Anda di halaman 1dari 46

MANAJEMEN PROYEK

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR

PELELANGAN
PROYEK

PENGERTIAN LELANG
Serangkaian kegiatan untuk
menyediakan barang dan jasa
dengan cara menyediakan
persaingan yang sehat di antara
penyedia barang/jasa yang setara
dan memenuhi syarat
Lelang dilakukan berdasarkan
metode dan tata cara tertentu yang
telah ditetapkan dan diikuti oleh
pihak-pihak yang terkait secara taat

PRINSIP DASAR
PELELANGAN

EFISIEN

Berarti pengadaan barang/jasa harus


diusahakan dengan menggunakan
dana dan daya yang terbatas
Untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya dan dapat
dipertanggungjawabkan

PRINSIP DASAR
PELELANGAN

EFEKTIF

Berarti pengadaan barang/jasa harus


sesuai dengan kebutuhan yang telah
ditetapkan
Dapat memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya sesuai sasaran
yang telah ditetapkan

PRINSIP DASAR
PELELANGAN

TERBUKA DAN
BERSAING
Berarti pengadaan
barang/jasa harus
terbuka bagi penyedia barang/jasa
yang memenuhi persyaratan
Dilakukan melalui persaingan yang
sehat di antara penyedia barang/jasa
yang setara dan memenuhi
syarat/kriteria tertentu berdasarkan
ketentuan serta prosedur yang jelas
dan transparan

PRINSIP DASAR
PELELANGAN

TRANSPARA
N ketentuan dan
Berarti semua
informasi mengenai barang/jasa,
termasuk syarat teknis administrasi
pengadaan, metode dan hasil
evaluasi sifatnya terbuka bagi
peserta
Dapat diakses oleh masyarakat luas
pada umumnya

PRINSIP DASAR
PELELANGAN

ADIL/TIDAK
DISKRIMINATIF
Berarti
memberikan perlakuan yang
sama bagi semua calon penyedia
barang/jasa
Tidak mengarah untuk memberikan
keuntungan pada pihak tertentu
dengan cara dan alasan apa pun

PRINSIP DASAR
PELELANGAN

AKUNTABE
Berarti L
harus mencapai sasaran baik
fisik, keuangan maupun manfaat
bagi kelancaran pelaksanaan tugas
umum pemerintahan dan pelayanan
masyarakat sesuai prinsip-prinsip
serta ketentuan yang berlaku dalam
pengadaan barang/jasa

JENIS-JENIS PELELANGAN

PELELANG
AN UMUM

PELELANG
AN
TERBATAS

PENUNJUK
AN
LANGSUNG

PEMILIHAN
LANGSUNG

SWAKELOL
A

PELELANGAN UMUM
Metode pemilihan penyedia
barang/jasa yang dilakukan secara
terbuka
Pengumuman secara luas melalui
media massa dan papan
pengumuman resmi untuk
penerangan umum
Masyarakat luas dunia usaha yang
berminat dan memenuhi kualifikasi
dapat mengikuti

PELELANGAN TERBATAS
Dapat dilaksanakan apabila dalam
hal jumlah penyedia barang/jasa
yang mampu melaksanakan diyakini
terbatas
Untuk pekerjaan yang kompleks,
dengan cara mengumumkan secara
luas melalui media massa dan papan
pengumuman resmi dengan
mencantumkan penyedia
barang/jasa yang telah diyakini

PELELANGAN TERBATAS
Hal ini dilakukan guna memenuhi
azas keterbukaan atau transparansi
dalam proses pelelangan

PEMILIHAN LANGSUNG
Yaitu pemilihan penyedia barang/jasa
yang dilakukan dengan membandingkan
sebanyak-banyaknya penawaran,
sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran
dari penyedia barang/jasa yang telah lulus
prakualifikasi
Sebelumnya telah dilakukan negosiasi
baik teknis maupun biaya
Harus diumumkan minimal melalui papan
pengumuman resmi untuk memungkinkan

PEMILIHAN LANGSUNG
Pengumuman bila memungkinkan
melalui internet
Pemilihan langsung dapat dilakukan
manakala metode pelelangan umum
atau pelelangan terbatas dinilai tidak
efisien dari segi biaya pelelangan

PENUNJUKAN LANGSUNG
Dapat dilaksanakan dalam keadaan
tertentu terhadap 1 (satu) penyedia
barang/jasa
Pemilihan penyedia barang/jasa dapat
dilangsungkan dengan cara melakukan
negosiasi, baik teknis maupun biaya
Negosiasi untuk memperoleh harga
yang wajar dan secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan

SWAKELOLA
Pelaksanaan pekerjaan yang
direncanakan, dikerjakan dan diawasi
sendiri menggunakan tenaga sendiri,
ala sendiri atau upah borongan
tenaga
Dapa dilakukan oleh pengguna
barang/jasa, instansi pemerintah,
kelompok masyarakat atau LSM
penerima hibah

SWAKELOLA
Jenis proyek yang memungkinkan
dilaksanakan secara swakelola:
1) Yang bertujuan meningkatkan
kemampuan teknis SDA instansi
tersebut
2) Yang bersifat rahasia bagi pengguna
jasa / instansi yang bersangkutan
3) Yang bersifat sebagai proyek
percontohan (pilot project), teknologi
atau metode kerjanya belum dapat

PERBANDINGAN
PELELANGAN
DESKRIPSI

PELELANGAN
UMUM

PELELANGAN
TERBATAS

Jumlah peserta

Relatif banyak

Relatif sedikit

Kemampuan
peserta

Tidak semua
diketahui

Diketahui dengan
pasti

Penetapan
pemenang

Relatif sulit karena


jumlah peserta
banyak

Relatif mudah

Kekurangan

Kemampuan setiap
peserta lelang tidak
diketahui dengan
pasti

Kecenderungan
terjadinya praktik
kecurangan dalam
pelelangan

kelebihan

Pengguna jasa lebih


leluasa memilih
karena jumlah
penawaran yang
cukup untuk

Kemampuan peserta
telah diketahui
dengan pasti

TAHAP PELELANGAN
PROSES
PRAKUALIFIKASI

Pengambilan
dokumen
prakualifikas
i

Pemasukan
dokumen
prakualifikas
i

Evaluasi
dokumen
prakualifikas
i

Masa
sanggah
prakualifikas
i

Pemberitahu
an hasil
prakualfikasi

Penetapan
hasil
prakualifikas
i

PEL
ELA
NGA
N
UMU
M
DEN
GAN
PRA
KUA
LIFI
KASI

Prakualifikasi

Undangan
bagi yang
lulus
prakualifika
si

Pengambilan
dokumen
lelang

Penjelasan
dan BAPP

Pemasukan
penawaran

Pembukaan
penawaran

Evaluasi
penawaran

Penetapan
pemenang

Pengumuma
n pemenang

Penunjukan
pemenang

Tanda
tangan
kontrak

Masa
sanggah

PELELANGAN TERBATAS
Undangan

Konfirmas
i peserta
terpilih

pengumum
an
pelelangan
terbatas

Prakualifika
si

Penjelasa
n dan
BAPP

Pemasuk
an
penawara
n

Pembuka
an
penawara
n

Evaluasi
penawara
n

Masa
sanggah

Penunjuk
an
pemenan
g

Penetapa
n
pemenan
g
Tanda
tangan
kontrak

Pengumum
an
pemenang

bagi yang
lulus
prakualifika
si

Pengumum
an
pemilihan
langsung

PE
MI
LIH prakualifika
si
AN
LA Undangan
ambil
NG dokumen
SU
NG Penjelasan
dan BAPP

Penetapan
pemenang

Pengumum
an
pemenang

Evaluasi
penawaran

Masa
sanggah

Pembukaan
penawaran

Penunjukan
pemenang

Pemasukan
penawaran

Tanda
tangan
kontrak

PENUNJUKAN LANGSUNG
Undangan
peserta
terpilih

Pengambilan
dokumen
prakualifikasi dan
penunjukan
langsung

Pemasukan
dokumen
prakualifikasi dan
penjelasan serta
BAPP

Pemasuka
n
penawara
n

Pembukaa
n
penawara
n

Evaluasi
penawara
n

Negosiasi
teknis dan
biaya

Penetapa
n
pemenan
g

Tanda
tangan
kontrak

TATA CARA PELELANGAN


Syarat Peserta Lelang
Penyedia barang/jasa yang dapat
mengikuti pelelangan adalah mereka
yang telah memenuhi kualifikasi,
klasifikasi dan memiliki kemampuan
sumber daya sesuai dokumen
prakualifikasi

TATA CARA PELELANGAN


Syarat Peserta Lelang
Panitia menyiapkan dokumen pengadaan
untuk keperluan pengadaan barang/jasa
Didalamnya dicantumkan rincian
persyaratan yang diperlukan, baik
administratif maupun teknis
Dokumen prakualifikasi untuk calon
penyedia barang/jasa berupa formulir isian
yang memuat data administratif,
keuangan, SDA, peralatan dan pengalaman

TATA CARA PELELANGAN


Syarat Peserta Lelang
Penyedia barang/jasa harus
menyampaikan:
1. Sertifikat penyedia barang/jasa,
kecuali LSM
2. Daftar susunan pemilik modal
pengurus dan akte pendirian
3. NPWP dan bukti pembayaran pajak
tahun terakhir
4. Dokumen lain yang dipersyaratkan

TATA CARA PELELANGAN

Pengumuman dan Pendaftaran


Peserta
Semakin besar perusahaan penyedia
barang/jasa yang diharapkan ikut
lelang, maka semakin besar dan luas
pula cakupan pengumumannya
Misalnya bila pengumuman ditujukan
bagi korporasi besar, maka
menggunakan media cetak nasional,
pada instansi pemerintah/swasta
terkait dan media elektronik/internet

TATA CARA PELELANGAN


Pengumuman dan Pendaftaran
Peserta

Isi pengumuman lelang sekurang-kurangnya:


1. Nama dan alamat pengguna barang/jasa
yang akan mengadakan lelang
2. Uraian singkat mengenai pekerjaan yang
akan dilaksanakan
3. Syarat-syarat peserta lelang
4. Tempat, tanggal dan waktu untuk
mendaftarkan diri sebagai peserta lelang

TATA CARA PELELANGAN


Prakualifikasi
Panitia lelang wajib melakukan
prakualifikasi bagi calon peserta
lelang
Panitia membagikan dokumen
prakualifikasi bagi yang berminat
mengikuti lelang
Calon peserta lelang wajib
mengambil dokumen prakualifikasi
dan tidak dipungut biaya

TATA CARA PELELANGAN


Prakualifikasi
Sertifikatt penyedia barang/jasa
memudahkan panitia dalam
prakualifikasi
Panitia melakukan penilaian yang
meliputi:
1. Kemampuan administrasi dan
finansial
2. Kemampuan dari segi peralatan
3. Kemampuan sumber daya manusia

TATA CARA PELELANGAN

Penyusunan Daftar Calon Peserta


Lelang
Daftar calon peserta lelang yang akan
diundang harus disahkan oleh
pengguna barang/jasa
Bila calon peserta lelang kurang dari
tiga, maka lelang tidak dapat
dilanjutkan (harus mengundang calon
peserta baru)
Semua calon peserta lelang yang
diundang berhak mengambil dokumen

TATA CARA PELELANGAN

Penyusunan Daftar Calon Peserta


Lelang
Yang tidak boleh mengikuti pelelangan
(menjadi peserta lelang atau penjamin
penawaran):
1. Pegawai negeri, pegawai
BUMN/BUMD dan pegawai bank milik
negara/swasta
2. Mereka yang dinyatakan pailit
3. Mereka yang keikutsertaannya akan
bertentangan dengan kepentingan

TATA CARA PELELANGAN


Penjelasan Lelang (Aanwijzing)
Penjelasan lelang diakukan di tempat dan waktu
yang ditentukan, dihadiri penyedia barang/jasa
yang terdaftar sebagai calon peserta
Yang harus dijelaskan pada peserta lelang pada
tahap ini:
1. Metoda pengadaan/penyelenggaraan lelang
2. Cara penyampaian penawaran
3. Dokumen yang harus dilampirkan
4. Undangan acara pembukaan dokumen
penawaran

TATA CARA PELELANGAN


Penjelasan Lelang (Aanwijzing)
5.
6.
7.
8.

Metode evaluasi
Hal-hal yang menggugurkan penawaran
Sistem kontrak yang akan digunakan
Evaluasi berkaitan dengan preferensi
harga atas penggunaan produk dalam
negeri
9. Ketentuan subkontrak
10.Besaran, masa berlaku dan penjamin
yang dapat mengeluarkan jaminan
penawaran

TATA CARA PELELANGAN

Penyampaian dan Pembukaan


Penawaran
Sistem penyampaian dan dan
pembukaan dokumen penawaran
mengikuti ketentuan yang
dipersyaratkan dalam dokumen lelang
Menggunakan sistem satu sampul, dua
sampul atau sistem dua tahap
Pada akhir penyampaian/penerimaan
dokumen penawaran, panitia membuka
rapat pembukaan dokumen penawaran

TATA CARA PELELANGAN

Penyampaian dan Pembukaan


Penawaran
Sistem 1 sampul
Data administrasi, data teknis dan daftar
harga dijadikan 1 dokumen (1 sampul)
Sistem 2 sampul
Data administrasi dan teknis (sampul I)
dan daftar harga (sampul II) terpisah
Sistem 2 tahap
Evaluasi data admin dan teknis sebelum
evaluasi daftar harga

TATA CARA PELELANGAN


Evaluasi Penawaran
Evaluasi dilakukan oleh panitia
terhadap semua penawaran yang lulus
pada saat pembukaan penawaran
Panitia mengevaluasi persyaratan
administratif, data teknis barang/jasa,
serta kewajaran harga penawaran

TATA CARA PELELANGAN

Pembuatan Berita Acara Hasil


Pelelangan
Panitia membuat kesimpulan dari hasil
evaluasi harga dan dituangkan dalam
BAHP
Di dalamnya dimuat hasil pelaksanaan
lelang, cara penilaian, sampai
penetapan urutan pemenang berupa
daftar peserta lelang yang dimulai dari
harga terendah

TATA CARA PELELANGAN

Penetapan Pemenang Lelang


Panitia menetapkan pemenang dengan
perimbangan:
Penawaran secara administratif dan
teknis dapat dipertanggungjawabkan
Perhitungan harga dapat
dipertanggungjawabkan
Memperhatikan penggunaan
semaksimal mungkin hasil produksi
dalam negeri

TATA CARA PELELANGAN


Pengumuman Pemenang Lelang
Pemenang lelang diumumkan dan
diberitahukan oleh panitia pada para
peserta selambat-lambatnya dua hari
setelah diterimanya SPPBJ dari pejabat
berwenang
SPPBJ : Surat Penetapan Penyedia
Barang/Jasa

TATA CARA PELELANGAN


Sanggahan Peserta Lelang
Dapat dilakukan paling lambat lima
hari setelah pengumuman pemenang
lelang
Sanggahan dapat diajukan peserta
lelang secara sendiri-sendiri maupun
bersama peserta lelang yang lain

TATA CARA PELELANGAN


Sanggahan Peserta Lelang
Sanggahan dilakukan bila:
1. Terjadi penyalahgunaan wewenang
2. Pelaksanaan lelang menyimpang dari
ketentuan yang ditetapkan di
dokumen lelang
3. Terjadi praktek KKN
4. Terjadi rekayasa-rekayasa yang
menyebabkan persaingan tidak sehat,
tidak transparan, dsb

TATA CARA PELELANGAN


Penerbitan SKPPBJ
Pengguna jasa mengeluarkan SKPPBJ
bila:
1. Tidak ada sanggahan dari peserta
lelang,
2. Sanggahan yang diterima tidak benar,
atau
3. Sanggahan diterima melawati waktu
sanggah yang ditentukan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai