Anda di halaman 1dari 2

10/4/2016

PRAKIRAAN BEBAN LISTRIK


Efri Suhartono

1. Pengusahaan ketenagalistrikan oleh PLN harus memenuhi


syarat :
Mutu yang baik, dalam hal ini tegangan dan frekuensi
listrik harus terjamin dalam toleransi standar yang
telah ditentukan. (tegangan + 5 % & nominal 10%).
Andal, tingkat keandalan (realiability) penyediaan
tenaga listrik dapat diinduksikan dalam jumlah
gangguan dan faktor ketersediaan (avai labitity factor).
(Frekuensi : Jawa 49,99 50,01 Hz, Luar Jawa 49,50
50,50 Hz)
Keselamatan harus terjamin
Jumlahnya cukup, dalam arti memenuhi perkembangan
kebutuhan listrik masyarakat.
Harganya terjangkau oleh masyarakat, berarti harus
diusahakan harga yang seekonomis mungkin.

PRAKIRAAN BEBAN LISTRIK

PRAKIRAAN BEBAN LISTRIK


PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK/PERKIRAAN
BABAN DAN SUPLAI
Untuk keperluan perencanaan pengembangan
kelistrikan di suatu wilayah, maka data statistik
tahun-tahun sebelumnya merupakan hal penting.
Disamping itu perlu juga diperhatikan perencanaan
regional yang dilakukan Pemda setempat serta
perencanaan pengembangan kelistrikan secara
nasional.
Aspek perkembangan ekonomi, sosial, budaya
maupun politik juga perlu dipertimbangkan.
Namun hal itu tidak dengan mudah dapat
diformalisasikan ke dalam bentuk data dan statistik
yang akurat.

PRAKIRAAN BEBAN LISTRIK

PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK


DI BAGI DALAM BEBERAPA KELOMPOK

PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK


DI BAGI DALAM BEBERAPA KELOMPOK

Rumah Tangga
Untuk memperkiraan kebutuhan energi listrik dibagi
sektor rumah tangga diperlukan data mengenai :

2. Komersial
Untuk Kebutuhan energi listrik untuk sektor komersial dapat
diperkirakan berdasarkan prakiraan jumlah pelanggan, rasio
jumlah pelanggan terhadap jumlah penduduk, rasio
constituent, rasio konsumsi per pelanggan dan konsumsi
energi.

Jumlah penduduk
Asumsi jumlah orang per rumah tangga
Jumlah rumah tangga
Perkiraan jumlah rumah tangga yang menjadi
pelanggan
Rasio Elektrifikasi (jumlah pelanggan dibagi jumlah
rumah tangga)
Satuan konsumsi energi listrik (kWh)
Konsumsi energi (mWh)

3. Publik dan lain-lain


Seperti halnya untuk sektor komersial maka prakiraan
kebutuhan energi listrik untuk keperluan umum (Publik dll)
didasarkan pada prakiraan jumlah pelanggan, rasio jumlah
pelanggan terhadap jumlah penduduk, rasio Konstituren, rasio
konsumsi per pelanggan dan konsumsi energi.

10/4/2016

PRAKIRAAN BEBAN LISTRIK


PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK
DI BAGI DALAM BEBERAPA KELOMPOK
4. Prakiraan kebutuhan energi listrik untuk industri.
Didasarkan pada antara lain :
Perkiraan jumlah pelanggan
Jumlah energi industri Besar Konsumen
Konsumsi energi

PRAKIRAAN BEBAN LISTRIK


Berdasarkan prakiraan kebutuhan energi listrik
masing-masing sektor tersebut maka dapat
diperkirakan kebutuhan total untuk daerah
yang bersangkutan.
Setelah data perkiraan kebutuhan energi listrik
tersebut di atas dibuat selanjutnya disusun
prakiraan beban puncak, jumlah produksi
energi listrik dan daya terpasang pembangkit,
guna memenuhi kebutuhan yang telah
diproyeksikan.

PRAKIRAAN BEBAN LISTRIK


PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK
DI BAGI DALAM BEBERAPA KELOMPOK
Beberapa parameter yang perlu dipertimbangkan
antara lain :
PerkiraanData penjualan energi listrik dan
prosentase peningkatannya
Rugi-rugi (losses) pada transmisi & distribusi
Pemakaian sendiri (sentral dan GI)
Produksi energi
Beban puncak
Faktor beban
Daya terpasang

Anda mungkin juga menyukai