Anda di halaman 1dari 34

PANDUAN BAGI

PENGAWAS
MENELAN OBAT
(PMO) PENDERITA
TB PARU

oleh
KKN PPM 2014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Jalan Kalimantan No.37 Kampus Tegal Boto.
Telp/Fax (0331)323459 Jember

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas segala rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
booklet yang berjudul Panduan Bagi Pengawas Menelan Obat
(PMO) Penderita TB Paru. Booklet ini dibuat untuk bahan
bacaan PMO di kecamatan Tanggul dalam rangka pelaksanaan
Program Santun TB (PESAT TB) yang dilaksanakan dalam
KKN PPM 2014.
Penyusunan booklet ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. dr. Sujono Kardis, Sp. KJ. selaku Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Jember;
2. Murtaqib, S.Kp., M.Kep, dan Ns. Nur Widayati S.
Kep., M. N., selaku dosen pembimbing lapangan;
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca agar booklet ini bisa mencapai
kesempurnaan. Penulis berharap booklet ini dapat bermanfaat
dan menjadi bahan bacaan bagi masyarakat di Kecamatan
Tanggul.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................... 2
1.3 Manfaat ................................................................. 2
BAB 2. ISI........................................................................... 3
2.1 Apa yang dimaksud PMO ................................... 3
2.2 Pengetahuan Dasar TB Paru ............................... 6
2.3 Pemeriksaan Penderita TB Paru ........................ 8
2.4 Cara Pencegahan TB Paru .................................. 10
2.5 Cara Pengobatan TB Paru ................................. 14
BAB 3. PENUTUP ............................................................. 21
3.1 Kesimpulan ........................................................... 21
3.2 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan ........................ 22
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 23

LATAR BELAKANG
Pengobatan TB memerlukan jumlah obat yang cukup
banyak (minimal 4 obat/hari pada fase awal dan 2 obat/hari
pada fase lanjutan) dan lama pengobatan yang panjang
(minimal 6 bulan). Bila ada penyakit lain maka jumlah obat
menjadi lebih banyak lagi dan pada beberapa jenis TB
memerlukan masa pengobatan yang lebih panjang. Masalah
lain adalah masyarakat sering menghindari kontak dengan
penderita TB, mengisolasi, memisahkan peralatan makan,
kebersihan, pakaian dan lain-lain.
Keadaan tersebut membuat penderita TB merasa malu,
rendah diri dan bahkan bisa
depresi,
sehingga
ada
kemungkinan pasien tidak
mau konsultasi ke petugas
kesehatan, malas minum
obat, atau menghentikan
pengobatan.
Penderita TB paru yang
tidak berobat atau minum obat tapi tidak sesuai pedoman akan
berisiko penyakitnya makin parah dan menulari orang di
sekitarnya saat yang bersangkutan batuk atau bersin. Akibatnya
jumlah penderita TB makin banyak dan program
pemberantasan TB jadi semakin berat. Salah satu usaha untuk
menjamin pasien tetap semangat menelan obat sampai sembuh
adalah menyiapkan seseorang untuk mendampingi pasien TB,
disebut PMO (Pengawas Menelan Obat).
1
3

TUJUAN
Pengawas Menelan Obat (PMO) memiliki pengetahuan lebih
untuk dapat mengarahkan penderita Tb menyelesaikan
pengobatannya hingga sembuh.

MANFAAT
Dapat digunakan menjadi buku bacaan bagi PMO dan menjadi
buku catatan minum obat pasien yang menjadi
tanggungjawabnya.

Apa yang dimaksud


PMO??
PMO adalah seseorang yang bertugas
untuk

mengawasi,

memberikan

dorongan dan memastikan penderita


TBC agar menelan obat anti TBC
(OAT) secara teratur sampai selesai.

Mengapa diperlukan PMO ??


PMO diperlukan bagi penderita TB Paru karena:
1. Masa pengobatan penderita TB paru yang cukup lama sering
menyebabkan penderita bosan
2. Kebanyakan penderita merasa sudah sehat setelah minum obat
2-3 minggu dari yang seharusnya diminum dan menghentikan
pengobatan sebelum waktunya

Siapa yang menjadi PMO ??


Semua orang dapat menjadi PMO (antara lain, keluarga penderita,
Kader, Petugas Kesehatan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat)
dengan syarat: bersedia, disetujui serta dapat menyakinkan penderita.

Apa yang perlu dilakukan PMO?


1. Mengawasi dan memberi dorongan serta memastikan
kepada penderita TB Paru agar menelan obat secara teratur
dihadapan PMO sampai selesai pengobatan
2. Mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak pada
waktu yang telah ditentukan
3. Memberikan

penyuluhan

penderita

Paru

TB

kepada

dan

anggota

keluarga

menyarankann

anggota

keluarganya yang mempunyai gejala sama, termasuk


setiap anak balita keluarga tersebut periksa ke petugas
kesehaatan
4. Mengawasi gejala samping obat, yaitu; adanya tanda-tanda
atau keluhann yang timbul setelah minum obat dan
mengirimkan penderita ke petugas kesehatan bila timnul
gejala efek samping obat
3

Apa yang perlu diketahui oleh PMO ??


1. Penyakit Tuberculosis dan TB Paru
2. Pemeriksaan penderita TB Paru
3. Pengetahuan penderita TB Paru
4. Pencegahan penyakit TB Paru

4
7

11

Pengetahuan Dasar TB Paru


Apakah TB Paru itu ?
TBC

adalah

suatu

penyakit

menular

yang

disebabkan oleh kuman TBC.


TBC bukan merupakan penyakit keturunan, dan
bukan disebabkan oleh kutukan atau guna-guna.
Kebanyakan TBC menyerang paru-paru, tetapi
dapat juga menyerang bagian tubuh lainnya
seperti kelenjar getah bening, selaput otak, kulit,
tulang dan bagian tubuh lainnya.
Bagaimana

Mengetahui

Seseorang

Menderita TBC?
Seseorang

dicurigai

menderita

TBC

bila

menunjukkan gejala batuk berdahak selama 3


minggu atau lebih,

kadang-kadang dahaknya

bercampur darah.
Selain itu dapat disertai gejala-gejala berikut:
Sesak nafas dan nyeri dada
Berkeringat pada malam hari walaupun
tidak melakukan kegiatan

13

Badan lemah, rasa kurang enak badan,


demam meriang lebih dari sebulan
Berat badan dan nafsu makan menurun
Apa Penyebab TBC?
TBC disebabkan oleh kuman TBC
Kuman ini ukurannya sangat kecil dan
hanya dapat dilihat melalui alat untuk
melihat benda-benda kecil yang disebut
mikroskop

Bagaimana Cara Penularan TBC?


sumber penularan adalah dahak penderita
TBC yang didalamnya mengandung kuman
TBC.
Jika

dalam

dahak

seseorang

ditemukan

adanya kuman TBC, berarti orang tersebut


pasti menderita penyakit TBC yang sangat
menular
Bila penderita batuk atau bersin kuman
yang ada di dalam paru-parunya akan
menyebar ke udara.
6

Penularan terjadi jika seseorang menghirup


udara yang mengandung kuman TBC
Penularan penyakit TBC terjadi dari satu
orang

ke

serangga,
ataupun

orang

lain,

tranfusi
melalui

bukan

darah,
alat

air

makan

melalui
susu

ibu

minum

penderita
TBC dapat menyerang siapa saja (tua,
muda, laki-laki, perempuan, miskin, kaya)
meskipun

golongan

darahnya

berbeda

dengan penderita

TBC adalah Penyakit menular namun


dapat disembuhkan
15

PEMERIKSAAN PENDERITA TBC


1. Bagaimana
memastikan
seseorang
berpenyakit TBC?
Untuk mengetahui seseorang menderita TBC harus
dilakukan pemeriksaan dahak dengan mikroskop
terhadap orang yang dicurigai menderita TBC.
Seseorang dipastikan menderita TBC jika
dahaknya mengandung kuman TBC
Bila dalam dahak tidak ditemukan adanya kuman
TBC sedangkan gejalanya mengarah ke TBC maka
pemeriksaan dilaksanjutkan dengan pemeriksaan
sinar Rontgent (Ro)
Bila pemeriksaan sinar Rontgent hasilnya positif,
maka orang itu dinyatakan sebagai penderita TBC
Ro positif
2. Bagaimana cara pemeriksaan dahak?
Perlu dilakukan pemeriksaan dahak 3 kali untuk
memastikan seseorang menderita TBC atau tidak
Waktu pemeriksaan dahak sebagai berikut:
Sewaktu (S): dahak diambil di unit pelayanan
kesehatan pada waktu kunjungan pertama kali.
Pagi (P): dahak diambil di unit pelayanan
kesehatan pada waktu kunjungan pertama kali.
Sewaktu (S): dahak diambil di unit pelayanan
kesehatan pada saat menyerahkan dahak pagi.
3. Apa
yang
dilakukan
mengeluarkan dahak?
8

bila

sulit

Untuk memudahkan pengeluaran dahak, dapat


dilakukan cara sebagai berikut:
Malam hari sebelum tidur minumsatu gelas teh
manis
Melakukan olah raga ringan seperti: naik turun
tangga, lari-lari kecil kemidian tari nafas dalam
beberapa kali kemudian kemudian baru dibatukkan
Minum tablet gliseril guayakolat, yaitu obat batuk
untuk memudahkan pengeluaran dahak. Obat ini
bisa diperoleh dari petugas kesehatan
Berjemur dipanas matahari
4. Apakah dahak penderita perlu diperiksa
ulang?
Ya, untuk mengetahui apakah kuman TBC masih ada di
dalam tubuh penderita. Periksa ulang dahak dilakukan
selama 3 kali
Pertama, setelah selesai tahap awal
Kedua, sebelum akhir pengobatan
Ketiga, pada akhir pengobatan
Setiap kali pemeriksaan diambil 2 dahak pagi dan
sewaktu

Pastikan penderita
memeriksakan dahak ulang
untuk melihat kemajuan dan
kesembuhan penyakitnya

9
17

Cara pencegahan supaya tidak


tertular
1.

BAGI PASIEN
a. Menutup mulut ketika batuk & bersin.
b. Gunakan masker atau kain untuk menutup mulut.
c. Membuang ludah & dahak di tempat khusus dengan
penutup yang berisi sabun lalu membuangnya di lubang
WC atau menguburnya di tanah yang terkena sinar
matahari.
d. Makan makanan yang bergizi.
e. Tidur dan istirahat yang cukup
f. Tidak merokok dan tidak minum minuman yang
mengandung alkohol
g. Perlu diingat bahwa orang yang sudah pernah
menderita tuberculosis dan sudah pernah diobati, dapat
kembali terkena tuberculosis jika tidak mencegahnya
dan menjaga kesehatan tubuh dengan baik
2.
BAGI MASYARAKAT
a. Makan makanan yang bergizi.
b. Mengurangi kontak dengan penderita tuberculosis paru
c. Menjaga standar hidup yang baik dengan makanan
yang bergizi, lingkungan yang sehat dan berolahraga
d. Jangan biarkan lingkungan dalam keadaan lembab, atau
ventilasi lingkungan yang baik
e. Membuka jendela dan mengusahakan sinar matahari
masuk ke ruang tidur dan ruangan-ruangan lain
f. Pemberian vaksin BCG (untuk mencegah kasus TBC)
vaksin ini secara rutin diberikan pada balita

10

19

Sumber : www.tbonline.info

Tuberculosis dapat sembuh dengan


cara
a. Harus meminum obat secara teratur sampai dinyatakan
sembuh oleh dokter atau tenaga medis
b. Lama pengobatan umumnya 6 bulan, selama 2 bulan
pertama (fase insentif) Obat Anti TB (OAT) diminum
setiap hari, pada 4 bulan berikutnya (fase lanjutan)
diminum tiga kali dalam seminggu.
c. Obat boleh diminum satu persatu tetapi harus habis dalam
satu jam.
d. Menunjuk seseorang sebagai pengawasan menelan obat
(PMO) agar terjamin kesembuhan

11

12
21

obat Tuberculosis gratis

13
23

PENGOBATAN PENDERITA TBC


1.

Bagaimana pengobatan penderita

TBC?
Pengobatan penderita diberikan sesuai
dengan anjuran petugas kesehatan.
Pengobatan dilakukan 2 tahap yaitu tahap
awal dan tahap lanjutan.
Pada tahap awal, satu papan obat (blitser)
diminum

sekaligus

setiap

hari.

Lama

pengobatan tahap awal diberikan 2 atau


3

bulan

tergantung

berat

ringannya

penyakit.
Pada tahap lanjutan, satu papan obat
(blitser)

diminum

sekaligus

kali

seminggu. Lama pengobatan diberikan 4


atau 5 bulan tergantung berat ringannya
penyakit

2.

Kemana Penderita Bisa Berobat?


Puskesmas
Balai

pengobatan

(BP4)
Rumah sakit
14

penyakit

Paru-Paru

Klinik dan praktek dokter swasta

3. BAGAIMANA

MENELAN

OBAT

YANG

BENAR?
Sebaiknya satu papan (blitser) ditelan
sekaligus

sebelum

makan

pagi

atau

malam sebelum tidur.


Jika sulit obat boleh ditelan satu persatu
akan tetapi harus sampai habis dalam
waktu 2 jam
Jangan berhenti menelan obat sebelum
selesai

dari

waktu

yang

ditentukan,

meskipun keluhan atau gejalanya sudah


tidak ada lagi.
Penderita

menelan

obat

dengan

didampingi oleh PMO.

Pastikan obat
diminum sesuai
dengan anjuran
petugas
kesehatan
15
25

4.

Perubahan apa yang harus diperhatikan


selama dalam masa pengobatan?
a. Efek samping ringan

No. Nama obat


1
Rifampisin

Gambar obat

Efek
Tidak ada
nafsu
makan,

16

mual, sakit
Sumber: www.tbonline.info

Pirazinamid

perut
Nyeri sendi

Sumber: www.answers.com

INH

Kesemutan

(Isoniazid)

sampai
dengan rasa
terbakar di
Sumber: www.tbonline.info

Rifampisin

Sumber: www.tbonline.info

kaki
Warna
kemerahan
pada

air

seni
b. Efek samping Berat
No. Nama obat
117 Semua jenis
Obat
anti

Gambar

Efek samping
Gatal dan
kemerahan

tuberkulosis

kulit
Sumber: www.tbonline.info

streptomisin

Tuli
Gangguan
keseimbangan

Sumber: www.tbonline.info

Hampir

Kulit

semua obat

menguning

anti
tuberkulosis
4

Sumber: www.tbonline.info

Hampir

Bingung dan

semua obat

muntah-

anti

muntah

tuberkulosis Sumber: www.tbonline.info


etambutol
Sumber:

Gangguan
penglihatan

27

healthy.kaiserpermanente.o
rg

Rifampisin

Bintik-binti
merah pada
kulit

Sumber: www.tbonline.info

Bila timbul salah satu gejala tersebut segera hubungi


petugas kesehatan
Jangan khawatir bila air seni berubah warna menjadi
kemerahan karena hal ini merupakan pengaruh dari
obat anti TBC

5. Apa akibat bila menelan obat tidak teratur?


tidak sembuh atau menjadi lebih berat bahkan
meninggal

18

sukar diobati karena kemungkinan kuman menjadi


kebal sehingga diperlukan obat yang lebih ampuh dan
mahal harganya
obat luntuk kuman yang kebal tidak tersedia disemua
fasilitas kesehatan
menularkan kuman yang sudah kebal obat kepada orang
lain

6. Bagaiamana

mengetahui

kemajuan

pengobatan?
Keluhan berkurang atau hilang
Berat badan meningkat atau bertambah
Mau makan dan minum
Pemeriksaan dahak pada akhir tahap awal menunjukkan
hasil negatif

7. Hasil Pengobatan

Sembuh
Penderita

dinyatakan

sembuh

apabila

hasil

pemeriksaan ulang dahak pada satu bulan sebelum


akhir pengobatan dan pada akhir pengobatan tidak
ditemukan

adanya

kuman

TBC.

Serta

hasil

pemeriksaan foto rontgent paru-paru tampak bersih

Pengobatan lengkap
19
29

Penderita telah selesai pengobatan lengkap tetapi tidak


memenuhi persyaratan sembuh atau gagal

Meninggal
Penderita meninggal dalam masa pengobatan karena
sebab apapun

Pindah
Penderita yang pindah berobat ke unit lain dan hasil
pengobatannya tidak diketahui

Putus obat
Penderita yang tidak berobat 2 bulan berturut-turut
atau lebih sebelum masa pengobatannya selesai

Gagal
Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif
atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau
lebih selama pengobatan

Timbulnya selera makan


dan badan mulai gemuk
belum tentu penderita
sembuh
20

KESIMPULAN
TB Paru merupakan penyakit menular yang dapat
disembuhkan dengan cara rutin meminum obat selama 6 bulan
penuh dan melakukan tindakan pencegahan penularan untuk
melindungi orang-orang disekitar anda, serta kenali tanda dan
gejala agar segera dapat ditangani sebelum menjadi parah.
Jangan jauhi penderita TB Paru namun bersama-sama
memberantas TB merupakan jalan keluar menghentikan TB
Paru di lingkungan kita.

21
31

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Tanda dan gejala penykit TB Paru


Pentingnya penderita m inum obat
secara teratur
Pentingnya pem eriksaan ulang dahak
Tindakan pem eriksaan ulang dahak
M engenalpenderita TB Paru yang
m enjaditanggungjaw abnya
Cara m enghindariagar tidak tertular
penyakit TB Paru

22

DAFTAR PUSTAKA
(tanpa nama). 2010. Gerak Sehaty. Jakarta: Salemba Medika
Dahlan, Zul. 2000. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI.
Kumar, Vinay. Et.al. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins. Vol.2
Ed. 7. Jakarta : EGC.
N. Richard, Mitchell. Et.al. 2008. Buku Saku Dasar Patologis
Penyakit Robbins dan Coutran. Jakarta : EGC.
Nugroho, Wahyudi. 1995. Perawatan Usia Lanjut. Jakarta:
EGC.
Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC.
Reevers, Charlene J, et all. 2000. Keperawatan Medika Bedah.
Jakarta : Salemba Medika.
Smeltzer, Suzanne C dan Bare, Brenda G. 2000. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.
Susanto, S, dkk. 2012. Buku Penuntun Praktikum
Keperawatan Komunitas 2. Tidak dipublikasikan. Jember

33

Anda mungkin juga menyukai