Anda di halaman 1dari 4

Epidemiology

prevalensi penyakit periodontitis 25,4% dan 10 thn kemudian menunjukkan


peningkatan menjadi 33,9%.

Prevalensi periodontitis meningkat sejalan pertambahan usia.

Periodontitis lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan

Prevalensi lebih tinggi pada orang kulit hitam dari pada kulit putih

Lebih sedikit terjadi pada yag berpendapatan tinggi dibandingkan yang


berpendapatan rendah.

sedikit lebih tinggi pada orang-orang yang bertempat tinggal di daerah


pinggiran (rural) dibandingan dengan orang-orang yang tinggal di daerah
perkotaan (urban).

Klasifikasi
Klasifikasi penyakit periodontal secara klinik dan histopatologi pada anak-anak dan
remaja dapat dibedakan atas 6 (enam) tipe :

1. Gingivitis kronis

Hiperemi

Gingiva menjadi besar (membengkak), licin, berkilat dan keras,

perdarahan gingiva spontan atau bila dilakukan probing

terbentuknya saku periodontal akibat rusaknya jaringan


kolagen.

2. Periodontitis Juvenile Lokalisata (LPJ)

Penderita biasanya berumur 12-26 tahun, tetapi bisa juga terjadi


pada umur 10-11 tahun.

Sangat sedikit dijumpai plak atau kalkulus yang melekat pada


gigi, tetapi pada tempat yang dirusak dijumpai kalkulus
subgingiva.

Gigi yang pertama dirusak molar satu dan insisivus.

3. Periodontitis Juvenile Generalisata (GJP)

terjadi secara menyeluruh pada gigi permanen

penumpukan plak yang banyak serta

inflamasi gingiva yang nyata.

Melibatkan keempat gigi molar satu dan semua insisivus serta


dapat merusak gigi lainnya

4. Periodontitis kronis

Angka karies biasanya tinggi

5. Akut Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG)

Adanya lesi berbentuk seperti kawah (ulkus) pada bagian


proksimal dengan daerah nekrosis yang luas, ditutupi / tidak
ditutupi lapisan pseudomembran berwarna putih keabu-abuan.

Lesi yang mengalami inflamasi akut menambah serangan rasa


sakit yang cepat, perdarahan dan sangat sensitif bila disentuh.

Gingiv berkeratin, edematus dan epitelnya terkelupas.

Mulut berbau, kerusakan kelenjar limpa , lesu dan perasaan


terbakar.

Penyakit ini sangat besar kemungkinan dipengaruhi beberapa


faktor etiologi sekunder seperti stress dan kecemasan. Dapat
juga dipengaruhi faktor-faktor lain seperti kelelahan, daya tahan
tubuh yang menurun, kekurangan gizi, merokok, infeksi virus,
kurang tidur, disamping dipengaruhi faktor lokal lainnya.

6. Periodontitis Prepubertas

Pasien di bawah umur 12 tahun (4 atau 5 tahun).

Angka karies biasanya rendah Plak dan kalkulus yang melekat


pada gigi biasanya sedikit

Kehilangan tulang dan lesi furkasi (furcation involment) terlihat


secara radiografis.

Diagnosis
Didasarkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dapat juga dilakukan
Dental x ray untuk melihat keterlibatan dari tulang.
Penatalaksanaan
1. Skaling dan root planing

Skaling adalah suatu tindakan pembersihan plak gigi,kalkulus dan depositdeposit lain dari permukaan gigi.

Penghalusan akar dilakukan untuk mencegah akumulasi kembali dari depositdeposit tersebut. Tertinggalnya kalkulus supragingival maupun kalkulus
subgingival serta ketidaksempurnaan penghalusan permukaan gigi dan akar
gigi mengakibatkan mudah terjadi rekurensi pengendapan kalkulus pada
permukaan gigi.

2. Antibiotik

Antibiotik biasanya diberikan untuk menghentikan infeksi pada gusi dan


jaringan di bawahnya.

Obat pilihan adalah tetrasiklin, tetapi akhir-akhir ini obat yang mengandung
metronidazol dibuktikan sangat efektif terhadap bakteri patogen periodontal..

3. Kumur-kumur antiseptik

Terutama yang sering digunakan pada saat sekarang adalah chlorhexidin atau heksitidin
yang telah terbukti efektif dalam meredakan proses peradangan pada jaringan periodontal
dan dapat mematikan bakteri patogen periodontal serta dapat menghambat terbentuknya
plak.

4. Bedah periodontal

Bila kedalaman poket tidak berkurang, maka perlu dilakukan tindakan operasi
kecil yang disebut gingivectomy.

Pada beberapa kasus tertentu yang sudah tidak bisa diatasi dengan
perawatan di atas, dapat dilakukan operasi dengan teknik flap, yaitu prosedur
yang meliputi pembukaan jaringan gusi, kemudian menghilangkan kotoran
dan jaringan yang meradang di bawahnya.

5. Ektraksi gigi

Bila kegoyangan gigi parah atau didapatakan gangren pulpa, maka dilakukan
ektraksi gigi

Periodotitis pada penderita DM

Jaga kadar gula dalam darah.

Jaga kebersihan mulut agar memperkecil terjadinya carries, gingivitis


ataupun periodontitis.

Memberitahukan dokter mengenai DM pada pasien karena penyakit DM


dapat menyebabkan luka yang sukar sembuh.

Hindarkan perawatan gigi apabila kadar gula dalam darah sedang tinggi.
Normalkan terlebih dahulu kadar gula.

Anda mungkin juga menyukai

  • Teknik Jahitan
    Teknik Jahitan
    Dokumen17 halaman
    Teknik Jahitan
    Aditya Pratama Lokeswara
    Belum ada peringkat
  • Tanatologi
    Tanatologi
    Dokumen39 halaman
    Tanatologi
    Aditya Pratama Lokeswara
    Belum ada peringkat
  • MR Billa Senin Malam 150517
    MR Billa Senin Malam 150517
    Dokumen178 halaman
    MR Billa Senin Malam 150517
    Aditya Pratama Lokeswara
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan Stroke
    Penyuluhan Stroke
    Dokumen11 halaman
    Penyuluhan Stroke
    Aditya Pratama Lokeswara
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan DM
    Penyuluhan DM
    Dokumen15 halaman
    Penyuluhan DM
    Aditya Pratama Lokeswara
    Belum ada peringkat
  • PPOK
    PPOK
    Dokumen44 halaman
    PPOK
    Aditya Pratama Lokeswara
    Belum ada peringkat
  • Tabel DD Penyakit Paru
    Tabel DD Penyakit Paru
    Dokumen5 halaman
    Tabel DD Penyakit Paru
    Aditya Pratama Lokeswara
    100% (1)