Anda di halaman 1dari 8

Uninterruptible Power Supply (UPS)

Suplai daya bebas gangguan (bahasa Inggris: uninterruptible power supply; UPS)
adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk
Dapat memberikan suplai daya yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang.
UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan
sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi
system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa
telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi. Dapat dibayangkan berapa
besar kerugian yang timbul akibat kegagalan daya listrik jika sistem tersebut tidak dilindungi dengan
UPS.

Fungsi Utama dari UPS


1. Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik
utama.
2. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan genset
sebagai pengganti listrik utama.
3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan back up data
dan mengamankan sistem operasi (OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur
ketika listrik utama padam.
4. Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat
mengganggu sistem komputer baik berupa kerusakan software, data maupun
kerusakan hardware.
5. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan
tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer
berupa tegangan Yang stabil.
6. UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga
memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap
sistem.
7. User friendly dan mudah dalam installasi.
8. Pengguna dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN dengan menambahkan
beberapa aksesoris yang diperlukan.
9. Dapat diintegrasikan dengan jaringan internet.
10. Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan pengaturan perangkat lunak UPS
management.

Jenis-jenis UPS berdasarkan cara kerja


Line-interactive UPS

Pada UPS jenis ini diberi tambahan alat AVR (automatic voltage regulator) yang berfungsi
mengatur tegangan dari suplai daya ke peralatan.

On-line UPS

Pada UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah. Hal ini lebih mahal
apabila dibandingkan dengan dua jenis UPS lainnya. Dalam keadaan gangguan, suplai daya
ke rectifier akan diblok sehingga akan ada arus DC dari baterai ke inverter yang kemudian
diubah menjadi AC.

Off-line UPS

UPS jenis ini merupakan UPS paling murah di antara jenis UPS yang lain. Karena rectifier
dan inverter berada dalam satu unit. Dalam keadaan gangguan, switch akan berpindah
sehingga suplai daya dari suplai utama terblok. Akibatnya akan mengalir arus DC dari baterai
menuju inverter.

Modified UPS

UPS jenis ini sementara hanya di produksi oleh para antusias teknik yang berhubungan
dengan komputer.
Komponen-komponen UPS
Baterai

Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis lead-acid atau jenis nikel-cadmium.
Baterai ini umumnya mampu menjadi sumber tegangan cadangan maksimal selama 30 menit.

Rectifier (penyearah)

Penyearah berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplai listrik utama. Hal
ini bermanfaat pada saat pengisian baterai.

Inverter

Kebalikan dari penyearah, inverter berfungsi untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi
arus AC. Hal ini dilakukan pada saat baterai pada UPS digunakan untuk memberikan
tegangan ke komputer.

Cara kerja UPS


UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. (RT)UPS akan menemukan penyimpangan jalur voltase
(linevoltage) misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan juga penyimpangan yang
disebabkan oleh pemakaian dengan alat pembangkit tenaga listrik yang murah. Karena gagal, UPS
akan berpindah ke operasi on-battery atau baterai hidup sebagai reaksi kepada penyimpangan untuk
melindungi bebannya (load). Jika kualitas listrik kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi
on-battery. Kalau beban bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi tersebut, kapsitas dan umur
baterai dapat bertahan lama melalui penurunan kepekaan UPS. Kegagalan listrik sesaat akibat
terputusnya aliran listrik atau akibat sambaran petir dapat meningkatkan arus catu daya dan dapat
mematikan supplay arus listrik direct current (DC) yang menuju motherboard komputer. Kegagalan
listrik sesaat tersebut dapat mempengaruhi kinerja perangkat komputer baik pada hardware
maupun software sehingga menggunakan aktivitas pengolahan data. Gangguan hardware dapat
mengakibatkan motherboard cepat rusak, berkurangnya performance system, dan turunnya
performance hardware. Sedangkan gangguan system software dapat berupa kemungkinan operating
system corrupt, data lost,dan lain sebagainya.

Tulisan Lain Tentang UPS

Apa itu UPS – Uninterruptible Power Supply


Apa itu UPS | Pernahkah kita, ketika lagi seru-serunya berkarya dan berkolaborasi serta
dalam high mood, tiba tiba aliran listrik kita kena interupsi atau tiba tiba aliran listriknya
terputus, dan makin tambah lebih nggak serunya lagi, pekerjaan atau progress yang
dikerjakan belum tersimpan atau belum sempat disimpan.. atau bahkan dalam proses
disimpan ?
Auto low-mood, padahal deadline semakin mendekat di depan mata. Selain itu juga akan
cepat merusak semua perangkat tempur kita yang tentunya akan menjadi tambahan biaya
investasi yang tentunya di luar rencana.

Di negara seperti kita saat ini, gangguan suplay listrik bukan sesuatu hal yang aneh. Bahkan
di negara maju pun, gangguan transmisi listrik yang mengakibatkan terputusnya aliran listrik
masih terjadi, baik faktor alam maupun akibat intervensi manusia.

Belum lama terjadi, hampir separuh pulau Jawa kehilangan suplai listrik atau terjadi
pemadaman listrik akibat pohon sengon, dan sebelumnya pernah terjadi akibat trafo gardu
induknya rusak yang mengakibatkan terjadinya pemadaman total.

Nah.. bagaimana cara mengatasi dan solusinya? minimal ketika terjadi pemadaman listrik,
kita masih sempat untuk menyimpan progress dan update pekerjaan atau proyek yang sedang
dikerjakan dengan baik dan proper serta menjaga peralatan tempur kita dari hard shutdown
karena tetiba kehilangan daya listriknya.

UPS atau Uninterruptible Power Supply atau bisa diartikan juga akronimnya dengan
Uninterruptible Power Source adalah solusinya.

Sepertinya tidak signifikan menggunakan UPS ini, tapi akan signifikan dan menjadi penting
serta terasa benefitnya ketika terjadi kejadian pemadaman listrik tidak terjadwal, sehingga
kita meminimalisir segala resiko yang terjadi.

Apa itu UPS ? Yuukk.. kita coba kupas sedikit.

Apa itu UPS ?

Uninterruptible Power Supply (UPS) atau dalam bahasa Indonesia daya tak terputus atau
sumber daya tak terputus, adalah peralatan listrik yang menyediakan daya darurat ke beban
ketika sumber daya input atau daya listrik mati atau padam.

UPS berbeda dari sistem tenaga tambahan atau darurat atau generator siaga karena akan
memberikan perlindungan yang hampir seketika dari gangguan daya input dengan memasok
energi yang disimpan dalam baterai, superkapasitor, atau fly wheels.

Waktu kerja pada baterai dari sebagian besar sumber daya yang tidak pernah terputus relatif
singkat (hanya beberapa menit) tetapi cukup untuk memulai sumber daya siaga atau
mematikan peralatan yang dilindungi dengan benar. Ini adalah jenis sistem tenaga
berkelanjutan.
UPS biasanya digunakan untuk melindungi perangkat keras seperti komputer, pusat data,
peralatan telekomunikasi, atau peralatan listrik lainnya dimana gangguan daya yang tidak
terduga dapat menyebabkan cedera, kematian, gangguan bisnis yang serius, atau kehilangan
data.

Ukuran unit UPS beragam, mulai dari unit yang dirancang untuk melindungi satu komputer
tanpa monitor video (peringkat sekitar 200 volt-ampere) hingga unit besar yang memberi
daya pada seluruh pusat data atau gedung.

Terdapat UPS terbesar di dunia, Battery Electric Storage System (BESS) 46-megawatt, di
Fairbanks, Alaska yang dapat menggerakkan seluruh kota dan komunitas pedesaan terdekat
selama pemadaman. Peran utama dari setiap UPS adalah menyediakan daya jangka pendek
ketika suplay sumber daya listrik gagal.

Sebagian besar unit UPS juga mampu dalam berbagai tingkat untuk memperbaiki masalah
listrik umum, diantaranya :

 Lonjakan tegangan atau tegangan berlebih yang berkelanjutan dan penurunan tegangan
input sesaat atau berkelanjutan (ini juga menjadi masalah dibanya wilayah di negara kita).
 Voltage Sag Noise, yang didefinisikan sebagai transien atau osilasi frekuensi tinggi, biasanya
disuntikkan ke dalam saluran oleh peralatan di dekatnya yang mengakibatkan
ketidakstabilan frekuensi listrik.
 Distorsi harmonik, didefinisikan sebagai penyimpangan dari bentuk gelombang sinusoidal
ideal yang diharapkan pada telepon.

Beberapa produsen unit UPS mengkategorikan produk mereka sesuai dengan jumlah masalah
terkait permasalahan daya listrik yang mampu mereka atasi.

Form Factor (Bentuk dan Ukuran) UPS

UPS hadir dalam beberapa bentuk dan ukuran, disesuaikan dengan penggunaan dan
aplikasinya. Sistem UPS yang lebih kecil hadir dalam beberapa bentuk dan ukuran yang
berbeda. Namun, dua bentuk yang paling umum adalah tower / menara dan rack-mount.

Model menara / tower berdiri tegak di atas tanah atau di atas meja atau rak dan biasanya
digunakan di workstation jaringan atau aplikasi komputer desktop. Model pemasangan pada
rak (rack mount) dapat dipasang pada penutup rak standar 19 inci dan dapat membutuhkan
mulai dari 1U hingga 12U (unit rak). Mereka biasanya digunakan dalam aplikasi server dan
jaringan.

Beberapa perangkat menampilkan antarmuka pengguna yang mampu berputar 90°, sehingga
memungkinkan perangkat dipasang secara vertikal di tanah atau horizontal seperti yang akan
sering kita temukan di rak.

Tiga jenis utama baterai UPS:

 Valve Regulated Lead Acid (VRLA),


 Baterai Flooded Cell atau VLA,
 Baterai Lithium Ion.
Jangka waktu untuk UPS yang dioperasikan dengan baterai tergantung pada jenis dan ukuran
baterai dan laju pengosongan, dan efisiensi inverter. Kapasitas total baterai timbal-asam
adalah fungsi dari laju pelepasannya, yang dijelaskan sebagai hukum Peukert.

Produsen atau manufaktur menyediakan peringkat waktu kerja dalam hitungan menit untuk
sistem UPS yang dikemas. Untuk sistem yang lebih besar (seperti untuk pusat data)
memerlukan perhitungan beban yang terperinci, efisiensi inverter dan karakteristik baterai
untuk memastikan daya tahan yang diperlukan tercapai.

Jenis-jenis UPS terbagi dalam beberapa tipe yang menghasilkan karakteristik kinerja
berbeda :

 Standby
 Line Interactive
 Double Conversion On-Line
 Delta Conversion On-Line

UPS tipe Standby

Tipe ini biasa digunakan oleh para pengguna rumahan untuk disandingkan dengan PC
mereka. UPS dengan tipe seperti ini mampu melakukan filtrasi terhadap gangguan daya dan
pengelolaan arus, selain itu rancangannya efisien, ukurannya kecil serta murah.

UPS tipe Line Interactive

UPS tipe ini adalah yang paling sering digunakan pada unit small business, pengembang web,
dan sejumlah server yang berada di departemen pemerintahan. Sebab, selain memiliki tingkat
reliabilitas yang tinggi, tipe ini juga memiliki kemampuan menyesuaikan voltase yang cukup
baik.

UPS ini memiliki Inverter yang selalu terhubung ke output sistem UPS untuk mengubah daya
dari batere ke AC. Dalam keadaan normal, Inverter akan melakukan pengisian batere.
Sedangkan dalam keadaan listrik padam, Transfer Switch akan menutup dan mengalirkan
daya dari batere ke output UPS.

Posisi Inverter yang selalu terhubung ke output memberi tambahan penyaring daya. Hal
inilah yang membuat UPS dengan tipe ini banyak digunakan untuk server dan kondisi listrik
yang tidak terlalu baik.

UPS tipe Double Conversion On-Line

Tipe ini merupakan yang paling lazim untuk UPS dengan daya lebih dari 10kVA. Tipe ini
memiliki kesamaan dengan tipe Standby. Hanya saja tipe ini memiliki sumber tenaga utama
yang terletak pada Inverter, bukan pada sumber listrik AC.

Pada tipe ini, terputusnya pasokan listrik utama tidak akan memicu sakelar transfer karena
arus listrik AC yang masuk pada bagian input tengah melakukan pengisian pada batere yang
memberikan tenaga pada Inverter yang terletak pada bagian output.

Oleh karena itu, ketika arus listrik AC terputus, arus tenaga akan segera dialihkan tanpa
mengambil jeda saat pengalihan terjadi. UPS tipe ini memperlihatkan kinerja di atas rata-rata.
Dapat dikatakan tipe ini mendekati gambaran ideal dari sebuah UPS, sayangnya tipe ini
menghasilkan panas yang cukup tinggi.

UPS tipe Delta Conversion On-Line

Hampir sama dengan tipe Double Conversion, tipe Delta menggunakan Inverter untuk selalu
memasok voltase. Saat pasokan tenaga terputus, tipe ini melakukan hal yang sama dengan
tipe Double Conversion.

Delta Conversion memiliki dua fungsi, yang pertama adalah untuk mengendalikan
karakteristik power input. Sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk mengendalikan arus
pada input untuk mengarahkan proses pengisian pada sistem baterai.

Hal yang perlu diingat adalah tipe ini meminimalisir energi yang terbuang. Selain itu, ia
memiliki kompatibilitas tinggi terhadap beragam jenis generator serta mengurangi kebutuhan
akan penggunaan kabel.

Keunggulan dan kekurangan tipe-tipe UPS tersebut adalah sebagai berikut :


Standby

 Keunggulan : biaya rendah; efisiensi tinggi; desain kompak.


 Kekurangan : baterai tetap terpakai saat listrik padam; tidak cocok untuk pemakaian di atas
2kVA.
 Keterangan : paling cocok untuk pengguna personal.

Line Interactive

 Keunggulan : reliabilitas tinggi; efisiensi tinggi; penyesuaian voltase baik.


 Kekurangan : tidak cocok untuk pemakaian di atas 5kVA.
 Keterangan : tipe UPS yang paling sering digunakan dalam kondisi listrik yang tidak menentu.

Double Conversion On-Line

 Keunggulan : penyesuaian voltase yang sangat baik; mudah untuk disambungkan secara
paralel.
 Kekurangan : efisiensi rendah; harganya mahal untuk tipe dengan daya di bawah 5kVA.
 Keterangan : mendekati gambaran ideal UPS, tapi menghasilkan panas yang cukup tinggi.

Delta Conversion On-line

 Keunggulan : penyesuaian voltase yang sangat baik; efisiensi tinggi.


 Kekurangan : tidak cocok untuk penggunaan di bawah 5kVA.
 Keterangan : efisiensi tinggi memperpanjang daur hidup perangkat saat digunakan pada
sistem yang besar.

UPS dan BIM

Selain sebagai bagian dari Objek BIM (BIM object), UPS juga bermanfaat untuk menjaga
kelangsungan proses kerja kolaboratif dan kerja kreatif para Profesional BIM melalui
penjagaan ketersediaan energi untuk mensuplai peralatan kerja mereka dan mencegah
terjadinya kerusakan akibat pengaruh dari beberapa permasalahan ketidakstabilan listrik yang
disebabkan oleh banyak faktor yang juga sudah sempat dijelaskan di atas.

Selain itu, UPS menjaga kita semua dari kerja yang terinterupsi, sehingga menyebabkan kita
kehilangan mood dan juga keberlanjutan pada pekerjaan serta kolaborasi yang menjadi ikut
bermasalah akibat terinterupsi oleh permasalahan listrik ini.

Jadi, UPS ini juga sangat penting bagi para BIMers yang tinggal di daerah, dimana pasokan
listriknya belum stabil, sehingga proses kerja kolaboratif dan kreatif kita tidak terganggu.
Begitu listrik utama mati, tidak tetiba ikut mati sampai generator hidup dan stabil, atau
minimal pekerjaannya dapat disimpan dengan baik dan tidak kehilangan ritme kerja akibat
ketiadaan suplai energi listrik yang hilang secara tiba-tiba.

So.. jangan sampai mati gaya akibat hilang listrik ketika ngeBIM.. pake UPS ya. Have nice
and lovely BIM ya.. tetap sehat dan jaga jarak.. always Happy BIM..
(Archilantis)

Anda mungkin juga menyukai