BAB
APLIKASI EKTRONIKA DAYA
VIII
TUJUAN:
Agar mahasiswa memahami penjelasan dan konsep tentang aplikasi
elektronika daya pada industry dan residential.
Mahasiswa memahami konsep UPS, lampu darurat, lampu balas,
pengatur kecepatan motor DC, system transmisi HVDC
kecepatan aliran fluida gas dan minyak, pengaturan tekanan pada mesin pompa,
blower, pengaturan kipas dan lain sebagainya
Gambar 8.2 Bentuk Fisik UPS di beberapa aplikasi lainnya, dimana jika sumber
pasaran
catuan terputus akan memberikan kerugian sehingga
dibutuhkan suatu system yang dapat menjaga power supply tetap kontinyu.
Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan suatu rangkaian yang mampu
merubah energy listrik dalam bentuk DC menjadi energy dalam bentuk AC. UPS
berfungsi untuk menyimpan energy dalam bentuk DC dan menyalurkannya dalam
bentuk gelombang AC ke beban. Secara umum ada beberapa kelebihan dari UPS
diantaranya:
Menstabilkan tegangan output pada saat tegangan utama (PLN) berubah.
Meyediakan tegangan dan frekuensi yang konstan untuk penggunaan
beban yang sensitive.
Menekan tegangan transien (tegangan spike dari PLN).
Menyediakan daya yang tetap pada setiap kondisi.
Secara umum sistem kerja UPS dapat dilihat pada Gambar 8.3 dimana
sumber AC baik satu fasa atau tiga fasa dirubah ke dalam bentuk DC untuk
disimpan ke battery namun disaat yang bersamaan tegangan yang telah
disearahkan tersebut dapat digunakan sebagai input inverter (pada saat sumber
AC dalam keadaan aktif), jika tegangan sumber (PLN) dalam keadaan mati maka
energy yang disimpan pada baterai akan digunakan sebagai catuan, dengan
menggunakan inverter sumber DC tersebut dapat dirubah menjadi sumber AC.
Jika beban sangat sensitive terhadap noise maka dibutuhkan suatu filter
untuk menghilangkan noise tersebut sebelum dihubungkan dengan beban, untuk
merubah dari posisi normal ke baterai digunakan saklar statik. Berdasarkan
susunan blok konfigurasi UPS dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi
diantaranya:
1. UPS sistem on-line
2. UPS sistem off-line
3. UPS sistem line- intractive
Blok diagram ups sistim on-line dapat dilihat pada Gambar 8.4 pada
kondisi ini beban selalu terhubung dengan inverter melalui switch statik UPS,
switch statik ini pada kondisi normal selalu dalam keadaan on dan akan mati
atau off jika sistem dalam kondisi tidak normal. Saklar statik utama (main static
switch) pada kondisi normal selalu dalam keadaan off dan hanya digunakan jika
dilakukan baypass dari sumber utama langsung ke beban. Sistem kerja rangkaian
pada Gambar 8.4 dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
Secara blok diagram rangkaian UPS on-line dengan rangkain UPS off-line
tidak memiliki perbedaan namun dari sistem kerja rangkaian UPS off-line
memiliki kondisi normally On pada main static switch-nya, rangkaian ini akan
menghubungkan sumber (PLN) dengan beban dalam kondisi normal, disaat yang
bersamaan baterai akan di charge. Jika sumber (PLN) mati maka UPS static
switch akan aktif sehingga energi yang tersimpan di batterai akan diberikan ke
beban dengan terlebih dahulu merubah ke bentuk AC dengan menggunakan
inverter.
UPS line interactive
Rangkaian Sistem lampu darurat yang sangat sederhana dapat dilihat pada
Gambar 8.9, rangkaian ini banyak digunakan pada aplikasi rumah tangga. Secara
umum rangkaian ini bekerja dengan cara terlebih dahulu menurunkan tegangan
dengan menggunakan transformator, pada saat sumber utama (PLN) dalam
keadaan on dioda D1, dan D2 akan menyearahka tegangan yang telah diturunkan
tadi menjadi tegangan DC gelombang penuh yang akan mengaktifkan lampu.
Pada kondisi ini baterai akan dicharge dengan menggunakan penyearah
D3 sementara R1 difungsikan sebagai pembatas arus yang akan digunakan untuk
pengisian baterai. Jika pada kondisi PLN mati energi yang ada pada baterai akan
di berikan ke lampu melewati SCR1 dimana SCR1 ini berfungsi sebagai saklar.
8.3 Lampu balas elektronik
menggunakan arus searah pada tahun 1882. Terdapat 2 jenis teknologi konverter
AC/DC/AC yang digunakan pada sistem HVDC saat ini yaitu:
Pemilihan konfigurasi sangat bergantung pada kondisi lokal, tujuan, dan faktor
ekonomi. Baik VSC ataupun CSC-HVDC dapat menggunakan konfigurasi yang
sama, modifikasi dapat dilakukan bergantung kondisi lokal masing-masing.
Back-to-back : Konfigurasi ini ditunjukkan pada Gambar 8.16. Pada konfigurasi ini
gardu induk konverter berada pada lokasi yang sama dan tidak menggunakan saluran
arus searah jarak jauh. Umumnya konfigurasi ini berfungsi sebagai interkoneksi
frekuensi antara dua sistem arus bolak-balik yang berdekatan, walaupun konfigurasi
ini juga bisa dipakai pada interkoneksi dua sistem arus bolak-balik yang memiliki
frekuensi yang sama.
Monopolar : Konfigurasi ini ditunjukkan pada Gambar 8.17. Pada konfigurasi ini dua
gardu induk konverter dipisahkan menggunakan satu saluran arus searah berjarak
jauh, berbeda dengan konfigurasi back-to-back yang hanya membutuhkan satu lokasi
saja. Saluran arus searah yang dipakai hanya memiliki 1 kutub tegangan, bisa positif
saja atau negatif saja, sehingga tanah diperlukan sebagai saluran balik arus.
Bipolar : Konfigurasi ini ditunjukkan pada Gambar 8.18. Pada konfigurasi ini dua
gardu induk konverter dipisahkan menggunakan dua saluran arus bolak-balik yang
berbeda kutub tegangan, satu positif dan satu lagi negatif. Relatif terhadap tanah,
konfigurasi bipolar merupakan dua buah konfigurasi monopolar yang berbeda kutub
tegangan, sehingga masing-masing monopolar dapat dioperasikan secara independen.
Pada keadaan normal arus yang mengalir melalui tanah akan bernilai nol akibat dua
kutub monopolar yang berbeda. Keunggulan konfigurasi ini adalah salah satu kutub
tegangan tetap dapat beroperasi ketika kutub tegangan yang lainnya tidak beroperasi
akibat gangguan atau alasan lain. Reliabilitas konfigurasi ini lebih baik daripada
konfigurasi monopolar.
Transmisi jarak jauh : Pada transmisi daya besar dengan jarak yang jauh, HVDC
memberikan alternatif yang kompetitif secara ekonomi terhadap sistem transmisi arus
bolak-balik Terlepas dari adanya tambahan rugi-rugi akibat penggunaan konverter
dibandingkan pada sistem arus bolak-balik, rugi-rugi saluran pada transmisi HVDC
bisa lebih kecil 30%-50% dari ekuivalen saluran arus bolak-balik pada jarak yang
sama. Pada jarak yang sangat jauh, sistem transmisi arus bolak-balik membutuhkan
gardu induk di tengah saluran dan juga kompensasi reaktif, dibandingkan dengan
transmisi arus searah yang tidak memerlukan gardu induk intermediet. Jarak tipikal
yang dianggap pemakaian sistem HVDC akan menguntungkan secara ekonomis
daripada transmisi arus searah adalah sekitar 500 km keatas.
Penggunaan kabel : Pada kasus jika penggunaan kabel diperlukan, seperti pada
transmisi yang melewati laut, atau transmisi yang dirancang bawah tanah,
penggunaan HVDC memberikan keuntungan lebih secara ekonomis daripada
penggunaan kabel arus bolak-balik. Permasalahan lain pada penggunaan kabel
dengan sistem arus bolak-balik adalah penurunan kapasitas daya kabel karena jarak
yang jauh akibat daya reaktif yang cukup tinggi. Ini dikarenakan karakteristik kabel
yang memiliki kapasitansi yang lebih besar dan induktansi yang lebih kecil daripada
ekuivalen konduktor udara.
8.6 Kesimpulan
Setelah membaca aplikasi elektronika daya pada Bab IIX ini maka dapat ambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Elektronika daya banyak digunakan pada peralatan rumah tangga,
perkantoran, dan dunia industry serta pada wahana ruang angkasa.
2. UPS (Uninterruptible Power Supply) dapat digunakan untuk mengatasi
kehilangan sumber catuan untuk sementara waktu.
3. Untuk mengatasi pemborosan energi pada lampu penerangan dapat
digunakan lampu dengan metode elektronik balas
8.7 Latihan
Catatan:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………