Anda di halaman 1dari 1

Mengembalikan Pengalaman Belajar yang Bermakna

dengan Flipped Classroom

Tidak sedikit kegiatan pembelajaran yang dialami banyak orang adalah


berkumpul di dalam kelas, lalu menyimak materi yang diberikan pengajar di
depan kelas, kemudian setelah selesai kelas, pengajar memberi pekerjaan rumah
untuk mengevaluasi kembali secara mandiri di luar kelas. Kegiatan pembelajaran
seperti ini biasanya ada di dalam kelas konvensional, di mana pengajar adalah
pusat dari kegiatan pembelajarannya (teacher-centered).
Meskipun pekerjaan rumah di kelas konvensional tidak selalu dikerjakan sendiri,
pekerjaan yang diberikan biasanya harus diselesaikan dengan cara berpikir
pengajarnya. Tidak jarang pengajar di kelas konvensional yang kurang terbuka
terhadap kebutuhan belajar peserta ajarnya. Hal ini membatasi kreatifitas
sehingga peserta ajar tidak merasa memiliki pekerjaan atau proyek yang harus
diselesaikan dengan penuh antusiasme. Dalam kondisi seperti ini, peserta ajar
menjadi kurang aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
Ada cara agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna dan peserta ajar
lebih aktif terlibat dalam pembelajaran. Flipped Classroom, sebuah konsep
pembelajaran yang berpusat pada peserta ajar (student-centered). Berkebalikan
dengan kelas konvensional, Flipped Classroom memberikan materi di luar kelas
lalu mengajak seluruh peserta ajar untuk mengevaluasi materi bersama-sama di
dalam kelas. Dalam kelas ini, pengajar berperan sebagai fasilitator yang
membimbing peserta ajar untuk mengolah ide-ide yang muncul setelah berusaha
memahaminya secara mandiri.
Evaluasi bersama dibangun dalam kegiatan belajar kolaboratif seperti problem
solving kelompok, atau diskusi kelompok, dimana setiap individu dapat berbagi
ide dan memecahkan masalah tanpa dibatasi oleh cara berpikir tertentu. Dengan
konsep pembelajaran seperti ini, pengajar akan menemukan kebutuhan belajar
yang berbeda di setiap peserta ajar, sehingga pengajar akan terdorong untuk
selalu memberi solusi agar setiap peserta ajar mampu berkembang lebih pesat.
Flipped Classroom mengembalikan prinsip good teaching ke dalam kelas.
Seorang fasilitator terdorong untuk menciptakan komunikasi yang baik,
meningkatkan antusiasme belajar, dan empati terhadap seluruh peserta ajarnya.
Selain itu, didukung oleh pemanfaatan teknologi terkini yang tepat, sehingga di
dalam kelas ini tercipta engagement di antara seluruh komponen kelas.

Anda mungkin juga menyukai