Pengertian Stavolt
Stavolt adalah singkatan dari Stabilizer Voltage yang artinya
merupakan sebuah alat untuk menstabilkan tegangan. alat ini biasanya
digunakan untuk mensetabilkan tegangan listrik, yang mana tegangan itu
terlalu tinggi sehingga kita juga membutuh kan apa itu yang rik di rumah kita
tiba tiba meloncat hingga 230V,.Maka Stavolt akan menetaralisir sehingga
arus output ke alat alat elektro kita tetap 220V. Stavolt juga merupakan bagian
penting dalam berjalan nya komputer yang mana penggunaan
komputer/Laptop yang lebih dari 2, Yang mana bisa mengoptimalkan
tegangan yang masuk ke CPU dan Monitor
2. Fungsi Stavolt
Fungsi stavolt adalah sebagai alat yang menjaga stabilitas tegangan
yang berasal dari instalasi listrik PLN sehingga beban listrik dapat
memperoleh aliran listrik yang lebih stabil. Umumnya, berbagai rumah tangga
di Indonesia mempunyai tegangan kurang dari 200 Volt yang mengalir ke
sistem instalasi rumah. Stavolt berguna untuk menjaga tegangan tersebut tetap
stabill sehingga suatu alat elektronik dapat berfungsi dengan baik dengan
aliran arus listrik yang mencukupi. Biasanya, alat ini digunakan untuk
menjaga kulkas atau TV sehingga tidak akan mengakibatkan listrik mati
karena membutuhkan tegangan yang tinggi.
3. Jenis-jenis Stavolt
Alat yang satu ini tersedia dalam 2 jenis yang berbeda. Kedua jenis
tersebut dibedakan dari proses kerja yang dilakukan untuk menstabilkan
listrik. Kedua jenis tersebut adalah jenis motor dan relay.
7. Pegertian UPS
UPS adalah singkatan dari Uninterruptible Power Supply, dimana
dalam bahasa Indonesia disebut dengan suplai daya bebas gangguan. Secara
singkat, pengertian UPS adalah suatu perangkat yang berfungsi sebagai alat
untuk menyimpan dan menyediakan daya alternatif (backup) ketika peralatan
elektronik kehilangan daya listrik dari sumber utamanya secara tiba-tiba.
Perangkat UPS ini juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengatur
arus listrik yang diterima oleh perangkat elektronik menjadi lebih stabil.
Dengan adanya perangkat UPS maka peralatan elektronik yang terhubung
dengannya akan menjadi lebih aman dari kerusakan akibat dari arus listrik
yang tidak stabil atau tiba-tiba terputus.
Namun, perangkat UPS ini hanya dapat menyediakan daya listrik
dalam jangka waktu yang relatif singkat. Sebuah Uninterruptible Power
Supply (UPS) dengan daya 600 watt pada umumnya dapat memberikan daya
listrik pada sebuah perangkat elektronik dengan kebutuhan daya 400 watt
hanya selama 10-17 menit saja.
9. Komponen UPS
a. Baterai, yaitu bagian UPS yang dapat menyimpan daya listrik dan dapat
digunakan sebagai sumber listrik alternatif selama 10 – 30 menit. Baterai
pada UPS biasanya berjenis lead-acid atau nikel-cadmium.
b. Rectifier, yaitu komponen penyearah pada UPS yang berfungsi untuk
mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplai listrik utama. Rectifier
bekerja pada saat pengisian baterai dilakukan.
c. Inverter, yaitu komponen UPS yang berfungsi untuk mengubah arus DC
dari baterai menjadi arus AC. Inverter bekerja ketika UPS dipakai untuk
memberikan daya listrik ke perangkat elektronik.
Jenis UPS yang pertama dan yang paling umum dalam sistem yang
lebih kecil adalah Standby atau Offline UPS. Jenis UPS ini pada
umumnya digunakan untuk penggunaan pribadi, misalnya untuk
komputer. Jenis UPS ini bekerja dengan cara menunggu waktu untuk
beroperasi. Ketika terjadi tegangan yang tidak stabil atau listrik padam,
Standby UPS akan mengambil alih secara otomatis. Standby UPS
memiliki rectifier dan inverter di dalam satu unit. Jenis UPS ini akan
memblok suplai daya utama dan switch akan berpindah saat terjadi
gangguan, sehingga arus DC mengalir dari baterai menuju inverter.
b. Line-Interactive UPS
Line-Interactive UPS merupakan jenis UPS yang banyak ditemukan
dalam infrastruktur bisnis skala kecil. Jenis UPS ini bekerja dengan cara
yang mirip dengan Standby UPS tetapi dengan kemampuan yang lebih
baik dalam mengatur tegangan secara otomatis. Pada Line-Interactive UPS
terdapat monitor yang dapat memantau pasokan listrik yang masuk dan
mendeteksi tegangan rendah atau tegangan tinggi. Jenis UPS ini
dilengkapi dengan alat AVR (automatic voltage regulator) dimana
fungsinya untuk mengatur tegangan dari suplai daya ke perangkat
elektronik.
c. Online Double-Conversion UPS
Line-Interactive UPS merupakan jenis UPS yang banyak ditemukan
dalam infrastruktur bisnis skala kecil. Jenis UPS ini bekerja dengan cara
yang mirip dengan Standby UPS tetapi dengan kemampuan yang lebih
baik dalam mengatur tegangan secara otomatis. Pada Line-Interactive UPS
terdapat monitor yang dapat memantau pasokan listrik yang masuk dan
mendeteksi tegangan rendah atau tegangan tinggi. Jenis UPS ini
dilengkapi dengan alat AVR (automatic voltage regulator) dimana
fungsinya untuk mengatur tegangan dari suplai daya ke perangkat
elektronik.