Anda di halaman 1dari 2

AVR Servo Motor

Apa itu AVR dan mengapa/kapan kita membutuhkanya?


AVR singkatan dari Automatic Voltage Regulator, yang lebih dikenal dengan sebutan Stabilizer yang
berfungsi untuk mengatur tegangan listrik secara otomatis. Kita membutuhkan AVR/Stabilizer jika
menemukan gejala-gejala sebagai berikut (diasumsikan alat tersebut baru terpasang atau tidak
bermasalah);
1. Bola Lampu yang redup atau berkedip
2. AC (Air Conditioner) yang tidak dingin
3. Pendeknya umur alat-alat listrik yang dipakai (rusak sebelum waktu yang ditentukan oleh pabrikan).
4. Hasil Produksi yang tidak sempurna dari mesin di pabrik anda
Hal-hal tersebut disebabkan oleh perubahan tegangan pada sumber listrik di daerah anda yang tidak
menentu yang pada umumnya disebabkan oleh beban yang berlebihan di area anda.
SPESIFIKASI AVR, SERVO MOTOR MERK PASCAL
Tegangan Input :160 240Vac
Tegangan Output :220Vac +/-2%
Phase :Single Phase dan Three Phase
Frekwensi :50Hz/60Hz
Waktu Respon :4 detik pada saat 10%
penyimpangan dari input.
Efisiensi :diatas 98%
Suhu Ruangan :-5 40 derajat C
Kelembaban :0 90% tanpa kondensasi
Sistem Kontrol :DC Servo-motor
Kekuatan Dielektrik :3000V untuk 1 menit
Kapasitas : 1KVA - 1000KVA

UNIT PENTING PADA AVR


1. SENSING CIRCUIT : berfungsi menyensor tegangan generator, menyearahkan dan memfilter tegangan
dan hasil sinyal dc tsb dikirim keerror detector dan error amplifier.
2. ERROR DETECTOR: memberikan sinyal dc yang sesuai pada tegangan gen. Teg penjumlahan titik

(summing junction) dibandingkan teg referensi akan menghasilkan selisih teg. (sinyal error), kemudian
diteruskan ke error amplifier.
3. ERROR AMPLIFIER : Sinyal error akan mengemudikan power controler dg cara mengatur waktu
pelepasan pada capasitor shg membangkitkan sdt phasa untuk mengatur sinyal penyalaan pd komponen
SCR pada unit power control.
4. POWER CONTROL : Pd rangk,ini terdapat rangk.jembatan komponennya terdiri dari thyrestor (SCR).
Besaran teg
PENGATURAN TEGANGAN DENGAN AVR
1.Unit AVR terdiri : a. Sensing elemen, b. Error detector, c. Error amplifier, d. Power controller, e. Stabiltas
network.
2.Masing-masing fungsinya :
a. Sensing elemen : menyensor tegangan generator, menyearahkan dan menfilter tegangan, hasil signal
dc dikirim ke error detector dan error amplifier.
b. Error detector : memberikan sinyal dc yg sesuai dg tegangan generator. Teg. penjumlahan titik
(summing juntion) dibandingkan dg teg referensi menghasilkan selisih tegangan diteruskan keunit error
amplifier
c. Error Amplifier : mengemudikan power controler dengan cara mengatur waktu pelepasan pada
kapasitor membangkitkan sudut fasa untuk mengatur sinyal penyalaan pada komponen SCR pada unit
power control.
d. Power controler : rangkaian bridgekomponennya terdiri dari SCR, besarnya teg.dan arus output power
tergantung dari sudut penyalaan SCR.
e. Stabilitas network : menghasilkan kestabilan pada semua kondisi operasi AVR untuk mencegah
terjadinya hunting.
Sepengetahuan saya:
- Beban naik, rpm akan turun
- jika rpm tidak turun maka tidak akan ada penurunan voltase, karena prinsip dinamo jika jumlah
gulungan tetap maka yang menentukan voltase output adalah rpm (putaran rotor)
Contoh:
Jika tanpa beban (Unload) rpm diset pada 3600 rpm (60 Hz) kemudian saat diberikan beban rpm akan
turun menjadi 3000 (50 Hz). Disisi lain dengan 3600 rpm tentunya voltase genset akan melebihi dari 220
volt, kecuali sudah ada AVR terpasang yang mengontrol output tetap di 220 Hz.
Namun jika AVR tetap terpasang, walaupun rpm kita naikkan voltase akan tetap 220 volt karena dikontrol
oleh AVR, jadi berbahaya jika keduanya digabung.
Kenyataanya semua sumber tegangan ada hambatan dalam ini yang menyebabkan turun voltasenya
walau putaran tetap maka untung ngimbanginya harus di naikan medan magnetnya
itulah mengapa adanya avr meski di pembangkin listrik yang besar maupun yang kecil, dan juga harus ada
untuk mengontrol frequensi.
jadi genset yang ideal harus memepunyai dua kontrol.

Anda mungkin juga menyukai