Anda di halaman 1dari 21

Pembelajaran IPS di SD

Oleh:
Dwi Wijayanti, M.Pd.

Bagaimana IPS diajarkan di


Sekolah Dasar
Mata

pelajaran

IPS

SD

memiliki

kecenderungan untuk memadukan


pedekatan

behavioralisme

dan intelektual tradisional.

sosial

Behavioralisme sosial

Beranggapan

bahwa

disiplim

ilmu-ilmu

sosial

hanyalah

merupakan salah satu simber materi untuk pendidikan. PDKT ini


tidak melihat pengajaran disiplin ilmu-ilmu sosial sebagai suatu
yang penting dibandingkan dengan perkembangan manusianya.

PDKT menganggap bahwa pendidikan tidak boleh membatasi diri


pada suatu bidang ilmu atau bahkan disiplin ilmu tertentu.
Tetapi lebih pada tujuan pendidikan untuk membina peserta
didik menjadi warga negara yang baik.

Intelektual tradisional
1.

Pengajaran ilmu-ilmu sosial adalah terpisah.


Hal ini jauh lebih baik karena peserta didik
tidak perlu berpikir dalam dimensi ilmu yang
sudah kabur.
Kelebihan : bisa lebih fokus
Kelemahan:

ilmu

yang

dipelajari

oleh

peserta didik terpisah dari konteks sosialnya


secara utuh.

2. Untuk mempelajari suatu konteks sosial dibutuhkan


analisis

keterhubungan

antardisiplin

ilmu-ilmu

sosial. gagasan kedua ini sudah mengarah kepada


pendekatan
multidisipliner

korelasioner
atau

yang

bersifat

pendekatan

terpadu

(Integrated).
masalah yang sama, dikaji dalam berbagai dimensi
ilmu dengan pendekatan keilmuan yang berbedabeda.

Sehingga
Di SD pendidikan IPS tidak nampak sebagai disiplin ilmu sosial secara
terpisah-pisah, namun memiliki alur pengelompokkan berdasarkan
disiplin ilmu sosial tertentu. Dalam naskah kurikulum, ditegaskan
bahwa IPS bersumber pada materi disiplin Geografi, Sejarah, Sosiologi
dan Ekonomi, tetapi tujuan pembelajaran IPS sudah diarahkan untuk
membina warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung
jawab, dan menjadi warga negara dunia yang cinta damai.

Dengan demikian tujuan IPS mengacu pada PDKT Behavioralisme sosial


sedangkan PDKT pembelajaran memilih PDKT intelektual tradisional
(Terintegrasi)

Ruang Lingkup IPS SD

Meliputi aspek-aspek:

1.

Manusia, tempat, dan lingkungan

2.

Waktu, keberlanjutan dan perubahan

3.

Sistem sosial dan budaya

4.

Perlaku ekonomi dan kesejahteraan.


aspek-aspek yang dijkaji tersebut tidak
menunjukkan

pemisahan

antara

ilmu sosial (Geo, Sosio, Eko, Sej)

disiplin

Misi IPS SD

Membangun masyarakat dan negara. IPS tidak sekedar


mata

pelajaran

penyederhanaan
sebagai

yang

disampaikan

ilmu-ilmu

suatu

bangsa,pembinaan

sosial

internalisasi
karakter

dalam

bentuk

tetapi

dimaknai

nilai-nilai

budaya

bangsa,

membna

persatuan dan kesatuan bangsa. Ips bukan sematamata penyederhanaan ilmu-ilmu sosial tetapi juga
mampu

menyiapakan

peserta

didik

kehidupan dalam segala tantangan.

menghadapi

Tujuan IPS SD
Pengembangan

Tujuan IPS SD
Kognitif

pengetahuan

dan

pemahaman
Afektif:

pengembangan nilai, sikap

dan moral
Konatif:

keinginan

untuk

melaksanakan dan membuktikannya


dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu

bagaimana

pengetahuan

mengembangkan

dan

Mengembangkan

pemahaman?

sikap,

nilai

moral? Mengembangkan Konatif?

dan

Pengembangan Pengetahuan
dan Pemahaman

Pengetahuan dan pemahanan adalah tujuan pendidikan yang


paling

dasar.

Pengetahuan

berhubungan

dengan

daya

ingat

seseorang.

Apa yang dilihat, didengar atau dibaca seseorang akan disimpan


dalam ingatannya kemudian dipanggil kembali dalam keadaan
yang belum terolah. Itulah yg disebut pengetahuan.

Pengetahuan menjadi dasar dalam pemahaman. Seseorang yang


tidak ingat terhadap sesuatu, tidak akan memiliki pemahaman
apapun.

Pembelajaran tidak hanya verbalistis/ menghafal

Peserta didik diajak untuk berpikir : menggunakan/


menerapkan, menganalisis, mensintesa dam menilai

Mengasah keterampilan deduktif (umum-khusus) dan


induktif (Khusus-Umum).

Keterampilan berpikir sangat penting. Melalui berpikir,


peserta didik mampu mengolah apa yang dibaca,
dilihat, didengar sehingga menemukan sesuatu yang
bermakna bagi dirinya.

Melalui pengembangan
Kognitif, peserta didik mampu:

Menyelesaikan pendidikan formalnya dan melanjutkan


ke jenjang lebih tiggi

Peserta

didik

informasi

dapat

yang

Penyederhanaan
pikiran

pokok

menyederhanakan
diperolehnya

itu
atau

dilakukan
hal-hal

setiap

untuk

yang

informasihari.

menemukan

mendasar

dari

informasi yang diperolehnya. Peserta didik mampu


mengenali persamaan, perbedaan, pengelompokkan
dan pengambilan kesimpulan.

Pengembangan sikap, nilai


dan moral

sikap : kecenderungan psikologis seseorang terhadap


benda, sifat, keadaan, pekerjaan, pendapat, dll.

Nilai: sesuatu yang menjadi kriteria apakah tindakan,


pendapat, atau hasil kerja itu nagus dan positif atau
sebaliknya.

Moral: kriteria yang menjadi dasar untuk menentukan


apakah tidakan, pendapat atau suatu hasil kerja itu boleh
dilakukan

atau

tidak

boleh

dilakukan,

membangun atau merusak masyarakat.

dianggap

Nilai bisa dikembangkan menjadi moral. Nilai tidak


menuntut adanya sanksi sedangkan moral selalu
diikuti oleh sanksi jika ada yang melanggarnya.

Nilai dan moral yang dapat dikembangkan melalui IPS


antara lain: nilai kebenaran, sikap kritis, penghargaan
terhadap perbedaan, menghargai fakta san bersikap
jujur, taat aturan, penghargaan terhadap prestasi,
rasa kebangsaan, cinta tanah air, dll.

Pengembangan aspek
konatif
Konatif adalah kualitas yang menunjukkan bahsa
seseorang tidak hanya memiliki pengetahuan,
pemahaman, memiliki sikap, nilai dan moral tetapi
juga memiliki keinginan untuk melaksanakan dan
membuktikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi konatif adalah pelaksanaan dari apa yang
diketahui dan diyakini.

Tujuan konatif dalam IPS


1.

Sikap dan kehidupan yang religius

2.

Melaksanakan tugas-tugas sosial

3.

Melaksanakan tanggung jawab


pribadi

4.

Bekerja keras

5.

Bekerja dengan jujur

6.

Kemampuan dan kemauan

Konatif

tidak

terbatas

pada

keinginan melaksanakan apa yang


diketahui dan diyakini saja tetapi
juga

terdapat

bertindak,

aspek

kesiapan

kehati-hatian,

keaslian tindakan.

dan

Kesiapan bertindak : responsif, cepat bereaksi untuk


bertidak jika ada rangsanagan yang harus dikerjakan.

Kehati-hatian: tindakan cepat yang dilakukan tidak


terlepas dari perhitungan, ketertiban dan cermat.
Tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik tetapi juga
hasil pemikiran sehingga tujuan tercapai

Keaslian tidakan: tindakan tidak dibuat-buat, bukan


imitasi atau karena ingin dipuji dll.

Sekian, terima kasih

Anda mungkin juga menyukai