Anda di halaman 1dari 12

16/11/2011

FISIKA MODERN

Pertemuan ke-10

LASER
Nurun Nayiroh, M.Si

Pendahuluan
LASER (Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation), adalah penguatan cahaya melalui pancaran
radiasi yang terstimulasiBerkas cahaya tersebut dihasilkan
oleh adanya rangsangan (stimulasi) dari luar berupa energi
foton yang diinteraksikan terhadap bahan aktif laser.
Laser merupakan alat yang menggunakan efek mekanika
kuantum, pancaran terstimulasi, untuk menghasilkan sebuah
cahaya yang koherens dari medium "lasing" yang dikontrol
kemurnian, ukuran, dan bentuknya.
Daya yang dihasilkan laser antara 1.000 sampai 1.000.000
kali lebih kuat dari bola pijar. Ini menghasilkan panas yang
luar biasa.

16/11/2011

Jenis-jenis Laser
Ada tiga jenis laser menurut fase bahan aktif
laser, yaitu:
- Laser zat padat, bahan aktifnya berupa zat
padat, seperti laser Ruby, Laser Nd-YAG, laser
semikonduktor (dioda);
- Laser gas, bahan aktifnya berupa gas, seperti
laser N2, laser HeNe, laser CO2; dan
- Laser zat cair, bahan aktifnya berupa zat cair,
seperti laser zat warna (dye lasers).

Karakteristik Laser
Sifat-sifat khas Laser, yaitu :
Tingkat kemonokromatisan (monochromatic) yang tinggi cahaya
yang dipancarkan 1 warna atau 1 panjang gelombang
Koherensi (coherent) yang tinggi panjang gelombang sinar laser
berada dalam fase ruang dan waktu
Tingkat keterarahan (directionality) yang tinggi sinar yang
dipancarkan sebagai sinar yang relatif sempit dalam arah tertentu
Intensitas (brigthness) yang tinggi, dan
Durasi yang pendek (short time duration) untuk laser pulsa.

Dari beberapa sifat sinar laser di atas membuatnya


lebih berbahaya dari pada cahaya biasa, karena sinar
laser dapat mendeposit banyak energi dalam area
yang kecil.

16/11/2011

Sinar Lampu Pijar vs. Laser

1.

Many wavelengths

1.

Monochromatic

2.

Multidirectional

2.

Directional

3.

Incoherent

3.

Coherent

Komponen Umum untuk Semua Laser


1.

Medium Aktif
Medium aktif dapat berupa kristal padat seperti ruby atau Nd:YAG, cairan,
dan gas seperti CO2 or Helium/Neon, atau semikonduktor seperti GaAs.
Medium aktif mengandung atom-atom yang elektron-elektronnya dapat
tereksitasi oleh sumber energi ke tingkat energi metastabil.

2.

Mekanisme Eksitasi
Mekanisme pompa energi eksitasi ke dalam medium aktif dengan satu
atau lebih dari tiga metode dasar, yaitu secara optis, listrik dan kimia.

3.

Cermin dengan refleksitansi tinggi


Sebuah cermin yang merefleksikan sinar laser 100%.

4.

Partially Transmissive Mirror


Sebuah cermin yang merefleksikan sinar laser kurang dari 100% dan
mentransmisikan sisanya.

16/11/2011

Laser Gas terdiri dari tabung yang terisi gas yang


ditempatkan pada rongga laser. Sebuah tegangan dipasang
pada tabung untuk mengeksitasi atom-atom dalam gas ke
inversi populasi. Sinar yang dipancarkan dari laser tipe gas
ini biasanya berupa gelombang kontinyu.

Sebetulnya laser merupakan perkembangan dari


MASER, huruf M singkatan dari Microwave,
artinya gelombang mikro.
Cara kerja maser dan laser adalah sama, hanya
saja bekerjanya pada panjang gelombang yang
berbeda. Laser bekerja pada spektrum infra
merah sampai ultra ungu, sedangkan maser
memancarkan gelombang elektromagnetik
dengan panjang gelombang yang jauh lebih
panjang, sekitar 5 cm, lebih pendek sedikit
dibandingkan dengan sinyal TV - UHF.

16/11/2011

Proses Pemancaran Sinar Laser


1.
2.
3.
4.
5.

6.

7.
8.

Energi diberikan pada medium aktif untuk menaikkan elektronelektron ke tingkat energi yang tidak stabil.
Atom-atom itu secara spontan hilang ke energi lebih rendah,
keadaan metastabil.
Sebuah inversi populasi tercapai ketika mayoritas atom-atom
telah mencapai keadaan metastabil.
Aksi pemancaran terjadi ketika sebuah elektron secara spontan
kembali ke keadaan dasar dan menghasilkan foton.
Jika energi dari foton ini adalah panjang gelombang yang tepat,
maka akan merangsang produksi foton lain yang mempunyai
panjang gelombang yang sama dan menghasilkan efek pancaran.
Cermin refleksi tinggi dan cermin refleksi sebagian meneruskan
reaksi dengan mengarahkan foton kembali melalui sepanjang
medium di sepanjang sumbu laser.
Cermin reflkesi sebagian mentransmisikan sejumlah kecil sinar
koheren yang kita amati sebagai sinar (laser).
Sinar Laser akan kontinyu selama terdapat energi yang diberikan
pada medium penguat.

Lasing Action Diagram


Excited State
Spontaneous
Energy Emission

Energy
Introduction

Metastable State

Stimulated Emission
of Radiation

Ground State
10

16/11/2011

11

16/11/2011

WAVELENGTHS OF MOST COMMON LASERS


Wavelength (
m)

Laser Type
Argon fluoride (Excimer-UV)
Krypton chloride (Excimer-UV)
Krypton fluoride (Excimer-UV)
Xenon chloride (Excimer-UV)
Xenon fluoride (Excimer-UV)
Helium cadmium (UV)
Nitrogen (UV)
Helium cadmium (violet)
Krypton (blue)
Argon (blue)
Copper vapor (green)
Argon (green)
Krypton (green)
Frequency doubled
Nd YAG (green)
Helium neon (green)
Krypton (yellow)
Copper vapor (yellow)

Key:

0.193
0.222
0.248
0.308
0.351
0.325
0.337
0.441
0.476
0.488
0.510
0.514
0.528
0.532

Helium neon (yellow)


Helium neon (orange)
Gold vapor (red)
Helium neon (red)
Krypton (red)
Rohodamine 6G dye (tunable)
Ruby (CrAlO3) (red)
Gallium arsenide (diode-NIR)
Nd:YAG (NIR)
Helium neon (NIR)
Erbium (NIR)
Helium neon (NIR)
Hydrogen fluoride (NIR)
Carbon dioxide (FIR)
Carbon dioxide (FIR)

0.594
0.610
0.627
0.633
0.647
0.570-0.650
0.694
0.840
1.064
1.15
1.504
3.39
2.70
9.6
10.6

0.543
0.568
0.570

UV = ultraviolet (0.200-0.400 m)
VIS = visible (0.400-0.700 m)
NIR = near infrared (0.700-1.400 m)

13

Prinsip kerja laser


Mekanisme laser melibatkan 3 proses dasar interaksi
radiasi dengan materi, yaitu serapan, pancaran spontan
(fluorensi), dan pancaran terstimulasi/terangsang
Prinsip kerja laser di atas berdasarkan postulat Einsten
(1917): pancaran imbas pada peristiwa radiasi agar
dapat menjelaskan kesetimbangan termal suatu gas
yang sedang menyerap dan memancarkan radiasi.
Menurut dia ada 3 proses yang terlibat dalam
kesetimbangan itu, yaitu : serapan, pancaran spontan
(disebut fluorensi) dan pancaran terangsang ( atau
lasing dalam bahasa Inggrisnya, artinya memancarkan
laser)

16/11/2011

1. Absorbtion (serapan)
Mula-mula sistem atom (atau molekul) berada pada
keadaan dasar (energi tingkat 1). Jika radiasi
elektromagnet (foton) yang berfrekuensi:
(bertenaga h) mengenai atom (molekul) tersebut,
maka atom akan tereksitasi ke energi tingkat 2. Proses
ini dikenal sebagai serapan dan dapat ditulis sebagai:
h (foton) + A A*
dengan A dan A* berturut-turut mewakili sebuah atom
(molekul) pada keadaan dasar dan pada keadaan tereksitasi.

Gambar 1. Proses serapan foton oleh atom (molekul)


Laju perubahan populasi (cacah atom/molekul per satuan volume)
energi tingkat 1 akibat proses serapan dapat dituliskan sebagai:

dengan W12 adalah laju serapan. Laju serapan W12 bergantung pada
rapat tenaga radiasi elektromagnet yang datang () dan dapat
ditulis sebagai:
dengan B12 adalah koefisien serapan Einstein, dan rapat tenaga
radiasi elektromagnet mengikuti rumusan Planck, yaitu

16/11/2011

2. Pancaran Spontan (Spontaneous Emission)


Mula-mula atom (molekul) berada pada keadaan
tereksitasi (energi tingkat 2). Karena E2 > E1, maka
atom (molekul) dapat mengalami transisi deeksitasi
ke energi dasar (energi tingkat 1) secara radiatif
(memancarkan foton). Proses ini terjadi tanpa
pengaruh dari luar (lingkungan sistem) dan disebut
sebagai pancaran spontan.
Proses ini dapat dituliskan sebagai:
A* A + h (foton)

Gambar 2. Proses pancaran spontan dari suatu atom (molekul)

Laju perubahan populasi energi tingkat 2 akibat pancaran spontan


dapat dituliskan sebagai:

dengan A21 adalah laju pancaran spontan atau disebut juga koefisien
pancaran spontan Einstein.

16/11/2011

3. Pancaran Terstimulasi (Stimulated Emission)


Mula-mula atom (molekul) berada pada keadaan
tereksitasi (energi tingkat 2). Pada keadaan ini, jika
sebuah foton dengan frekuensi seperti persamaan (1)
mengenai atom (molekul) ini, maka foton ini cenderung
merangsang (menstimulasi) atom untuk mengalami
deeksitasi ke energi tingkat 1 sambil memacarkan foton
yang berfrekuensi sama.
Proses ini dapat dituliskan sebagai:
h (foton) + A* A + 2 h ( 2 foton)
Gambar 3. Proses pancaran
terstimulasi dari sebuah
atom (molekul).

Laju perubahan populasi energi tingkat 2 akibat


pancaran terstimulasi dapat ditulis sebagai:

dengan W21 adalah laju pancaran terstimulasi.


Laju pancaran terstimulasi juga bergantung pada rapat
tenga radiasi elektromagnet yang datang r (n) dan
dapat ditulis sebagai:
dengan B21 adalah koefisien pancaran spontan Einstein.
Diketahui bahwa serapan dan pancaran terstimulasi
memiliki kebolehjadian yang sama, yaitu
bahwa W12 = W21 = W dan B12 = B21 = B.

10

16/11/2011

Beberapa perbedaan antara pancaran spontan dan pancaran


terstimulasi dirangkum pada Tabel 1 berikut ini:
Pancaran Spontan

Pancaran Terstimulasi

Tidak ada hubungan fase antara


Gelombang (radiasi) elektromagnet
gelombang-gelombang (radiasi)
yang dipancarkan oleh atom
elektromagnet yang dipancarkan oleh (molekul) memiliki fase yang sama
atom-atom (molekul-molekul)
dengan gelombang elektromagnet
yang datang, sehingga saling
memperkuat.
Radiasi elektromagnet (foton)
Radiasi elektromagnet (foton) yang
dipancarkan dalam arah sembarang. dipancarkan atom (molekul)
memiliki arah yang sama dengan
arah foton datang.
Laju pancaran spontan tidak
Laju pancaran terstimulasi
bergantung pada rapat tenaga
bergantung pada rapat tenaga
(intensitas) radiasi datang.
(intensitas) radiasi datang.

Cara-cara untuk mencapai keadaan inversi populasi ini antara


lain adalah pemompaan optis dan pemompaan elektris.
Pemompaan optis adalah penembakan foton, sedangkan
pemompaan elektris adalah penembakan elektron melalui
lucutan listrik.
Untuk menuju keadaan inversi populasi pemompaan ini harus
melakukan pemindahan atom ke tingkat eksitasi dengan laju
yang lebih cepat dibandingkan dengan laju pancaran
spontannya. Hal ini dapat dilakukan jika dipergunakan
medium laser yang atom-atomnya memiliki tingkat energi
yang metastabil.
Dengan demikian pada saat pemompaan terus berlangsung,
terjadilah kemacetan lalu lintas di tingkat metastabil ini,
populasinya akan lebih padat dibandingkan dengan populasi
tingkat energi di bawahnya.

11

16/11/2011

Syarat penting lainnya untuk menghasilkan laser


adalah meningkatkan nisbah laju pancaran
terangsang terhadap laju pancaran spontannya.
Nisbah tersebut mudah sekali didapat

Persamaan di atas menunjukkan bahwa rapat


energi e ( ) harus cukup besar agar laser dapat
dihasilkan.

12

Anda mungkin juga menyukai