3 - Halusinasi
3 - Halusinasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
: Nn. (S)
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 40 tahun
Agama
: Islam
Alamat
Suku /bangsa
: Jawa / Indonesia
: Bahasa Jawa
Status perkawinan
: Belum kawin
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Pendidikan
: Kelas IV SD
Ruang rawat
: Ruang E
Rekam Medik
: 00-08.97
Tanggal masuk
: 19 Maret 2001
39
selama 5 hari sebelum klien masuk rumah sakit. Saat klien sendiri
ditanya mengapa ia disini, klien menjawab bahwa klien tidak tahu
mengapa klien dibawa ke Rumah Sakit Jiwa dn klien hanya tahu
bahwa ia disini menurut penjelasan ibu klien kepada klien adalah
karena klien sakit dan marah-marah, lalu klien menangis dan
mengatakan bahwa ia ingin pulang saja dan tak ingin disini. Menurut
ibu klien, klien kambuh setelah tidak lagi mau minum obat.
40
41
Keterangan :
: laki laki
: Perempuan
: kawin
: meninggal dunia
: klien
: adik kakek klien yang nomor 3 yang menderita gangguan jiwa
: saudara laki-laki klien yang menderita skizofrenia hebefrenik
: tinggal serumah dengan klien
: tinggal serumah dengan klien
42
43
bantuan
perawat
atau
orang
lain.
Klien
selalu
44
Tetangga
dan
anggota
keluarga
yang
lain
45
manyatakan tidak begitu jelas bila melihat wajah orang lain dari
jarak jauh.
8) Pola reproduksi seksual
Klien sadar sebagai perempuan, klien masih mau
berdandan meskipun kurang baik cara berdandannya misalnya
mau memakai lipstik meski blepotan. Menurut ibu klien, klien
menstruasi umur 14 tahun dan klien belum menikah.
9) Pola hubungan sosial
Sebelum sakit, klien lebih senang berteman dan bermain
dengan anak kecil. Klien orangnya memang pendiam apalagi
terhadap orang yang belum pernah dikenal. Klien di rumah lebih
dekat ibunya dan bila punya keinginan lebih suka disampaikan
kepada ibunya. Saat ditanya siapa orang yang paling klien
sayangi, klien menjawab Ibu.
46
47
48
4) Alam perasaan
Klien terlihat sedih dan terkadang ketakutan dan tiba-tiba
menangis. Bila ditanya mengapa, ia cuma diam sambil
menggelengkan kepalanya.
5) Afek
Emosi klien labil, tanpa ada sebab tiba-tiba klien menangis
dan tampak sedih lalu diam sambil menundukkan kepala.
6) Interaksi selama wawancara
Klien tidak pernah melakukan kontak mata dengan lawan
bicaranya, klien lebih senang menundukkan kepalanya sambil
memainkan jari-jarinya selama diajak berbicara, klien tampak
malu bila diajak bicara.
7) Persepsi
Klien bicara dan tertawa sendiri sambil memainkan
tangannya seolah-olah sedang menerangkan sesuatu, bila
ditanya dengan siapa ia berbicara, klien menjawab bahwa ia
bicara dengan teman laki-lakinya yang sudah meninggal. Bila
ditanya siapa nama temannya itu dia menjawab tidak tahu, klien
hanya mengatakan bahwa temannya itu adalah teman lamanya,
saat ditanya apa yang sedang dibicarakan klien menjawab
bahwa temannya tersebut menceritakan sesuatu yang lucu dan
cerita tersebut tidak boleh diceritakan kepada siapa-siapa
(halusinasi dengar).
49
8) Proses pikir
a) Arus pikiran
Klien bila akan menjawab pertanyaan terdiam dulu,
seolah-olah sedang merenung lalu mulai menjawab, jawaban
belum selesai diutarakan klien diam lagi lalu meneruskan
jawabannya dengan singkat (blocking).
b) Bentuk pikiran
Klien lebih sering diam dan larut dalam halusinasinya
dengan menyendiri dan bicara serta tertawa sendiri (otistik).
c) Isi pikiran
Klien merasa lebih senang menyendiri daripada
berkumpul dengan orang lain. Saat diajak untuk duduk-duduk
dan berbincang-bincang dengan klien yang lain, klien
menolak dengan menggelengkan kepala (isolasi sosial).
9) Tingkat kesadaran
Orientasi tempat, waktu dan orang jelas saat ditanya dimana
klien sekaramg, sekarang siang atau malam dan menyebutkan
siapa nama orang yang ditunjuk oleh penanya apalagi orang
yang dimaksud sudah pernah dikenal klien cukup lama misal :
ayah dan ibu klien, klien dapat menjawab dengan benar.
10) Memori
Klien dapat mengingat dengan baik siapa nama ibu
kandungnya, kapan pertama kali ia disini, meskipun untuk
50
51
g. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Penampilan tidak rapi, rambut acak-acakan, panjang
sebahu, tipis warna hitam, agak keriting, bentuk kepala normal,
tidak ada nyeri kepala, wajah kusam, nafas berbau, gigi kotor,
suara serak dan pelan, postur tubuh gemuk.
2) Sistem integumen
Kulit kuning langsat, turgor kulit baik tidak ada oedema,
kuku tampak kotor dan panjang-panjang, rambut acak-acakan.
3) Sistem pernafasan
RR : 20 kali per menit tidak ada sesak nafas,
pergerakan pernafasan simetris.
4) Sistem kardiovaskular
Denyut nadi 88 kali per menit, tekanan darah 130/80
mmHg akral hangat.
5) Sistem persarafan
Suhu tubuh : 376
52
7) Sistem muskuloskeletal
Tidak ada nyeri gerak, tidak ada kelainan tulang belakang
dan tidak ada cedera pada ekstremitas atau anggota tubuh yang
lain.
2. Analisa data
a. Tanggal 20 Maret 2001
1) Data subyektif
Klien mengatakan bahwa ia sedang berbicara dengan teman
laki-lakinya dan temannya tersebut sedang menceritakan sesuatu
yang lucu dan cerita tersebut tidak boleh diceritakan kepada siapasiapa
2) Data obyektif
a) Klien bila akan menjawab pertanyaan terdiam seolah-olah sedang
merenung lalu mulai menjawab, jawaban belum selesai
diutarakan klien diam lagi lalu meneruskan jawabannya dengan
singkat.
b) Klien sering bicara dan tertawa sendiri dengan suara pelan dengan
memainkan tangannya seolah-olah sedang menerangkan sesuatu
sambil duduk menyendiri didepan ruangan atau tiduran diatas
tempat tidur.
c) Klien tiba-tiba terlihat sedih, ketakutan dan menangis tanpa suatu
sebab.
53
3) Masalah
Halusinasi dengar
4) Kemungkinan penyebab
Menarik diri
b. Tanggal 20 Maret 2001
1) Data subyektif
a) Klien
menolak
bila
diajak
terapi
olahraga
dengan
menggelengkan kepala.
b) Klien tidak mau bicara bila tidak diajak bicara dahulu.
2) Data obyektif
a) Klien
lebih
sering
menyendiri
daripada
berkumpul
dan
54
55
2)
56
c. Rencana tindakan
1) Observasi klien dari tanda-tanda halusinasi (sikap seperti
mendengarkan sesuatu, bicara atau tertawa sendiri, terdiam di
tengah-tengah pembicaraan).
Rasional: Intervensi awal dan mencegah respon agresif yang
diperintah dari halusinasinya.
2) Sikap menerima dan mendorong klien untuk menceritakan isi
halusinasinya dengan perawat.
Rasional: Intervensi awal dan mencegah respon agresif yang
diperintah dari halusinasinya.
3) Jangan dukung halusinasi. Biarkan klien tahu bahwa anda tidak
sedang membagikan persepsi anda.
Rasional: Perawat harus jujur kepada klien sehingga klien
menyadari bahwa halusinasi tersebut adalah tidak nyata.
4) Coba untuk menghubungkan waktu terjadinya halusinasi dengan
waktu meningkatnya ansietas. Bantu klien untuk mengerti
hubungan ini.
Rasional: Jika klien dapat belajar untuk menghentikan peningkatan
ansietas, halusinasi dapat dicegah.
5) Coba untuk mengalihkan klien dari halusinasinya dengan
mengikuti kegiatan interpersonal.
57
sosial
berhubungan
dengan
perubahan
hubungan
58
2)
3)
kelompok
yang
mungkin
merupakan
hal
yang
5)
59
a.
Tujuan :
Klien mampu melakukan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri
dan mendemonstrasikan suatu keinginan untuk melakukannya dalam
waktu kurang dari 1 minggu.
b.
Kriteria hasil :
1) Klien memilih pakaian yang sesuai, berpakaian, merawat dirinya
tanpa bantuan.
2) Klien mempertahankan kebersihan diri secara optimal dengan
mandi setiap hari.
c.
Rencana tindakan
1)
Keberhasilan
menampilkan
kemandirian
dalam
3)
60
4)
61
2)
3)
4)
5)
c.
2)
62
3)
4)
5)
Menanyakan
kepada
klien
bagaimana
d.
Mengucapkan
salam
kepada
klien
dan
3)
4)
5)
63
6)
Memotivasi
klien
agar tidak
larut
dalam
c. Diagnosa II
a. Tanggal 20 Maret 2001
1) Mengajak klien berbincang-bincang dengan penuh perhatian dan
empati apa yang diceritakan klien (pukul 08.00)
2) Memuji klien saat klien mulai bercerita tentang hal-hal positif yang
menyenangkan dan tentang kelebihan-kelebihan yang diungkapkan
klien tentang dirinya (pukul 08.45).
3) Memuji klien karena telah mau datang ke tempat terapi olahraga
dan berpesan agar lain kali mau datang tanpa dipaksa (pukul
09.30).
4) Memberitahukan kepada klien kapan ia harus minum obat oral
yaitu Clorpromazine 100 mg dan Trifluoperazin 5 mg (pukul
11.30).
5) Menunjukkan pada klien tempat dia harus mengambil makan siang,
caranya dan mengajak klien lainnya untuk membantu klien (pukul
12.30).
64
2)
3)
4)
Memberikan
obat
oral
Mengajak
klien
bergabung
dan
65
6)
2)
Memuji
klien
akan
apa
yang
dilakukan kemarin termasuk peran serta klien dalam kegiatankegiatan kemarin (pukul 07.30).
3)
4)
5)
Memberikan
obat
oral
yaitu
2)
66
4)
Memberikan
obat
oral
yaitu
67
5) Evaluasi
1. Catatan perkembangan
e. Diagnosa I
1) Tanggal 20 Maret 2001
S : - klien menyatakan masih mendengar teman laki-lakinya mengajak
68
69
O : - klien tidak lagi bicara dan tertawa sendiri, klien juga masih
sering menyendiri.
- klien mau bercerita dengan ekspresi wajah ceria dan tidak
bersedih
- klien tidak menunjukkan sikap menghindari penulis saat diajak
bicara
A : Masalah teratasi sebagian
P : Rencana tindakan nomor 1, 2, 5 tetap dilaksanakan
3) Tanggal 22 Maret 2001
S : - klien menjawab salam penulis sambil menghampiri penanya.
- klien menyatakan keinginannya untuk menyumbangkan sebuah
lagu (menyanyi)
- klien menyatakan senang sekali perasaannya bisa ikut terapi
musik dan menanyakan kepada penulis apakah besok ada
kegiatan lagi seperti hari ini. Klien juga mengucapkan terima
kasih atas pujian yang diberikan penulis
O : - klien tidak terlihat menyendiri, bicara dan tertawa sendiri lagi.
-
70
ini
tapi
klien
menyadari
dia
disini
adalah
untuk
71
72
Trifluoperazine 5 mg
A : Masalah teratasi sebagian
P : Rencana tindakan nomor 2, 3, 4, 5 tetap dipertahankan
4) Tanggal 23 Maret 2001
S : - Klien menyatakan senang sekali punya banyak teman dan tidak
merasa sedih lagi dan mengucapkan terima kasih atas pujian
yang diberikan penanya
O : - Klien terlihat lebih sering berinteraksi dengan klien lainnya
- Klien minum obat oral yaitu Clorpromazine 100 mg dan
Trifluoperazine 5 mg
A : Masalah teratasi
P : Rencana tindakan nomor 4 tetap dipertahankan
g. Diagnosa III
1) Tanggal 20 Maret 2001
S : - Klien menyatakan dirinya malas mandi tapi setelah dibujuk dan
dinasehati klien akhirnya bersedia mandi. Klien mau diajak
menyapu ruangan
73
74