Anda di halaman 1dari 2

Dian Ambar Kusuma_13821_Gempa Bumi_Perawat

Ketika bencana gempa bumi terjadi sebagai perawat yang harus dilakukan yaitu adalah
tindakan live saving. Pada live saving di lapangan yaitu mengkaji cepat apa saja fasilitas
kesehatan yang diperlukan pada saat bencana tersebut terjadi, seperti berapa jumlah korban,
kebutuhan tenaga medis, kebutuhan peralatan medis, dan persiapan rumah sakit terdekat.
Kemudian, setelah sampai di lapangan perawat mengkaji korban yang harus segera dilakukan
tindakan untuk menyelamatkan jiwa/ditransfer ke rumah sakit terdekat. Pada saat itu, perawat
juga harus berkoordinasi kepada pihak rumah sakit dan melaporkan kondisi pasien di
lapangan sehingga tenaga medis yang berada di rumah sakit dapat menyiapkan peralatan
untuk tindakan. Setelah melakukan pengkajian, yaitu mengevakuasi korban ke rumah sakit
dengan ambulance. Di ambulance perlu dipantau bagaimana keadaan korban dan apabila
memerlukan tindakan maka dilakukan tindakan dan juga dicatat apa saja tindakan yang telah
dilakukan di ambulance untuk pelaporan ketika sampai di rumah sakit. Setelah berada di
rumah sakit, korban dilakukan tindakan yang sesuai dengan keadaan korban dan dikaji
korban mana yang membutuhkan pertolongan segera. Setelah tindakan dicatat dan dievaluasi
dengan tenaga medis lainnya apakah tindakan yang telah dilakukan sudah sesuai. Korban di
follow-up setiap jam untuk mengetahui perkembangan keadaan korban.
Setelah keadaan kesehatan korban membaik, sebagai perawat melakukan manajemen
post-trauma pada korban. Karena biasanya pada korban gempa bumi, terjadi trauma
psikologis maupun fisik. Pada trauma psikologis dapat diberikan trauma healing pada korban.
Perawat dapat berkolaborasi dengan psikolog untuk melakukan tindakan apa yang tepat untuk
korban. Trauma psikologis yang biasa terjadi pada korban gempa bumi yaitu ketakutan akan
adanya kejadian gempa bumi yang berulang. Salah satu trauma healing yang dapat dilakukan
paska bencana yaitu TAT (Tapas Acupressure Technique) adalah proses yang mudah untuk
mengakhiri stres, trauma, rasa takut (fobia), rasa menderita & untuk menciptakan rasa
bahagia. TAT adalah teknik yang baru, sederhana dan efektif untuk menciptakan rasa damai,
rileks, dan sehat dalam waktu yang singkat. TAT merupakan salah satu bentuk terapi dalam
kelompok ilmu Energy Psychology yang sedang berkembang pesat. Teknik ini dilakukan
dengan menyentuh ringan beberapa titik akupunktur di kepala(Posisi TAT), sambil
mengarahkan perhatian Anda pada masalah yang ingin diatasi (7 Langkah Penyembuhan

TAT). Menyentuh titik-titik ini dengan ringan akan memberikan efek pudarnya trauma,
sehingga pikiran dan perasaan hati yang negatif pun berkurang, terutama setelah mengalami
peristiwa yang traumatis. Teknik TAT sudah dilakukan di negara-negara yang terkena
bencana seperti banjir di meksiko, bencana gempa di kolombia, dna banjir longsor di
venezuela. Trauma fisik yang terjadi pada korban bencana gempa bumi yaitu kehilangan
rumah, keluarga, dan sarana prasarana. Sebagai perawat dapat membantu mencari dana untuk
membantu korban membangun rumah dan sarana prasarana. Kemudian perawat dapat
melakukan rehabilitasi terhadap keadaan korban agar korban bisa hidup mandiri sebagai
contoh korban yang mengalami amputasi, disini peran perawat yaitu membuat korban bisa
hidup mandiri dengan keadaan seperti itu, sehingga korban dapat melanjutkan hidupnya.
Setelah bencana gempa bumi sudah berlalu hingga tahunan/ para korban bencana sudah
dalam keadaan menerima. Perawat memberikan pelatihan-pelatihan berupa apa saja yang
harus dilakukan ketika bencana gempa bumi terjadi. Persiapan-persiapan yang harus
dilakukan ketika bencana gempa terjadi, sehingga diharapkan korban dapat bersiap
menghadapi adanya bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Anda mungkin juga menyukai