Anda di halaman 1dari 3

10/4/2016

Uninterruptible power supply (disingkat UPS)

Uninterruptible power supply


By Efri Suhartono (FTE TelU)

adalah perangkat yang biasanya menggunakan


baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk
Dapat memberikan suplai daYa yang tidak
terganggu untuk perangkat elektronik yang
terpasang.
UPS akan menjadi system yang sangat penting dan sangat
diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa
telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan
banyak lagi.

Fungsi Utama dari UPS


Dapat memberikan energi listrik sementara ketika
terjadi kegagalan daya pada listrik utama.
Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk
segera menghidupkan genset sebagai pengganti listrik
utama.
Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk
segera melakukan back up data dan mengamankan
[[sistem operasi] (OS) dengan melakukan shutdown
sesuai prosedur ketika listrik utama padam.
Mengamankan sistem komputer dari gangguangangguan listrik yang dapat mengganggu sistem
komputer baik berupa kerusakan software, data maupun
kerusakan hardware.

Jenis-jenis UPS berdasarkan cara kerjanya


Line-interactive UPS
Pada UPS jenis ini diberi tambahan alat AVR (automatic
voltage regulator) yang berfungsi mengatur tegangan
dari suplai daya ke peralatan.
On-line UPS
Pada UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang
terpisah. Hal ini lebih mahal apabila dibandingkan
dengan dua jenis UPS lainnya. Dalam keadaan gangguan,
suplai daya ke rectifier akan diblok sehingga akan ada
arus DC dari baterai ke inverter yang kemudian diubah
menjadi AC.

Fungsi utama UPS


UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika
terjadi perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output
yang digunakan oleh sistem komputer berupa tegangan Yang
stabil.
UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap
dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk
mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.
User friendly dan mudah dalam installasi.
Pengguna dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN
dengan menambahkan beberapa aksesoris yang diperlukan.
Dapat diintegrasikan dengan jaringan internet.
Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan pengaturan
perangkat lunak UPS management.

Jenis-Jenis UPS
Off-line UPS
UPS jenis ini merupakan UPS paling murah diantara
jenis UPS yang lain. Karena rectifier dan inverter berada
dalam satu unit. Dalam keadaan gangguan, switch akan
berpindah sehingga suplai daya dari suplai utama
terblok. Akibatnya akan mengalir arus DC dari baterai
menuju inverter.

10/4/2016

Cara kerja UPS

Komponen-komponen UPS
Baterai
Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis lead-acid
atau jenis nikel-cadmium. Baterai ini umumnya mampu
menjadi sumber tegangan cadangan maksimal selama 30
menit.
Rectifier (penyearah)
Penyearah berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus
DC dari suplai listrik utama. Hal ini bermanfaat pada saat
pengisian baterai.
Inverter
Kebalikan dari penyearah, inverter berfungsi untuk mengubah
arus DC dari baterai menjadi arus AC. Hal ini dilakukan pada
saat baterai pada UPS digunakan untuk memberikan tegangan
ke komputer.

Karena gagal, UPS akan berpindah ke operasi on-battery


atau baterai hidup sebagai reaksi kepada penyimpangan
untuk melindungi bebannya (load). Jika kualitas listrik
kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi onbattery.
Kalau beban bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi
tersebut, kapsitas dan umur baterai dapat bertahan lama
melalui penurunan kepekaan UPS.

Besar Tegangan Output Rectifier

CONTOH : UPS IPM 37,5 KW

1. Untuk Tegangan Floating : 270 V (2,25 V/sel)


2. Untuk Tegangan Recharge : 282 V (2,35 V/sel)
tergantung pengaturannya.

SBS

30
RECTIFIER

UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. (RT)UPS akan


menemukan penyimpangan jalur voltase (linevoltage)
misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan juga
penyimpangan yang disebabkan oleh pemakaian dengan
alat pembangkit tenaga listrik yang murah.

INVERTER

ACCUMULATOR

OUTPUT INVERTER
Berupa tegangan AC sebesar 220 VAC 3% dan frekwensi
50 Hz 1% yang dilewatkan melalui suatu rangkaian
elektronik static bypass, untuk selanjutnya langsung
menuju ke beban yang membutuhkan

Prinsip Kerja pada Posisi Normal Reserve


Apabila terjadi suatu gangguan atau UPS dalam
rangka pemeliharaan maka power supply untuk
beban tidak dilewatkan ke UPS melainkan
langsung dari PLN menuju ke beban
Switch A dan B pada maintenance switch tetap
NC sedangkan switch C tetap NO sedangkan
static bypass pindah dari posisi 1 ke posisi 2

Prinsip Kerja pada Posisi Test atau Bypass


Maintenance switch digerakkan secara manual
ke posisi test atau bypass dimana maksudnya
adalah untuk melakukan pemeliharaan atau
perbaikan
Switch A dan B menjadi NO sementara itu
switch C menjadi NC
Akibatnya catuan PLN langsung ke beban

10/4/2016

Anda mungkin juga menyukai