Anda di halaman 1dari 6

Fisiologi sistem pencernaan atas

Mulut
Rongga mulut:pintu masuk saluran pencernaan
Lubang berbentuk bibir berotot fungsinya mengarahkan dan menampung
makanan di mulut
Non pencernaan penting pencernaan berbicara
Langit(palatum)memisahkan mulut dari saluran hidung.
Terdiri dari 2 palatum:palatum durum dan palatum mole
Di palatum mole terdapat tonjolan yg mengantung yaitu uvula yg
menutup saluran ketika menelan
Lidah
Membentuk dasar rongga mulut
Otot rangka yg dikontrol secara volunter fungsinya mengunyah dan
menelan,berbicara
Ada papil papil mpengecap:tersebar sampai palatum mole ,tengorokan
dan di dinding dlm pipi
GIGI
Gigi atas dan bawah normalnya tepat satu sama lain
Tujuan mengunyah
mengiling dan memecahkan makanan menjadi potongan potongan
lbh kecil untuk mempermudah poroses menelan
Mencampur makanan dg air liur
Untuk merangasang papil pengecap, merangsang sekresi
pencernaan
Kelenjar saliva ada 3:
A. Kelenjar sublingual
B. kelenjar sub mandibula
C. Kelenjar parotis
Selain itu ada kelenjar liur minor:kelenjar bukal dilapisan mukosa pipi

memulai pencernaan karbohidrat tetapi lbh berperan penting dlm


higiene mulut dan mempermudah bicara.
Saliva:99,5%h20 serta 0,5 protein dan elektrolit
Protein air liur:amilase ,mukus dan lisozim
Fungsi air liur
Karbohidrat,amilase liur:memcahkan polisakarida menjadi
disakarida
Proses menelan dgn membasahi partikel2 makanan sehingga
mereka saling menyatu +menghasilkan pelumasan adanya mukus
yg kental dan licin
Efek antibakteri:lisozim
Membantu berbicara dg mempermudah gerakan bibir dan lidah
Higien mulut dg membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi
Penyangga bikarbonat di air liur menetralkan asam di makanan
serta asam yg dihaslkan oleh banteri mulut sehingga membantu
mencegah karies gigi
Respon sekresi air liur menurun:
meningkatkan oleh refleks sederhana dan
refleks saliva didapat
Mengontrol
Saraf otonom,simpatis dan parasimpatis tidak bertentangan
Parasimpatis:dominan,air liur encer,jumlah banyak dan kaya enzim
Simpatis:volume sedikit,konsistensi kental dan kayak mukus
Faring
rongga di belakang tengorokan
Terdapat 2 sistem:
Sistem pencernaan (mulut-esofagus)
Sistem pernapasan(hidung-trakea)
Didlm dinding sisi faring terdapat tonsil:

organ limfoid:mempertahankan tubuh


Menelan refleks all or none yg terprogram secara sekuensial
Menelan dimulai ketika suatu bolus,bola makanan secara sengaja
didorong oleh lidah kebagian belakang mulut menuju faring
Esofagus
Saluran berotot yg relatif lurus dan memanjang di anatar faring dan
lambung
Sebagian besar esofagus terletak di dlm rongga toraks dan
menembus diafragma untuk menyatu dg lambung di rongga
abdomen beberapa senti meter dibwah diafragma
Esofagus dijaga k2 ujungnya oleh sfingter
Sfingter :struktur berotot berbentuk seperti cincin yg jika teretutp
mencegah lewatnya benda melalui saluran yg dijaganya
Sfingter esofagus atas :sfingter faringoesofagus
Singter esofagus bawah :sfingter gastroesofagus
Terdapat gelombang peristaltik mendorong makan melewati esofagus.
Terdapat gelombang peristaltik primer dan sekunder
Sekresi esofagus seluruhnya bersifat proteksi
Ada mukus:mukus melindungi dinding esofagus dari cairan asam dan
enzim fgetah lambung apabila terjadi refluks lambung
GANGGUAN DEGLUTASI/MENELAN

Disfagia merupakan gejala kegagalan memindahkan bolus


makanan dari rongga mulut sampai ke lambung.

Kegagalan dapat terjadi pada kelainan neuromuskular, sumbatan


mekanik sepanjang saluran mulai dari rongga mulut sampai
lambung serta gangguan emosi .
Disfagia dapat disertai dengan rasa nyeri yang disebut odinofagia.
Berdasarkan difinisi menurut para pakar (Mettew, Scott Brown dan
Boeis) disfagia dibagi berdasarkan letak kelainannya yaitu di rongga
mulut, orofaring, esofagus atau berdasarkan mekanismenya yaitu
dapat menelan tetapi enggan, memang dapat menelan atau tidak

dapat menelan sama sekali, atau baru dapat menelan jika minum
segelas air, atau kelainannya hanya dilihat dari gangguan di
esofagusnya.
EVALUASI KLINIK DISFAGIA.
Berdasarkan proses mekanisme deglutasinya dapat dibagi :
A. Sumbatan mekanik/Disfagia mekanik baik intraluminal atau
ekstraluminal (penekanan dari luar lumen esofagus)
B. kelainan Neurologi/Disfagia neurogenik/disfagia motorik mulai dari
kelainan korteks serebri, pusat menelan di batang otak sampai
neurosensori-muskular.
C. Kelainan emosi berat/ Disfagia psikogenik.
D. Berdasar proses mekanisme deglutasi diatas dibagi lagi menjadi :
1.
Transfer dysphagia kalau kelainannya akibat kelainan neuromotor di
fase oral dan faringeal.
2.
Transit dysphagia bila disfagia disebabkan gangguan peristaltik baik
primer/sekunder dan kurangnya relaksasi sfingter esofagus bagian bawah.
3.
Obstructive dysphagia bila disebabkan penyempitan atau stenosis di
faring dan esofagus
Berdasarkan letak organ anatomi dapat dibagi menjadi
A. Disfagia gangguan fase oral
B. Disfagia gangguan fase faringeal
C. Disfagia gangguan fase esofageal
D. Berdasarkan penyebab/etiologi dapat dibagi menjadi :
1.

Kelainan kongenital (K)

2.

Inflamasi/radang (R)

3.

trauma (T)

4.

Benda asing (B)

5.

Neoplasma (N)

6.

Psikis (P)

7.

kelainan endokrin (E)

8.

kelainan kardio vaskuler (KV)

9.

kelainan neurologi/saraf (S)

10.Penyakit degeneratif (D)


11.Iatrogenik seperti akibat operasi, kemoterapi dan radiasi (I)

Gangguan saluran cerna atas


] Kelainan Sistem Pencernaan Sariawan / malabsorpsi
Seriawan (disebut pula sariawan) atau stomatitis aftosa (stomatitis
aphtosa)[1] adalah suatu kelainan pada selaput
lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna
putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya Seriawan
ini disertai rasa sakit yang tinggi.
Kelainan Sistem Pencernaan Karies
Karies adalah rongga atau lubang pada dua lapisan luar
gigi, enamel dan dentin. Karies gigi disebabkan oleh bakteri yang
memetabolisme karbohidrat (gula) untuk membentuk asam organik yang
melarutkan enamel gigi.
Kelainan Sistem Pencernaan - Xerostomia

Xerostomia adalah suatu penyakit pada rongga mulut yang ditandai


rendahnya produksi air ludah. Pada penderita xerostomia, kondisi mulut
sangat kering dan makanan jadi tidak tercerna dengan baik. Xerostomia
dapat diakibatkan adanya gangguan pada pusat ludah, syaraf pembawa
rangsang ludah, ataupun oleh perubahan komposisi faall elektrolit ludah
Kelainan Sistem Pencernaan - Parotitis
Parotitis atau penyakit gondong terjadi akibat adanya virus yang
menginfeksi kelenjar air ludah di bagian bawah telinga. Hal ini
mengakibatkan kelenjar ludah menjadi bengkak atau membesar.
Kelainan Sistem Pencernaan Disfagia
Disfagia adalah istilah medis untuk gejala kesulitan menelan dalam
"istilah ini kadang-kadang digunakan untuk kondisi "kesulitan
menelan" sendiri

Anda mungkin juga menyukai