah secara singkat setiap aspek pembelajaran yang harus diamati
dalam video
4. Tayangkanlah video pembelajaran yang telah disiapkan
5. Pandulah peserta untuk mediskusikan hasil pengamatan dan analisis mereka
atas video pembelajaran yang telah ditayangkan
6. Kumpulkan hasil diskusi kelompok dan berikan nilai sesuai rubrik yang
tersedia
Untuk Peserta
1. Pelajari RPP yang dipakai untuk pembelajaran dalam video
2. Amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru model dalam video
3. Berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai dengan
kesesuaian dan ketersediaan setiap aspek
4. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan
pelaksanaan pembelajaran
5. Diskusikan dalam kelompok hasil pengamatan Anda berkaitan dengan
kesesuaian RPP dengan pembelajaran yang disajikan pada video
6. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP
dan Peer-teaching

FORMAT PENGAMATAN VIDEO PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran
: ...............................................................................
.
Kelas
: ...............................................................................
.
Topik/Sub Topik
: ...............................................................................
.
Aspek yang Diamati
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan
menyapa dan memberi salam
2
Mengaitkan materi pembelajaran sekarang
dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya
3
Mengajukan pertanyaan menantang untuk
memotivasi
4
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
5
Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan
materi pembelajaran
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
1
Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai
peserta didik
2
Menyampaikan rencana kegiatan misalnya,
individual, kerja kelompok, dan melakukan
observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
1
Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran.
2
Kemampuan mengkaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan, perkembangan
Iptek , dan kehidupan nyata.
3
Menyajikan pembahasan materi pembelajaran
dengan tepat.
4
Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke
sulit, dari konkrit ke abstrak)
Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik
1
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai
2
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
3
Menguasai kelas
4
Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik dalam mengajukan
pertanyaan
5
Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan

Ya

Tid
ak

Catatan

Aspek yang Diamati

6
7
8
9

partisipasi aktif peserta didik dalam


mengemukakan pendapat
Melaksanakan pembelajaran yang
mengembangkan ketrampilan peserta didik sesuai
dengan materi ajar
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant
effect)
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan

Penerapan PendekatanScientific
1

Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi


peserta didik untuk mengamati
2
Memancing peserta didik untuk bertanyaapa,
mengapa dan bagaimana
3
menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengumpulkan informasi
4
Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengasosiasikan data dan
informasi yang dikumpulkan
5
Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengkomunikasikan
pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya
Pemanfaatan sumber belajar/media dalam
pembelajaran
1
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
sumber belajar yang bervariasi
2
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
media pembelajaran
3

Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan


sumber belajar pembelajaran
4
Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
media pembelajaran
5
Menghasilkan pesan yang menarik
Pelaksanaan Penilaian Autentik
1
Melaksanakan Penilaian Sikap
2
Melaksanakan Penilaian Pengetahuan
3
Melaksanakan Penilaian Ketrampilan
4
Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator
pencapaian kompetensi
5
Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen
penilaian autentik.
6

Ketersediaan pedoman penskoran

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran


1
Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik
melalui interaksi guru, peserta didik, sumber
belajar
2
Merespon positif partisipasi peserta didik
3
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons
peserta didik

Ya

Tid
ak

Catatan

Aspek yang Diamati

Ya

Tid
ak

Catatan

Menunjukkan hubungan antar pribadi yang


kondusif
5
Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta
didik dalam belajar
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam
pembelajaran
1
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2

Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1
Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
merangkum materi pelajaran
2
3
4
5

Menfasilitasi dan membimbing peserta didik


untuk merefleksi proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan atau tulisan
Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan
portofolio
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan kegiatan berikutnya dan tugas
pengayaan
Jumlah
Kesimpulan Hasil Analisis Video

1. Kegiatan pendahuluan/Inti,penutup
2. Proses
saintifik
........................................................................................................
3. Keterpauduan
materi
..............................................................................................
4. Authentic
assessment
.
5.

R- 4.1
PENILAIAN ANALISIS TAYANGAN VIDEO

Rubrik penilaian analisis video pembelajaran digunakan fasilitator untuk menilai


hasil analisis peserta terhadap tayangan video pembelajaran
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
4. Cermati format penilaian analisis tayangan video serta hasil analisis
peserta yang akan dinilai
5. Berikan nilai pada setiap komponen pada kegiatan analisis sesuai dengan
penilaian Anda terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai
berikut
PERINGKAT

NILAI

KRITERIA

Amat Baik
( AB)

90 < AB
100

Baik (B)

80 < B 90

Hasil analisis tepat, catatan kurang logis

Cukup (C)

70 < C
80

Hasil analisis kurang tepat, catatan logis

Kurang (K)

70

Hasil analisis kurang tepat, catatan tidak


logis

Hasil analisis tepat,catatan logis

HO4.2.1
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaranpeserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiappendidik pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secaralengkap dan sistematis agar
pembelajaran
berlangsung
secarainteraktif,
inspiratif,
menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasipeserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yangcukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai denganbakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
pesertadidik.RPP
disusun
berdasarkanKD
atau
subtopik
yang
dilaksanakandalamsatu kali pertemuan atau lebih
(Permendikbud
Nomor 65 Tahun 2013).
Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun
berikut.

RPP

hendaknya

memperhatikan

prinsip-prinsipsebagai

a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat


intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f.

Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi


pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata


pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis,
dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Komponen dan Sistematika RPP
RPP paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran,
(iii) metode pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Pada
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013komponen-komponen tersebut secara
operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Sekolah
:
Matapelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu
:
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
2. _____________ (KD pada KI-2)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________
Catatan:
KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator
karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung.
Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui
proses pembelajaran langsung.
C.
D.
E.
F.

Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran

HO4.2.2
Model 1
CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Wagir
Kelas/Semester
: VII/1
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Tema/Topik
: Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk
Indonesia
Sub Tema
Pertemuan Ke

: Manusia Sebagai Makhluk Sosial


: 1 dan 2

A. KOMPETENSI INTI
:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan Nnstru dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaan
3. Memahami
pengetahuan
(faktual,
konseptual,
dan
prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR:
1.2Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan
segala perubahannya
2.3. Menunjukkan perilaku santun toleran dan peduli dalam melakukan
interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
3.4. Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan
alam, sosial,budaya, dan ekonomi
Indikator:
Menjelaskan konsep lingkungan (fisik, non fisik, dan Nnstru)
Mengidentifikasi bentuk lingkungan sosial, budaya, dan ekonomi
Menjelaskan pengertian manusia sebagai mahluk sosial dalam
kehidupan sehari-hari
Mengidentifikasi bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia (hasil
budaya) pada masa praaksara
Membedakan bentuk interaksi manusia masa praaksara dengan masa
sekarang
Memberikan contoh dinamika interaksi manusia terhadap lingkungan
sekitar
Mengidentifikasi permasalahan manusia hubungannya dengan
interaksi sosial budaya
Menjelaskan faktor pendorong interaksi sosial yang mendasari aktifitas
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Menganalisis dinamika interaksi manusia dalam pemecahan masalah
pokok ekonomi
Mengidentifikasi permasalahan manusia hubungannya dengan sosial
budaya
Menjelskan macam-macam kebutuhan pada masa praaksara, Hindu
Budha dan Islam

Menjelaskan bentuk interaksi sosial pada masa praaksara, Hindu


Budha dan Islam dalam memenuhi kebutuhan
Menganalisis permasalahan pokok ekonomi yang dialami manusia
sebagai mahluk Nnstru dalam kehidupan sehari-hari
Menjelaskan hubungan antar ruang dan waktu
Mengevaluasi
permasalahan
manusia
hubungannya
dengan
lingkungan sekitar

1) Mengobservasi dan menyajikan bentuk- bentuk dinamika interaksi


manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di
lingkungan masyarakat sekitar
Indikator:
Mengobservasi bentuk-bentuk interaksi sosial, budaya, ekonomi
hubungannya dengan lingkungan
Membuat rencana tindak untuk menanggulangi permasalahan
manusia hubungannya dengan lingkungan, sosial, ekonomi dan
budaya
Mempresentasikan data hasil observasi hubungannya dengan bentukbentuk dinamika manusia dengan lingkungan, sosial, ekonomi dan
budaya
C. Tujuan Pembelajaran :
Melalui diskusi siswa dapat :
1. Mendeskripsikan hasil budaya manusia pada masa praaksara sebagai
makhluk sosial.
2. Mendeskripsikan proses interaksi sosial yang dilakukan manusia
sebagai makhluk sosial.
3. Mencari alternatif upaya pemecahan masalah pokok ekonomi, yang
dilakukan manusia sebagai mahluk Nnstru
4. Menganalis pemanfaatan lingkungan hubungannya dengan kegiatan
manusia (ekonomi, Nnstru, budaya)
5. Memiliki rada perduli terhadap keadaan social masyarakat sekitar
D. Materi Pembelajaran:
1. Konsep lingkungan
Lingkungan Fisik
Lingkungan Non fisik
Lingkungan Nnstru
2. Pengertian manusia sebagai mahluk Nnstru dalam kehidupan seharihari
Konsep makhluk social
Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari
3. Bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia (hasil budaya ) pada masa
praaksara
Bentuk-bentuk interaksi masa praaksara
Bentuk-bentuk interaksi masa kini
4. Dinamika interaksi manusia dalam pemecahan masalah pokok
ekonomi
Permasalahan pokok ekonomi
Bentuk-bentuk pemecahan masalah pokok ekonomi
5. Dinamika interaksi manusia terhadap lingkungan sekitar
Hubungan manusia dengan alam
Interdependensi manusia dengan alam

6. Permasalahan manusia hubungannya dengan interaksi Nnstru


Interaksi social
Permasalahan manusia (Nnstru, ekonomi, budaya)
E. Metode Pembelajaran:
1. Pendekatan :Saintifik
2. Metode
:Diskusi dengan cooperative learning teknik STAD
F. Media, alat dan sumber pembelajaran
1. Media: Peta Indonesia, gambar tentang.
2. Alat/bahan: Komputer/laptop, LCD, Power Point,
3. Sumber Belajar: Buku Siswa IPS, LKS, Internet

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :

KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN

Pendahul
uan

Pertemuan ke -1 ( 2 X 40 menit )
a. Persiapan psikis dan fisik, membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdoa bersama
b. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
pembelajaran
c. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan
disajikan selama pembelajaran
d. Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran dengan menyanyikan lagu bangun pemuda,
dilanjutkan dengan tanya jawab tentang makna lagu di
hubungkan dengan kebutuhan manusia sebagai makhluk
sosial (syair terlampir)

Inti
a. Membagi siswa menjadi 8 kelompok ( A, B, C, .s/d
kelompok H) masing-masing beranggotakan 4 orang.
b. Pelaksanaan STAD
(1). Penugasan menggunakan LKS untuk dikerjakan dalam
kelompok masing masing, dengan pembagian :
Kelompok A dan E mengerjakan LKS I tentang hasil
budaya masa praaksara perwujudan manusia sebagai
mahluk sosial.
Kelompok B dan F mengerjakan LKS II tentang
pemecahan masalah pokok ekonomi dengan prinsip
manusia sebagai mahluk sosial hubungannya dengan
SDA.
Kelompok C dan G mengerjakan LKS III tentang
perilaku interaksi manusia sebagai mahluk sosial.
Kelompok D dan H mengerjakan LKS IV tentang
pemanfaatan lingkungan dalam kegiatan manusia
sebagai mahluk sosial dan ekonomi.
2) Pelaksanaan diskusi kelompok (siswa dialog mendalam
untuk saling membantu memahami materi
pembelajaran dengan anggota kelompok kemudian
mencatathasil diskusi )

ALOKA
SI
WAKT
U
80
menit
10
menit

60
Menit
8 menit

5 menit

25
menit

KEGIATAN

Penutup

Pendahul
uan

Kegiatan
Inti

DESKRIPSI KEGIATAN
(3) Pelaksanaan unjuk kerja/presentasi, (kelompok A ditanggapi
kelompok E, Kelompok B ditanggapi F, Kelompok C
ditanggapi kelompok G, Kelompok D ditanggapi Kelompok H)
(4) Pelaksanaan konfirmasi dilakukan dengan memberikan
umpan balik berdasarkan hasil presentasi
(5) Pengisian Quiz
a. Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu
dilakukan siswa bersama guru
b. Melaksanakan test secara lisan
c. Menugaskan peserta didik melakukan pengamatan untuk
pertemuan berikutnya (PR) tentang: (1) bentuk-bentuk
dinamika interaksi sosial di lingkungan sekitar (dapat
dilakukan dengan berkunjung ke perpustakaan, melalui
internet, dan buku sumber yang dimiliki siswa). (2) Melakukan
kajian/analisis
hubungannya
dengan
permasalahan
kehidupan sosial, ekonomi, budaya melalui interview
pedagang keliling, (3) membuat rencana aksi untuk
menanggulangi masalah yang ada, (membuat yel-yel
kelompok)
d. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing.
Pertemuan Ke-2 (2 X 40 menit)
a. Memulai pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai
agama dan keyakinan masing-masing.
b. Tanya jawab singkat tentang (PR) hasil penelusuran
informasi tentang bentuk dinamika interaksi sosial(hasil
interview pedagang keliling)
c. Menginformasikan
secara
garis
besar
strategi
pembelajaran yang akan dilakukan.
d. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
pembelajaran.
e. Memberi motivasi pada siswa untuk aktif dalam
pembelajaran.
a. Pelaksanaan diskusi kelompok sambil mempersiapkan
pembuatan laporan hasil kerja kelompok
b. Guru berkeliling sambil memperhatikan kelompok yang
memerlukan bantuan .
c. Unjuk kerja/Presentasi kelompok seperti pertemuan
sebelumnya diawali dengan meneriakkan yel-yel
kelompok:
d. Kelompok A ditanggapi kelompok E
e. Kelompok B ditanggapi kelompok F
f. Kelompok C ditanggapi kelompok G
g. Kelompok D ditanggapi kelompok H
h. Pelaksanaan konfirmasi dilakukan disetiap akhir
presentasi
i. Pengumuman penghargaan pada siswa berdasarkan
aktivitas aktif dan hasil kinerja secara individu
j. Pengisian Quiz

ALOKA
SI
WAKT
U
20
menit

5 menit
10
menit

80
menit
10
menit

60
menit
20
menit
25
menit

15
menit

KEGIATAN
Penutup

ALOKA
SI
WAKT
U

DESKRIPSI KEGIATAN
a. Membuat kesimpulan tentang materi ajar yang telah
disajikan selama pembelajaran yang dilakukan peserta
didik bersama guru
b. Memberi penguatan dan motivasi tentang pelaksanaan
tugas mandiri tidak terstruktur (TMTT).
c. Melaksanakan testsecara lisan
d. Mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik
berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masingmasing

H. Penilaian
1. Jenis/ teknik penilaian :Tes lisan, produk diskusi, proyek, hasil kinerja
peserta didik
2. Bentuk instrumen dan instrumen: proyek
3. Pedoman penskoran: lihat lampiran

Mengetahui
Kepala Sekolah

Malang, ..
Guru Mata Pelajaran

IPS
.......................................

..................................

.....
NIP

NIP

LAMPIRAN
1. Ringkasan Materi (materi seperti ini dicantumkan jika tidak terdapat
dalam buku siswa)
Sebagai makhluk sosial, manusia pasti membutuhkan orang lain. Sejak
dilahirkan, manusia sangat bergantung pada orang lain, dan dalam hidup
sehari-hari manusia sangat perlu berinteraksi/berhubungan dengan orang lain.
Ketika meninggal juga membutuhkan orang lain untuk menguburkannya.
Dilihat dari siklus hidup yang selalu berhubungan dan membutuhkan orang
lain, manusia dikategorikan sebagai makhluk sosial (homo socialis).
Antara manusia dengan alam lingkungan sekitar terjadi interdependensi,
atau saling ketergantungan antar keduanya. Sebagai contoh; pada masa
praaksara, dimana saat itu bumi dihuni oleh manusia purba, yang sangat
tergantung pada alam jika dibandingkan dengan manusia sekarang. Hal ini
disebabkan peradaban manusia saat itu belum tinggi sehingga dalam
mempertahankam diri untuk kelangsungan hidup, manusia purba tergantung
sepenuhnya kepada potensi alam sekitarnya. Dalam perkembangan jaman dan
kemajuan peradaban, manusia tetap tergantung pada alam meski manusia
dengan akal budinya dapat memanfaatkan alam secara maksimal sesuai
dengan kebutuhannya.
Manusia memerlukan alam untuk tinggal dan sekaligus untuk kemudahan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari situ terdapat kecenderungan
manusia untuk memilih tempat tinggal seperti tinggal dekat dengan sumbersumber air, jalan raya, dan daerah subur yang berlokasi dekat dengan
gunungapi karena gunungapi dapat memberikan kesuburan tanah. Hal ini
dapat dibuktikan bahwa fosil-fosil manusia purba pada umumnya ditemukan di
lembah, sungai.
Kaitan antara faktor-faktor geografi fisik terhadap sebaran budaya manusia
sangat erat sekali karena keduanya saling mempengaruhi. Budaya memberikan
ciri-ciri atau karakter suatu tempat dan masyarakat budaya tertentu
mentransformasikan their living space atau ruang kehidupan dengan
membangun struktur di atasnya, creating lines of contact and communication,
tilling the land, channeling the water (membangun komunikasi serta kontak
antar sesama, bercocok tanam, membuat irigasi).
Kaitan dimaksud tidak dapat dipisah-pisahkan, sehingga keduanya
merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan, dan keberadaan yang
satu tanpa ada yang lain tidak memiliki makna. Manusia merupakan makhluk
dengan akal budi (thinking animal) yang mampu mengadakan adaptasi, seleksi
dan perubahan. Dengan teknologi, manusia berusaha agar tidak sepenuhnya
tergantung pada kekuasaan alam, sehingga akhirnya manusia mampu
menguasai alam. Namun banyak bukti menunjukkan bahwa alam tidak
seluruhnya dapat dikuasai oleh manusia melalui teknologi. Fenomena bencana
alam seperti ledakan gunung api, banjir, melebihi keampuhan teknologi
manusia.
Setiap daerah, pulau ataupun negara memiliki ciri sendiri-sendiri dan tidak
pernah ada yang sama persis. Ciri-ciri tersebut membentuk karakter manusia
yang tinggal di daerah dimaksud atau dengan kata lain berpengaruh kepada
ekonomi, budaya, cara menghidupi diri serta cara bergaul/berkomunikasi
masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. Selanjutnya, untuk mengetahui
perbedaan yang ada serta didorong untuk mendapatkan barang kebutuhan
yang diperlukan dalam kehidupan tersebut manusia memerlukan adanya
kerjasama. Kerjasama antarnegara terjadi karena adanya perbedaan keadaan
wilyah, kebutuhan akan barang tertentu, atau adanya ketertarikan yang sama
untuk mencapai sesuatu.
Dengan kata lain, kerjasama dapat terjadi di
berbagai bidang, baik bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Salah satu
tujuan dilakukannya kerjasama antar negara adalah untuk meningkatkan
hubungan antarnegara, pememenuhan kebutuhan hidup negara tersebut.
Manusia berusaha memenuhi kebutuhannya, termasuk kebutuhan sosialnya
yang muncul menyertai setiap langkah dalam kehidupan manusia itu sendiri.
Kebutuhan berkomunikasi dengan sesama, kegiatan-kegiatan atau berkumpul

bersama, keteraturan sosial dan kontrol sosial, kebutuhan akan pendidikan,


pelayanan kesehatan dan keamanan serta kegiatan bersama. Kegiatan
bersama ini bertujuan untuk membangun komunikasi timbal balik yang saling
menguntungkan. Tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi sosial. Salah
satu contoh kegiatan bersama ialah gotong-royong pada lingkungannya.
Dalam memenuhi kebutuhan hidup, manusia banyak mengambil sebanyakbanyaknya SDA yang ada. Hal ini tentunya membahayakan lingkungan yang
ada. Oleh karenanya pemanfaatan SDA hendaknya di atur sedemikian rupa ,
jika tidak alam bakal rusak. Terdapat daerah tertentu yang memiliki potensi
untuk terkena bencana alam , seperti banjir, gempa, angin topan dan lain-lain.
Akibat bencana tersebut , penduduk daerah yang terlanda bencana
membutuhkan bantuan berupa makanan, kesehatan , tenaga untuk
meringankan mereka dari penderitaan. Sebagai makhluk sosial, maka sudah
seharusnya penduduk dari daerah lain yang tidak terkena musibah, dan
mereka yang berkelebihan untuk memiliki kepedulian membantu pada
saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Bantuan tersebut bisa berupa :
uang, makanan, pakaian, tenaga, dan obat obatan.
Disamping sebagai mahluk ciptaan Tuhan YME, manusia adalah makhluk
sosial (homo socialis) yang selalu hidup bersama dengan manusia yang
lainnya. Sejak dilahirkan, manusia sangat bergantung pada orang lain.Di dalam
kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian.Manusia memiliki
keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu
kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Di
dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga
masyarakat, dan warga negara.
Pada jaman purba, manusia purba memiliki ketergantungan yang sangat
tinggi terhadap alam semesta
dibandingkan dengan manusia sekarang.
Mengapa demikian? Peradaban manusia saat itu belum tinggi sehingga dalam
mempertahankam diri untuk kelangsungan hidup, manusia purba tergantung
sepenuhnya kepada potensi alam sekitarnya. Dalam perkembangan jaman dan
kemajuan peradaban, manusia tetap tergantung pada alam meski manusia
sekarang dengan akal budinya dapat memanfaatkan alam secara lebih
maksimal sesuai dengan kebutuhannya.Sejak keberadaan manusia purba yang
sudah ada sejak jutaan tahun yang lalu, mereka telah menjalin kerjasama
dengan membentuk suatu kelompok komunitas yang saling berinteraksi di
dalam aktifitas memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya
Kebersamaan itu didasari suatu kenyataan bahwa mereka tidak bisa hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain, mereka sebagai makhluk social.
Manusia adalah makhluk yang sejak dahulu telah hidup berkelompok,
mereka kesulitan bahkan tidak sanggup untuk hidup sendiri tanpa bantuan
orang lain. Pada zaman praaksara, nenek moyang kita sudah mulai hidup
berkelompok. Mereka bekerja sama, saling membutuhkan, saling menyayang
terhadap sesama. Praktek manusia sebagai makhluk sosial mulai diterapkan,
karena sadar bahwa mereka tidak bisa berdiri sendiri, tanpa bantuan dan
membantu orang lain. Mereka sebagai makhluk sosial dan manusia yang
berfikir. Kemampuan otak manusia yang berupa proses berpikir menyebabkan
manusia dapat memilah-milah tindakan yang dapat menguntungkan
kelangsungan hidupnya.
Dalam rangka kelangsungan hidupnya maka manusia merupakan makhluk
pembentuk kebudayaan dan manusia juga sebagai pembentuk masyarakat,
karena pada hakekatnya manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup
sendiri tetapi harus berkelompok. Kondisi demikian sudah diterapkan pada
zaman prasejarah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan sangat banyak, antara lain
seperti iklim, ketersediaan air, kesuburan tanah, bentuk-bentuk muka bumi,
dan lain sebagainya. Coba kamu renungkan mengapa orang yang tinggal di
lereng gunung selalu memakai pakaian yang tebal? Jawabannya adalah akibat
cuaca sehingga yangbersangkutan perlu melindungi tubuh dari sengatan cuaca
yang sangat dingin. Sebaliknya, orang yang tinggal di daerah padat dan panas,

cenderung memakai pakaian yang tipis. Contoh yang lain, lihatlah gunung
berapi yang erupsi, banyak sekali material yang berguna bagi lahan pertanian
dikeluarkan melalui kawah, sehingga tanah menjadi lebih subur.
Manusia memerlukan alam untuk tinggal dan sekaligus untuk kemudahan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu, terdapat kecenderungan
manusia memilih tinggal dekat dengan sumber-sumber air, jalan raya, dan
daerah subur yang berlokasi dekat dengan gunungapi karena gunungapi dapat
memberikan kesuburan tanah. Hal ini dapat dibuktikan melalui fosil-fosil
manusia purba pada umumnya ditemukan di lembah sungai. Sementara itu,
kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Nusantara, terutama di Jawa pada umumnya
dekat dengan gunung berapi. Ini menunjukkan bahwa manusia dari jaman
purba sampai sekarang ,sangat tergantung dari alam. Demikian pula alam
memberikan sumber kehidupan bagi manusia. Kecenderungan manusia dalam
memanfaatan alam bagi kehidupan sangat dipengaruhi oleh bentuk dan pola
muka bumi.
Dalam ekonomi, dua hal yang selalu bertentangan yaitu sumber daya
ekonomi yang terbatas berhadapan dengan kebutuhan manusia yang tidak
terbatas.Ketidakseimbangan inilah yang menyebabkan Masalah pokok dalam
ekonomi.Masalah pokok ekonomi itu adalah bagaimana cukup keseimbangan
antara kebutuhan dan alat-alat pemuas kebutuhan. Sebagai makhluk social
dalam memecahkan permasalahan ekonomi perlu adanya kerja sama yang
saling membantu antara kelompok satu dengan kelompok lain.
Permasalahan pokok ekonomi adalah kebutuhan manusia tidak terbatas
sedangkan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangat terbatas.
Kebutuhan manusia tidak terbatas, karena kebutuhan senantiasa mengikuti
kemajuan zaman, dan sifat manusia selalu merasa kurang, bahkan manusia
terkadang memiliki sifat serakah. Oleh karena perlu memiki sikap peduli
terhadap kepentingan umum dalam memenuhi kebutuhannya. Dan agar
kebutuhan dapat lebih terbatas maka manusia perlu meningkatkan rasa
syukurnya atas karunia yang diberikan oleh Tuhan TME. Barang dan jasa sangat
terbatas, SDA yang merupakan bagian alat pemuas yang sangat penting , jika
diambil terus menerus akan habis. Untuk itu kita perlu peduli untuk
melestarikannya.
2. Sintaks STAD
Siswa dikelompokkan dengan anggota 4-5 orang dengan kemampuan
Heterogen

Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat tugas


yang lain
Setiap anggota saling membantu memahami bahan pelajaran
Secara individu tiap 1 atau 2 minggu diberi kuis
Kuis di skor, dan tiap individu diberi skor perkembangan

3. Tata Tertib dan Prosedur Berdiskusi


TEMA: KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS MANUSIA INDONESIA
SUB TEMA: MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Tata Tertib Kelompok:
a. Mengumpulkan semua data, informasi tentang issue dan contoh-contoh
interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari melalui media massa,
internet, maupun bahan ajar lainnya.
b. Mengadakan pengamatan di lingkungan sekitar tempat tinggalmu.
c. Membuat catatan yang dapat digunakan untuk acuan
pembuktian/referensi
d. Memahami posisi setiap individu dalam kelompok
Prosedur dan aturan Diskusi:
a. Memahami permasalahan/isu yang didiskusikan

b. Mendengarkan dengan seksama, serta memperhatikan ketika kelompok


lain sedang berbicara
c. Saling menghormati pendapat teman
d. Tidak menghina ataupun emosional dalam memberikan kritikan dan
tanggapan kepada teman
e. Menghindari dominasi dalam kelompok
f. Gaya/cara berbicara simpati, menarik, sopan
g. Cara mengkritik ataupun melontarkan tanggapan: tidak mengkritik
penampil/ siapa yang berbicara tetapi mengkritisi pendapatnya
Hal-hal yang harus lebih diperhatikan:
a. Tiga gejala gugurnya argumen :
1) Terdapat pertentangan antara satu argumen dengan argumen yang
lain
2) Pernyataan beralih dari argumen ke fitnahan
3)Terjadi pengalihan pokok pembicaraan ke topik yang tidak
berhubungan
b. Hal yang mendasar dalam berdiskusi;
1) Memahami metode berpikir
2) Tetapkan tolok ukur kebenaran
3) Fokus bukan mental perang/debat
4) Balikkan logika
5) Cari akar permasalahan
Kegiatan arahan:
Beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam diskusi untuk membangun
proses saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan/mengolah informasi, dan mengkomunikasikan):
a. Apa yang kamu ketahui tentang interaksi?
b. Sebagai anak sekolah, haruskah kamu peduli dengan perubahan sosial,
ekonomi dan budaya yang terjadi di lingkungan sekitar, bukankah di
lingkungan tersebut (kota/kabupaten) sudah ada yang mengurusi?
c. Sebagai siswa, haruskah terpengaruh atau ikut-ikutan dengan kebiasaan
dan budaya orang luar agar dapat disebut anak gaul?
d. Haruskah kerjasama dengan negara lain lebih ditingkatkan agar banyak
barang yang bermerek dapat diimport?
e. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaan internet?
4. Format Laporan Individu (PR) untuk mengumpulkan data dan
mengolah informasi
Bentuk-bentuk dinamika sosial dalam bentuk gambar
Di Rumah

Di Masyarakat
sekitar

Di Sekolah

Keterangan/Sumber

Kajian dan Analisis Berdasarkan Gambar dan Hubungannya


dengan :
Ekonomi

Sosial/Budaya

Lokasi/lingkungan

Rencana
Aksi/Penanggulang
an

5. Rubrik Penilaian Diskusi Pertemuan 1


No.

Nama Siswa

Aspek

Jumlah

Nilai

Ket.

Skor
Gag
asan

Kerja
sama

Keakti
fan

Inisiatif

Kedisi
plinan

1
2
3

Keterangan Skor :
Baik sekali = 4
Baik
= 3
Cukup
= 2
Kurang
= 1

Kriteria Nilai
A
= 80 100
B
= 70 79
C
= 60 69
D
= 60

:
:
:
:

Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang

Skor perolehan
Nilai

Skor Maksimal

X 100

CONTOH PENILAIAN PROYEK

Mata Pelajaran : IPS


Nama Proyek : Perekonomian Masyarakat
Alokasi Waktu : 1 minggu
Nama Kelompok : ______________________
N
o
1.

2.

3.

Kelas : VII /...

Aspek *

Skor (1 4)

Perencanaan:
a. Persiapan
b. Rumusan Judul
c. Kelengkapan bahan alat
Pelaksanaan
a. Sistematika dalam melaksanakan kegiatan
b. Keakuratan Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
Laporan Proyek
a. Performansi
b. Penguasaan materi
c. Keterpaduan
d.Kelengkapan laporan
e. Penggunaan referensi
Total Skor

Penilaian
Nilai =

Jumlah Skor yang


Diperoleh
Skor Maksimum

X 100

Rubrik penilaian Proyek (Keterampilan & Sikap)


Rubrik Penilaian Hasil Akhir Kemampuan Melaporkan Hasil
Survey dan browsing

No

Aspek yang
diamati
Perencanaan
a. Persiapan

1.

Deskriptor

Pelaksanaan
a. Sistematika
Kegiatan

Sistematika dan urutan


dalam melaksanakan
kegiatan
Sumber informasi,
instrumen yang digunakan
dalam mengumpulkan
data
Kelengkapan dan
kedalaman data
Penyajian dan intrerpretasi
data
Kesimpulan berdasarkan
perolehan data

b. Keakuratan
Informasi
c. Kualitas
Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan
kesimpulan
Tujuh sikap
generik

3
-

4.

Tidak

Apakah Kegiatan sudah


direncanakan secara
matang?
Apakah judul sudah
memunculkan ciri khas
dari sesuatu yang hendak
diinformasikan?

b. Rumusan
Judul
2.

Ya

Jujur

Disiplin

Tanggung Jawab

Toleransi

Gotong royong

Santun

Percaya Diri

Laporan Proyek
a. Performansi
b. Penguasaan
c. Kelengkapan
laporan

Tampilan (kerapian fisik


bentuk laporan)
Penguasaan dalam
melaporkan /presentasi
Kelengkapan laporan dan
penampilan

1. Rubrik Penilaian Diskusi


1.
2.
3.
4.

Pertemuan ke 2
Tema
:Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Sub Tema: Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Kelompok
:
.................
Kelas /Smt. :
VII/1
Pertemuan : Ke-2

Berilah tanda check ( V ) pada kolom yang sesuai dengan penilaian kamu!
Skor

No.
Uru
t
A.

Kategori
KUALITAS

1.

Persiapan baik

Baik
sekali

Baik

Sedang

Kurang

2.

Organisasi jelas

3.

Memberikan informasi yang didukung oleh


fakta / buku

4.

Informasi disampaikan dengan jelas

5.

Argumentasi

6.

Pernyataan (statement) bersifat persuasif

B.

ETIKA
1.

Menghormati argumentasi teman dan tidak


emosional

2.

Saling mendengarkan dan merespon

3.

Tidak menghina (menyela pembicaraan)

4.

Tidak mendominasi pembicaraan

5.

Secara aktif ikut terlibat

C.

LAIN-LAIN
1.

Cara mengevaluasi atau mengkritik teman

2.

Membuat kesimpulan sementara


berdasarkan bukti yang disampaikan kedua
pihak
Jumlah Keseluruhan

Keterangan: Skor 4: Baik Sekali, Skor 3: Baik, Skor 2: Cukup, Skor 1: Kurang.
Kriteria:
45 ke atas
= A (Baik Sekali & Berkualitas)
30-44
= B (Baik)
15-29
= C (Cukup)
< 14
= D (Kurang memenuhi syarat)
Komentar:
....................................................................................................................
.......................................................................................................................

1.

Tabel Penilaian Kuis


Pertemuan ke 2
: Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk

1. Tema
Indonesia
Sub Tema
: Manusia Sebagai Makhluk Sosial
2. Kelas /Smt.: VII/1
3. Tanggal
:

Nama
Kelompo Quiz 1
Quiz 2
Improvement
Siswa
k
Point
A
70
100
1. Hary
D
2. Isti
H
3. Wiwid
4. ..
Daftar pengelompokkan skor dan peningkatan poin.

Kegiatan Siswa
LEMBAR KEGIATAN SISWA / LKS I

2. L
e
m
b
a
r

(Hasil Budaya Masa Praaksara)


1. Tema
:
Manusia sebagai Makhluk Sosial
2. Mata Pelajaran
:
IPS
3. Kelas/Semester
:
VII/ 1
4. Waktu Pengerjaan
:
25 menit
5. Petunjuk Belajar
:
a. Baca secara cermat sebelum kamu mengerjakan tugas
b. Pelajari materi IPS yang berhubungan dengan Manusia sebagai Makhluk
Sosial
c. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah sesuai petunjuk Guru
d. Kerjakan dengan cara diskusi dengan teknik yang ditentukan Guru
e. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas
6. Tujuan belajar yang akan dicapai:
Pada kegiatan ini kamu dapat:
a. Memahami konsep dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan ekonomi
b. Menganalisis bentuk-bentuk hasil budaya manusia jaman praaksara
hubungannya dengan lingkungan sosial, budaya, dan ekonomi
Informasi
Bacalah dengan cermat uraian materi tentang hasil budaya masa praaksara
hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial!
Tugas dan Langkah Kerja
a. Diskripsikan tentang pengertian manusia sebagai makhluk sosial dengan
disertai 5 contoh aktifitas masyarakat yang ada di sekitarmu!
b. Gunakan fasilitas internet dan atau buku IPS lainnya untuk mencari
informasi tentang hasil budaya nenek moyang kita pada masa praaksara
dan jelaskan proses pembuatannya!
c. Lakukan analisis tentang cara masyarakat pra aksara pada masa
pertanian dan masa perundagian dalam melakukan kerja sama. Jelaskan
pernyataan ini menurut pendapat kelompokmu dengan menggunakan
contoh-contoh hasil budaya mereka!
d. Apa yang dapat kamu pelajari dari materi ini? Jelaskan secara singkat!
e. Laporkan hasil diskusi kelompokmu secara tertulis!
f. Presentasikan hasil diskusimu didepan kelas!

LEMBAR KEGIATAN SISWA/ LKS II


Permasalahan Pokok Ekonomi
1. Judul
: Manusia sebagai Makhluk Sosial
2. Mata Pelajaran :
IPS
3. Kelas/Semester :
VII/ 1
4. Waktu
: 25 menit
5. Petunjuk Belajar:
a. Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas
b. Pelajari materi IPS yang berhubungan dengan Manusia sebagai Makhluk
Sosial
c. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah sesuai petunjuk Guru
d. Kerjakan dengan cara diskusi dengan teknik yang ditentukan Guru
e. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas
6. Tujuan belajar yang akan dicapai:
Dalam kegiatan ini kamu dapat:
a. Menganalisis permasalahan pokok ekonomi hubungannya dengan
lingkungan sosial, budaya.
Informasi
Bacalah dengan cermat uraian materi tentang permasalahan pokok
ekonomi!
Tugas dan Langkah Kerja
g. Diskripsikan tentang pengertian manusia sebagai makhluk sosial dengan
disertai 5 contoh aktifitas masyarakat yang ada di sekitarmu!
h. Gunakan fasilitas internet dan atau buku IPS lainnya untuk mencari
informasi tentang penyebab permasalahan pokok ekonomi beserta
contoh
i. Diskripsikan dengan disertai contoh riil yang ada di sekitarmu, bahwa
didalam
memecahkan
permasalahan
pokok
ekonomi
harus
mengaplikasikan prinsip ekonomi!
j. Jelaskan tentang nilai apa yang kamu pelajari dari materi ini!
k. Laporkan hasil diskusi kelompokmu secara tertulis!
l. Presentasikan hasil diskusimu didepan kelas!

LEMBAR KEGIATAN SISWA/LKS III


Perilaku Interaksi Manusia
1.
2.
3.
4.
5.

Judul
: Manusia sebagai Makhluk Sosial
Mata Pelajaran :
IPS
Kelas/Semester :
VII/ 1
Waktu
: 25 menit
Petunjuk Belajar:
a. Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas
b. Pelajari materi IPS yang berhubungan dengan Manusia sebagai Makhluk
Sosial
c. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah sesuai petunjuk Guru
d. Kerjakan dengan caraberdiskusi dengan teknik yang ditentukan Guru
e. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas
6. Tujuan belajar yang akan di capai:
Pada kegiatan ini kamu diharapkan dapat:
a. Memahami konsep dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan ekonomi
b. Menganalisis hubungan alam dengan kegiatan manusia dalam bidang
ekonomi, sosial, budaya
Informasi

Bacalah dengan cermat uraian materi tentang manusia sebagai makhluk


sosial!
Tugas dan Langkah Kerja
a. Deskripsikan tentang pengertian manusia sebagai makhluk sosial
dengan disertai 5 contoh aktifitas masyarakat yang ada di sekitarmu!
b. Gunakan fasilitas internet dan atau buku IPS lainnya untuk mencari 5
contoh kegiatan di sekitar yang menunjukkan pentingnya interaksi
manusia sebagai mahluk sosial!
c. Coba identifikasi faktor-faktor pendorong dan penghambat pelaksanaan
kerjasama dan gotong royong sebagai realisasi manusia sebagai
makhluk sosial! Dengan menggunakan contoh riil yang ada di sekitarmu!
d. Ambil peta dan gunakan media tersebut untuk mempelajari Wilayah
Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari ribuan pulau. Setelah itu,
jelaskan bagaimana masyarakat Indonesia berinteraksi!
e. Laporkan hasil diskusi kelompokmu secara tertulis!
f. Presentasikan hasil diskusimu didepan kelas!

LEMBAR KEGIATAN SISWA/ LKS IV


Pemanfaatan Lingkungan Untuk Kegiatan Manusia
1. Judul
: Manusia sebagai Makhluk Sosial
2. Mata Pelajaran :
IPS
3. Kelas/Semester :
VII/ 1
4. Waktu
: 25 menit
5. Petunjuk Belajar
:
a. Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas
b. Pelajari materi IPS yang berhubungan dengan Manusia sebagai Makhluk
Sosial
c. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah sesuai petunjuk Guru
d. Kerjakan dengan cara diskusi dengan teknik yang ditentukan Guru
e. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas
6. Tujuan belajar yang akan dicapai:
Pada kegiatan ini kamu diharapkan dapat:
a. Menganalisis pemanfaatan lingkungan hubungannya dengan kegiatan
ekonomi, sosial, budaya
Informasi
Bacalah dengan cermat uraian materi tentang manusia sebagai makhluk
sosial!
Tugas dan Langkah Kerja
a. Diskripsikan tentang pengertian manusia sebagai makhluk sosial dengan
disertai 5 contoh aktivitas masyarakat yang ada di sekitarmu!
b. Sebutkan 5 contoh kegiatan di sekitarmu yang menunjukkan upaya
manusia sebagai mahluk sosial dalam memanfaatkan lingkungan!
c. Sebutkan minimal 5 sikap yang harus dilakukan sebagai mahkluk dalam
memanfaatkan lingkungan alam agar tetap terjaga kelestariannya , dan
berilah instrumen pemilihan sikap tersebut !
a. Laporkan hasil diskusi kelompokmu secara tertulis!
b. Presentasikan hasil diskusimu didepan kelas!
QUIZ UNTUK PERTEMUAN 1 DAN 2
Kerjakan soal-soal berikut ini!
1 Sebagai makhluk social mengapa manusia yang tinggal dilembah
memiliki kebiasaan yang berbeda dengan yang tinggal didaerah
pegunungan?
2 Tuliskan 4 contoh aplikasi manusia sebagai makhluk sosial dalam
kehidupan ekonomi di sekitarmu!
3 Untuk mewujudkan manusia sebagai makhluk social, tindakan apa saja
yang diperlukan?

4
5
6
7
8

Jelaskan dengan menggunakan contoh, tentang hubungan antara


permasalahan pokok ekonomi dengan prinsip ekonomi!
Buatlah analisis tentang pemanfaatan lingkungan yang dilakukan
manusia?
Jelaskan dengan menggunakan contoh bahwa manusia pada masa
praaksara telah menunjukkan kehidupan sebagai makhluk social?
Sebutkan upaya manusia sebagai mahluk sosial dalam memecahkan
permasalahan pokok ekonomi dengan menggunakan 5 contoh
disekitarmu !
Lakukan analisis bahwa manusia sebagai makhluk sosial memerlukan
bantuan orang lain dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Sebagai
contoh: Orang Indonesia memerlukan beras sebagai makanan pokok.
Beras merupakan hasil pertanian. Untuk menghasilkan beras, petani
membutuhkan jasa orang lain, sebagai contoh: tukang selep beras,
buruh panen, pedagang pupuk dan obat tanaman dll.
SYAIR LAGU BANGUN PEMUDI PEMUDA
Karangan / Ciptaan: A. Simanjuntak
Bangun pemudi pemuda Indonesia
Lengan bajumu singsingkan untuk Negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri

RPP Model 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMPN..........
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/Semester
: VII/1
Tema
: Keadaan alam dan Aktifitas Penduduk
Indonesia
Sub Tema
: Konektivitas/keterkaitan antar ruang dan
waktu
Alokasi waktu
: 4 x 40 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR
1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya
2.1 Meniru perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab, peduli, santun dan
percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa
hindu Buddha dan Islam dalam kehidupannya sekarang
3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu
dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan
manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik)
Indikator:
Menjelaskan definisi aspek ruang hubungannya dengan aktivitas
penduduk
Menjelaskan keterkaitan antar aspek ruang dan aspek waktu
dalam kehidupan sehari-hari
Menjelaskan definisi aspek waktu hubungannya dengan
pemenuhan kebutuhan manusia
Menganalisis hubungan antara ruang dan waktu
Menjelaskan konsep letak (astronomis/geografis)
Menjelaskan iklim dan cuaca
Menganalisis pengaruh iklim dan cuaca bagi kehidupan sosial,
ekonomi, dan budaya
Menganalisis factor pendorong interaksi manusia dengan
lingkungan
Menjelaskan faktor pendorong interaksi sosial yang mendasari
aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
3) Mengobservasi dan menyajikan bentuk- bentuk dinamika interaksi
manusia
dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan
masyarakat sekitar
Mengamati fenomena alam melalui gambar badai yang terjadi di
Australia

C.

D.

E.

F.

G.

Mendata peristiwa alam yang dipengaruhi oleh interaksi manusia


dengan lingkungan
Menyajikan data hasil pengamatan tentang bentuk-bentuk
interaksi manusia dengan lingkungan alam, ekonomi, budaya
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pengamatan siswa dapat :
1. Mendeskripsikan keterkaitan antar aspek ruang dan aspek waktu
dalam kehidupan sosial, budaya dan ekonomi
2. Menganalisa aspek keruangan hubungannya dengan waktu dan
keberlanjutan manusia
3. Melalui penugasan, siswa dapat menyajikan data hasil pengamatan
tentang keterkaitan antar ruang dan waktu
4. Mengevaluasi fenomena alam sekitar melalui peristiwa alam yang
ada
MATERI PEMBELAJARAN
1. Konsep ruang dan waktu
Keruangan
Waktu dan keberlanjutan manusia
2. Keterkaitan antar aspek ruang dan aspek waktu dalam kehidupan
masyarakat
Peristiwa/kejadian alam
Hubungan peristiwa dengan aktivitas manusia
Faktor pendorong terjadinya peristiwa alam
3. Letak astronomis/letak geografis
Pembagian waktu di Indonesia
Iklim dan cuaca
Pengaruh iklim dan cuaca bagi kehidupan ekonomi, sosial,
budaya
4. Bentuk-bentuk dinamika interaksi:
Interaksi manusia dengan manusia
Interaksi manusia dengan lingkungan
Bentuk-bentuk interaksi manusia dengan lingkungan sosial
budaya, dan ekonomi
METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan: Saintifik
2. Model
: Problem Based, Project Based Learning
3. Metode : Diskusi
MEDIA PEMBELAJARAN:
1. Media:Peta Indonesia
2. Alat /Bahan: Komputer/laptop, LCD,Power Point, Internet
3. Sumber belajar: Buku siswa , Kartu permasalahan, Wacana ,buku guru
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN

DISKRIPSI KEGIATAN
Pertemuan ke 1 ( 2x 40 menit)
Pendahulu a. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran
an
denganmengucapkan salam dan berdoa bersama
b.Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
pembelajaran
c. Menyampaikan secara singkat garis besar materi
yang akan diajarkan
d. Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran dengan menyanyikan lagu Rayuan
Pulau Kelapa atau Padamu Negri dilanjutkan dengan
tanya jawab tentang makna lagu di hubungkan
dengan letak astronomis dan geografis Indonesia
Inti
Pelaksanaan Pendekatan scientific:
a. Orientasi peserta didik pada permasalahan
b. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok terdiri dari 5

ALOKASI WAKTU
80 menit
10 menit

50 menit

KEGIATAN

DISKRIPSI KEGIATAN
Pertemuan ke 1 ( 2x 40 menit)
orang
c. Pengamatan/observing: Menayangkan gambar
Badai di Australia, dilanjutkan Tanya jawab singkat
tentang ruang dan waktu keberlanjutan manusia
d. Bertanya/Questioning: diskusi kelompok untuk
memberikan kesempatan pada siswa saling
mengajukan pertanyaan tentang informasi yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (guru
berkeliling memberikan bimbingan kelompok)
e. Mengumpulkan informasi : menjawab pertanyaan
yang ada dalam kartu permasalahan 1, 2,3, serta
mencatat semua informasi tentang fenomena
badai di Australia dan dampaknya bagi Indonesia
serta kegunaan prakiraan cuaca bagi
kehidupansosial, budaya dan ekonomi
f.Mengasosiasikan/mengolah informasi tentang
badai di Australia dan pengaruhnya bagi
Indonesia yang sudah dikumpulkan dari kegiatan
mengamati gambar dan menjawab pertanyaan
yang ada untuk menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan
g. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya/
Mengkomunikasikan: presentasi, menyampaikan
hasil pengamatan dan penyusunan data dari hasil
kerja kelompok tentang badai di Australia dan
pengaruhnya bagi Indonesia serta kegunaan
prakiraan cuaca dalam kehidupan ekonomi, sosial
dan budaya
h. Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah

Penutup

Pendahulu
an

Inti

ALOKASI WAKTU

10 menit

a. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis


10 menit
secara lisan, tertulis, atau bentuk lainnya materi
pembelajaran hari itu dilakukan siswa bersama guru
b. Menyampaikan PR untuk proyek (lihat lampiran)
Pertemuan Ke-2 (2 X 40 menit)
a. Memulai pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai
10
menit
agama dan keyakinan masing-masing.
b. Tanya jawab singkat tentang (PR) hasil penelusuran
informasi tentang bentuk
c. Menginformasikan secara garis besar strategi pembelajaran
yang akan dilakukan.
d. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
pembelajaran
e. Memberi motivasi pada siswa untuk aktif dalam
pembelajaran dilanjutkan pembagian kelompok
a. Pelaksanaan proses scientific:
60
menit
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mempersiapkan
presentasi dan memajang hasil proyeknya .
c. Unjuk kerja/Presentasi kelompok diawali dengan
meneriakkan yel-yel kelompok:

KEGIATAN

Penutup

DISKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
Pertemuan ke 1 ( 2x 40 menit)
d. Kelompok A ditanggapi kelompok E
e. Kelompok B ditanggapi kelompok F
f. Kelompok C ditanggapi kelompok G
g. Pelaksanaan konfirmasi dilakukan disetiap akhir presentasi
i. Memberikan apresiasi dan motivasi berdasarkan aktivitas
dan hasil proyek
a. Membuat kesimpulan tentang materi ajar yang telah
disajikan selama pembelajaran yang dilakukan peserta didik
bersama guru
b. Mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik
berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing
dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Padamu Negri

H. . PENILAIAN:
Teknik: Hasil kinerja peserta didik, tes lisan, produk diskusi, proyek
Bentuk: Instrumen pengamatan dan proyek
Malang, ............2013
Mengetahui Kepala Sekolah

__________________
NIP

Guru Mata Pelajaran IPS

_______________________
NIP

LAMPIRAN:
Permasalahan untuk PBL/ Inkuiri
Kartu Permasalahan 1

10
menit

Baca wacana di atas, sebagai bahan diskusi dengan teman yang ada di
kelompokmu, kemudian lakukan perundingan untuk menentukan bagian
pertanyaan yang harus dijelaskan oleh masing-masing orang
1. Jelaskan secara singkat tentang makna yang terjadi dalam wacana
2. Mengapa badai Christ yang terjadi di Australia dapat berdampak bagi
Indonesia? Gunakan World Atlas untuk membantumu menjawab
permasalahan yang ada!
3. Renungkan sebentar tentang aktivitasmu dalam kehidupan seharihari, adakah kegiatan tersebut yang berakibat terhadap perubahan
cuaca ?
4. Identifikasi kegiatan di nomor 3 di atas
5. Apa yang dapat kamu lakukan sebagai upaya penyelamatan bumi
kita, khususnya yang berhubungan dengan iklim dan cuaca
6. Menurut prediksi kamu perlukah orang di Indonesia merubah desain
rumah sehingga aman untuk ditempati di segala musim?
7. Jelaskan tentang makna 2 paragrap terakhir dan bagaimana
mengatasi masalah yang ada
8. Buatkan laporan secara deskriptif dan presentasikan di depan kelas!

Kartu Permasalahan 2

Baca dan diskusikan wacana yang ada dengan semua anggota kelompok.
Rundingkan secara baik untuk menentukan siapa yang bertanggungjawab
menjelaskan bagian informasi yang tercermin dalam pertanyaan berikut:
1. Jelaskan secara singkat tentang makna yang terjadi dalam wacana
2. Mengapa badai yang terjadi di Australia dapat berdampak bagi
Indonesia?
3. Bagaimana cuaca dapat diamati oleh manusia?
4. Jelaskan manfaat cuaca bagi kehidupan sehari-hari (ekonomi, sosial
dan budaya)
5. Adakah keterkaitan antara lapisan udara dengan peristiwa cuaca dan
iklim, jelaskan!
6. Berdasarkan wacana, apakah dampak peristiwa yang ada bagi
pertanian dan industry serta pariwisata?
KARTU PERMASALAHAN 3

Seandainya kamu adalah seorang pelaut yang hendak melaut, bagaimana


caranya kamu menggunakan informasi di atas?
Kegiatan kelompok
1. Permasalahan
Suhu udara dan pergerakan angin
2. Bahan alat
Termometer
Kantong angin
Lidi
Benang
Penggaris dan alat tulis
Jam
3. Lokasi
Di dalam ruang ber AC
Di halaman gedung
Di bawah pohon/vegetasi
Di tempat terbuka
4. Langkah-langkah
a. Guru menyediakan sarana yang dibutuhkan untuk melaksanakan
kegiatan kelompok
b. Masing-masing kelompok ke luar ruangan memasang termometr di
lokasi yang telah ditentukan untuk mengukur suhu di masing-masing
lokasi(suhu, arah angin, kecepatan angin)
5. Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil pengukuran dan
pengamatan
6. Langkah akhir (kelompok berdiskusi untuk menyusun laporan secara
diskriptif
7. Presentasi
PEKERJAAN RUMAH UNTUK PROYEK

Petunjuk :
a. Perhatikan kondisi alam di sekitar tempat tinggalmu! Misalnya gunung
api, sungai, danau/rawa, curah hujan, dan sebagainya.
b. Perhatikan kondisi sosial masyarakatnya seperti mata pencaharian,
kebiasaan, jumlah penduduk, budaya, dan sebagainya.
c. Hubungkan dengan analisis antara kondisi alam yang satu dengan yang
lain serta hubungannya dengan kondisi soial!
d. Identifikasi permasalahan yang ada
e. Buatkan desain/rancangan untuk penanggulangan /perbaikan untuk
menciptakan sustainable development
f. Buatkan kesimpulan!
g. Kumpulkan hasil pengamatan dan analisis tersebut kepada guru dalam
bentuk laporan!
h. Presentasikan
Format Pelaporan Proyek
1. JUDUL
2. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
b. Permasalahan
3. PEMBAHASAN
a. Kondisi geografis/alam
b. Kondisi sosial
c. Hubungan antara kondisi geografi/alam dengan sosial
4. KESIMPULAN
5. PENUTUP

Rubrik Teknik Penilaian


Proyek
Matapelajaran
:..
Nama Proyek
:..
Alokasi Waktu
:
Guru Pembimbing :..
Nama :
NIS
:
Kelas :

No

SKOR (1 5)

ASPEK
1

PERENCANAAN :
a. Persiapan
b. Rumusan Judul
PELAKSANAAN :
a. Sistematika Penulisan
b. Keakuratan Sumber Data / Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan

LAPORAN PROYEK :
a. Performansi
b. Presentasi / Penguasaan

TOTAL SKOR

Rubrik Penilaian Diskusi Dan Presentasi


NO

NAMA
SISW
A

JUMLA
H SKOR

ASPEK
GAGASA
N

Keterangan Skor :
Baik sekali = 4
Baik = 3
Cukup = 2
Kurang = 1

INISIATI
F

KERJASAM
A

KREATI
F

KEDISIPLINA
N

Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

Skor perolehan
Nilai =---------------------------- X 100
Skor maksimal

NILA
I

KE
T

3. Lagu
RAYUAN PULAU KELAPA
RAYUAN PULAU KELAPA
IsmailLAGU
Marzuki
(Ismailmarzuki)

Tanah airku Indonesia


Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala
Reff:
Melambai lambai Nyiur di pantai
Berbisik bisik Raja Kelana
Memuja pulau Nan indah permai
Tanah Airku Indonesia

PADAMU NEGERI
Pencipta: Kusbini
Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabd
i
Bagimu negeri jiwa raga kami

CONTOH KELAS VIII


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan:
SMP Negeri 4 Malang
Kelas/Semester: VIII/1
Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Tema
: Masyarakat Indonesia, Lingkungan dan
Pembangunan Nasional
Sub Tema:
Dinamika Politik dan Penjajahan
Bangsa Barat
Alokasi Waktu:
2 x 40 Menit
Pertemuan Ke-: 1 ( satu )
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan Nnstru dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.
Memahami
pengetahuan
(faktual,
konseptual,
dan
Nnstrument)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar (KD)
1.3.Menghayati karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia
dan lingkungannya
2.1.Menunjukkan perilaku jujur, gotong royong, bertanggung jawab,
toleran, dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh
sejarah pada masa lalu.
3.1.Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu dalam lingkup nasional serta perubahan dan keberlanjutan
kehidupan manusia (ekonomi, Nnstru, budaya, pendidikan dan
politik)
Indikator:
Menjelaskan sumber daya alam hayati di Indonesia
Mengidentifikasi sumber daya alam hayati di Indonesia yang menarik
kedatangan bangsa barat
3.2. Mendeskripsikan perubahan masyarakat Indonesia pada masa
penjajahan dan tumbuhnya semangat kebangsaan serta perubahan
dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik
Indikator:
Menjelaskan macam-macam SDA hayati di Indonesia
Menganalisis politik 3G (gold, glory, and gospel) terhadap eksploitasi
SDA hayati Indonesia
Mengkaji kegiatan ekonomi produksi hubungannya dengan
kedatangan bangsa barat ke Indonesia
Mengevaluasi praktik imperialisme sebagai bentuk perilaku
meyimpang bangsa barat

Menjelaskan
praktik
kolonialisme
sebagai
bentuk
perilaku
meyimpang bangsa barat
Menganalisis dampak kedatangan bangsa barat terhadap kehidupan
bangsa Indonesia

3.1. Menyajikan hasil olahan telaah tentang peninggalan kebudayaan


dan fikiran masyarakat Indonesia pada masa penjajahan dan
tumbuhnya semangat kebangsaan dalam aspek geografis, ekonomi,
budaya, pendidikan dan politik yang ada di lingkungan sekitarnya.

Indikator:
Mengamati bentuk-bentuk peninggalan kebudayaan masyarakat
Indonesia pada masa penjajahan yang dapat menumbuhkan
semangat kebangsaan
Mengidentifikasi bentuk peninggalan kebudayaan masyarakat
Indonesia pada masa penjajahan
Mengolah hasil pengamatan dan identifikasi dalam bentuk laporan
Mempresentasikan hasil olahan telaah tentang peninggalan
kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pengamatan dan diskusi, peserta didik dapat :
1. Membedakan SDA hayati dan non hayati
2. Mendeskripiskan
factor penyebab
kedatangan bangsa barat ke
Indonesia ditinjau dari sisi geografis, ekonomi, sosial, dan politik.
3. Menganalisis dampak kedatangan bangsa barat terhadap kehidupan
bangsa Indonesia
4. Mengevaluasi akibat imperialisme terhadap tumbuhnya pergerakan
nasionalisme di Indonesia
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Sumber daya alam di Indonesia:
a. Persebaran sumber daya alam rempah-rempah di Indonesia
b. Karakteristik tanaman rempah-rempah
c. Konsep perbedaan antar wilayah sehingga timbul interaksi
2. Politik 3G (gold, glory, and gospel):
a. Dampak runtuhnya Konstantinopel
b. Kebutuhan bahan baku produksi bangsa barat
Politik Etis:
Trilogy Vandeventer (Belanda harus memberikan politik balas budi
terhadap warga Indonesia karena telah mengeksplorasi kekayaan SDA)
b. Cara
Pelaksanaan
Trilogy
Van
Deventer
( edukasi,irigasi,migrasi/transmigrasi)
c. Dampak Edukasi memunculkan kaum intelektual sebagai pionir
munculnya pergerakan nasional sbg embrio munculnya nasionalisme di
Indonesia.
d. Faktor internal dan eksternal pergerakan nasional Indonesia
a.

c.

Kegiatan ekonomi produksi


a. Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok
b. Kegiatan produksi sebagai upaya pemenuhan kebutuhan hidup
(konsumsi)
c. Bahan
baku rempah-rempah sebagai salah satu modal
kebutuhan pokok kegiatan produksi bangsa eropa

d. Interaksi dan bentuk kerjasama dalam rangka pemenuhan


kebutuhan hidup
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
3. Model
: Discovery Learning
4. Teknik
: a. Concept attainment
b. Example non example
c. Jigsaw
2. SUMBER BELAJAR
1. Buku siswa dan buku guru terbitan Kemendikbud 2014
2. Kartu Pembelajaran
3. Gambar-gambar tentang SDA hayati
4. Gambar gambar tentang produk kekayaan hayati/rempah-rempah

3. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Pertemuan
Ke-1
Pendahuluan

Inti

Deskripsi Kegiatan

1. Persiapan fisik dan mental: membuka pelajaran


dengan mengucapkan salam, berdoa bersama,
dan mengecek kehadiran peserta didik.
2. Menyanyikan lagu Kolam Susu
3. Melakukan tanya jawab tentang makna lagu untuk
membangun rasa syukur peserta didik karena
tinggal di wilayah yang
memiliki SDA sangat
potensial
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan ruang
lingkup materi yang akan dipelajari, yaitu
penguasaan konsep SDA hayati
Pelaksanaan concept attainment
1. Menayangkan gambar (pemandangan) dengan SDA
hayati dan gambar SDA non hayati
2. Siswa mengidentifikasi fakta-fakta yang ada di
gambar-gambar tersebut.
3. Siswa menuliskan hasil identifikasinya ke dalam
format identifikasi (parameter ya dan tidak)
4. Siswa memilah parameter yang mendukung konsep
SDA hayati dan yang tidak mendukung dengan cara
mencoret.
5. Siswa merumuskan pengertian atau definisi SDA
hayati dengan menggunakan kalimat sendiri
berdasarkan parameter ya (parameter yang tidak
dicoret).
6. Guru menunjukan contoh definisi yang diambil dari
pendapat pakar untuk mengkonfirmasi hasil
rumusan yang disusun oleh siswa (lihat lampiran).
7. Penguatan; siswa diminta untuk membaca buku
siswa halaman 28 sd 32, kemudian diminta: (a)
mengidentifikasi nama masing-masing tanaman
yang ada dalam label yang tersedia, (b) kegunaan
dari tanaman obat/toga yang ada dalam gambar?
(c) bahan baku tanaman toga apa saja dapat

Alokasi
waktu

8.

Penutup

1.
2.

3.
4.

5.
6.

7.
Pertemuan
Ke-2

digunakan untuk pembuatan obat tradisional? (d)


selain untuk obat-obatan, untuk apa saja manfaat
tanaman tersebut?,(e) di mana bahan baku
tersebut dapat diperoleh? (f) mengapa tumbuhan
tersebut dapat tumbuh subur di Indonesia ? (g)
jelaskan mengapa semua tanaman yang termasuk
SDA hayati harus dilestarikan? (h) jelaskan tentang
ciri-ciri
pembangunan
berkelanjutan
yang
berwawasan lingkungan
Guru mengklarifikasi hasil diskusi dan presentasi
siswa dengan menggunakan rujukan/referensi
tertentu.
Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran tentang SDA hayati dan non hayati
Peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang sudah dilakukan: (a) manfaat
apa yang dapat diperoleh dari pembelajaran yang
telah dilakukan, (b) bagaimana perasaan mereka
terhadap kegiatan yang telah dilakukan,
melaksanakan refleksi tentang pelaksanaan
concept attainment
Penayangan gambar (gold, glory, and gospel)
untuk memberikan informasi untuk pertemuan
berikutnya
Penilaian secara lisan(soal terlampir)
Tindak lanjut: memberikan tugas (a) membaca
buku siswa halaman 40 sd 53, (b) menganalisis
faktor yang menyebabkan
Indonesia menjadi
sasaran praktik politik 3 (gold, glory, and gospel)
diperkaya dengan melalui berbagai sumber.
Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan
agama dan keyakinan masing-masing

Pendahuluan

Inti

Penutup

Pertemuan
Ke-3
Pendahuluan

Inti

1.

Persiapan
fisik
dan
mental:
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,
berdoa bersama, dan mengecek kehadiran
peserta didik.
2.
Tanya jawab tentang hasil PR
(hasil penelusuran penyebab Indonesia menjadi
sasaran praktik politik 3 gold, glory, and gospel)
3.
Menjelaskan tujuan pembelajaran
(pengaruh politik 3G (gold, glory, and gospel)
terhadap kedatangan bangsa barat).

10 menit

1. Membagi siswa ke dalam 5 kelompok. Dilanjutkan


dengan berdiskusi sambil mengumpulkan informasi
yang diperkuat dengan menyelesaikan
permasalahan (kartu 1 dan 2 terlampir).
2. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi dalam
bentuk laporan dan mempresentasikannya.
3. Kelompok lain menanggapi presentasi dengan
memberikan saran atau tambahan informasi.
4. Presentasi kelompok /hasil analisis tentang
penyebab Indonesia menjadi sasaran politik 3G,
ditanggapi kelompok lain
5. Konfirmasi tentang politik 3G untuk memberikan
penguatan berdasarkan presentasi siswa
1. Bersama dengan siswa menyimpulkan tentang
factor penyebab Indonesia menjadi sasaran praktik
politik 3G
2. Refleksi dengan cara menunjuk salah satu siswa
untuk mengungkapkan perasaannya sebagai
bangsa Indonesia, khususnya generasi muda dalam
menilai penjajahan/imperialisme
3. Penilaian Diri (lihat lampiran)
4. Memberikan tugas/PR penelusuran informasi
tentang bentuk imperialisme baru di Indonesia
5. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
1. Memberi salam, dilanjutkan dengan menyanyikan
lagu Maju tak gentar
2. Tanya jawab tentang makna lagu
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran
1. Menjelaskan tentang kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan yaitu model Discovery Learning
teknik jigsaw.
2. Peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok dengan
masing-masing anggota terdiri 6 dan 7 siswa
(Kelompok Awal)
3. Masing-masing kelompok menerima kartu
pembelajaran yang berisi permasalahan sebagai
berikut:
a. Bentuk-bentuk praktek imperialisme baru
b. Hubungan kekayaan SDA dengan praktek
imperialism
c. Dampak jumlah penduduk
d. Trilogi Van Deventer
e. Pergerakan Nasionalisme bangsa Indonesia
4. Peserta didik dalam kelompok memilih
permasalahan yang akan menjadi tanggung

60 menit

Penutup

10)

jawabnya
5. Peserta didik yang memilih permasalahan sama
berkumpul sehingga terbentuk menjadi 4 tim ahli
informasi (Kelompok Ahli)
6. Dalam kelompok ahli, peserta didik melakukan
kegiatan:
a. Mengamati wacana dan permasalahan yang ada
dalam kartu pembelajaran
b. Mempertanyakan permasalahan dalam kegiatan
diskusi
c. Mengumpulkan informasi dari hasil diskusi
d. Mengolah/menganalisis hasil informasi yang
telah dikumpulkan
7. Peserta didik dalam kelompok ahli kembali ke
masing-masing kelompok awal
8. Masing-masing peserta didik melaporkan hasil
diskusi di kelompok ahli secara bergantian, santun,
toleran dan peduli.
9. Presentasi hasil diskusi, ditanggapi kelompok lain
10. Mengklarifikasi/memberikan penguatan hasil diskusi
dan simulasi peserta didik dengan penekanan
contoh-contoh sikap tanggung jawab, peduli,
toleransi, dan gotong royong.
8.
Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini
9.
Peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang sudah dilakukan: (a) manfaat
apa yang dapat diperoleh dari pembelajaran yang
telah dilakukan, (b) bagaimana perasaan mereka
terhadap kegiatan yang telah dilakukan.
10.
Melaksanakan penilaian secara lisan
11.
Memberikan tugas (problem based) dengan
mengumpulkan informasi tentang (a) bentuk-bentuk
pelaksanaan Trilogi Van De venter, (b) dampak
edukasi terhadap pergerakan nasionalis , (c) Faktor
internal
dan
eksternal
pergerakan
nasional
Indonesia
12.
Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan
agama dan keyakinan masing-masing
13.
Salam penutup.

10 menit

PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR


1. Tes tertulis : Uraian
2. Unjuk kerja: Hasil kerja kelompok dalam bentuk laporan
3. Penilaian Sikap: Kegiatan diskusi kelompok,
Mengetahui,
Kepala Sekolah

Malang, Desember 2013


Guru Mata Pelajaran

_____________
NIP

____________
NIP

IPS

LAMPIRAN:
1. Syair lagu: Kolam Susu (Koes Plus)

Bukan lautan hanya kolam susu


Kail dan jala cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang slalu menghampirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
2. Konsep Sumber Daya Alam:
SDA adalah segala sesuatu yg muncul secara alami yg dapat
digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia
SDA Hayati: adalah sumber-sumber daya alam yang hidup seperti
tumbuhan, hewan (Dr.Mukminan)
SDA non hayati adalah SDA yg dapat diusahakan kembali
keberadaannya dan dapat digunakan terus menerus (air, angin,sinar
matahari)

http://2bp.blogspot.com

Gambar: SDA hayati dan Non hayati

3. Gambar: tanaman herbal dan rempah-rempah/kekayaan alam hayati

Lampiran pertemuan 2

http:www.bing.com/videos/search

Gb

http:/lh4.ggpht.com

http:/3.bp.blokspot.com

Gambar: simbul gold, glory dan gospel

Gambar: SDA hayati

4. Kartu pembelajaran: Alasan Mengapa Indonesia Jadi Sasaran Penjajah!


Kartu 1
Bangsa Indonesia hidup dalam kedamaian, se belum bangsa Eropa
datang dengan motif berdagang. Khususnya setelah perang salib, mereka
mengetahui bahwa wilayah Nusantara kaya akan SDA seperti karet, lada,
dan rempah-rempah lainnya serta emas
dan
batu permata, iklimnya sangat bersahabat,

dan alamnya

sangat indah. Pada tahun 1494, Paus Alexander VI memberikan mandat resmi
gereja kepada Kerajaan Katolik Portugis
dan Spanyol melalui
Perjanjian Tordesillas. Dengan adanya perjanjian ini, Paus
Alexander dengan seenaknya membelah dunia di luar daratan Eropa menjadi
dua kapling untuk dianeksasi. Garis demarkasi dalam perjanjian Tordesilas itu
mengikuti lingkaran garis lintang dari Tanjung Pulau Verde, melampaui kedua
kutub bumi. Ini memberikan Dunia Barukini disebut Benua Amerikakepada
Spanyol. Afrika serta India diserahkan kepada Portugis. Paus menggeser garis
demarkasinya ke arah timur sejauh 1.170 kilometer dari Tanjung Pulau Verde.
Brazil pun jatuh ke tangan Portugis. Jalur perampokan bangsa Eropa ke arah
timur jauh menuju kepulauan Nusantara pun terbagi dua. Spanyol berlayar ke
Barat dan Portugis ke Timur, keduanya akhirnya bertemu di Maluku, di Laut
Banda. Sumber: http://serbamacem.blogspot.com
Perintah:
Baca wacana yang ada dan gunakan sumber lain (buku siswa, internet, serta
media lainnya) untuk membantumu menjelaskan pertanyaan berikut:
1. Mengapa bangsa barat datang ke Indonesia?
2. Mengapa Indonesia Jadi Sasaran Penjajah ? hubungkan dengan politik 3G
3. Diskripsikan factor penyebab kedatangan bangsa barat ke Indonesia ditinjau
dari sisi geografis, ekonomi, social dan politik
4. Lakukan analisis dampak kedatangan bangsa barat terhadap kehidupan
social, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia
Kartu 2
Sebelumnya, jika dua kekuatan

yang tengah berlomba

memperbanyak harta rampokan berjumpa tepat di

satu titik

maka mereka akan berkelahi, namun saat bertemu di Maluku, Portugis


dan Sanyol mencoba untuk menahan diri. Pada 5 September
1494, Spanyol

dan Portugal membuat perjanjian Saragossa


yang menetapkan garis anti-meridian atau garis sambungan

pada

setengah

lingkaran

yang

melanjutkan

garis

1.170

kilometer dari Tanjung Verde. Garis itu berada di timur dari kepulauan Maluku,
di sekitar Guam.Sejak itulah, Portugis
dan Spanyol berhasil
membawa banyak
mendengar

rempah-rempah dari
hal tersebut

pelayarannya. Seluruh Eropa


dan mulai berlomba-

lomba

untuk

juga
yang

Ketika

mengirimkan

armadanya

ke

wilayah

baru di selatan.

Eropa mengirim ekspedisi laut untuk menemukan dunia


baru,
pengertian
antara
perdagangan,
peperangan,
dan penyebaran agama Kristen nyaris tidak

ada bedanya. Misi imperialisme Eropa ini sampai sekarang kita kenal dengan
sebutan Tiga G: Gold, Glory,
dan Gospel. Seluruh penguasa,
raja-raja, para pedagang,

yang

membahas tentang negeri selatan

ada di Eropa
yang sangat kaya raya ini.

Mereka berlomba-lomba mencapai Nusantara dari berbagai jalur. Sayang, saat


itu belum
ada sebuah peta perjalanan laut
yang secara utuh
ke wilayah tersebut
Peta bangsa-bangsa Eropa

dan detil memuat jalur perjalanan dari Eropa


yang disebut Eropa sebagai Hindia Timur.
baru mencapai daratan India,

sedangkan daerah di sebelah timurnya masih gelap. Namun, pada akhirnya


peta atau jalur pelayaran bangsa Portugis tersebut akhirnya diketahui Belanda.
Sumber: http://serbamacem.blogspot.com
Perintah:
Baca wacana yang ada, kemudian jawab pertanyaan yang ada!
Baca buku siswa halaman 42 untuk menjawab pertanyaan berikut;
1) Jelaskan tentang maksud kedatangan bangsa barat ke Indonesia
2) mengapa Indonesia menjadi penting bagi perdagangan internasional?
3) Lakukan evaluasi akibat imperialisme bangsa barat terhadap timbulnya
pergerakan nasionalisme di Indonesia
4) Mengapa hubungan dagang antara bangsa barat dengan bangsa Indonesia
akhirnya menjadi praktek imperialisme?
Syair Lagu:
Maju Tak Gentar (C.Simanjutak)
Maju tak gentar Membela yang benar
Maju tak gentar Hak kita diserang
Maju serentak Mengusir penyerang
Maju serentak Tentu kita menang
Bergerak-bergerak Serentak-serentak
Menyerang menerkam terjang Tak gentar-tak gentar
Menyerang-menyerang Majulah-majulah menang
Kartu 1.
Praktek imperialisme baru
Setelah mempelajari materi tentang kedatangan bangsa barat yang
akhirnya berubah menjadi bentuk penjajahan, bagaimana menurutmu
tentang imperialisme sekarang? Apakah penjajahan tersebut masih ada di
bumi pertiwi kita? Amati gambar-gambar berikut, kemudian jelaskan
pendapatmu tentang konsep mperialisme baru! Bagaimana pendapatmu
tentang gaya hidup masyarakat yang menyukai kepraktisan? Salah satu

contohnya adalah makanan siap saji yang tersedia di mana-mana,


bagaimana dengan kamu?

http://www.google(12-01-2014)

Apakah kamu juga suka makan makanan siap saji dan bentuk lainnya?
Anak-anak putri sekarang jika ditanya tentang komposisi bumbu nasi goreng
saja kurang dapat menjelaskannya karena ketika memasak bumbunya sudah
tersedia dalam kemasan.Bagaimana pendapatmu tentang masyarakat
Indonesia jaman dulu atau se belumnya?
Tugas:
1. Baca wacana yang ada, gunakan juga fasilitas internet kemudian diskusikan
dengan kelompokmu untuk membahas tentang bentuk-bentuk mperialisme
baru
2. Bagaimana caranya kita menjadi bangsa yang mandiri sehingga dapat
terlepas dari bentuk mperialisme baru. Buatkan alternative pemecahan
masalah ini!
3. Ungkapkan pendapatmu tentang hubungan gaya hidup yang menyukai
kepraktisan dengan mperialisme!
Kartu 2
Hubungan kekayaan SDA dengan praktek mperialisme
Tinggal di negara yang kaya akan SDA sangat menyenangkan karena untuk
kebutuhan pokok yang diperlukan manusia yang tinggal di wilayah tersebut
sudah tersedia, seperti yang dijeaskan dalam buku siswa dengan tema
Masyarakat Indonesia, Lingkungan dan Pembangunan Nasional SDA sangat
berpotensi
dimanfaatkan
untuk
pemenuhan
kebutuhan,
sehingga
perekonomian masyarakat dapat berkembang pesat,perhatikan gambar yang
ada.

Buku Siswa

Berbagai kekayaan SDA tersebut dalam satu sisi merupakan berkah


bagi bangsa Indonesia. Namun di sisi lain, kekayaan SDA mendorong
bangsa-bangsa lain untuk memilikinya. Salah satunya adalah bangsabangsa Barat yang berusaha menguasai Indonesia.
Tugas:
Baca wacana yang ada, gunakan buku siswa juga untuk membantumu
menjawab pertanyaan yang ada. Berdasarkan wacana yang ada, jawab
pertanyaan berikut:
a. Jelaskan tentang hubungan antara SDA dengan praktek imperialisme!
b. Identifikasi, jenis SDA yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggalmu
c. Bagaimana cara kamu menjaga dan melestarikan SDA tersebut?
d. Upaya apa yang dapat dilakukan agar Negara kita dapat terhindar dari
praktek imperialisme

e. Buatkan sketsa/poster yang dapat membangkitkan kepedulian


masyarakat dalam menjaga SDA yang ada

Kartu 3:
Jumlah penduduk yang besar

(Sumber kmkalbar.blogspot.com)

Perhatikan gambar dan tabel di atas, apa yang terlintas dalam piiranmu
tentang jumlah penduduk di negri ini? Publikasi Badan Pusat Statistik/ BPS pada
bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus
adalah sebanyak 237.556.363 orang,terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan
118.048.783 perempuan. Jumlah ini masih menempatkan Indonesia di urutan
keempat populasi terbesar penduduk dunia di bawah Cina, India, dan Amerika
Serikat. Jumlah penduduk yang besar ini tentunya memiliki dampak tertentu
baik secara positif maupun negatif.
Dalam dunia ekonomi, jumlah penduduk yang besar dapat menciptakan
peluang pasar yang besar. Para penjajah sangat paham dan berusaha
memanfaatkan peluang yang ada. Coba kamu amati, barang-barang yang ada
di dalam kelompokmu, kemudian kamu identifikasi, bedakan barang-barang
tersebut mana yang diproduksi di dalam negeri dan mana yang dibuat di luar
negri.
Negara kita dikenal sebagai negara agraris, tetapi beras sebagian masih
diimpor dari luar negri. Barang lain seperti daging, buah-buahan juga banyak
yang berasal dari luar negeri, bahkan Hand Phone yang kita gunakan untuk
berkomunikasi, komputer yang ada di sekolah kita, juga kendaraan yang
mengantarkan kita setiap hari dari satu tempat ke tempat yang lain, semua
berasal dari luar negeri.
Dapat dikatakan, banyaknya kebutuhan yang dipasok dari luar negeri
menunjukkan bahwa secara terselubung kita masih dijajah oleh pihak lain.
Penjajahan seperti itu memang tidak secara langsung merampas kedaulatan
politik negri ini, namun kedaulatan politik ekonomi dicengkeram oleh pihak
asing. Penjajahan ekonomi semacam ini dikenal dengan imperialisme gaya baru
atau penjajahan. Imperialisme baru tidak lagi menggunakan gold, gospel, dan
glory sebagai semboyannya secara kaku, namun tetap saja imperialisme gaya
baru ini merugikan kita semua.
Tugas:
1. Identifikasi barang-barang elektronik yang ada di rumahmu masingmasing dan identifikasi nama-nama negara pembuat barang-barang
elektronik tersebut!
2. Apakah jumlah penduduk yang banyak berdampak positif atau negatif?
3. Bagaimana pendapatmu tentang bentuk imperialism baru tersebut?
4. Bagaimana caranya agar negara kita yang memiliki jumlah penduduk
yang besar ini dapat terlepas dari penggunaan produk-produk asing?

Kartu 4:
Politik Etis
Perhatikan gambar yang ada, dia adalah tokoh politik Etis atau Politik
Balas Budi, yaitu sebuah kebijakan politik yang didasari oleh pemikiran bahwa
Pemerintah Kolonial Belanda memegang tanggung jawab
moral terhadap kesejahteraan penduduk pribumi di negeri
jajahan. Pemikiran ini pada awalnya merupakan gagasan dari
Van Deventer, seorang politikus dan ahli hukum Belanda.
Selama di Indonesia, ia melihat nasib bangsa Indonesia yang
tanah airnya dijadikan daerah jajahan dan eksploitasi demi
kemakmuran negeri Belanda. Realitas kehidupan ia saksikan di
Indonesia mendorongnya menulis sebuah artikel dalam
majalah De Gids yang berjudul Een Ereschuld (Hutang
Budi/Hutang Kehormatan). Dalam artikelnya ia meminta kepada negaranya
(Belanda) untuk mengembalikan hak kaum bumiputera (di Hindia Belanda)
yang telah memberikan kemakmuran bagi negeri Belanda. Oleh karena itu, ia
mengusulkan tiga hal pokok kepada pemerintah Belanda yang dikenal dengan
politik etis atau politik balas budi. Tulisannya itu mendesak parlemen Belanda
dan menggugah Ratu Belanda untuk mengeluarkan maklumat etis. (Sumber:
wikipedia.org)
Menanggapi situasi yang berkembang, Ratu Belanda dalam pidato tahun
1901 menyatakan bahwa Negeri Belanda memiliki hutang budi atau
kehormatan kepada negara jajahan. Oleh karena, itu ada kewajiban untuk
membayar hutang budi tersebut dengan cara memakmurkan negeri jajahan.
Sebagai tahap awal, Belanda memberikan bantuan kepada negara jajahan
sebesar 40 juta gulden. Politik Etis dalam pelaksanaannya terbagi dalam tiga
bidang kebijakan yang dikenal dengan nama Trilogi Van Deventer, yang
meliputi: (1) Irigasi, (2) edukasi dan (3) emigrasi.
Irigasi/pengairan, merupakan kebijakan untuk memperbaiki kesejahteraan
rakyat dengan cara membangun sarana dan prasarana terutama dalam bidang
pertanian dan perkebunan,dengan membuat waduk-waduk besar penampung
air hujan untuk petanian dan melakukan perbaikan sanitasi untuk mengurangi
penyakit kolera dan pes.
Edukasi/pendidikan, merupakan kebijakan meningkatkan mutu SDM dan
pengurangan jumlah buta huruf, dengan membangun sekolah-sekolah untuk
anak-anak kaum priyayi dan sekolah rakyat biasa. Lulusan sekolah-sekolah
tersebut banyak yang dijadikan pegawai rendahan di kantor-kantor Belanda.
Emigrasi/transmigrasi, merupakan kebijakan untuk pemerataan penduduk
Jawa dan Madura yang telah padat dengan jumlah sekitar 14 juta jiwa pada
tahun 1900. Selain padat, jumlah perkebunan pun sudah begitu luas, maka
kawasan untuk pemukiman semakin sempit. Untuk hal itu di buatlah
permukiman baru di Sumatra Utara dan Selatan seiring dengan dibukanya
perkebunan-perkebunan baru yang membutuhkan banyak sekali pekerja.
Lampung adalah salah satu daerah yang ditetapkan sebagai pusat transmigrasi
dari Jawa dan Madura
Tugas:
1. Jelaskan tentang arti hutang budi/hutang kehormatan
2. Jelaskan pendapatmu tentang Trilogi Van Deventer
3. Fakta apa yang menjadi latar belakang penyebab lahirnya Politik Etis!
4. Gunakan buku siswa, dan buku lain serta sumber lain seperti internet
untuk mencari informasi tentang dampak pelaksanaan Politik Etis!
Kartu 5
Pergerakan Nasionalisme Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan
menyakitkan sejak masa Portugis. Politik devide et impera, monopoli
perdagangan, sistem tanam paksa, dan kerja rodi merupakan bencana bagi
rakyat Indonesia. Penderitaan itu menjadikan rakyat Indonesia muncul

kesadaran nasionalnya dan mulai memahami perlunya menggalang persatuan.


Atas prakarsa para kaum intelektual, persatuan itu dapat diwujudkan dalam
bentuk perjuangan yang bersifat modern. Perjuangan tidak lagi menggunakan
kekuatan senjata tetapi dengan menggunakan organisasi-organisasi pemuda.
Terjadinya perubahan di Indonesia banyak dipengaruhi oleh keadaan
yang terjadi di negeri Belanda. Tekanan datang dari Partai Sosial Demokrat
yang di dalamnya ada van Deventer. Pada tahun 1899, Mr. Courad Theodore
van
Deventer
melancarkan
kritikan-kritikan
yang
tajam
terhadap
pemerintah.Berkembangnya sistem pendidikan barat melahirkan golongan
terpelajar yang mempelopori pergerakan nasionalisme bangsa Indonesia.
Dampak edukasi memunculkan kaum intelektual sebagai pionir munculnya
pergerakan nasional sebagai embrio munculnya nasionalisme di Indonesia.
Faktor internal dan eksternal pergerakan nasional Indonesia
Adanya diskriminasi dalam pendidikan warga negara dan tidak adanya
kesempatan bagi penduduk pribumi untuk mengenyam pendidikan, mendorong
kaum terpelajar untuk mendirikan sekolah untuk kaum pribumi. Sekolah ini juga
dikenal sebagai sekolah kebangsaan sebab bertujuan untuk menanamkan rasa
nasionalisme di kalangan rakyat dan mencetak generasi penerus yang
terpelajar dan sadar akan nasib bangsanya. Selain itu sekolah tersebut terbuka
bagi semua masyarakat pribumi dan tidak membedakan dari kalangan mana
pun. Tokoh-tokoh pribumi yang mendirikan sekolah kebangsaan antara lain Ki
Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa, Douwes Dekker mendirikan
Ksatrian School, dan Moh. Syafei mendirikan perguruan Indonesische
Nederlandsche School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam)
Tugas:
Baca wacana yang ada, gunakan juga fasilitas internet, kemudian jawab
pertanyaan yang ada
1. Faktor apa yang menyebabkan lahirnya Pergerakan nasionalisme bangsa
Indonesia?
2. Lakukan analisis tentang hubungan Van Deventer dengan lahirnya
pergerakan nasionalisme bangsa Indonesia
3. Jelaskan tentang dampak imperialisme terhadap ekonomi, social dan
budaya
Refleksi dan Penilaian Diri
Nyatakan pendapatmu secara jujur!
Berikan contoh tindakan penyelamatan untuk menjaga kemandirian
bangsa dari praktek imperialisme
1. Yang dapat saya lakukan adalah..
2. Saya suka/tidak suka makan makanan siap saji
karena.
3. Saya pernah/tidak pernah makan makanan siap saji karena..
4. Setelah mempelajari serta mendiskusikan materi ini saya sekarang
merasa.
Self Assessment
Contoh Format Penilaian Diri Peserta Didik
Nama sekolah :
Mata Ajar
:
Nama

Kelas

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

10

Pernyataan
Saya berusaha meningkatkan kerjasama
dengan teman dalam belajar di sekolah
Saya berusaha belajar dengan
sungguh- sungguh
Saya optimis bisa meraih prestasi
Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita
Saya berperan aktif dalam kegiatan
sosial di sekolah dan masyarakat
Saya suka membahas masalah sosial,
politik, hukum dan pemerintahan
Saya berusaha mematuhi segala
peraturan yang berlaku
Saya berusaha membela kebenaran
dan keadilan
Saya rela berkorban demi
kepentingan teman, masyarakat, bangsa
dan Negara
Saya berusaha menjadi warga negara
yang baik dan bertanggung jawab
JUMLAH SKOR

Alternatif
Ya

Tidak

SMP/MTs

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK4.2
TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PETUNJUK
Kompetensi: Mampu mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
sesuai dengan Standar Proses
Tujuan

Kegiatan : Melalui kegiatan telaah RPP, peserta mampu


mengembangkan RPP menggunakan pendekatan saintifik dan
sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP

Langkah Kegiatan:
Untuk Fasilitator
1. Mintalah peserta agar saling menukar RPP yang telah dihasilkan secara
berkelompok untuk ditelaah dan mencermati format telaah RPP yang
tersedia.
2. Diskusikanlah secara singkat setiap aspek RPP yang harus ditelaah
dalam format tersebut!
3. Instruksikan kepada pesertauntuk mendiskusikan dan mengisi format
sesuai dengan RPP yang ditelaah dalam waktu yang telah ditentukan!
4. Pandulah peserta untuk mendiskusikan lebih lanjut dengan
memberikan klarifikasi
Untuk Peserta
1. Pelajari dan diskusikan setiap aspek RPP yang harus ditelaah dalam
format yang tersedia
2. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP
3. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu
aspek pada RPP
4. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran
perbaikan RPP pada kolom yang tersedia

17
1

SMP/MTs

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT TELAAH RPP


1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria
yang tertera pada kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk
perbaikan RPP sesuai penilaian Anda
2. Isilah Identitas RPP yang ditelaah.
Nama Guru
: .....................................................
Mata pelajaran
: .....................................................
Topik/Sub topik
: ......................................................
No

Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Identitas Mata Pelajaran

1.

Terdapat : satuan
pendidikan,kelas, semester,
program/program keahlian, mata
pelajaran atau tema
pelajaran/subtema, jumlah
pertemuan

B.

Perumusan Indikator

1.

Kesesuaian dengan Kompetensi


Dasar

2.

Kesesuaian penggunaan kata


kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
Kesesuaian rumusan dengan
aspek pengetahuan.
Kesesuaian rumusan dengan
aspek ketrampilan

3.
4
C.

Perumusan Tujuan
Pembelajaran

1
2

Kesesuaian dengan Indikator


Kesesuaian perumusan dengan
aspek Audience, Behaviour,
Condition, dan Degree

D.

Pemilihan Materi Ajar

1.

Kesesuaian dengan tujuan


pembelajaran
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
Keruntutan uraian materi ajar

E.

Pemilihan Sumber Belajar

2.

Hasil Penelaahan dan


Skor
1
2
3
Tidak Kuran
Sudah
ada
g
Lengka
Lengk
p
ap

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Catatan

17
2

SMP/MTs

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No
1.
2.
3
4.

Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran

Pemilihan Media Belajar

1.

Kesesuaian dengan tujuan


pembelajaran
Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik

3
4.
G.

Metode Pembelajaran

1.

Kesesuaian dengan tujuan


pembelajaran
Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik

2.
3
H.

Skenario Pembelajaran

1.

Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup
dengan jelas
Kesesuaian kegiatan dengan
pendekatan saintifik(mengamati,
menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan
informasi, mengkomunikasikan)
Kesesuaian dengan metode
pembelajaran
Kesesuaian kegiatan dengan
sistematika/keruntutan materi
Kesesuaian alokasi waktu
kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti dan kegiatan penutup dengan
cakupan materi
Rancangan Penilaian Otentik

2.

3
4.
5.

I.

Catatan

Kesesuaian dengan Tujuan


pembelajaran
Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik

F.

2.

Hasil Penelaahan dan


Skor
1
2
3

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak

Sesuai

Sesuai
17
3

SMP/MTs

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No

1
2.
3.
4.

Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan


Skor
1
2
3
Sesu Sebagi Seluruh
ai
an
nya

Catatan

Kesesuaian bentuk, tehnik dan


instrumen dengan indikator
pencapaian kompetensi
Kesesuaian antara bentuk, tehnik
dan instrumen Penilaian Sikap
Kesesuaian antara bentuk, tehnik
dan instrumen Penilaian
Pengetahuan
Kesesuaian antara bentuk, tehnik
dan instrumen Penilaian
Ketrampilan
Jumlah skor

Masukan terhadap RPP secara umum:


........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.................................................... ...................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.......
R- 4.2
RUBRIK PENILAIAN TELAAH RPP
Rubrik Penilaian RPP ini digunakan peserta pada saat penelaahan RPP peserta
lain dan digunakan fasilitator untuk menilai RPP yang disusun oleh masingmasing peserta. Selanjutnya nilai RPP dimasukan ke dalam nilai portofolio
peserta.
Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut:
1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada stiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda
cek () pada kolom pilihan (skor = 1), (skor = 2), atau (skor = 3)
sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP yang ditelaah atau dinilai
3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan perencanaan pembelajaran
4. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah skor yang diperoleh
5. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:

17
4

SMP/MTs

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Mata Pelajaran

Nilai=

Jumlahskor
x 100
90

PERINGKAT
Amat Baik
( AB)

NILAI
90 < AB
100

Baik (B)

80 < B 90

Cukup (C)

70 < C 80

Kurang (K)

70

17
5

SMP/MTs

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO-4.3

PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 65
tahun 2013 tentang standar proses adalah sebagai berikut.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaatdan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, denganmemberikan
contoh dan perbandingan lokal, nasional daninternasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengankarakteristik
peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatantematik dan/atau
tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atauinkuiridan penyingkapan
(discovery)
dan/ataupembelajaran
yangmenghasilkan
karya
berbasis
pemecahan masalah (project basedlearning)disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dan jenjangpendidikan.
a.

Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yangdipilih
adalah
proses
afeksi
mulai
dari
menerima,menjalankan,menghargai,menghayati,hingga
mengamalkan.
Seluruhaktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi
yangmendorong siswa untuk melakuan aktivitas tersebut.

b.

Pengetahuan
Pengetahuandimilikimelaluiaktivitasmengetahui,
memahami,menerapkan,menganalisis,
mengevaluasi,
hinggamencipta.Karakteritik
aktivititas
belajar
dalam
domain
pengetahuanini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas
belajardalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatansaintifik,
tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untukmenerapkan belajar
berbasis
penyingkapan/penelitian(discovery/inquiry
learning).Untuk
mendorong peserta didikmenghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik
individualmaupun
kelompok,
disarankan
menggunakan
17
6

SMP/MTs

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pendekatanpembelajaran
yang
menghasilkan
pemecahanmasalah (project based learning).
c.

karya

berbasis

Keterampilan
Keterampilandiperolehmelaluikegiatan
mengamati,
menanya,mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topikdan subtopik)
mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilanharus mendorong siswa
untuk
melakukan
proses
pengamatanhingga
penciptaan.
Untuk
mewujudkan keterampilan tersebut perlumelakukan pembelajaran yang
menerapkan
modus
belajar
berbasispenyingkapan/penelitian
(discovery/inquirylearning)danpembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahanmasalah (project based learning).

3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individualmaupun
kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yangdiperoleh
untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaatlangsung maupun
tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telahberlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,baik tugas
individual maupun kelompok; dan
d.
menginformasikan
rencana
kegiatan
pembelajaran
untuk
pertemuanberikutnya.
Prinsip-prinsip pembelajaran yang diuraikan diatas merupakan prinsip secara
umum, berlaku untuk semua mata pelajaran. Ada beberapa karakteristik
pembelajaran kimia yang harus diperhatikan hal ini berkaitan dengan
kompetensi professional guru kimia seperti yang tertera dalam Permendiknas
nomor 16 tahun 2007 dan yaitu:
-

Memahamikonsep-konsep,hukum-hukum,danteoriteorikimiayangmeliputi
struktur,
dinamika,energetikadankinetikasertapenerapannyasecara fleksibel.
Memahamiprosesberpikirkimiadalammempelajariprosesdangejalaalam.
Menggunakanbahasasimbolikdalammendeskripsikanprosesdangejala
alam/kimia.
Memahamistruktur(termasukhubunganfungsionalantarkonsep)ilmuKimi
a dan ilmu-ilmu lain yang terkait.
Bernalarsecarakualitatifmaupunkuantitatiftentangprosesdanhukumkimia.
Menerapkankonsep,hukum,danteorifisikadanmatematikauntuk
menjelaskan/mendeskripsikan fenomena kimia.
Menjelaskanpenerapanhukum-hukumkimiadalamteknologiyangterkait
dengankimia terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupanseharihari.
Memahami lingkup dan kedalaman kimia sekolah.
Kreatifdaninovatifdalampenerapandanpengembanganbidangilmuyang
terkait dengan mata pelajaran kimia.
Menguasaiprinsip-prinsipdanteori-teoripengelolaandankeselamatankerja/
belajar di laboratorium kimia sekolah.
Menggunakanalat-alatukur,alatperaga,alathitung,danperantilunak
komputeruntukmeningkatkanpembelajarankimiadikelas,laboratorium,
dan lapangan.
Merancangeksperimenkimiauntukkeperluanpembelajaranataupenelitian.
17
7

SMP/MTs

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Melaksanakan eksperimen kimia dengan cara yang benar.


MemahamisejarahperkembanganIPApadaumumnyakhususnyakimiadan
pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan tersebut.

17
8

SMP/MTs

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK-4.3
PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Peer-teaching)
PETUNJUK
Kompetensi: Mampu melaksanakan pembelajarandengan menerapkan
pendekatan saintifik
Tujuan

Kegiatan : Melalui kegiatan peer-teaching, peserta mampu


melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan
model pembelajaran yang sesuai

Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1. Jelaskanlah strategi kegiatan peer-teaching yang meliputi:
a. Penentuan 5 orang guru model pada peer teaching
b. Penentuan durasi waktu setiap peer-teaching yaitu 60 menit untuk
persiapan dan pelaksanaan
c. Peserta lain yang bukan guru model bertugas sebagai pengamat dan
mengisi Format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
d. Kegiatan diskusi untuk merelfeksi setiap sesi peer-teaching pada
setiap aspek pelaksanaan pembelajaran dalam format penilaian
2. Memandu kegiatan peer-teaching dan diskusi refleksi
3. Mengumpulkan format penilaian pelaksanaan pembelajaran yang telah diisi
oleh peserta
Untuk Peserta
1. Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat
memahami setiap aspek yang dinilai
2. Pelajari RPP yang akan ditampilkan oleh guru model
3. Amatilah secara seksama proses pelakasaan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru model
4. Berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai
penilaian Anda terhadap penyajian pembelajaran
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan
pelaksanaan pembelajaran

17
9

SMP/MTs

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Peserta
:

...............................................................................

Asal Sekolah
: ...............................................................................
Mata Pelajaran
: ...............................................................................
Kelas
..........

: ......................................................................

Topik/Subtopik
: ...............................................................................

Aspek yang Diamati

Ya

Tid
ak

Catatan

Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan
menyapa dan memberi salam
2
Mengaitkan materi pembelajaran sekarang
dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya
3
Mengajukan pertanyaan menantang untuk
memotivasi
4
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
5
Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan
materi pembelajaran
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
1
Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai
peserta didik
2
Menyampaikan rencana kegiatan misalnya,
individual, kerja kelompok, dan melakukan
observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
1

Kemampuan menyesuaikan materi dengan


tujuan pembelajaran.
2
Kemampuan mengkaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan, perkembangan
Iptek , dan kehidupan nyata.
3
Menyajikan pembahasan materi pembelajaran
dengan tepat.
4
Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke
sulit, dari konkrit ke abstrak)
Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik
1

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan


kompetensi yang akan dicapai
18
0

SMP/MTs

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati


2
3
4
5
6
7
8
9

Ya

Tid
ak

Catatan

Melaksanakan pembelajaran secara runtut


Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran yang
menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik
dalam mengajukan pertanyaan
Melaksanakan pembelajaran yang
menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik
dalam mengemukakan pendapat
Melaksanakan pembelajaran yang
mengembangkan ketrampilan peserta didik
sesuai dengan materi ajar
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap
positif (nurturant effect)
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan

Penerapan PendekatanScientific
1

Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi


peserta didik untuk mengamati
2
Memancing peserta didik untuk bertanyaapa,
mengapa dan bagaimana
3
menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengumpulkan informasi
4
Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengasosiasikan data dan
informasi yang dikumpulkan
5
Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengkomunikasikan
pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya
Pemanfaatan sumber belajar/media dalam
pembelajaran
1
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
sumber belajar yang bervariasi
2
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
media pembelajaran
3
4
5

Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan


sumber belajar pembelajaran
Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
media pembelajaran
Menghasilkan pesan yang menarik

Pelaksanaan Penilaian Autentik


1

Melaksanakan Penilaian Sikap

Melaksanakan Penilaian Pengetahuan

Melaksanakan Penilaian Ketrampilan


18
1

SMP/MTs

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati


4

Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan


indikator pencapaian kompetensi

Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan


instrumen penilaian autentik.

Ketersediaan pedoman penskoran

Ya

Tid
ak

Catatan

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran


1

Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik


melalui interaksi guru, peserta didik, sumber
belajar
2
Merespon positif partisipasi peserta didik
3
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons
peserta didik
4
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif
5
Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme
peserta didik dalam belajar
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam
pembelajaran
1
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
lancar
2
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1
Menfasilitasi dan membimbing peserta didik
untuk merangkum materi pelajaran
2
3
4
5

Menfasilitasi dan membimbing peserta didik


untuk merefleksi proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan atau tulisan
Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan
portofolio
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan kegiatan berikutnya dan tugas
pengayaan
Jumlah

18
2

SMP/MTs

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

18
3

SMP/MTs

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

R-4.3
RUBRIK PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk
menilai kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat
peerteaching.
Langkah Kegiatan:
-

Berikan tanda cek () pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai


dengan penilaian Anda terhadap penyajian guru pada saat
pelaksanaan pembelajaran
Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan
pembelajaran
Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK
Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:
Mata Pelajaran

Nilai=

JumlahYA
x 100
48

PERINGKAT
Amat Baik
( AB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)

NILAI
90 < AB
100
80 < B 90
70 < C 80
70

18
4

Anda mungkin juga menyukai