Pengertian BPM
Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan
kesehatan di bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien
(individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat
Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek pada saran
kesehatan atau program. (Imamah, 2012:01)
Bidan Praktek Mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk
menjalankan
prakteknya,
seperti
tempat
atau
ruangan
praktek,
yang
bermutu,
jelas
perlu
adanya
persiapan
regulasi
pelayanan
sebelumbidan melaksanakan
b.
c.
3.
Papan nama
1. .Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk
pelayan medik dasar
2. swasta harus mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil
dari nama yang
3. berjasa dibidang kesehatan, atau yang telah meninggal atau
nama lain yang sesuai dengan fungsinya.
a) Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter.
b) Tulisan blok warna hitam, dan dasarnya warna putih.
c) Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan
jelas mudah
d) terbaca oleh masyarakat .
b.
Tata ruang
1. Setiap ruang priksa minimal memiliki diameter 2 x 3 meter.
2. Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang priksa,
ruang adsministrasi/kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu,
dan kamar mandi/WC masing-masing 1 buah.
3. Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan/pencahayaan.
c.
Lokasi
2.
LSS
3.
4.
Keluarga berencana
5.
Insersi IUD
6.
Pemasangan AKBK
7.
8.
9.
b.
Thermometer
Oksigen dalam regulator
Ambu bag dengan masker resusitasi (ibu+bayi)
Masker
Pengaman mata
Sarung kaki plastik
Infus set
Standar infuse
Semprit disposable
Tempat kotoran / sampah
Tempat kain kotor
Tempat plasenta
Pot
Piala ginjal / bengkok
Sikat, sabun dan tempatnya
Kertas lakmus
Semprit glyserin
Gunting verban
Spateln lidah
IUD kit
Implant kit
Covis
Suction
Gergaji implant
Peralatan Steril
Klem pean
Klem kocher
Korentang
Gunting tali pusat
Gunting benang
Gunting episiotomy
Kateter karet / metal
Pinset anatomis
Pinset chirurgic
Speculum vagina
Mangkok metal kecil
c.
d.
e.
Obat - Obatan
Roborantia
Vaksin
Syok anafilak
3.
Adrenalin 1:1000
Anti histamine
Hidrokortison
Dopamine
Pesan Immunisas
Pesan Vitamin A
Persalinan
Tanda Bahan
2. Ada leaflet
3. Ada booklet
4. Ada majalah bidan
5. dan lainnya
b. Sarana
1.
2.
Lantai keramik
3.
4.
Ruang perawatan
5.
Dapur
6.
Kamar mandi
7.
8.
Ruang tunggu
9.
Wastafel
7.
Penyuluhan Kesehatan
2.
Konseling KB
3.
4.
Asuhan Persalinan
5.
6.
Perawatan Bayi
7.
8.
9.
10.
sistem manajemen
g. Pengembangan bertahap.
h. Business is business
2.ORGANIZING (PENGORGANISASIAN)
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugastugas pada orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan
kompetensi SDM yang dimiliki. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
kegiatan ini merupakan keseluruhan proses memilih orang-orang serta
mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orangorang itu dalam organisasi, serta mengatur mekanisme kerjanya sehingga
dapat menjamin pencapaian tujuan program dan tujuan organisasi.
Menurut George R. Terry, tugas pengorganisasian adalah
mengharmonisasikan kelompok orang yang berbeda, mempertemukan
macam-macam kepentingan dan memanfaatkan seluruh kemampuan
kesuatu arah tertentu.
Dalam pen
ACTUATING (PENGGERAKAN)
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila
tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja organisasi yang bertanggung jawab.
Untuk itu maka semua Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada harus
dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.
Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun.
Setiap pelaku organisasi harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan
peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi,
misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan. Inti
dari Actuating adalah menggerakkan semua anggota kelompok untuk
bekerja agar mencapai tujuan organisasi.
organisasi harus :
Merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan,
Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka
sendiri,
Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting
atau mendesak,
Tugas yang diberikan cukup relevan,
Hubungan harmonis antar rekan kerja.
Actuating (penggerakan) meliputi kepemimpinan dan koordinasi.
Kepemimpinan yakni gaya memimpin dari sang pemimpin dalam
mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya organisasi agar
mengarah pada pencapaian tujuan program dan organisasi. Sedangkan
koordinasi yakni suatu aktivitas membawa orang-orang yang terlibat
organisasi ke dalam suasana kerjasama yang harmonis. Dengan adanya
pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang
tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang
yang terlibat dalam mencapai tujuan. Koordinasi ini mengajak semua
sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerjasama menuju ke satu
arah yang telah ditentukan.
Manfaat pengawasan :
Dapat mengetahui sejauh mana program telah dilaksanakan
Kegiatan-kegiatan
yang
juga
termasuk
dalam
kegiatan controlling termasuk adalah evaluasi dan pelaporan. Evaluasi
merupakan suatu penilaian terhadap hasil pelaksanaan kegiatan atau
program. Dalam melakukan evaluasi haruslah menyeluruh, mencakup
capaian tujuan kegiatan, kinerja staff, pengetahuan staff, efektifitas dan
efesiensi
penganggaran
dan
proses
kegiatan.
Sedangkan
pelaporan merupakan penyampaian perkembangan hasil kegiatan atau
pemberian keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas
dan fungsi-fungsi kepada pemimpin yang lebih tinggi.
Controlling akan mengarahkan seluruh potensi organisasi yang
terlibat agar tidak melakukan penyimpangan dalam pencapaian tujuan.
Untuk itu controlling haruslah dilakukan secara bertanggung jawab dan
dengan standar organisasi, sehingga pelaku-pelaku organisasi tetap bekerja
secara maksimal dan fokus pada pencapaian tujuan organisasi.