Anda di halaman 1dari 7

HUKUM PAJAK

Keseluruhan dari peraturan-peraturan yg


meliputi wewenang Pemerintah untuk
mengambil kekayaan seseorang dan
menyerahkannya kembali pada masyarakat
dgn melalui kas negara, sehingga ia
merupakan bagian dari hukum publik, yang
mengatur hubungan-hubungan hukum antara
negara dan orang-orang atau badan hukum
yang berkewajiban membayar pajak.
(Santoso Brotodihardjo. 1991.)
Suatu kumpulan peraturan-peraturan
yang mengatur hubungan antara
Pemerintah sebagai Pemungut Pajak
dan Rakyat sebagai Pembayar Pajak.
(Bohari. 1995.)
Hukum Pajak Menerangkan :
a. Siapa-siapa SP/WP;
b. Obyek apa yg dikenakan pajak/OP;
c. Kewajiban WP terhadap Pemerintah;
d. Timbulnya & hapusnya utang pajak;
e. Cara penagihan pajak; dan
f. Cara mengajukan keberatan dan
banding pada Peradilan pajak.
Pembagian Hukum Pajak
1. Hukum Pajak Material ;
memuat norma-norma yang
menerangkan mengenai keadaan,
perbuatan, dan peristiwa hukum yang
harus dikenai pajak (OP), siapa yang
harus dinai pajak (WP), dan besarnya
pajak.
 Hukum pajak material juga memuat
Peraturan-peraturan tentang :
1. kenaikan-kenaikan, denda-denda
pajak ;
2. Hukuman-hukuman trhdp ketentuan
perpajakan;
3. Tatacara pembebasan dan
pengembalian pajak;
4. Hak mendahului dari fiskus (hak
tagihan).
2. Hukum Pajak Formal
Serangkaian norma yg mengatur cara
untuk menjelmakan hukum pajak
material menjadi suatu kenyataan.
Keberadaan hukum pajak formil
menyesuaikan dengan kebutuhan yang
dikehendaki untuk berlakunya hukum
pajak material.
 Hukum Pajak Formal antara lain
mengatur :
1. Pendaftaran OP dan WP;
2. Pemungutan pajak;
3. Penyetoran pajak;
4. Pengajuan keberatan;
5. Pemohonan banding;
6. Permohonan pengurangan dan
penundaan pembayaran pajak; dll.

Anda mungkin juga menyukai