Mata
M.Fajri. R
2008730021
HEMANGIOMA
Hemangioma kapiler
yang terdiri atas:
hemangioma kapiler
pada anak (nevus
vasculosus, strawberry
nevus)
granuloma piogenik
cherry-spot (ruby-spot),
angioma senilis
Hemangioma
kavernosum :
hemangioma
kavernosum
(hemangioma matang)
hemangioma keratotik
hamartoma vaskular
HEMANGIOMA
KAPILER
HEMANGIOMA
KARVENOSUM
Perkembangan dalam karakteristik biologi dari lesi vaskuler telah merevisi klasifikasi
dari hemangioma. Klasifikasi lesi vaskuler yang digunakan saat ini mampu
membedakan dengan jelas gambaran klinis, histopatologi, dan prognosis antara
hemangioma dan malformasi vaskuler. Istilah lama hemangioma kapiler dan
hemangioma strawberry diubah menjadi satu istilah saja yaitu hemangioma.
Etiologi
Epidemiologi
Lesi hemangioma infantil tidak ada pada saat kelahiran. Seiring dengan
bertambahnya usia, resiko hemangioma infantil, pada usia 5 tahun
meningkat 50%, pada usia 7 meningkatkan 70%, dan 90% pada usia 9
tahun. Mereka bermanifestasi pada bulan pertama kehidupan, menunjukkan
fase proliferasi yang cepat dan perlahan-lahan berinvolusi menuju bentuk
lesi yang sempurna.
Gambaran Klinis
Hemangioma kapiler :
Strawberry nevus terlihat sebagai
bercak merah yang makin lama
makin besar. Warnanya menjadi
merah menyala
tegang dan berbentuk lobular,
berbatas tegas
keras pada perabaan
Ukuran dan dalamnya sangat
bervariasi, ada yang superfisial
berwarna merah terang, dan ada
yang subkutan berwarna kebirubiruan.
Hemangioma Kavenosa :
dapat berupa macula eritematosa
atau nodus yang berwarna merah
sampai ungu dan tidak berbatas
tegas
Biasanya merupakan tonjolan yang
timbul dari permukaan
bila ditekan mengempis dan pucat
lalu akan cepat menggembung lagi
apabila dilepas dan kembali
berwarna merah keunguan
Lesi terdiri atas elemen vaskular
yang matang. Lesi ini jarang
mengadakan involusi spontan,
kadang-kadang bersifat permanen
Pemeriksaan penunjang
MRI
CT-Scan
USG Doppler
Penatalaksanaan
Terapi konservatif
Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran dalam
bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan sesudah itu terjadi
regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5
tahun. Hemangioma superfisial atau hemangioma strawberry sering tidak diterapi.
Apabila hemangioma ini dibiarkan hilang sendiri, hasilnya kulit terlihat normal. 5
Terapi aktif
Hemangioma yang memerlukan terapi secara aktif, antara lain adalah hemangioma
yang tumbuh pada organ vital, seperti pada mata, telinga, dan tenggorokan;
hemangioma yang mengalami perdarahan; hemangioma yang mengalami ulserasi;
hemangioma yang mengalami infeksi; hemangioma yang mengalami pertumbuhan
cepat dan terjadi deformitas jaringan. 3
Terapi kortikosteroid
Steroid digunakan selama fase proliferatif tumor untuk menghentikan
pertumbuhan dan mempercepat involusi lesi. Steroid dapat digunakan secara
topikal, intralesi, atau sistemik. Krim clobetasol propionate 0,05% topikal dapat
digunakan pada lesi superfisial yang kecil. Jika hemangioma difus atau meluas
ke posterior orbita, digunakan steroid sistemik dengan dosis anjuran prednison
atau prednisolon 2-5 mg/kg BB/hari.
Terapi pembedahan
Indikasi pembedahan tergantung dari ukuran dan lokasi hemangioma yang akan
dieksisi. Karena itu pemeriksaan radiologi dan penunjang lainnya sangat
diperlukan untuk menegakkan diagnosa secara akurat. Adapun indikasi
dilakukannya terapi pembedahan pada hemangioma adalah:
Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya dalam
beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar,
Hemangioma raksasa dengan trombositopenia,
Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6-7 tahun
HORDEOLUM
Jenis-Jenis Hordeolum
1. HORDEOLUM INTERNA
2. HORDEOLUM EXTERNA
Externa :
Pembengkakan
nyeri tekan pada margo
palpebrae pada kulit.
Pada kondisi ini dapat terjadi
lesi multipel dan beberapa
abses dapat mencangkup
seluruh palpebra.
Terapi
Interna :
Insisi dan kuretase
dibutuhkan jika nodul
sisa tetap ada seteah
infeksi akut hilang
Externa :
Kompres panas dan epilasi
pada bulu mata yang
berhubungan dengan infeksi
nya dapat mempercepat
resolusi atau penyembuhan.
Chalazion
Gejala klinis
Presentasi -> pembesaran nodul yang tidak nyeri. Kadang
khalazion pada palpebrae superior dapat menekan kornea dan
menginduksi astigmatism dan menyebabkan pandangan kabur.
lesi kokoh, bulat, tidak nyeri
terletak pada tarsal plate dengan berbagai ukuran, dapat multipel
dan bilateral.
Eversi dari palpebrae dapat menunjukkan berhubungna dengan
granuloma polypoidal jika lesi sudah ruptur pada konjungtiva
tarsalis
Terapi
Operasi pembedahan -> palpebra di eversikan dengan klem khusus, kemudian
kista di insisi secara vertikal, dan konten didalamnya dicuretase pada tarsal
plate. Sangat penting agar tidak salah mendiagnosis dengan carcinoma glandula
sebaceosa pada recurrent chalazion. Pada kasus yang meragukan , lesi harus
dibiopsi dan diperiksa secara histopathology
Injeksi steroid pada lesi. Diberikan injeksi 0,1 0,2 ml triamcinolone diacetate
aquous di encerkan dengan lignocaine hingga konsentrasinya 5mg/ml pada
konjungtiva dengan menggunakan jarum 30 gauge. Tingkat kesuksesan 1 injeksi
mencapai 80%. Pada kasus yang tidak responsif, injeksi yang kedua dapat
diberikan dengan jarak 2 minggu.
Tetracycline sistemik -> dibutuhkan sebagai profilaksis pada pasien dengan
recurent chalazia, khususnya jika berhubungan dengan acne rosacea atau
dermatitis seborhoic.
Karsinoma sel basal berasal dari lapisan basal epitel kulit atau dari lapis
luar sel folikel rambut. Berupa benjolan yang transparan, kadang dengan
pinggir yang seperti mutiara. Bagian sentral benjolan tersebut lalu
mencekung dan halus, seakan-akan menyembuh. Tumbuhnya lambat
dengan ulserasi. Jenis ulkus rodiens tumbuh lebih cepat dan dapat
menyebabkan kerusakan hebat disekitarnya
Terapi
Biopsi diperlukan untuk mengkonfirmasi kecurigaan secara klinis dari
karsinoma sel basal
Diagnosis yang sangat akurat bisa dijamin jika pada setiap biopsi insisional
jaringan yang akan diperiksa:
Mewakili keadaan lesi secara klinis
Ukuran yang tepat untuk pemeriksaan secara histopatologi
Tidak menambah trauma atau kerusakan
Mengikutsertakan jaringan normal di bagian pinggir sekitar daerah yang
dicurigai
Biopsi eksisi bisa menjadi pertimbangan ketika lesi di kelopak mata kecil
dan tidak terlibatnya daerah di pinggir kelopak mata atau saat lesi di pinggir
kelopak mata yang berlokasi di sentral jauh dari kantus lateral atau
pungtum lakrimal. Biopsi eksisi harus diarahkan secara vertikal sehingga
tidak terjadi traksi pada kelopak mata. Jika pinggir dari daerah kelopak
mata yang di eksisi positif terdapat sel tumor, maka area yang terlibat harus
di reeksisi secara pembedahan dengan teknik Mohs micrographic untuk
mengetahui batas bawah atau teknik frozen-section untuk mengetahui batas
samping.
Terapi bedah :
Eksisi dengan potong
beku (frozen section)
Bedah mikrografi Mohs
Bedah dengan laser CO2
Eksisi tanpa potong beku
Non bedah :
Radioterapi
Kemoterapi
Interferon
Epidemiologi
Karsinoma sel skuamosa relatif jarang dijumpai pada kelopak
mata dan konjungtiva, frekuensinya kurang lebih 9,2% dari
seluruh keganasan pada kelopak mata.
Karsinoma sel skuamosa lebih banyak mengenai pria daripada
wanita. Tumor ini sering terjadi pada usia lanjut, walaupun
dapat juga dijumpai pada dewasa muda. Tumor terutama
didapat pada daerah tropis dan sifat karsinoma sel skuamosa
cendrung lebih invasif
Etiologi
Penyebab karsinoma sel skuamosa ataupun tumor intraepitel
belum diketahui,tetapi diduga sebagai akibat terpapar oleh zat
aktinik atau kimia, terapi radiasi, iritasi yang berlebihan, serta
virus yang akhir-akhir ini juga diduga sebagai penyebabnya,
yaitu Virus papiloma humanum.
Tatalaksana
Pembedahan dilaksanakan eksisi tumor
Pembedahan radikal eksenterasi dengan atau tanpa kombinasi
radiasi18
Epidemiologi
Insiden karsinoma sel sebasea adalah 3,2% diantara tumor
ganas dan 0,8% dari seluruh tumor palpebra. Angka
kematiannya berkisar sekitar 22%. Karsinoma sel sebasea
paling sering terjadi pada perempuan dibandingkan lelaki,
terutama pada usia 70 tahun keatas.23
Gejala klinis
berspektrum luas
Sering terlihat seperti khalazion yang tidak khas atau berulang
berbentuk nodul yang kecil
keras seperti khalazion
menunjukkan konsistensi yang kenyal
Tempat predileksinya terdapat pada palpebra superior dan
terlihat massa bewarna kuning yang berisi lemak
Terapi
Pengobatan bertujuan untuk mengangkat lesi yang ganas untuk
mencegah penyebaran local ataupun sistemik
dilakukan terapi bedah
Pengobatan dari karsinoma kelenjar sebasea adalah operasi
eksisi yang adekuat, dengan batasan operasi yang luas dengan
control potongan beku segar untuk menggambarkan pinggiran
tumor. Evaluasi nodul limfatik diperlukan untuk menilai
metastase
Jika terdapat keterlibatan difus dari kedua bola mata atas dan
bawah, diperlukan tindakan eksentrasi. Buatkan biopsy pada
area konjungtiva yang hyperemia yang dicurigai
Sekian
Terima Kasih