Anda di halaman 1dari 5

Ups (Suplai daya bebas gangguan)

UPS atau Uninterruptuble Power Supply AC dan DC diperlihat pada gambar di sebelah.
Sebagaimana kita lihat komponen utamanya dari UPS AC adalah Trafo mendapatkan tegangan yang sesuai
dengan masukan battery charger.
Battery Charger selain memasok batery bank juga mensuplai inverter, keluaran inverter dimasukan lagi ke
Trafo untuk mendapat tegangan yang diperlukan peralatan sistem.
Pada gambar tersebut ada statik switch yang berfungsi mentransfer suplai dari UPS ke alternate source.
Alternate sourcenya dilengkapi dengan penyesuai tegangan. Tegangan keluaran inverter dan Alternate
source selalu dirancang dalam keadaan sinkron. Transfer tidak akan terjadi jika kedua tegangan tersebut
tidak sinkron.
Kemudian ada maintenance by pass yang berfungsi untuk memindahkan suplai dari inverter ke alternate
source dengan persyaratan statik switch sudah closed terlebih dahulu.
Mengenai prinsip kerja dari alat alat tersebut bisa dilihat dari literature atau bacaan lainnya.

Suplai daya bebas gangguan Edssel dan Gerrion (bahasa Inggris: uninterruptible power supply; UPS)
adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk Dapat
memberikan suplai daYa yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang. UPS merupakan
sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari
kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi system yang sangat penting dan
sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa
internet dan banyak lagi. Dapat dibayangkan berapa besar kerugian yang timbul akibat kegagalan daya
listrik jika sistem tersebut tidak dilindungi dengan UPS.
Page 1 of 5

Daftar isi

1 Fungsi Utama dari UPS


2 Jenis-jenis UPS berdasarkan cara kerja
o 2.1 Line-interactive UPS
o 2.2 On-line UPS
o 2.3 Off-line UPS
o 2.4 modified UPS =
3 Komponen-komponen UPS
o 3.1 Baterai
o 3.2 Rectifier (penyearah)
o 3.3 Inverter
4 Cara kerja UPS

Fungsi Utama dari UPS


1. Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama.
2. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan genset sebagai pengganti listrik
utama.
3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan back up data dan mengamankan
sistem operasi (OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam.
4. Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem komputer
baik berupa kerusakan software, data maupun kerusakan hardware.
5. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input
sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer berupa tegangan Yang stabil.
6. UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan
pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.
7. User friendly dan mudah dalam installasi.
8. Pengguna dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN dengan menambahkan beberapa aksesoris
yang diperlukan.
9. Dapat diintegrasikan dengan jaringan internet.
10. Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan pengaturan perangkat lunak UPS management.

Jenis-jenis UPS berdasarkan cara kerja

Line-interactive UPS
Pada UPS jenis ini diberi tambahan alat AVR (automatic voltage regulator) yang berfungsi mengatur
tegangan dari suplai daya ke peralatan.

On-line UPS
Pada UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah. Hal ini lebih mahal apabila
dibandingkan dengan dua jenis UPS lainnya. Dalam keadaan gangguan, suplai daya ke rectifier akan diblok
sehingga akan ada arus DC dari baterai ke inverter yang kemudian diubah menjadi AC.

Off-line UPS
UPS jenis ini merupakan UPS paling murah di antara jenis UPS yang lain. Karena rectifier dan inverter
berada dalam satu unit. Dalam keadaan gangguan, switch akan berpindah sehingga suplai daya dari suplai
utama terblok. Akibatnya akan mengalir arus DC dari baterai menuju inverter.
Page 2 of 5

modified UPS =
UPS jenis ini sementara hanya di produksi oleh para antusias engineering yg berhubungan dengan
komputer, dll bisa juga anda temukan di http://fastrepair-gsm.com

Komponen-komponen UPS

Baterai
Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis lead-acid atau jenis nikel-cadmium. Baterai ini
umumnya mampu menjadi sumber tegangan cadangan maksimal selama 30 menit.

Rectifier (penyearah)
Penyearah berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplai listrik utama. Hal ini
bermanfaat pada saat pengisian baterai.

Inverter
Kebalikan dari penyearah, inverter berfungsi untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Hal
ini dilakukan pada saat baterai pada UPS digunakan untuk memberikan tegangan ke komputer.

Cara kerja UPS


UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. (RT)UPS akan menemukan penyimpangan jalur voltase
(linevoltage) misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan juga penyimpangan yang disebabkan
oleh pemakaian dengan alat pembangkit tenaga listrik yang murah. Karena gagal, UPS akan berpindah ke
operasi on-battery atau baterai hidup sebagai reaksi kepada penyimpangan untuk melindungi bebannya
(load). Jika kualitas listrik kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi on-battery. Kalau beban
bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi tersebut, kapsitas dan umur baterai dapat bertahan lama melalui
penurunan kepekaan UPS. Kegagalan listrik sesaat akibat terputusnya aliran listrik atau akibat sambaran
petir dapat meningkatkan arus catu daya dan dapat mematikan supplay arus listrik direct current (DC) yang
menuju motherboard komputer. Kegagalan listrik sesaat tersebut dapat mempengaruhi kinerja perangkat
komputer baik pada hardware maupun software sehingga menggunakan aktivitas pengolahan data.
Gangguan hardware dapat mengakibatkan motherboard cepat rusak, berkurangnya performance system,
dan turunnya performance hardware. Sedangkan gangguan system software dapat berupa kemungkinan
operating system corrupt, data lost,dan lain sebagainya.

Pengertian dan Fungsi UPS


Uninteruptible Power Supply atau yang lebih dikenal dengan sebutan UPS, bagi
sebagian orang, istilah ini mungkin terdengar akrab. Akan tetapi seringkali orang
hanya mengenal dua jenis UPS yang memang paling mudah ditemui di pasaran.
Kedua jenis tersebut adalah UPS jenis standby dan UPS jenis online. Pada
kenyataannya, UPS masih memiliki beberapa jenis lainnya dengan keunggulan dan
kekurangannya masing-masing.
American Power Conversion (APC), pemimpin global dalam layanan critical power
dan cooling services yang juga terkenal dengan produk-produk UPSnya, memberikan
informasi dan tips mengenai ragam UPS agar para pengguna dapat lebih mengenal
Page 3 of 5

dan memilih UPS yang sesuai dengan kebutuhannya.


Standby
UPS tipe Standby merupakan tipe yang biasa digunakan oleh para pengguna
rumahan untuk disandingkan dengan PC mereka. Transfer Switch telah diatur untuk
mengambil input AC (searah) sebagai sumber daya utama, sedangkan sumber daya
cadangan diambil dari baterai atau Inverter (pada saat sumber daya utama padam).
UPS dengan tipe seperti ini mampu melakukan filtrasi terhadap gangguan daya dan
pengelolaan arus, di samping juga keuntungan bagi pengguna dari sisi rancangan
yang efisien, ukurannya yang kecil serta biaya yang harus dikeluarkan terbilang
murah.
Line Interactive
UPS tipe ini adalah yang paling sering digunakan pada unit small business,
pengembang web, dan sejumlah server yang berada di departemen pemerintahan.
Hal ini dikarenakan selain memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, tipe ini juga
memiliki kemampuan menyesuaikan voltase yang cukup baik. Bagian Inverter
(pengubah daya dari batere ke AC) selalu terhubung ke output sistem UPS. Dalam
keadaan normal, Inverter akan melakukan pengisian batere. Sedangkan dalam
keadaan listrik padam, Transfer Switch akan menutup dan mengalirkan daya dari
batere ke output UPS. Posisi Inverter yang selalu terhubung ke output memberi
tambahan penyaring daya. Hal inilah yang membuat UPS dengan tipe ini banyak
digunakan untuk server dan kondisi listrik yang tidak terlalu baik.
Double Conversion Online
Tipe ini merupakan yang paling lazim untuk UPS dengan daya lebih dari 10kVA. Tipe
ini memiliki kesamaan dengan tipe Standby. Hanya saja tipe ini memiliki sumber
tenaga utama yang terletak pada Inverter, bukan pada sumber listrik AC. Pada tipe
ini, terputusnya pasokan listrik utama tidak akan memicu sakelar transfer karena
arus listrik AC yang masuk pada bagian input tengah melakukan pengisian pada
batere yang memberikan tenaga pada Inverter yang terletak pada bagian output.
Oleh karena itu, ketika arus listrik AC terputus, arus tenaga akan segera dialihkan
tanpa mengambil jeda saat pengalihan terjadi. UPS tipe ini memperlihatkan kinerja
di atas rata-rata. Dapat dikatakan tipe ini mendekati gambaran ideal dari sebuah
UPS, sayangnya tipe ini menghasilkan panas yang cukup tinggi.
Delta Conversion Online
Diagram UPS ini merupakan bentuk teknologi Konversi Ganda (Double Conversion)
yang terah diperbaharui dan tersedia dengan daya 5kVA hingga 1.6MW. Memiliki
kemiripan dengan tipe Double Conversion, tipe ini menggunakan Inverter untuk
selalu memasok voltase. Saat pasokan tenaga terputus, tipe ini melakukan hal yang
sama dengan tipe Double Conversion.
Misalkan saja sebuah paket harus diantarkan dari lantai 4 ke lantai 5. Teknologi
Delta Conversion menghemat energi dengan cara mengantarkan paket tersebut
menurut perbedaan pada titik awal dan titik akhir saja. Delta Conversion memiliki
dua fungsi, yang pertama adalah untuk mengendalikan karakteristik power input.
Sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk mengendalikan arus pada input untuk
mengarahkan proses pengisian pada sistem baterai. Hal yang perlu diingat adalah
tipe ini meminimalisir energi yang terbuang. Selain itu, ia memiliki kompatibilitas
tinggi terhadap beragam jenis generator serta mengurangi kebutuhan akan
Page 4 of 5

penggunaan kabel.
Pada akhirnya, semua jenis UPS yang telah disebutkan di atas memiliki tujuannya
masing-masing dan tidak ada satu jenis pun yang dapat menjadi tipe yang paling
ideal. Kita harus dapat mengenal betul kebutuhan dan lingkungan tempat UPS akan
diletakkan sebelum menentukan jenis apa yang akan digunakan.
Mengacu pada kategorisasi yang dibahas sebelumnya, tabel berikut akan
mempermudah dalam melihat tipe manakah yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Tipe UPS: Standby
Keunggulan: Biaya rendah; efisiensi tinggi; desain kompak
Kekurangan: Baterai tetap terpakai saat listrik padam; tidak cocok untuk pemakaian
di atas 2kVA
Keterangan: Paling cocok untuk pengguna personal
Tipe UPS: Line Interactive
Keunggulan: Reliabilitas tinggi; efisiensi tinggi; penyesuaian voltase baik
Kekurangan: Tidak cocok untuk pemakaian di atas 5kVA
Keterangan: Tipe UPS yang paling sering digunakan dalam kondisi listrik yang tidak
menentu
Tipe UPS: Double Conversion On-Line
Keunggulan: Penyesuaian voltase yang sangat baik; mudah untuk disambungkan
secara paralel
Kekurangan: Efisiensi rendah; harganya mahal untuk tipe dengan daya di bawah
5kVA
Keterangan: Mendekati gambaran ideal UPS, tapi menghasilkan panas yang cukup
tinggi.
Tipe UPS: Delta Conversion On-line
Keunggulan: Penyesuaian voltase yang sangat baik; efisiensi tinggi
Kekurangan: Tidak cocok untuk penggunaan di bawah 5kVA
Keterangan: Efisiensi tinggi memperpanjang daur hidup perangkat saat digunakan
pada sistem yang besar (srn).

Page 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai