Urutan kromosom X manusia hampir selesai. Hal ini menunjukkan bahwa
PAR1 mengandung setidaknya 24 gen. Sekitar setengah dari gen tersebut telah diidentifikasi hampir satu dekade yang lalu, sementara beberapa yang lainnya, seperti PLCXD1, P2RY8 dan DHRSX, telah diidentifikasi baru-baru ini. Selain itu, banyak transkrip baru yang kemudian dikategorikan masuk kedalam PAR1. fungsi gen PAR1 yang telah diketahui dirangkum dalam Tabel 1. Satu, pada awalnya dinamai dengan XE7 [17,18] namun sekarang dikenal sebagai CXYorf3 yang pada saat itu tidak ada fungsi yang mengarah pada gen tersebut.. CXYorf3 terletak 1.760 kb dari telomere di PAR1 dan menghasilkan dua isoform protein. Yang lebih pendek muncul dari sebuah insersi alternative ekson yang mengandung kodon berhenti yang membuat protein terpotong. Semakin lama isoform memiliki region C-terminal yang kaya akan arginin dan serin residu, mengingatkan pada RS (arginin / serin) domain yang ada di RNA binding/spliceo- somal protein. Protein, XE7, juga disebut 721P / Bantigen permukaan limfosit, telah diidentifikasi awalnya pada screen spliceosomal. Hanya baru-baru ini studi fungsional dilakukan. Dan peneliti menemukan bahwa XE7 merupakan daerah splicing alternatif. Menariknya, ekson 3 dari XE7 / CXYorf3 identik dengan ekson 1A gen pseudoautosomal lain, ASMTL (acetylserotonin methyltransferase seperti). ASMTL merupakan hasil fusi yang unik dari dua gen yang berbeda baik dari evolusi maupun fungsinya. Bagian N-terminal homolog dengan bakteri gen mafl Orfe dan sisanya menunjukkan 60% homologi dengan gen ASMT dan protein yang dikodekan.