PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ditentukan oleh dua faktor yang
saling berhubungan dan saling tergantung yakni kesehatan dan pendidikan.
Kesehatan merupakan bagian penting untuk tercapainya keberhasilan suatu
pendidikan, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan mempengaruhi tingkat
kesehatan. Oleh karena itu, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan titik berat
pada upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif
yang berkualitas, menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai status
kesehatan yang setinggi-tingginya pada anak sekolah.
Pelaksanaan UKS di tingkat pendidikan dasar (TK dan SD) berbeda
dengan tingkat menengah (SMP dan SMA).
telah
3.
4.
gangguan belajar.
Mengkaji dan memberikan pendidikan kesehatan tentang Pembinaan UKS:
Kesehatan Jiwa (NAPZA: Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif,
hubungannya dengan Gangguan Belajar) kepada pengelola atau sasaran UKS
5.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Pra Lapangan
Pra Lapangan dilakukan pada hari Sabtu, 7 November 2015 oleh
dua mahasiswa perwakilan yaitu Hendri Setiawan dan Muhammad
Salsabil L. dari kelompok B9. Di Puskesmas Wonogiri II kami bertemu
dengan Ibu Endang Puji Astuti, SKM, MM. selaku instruktur lapangan
untuk melakukan koordinasi dan menyerahkan surat pengantar kegiatan
Field Lab.
B. Lapangan Pertama
Lapangan pertama dilakukan pada hari Rabu, 11 November 2015.
Pada lapangan pertama, kelompok kami diberikan pembekalan materi
kegiatan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) dan UKS
bertempat di Puskesmas Wonogiri II. Sebelumnya, kami mengerjakan soal
pre test untuk mengukur sejauh mana pengetahuan kami mengenai
NAPZA. Kepala Puskesmas Wonogiri II, dr.Antik Istiqomah, menyambut
kami dengan ramah. Dokter Antik Istiqamah memberikan overview
mengenai field lab yang akan kami lakukan. Di samping itu, kami
menyerahkan Buku Rencana Kerja (BRK) kepada dr.Antik Istiqomah.
Pembekalan materi disampaikan oleh instruktur lapangan kami, Ibu
Endang,SKM,MM, mengenai Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan oleh
Pak Partono mengenai NAPZA. Kemudian kami melakukan persiapan
untuk lapangan kedua pekan depan dibimbing oleh Bu Endang. Pada
lapangan kedua kami akan melakukan penyuluhan mengenai NAPZA pada
SMA di Wonogiri.
C. Lapangan Kedua
Kami datang pada hari Rabu, 18 November 2015 pukul 07.30
WIB. Kemudian kami melakukan persiapan terakhir sebelum melakukan
penyuluhan ke SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri.
Pada lapangan kedua, kelompok kami dibagi menjadi dua
kelompok yaitu satu kelompok besar untuk memberikan penyuluhan
3
NAPZA dan satu kelompok kecil untuk pemeriksaan UKS dan lingkungan
sekolah. Kami tiba di tempat penyuluhan sekitar pukul 08.45 WIB.
Sebelum melakukan penyuluhan, kami meminta izin dan bimbingan dari
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri.
Penyuluhan NAPZA dilakukan menggunakan slide presentasi dan
video yang terkait NAPZA. Sebelum memberikan materi penyuluhan,
kami mengadakan pretest terlebih dahulu kepada siswa-siswi untuk
mengetahui pengetahuan siswa siswi mengenai NAPZA Kami juga
memberikan doorprize bagi siswa siswi yang mampu menjawab
pertanyaan kami dengan tepat. Setelah melakukan penyuluhan,kami
memberikan soal postes kepada para siswa-siswi dengan soal yang sama
untuk mengetahu pemahaman siswa-siswi mengenai NAPZA setelah
diberi penyuluhan.
Setelah itu
D. Lapangan Ketiga
Rabu, 25 November 2015, kami mengumpulkan laporan field lab
dan melakukan presentasi kegiatan field lab yang sudah kami lakukan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENYULUHAN NAPZA
Respon siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 adalah kurang aktif
dikarenakan masih adanya rasa malu pada setiap siswa/siswi, namun ada juga
siswa yang telah mengetahui NAPZA dan dapat menjawab pertanyaan yang kami
berikan. Pertanyaan yang kami berikan berupa review dari materi yang sudah
diberikan, kami juga memberi dooprize kepada siswa-siswi yang aktif menjawab
pertanyaan.
Setelah pemberian materi penyuluhan NAPZA selesai, kami membuka
sesi tanya jawab dan hanya terdapat 1 pertanyaan dari siswa SMA
Muhammadiyah 1, yaitu :
Apakah dampak positif dan negatif dari merokok?
Jawab : Dampak positif tidak ada karena lebih banyak ke dampak negatifnya.
Dampak negatif nya, seperti : menimbulkan berbagai macam penyakit, pintu
gerbang utama penggunaan NAPZA, menurunkan pretasi belajar siswa/siswi.
Sebelum dan sesudah melakukan penyuluhan kepada para siswa SMA
Muhammadiyah 1 Wonogiri, diadakan pretest dan post test tentang NAPZA untuk
mengetahui dasar pengetahuan para siswa dan cross check yaitu apakah ada
peningkatan hasil sebelum dan sesudah penyuluhan tentang NAPZA.Soal
mengandung 10 soal pilihan ganda dan soal sama baik pretest maupun
posttest.Berikut ini adalah hasil dari pretest dan posttest;
NO. NAMA SISWA
1.
2.
Adityo Syambudi
Ajeng Diyah Mentari
Hasil
Hasil
PRETEST
POST TEST
50
50
50
70
Keterangan
Menetap
Meningkat
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
Table
Andi
Andi Nian
Angga S.W.S
April
Asadol Oemam
Bay Haki H
Bayu Aji S
Bella Yospia S
Chris Diatmoko
Damar Tri K
Dika
Erdin
Fardi
Heri
Intan Dwi
Irvan
Ismia
Kafi
Karendo
Krisna Novita
Krisna Wati
Lusia Listiyawati
Nabilla NA
Nanda
Restu
Rhosita
Sekar
Siska Permatasari
Siti Nurhidayati
Sulita Amgarani
Swastika
Tri
Tyas
Vena
Viky Rifarhan
Yosep F
01 ; Hasil penyuluhan NAPZA
30
40
Meningkat
60
70
Meningkat
40
50
Meningkat
50
70
Meningkat
60
80
Meningkat
70
80
Meningkat
30
50
Meningkat
10
40
Meningkat
40
20
Menurun
50
70
Meningkat
30
60
Meningkat
70
80
Meningkat
50
80
Meningkat
70
70
Menetap
80
70
Menurun
50
70
Meningkat
60
70
Meningkat
30
80
Meningkat
30
80
Meningkat
70
70
Menetap
60
80
Meningkat
60
60
Menetap
50
70
Meningkat
40
60
Meningkat
50
50
Menetap
60
80
Meningkat
50
70
Meningkat
60
80
Meningkat
30
70
Meningkat
50
80
Meningkat
30
70
Meningkat
60
80
Meningkat
70
70
Menetap
50
70
Meningkat
70
80
Meningkat
70
80
Meningkat
pada para siswa SMA Muhammadiyah 1
Wonogiri
Pembahasan
Berdasarkan hasil dari pretest dan post test, penyuluhan NAPZA dari
kelompok kami mendapatkan hasil sebagai berikut;
Tingkat pengetahuan tentang NAPZA meningkat pada 30 siswa,sedangkan
menetap pada 6 siswa dan menurun pada 2 siswa.Hasil post test tertinggi adalah
80 dan terendah adalah 20.Oleh karena pencapaian keberhasilan penyuluhan
dinilai dengan peningkatan hasil di post test maka dapat disimpulkan bahwa
penyuluhan kami belum optimal.Hal ini bisa disebabkan oleh kurang kerja sama
dari peserta atau tingkat konsenterasi peserta turun ,terdapat aktivitas pekerja
bangunan,sehingga menimbulkan kebisingan di dalam kelas.
Jenis
Rasio
1.Perabotan
1.1 Tempat tidur
1 set/ruang
1.2 Lemari
1 buah/ruang
1.3 Meja
1 buah/ruang
1.4 Kursi
2 buah/ruang
2.Perlengkapan Lain
2.1 Catatan keseehatan peserta didik 1 set/ruang
2.2 Perlengkapan P3K
1 set/ruang
2.3 Tandu
1 buah/ruang
2.4 Selimut
1 buah/ruang
2.5 Tensimeter
1 buah/ruang
2.6 Thermometer badan
1 buah/ruang
2.7 Timbangan badan
1 buah/ruang
2.8 Pengukur tinggi badan
1 buah/ruang
2.9 Tempat sampah
1 buah/ruang
2.10 Tempat cuci tangan
1 buah/ruang
2.11 Jam dinding
1 buah/ruang
Keterangan
Tidak
Tidak
Ada
Ada
Tidak
Ada
Tidak
Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Indikator
Menggunakan air bersih
Menggunakan jamban sehat
Membuang sampah pada tempatnya
Cuci tangan pakai sabun
Mengonsumsi jajan sehat
Olahraga secara teratur
Memberantas jentik nyamuk
Tidak merokok
Timbang dan ukur tinggi badan
8
Keterangan
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
10
11
12
13
14
15
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
termasuk dalam sehat madya. Pengumpulan informasi tidak hanya kami dapatkan
dari wawancara dengan Bapak Tri Kuncoro selaku kepala sekolah tetapi juga
dengan wawancara kepada siswa serta peninjauan lingkungan. Dari pengumpulan
informasi tersebut terdapat beberapa permasalahan PHBS yang kami temui,
diantaranya:
1. Jajanan dikantin sekolah yang masih mengandung pengawet, pewarna, dan
MSG.
2. Kantin sekolah terlihat tidak terawat dan posisinya dekat dengan kamar
mandi sehingg amenambah ketidaknyamanan.
3. Belum adanya kesadaran tentang cuci tangan dengan sabun
4. Terdapat siswa yang merokok
5. Tidak adanya pelaksanaan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
setiap 6 bulan sekali
6. Terdapat siswa yang kukunya panjang
7. Tidak adanya pengetahuan tentang menggosok gigi yang benar
8. Tidak adanya program PMR
Dari
permasalahan
permasalahan-permasalahan
merokok
adalah
di
atas,
permasalahan
kami
utama
temukan
PHBS
di
bahwa
SMA
pelaksanaan
penyuluhan
tentang
NAPZA
(Narkotika,
Psikotropika,
10
Keterangan
Normal (< 120/80 mmHg): 28 siswa
Denyut nadi
Keadaan
Hygiene
umum
perorangan
Rambut
Bibir
Sudut mulut
Radang mata
Daun telinga
Serumen
Otitis media
Gigi
mulut
Karang gigi
Akar gigi
Gigi
Status gizi
Kesegaran jasmani
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penjaringan kesehatan SMA Muhammadiyah 1
Wonogiri didapatkan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
: 85,85%
: 100%
: 100%
:: 84,21%
: 100%
: 0%
:100%
: 21,47%
: 0%
: 100%
: 36,71%
: 42,85%
: 67,14%
: 100%
: 100%
12
tercantum di atas, juga didapatkan adanya stent rokokpada gigi beberapa siswa
yang merupakan tanda bahwa siswa tersebut perokok aktif.
Berdasarkan hasil penjaringan kesehatan dapat disimpulkan bahwa
kesehatan siswa SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri cukup baik. Siswa yang masih
kurang kebersihannya, contoh pada siswa dengan karang gigi, akar gigi, gigi yang
kurang bersih sudah dilakukan edukasi untuk segera memeriksakan giginya ke
Puskesmas.
Penjaringan kesehatan peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri
belum bisa terlaksana secara maksimal karena keterbatasan tenaga untuk
melakukan pemeriksaan, dan peralatan di lokasi penjaringan seperti tidak adanya
alat pengukur tinggi badan dan chart Snellen.
13
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
14