No.Dokumen
No. Revisi.
00
Tanggal
Halaman
1 / 5
PETUGAS : DOKTER/PERAWAT
1. Tujuan
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Kusta dan mencegah terjadinya kecacatan.
2. Ruang Lingkup
Semua suspek dan penderita kusta
umum di
Puskesmas.
3. Ketrampilan Petugas
3.1.1
Dokter Umum
3.1.2
Perawat Terampil
3.1.3
Dokter SP.KK
4. Uraian Umum
PUSKESMAS
SOP PENATALAKSANAAN KUSTA
UNIT KERJA : Unit Pelayanan Umum
2.
No.Dokumen
No. Revisi.
00
Tanggal
Halaman
2 / 5
PETUGAS : DOKTER/PERAWAT
dan
penebalan
syaraf.
Penderita
duduk
Kanan
Petugas memegang tangan kanan penderita dengan tangan kanan
petugas. Tangan kiri meraba adanya penebalan syaraf di siku kanan
penderita, merasakan adanya penebalan syaraf dan mencari adanya
nyeri tekan dengan jari telunjuk dan jari tengah petugas.
Kiri
Petugas memegang tangan kiri penderita dengan tangan kiri petugas.
Tangan kanan petugas mencari adanya penebalan dan nyeri tekan pada
siku kiri dengan jari telunjuk & jari tengah.
Kelainan dicatat / gambar pada kartu penderita kusta.
2. Test sensoris
Kanan : Tangan kiri petugas memegang punggung telapak tangan kanan
penderita dan mengajarkan penderita test sensorisnya,kemudian melakukan test
sensibilitas terhadap titik telapak tangan area jari kelingking dan jari manis
dengan menggunakan balpoin.
Kiri
: tangankanan petugas memegang punggung telapak tangan kiri
penderita dan mengajarkan penderita test sensoris,kemudian melakukan test
sensibilitas terhadap titik telapak tangan area jari kelingking dan jari manis
dengan menggunakan balp[oin.
3. test Motorik
PUSKESMAS
SOP PENATALAKSANAAN KUSTA
UNIT KERJA : Unit Pelayanan Umum
No.Dokumen
No. Revisi.
00
Tanggal
Halaman
3 / 5
PETUGAS : DOKTER/PERAWAT
Kanan : tangan kanan petugas memegang semua jari tangan kiri penderita
kecuali kelingking, petugas meminta merenggangkan jari kelingking,petugas
menekan jari kelingking bagian luar dengan jari telunjuk petugas ,jika hasil test
ditemukan kelemahan lakukan uji perbandingan menjepit kertas dengan jari
kelingking dan jari manis dengan saling tarik antara petugas dan penderita.
c) N. Medianus
1. Sensoris
Kanan : Tangan kiri petugas memegang punggung telapak tangan kanan
penderita dan mengajarkan penderita test sensorisnya,kemudian melakukan test
sensibilitas terhadap titik telapak tangan area jari tengah,telunjuk,dan ibu jari.
Kiri : tangankanan petugas memegang punggung telapak tangan kiri penderita
dan mengajarkan penderita test sensoris,kemudian melakukan test sensibilitas
terhadap titik telapak tangan area jari tengah, telunjuk, dan ibu jari. .
2. Motorik : tangan kanan petugas memegang pergelangan tangan penderita
yang sudah menggenggam kemudian mengangkat genggamannya ke atas dan
menahannya ,dengan tangan kiri petugas menarik genggaman tangan penderita.
4. N. Peroneus
Test penebalan syaraf
Tangan kanan petugas meraba saraf Peroneus kiri penderita, tangan kiri
petugas meraba syaraf Peroneus kanan penderita.
Petugas mencari adanya penebalan syaraf dan nyeri tekan kelainan di
catat / gambar pada kartu kusta.
Test motorik : dalam posisi duduk tumit kiri dan tumit kanan berjarak satu
kepalan, penderita mengangkat telapak kaki dengan posisi tumit tetap dilantai,
kemudian petugas menekan kaki tersebut kebawah dan penderita
menahannya.
5. N. Tibialis Posterior
Penebalan syaraf:
Telunjuk tangan kanan meraba dan mencari adanya nyeri tekan pada
belakang mata kaki sebelah dalam kaki kanan penderita.
PUSKESMAS
SOP PENATALAKSANAAN KUSTA
UNIT KERJA : Unit Pelayanan Umum
No.Dokumen
No. Revisi.
00
Tanggal
Halaman
4 / 5
PETUGAS : DOKTER/PERAWAT
Kaki
6.1.1.7 Petugas mencari kelainan dengan meraba syaraf peroneus terletak di
belakang lutut penderita adakah nyeri tekan.
6.1.1.8 Memeriksa kelainan syaraf Tibialis posterior kanan & kiri adakah nyeri
tekan.
6.1.1.9 Memeriksa pergelangan kaki adakah kelumpuhan.
6.1.1.10
Memeriksa adanya rasa raba pada telapak kaki kanan kiri
menggunakan ujung bolpoin.
7. Menetukan tingkat kecacatan
0 = tidak ada kecacatan
1= cacat tidak tampak
2= cacat nampak
8. Mengklasifikasikan tipe Kusta PB atau MB
Tipe PB
Tipe MB
PB
Bercak 1 5
MB
Bercak > 5
9. Menentukan obat
PB diobati dengan MDT 6 bulan-9 bulan.
MB diobati dengan MDT 12 bulan-18 bulan.
Memberikan obat dosis bulanan kepada penderita agar langsung diminum
di depan petugas.
Dosis harian dibawa pulang.
10. Penyuluhan
Penderita agar berkunjung kembali setiap obat habis.
Melaporkan pada petugas kalau ada tanda-tanda reaksi .
Agar penderita menghindari stres fisik maupun mental, cukup gizi, perilaku
hidup bersih dan sehat.
Bila ada kecacatan petugas memperagakan cara perawatan diri di rumah.
PUSKESMAS
SOP PENATALAKSANAAN KUSTA
UNIT KERJA : Unit Pelayanan Umum
No.Dokumen
No. Revisi.
00
Tanggal
Halaman
5 / 5
PETUGAS : DOKTER/PERAWAT
12.2
12.3
Lembaran resep
12.4
12.5
12.6
12.7
12.8
12.9
Kartu penderita
12.10
Kartu POD
12.11