Anda di halaman 1dari 45

SEORANG LAKI-LAKI 56 TAHUN

PRESENTASI KASUS

DENGAN HEMIPARESE DEXTRA


ET CAUSA STROKE NON
HEMORRAGIK
OL EH : Kh ar ism a Se t y a H a rn a n i G 99 1410 82
Pe m b i mb i n g :
D r. H j. N o e r R a c h m a, d r. Sp . KF R

Identitas Pasien
Nama

: Tn. TJ

Umur

: 56 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki


Agama

: Islam

Pekerjaan : Tidak bekerja


Alamat
Status

: Jebres, Surakarta
: Menikah

Tanggal Masuk

: 22 November 2015

Tanggal Periksa

: 26 November 2015

No CM

: 01132526

Keluhan Utama
Kelemahan anggota gerak kanan

Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien datang dengan keluhan kelemahan anggota
gerak kanan sejak 1 jam SMRS. Kelemahan anggota
gerak kanan terjadi secara mendadak ketika pasien
sedang beraktivitas. Awalnya pasien merasa kaki dan
tangan kanan terasa berat, kemudian lama-kelamaan
dirasa semakin berat dan tidak dapat digerakkan.
Keluarga pasien menyangkal adanya penurunan
kesadaran (-), nyeri kepala (-), kejang (-), demam (-),
pusing berputar (-), mual (-), muntah (-), tersedak ketika
makan (-), wajah merot maupun bicara pelo (-). BAB dam
BAK tidak ada keluhan. Kemudian oleh keluarga pasien
dibawa ke RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Riwayat Penyakit
Dahulu
Riwayat Hipertensi
5 tahun yang lalu

: (+) rutin kontrol sejak

Riwayat Stroke
: (+) 1 kali, 1 tahun yang
lalu, stroke sumbatan
Riwayat DM

: disangkal

Riwayat Dislipidemia

: disangkal

Riwayat Hiperurisemia : disangkal


Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
Riwayat Trauma

: disangkal

Riwayat Penyakit
Keluarga
Riwayat Hipertensi
Riwayat DM

: disangkal
: disangkal

Riwayat Penyakit Jantung

: disangkal

Riwayat Kebiasaan dan


Gizi
Riwayat merokok

: (+) 1 bungkus per hari

Riwayat mengonsumsi alkohol : disangkal


Riwayat olahraga

: Jarang

Riwayat gizi

: Pasien makan tiga kali sehari


dengan

sepiring nasi dan lauk

pauk berupa

tahu, tempe, telur

dan sayur

bervariasi.

Riwayat Sosiol Ekonomi


Pasien adalah seorang ayah dari 3
orang anak. Ia tinggal bersama istri dan
ketiga anaknya. Semenjak sakit pasien
tidak bekerja dan berobat dengan
menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum sakit sedang, GCS E4V5M6, gizi kesan
lebih.

Tanda Vital

Tekanan darah
: 150/90 mmHg
Nadi
: 82 x/ menit
Respirasi
: 18 x/menit
Suhu
: 36,80C per aksiler

PEMERIKSAAN
FISIK
CA : (-/-), SI: (-/-),
oedem palpebrae (-/-)

Inspeksi

: dinding perut sejajar


dinding dada
Auskultasi
: peristaltik (+)
Perkusi : tympani, pekak sisi (-), undulasi (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
hepar tidak teraba, bruit (-)
lien tidak teraba

Simetris, trakea di tengah, JVP dalam batas normal,


limfonodi tidak membesar, nyeri tekan (-),
benjolan (-), kaku (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi : batas
Auskultasi

: Ictus Cordis tidak tampak


: Ictus Cordis teraba di SIC V 2 cm medial LMCS
jantung kesan normal
: bunyi jantung I dan II ,bising (-).

Inspeksi
: pengembangan dada kanan = kiri, gerakan paradoksal
Palpasi : fremitus raba kanan kiri normal
Perkusi : sonor +/+
Auskultasi
: suara dasar vesikuler (+/+)

Ikterik (-)
Spoon nail (-)
Kuku pucat (-)
Trunk:
Deformitas (-), massa (-),
Nyeri tekan (-), nyeri ketok
kostovertebrae (-)

Status Neurologis
Kesadaran : GCS E4V5M6
Fungsi Luhur

: dalam batas normal

Meningeal sign

:-

Nervi craniales

n. II, III

: reflek cahaya (+/+), pupil isokor (3mm/3mm)

n. III, IV, VI

: pergerakan bola mata dalam batas normal

n. VII

: dbn

n. XII

: dbn

Fungsi Motorik

Fungsi Vegetatif

Kekuatan

Tonus

RF

RP

4/4/4

5/5/5

+3/+
3

+2/+
2

4/4/4

5/5/5

+3/+
3

+2/+
2

: BAB dan BAK normal

Fungsi Sensorik: dalam batas normal

Status Psikiatri
Dalam batas normal, tidak ada tanda dan
gejala ganggaun jiwa

Range of Motion
(ROM)
Neck

Ektremitas Superior

ROM Pasif
Dekstra Sinistra

ROM Aktif
Dekstra Sinistra

Fleksi

0-180

0-180

70

0-180

Ektensi

0-30

0-30

10

0-30

Abduksi

0-150

0-150

50

0-150

Adduksi

0-75

0-75

20

0-75

Eksternal Rotasi

0-90

0-90

0-90

Aktif

Pasif

Flexi

0-70o

0-70o

Extensi

0-40

0-40

Lateral kanan

0-60o

0-60o

Internal Rotasi

0-90

0-90

0-90

Laeral kiri

0-60o

0-60o

Fleksi

0-150

0-150

0-150

0-150

Rotasi ke kanan

0-90o

0-90o

Ekstensi

Rotasi ke kiri

0-90o

0-90o

Pronasi

0-90

0-90

0-90

0-90

Supinasi

0-90

0-90

0-90

0-90

Fleksi

0-90

0-90

0-90

0-90

Ekstensi

0-70

0-70

0-70

0-70

Ulnar Deviasi

0-30

0-30

10

0-30

Radius deviasi

0-20

0-20

10

0-20

MCP I Fleksi

0-50

0-50

30

0-50

MCP II-IV fleksi

0-90

0-90

30

0-90

DIP II-V fleksi

0-90

0-90

50

0-90

PIP II-V fleksi

0-90

0-90

0-90

0-90

MCP I Ekstensi

0-90

0-90

0-90

0-90

Trunk

ROM Pasif

ROM Aktif

Fleksi

0-900

0-900

Ekstensi

0-300

0-300

Rotasi

0-350

0-350

Shoulder

Elbow

Wrist

Finger

Ektremitas Inferior

Hip

Fleksi

0-120

0-120

70

0-120

Ektensi

0-30

0-30

0-30

0-30

Abduksi

0-45

0-45

30

0-45

Adduksi

0-45

0-45

20

0-45

Eksorotasi

0-30

0-30

0-30

Endorotasi

0-30

0-30

0-30

0-120

0-120

30

0-120

Dorsofleksi

0-30

0-30

20

0-30

Plantarfleksi

0-30

0-30

20

0-30

Eversi

0-50

0-50

0-50

Inversi

0-40

0-40

0-40

Fleksi
Knee

Ankle

ROM Pasif
ROM Aktif
Dekstra Sinistra Dekstra Sinistra

Ekstensi

Manual Muscle
Testing (MMT)
Neck
Fleksor M.

Sternocleidomastoideum
Ekstensor M.
Sternocleidomastoideum

Dekstra

Ektremitas Superior
M. Deltoideus anterior

Sinistra
5
Wrist

Fleksor
M. Bisepss anterior

M. Deltoideu

M. Teres Mayor

M. Deltoideus

M. Biseps

M. Latissimus dorsi

M. Pectoralis mayor

M. Latissimus dorsi

M. Pectoralis mayor

M. Teres mayor

M. Infra supinatus

M. Biseps

M. Brachilais

Eksternsor

M. Triseps

Supinator

M. Supinatus

Pronator

M. Pronator teres

Ekstensor

Shoulder

Abduktor

Adduktor

Internal Rotasi

Eksternal Rotasi

Fleksor
Elbow

Fleksor

M.

Ekstensor
Abduktor

Fleksor

radialis
M. Ekstensor digitorum

M.

carpi

carpi

Ekstensor

carpi

radialis
Adduktor

M.

Ekstensor

ulnaris
Finger

Fleksor

M. Fleksor digitorum

Ekstensor

M. Ekstensor digitorum

Trunk
Fleksor

M. Rectus Abdominis

Thoracic group

Lumbal group

Rotator

M. Obliquus Eksternus Abdominis

Pelvic Elevation

M. Quadratus Lumbaris

Ektensor

Dekstra

Sinistra

Ektremitas Inferior
Hip

Knee

Ankle

Fleksor

M. Psoas mayor

Ekstensor

M. Gluteus maksimus

Abduktor

M. Gluteus medius

Adduktor

M. Adduktor longus

Hamstring muscle

Ekstensor

Quadriceps femoris

Fleksor

M. Tibialis

Ekstensor

M. Soleus

Fleksor

Activity
Feeding
0 = unable
5 = butuh bantuan memotong, mengoleskan
mentega, dll, atau membutuhkan modifikasi diet
10 = independen
Bathing
0 = dependen
5 = independen (atau menggunakan shower)
Grooming
0 = membutuhkan bantuan untuk perawatan diri
5 = independen dalam perawatan muka, rambut,
gigi, dan bercukur
Dressing
0 = dependen
5 = membutuhkan bantuan, tapi dapat
melakukan sebagian pekerjaan sendiri
10 = independen (termasuk mengancingkan
resleting, menalikan pita, dll.
Bowel
0 = inkontinensia (atau membutuhkan enema)
5 = occasional accident
10 = kontinensia
Bladder
0 = inkontinensia atau memakai kateter dan
tidak mampu menangani sendiri
5 = occasional accident
10 = kontinensia

Score

Indeks Barthel

10

10

Toilet use
0 = dependen
5 = membutuhkan bantuan, tapi dapat
melakukan beberapa hal sendiri
10 = independen (on and off, dressing)
Transfer
0 = unable, tidak ada keseimbangan duduk
5 = butuh bantuan besar (satu atau dua orang,
fisik), dapat duduk
10 = bantuan kecil (verbal atau fisik)
15 = independen
Mobility
0 = immobile atau < 50 yard
5 = wheelchair independen, > 50 yard
10 = berjalan dengan bantuan satu orang (verbal
atau fisik) > 50 yard
15 = independen (tapi dapat menggunakan alat
bantu apapun, tongkat) > 50 yard
Stairs
0 = unable
5 = membutuhkan bantuan (verbal, fisik, alat
bantu)
10 = independen
Total
(0-100)
Status
Ambulasi : Ketergantungan Ringan

60-95)

10

10

60
(skor

Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium darah
- CT Scan kepala tanpa kontras
- Foto Thorax PA
- EKG

Laboratorium Darah
22 November 2015
Laboratorium

Nilai

Nilai Normal

14.6

13,5-17,5

43

33-45

AE (106/uL)

5.19

4,50-5,90

AL (103/uL)

7.9

4,5-11

AT (103/uL)

254

150-450

GDS (mg/dl)

115

60-140

SGOT (/L)

38

0-35

SGPT (/L)

47

0-45

Kreatinin (mg/dl)

1.4

0,9-1,3

Ureum (mg/dl)

23

<50

Natrium (mmol/L)

139

136-145

Kalium (mmol/L)

2.8

3,3-5,1

Chlorida(mmol/L)

104

98-106

Hb (g/dL)
Hct (%)

HbSAg

Non reactive

Non reactive

Asam urat (mg/dl)

9.7

2,4-6,1

Kolesterol total (mg/dl)

174

50-200

LDL (mg/dl)

131

89-197

HDL (mg/dl)

32

28-63

Trigliserida (mg/dl)

152

<150

CT scan Kepala
Tanpa Kontras
22 November 2015

Kesan : Tampak infark di lobus frontal kiri dan


corona radiata kiri

Foto Thorax PA
22 November 2015

Kesan : Tampak kardiomegali

EKG
22 November 2015

Kesimpulan EKG : sinus rhythm,


HR 90 kali/menit, normoaxis

Assesment
Klinis
dextra

: Hemiparese

Topis : Subcortex
Etiologi
: Stroke non
hemoragik

Daftar Masalah
Problem Medis
Hemiparese dextra UMN
Hipertensi stage II
Hiperurisemia

Problem Rehabilitasi Medik


Fisioterapi
: Kelemahan ekstremitas atas dan bawah kanan
Speech Terapi : Tidak ditemukan masalah
Okupasi Terapi : Gangguan dalam melakukan aktivitas fisik sehari-hari seperti
mandi dan makan.
Sosiomedik
: Keterbatasan berinteraksi dengan lingkungan luar.
Ortesa-protesa : Keterbatasan mobilisasi karena gangguan berjalan.
Psikologi
: Kecemasan pasien dan keluarga akan penyakitnya dan beban
pikiran karena kesulitan melakukan aktivitas seharihari.

Terapi
Medikamentosa

Infus Asering 20 tpm


Injeksi Ranitidin 50 mg/12 jam
Injeksi Vitamin B12 500mg/ 12 jam
Aspilet 1 x 80 mg
KSR 2 x 1 tab
Allopurinol 1 x 300 mg

Non medikamentosa
Perencanaan makan : komposisi karbohidrat, protein, lemak, serat harus
seimbang dan mengurangi konsumsi bahan makanan yang mengandung purin
tinggi seperti: melinjo, kambing, hati sapi dan lain-lain.
Menghentikan merokok.
Setelah stabil dalam berjalan dan gerakan motorik telah baik lakukan latihan
jasmani : olahraga teratur 3-5 kali per minggu

Terapi Rehabilitasi Medik


Fisioterapi :
Head up 300
Alih baring tiap 2 jam, positioning
General active ROM exercise
Setelah fase akut :
Latihan duduk kemudian jalan (mobilisasi bertahap)
Gait training
Latihan keseimbangan statis dan dinamis
Redukasi motorik dan sensorik

Okupasi terapi
Latihan motorik halus seperti memegang, menulis, melatih pasien agar dapat menjalankan ADL sesuai fungsi
awalnya seperti mandi, makan.

Sosiomedik

Edukasi terhadap keluarga pasien mengenai bagaimana perawatan pasien dan pentingnya peran keluarga dalam
pengawasan dan membantu pasien untuk melakukan latihan rehabilitasi di rumah.

Ortesa dan protesa


Menyiapkan alat bantu jalan jika diperlukan untuk menjaga keseimbangan seperti tripod, cane.

Psikologis
Merencanakan terapi psikologis berdasarkan hasil pemeriksaan status mental pasien tersebut, memberikan terapi
suportif pada keluarga pasien tentang penyakit yang dihadapinya.

IMPAIRMANT, DISABILITAS, HANDICAP


Impairment : hemiparese dekstra
Disabilitas : penurunan fungsi anggota gerak sebelah
kanan
Handicap : keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari dan
kegiatan sosial yang terhambat.

Tujuan
Jangka
Pendek
Jangka
Panjang

Perbaikan keadaan umum


Mencegah terjadinya komplikasi akibat tirah baring lama
seperti ulkus decubitus, pneumonia, atrofi otot, hipotensi
ortostatik dan lain sebagainya.

Mengurangi impairment, disabilitas, dan handicap yang


dialami pasien
Meningkatkan dan memelihara kekuatan otot
Meningkatkan dan memelihara ROM
Meningkatkan ADL
Mengatasi masalah psikososial yang timbul akibat penyakit
yang diderita pasien.

Prognosis
Ad vitam
Ad sanam

: dubia ad bonam
: dubia ad bonam

Ad fungsionam
bonam

: dubia ad

Tinjauan Pustaka

STROKE

Definisi
Gangguan
Pembuluh
Darah Otak
Defisit
neurologi
fokal/ global

Mendadak dan
lebih dari 24
jam

(WHO, 1988)

Dapat
menyebabkan
kecacatan
atau kematian

Epidemiologi
STROK
E

Morbiditas
dan
mortalitas

(Ali et al., 2009; Carnethon et al., 2009), (PERDOSSI, 2011)

Perempua
n > Lakilaki

Faktor Risiko
Non
modifable

Usia
Jenis kelamin
Berat badan lahir rendah
Ras/ etnis
Genetik

(Goldstein et al., 2006).

Modifable

Well-documented
and modifiable risk
factors

Hipertensi
Paparan asap rokok
Diabetes
Atrial fibrilasi dan beberapa
kondisi jantung tertentu
Dislipidemia
Stenosis arteri karotis
Sickle cell disease
Terapi
hormonal
pasca
menopause
Diet yang buruk
Inaktivitas fisik
Obesitas

Less well-documented
and modifiable risk
factors

Sindroma metabolik
Penyalahgunaan alkohol
Penggunaan kontrasepsi oral
Sleep-disordered breathing
Nyeri kepala migren
Hiperhomosisteinemia
Peningkatan lipoprotein (a)
Peningkatan
lipoproteinassociated phospholipase
Hypercoagulability
Inflamasi
Infeksi

Klasifikasi
SH

STROK
E

SN
H

(Adams et al., 1993)

GAMBARAN KLINIK & DIAGNOSIS


KLINIS
Permulaan
serangan
Waktu serangan
Tanda peringatan
Nyeri kepala
Muntah
Kejang
Kesadaran
menurun
Bradikardi
Papiledema
Meningeal Sign
Ptosis
lokasi

STROKE ISKEMIK
Sub akut

STROKE
HEMORAGIK
Akut

Bangun pagi
++
+/--+

aktivitas
-++
++
++
++

Hari ke 4

Sejak awal
serangan
-+
-++
-++
Kortikal/subkortik Subkortikal
al

Tatalaksana
Medikamentosa

STROKE
Infark

Menurunkan TD
saat akut, jika S
>220 atau D
>120
Management gula
darah 80-140

Rehabilitasi medik

(PERDOSSI, 2011)

Modifikas
i gaya
hidup

Rehabilitasi Medik
Rehabilitasi pasien stroke dimulai sesegera
mungkin sesuai kondisi pasien

Tujuan : untuk membantu meningkatkan dan


memaksimalkan kualitas hidup pasien pasca
serangan stroke

Penggunaan indeks Barthel untuk mengetahui


seberapa mampu pasien mandiri dalam
melakukan aktivitas sehari-hari

TATA LAKSANA RM
Fase Akut (<2 minggu)
Stabilisasi hemodinamik, head up, proper
bed positioning, alih baring

Subakut (2 minggu - 6bulan)


Latihan berjalan, ADL, physical exercise
(perngulangan, kotinyu, terarah dengan
energi seefisien mungkin)

Fase kronis (>6 minggu)

Lanjutkan latihan fase subakut + latihan


endurans dan penguatan bertahap
aktifitas optimal

Pedoman RM pada
Pasien Stroke
Hari 1-3 (di
sisi tempat
tidur)
Hari 3-5

Kurangi penekanan pada daerah yang sering tertekan (sakrum, tumit)


Modifikasi diet, bed side, positioning
Mulai PROM dan AROM
Evaluasi ambulasi
Beri sling bila terjadi subluksasi bahu

Hari 7-10

Aktifitas berpindah
Latihan ADL: perawatan pagi hari
Komunikasi, menelan

Minggu 2-3

Team/ family planing


Therapeuthic home evaluation

Lanjutan

Mingg Home program


u 3-6
Independent ADL, transfer,
mobility
Mingg Follow up
u 10Review functional abilities
12

Bergerak
Melibatkan yang sehat dan sakit merangsang sirkuit
baru otak terbentuk

Terapi gerak fungsional


Ex: meraih, memegang, membawa gelas ke mulut
mengaktifkan lebih banyak bagian otak

Bantu dan arahkan pasien


Jangan sampai menggunakan gerak abnormal,
bantuan tenaga jangan berlebihan

Stabilisasi batang tubuh


Duduk statis duduk dinamis berdiri statis
berdiri dinamis + akivitas

Persiapkan fisik mental pasien


Hasil maksimal bila kondisi fisik mental pasien
optimal. Monitor kondisi medis (TD dan HR sebelum
sesudah latihan). Durasi latihan sesuai stamina pasien
(45-60 menit)

Ditambah dengan rehabilitasi kognitif

PRINSIP
RM

Fisioterapi
Electrical stimulation, Tx. Panas superficial, Latihan ROM
pasif aktif, peningkatan kekuatan otor, redukasi otot,
latihan mobilisasi otot
Okupasi Terapi
Membantu mencapai kemandirian ADL dengan pemakaian
alat-alat tertentu
Speech Terapi
Pre speech training (latihan nafas, menelan, meniup,
gerakan birbir), latihan di depan cermin, artikulasi
Ortostik Prostetik
Alat bantu untuk membantu ambulasi pasien
Psikologi
Membantu pasien berada pada fase psikologis yang
mendukung rehabilitasi
Sosial Medik
Wawancara keluarga, keterangan tentang pekerjaan,
keadaan rumah pasien, sosial ekonomi keluarga

Rangkaian
Program

Evaluasi RM
Neuromuskular
Medik Umum
Kemampuan ADL
Psiokososialvokasional

KOMPLIKASI
Pasien yang menderita stroke berisiko
terjadinya komplikasi-komplikasi yang
muncul akibat imobilisasi, seperti deep vein
thrombosis, ulkus dekubitus, inkontinensia
uri et alvi, kejang, dll. Bahkan pasien
tersebut juga mempunyai resiko terjadi
serangan stroke berulang yang
memperburuk prognosis pasien tersebut.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai