Nama
: Ny.EE
Umur
: 36 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jalan H. Nuhu
Pekerjaan
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Sudah menikah
Pendidikan
: SMP
RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama
Ketakutan, jantung berdebar-debar
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Seorang perempuan 36 tahun MRS dengan keluhan ketakutan dan
jantung yang berdebar-debar. Hal ini ia rasakan kurang lebih sudah 3
bulan sejak setelah ia melakukan operasi cesar anak keempatnya. Rasa
takut yang dialaminya membuatnya tidak bisa berada di tempat
keramaiaan. Bila berada di tempat yang ramai, mendengar suara yang
keras, bahakan hanya melihat tensimeterpun pasien merasa takut dan
gemetar. Keadaan ini dirasa mengganggu kegiatan sehari-hari.
Awalnya pasien mengangggap ini adalah gejala dari penyakit jantung
sehingga pasien sempat ke poli jantung hingga akhirnya dokter dari
poli jantung menyarankan untuk melakukan konsultasi ke poli jiwa.
Selain itu pasien juga biasa merasa sakit kepala. Belakangan ini pasien
juga mengalami gangguan tidur
Hendaya Disfungsi
Hendaya Sosial
(+)
Hendaya Pekerjaan
(-)
Hendaya Penggunaan Waktu Senggang
(-)
Hendaya berbahasa
(-)
Hendaya fisik
(-)
Faktor Stressor Psikososial
Pasien tidak mengatakan dengan jelas. Menurut pasien hal ini
terjadi begitu saja
Hubungan gangguan
sekarang
dengan
riwayat
penyakit
sebelumnya.
Sebelum berobat ke poliklinik jiwa pasien pernah ke poliklinik
jantung.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya.
Saat berumur 20 tahun pasien pernah mengalami trauma jatuh dari
motor yang menyebabkan kepala bagian belakangnya
terbentur.
pasien
tidak
pernah
sakit
berat
kehamilan.
Pasien
selama
bersaudara
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
Penampilan:
Tampak seorang perempuan memakai kemeja merah
marun polos, memakai celana panjang kain hitam, jilbab hitam
dan membawa tas. Postur tinggi badan pasien sekitar 150 cm,
perawakan agak kurus. Perawatan diri baik.
Kesadaran: Baik (composmentis)
Perilaku dan aktivitas psikomotor : tenang
Pembicaraan : cepat, lancar dan intonasi biasa, sesuai dengan
pertanyaan
3
Keadaan afektif
Mood
: eutimik
Afek
: sesuai
Empati
: dapat dirasakan
Gangguan persepsi
Halusinasi
Ilusi
Depersonalisasi
Derealisasi
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
E. Proses berpikir
Arus pikiran :
A.Produktivitas
B. Kontinuitas
C. Hendaya berbahasa
Isi Pikiran
A. preokupasi
: berpikir cepat
: Relevan
: Tidak ada
: pasien merasa ketakutan dan tidak
: Tidak ada
F. Pengendalian impuls
Baik
G. Daya nilai
Norma sosial
Uji daya nilai
: Baik
: Baik
Penilaian Realitas
: Baik
H. Tilikan (insight)
Derajat VI: Pasien menyadari dirinya sakit dan butuh pengobatan
dari dokter
III.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
:
didiagnosa
sebagai
Gangguan
Jiwa
Non
Psikotik.
Pada riwayat penyakit sebelumnya pasien pernah di rawat karna di
duga memiliki masalah dengan jantungnya, namun pasien tidak
merasakan perubahan yang bermakna setelah di rawat, dan
pemeriksaan status interna (tekanan darah, riwayat sakit pada
bagian dada) tidak ditemukan adanya kelainan yang mengindikasi
gangguan medis umum yang menimbulkan gangguan fungsi otak
serta dapat mengakibatkan gangguan jiwa yang diderita pasien
ini,sehingga diagnose Gangguan mental dapat disingkirkan dan
didiagnosa Gangguan Jiwa Non Psikotik Non Organik.
Berdasarkan deskripsi kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa
pasien mengalami gangguan cemas menyeluruh. Pasien pada kasus
ini merupakan pasien dengan rasa takut yang berlebihan, tidak
beralasan dan tidak realistik tehadap sesuatu hal. Adapun gejala
utama pada cemas menyeluruh: kecemasan, ketegangan motorik
(gelisah, sakit kepala, gemetaran), over aktivitas otonomik (jantung
berdebar-debar, pusing kepala).1 Pada pasien ini ditemukan hal-hal
tersebut. Berdasarkan PPDGJ III, pasien dapat digolongkan dalam
Gangguan Cemas Menyeluruh (F41.1)
Aksis II
VI.
DAFTAR MASALAH
Organobiologik
Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga pasien
memerlukan psikofarmaka.
VII.
PROGNOSIS
Ad bonam
Faktor yang mempengaruhi :
a . Keinginan yang jelas dari pasien untuk sembuh
b . adanya dukungan dari keluarga
Sosioterapi
IX.
FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakit serta
menilai efektifitas pengobatan yang diberikan dan kemungkinan
munculnya efek samping obat yang diberikan.
X. PEMBAHASAN
Gangguan cemas menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder, GAD)
merupakan kondisi gangguan yang ditandai dengan kecemasan dan kekhawatiran
yang berlebihan dan tidak rasional bahkan terkadang tidak realistik terhadap
berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari. Kondisi ini dialami hampir sepanjang
hari, . Kecemasan yang dirasakan sulit untuk dikendalikan dan berhubungan
dengan gejala-gejala somatik seperti ketegangan otot, iritabilitas, kesulitan tidur,
dan kegelisahan sehingga menyebabkan penderitaan yang jelas dan gangguan
yang bermakna dalam fungsi sosial dan pekerjaan. 4
Area otak yang diduga terlibat timbulnya GAD adalah lobus oksipitalis
yang mempunyai reseptor benzodiazepin tertinggi di otak. Basal ganglia sistem
limbik dan korteks frontal di hipotesiskan terlibat pada etiologi GAD. Pada GAD
juga diemukan sistem serotonik yang abnormal. Neurotransmiter yang berkaitan
adalah GABA, serotonin, norepinefrin, glutamat dan kolesistokinin .3
Gejala utama:3
-
hari
Penderita merasa sulit mengendalikan kekhawatirannya
Kecemasan dan kekhawatiran disertai tiga atau lebih dari enam gejala berikut:
kegelisahan, merasa mudah lelah, sulit berkonsentrasi, iritabilitas, ketegangan
DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim R, 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas
dari PPDGJ-III. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya,
Jakarta.
2. Maslim R, 2007. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik
(Psychotropic Medication). Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma
Jaya, Jakarta.
3. Redayani P, 2013. Buku Ajar Psikiatri Edisi Kedua. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta.
4. Kaplan.H.I, Sadock. B.J, 2010, Buku Ajar Psikiatri Klinis, Edisi kedua,
EGC, Jakarta