Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ditentukan oleh dua faktor yang
saling berhubungan dan saling tergantung yakni kesehatan dan pendidikan.
Kesehatan merupakan bagian penting untuk tercapainya keberhasilan suatu
pendidikan, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan mempengaruhi tingkat
kesehatan. Oleh karena itu, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan titik berat
pada upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif
yang berkualitas, menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai status
kesehatan yang setinggi-tingginya pada anak sekolah.
Pelaksanaan UKS di tingkat pendidikan dasar (TK dan SD) berbeda
dengan tingkat menengah (SMP dan SMA).

Pelaksanaan UKS pada tingkat

pendidikan menengah lebih difokuskan pada upaya preventif perilaku berisiko


seperti penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif
lainnya), kehamilan tidak diinginkan, abortus yang tidak aman, infeksi menular
seksual, kesehatan reproduksi remaja, kecelakaan dan trauma lainnya. Perilaku
ini rentan dilakukan remaja karena sesuai dengan ciri dan karakteristik remaja
yang selalu ingin tahu, suka tantangan dan ingin coba-coba hal baru. Untuk
mengatasi hal tersebut, Kementerian Kesehatan RI telah memberikan perhatian
khusus terhadap masalah kesehatan remaja melalui pengembangan konsep
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR) dilakukan secara proaktif untuk mendorong dan meningkatkan
keterlibatan serta kemandirian remaja dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dilakukan atas kerjasama
berbagai sektor yang terlibat. Kerjasama ini dilakukan oleh petugas kesehatan,
petugas sekolah, peserta didik, pemerintah setempat, orang tua murid dan
kalangan lain dalam masyarakat. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
dikukuhkan

telah

pelaksanaanya secara terpadu lintas sektor dan lintas program

dalam surat keputusan bersama (SKB) Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan,


Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor :
1

1/U/SKB/2003, Nomor : 1067/Menkes/ SKB/VII/2003, Nomor : MA/230 A/2003,


Nomor : 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Pembinaan dan
Pengembangan UKS.
Peran petugas kesehatan dalam pelaksanaan UKS merupakan bagian dari
keberhasilan UKS itu sendiri. Petugas kesehatan memiliki peran dalam
memberikan pendidikan kesehatan dan upaya kesehatan dasar dalam pelaksanaan
program UKS. Mahasiswa kedokteran merupakan calon petugas kesehatan yang
nantinya juga memiliki peran dalam pelaksanaan UKS sudah sepatutnya memiliki
pengetahuan dan pemahaman terhadap pelaksanaan progam UKS itu sendiri. Hal
ini, akan dilakukan melalui kegiatan laboratorium lapangan (Field Lab)
Pembinaan UKS : NAPZA pada tingkat pendidikan menengah (SMP dan SMA).
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa mampu
melakukan Pembinaan UKS: Kesehatan Jiwa (NAPZA: Narkotika Psikotropika
dan Zat Adiktif, dan Gangguan Belajar). Adapun learning outcome pembelajaran
ini adalah diharapkan mahasiswa:
1. Mampu mengetahui dan memahami UKS serta pelaksanaannya di SMP dan
2.

SMA di wilayah kerja Puskesmas.


Mampu memberikan masukan dan motivasi untuk meningkatkan pembinaan
dan pengembangan UKS kepada pengelola UKS masing-masing SMP dan

3.

SMA di wilayah kerja Puskesmas.


Mampu merinci manajemen program dan prosedur Pembinaan UKS
khususnya tentang pembinaan kesehatan jiwa remaja terutama NAPZA dan

4.

gangguan belajar.
Mengkaji dan memberikan pendidikan kesehatan tentang Pembinaan UKS:
Kesehatan Jiwa (NAPZA: Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif,
hubungannya dengan Gangguan Belajar) kepada pengelola atau sasaran UKS

5.

masing-masing SMP dan SMA di wilayah kerja Puskesmas.


Mampu menyajikan hasil kegiatan field lab dalam bentuk laporan ilmiah.

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Pra Lapangan
Pra Lapangan dilakukan pada hari Sabtu, 7 November 2015 oleh
dua mahasiswa perwakilan yaitu Hendri Setiawan dan Muhammad
Salsabil L. dari kelompok B9. Di Puskesmas Wonogiri II kami bertemu
dengan Ibu Endang Puji Astuti, SKM, MM. selaku instruktur lapangan
untuk melakukan koordinasi dan menyerahkan surat pengantar kegiatan
Field Lab.
B. Lapangan Pertama
Lapangan pertama dilakukan pada hari Rabu, 11 November 2015.
Pada lapangan pertama, kelompok kami diberikan pembekalan materi
kegiatan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) dan UKS
bertempat di Puskesmas Wonogiri II. Sebelumnya, kami mengerjakan soal
pre test untuk mengukur sejauh mana pengetahuan kami mengenai
NAPZA. Kepala Puskesmas Wonogiri II, dr.Antik Istiqomah, menyambut
kami dengan ramah. Dokter Antik Istiqamah memberikan overview
mengenai field lab yang akan kami lakukan. Di samping itu, kami
menyerahkan Buku Rencana Kerja (BRK) kepada dr.Antik Istiqomah.
Pembekalan materi disampaikan oleh instruktur lapangan kami, Ibu
Endang,SKM,MM, mengenai Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan oleh
Pak Partono mengenai NAPZA. Kemudian kami melakukan persiapan
untuk lapangan kedua pekan depan dibimbing oleh Bu Endang. Pada
lapangan kedua kami akan melakukan penyuluhan mengenai NAPZA pada
SMA di Wonogiri.
C. Lapangan Kedua
Kami datang pada hari Rabu, 18 November 2015 pukul 07.30
WIB. Kemudian kami melakukan persiapan terakhir sebelum melakukan
penyuluhan ke SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri.
Pada lapangan kedua, kelompok kami dibagi menjadi dua
kelompok yaitu satu kelompok besar untuk memberikan penyuluhan
3

NAPZA dan satu kelompok kecil untuk pemeriksaan UKS dan lingkungan
sekolah. Kami tiba di tempat penyuluhan sekitar pukul 08.45 WIB.
Sebelum melakukan penyuluhan, kami meminta izin dan bimbingan dari
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri.
Penyuluhan NAPZA dilakukan menggunakan slide presentasi dan
video yang terkait NAPZA. Sebelum memberikan materi penyuluhan,
kami mengadakan pretest terlebih dahulu kepada siswa-siswi untuk
mengetahui pengetahuan siswa siswi mengenai NAPZA Kami juga
memberikan doorprize bagi siswa siswi yang mampu menjawab
pertanyaan kami dengan tepat. Setelah melakukan penyuluhan,kami
memberikan soal postes kepada para siswa-siswi dengan soal yang sama
untuk mengetahu pemahaman siswa-siswi mengenai NAPZA setelah
diberi penyuluhan.
Setelah itu

kami melakukan penjaringan kesehatan dengan

dibantu oleh dokter gigi Puskesmas Wonogiri II dan Ibu Endang.

D. Lapangan Ketiga
Rabu, 25 November 2015, kami mengumpulkan laporan field lab
dan melakukan presentasi kegiatan field lab yang sudah kami lakukan.

BAB III
PEMBAHASAN
A. PENYULUHAN NAPZA
Respon siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 adalah kurang aktif
dikarenakan masih adanya rasa malu pada setiap siswa/siswi, namun ada juga
siswa yang telah mengetahui NAPZA dan dapat menjawab pertanyaan yang kami
berikan. Pertanyaan yang kami berikan berupa review dari materi yang sudah
diberikan, kami juga memberi dooprize kepada siswa-siswi yang aktif menjawab
pertanyaan.
Setelah pemberian materi penyuluhan NAPZA selesai, kami membuka
sesi tanya jawab dan hanya terdapat 1 pertanyaan dari siswa SMA
Muhammadiyah 1, yaitu :
Apakah dampak positif dan negatif dari merokok?
Jawab : Dampak positif tidak ada karena lebih banyak ke dampak negatifnya.
Dampak negatif nya, seperti : menimbulkan berbagai macam penyakit, pintu
gerbang utama penggunaan NAPZA, menurunkan pretasi belajar siswa/siswi.
Sebelum dan sesudah melakukan penyuluhan kepada para siswa SMA
Muhammadiyah 1 Wonogiri, diadakan pretest dan post test tentang NAPZA untuk
mengetahui dasar pengetahuan para siswa dan cross check yaitu apakah ada
peningkatan hasil sebelum dan sesudah penyuluhan tentang NAPZA.Soal
mengandung 10 soal pilihan ganda dan soal sama baik pretest maupun
posttest.Berikut ini adalah hasil dari pretest dan posttest;
NO. NAMA SISWA
1.
2.

Adityo Syambudi
Ajeng Diyah Mentari

Hasil

Hasil

PRETEST

POST TEST

50
50

50
70

Keterangan
Menetap
Meningkat

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
Table

Andi
Andi Nian
Angga S.W.S
April
Asadol Oemam
Bay Haki H
Bayu Aji S
Bella Yospia S
Chris Diatmoko
Damar Tri K
Dika
Erdin
Fardi
Heri
Intan Dwi
Irvan
Ismia
Kafi
Karendo
Krisna Novita
Krisna Wati
Lusia Listiyawati
Nabilla NA
Nanda
Restu
Rhosita
Sekar
Siska Permatasari
Siti Nurhidayati
Sulita Amgarani
Swastika
Tri
Tyas
Vena
Viky Rifarhan
Yosep F
01 ; Hasil penyuluhan NAPZA

30
40
Meningkat
60
70
Meningkat
40
50
Meningkat
50
70
Meningkat
60
80
Meningkat
70
80
Meningkat
30
50
Meningkat
10
40
Meningkat
40
20
Menurun
50
70
Meningkat
30
60
Meningkat
70
80
Meningkat
50
80
Meningkat
70
70
Menetap
80
70
Menurun
50
70
Meningkat
60
70
Meningkat
30
80
Meningkat
30
80
Meningkat
70
70
Menetap
60
80
Meningkat
60
60
Menetap
50
70
Meningkat
40
60
Meningkat
50
50
Menetap
60
80
Meningkat
50
70
Meningkat
60
80
Meningkat
30
70
Meningkat
50
80
Meningkat
30
70
Meningkat
60
80
Meningkat
70
70
Menetap
50
70
Meningkat
70
80
Meningkat
70
80
Meningkat
pada para siswa SMA Muhammadiyah 1

Wonogiri

Pembahasan

Berdasarkan hasil dari pretest dan post test, penyuluhan NAPZA dari
kelompok kami mendapatkan hasil sebagai berikut;
Tingkat pengetahuan tentang NAPZA meningkat pada 30 siswa,sedangkan
menetap pada 6 siswa dan menurun pada 2 siswa.Hasil post test tertinggi adalah
80 dan terendah adalah 20.Oleh karena pencapaian keberhasilan penyuluhan
dinilai dengan peningkatan hasil di post test maka dapat disimpulkan bahwa
penyuluhan kami belum optimal.Hal ini bisa disebabkan oleh kurang kerja sama
dari peserta atau tingkat konsenterasi peserta turun ,terdapat aktivitas pekerja
bangunan,sehingga menimbulkan kebisingan di dalam kelas.

B. PENINJAUAN UKS dan LINGKUNGAN SEKOLAH


Peninjauan UKS dilaksanakan pada hari Rabu 18 Novenber 2015 pukul
09.00-11.00 berlokasidi SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri yang beralamat di
Jalan Pelem II/14 Kajen,Giripurwo,Wonogiri.SMA Muhammadiyah 1 Wonogir
imempunyai 3 ruang kelas.Terdiri dari satu ruang untuk kelas X, satu ruang untuk
kelas XI, dan satu ruang untuk kelas XII. Kelas X terdiridari 19 siswa (putra: 12,
putri: 7), kelas XI terdiridari 23 siswa (putra: 17, putri: 6) dankelas XII terdiridari
25 siswa (putra: 17, putri: 8).
Pada saat kami melakukan peninjauan, ruang UKS sedang dalam tahap
renovasi sehingga beberapa bulan terakhir tidak terdapat ruang UKS di SMA
Muhammadyah 1 Wonogiri.Oleh karena itu kami melakukan penilaian dan

peninjauan UKS dengan cara melakukan wawancara dengan kepala SMA


Muhammadiyah 1 Wonogiri, Bapak Tri Kuncoro. Penilaian ruang UKS kami
lakukan berdasarkan Permendiknas RI nomor 24 tahun 2007 tentang sarana
prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA. Dari wawancara yang
kamilakukan, kami mendapatkan hasil:
1. Ruang UKS sebelum renovasi berukuran 9 m2
2. Sarana dan prasarana yang terdapatpada UKS sebelum renovasi:
No.

Jenis

Rasio
1.Perabotan
1.1 Tempat tidur
1 set/ruang
1.2 Lemari
1 buah/ruang
1.3 Meja
1 buah/ruang
1.4 Kursi
2 buah/ruang
2.Perlengkapan Lain
2.1 Catatan keseehatan peserta didik 1 set/ruang
2.2 Perlengkapan P3K
1 set/ruang
2.3 Tandu
1 buah/ruang
2.4 Selimut
1 buah/ruang
2.5 Tensimeter
1 buah/ruang
2.6 Thermometer badan
1 buah/ruang
2.7 Timbangan badan
1 buah/ruang
2.8 Pengukur tinggi badan
1 buah/ruang
2.9 Tempat sampah
1 buah/ruang
2.10 Tempat cuci tangan
1 buah/ruang
2.11 Jam dinding
1 buah/ruang

Keterangan
Tidak
Tidak
Ada
Ada
Tidak
Ada
Tidak
Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada

Selain melakukan peninjauan UKS,kami juga melakukan penilaian PHBS


di lingkungan SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri. Dari penilaian PHBS didapatkan
hasil:
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Indikator
Menggunakan air bersih
Menggunakan jamban sehat
Membuang sampah pada tempatnya
Cuci tangan pakai sabun
Mengonsumsi jajan sehat
Olahraga secara teratur
Memberantas jentik nyamuk
Tidak merokok
Timbang dan ukur tinggi badan
8

Keterangan
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak

10
11
12
13
14
15

Memotong dan membersihkan kuku


Menggosok gigi
Memakai sepatu
Pemanfaatan ruang uks
Dokter kecil/KKR
Dana sehat sekolah

Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya

Dari indikator-indikatortersebut, yabernilai 1 sedangkantidakbernilai


0.Sehingga dari hasi ldi atas didapatkan nilai total 8 dan termasuk dalam sehat
madya.
Pembahasan
Hasil yang kami dapatkan dari peninjauan UKS dan PHBS di SMA
Muhammdiyah 1 Wonogiri, masih terdapat kekurangan pada pelaksanaan UKS
dan PHBS.Kendala utama kami saat melakukan peninjauan UKS adalah ruang
UKS yang sedang direnovasi dan guru BP selaku pihak yang mengetahui detail
pelaksanaan UKS sedang berhalangan hadir.Sehingga penilaian pelaksanaan UKS
yang kami lakukan hanyasebatas wawancara dengan Bapak Tri Kuncoro selaku
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri.Dari hasil wawancara tersebut kami
menilai bahwa masih terdapat kekurangan pada pelaksanaan UKS dan
PHBS.Pelaksanaan program UKS idealnya adalah mempumyai satu petugas
pengelola UKS dan dibantu oleh PMR/KKR.Namundi SMA Muhammadiyah 1
Wonogiri tidak ada pengelola UKS.Pengelolaan UKS dilaksankan oleh guru piket
yang bertugas setiap harinya.Alasan belum diperlukannya pengelola UKS secara
khusus adalah karena selama ini masalah kesehatan yang ditemui hanya berupa
kelelahan karena upacara, dan hal tersebut dapat ditangani oleh guru piket.Sarana
dan prasarana UKS sudah cukup lengkap, hanya terdapat beberapa kekurangan
berupa tidak adanya tempat tidur, lemari, tandu, dan selimut.Perlengakapan P3K,
tensimeter, dan timbangan merupakan sumbangan dari pihak pemerintah. Luas
ruangan UKS SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri adalah 9 m 2, ukuran ini belum
mencukupi kriteria ideal yaitu 12 m2.
Pada saat peninjauan program UKS,kami juga melakukan penilaian PHBS
institusi pendidikan. Dari lima belas indikator didapatkan nilai total 8, yang
9

termasuk dalam sehat madya. Pengumpulan informasi tidak hanya kami dapatkan
dari wawancara dengan Bapak Tri Kuncoro selaku kepala sekolah tetapi juga
dengan wawancara kepada siswa serta peninjauan lingkungan. Dari pengumpulan
informasi tersebut terdapat beberapa permasalahan PHBS yang kami temui,
diantaranya:
1. Jajanan dikantin sekolah yang masih mengandung pengawet, pewarna, dan
MSG.
2. Kantin sekolah terlihat tidak terawat dan posisinya dekat dengan kamar
mandi sehingg amenambah ketidaknyamanan.
3. Belum adanya kesadaran tentang cuci tangan dengan sabun
4. Terdapat siswa yang merokok
5. Tidak adanya pelaksanaan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
setiap 6 bulan sekali
6. Terdapat siswa yang kukunya panjang
7. Tidak adanya pengetahuan tentang menggosok gigi yang benar
8. Tidak adanya program PMR
Dari
permasalahan

permasalahan-permasalahan
merokok

adalah

di

atas,

permasalahan

kami

utama

temukan
PHBS

di

bahwa
SMA

Muhammadiyah 1 Wonogiri.Sebenarnya untuk permasalahan merokok ini pihak


sekolah melalui guru sudah sering menegur siswa yang mrokok di lingkungan
sekolah.Namun metode ini masih belum berhasil untuk mengurangi kejadian
siswa yang merokok.Untuk menindaklanjuti hal ini, kepala sekolah mempunyai
rencana untuk memberikan hukuman kepada siswa yang merokok tetapi belum
terlaksana.
C.PENJARINGAN KESEHATAN PESERTA DIDIK
Penjaringan kesehatan pesertadidik SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri
dilaksanakan

padaRabu, 18 November 2015 pukul 11.00-11.30 WIB setelah

pelaksanaan

penyuluhan

tentang

NAPZA

(Narkotika,

Psikotropika,

danZatAdiktiflainnya) di salah satu ruang kelas SMA Muhammadiyah 1


Wonogiri. Total peserta penjaringan kesehatan berjumlah 33 siswa, terdiridari 14
siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.

10

Pemeriksaan yang dilakukan dalam penjaringan kesehatan antara lain


pemeriksaan berat badan, tekanandarah, denyu tnadi, keadaan umum (hygiene
perorangan, pemeriksaan rambut, pemeriksaan bibir dan sudut mulut), inspeksi
adanya radang mata, kelainan daun telinga, adanya serumen pada liang telinga,
adanya otitis media, pemeriksaan gigi dan mulut (pemeriksaan pada rongga mulut,
adanya karang gigi, adanya akar gigi, dan pemeriksaan gigi), dan inspeksi
kesegaran jasmani peserta.
Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, didapatkan hasil:
Indikator
Tekanan darah

Keterangan
Normal (< 120/80 mmHg): 28 siswa

Denyut nadi

Pre-hipertensi (120-139/80-89 mmHg): 5 siswa


Normal: 19 siswa

Keadaan

Hygiene

Tidak dilakukan: 14 siswa


Baik: 19 siswa

umum

perorangan
Rambut
Bibir

Tidak dilakukan: 14 siswa


Tidak dilakukan: 33 siswa
Normal: 16 siswa
Kering: 2siswa
Pecah: 2siswa
Berdarah: 1 siswa

Sudut mulut

Tidak dilakukan: 14 siswa


Normal: 19 siswa

Radang mata
Daun telinga

Tidak dilakukan: 14 siswa


Tidak ada: 33 siswa
Tidak ada: 15 siswa

Serumen

Tidak dilakukan: 18 siswa


Ada: 3 siswa
Tidaka da: 11 siswa

Otitis media

Tidak dilakukan: 19 siswa


Tidak ada: 14 siswa

Gigi

Tidak dilakukan: 19 siswa


Tidak ada palate skisis dan labio skisis: 14 siswa

dan Rongga mulut

mulut
Karang gigi

Tidak dilakukan: 19 siswa


Ada: 5 siswa
Tidak ada: 9siswa
11

Akar gigi

Tidak dilakukan: 19 siswa


Ada: 6 siswa
Tidak ada: 8 siswa

Gigi

Tidak dilakukan: 19 siswa


Bersih: 8 siswa
Kotor: 5 siswa
Lubang: 3 siswa
Tambalan: Hilang: -

Status gizi

Tidak dilakukan: 19 siswa


Baik: 19 siswa

Kesegaran jasmani

Tidak dilakukan: 14 siswa


Baik: 19 siswa
Tidak dilakukan: 14 siswa

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penjaringan kesehatan SMA Muhammadiyah 1
Wonogiri didapatkan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.

Tekanan darah normal


Denyut nadi normal
Hygiene perorangan baik
Rambut
Bibir normal
Sudut mulut normal
Radang mata
Daun telinga normal
Serumen
Otitis media
Rongga mulut normal
Karang gigi
Akar gigi
Gigi bersih
Status gizi baik
Kesegaran jasmani baik

: 85,85%
: 100%
: 100%
:: 84,21%
: 100%
: 0%
:100%
: 21,47%
: 0%
: 100%
: 36,71%
: 42,85%
: 67,14%
: 100%
: 100%

Prosentase di atas hanya didasarkan pada jumlah siswa yang dilakukan


pemeriksaan, bukan pada semua peserta penjaringan. Selain pemeriksaan yang

12

tercantum di atas, juga didapatkan adanya stent rokokpada gigi beberapa siswa
yang merupakan tanda bahwa siswa tersebut perokok aktif.
Berdasarkan hasil penjaringan kesehatan dapat disimpulkan bahwa
kesehatan siswa SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri cukup baik. Siswa yang masih
kurang kebersihannya, contoh pada siswa dengan karang gigi, akar gigi, gigi yang
kurang bersih sudah dilakukan edukasi untuk segera memeriksakan giginya ke
Puskesmas.
Penjaringan kesehatan peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri
belum bisa terlaksana secara maksimal karena keterbatasan tenaga untuk
melakukan pemeriksaan, dan peralatan di lokasi penjaringan seperti tidak adanya
alat pengukur tinggi badan dan chart Snellen.

13

BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan

1. Kegiatan penyuluahan NAPZA di SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri


dapat terlaksana cukup baik namun terdapt beberapa kendala saat
penyuluhan.
2. Penyelenggaraan UKS di SMA Muhammadiyah 1 Wonogiiri sudah cukup
baik namun ada beberapa kriteria tingkat keberhasilan yang belum
tercapai.

B.Saran

1. Puskesmas nantinya diharapkan memberikan penyuluhan berkelanjutan


khususnya kepada para siswa di sekolah.
2. SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri diharapkan lebih ada perhatian
tersendiri kepada pelaksanaan UKS berupa pengampu khusus. Diperlukan
penyediaan sarana dan prasarana yang lebih memadai, seperti penyediaan
ruang UKS yang lebih luas, tempat tidur, lemari,tandu,selimut.
3. SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri diharapkan lebih ada perhatian
tersendiri kepada pelaksanaan UKS berupa pengampu khusus.
4. SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri diharapkan lebih baik dalam
pengarsipan data UKS pada khususnya.

14

Anda mungkin juga menyukai