Anda di halaman 1dari 2

PASAL 5

CARA PEMBAYARAN
1. Pembayaran biaya pelaksanaan pekerjaan perencanaan tersebut pada pasal
4 ( empat ) diatas diatur dengan ketentuan Sebesar 100 % x Rp.
49.000.000,- = RP. 49.000.000,- ( Empat Puluh sembilan Juta Rupiah
), dibayarkan sekaligus kepada PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA telah
menyelesaian pekerjaan perencanaan yang dimaksud dengan bobot 100 %
sesuai dengan berita acara pemerikasaan, penilaian dan serah terima hasil
pekerjaan Perencanaan.
2. Pembayaran pekerjaan pada PIHAK KEDUA Dibayarkan melalui rekening
pada Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar Provinsi sulawesi
Selatan dengan No. Reg. 130.003.08888 an.
CV Mallomo
Engineering.
PASAL 6
DENDA KETERLAMBATAN
Apabila Serah Terima Hasil Pekerjaan tidak dapat dilakukan tepat pada waktu
yang telah ditentukan dalam Pasal 3 ( tiga ), maka PIHAK KEDUA dikenakan
Denda sebesar 1/1000
( seperseribu ) dari nilai kontrak untuk
setiap hari keterlambatan pekerjaan dengan jumlah denda setinggi
tingginya 5 % ( lima persen ) dari bagian perkejaan yang belum
terselesaikan.
PASAL 7
PEMUTUSAN KONTRAK
1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai
ketentuan ketentuan didalam kontrak atau tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan dalam pasal 3 ( tiga
), maka PIHAK KEDUA dapat dikenakan pemutusan kontrak secara sepihak
oleh PIHAK PERTAMA menyampaikan 3 ( tiga ) kali peringatan / teguran
secara tertulis kepada PIHAK KEDUA.
2. Pemutusan kontrak secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA tersebut ayat 1
( satu ), dilaksanakan dengan pemberitahuan tertulis oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA, kemudian PIHAK PERTAMA berhak untuk
melanjutkan pekerjaan dengan cara lain sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan segala akibat pembiayaannya menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA.
PASAL 8
RESIKO
1. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA musnah karena kelalaian PIHAK KEDUA
sebelum diserahkan kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA
bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul.
2. Jika pada waktu pelasanaan terjadi keterlambatan akibat tidak
tersedianya sarana dan prasarana karena kesalahan PIHAK KEDUA, maka
segala resiko akibat keterlambatan pekerjaan tersebut menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA.
3. Apabila selama PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan perencanaan ini
menimbulkan kerugian PIHAK KETIGA ( orang orang yang tidak ada
sangkut pautnya dengan perjanjian ini ) akibat kelalaian PIHAK KEDUA,
maka segala kerugian ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
PASAL 9
PERSELISIHAN
1. Perselisihan yang muncul karena faktor teknis dalam pelaksanaan
perencanaan akan diselesaikan oleh Panitia Arbitrase yang terdiri dari
seseorang wakil PIHAK PERTAMA, seorang wakil PIHAK KEDUA dan seorang
PIHAK KETIGA yang dipilih oleh kedua belah pihak.

~3~

Anda mungkin juga menyukai