PENDAHULUAN
konstitusional
pengembangan
kebudayaan
untuk
membina
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
dan
Tujuan
dari
penulisan
ini
adalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Identitas Nasional
Secara harfiah bangsa. Identitas bisa dinyatakan secara sadar oleh seseorang untuk
menjelaskan dirinya atau diungkapkan oleh seorang kelompok lainnya. Senada
dengan pengertian ini , identitas nasional adalah identitas yang melekat pada
kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaaan fisik, seperti, budaya,
agama, dan bahasa atau yang bersifat non- fisik seperti keinginan , cita-cita, dan
tujuan.
Secara teoritis, seperti diikatkan koento wibisono, pengertian identitas pada
hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam aspek kehidupan suatu budaya dengan cirri-ciri khas , dan
dengan cirri-ciri yang khas tersebut maka suatu bangsa berbeda dengan bvangsa
lain dalm kehidupannya. Dengan demikian identitas nasional suatu bangsa
adalah cir-ciri khas yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan dari bangsa
lainnya. Namun demikian pembentukan identitas nasional bukanlah nmerupakan
sesuatu yang sudah selesai, tetapi sesuatu yang terbuka dan terus berkembang
mengikuti perkembangan zaman.
Dengan ungkapan lain, identitas nasional merupakan sesuatu yang selalu
berudah dan terbuka untuk member makna baru agar tetap sesuai dengan tuntunan
zaman. Misanya, jika indinesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, santun, dan
agamis,
sebutan
ini
seyogyannya
direnungkan
kembali
sejauh
mana
Sejarah
Menurut catatan sejarah, sebelum menjadi sebuah entitas Negara bangsa
yang modern, bangsa Indonesia pernah mengalami masa kejayaan yang gemilang.
Dua kerajaan nusantara, majapahit dan sriwijaya misalnya, dikenal sebagai batasbatas tereitiritas dimana kerajaan itu berdiri.
Kebesaran dua kerajaan nusantara tersebut telah membekas pada semangat
perjuangan bangsa Indonesia pada abad-abad berikut ketika penjajahan asing
Kebudayaan
Aspek yang meliputi unsur pembentukan identitas nasional meliputi tiga
unsur yaitu : akal budi, peradaban, dan pengetahuan. Akal budi bangsa Indonesia,
misalnya sikap ramah dan santun bangsa Indonesia.Unsur peradaban misalnya :
tercermin dari keberadaban dasar Negara pancasila sebagai kompromi nilai-nilai
bersama Indonesia yang majemuk. Sebagai bangsa maritime,kehandalan bangsa
Indonesia dalam pembuatan kapal pinisi di masa lalu merupakan identitas
perkembangan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain didunia.
3.
Suku bangsa
Kemajemukan merupakan identitas lain bangsa Indonesia. Namun
demikian, lebih dari sekadar kemajemukan yang bersifat alamiah tersebut, tradisi
bangsa Indonesia untuk lebih hidup bersama dalam kemajemukan merupakan hal
lain yang harus dikembangkan dan dibudayakan.
Keanekaragaman agama merupakan identitas lain dari kemajemukan
alamiah Indonesia. Dengan kata lain, keanekaragaman agama dan keyakinan di
Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi Negara, tetapi juga rahmat Tuhan
Yang Maha Esa yang harus tetap disyukuri bangsa Indonesia.
Pada posisi yang lain,sikap kalangan nasionalis muslim telah berakibat pada
pembentukan karakter keislaman yang khas diindonesia, yang berbeda dengan
kebanyakan Negara muslim yang lainya karakter islam Indonesia yang lebih
moderat dan tidak monopolitik merupakan unsur lain yang membedakan islam
Indonesia dengan islam di negara lainya di dunia.
4.
Bahasa
Bahasa adalah salah satu atribut identitas nasional Indonesia. Sekalipun
17 Agustus
pembukaan UUD
berdaulat, adil, dan makmur. Dengan rumusan yang singkat, Negara Indonesia
bercita-cita menwujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur .
Tujuan Negara Indonesia selanjutnya terjabar dalam Alinea IV pembukaan
UUD 1945. Secara terinci sebagai berikut:
a)
b)
c)
d)
damai, demokratis, berkeadilan, budaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukumg oleh manusia Indonesia
yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa,berahklak mulia, cinta tanah air,
berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan
dan
teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisplin (Tap MPR No. Visi
MPR/2001).
Setelah tidak adanya GBHN maka berdasarkan Rencana pembangunan
jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2004-2009 sebagai berikut.
1) Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara yang aman, bersatu,
rukun dan damai.
2) Terwujudnya masyarakat, bangsa, dan Negara yang menjujung tinggi, hukum,
kesetaraan, dan hak asasi manusia.
3) Terwujudnya perekomonian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan
penghidupan yang layak serta memberikan fondasi yang kokoh bagi
pembangunan yang selanjutnya.
2.4 Identitas Nasional Bangsa Indonesia
Identitas nasional adalah menujukkan pada identitas yang sifatnya nasional.
Pada uraian sebelumnya identitas nasional bersifat buatan. Bersifat buatan oleh
karena identitas nasional itu di buat, dibentuk dan diosepakati oleh warga sebagai
identitasnya setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder oleh karena identitas
nasional lahir belakangan bila dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan
yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptis.Sebelum mereka
memiliki
identitas kesukubangsaan.
Proses pembentukan identitas nasional umumnya membutuhkan waktu dan
perjuangan panjang diantara warga bangsa-bangsa yang bersangkutan.Hal ini
disebabkan identitas nasional adalah hasil kesepakatan masyarakat bangsa itu.
Dapat terjadi sekelompok warga bangsa lainnya. Setiap kelompok bangsa di
dalam Negara, umumnya menginginkan identitasnya dijadikan atau diangkat
sebagai identitas kesukubangsaan menjadi identitas nasional. Contoh, kasus
Negara srilangka yang diliputi pertikaian terus-menerus antara bangsa Sinhala dan
Tamil sejak Negara itu merdeka.
Setelah bangsa Indonesia bernegara, mulai dibentuk dan disepakati apa-apa
yang
kebudayaan daerah.
Tumbuh dan sepakat beberapa identitas nasional Indonesia itiu
sesungguhnya telah diawali dengan adanya kesadaran politik bangsa Indonesia,
sebelum bernegara. Kesadaran politik adalah tumbuhnya semangat nasionalisme
(semangat kebangsaan) sebagai gerakan menentang penjajahan dan mewujudkan
Negara Indonesia.
2.5 Penyimpangan Identitas Nasional
Geografis :
a. Kurangnya kekuatan maritim yang memadai
b. Pertahanan laut dan udara masih belum di kembangkan dengan
optimal. Akibatnya wilayah yang jauh di pinggir perbatasan
merasa di perhatikan dan dijaga dari kemungkinan datangnya
ancaman luar
c. Kebanyakan daerah perbatasan mengalami kelambanan dalam
pembangunan infrakstruktural transportasi dan komunikasi
sehingga mereka kurang berinteraksi dengan wilayah lain di tanah
air,bahkan mereka lebih dekat dengan negara tetangga.
d. Kondisi geografis yang berbeda juga terlihat mencolok antara
wilayah pedesaan dengan wilayah perkotaan. Warga pedesaan
merasa tertinggal dan tidak diperhatikan dibandingkan dengan
warga di perkotaan. Muncul berbagai masalah sosial akibat
ketimpangan pembangunan antar daerah, dan proses urbanisasi
yang tak berencana.
Demografis :
a. Terjadinya kesenjangan antara generasi tua dengan generasi muda
dalam memandang persoalan bangsa dan menghadapi tantangan
hidup.
belum
terpenuhi.
Sikap
itu
pada
gilirannya
aspirasi.Dewasa
ini
muncul
kecenderungan
mental
yang
kondusif.Sehingga
masing-masing
persaingan,sedangkan
Identitas
Nasional
sebuah
bangsa
generasi
muda
yang
seyogyanya
menjadi
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran