Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Sindrom nefrotik merupakan penyakit ginjal tersering pada anak. Sindrom


nefrotik (SN) merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan proteinuria masif,
hipoalbuminemia berat, edema dengan atau tanpa hiperkolesterolemia. Sindrom
nefrotik dikarakteristikkan oleh bocornya protein yang berasal dari darah ke urin
melalui glomeruli menghasilkan proteinuria ( > 1 g/m 2/24 jam atau > 40 mg/m2/jam
protein dipstik 3+/4+), hipoalbuminemia (serum albumin <2,5 g/dL), dan edem.1,2,3,4,5,6
Insidensi sindrom nefrotik pada anak sekitar 2-7 kasus per 100.000 anak per
tahun. Di Asia insidensi sekitar 9 hingga 16 kasus per 100.000 anak per tahun dan di
Indoensia, Wila Wirya (2002) melaporkan 6 kasus per 100.000 per tahun.
Perbandinga lelaki dan perempuan adalah 2 : 1 pada penyakit dengan onset 18 bulan
hingga 6 tahun. Data dari International Study of Kidney Disease in Children (ISKDC)
menunjukkan bahwa anak-anak umur 18 bulan sampai 6 tahun memiliki gambaran
sindrom nefrotik idiopatik yang pada awalnya diterapi prednison tanpa melakukan
biopsi ginjal.7,8
Prednison merupakan drug of choice untuk sindrom nefrotik. Prednison
digunakan sejak tahun 1950 dan menurunkan angka mortalitas dari 35 % hingga
menjadi 3 %. Meskipun pada pengobatan inisial terjadi remisi total pada 94% pasien,
tetapi sebagian besar akan mengalami relaps (60%-70%) dan 50% di antaranya

adalah relaps sering. Relaps didefinisikan sebagai proteinuria melebihi 40 mg/m 2/jam
atau proteinuria dipstik 3+ selama 3 hari berturut-turut.4,5,6,9
Sindrom nefrotik relaps dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu relaps jarang
yaitu < dari 2 kali relaps dalam 6 bulan dan relaps sering yaitu 2 kali dalam 6 bulan .
Terjadinya sindrom nefrotik relaps terutama relaps sering dapat mengakibatkan
toksisitas steroid karena digunakan berlanjut ataupun prednison dosis tinggi yang
digunakan untuk mencapai remisi serta beberapa komplikasi akibat penggunaan
streoid jangka lama. 7,10,11,12,13
Pemberian prednison jangka panjang selama pengobatan sindrom nefrotik
mengganggu proses pertumbuhan, terutama pertumbuhan kartilago secara langsung
dan gangguan faktor-faktor pertumbuhan (growth factors) terutama pada sindrom
nefrotik relaps sering, selalu diberikan prednison jangka panjang yang berulang
sehingga dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan yang dapat diketahui dari
gangguan umur tulang, osteoporosis, katarak dan gastritis.7,10,11,12,13
Untuk itu perlu penatalaksanaan yang tepat untuk sindrom nefrotik relaps agar
menghindari komplikasi dari penyakit itu sendiri dan komplikasi dari penggunaan
steroid jangka lama. Berikut ini dilaporkan sebuah kasus sindrom nefrotik relaps pada
seorang anak laki-laki yang dirawat di ruang anak RSUD Ulin Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai