Fina Ariyani Fitk
Fina Ariyani Fitk
Oleh:
FINA ARIYANI
NIM : 103016327157
Tanda Tangan
..
...
...
..
...
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
ABSTRAK
Kata Kunci: Hasil Belajar Fisika, Pembelajaran Berbantukan Media Online Facebook
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
iii
7. Almarhum Bapak, Mamah, Pipit, dan Nazli, yang selalu mengingatkan dan
ikut membantu dalam menyelesaikan amanah ini
8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, namun tidak
mengurangi sedikitpun rasa terimakasih dan penghormatan saya. Semoga
Allah SWT yang Maha Melihat membalas dengan balasan yang terbaik. Amin
Penulis
iv
BAB I
PENDAHULUAN
hingga standar nilai ujian nasional yang masih banyak menuai kontroversi.
Banyak hal yang melatar belakangi permasalahan tersebut sehingga tujuan
pendidikan sulit untuk diwujudkan.
Begitupun dengan mata pelajaran fisika. Pembelajaran fisika di Indonesia
masih memiliki banyak permasalahan. Permasalahan yang sama dan masih
dibicarakan hingga saat ini adalah momok pelajaran fisika sebagai pelajaran yang
sulit, penuh rumus, dan tidak menarik membuat siswa merasa malas, bosan, dan
tidak bersemangat dalam mempelajari pelajaran fisika. Kecenderungan yang
umum terjadi dalam pengajaran fisika dewasa ini adalah penekanan yang terlalu
besar pada pengerjaan soal-soal kuantitatif (melalui hitungan matematis). Padahal
permasalahan pokok dalam fisika bersifat kualitatif (pemahaman perilaku alam).
Kalaupun dilakukan perhitungan, hasil perhitungan itu harus dapat diterjemahkan
arti fisisnya. Semua rumus yang dipakai memiliki cerita yang melatarbelakangi
suatu konsep atau hukum. Rumus-rumus itu bukanlah sekumpulan simbol-simbol
matematik tak bermakna yang mengerikan 1 .
Secara umum yang melatarbelakangi permasalahan tersebut diantaranya:
Pertama, kurangnya kemampuan guru; kemampuan guru mencakup pemahaman
guru terhadap materi pelajaran, penguasaan kelas (mengetahui psikologi siswa),
kemampuan berkomunikasi (proses penyampaian materi pelajaran), dan memiliki
wawasan ilmu pengetahuan yang luas. Kedua, metode pengajaran yang kurang
efektif, metode yang biasa digunakan dalam proses pengajaran saat ini adalah
metode ceramah yang cenderung membosankan dan kurang menarik, membuat
siswa lebih pasif, tidak kritis, dan kurang mampu mengmbangkan ilmu
1
Sugata Pikatan dalam artikel yang berjudul Bagaimana Seharusnya Pengajaran Fisika?di unduh
pada tanggal 10 Juni 2010 dari http://www.scribd.com/
Zainal Abidin, Media Internet Untuk Pembelajaran Fisika yang Menyenangkan, Makalah
disampaikan pada Simposium Nasional 1, Inovasi pembelajaran dan Pengelolaan Sekolah, Jakarta,
2003, hal 1.
Salah satu media tercanggih abad ini adalah media internet. Internet
merupakan salah satu hadiah media terbesar abad 20 dan juga merupakan jendela
informasi dunia tanpa batas. Bahkan internet dapat juga dipandang sebagai
perpustakaan yang tanpa batas cakupannya. Di internetlah kita peroleh beragam
informasi global mulai dari dunia politik, ekonomi, hiburan, pariwisata, hingga
ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan sudah banyak universitas maupun
sekolah tingkat atas di dunia, terutama di negara-negara maju, yang telah
memanfaatkan internet tidak hanya sebagai jendela informasi, namun juga sebagai
media pembelajaran yang interaktif 3 .
Perkembangan teknologi internet yang paling menonjol saat ini adalah
fenomena situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, friendster, blogger dan
lain-lain. Situs jejaring sosial facebook kini merupakan salah satu situs yang
paling sering di akses dan merupakan situs nomor satu yang paling sering diakses
diantara situs-situs sejenis. Semua orang baik muda maupun tua, kecil maupun
besar mengetahui dan mengakses facebook. Tidak terkecuali pelajar, mahasiswa,
guru, dosen, maupun kalangan akademisi lainnya. Kemudahan akses yang
diberikan serta aplikasi menu yang bervariasi membuat orang tertarik untuk
bergabung. Ada banyak kelebihan yang dimiliki situs jejaring social facebook 4
diantaranya: Pertama, facebook lebih informatif. Kedua, facebook memiliki
kemudahan dalam pengecekan komunikasi dengan orang lain. Ketiga, kita dapat
menampilkan foto, video atau tautan dari website internet sesuai yang bisa
dimanfaatkan untuk memperluas cakrawala berfikir siswa akan materi yang
disampaikan. Keempat, sebagai media promosi dan membangun komunitas, hal
ini sangat penting sebagai syarat terciptanya media pembelajaran yang efektif.
Kelima, memiliki mekanisme pencegahan terhadap pengambilalihan akun
facebook secara ilegal dengan kata lain sistem keamanan facebook cukup baik.
Manfaat tersebut tentunya bisa menjadi terobosan yang bermanfaat dalam
dunia pendidikan khususnya pengajaran
efektif. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh UNESCO dan World Bank
3
Ibid, hal. 1.
Mardiana Wati dan A. R. Rizky, 5 Jam Belajar Cepat Menggunakan Facebook, Bandung:
Yrama Widya, 2009, hal. 3.
Eti Rochaety, Pontjorini Rahayuningsih, dan Prima Gusti yanti, Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006 , hal. 77.
B. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini masalah dapat di identifikasikan menjadi:
1. Pelajaran fisika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan tidak menarik
2. Rendahnya hasil belajar fisika siswa
3. Kurangnya pemanfaatan media teknologi dalam proses pembelajaran
fisika
C. Pembatasan Masalah
Agar memudahkan dalam penyusunan skripsi ini dan tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda, maka penulis membatasi permasalahan skripsi ini
pada pengaruh pembelajaran berbantukan media online facebook terhadap
hasil belajar fisika pada konsep termodinamika, Hasil belajar siswa pada
penelitian ini dalam bentuk penilaian kognitif siswa yang meliputi jenjang
pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), dan sintesis
(C5).
D. Perumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh pembelajaran berbantukan media online facebook
terhadap hasil belajar fisika siswa?
2. Bagaimanakah perbedaan antara hasil belajar fisika siswa yang belajar
dengan pembelajaran berbantukan media online facebook dengan hasil
belajar fisika siswa yang belajar dengan metode ceramah?
3. Bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran berbantukan media
online facebook?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
a. Pengaruh pembelajaran berbantukan media online facebook dalam
meningkatkan hasil belajar fisika siswa
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi guru, menambah pengetahuan guru akan pemanfaatan media
pembelajaran secara efektif yakni media online facebook dalam proses
pembelajaran dan meningkatkan kemampuan guru dalam penguasaan
media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi
2. Bagi Siswa, dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa pada
pelajaran fisika sehingga mampu mempengaruhi hasil belajar siswa
3. Bagi sekolah, Sebagai bahan evaluasi pembelajaran fisika agar lebih baik
dan bermutu sekaligus menjadi terobosan baru dalam dunia pendidikan
4. Bagi Penulis, menjadi referensi bentuk pembelajaran yang baru yang bisa
diterapkan dalam proses pembelajaran fisika dimasa yang akan datang dan
menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kemampuan menggunakan
media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagai
sarana pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran fisika yang
lebih baik.
BAB II
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN PERUMUSAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan 1 . Asosiasi teknologi dan komunikasi pendidikan
(Association of education and communication technology / AECT) di Amerika,
membatasi pengertian media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
orang untuk menyalurkan pesan atau informasi 2 . Pada tahun 1975 Gagne dan
Briggs mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tipe
recorder, kaset, video, kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar grafik,
televise dan computer 3 . Sedangkan menurut asosiasi pendidikan nasional
(National Education Association / NEA) media adalah bentuk-bentuk komunikasi
baik tercetak maupun audiovisual serta peralatnnya. Media hendaknya dapat
dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca 4 .
berbeda tersebut terdapat persamaan tentang arti media sebagai segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Berdasarkan beberapa pengertian media di atas, berikut ciri-ciri umum
media dapat diuraikan menjadi 5 :
ciri
ini
menggambarkan
kemampuan
merekam,
menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri fiksatif
ini media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada
suatu waktu tertentu ditranportasikan tanpa mengenal waktu. Yang kedua, media
memiliki ciri manipulatif (manipulative property) yaitu kejadian yang memakan
waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit
dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Yang ketiga, media
memiliki ciri distributif (distributive property); ciri ini memungkinkan suatu objek
atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian
tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang
relative sama mengenai kejadian itu 6 .
Sedangkan manfaat media pengajaran dalam proses belajar antara lain 7 :
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pengajaran yang lebih baik
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semat-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap
jam pelajaran
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Agar tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai diperlukan ketelitian
dalam memilih media pembelajaran, berikut ini merupakan kriteria-kriteria yang
harus diperhatikan, diantaranya 8 :
1. Ketepatan dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran dipilih atas
dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan
instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,
lebih memungkinkan digunakannya media pengajaran
2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya bahan pelajaran yang
sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan
bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa
3. Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan mudah
diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar
10
Informasi
dan
Telekomunikasi
(Information
and
Arief S. Sadiman, dalam artikel yang berjudul Peran Teknologi Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan Dasar, pada Jurnal Teknodik No. 8/IV/TEKNODIK/MEI/2000, hal. 7.
11
berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon,
satelit, dan lainnya 10 .
Internet merupakan media teknologi yang multifungsi yang bisa
dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Suatu pembelajaran yang memanfaatkan
media internet sebagai alat bantu proses pembelajaran dinamakan pembelajaran
online, atau juga bisa disebut e-education atau e-leaning atau secara spesifik
dalam dunia pendidikan dinamakan model pembelajaran jarak jauh. Istilah elearning memiliki definisi yang sangat luas. e-learning terdiri dari huruf e yang
merupakan singkatan dari elektronik dan kata learning yang artinya pembelajaran.
Dengan demikian e-learning dapat diartikan sebagai pembelajaran dengan
memanfaatkan bantuan perangkat elektronik khususnya perangkat komputer.
Istilah e-learning dapat pula didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi
informasi yang diterapkan dibidang pendidikan dalam bentuk dunia maya 11 . Elearning juga dapat diartikan sebagai sebuah program aplikasi berbasis internet
yang memuat semua informasi tentang pendidikan seputar pendidikan yang jelas,
dinamis, akurat dan up to date serta memberikan kemudahan bagi para pembelajar
untuk melakukan pembelajaran secara online 12 .
Secara umum terdapat dua model pengajaran online, yaitu synchronous
dan asynchronous. Pada model asynchronous, siswa belajar dengan langkahnya
sendiri, melihat bahan kuliah dan catatan dan mengambil masukan dari pengajar
ketika siswa memiliki waktu. Siswa berkomunikasi dengan pengajar dan sesama
siswa melalui chatting, e-mail, dan mengikuti grup diskusi. Siswa belajar sesuai
dengan kecepatan belajar dan kesibukannya. Hanya tugas dan tes yang biasanya
terjadwal mengikuti batas akhir. Sementara pada model synchronous, siswa
belajar pada kelas maya dalam waktu yang sebenarnya seperti pada kelas
konvensional. Pengajar memimpin kelas dengan menayangkan presentasi slide
atau para siswa dapat melihat pengajar melalui video berbasis web secara
langsung. Selain itu model synchronous mengandalkan fitur chatting yang
10
Teguh Handoko dalam artikel yang berjudul Sejarah perkembangan internet yang diunduh dari
http://www.sejarah-internet.com/pengertian-internet/ diakses pada tanggal 1 Juni 2010.
11
Munir, Op. Cit., hal. 169.
12
Ibid, hal. 170.
12
memungkinkan
pengajar
dan
siswa
berinteraksi
sesamanya
dan
dapat
model
synchronous
kalah
populer
dibanding
model
asynchronous 13 .
Pembelajaran online atau e-learning merupakan pengembangan dari
sistem pembelajaran jarak jauh. Secara umum pendidikan jarak jauh didasarkan
pada keterpisahan antara siswa dan pengajar dalam ruang dan waktu, pemanfaatan
(paket) bahan belajar yang dirancang dan diproduksi secara sistematis, adanya
komunikasi tidak terus-menerus (non-continous) antara siswa dengan siswa, tutor,
dan organisasi pendidikan melalui beragam media, serta adanya penyeliaan dan
pemantauan yang intensif dari suatu organisasi pendidikan 14 . Sistem pendidikan
jarak jauh memiliki mempunyai dua komponen yaitu sistem belajar jarak jauh
(distance learning) dan sistem pengajaran jarak jauh (distance teaching) (Keegan,
1990) Sistem belajar jauh memberikan penekanan kepada siswa dan proses belajar
(learner-centered), sedangkan sistem pengajaran jarak jauh lebih berfokus pada
proses pengajaran, sistem organisasi, dan pengajarnya (teacher and system
centered). Sementara itu, sistem pendidikan jarak jauh berfokus pada kedua sisi
secara utuh, baik pada siswa dan proses belajarnya, maupun pada proses
pengajaran, sistem organisasi, dan pengajarnya 15 . Sedangkan unsur yang harus
dimiliki oleh pembelajaran jarak jauh berbasis web diantaranya:
1.) Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance
learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan
siswa , dimana siswa dapat menambah kemampua, membaca materi
pelajaran, mencari informasi dan sebagainya
13
Dragan dan Behr (2001) sebagaimana dikutip oleh Amir F. Sofyan, Perkembangan Perangkat
Lunak Pengelolaan Pengajaran Berbasis Web, mimeo, diunduh dari
http://journal.amikom.ac.id/index.php/informatika/article/download/92/44, diakses pada tanggal
10 Juni 2010.
14
Paulina Pannen,Pengertian sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh, dalam Tian Belawati
(Editor, dkk), Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, Jakarta: Universitas terbuka, 1999, hal.17.
15
Ibid, hal. 12.
13
2.) Interaksi dalam grup; siswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk
mendiskusikan materi yang diberikan oleh guru. Guru dapat hadir dalam
grup ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang
diberikannya
3.) Sistem administrasi siswa; dimana siswa dapat melihat informasi
mengenai status siswa , prestasi siswa dan sebagainya
4.) Pendalaman materi dan ujian; biasanya guru sering mengadakan quiz
singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah
diajarkan serta melakukan tes pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus
dapat diantisipasi oleh web based distance learning
5.) Perpustakaan digital; pada bagian ini terdapat berbagai informasi
kepustakaan, tidak terbatas pada buku, tetapi juga pada kepustakaan digital
seperti suara, gambar, dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai
penunjang dan berbentuk data base.
6.) Materi online diluar materi kuliah; untuk menunjang perkuliahan
diperlukan juga bahan bacaan dari web lain. Oleh karena itu pada bagian
ini guru dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan
lainnya untuk dipublikasikan kepada mahasiswa lainnya melali web 16 .
Metode belajar jarak jauh dan teknologi informasi bertemu dengan strategi
belajar kelas sehingga menciptakan suatu lingkungan baru yang disebut dengan
program belajar fleksibel (flexible learning) (Moran, 1997). Program belajar
fleksibel ini perlu dicermati karena hal ini merupakan tantangan yang harus segera
diwujudkan guna mengantisipasi masa depan 17 .
e-learning
atau
pembelajaran
online
memiliki
kelebihan
dan
16
Hamzah B. Uno, M. Pd, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, hal. 39.
17
Aminudin Zuhairi,Model Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, dalam Tian Belawati,
dkk (Editor), Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, hal. 57.
14
18
15
pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya 19 . Berikut ini merupaka
tampilan halaman depan dari facebook.
16
anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia. Dari september 2006 hingga
september 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling
banyak dikunjungi, dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika
Serikat, mengungguli situs publik lain seperti flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat
setiap harinya 20 .
Facebook memiliki banyak kelebihan, diantaranya: Tampilan facebook di
design sedemikian rupa sehingga adanya iklan tidak menganggu pengguna
facebook dalam proses penggunaannya, Tersedianya layanan jaringan atau
network yang bisa di-sorting sesuai dengan dengan posisi pengguna (user). Dari
start awal pembuatan account disesuaikan berdasarkan negara sehingga
mempermudah pencarian jaringan atau teman, Adanya layanan group yang
terfokus, foto album dengan kapasitas quota unlimited atau tidak terbatas,
Layanan selling (penjualan/penawaran barang atau jasa) yang diperbolehkan antar
user, Tersedianya layanan event, dengan mudah user bisa mengetahui, membuat
suatu acara bersama sepeti reuni, pesta, ataupun launching suatu produk, Layanan
status update bisa diisi kapan saja dan dimana saja dengan posisi menu yang
mudah terlihat, Layanan mobile access yakni layanan untuk mobile dengan
feature bisa melalui sms, Layanan mobile browsing dapat diakses melalui
handphone dan disesuaikan dengan kondisi handphone sehingga lebih cepat
diakses, Anti fake Account and spam (layanan security yang aman), Memiliki
layanan develop your facebook widget yakni beragam aplikasi yang bisa
digunakan seperti games, feed reader, dan macam-macam aplikasi lainnya,
Tersedia layanan chatting, dan yang terakhir dapat mengirimkan gift kepada
pengguna lain dengan berbagai macam jenis gift 21 .
Beberapa elemen dasar facebook antara lain:
1. Temukan orang yang anda kenal, berfungsi untuk menemukan atau
mencari teman yang sesuai dengan sekolah, daerah, dan lain sebagainya.
2. Lihat dan sunting profil anda, berfungsi untuk melengkapi data profil
dalam akun facebook
20
21
17
18
catatan; pada ikon ini pengguna dapat membuat catatan atau tulisan, artikel
sendiri, atu meng-import artikel orang lain dalam blog tertentu. Yang ketujuh,
19
ikon tautan; pada ikon ini pengguna dapat membuat email (link) dari alamat
website lain. Yang kedelapan, ikon obrolan; pada ikon ini pengguna dapat
mengaktifkan atau mengnonaktifkan fasilitas chatting. Yang terakhir, ikon
pemberitahuan; ikon ini berisi catatan-catatan aktivitas yang anda lakukan
dalam facebook 22 . Menu aplikasi tersebut terdiri dari symbol-simbol yang
sangat mudah dikenali, diantara seperti pada gambar simbolikon berikut ini:
Mardiana Wati dan A. R. Rizky, 5 Jam Belajar Cepat Menggunakan Facebook, Bandung:
Yrama Widya, 2009, hal. 21-27.
23
SEAMOLEC, Op. Cit., hal. 2.
20
antara sesama siswa dalam membahas materi pelajaran yang telah ditampilkan
pada forum diskusi tersebut. Kelebihan lain dilayanan grup ini adalah guru bisa
menautkan materi tambahan yang diperoleh dari internet pada menu beranda grup,
dengan bentuk tautan materi yang menarik seperti gambar-gambar bergerak dan
penemuan terbaru mengenai materi yang diajarkan. Berikut ini merupakan
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat suatu group difacebook,
diantaranya:
1. Pastikan pengguna berada dalam jendela facebook atau beranda
2. Klik ikon group yang ada disebelah kiri jendela facebook
3. Dilayar jendela grup, klik buat group
4. Dilayar akan terlihat beberapa pilihan dan ketik kotak yang tersedia,
Pilihan tersebut terdiri dari:
a.
21
24
Wasty Soemanto, M. Pd, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003, hal.104.
22
23
berbagai
faktor
yang
Input Instrumenal
Input Mentah
Proses Belajar-Mengajar
Output
Input Lingkungan
Gambar 2.6. Proses Belajar-Mengajar
Input mentah adalah bahan baku yang perlu diolah dalam proses belajarmengajar dimana dalam proses ini berpengaruh pula sejumlah faktor yaitu input
lingkungan dan sejumlah input yang sengaja dirancang dan dimanipulasikan
(input instrumenal) guna menunjang tercapai-nya output yang dikehendaki. Input
lingkungan terdiri dari lingkungan alam dan lingkungan sosial. Sedangkan yang
termasuk input instrumenal adalah kurikulum, bahan pelajaran, guru, sarana dan
fasilitas, serta manajemen sekolah.
Dalam proses belajar-mengajar di sekolah, input mentah adalah siswa
yang memiliki karakteristik fisiologis dan psikologis tertentu. Karakteristik
fisiologis meliputi kondisi fisik dan panca indera. Sedangkan karakteristik
25
Sumadi Suryabrata, Ph. D, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, hal
232-237.
24
M. Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal 107.
Muhammad Fakry Gaffar, Perencanaan Pendidikan: Teori dan metodologi, Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 1987 , hal 117118.
28
Indrawati, Potensi Laboratorium Fisika di SMA Dalam Mendukung Pelaksanaan Pendidikan,
dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 064 Tahun Ke-13, Januari 2007, hal. 109-110.
27
25
Usaha, untuk setiap proses dengan volume (V) tetap usaha yang dilakukan
sistem bernilai nol, sedangkan jika V2 >V
berarti
usaha (W) dilakukan pada sistem dan usaha ini bertanda negative
4. Energi dalam merupakan keadaan karakteristik gas yang tidak dapat
diukur secara langsung. Yang dapat diukur secara langsung langsung
hanyalah perubahannya (U) yaitu ketika sistem berubah dari keadaan
awal (U1) ke keadaan akhir (U2)
5. Kapasitas (C) kalor merupakan kemampuan gas untuk menyerap atau
melepaskan kalor persatuan suhu
6. Kalor jenis (c) adalah kapasitas kalor per satuan massa
7. Kapasitas kalor molar gas adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 mol gas sebesar 1 K. Kapasitas kalor molar terdiri dari
kapasitas kalor pada volume tetap (Cv, m)dan kapasitas kalor pada tekanan
tetap (Cp, m)
Proses atau perubahan keadaan termodinamika dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu proses irreversible dan proses reversible . Proses irreversible
merupakan proses yang berlangsung secara spontan pada satu arah dan tidak dapat
terjadi dalam arah sebaliknya. Proses reversible adalah merupakan proses
kesetimbangan. Sistem yang mengalami proses reversible selalu berada dalam
29
Purwoko dan Fendi H, Fisika 2 SMA Kelas XI, Jakarta: Yudhistira, 2009. Hal143-157.
26
27
atau
= ( 1 - Q2 /Q1) x 100%
28
Kalor dapat dipaksa mengalir dari benda dingin ke benda panas dengan
melakukan usaha pada sistem. Cara kerja seperi ini disebut cara kerja mesin
pendingin ( refrigerator ) contoh mesin pendingin adalah lemari es (kulkas) dan
pendingin ruangan (AC)
Persamaannya:
K = Qc / W
W = QH Qc
Keterangan:
K : Koefisien kinerja ( Jangkauannya 2 6 )
Qc : Kalor dari bahan makanan
W : usaha yang dilakukan
QH : Kalor yang dilepas ke udara
Hukum II Termodinamika
Ada beberapa pernyataan tentang hukum II Termodinamika, diantaranya:
1. Perumusan Clausius ( tentang kalor)
Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda besuhu
rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya
2. Perumusan Kevin dan Planck ( tentang mesin kalor )
Adalah mustahil bagi sistem manapun untuk mengubah seluruh kalor yang
diserapnya dari reservoir suhu tinggi menjadi kerja mekanik
3. Perumusan tentang entropi
Total entropi jagat raya tidak berubah ketika proses reversible terjadi dan
bertambah ketika proses irreversible terjadi
Entropi adalah suatu ukuran banyaknya energi atau kalor yangtidak dapat diubah
menjadi usaha . Sedangkan pada suatu sistem tertutup Entropi (S) dapat tetap atau
berubah dengan harga S positif. Berikut beberapa pernyataan tentang entropi
(S), diantaranya:
1. Proses irreversible selalu menaikkan entropi jagat raya
2. Perubahan entropi (S) hanya bergantung pada keadaan akhir dan keadaan
awal
3. Proses reversible tidak mengubah total entropi jagat raya
29
Persamaan Entropi: S = Q / T
Perubahan entropi semesta: (S)semesta = (S)H + (S)c
4. Pengertian Hasil belajar
Hasil belajar
adalah
setelah melalui proses belajar, baik karena faktor eksternal maupun faktor internal
siswa itu sendiri. Hasil belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam(faktor
internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal). Faktor-faktor tersebut saling
berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai hasil belajar.
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut dapat digolongkan menjadi tiga
faktor, diantaranya 30 :
1.) Faktor stimulasi belajar, yakni segala hal diluar individu untuk
mengadakan reaksi atau perbuatan belajar yang terdiri dari: panjangnya
bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran,
berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, dan suasana lingkungan
eksternal
2.) Faktor metode belajar, yakni metode mengajar yang dipakai oleh guru
sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh siswa. Faktor ini
terdiri dari: kegiatan berlatih atau praktek, overlearning dan drill, resitasi
selama belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, belajar bdengan
keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitet indera
(oral, visual, dan kinestetik) , bimbingan dalam belajar, dan kondisikondisi insentif
3.) Faktor individual, yakni faktor yang ada dalam diri pelajar itu sendiri.
Faktor ini terdiri dari: kematangan, faktor usia, perbedaan jenis kelamin,
pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani,
kondisi kesaharan rohani dan motivasi yang dimiliki
Secara singkat dapat dikatakan bahwa hasil belajar berupa perolehan
perubahan tingkah laku yang meliputi: pengamatan, pengenalan, pengertian,
30
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991, hal. 131137.
30
31
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu
menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk
menilai sesuatu kasus yang diajukan oleh penyusun soal
2. Ranah Afektif, ranah afektif terdiri dari:
a. Pandangan atau pendapat
Apabila guru hendak mengukur aspek afektif yang berhubungan dengan
pandangan siswa maka pertanyaan yang disusun menghendaki respon yang
melibatkan ekspresi, perasaan atu pribadi siswa terhadap hal-hal yang relatif
sederhana tetapi bukan fakta
b. Sikap atau nilai
Dalam penilaian afektif tentang sikap ini siswa ditanya mengenai responnya
yang melibatkan sikap atau nilai yang mendalam disanubarinya dan guru meminta
siswa mempertahankan pendapatnya
3. Ranah Psikomotor
Ranah ini berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan
geraknya tubuh atau bagian-bagiannya. Yang termasuk ke dalam klarifikasi gerak
disini mulai dari gerak yang paling sederhana yaitu melipat kertas sampai dengan
merakit suku cadang televisi serta computer 31 .
B. Kerangka Pikir
Proses pembelajaran fisika yang tidak menarik membuat siswa merasa
jenuh dan merasa kesulitan. Hal tersebut tentunya menjadi bahan evaluasi bagi
para guru atau pengajar untuk memberikan bentuk pengajaran yang berbeda
dalam rangka meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar fisika. Dalam
hal ini guru memiliki peran yang cukup penting, bagaimana mengidentifikasi
masalah menjadi lebih spesifik dan menemukan solusi yang terbaik dalam
penyelesaian masalah tersebut.
31
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, hal.117121.
32
Di era modern seperti saat ini perkembangan ilmu teknologi sangat pesat.
Ada beragam media yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu
pendidikan secara khusus pembelajaran fisika. Tentunya pemilihan media tersebut
haruslah tepat dan efektif. Guru harus betul-betul memahami media pembelajaran
yang digunakannya dan memiliki kemampuan mengelola media tersebut. Agar
tujuan pembelajaran benar-benar dapat tercapai.
Proses pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan tekhnologi
yang terus berkembang diharapkan dapat memberi pengaruh yang besar terhadap
proses penyerapan materi atau pemahaman siswa, sehingga diharapkan hasil
belajar fisika siswa semakin baik.
Pembelajaran fisika berbantukan media online facebook diharapkan
mampu menjadi referensi bentuk pengajaran yang baru sesuai dengan
perkembangan zaman dengan tetap mengedepankan pemahaman siswa akan
materi pelajaran fisika namun menyenangkan, dinamis dan interaktif sehingga
pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan uraian dalam deskripsi teoritis dan kerangka pikir diatas, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis alternatif (Ha) dan
hipotesis nihil (H0) dengan:
Hipotesa alternatif (Ha) : Pembelajaran berbantukan media online facebook
berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar fisika pada konsep
termodinamika
Hipotesa nihil (H0) : Pembelajaran berbantukan media online facebook
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar fisika pada
konsep termodinamika
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pre-test
Treatment
Postest
T1
X1
T2
T1
X2
T2
Keterangan:
A
: Kelas eksperimen
: Kelas kontrol
T1
T2
X1
X2
adalah kelas eksperimen dan kelas B adalah kelas kontrol. Kedua kelas tersebut di
uji dengan pre-test untuk mengetahui pemahaman awal siswa pada materi
termodinamika yang belum mereka pelajari. Setelah itu, kedua kelas tersebut
33
34
D. Alur Penelitian
Tahap yang pertama kali dilakukan pada suatu penelitian adalah memilih
masalah, pada tahap ini peneliti harus memilih dari mana masalah penelitian
diperoleh. Apakah dari kehidupan sehari-hari atau dari buku atau literature yang
lain. Tahap yang kedua adalah studi pendahuluan, tahap ini terdiri dari studi
lapangan dan literature. Kedua hal tersebut dilakukan untuk mengetahui dengan
jelas permasalahan yang terjadi di lapangan, untuk mengetahui segala
kemungkinan dilakukannya penelitian dan untuk mengetahui apa yang sudah
orang lain hasilkan dari penelitian serupa dan bagaimana permasalahan yang
belum terpecahkan. Tahap ketiga adalah merumuskan masalah, yaitu tahap
menentukan atau menyusun pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data yang harus didasarkan pada masalah penelitian. Tahap yang
1
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta
Bandung, Cet ke-7, hal 117.
2
Ibid. hal. 118.
3
Sugiono, Op. Cit., hal 124.
35
keempat adalah merumuskan anggapan dasar yaitu menentukan asumsi dasar atau
sesuatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti.
36
Studi pendahuluan
Merumuskan masalah
Merumuskan
anggapan dasar
Menyusun
hipotesis
Memilih pendekatan
penelitian
Menentukan variabel
Menentukan sumber
Menentukan dan
menyusun instrumen
Uji coba instrumen
Mengumpulkan data
Analisis data
Menarik kesimpulan dan rekomendasi /saran
Menyusun laporan
37
yang
diajarkan adalah materi yang sama yakni konsep termodinamika antar kelas yang
satu dengan kelas yang lain yang telah disesuaikan dengan silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran disekolah. Setelah pemberian materi dianggap cukup,
maka kelas eksperimen dan kelas kontrol akan berikan ujian post-test dengan soal
yang sama yakni instrumen valid yang selanjutnya akan dikumpulkan untuk di
analisa sebagai data hasil penelitian.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data 5 . Instrumen penelitian
yang digunakan berupa tes dan angket. Instrumen tes digunakan untuk
mengetahui hasil belajar pada aspek kognitif siswa. Sedangkan instrumen angket
digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran fisika
berbantukan media online facebook. Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan
untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturanaturan yang sudah ditentukan. 6 Bentuk tes yang digunakan adalah tes objektif
dengan tipe tes yakni tes pilihan ganda (multiple choice test) serta ragam yang
dipakai tes objektif ini adalah tes pilihan ganda biasa dengan jumlah tes 20 butir
soal termodinamika yang disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen yang meliputi
tingkat
pemahaman
kognitif
siswa
C1(pengetahuan),
C2(pemahaman),
Dr. Prasetya Irawan, M. Sc. 1999. Logika dan Prosedur Penelitian. STIA-LAN Press. Jakarta.
Cet ke-1. hal 73.
6
Arikunto, Op. Cit., hal. 53.
38
penelitian yang valid. Instrumen soal pre-test dan post-test dibuat sama untuk
mengetahui pengaruh metode pembelajaran yang berbeda dan apakah metode
tersebut mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Tabel 3.2 kisi-kisi instrumen hasil belajar materi termodinamika
Kompetensi
Dasar
Menganalisi
s dan
menerapkan
hukum
termodinam
ika
Indikator
1.Memformula
sikan hukum I
Termodinamik
a dan
menerapkan
dalam
persoalan
fisika seharihari
Tingkat
Kesukaran
Mdh Sdg Skr
Soal
1, 2,
4
2.Memformula
sikan hukum I
termodinamika
pada proses
isobarik
3.Memformula
sikan hukum I
Termodinamik
a pada proses
isotermik
4.Memformula
sikan hukum I
Termodinamik
a pada proses
isokhorik
5.Memformula
sikan hukum I
Termodinamik
a pada proses
adiabatik
Tingkat pemahaman
C1
C2
1,
2,
4
9,
12
10
C4
C5
5,
11,
15
13
C3
11
15
12
10
13
39
6.Menggambar
kan perubahan
keadaan gas
dalam diagram
P-V
16
7.Memformula
sikan
persamaan
kapasitas kalor
8.Memformula
sikan hukum
carnot dan
penerapannya
dalam
kehidupan
sehari-hari
9.Memformula
sikan
persamaan
pada mesin
pendingin
10.Mengaplika
sikan hukum II
termodinamika
dalam masalah
fisika seharihari
Jumlah
16
17
17
19
19
18
18
14
20
10
20
14
20
40
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002,
Cet. Ke-12 hal.144
8
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hal.75
41
N XY ( X )( Y )
rxy =
N
( X ) ( X ) .[N ( Y ) ( Y ) ]
2
Keterangan :
rXY = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = Skor tiap butir soal
Y = Skor total
N
= Jumlah siswa
Untuk menguji signifikan tidaknya koefisien korelasi validitas digunakan
rxy N 2
1 rxy
Keterangan:
t hitung = Nilai hitung koefisien validitas
rxy
signifikansi
keputusannya jika t-hitung > t-tabel berarti valid, sebaliknya jika t-hitung < ttabel berarti tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka dapat dilihat kriteria
penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:
Keterangan
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
42
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrument menunjukkan keajegan soal dalam memberikan
hasil pengukuran. Untuk mengukur reliabilitas soal rumus yang digunakan adalah
Kuder Richardson-20 (KR-20) dengan bantuan software anates:
r11
n
S
=
n 1
pq
Keterangan :
r11
pq
= Banyaknya item
rumus:
t hitung =
rxy N 2
1 rxy
Keterangan:
t hitung = Nilai hitung koefisien validitas
rxy
signifikansi
keputusannya jika t-hitung > t-tabel maka instrumen dikatakan baik dan dapat
dipercaya. Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks
reliabilitasnya sebagai berikut:
43
Keterangan
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
B
JS
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar
N = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh,
maka soal tersebut tergolong sukar. Sebaliknya semakin besar indeks yang
diperoleh, maka soal tergolong mudah. Adapun kriteria indeks taraf kesukaran
soal tersebut adalah :
Tabel 3.6 Indeks Taraf kesukaran Soal
Rentang
Keterangan
0,00 0,30
0,31 0,70
0,71 1,00
44
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah). Rumus yang digunakan dengan bantuan software anates:
D=
B A BB
JA JB
Keterangan:
D
BA
BB
JA
JB
Keterangan
0, 00 - 0, 20
Jelek
0, 21 - 0, 40
Cukup
0, 41 - 0, 70
Baik
0, 71 - 1, 00
Baik Sekali
45
XX
SD
HI
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua
populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher. Adapun rumus yang
digunakan:
Fhitung =
Keterangan:
S12 X = Nilai standar deviasi pre-test yang nilainya paling besar
S22 X = Nilai standar deviasi post-test yang nilainya paling besar
Adapun kriteria pengujiannya adalah:
Jika Fhitung Ftabel artinya kedua sampel homogen
Jika Fhitung > Ftabel artinya kedua sampel tidak homogen
Untuk taraf signifikansi () = 0, 05 dan derajat kebebasan pembilang dk = nb
1 serta penyebut dk = nk 1, dengan nb merupakan ukuran sampel yang
variansnya besar dan nk merupakan ukuran sampel yang variansnya kecil.
46
3. Uji Hipotesis
Menganalisis data pre-test dan postest secara statistik untuk mengetahui
apakah kenaikkan hasil belajar fisika tersebut signifikan atau tidak. Dalam hal ini
digunakan Uji-t karena data tersebut berdistribusi normal dengan taraf signifikansi
= 0,05. Untuk itu menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian menggunakan
rumus sebagai berikut:
t hitung =
1 2
1 1
dsg
+
n1 n2
dengan
dsg =
Keterangan:
X1
X2
n1
n2
V1
V2
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains, (Jakarta: Jurusan Pendidikan
IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, 2006). hal. 70.
47
Keterangan
1 > 0,70
G - Tinggi
0,70 0,30
G- Sedang
0 < 0,30
G- Rendah
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan normal gain antara dua kelompok
dilakukan uji t sebagai berikut :
t hitung