Fisiologi Sistem Pencernaan Atas
Fisiologi Sistem Pencernaan Atas
Mulut
Rongga mulut:pintu masuk saluran pencernaan
Lubang berbentuk bibir berotot fungsinya mengarahkan dan menampung
makanan di mulut
Non pencernaan penting pencernaan berbicara
Langit(palatum)memisahkan mulut dari saluran hidung.
Terdiri dari 2 palatum:palatum durum dan palatum mole
Di palatum mole terdapat tonjolan yg mengantung yaitu uvula yg
menutup saluran ketika menelan
Lidah
Membentuk dasar rongga mulut
Otot rangka yg dikontrol secara volunter fungsinya mengunyah dan
menelan,berbicara
Ada papil papil mpengecap:tersebar sampai palatum mole ,tengorokan
dan di dinding dlm pipi
GIGI
Gigi atas dan bawah normalnya tepat satu sama lain
Tujuan mengunyah
mengiling dan memecahkan makanan menjadi potongan potongan
lbh kecil untuk mempermudah poroses menelan
Mencampur makanan dg air liur
Untuk merangasang papil pengecap, merangsang sekresi
pencernaan
Kelenjar saliva ada 3:
A. Kelenjar sublingual
B. kelenjar sub mandibula
C. Kelenjar parotis
Selain itu ada kelenjar liur minor:kelenjar bukal dilapisan mukosa pipi
dapat menelan sama sekali, atau baru dapat menelan jika minum
segelas air, atau kelainannya hanya dilihat dari gangguan di
esofagusnya.
EVALUASI KLINIK DISFAGIA.
Berdasarkan proses mekanisme deglutasinya dapat dibagi :
A. Sumbatan mekanik/Disfagia mekanik baik intraluminal atau
ekstraluminal (penekanan dari luar lumen esofagus)
B. kelainan Neurologi/Disfagia neurogenik/disfagia motorik mulai dari
kelainan korteks serebri, pusat menelan di batang otak sampai
neurosensori-muskular.
C. Kelainan emosi berat/ Disfagia psikogenik.
D. Berdasar proses mekanisme deglutasi diatas dibagi lagi menjadi :
1.
Transfer dysphagia kalau kelainannya akibat kelainan neuromotor di
fase oral dan faringeal.
2.
Transit dysphagia bila disfagia disebabkan gangguan peristaltik baik
primer/sekunder dan kurangnya relaksasi sfingter esofagus bagian bawah.
3.
Obstructive dysphagia bila disebabkan penyempitan atau stenosis di
faring dan esofagus
Berdasarkan letak organ anatomi dapat dibagi menjadi
A. Disfagia gangguan fase oral
B. Disfagia gangguan fase faringeal
C. Disfagia gangguan fase esofageal
D. Berdasarkan penyebab/etiologi dapat dibagi menjadi :
1.
2.
Inflamasi/radang (R)
3.
trauma (T)
4.
5.
Neoplasma (N)
6.
Psikis (P)
7.
8.
9.