Anda di halaman 1dari 5

Aplikasi Pendeteksi Mati Listrik dengan

Memanfaatkan Serial Port UPS dan Notifikasi SMS


Gateway
Pujianto, S.Kom

Munaldi, S.Kom

Fakultas Teknologi Informasi


Universitas Budi Luhur
Jakarta, Indonesia
puji_labkom07@yahoo.co.id

Fakultas Teknologi Informasi


Universitas Budi Luhur
Jakarta, Indonesia
munaldy@gmail.com

AbstrakSalah satu cara untuk mengatasi keadaan listrik yang


tidak menentu ialah dengan menggunakan Uninterruptable
Power Supply (UPS). UPS adalah perangkat yang menggunakan
baterai cadangan sebagai catuan daya alternatif, untuk dapat
memberikan suplai daya pada perangkat elektronik yang
terpasang. UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang
sangat penting dan diperlukan untuk menghindari kegagalan
daya serta kerusakan sistem dan perangkat keras. UPS akan
sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa
telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan
banyak lagi. Dapat dibayangkan berapa besar kerugian yang
timbul akibat kegagalan daya listrik jika sistem tersebut tidak
dilindungi dengan UPS. Permasalahan yang dihadapi adalah
apabila suatu waktu terjadi pemadaman listrik dan user tidak
berada di ruang server sehingga tidak mengetahui keadaan
listrik pada saat itu. UPS tidak dapat bertahan lama dalam
memberikan suplai listrik, sehingga server akan mati tidak sesuai
prosedur. Jika ini terjadi, memori akan ter-reset dan file yang
belum disimpan akan hilang. Bahkan jika terjadi berulang kali
dapat merusak perangkat komputer. Biaya perbaikan ataupun
pembelian komputer yang baru tidaklah sedikit, belum lagi
kerugian yang dialami akibat data yang hilang. Tujuan yang
ingin dicapai dari penulisan ini adalah membuat sebuah aplikasi
yang memanfaatkan serial port pada UPS sehingga server dapat
di-shutdown sesuai prosedur ketika daya UPS belum habis pada
kondisi padamnya listrik. Aplikasi ini dibuat menggunakan
bahasa pemrograman Java dan MySql untuk database.

alat yang dilengkapi dengan baterai yang berfungsi sebagai


cadangan sumber listrik (back up power) yang menjamin akan
tersedianya pasokan listrik yang terus menerus. UPS
merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting
dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari
kegagalan daya serta kerusakan software dan hardware,
kemungkinan operating system files corrupt, kemungkinan
hilangnya data, kerugian waktu dan besarnya biaya untuk
mengembalikan sistem kembali normal.

Kata Kunci : Uninterruptible Power Supply, serial port, server

I.

PENDAHULUAN

Server sebagai penyedia dan pengelola data harus dirawat


secara berkala agar tidak mudah rusak. Salah satu penyebab
yang dapat memicu rusaknya server adalah belum adanya
antisipasi terhadap matinya aliran listrik tetap secara tiba-tiba,
sehingga server akan mati tanpa proses shutdown. Kegagalan
catu daya sesaat dapat mengakibatkan kerusakan hadware
maupun software serta kerugian waktu dalam hal
mengamankan data, usia pakai komputer akan lebih singkat
dan biaya operasional menjadi besar.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keadaan
listrik yang tidak menentu salah satunya adalah pemakaian
UPS. UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah seperangkat

UPS menggunakan serial port sebagai interface


komunikasi secara seri. Akan tetapi UPS hanya sebagai
penyedia listrik sementara dengan jumlah daya yang terbatas,
oleh karena itu ketika daya baterai pada UPS sudah habis maka
server akan mati secara tiba-tiba. Keadaan listrik yang tidak
menentu dan kemampuan daya baterai pada UPS yang terbatas
membuat user harus me-monitoring server setiap saat. Akan
tetapi user memiliki berbagai keperluan sebagai manusia
sehingga server tidak bisa dijaga terus menerus selama 24 jam.
II.

LANDASAN TEORI

A. Serial Port
Serial Port adalah standar komunikasi serial yang
didefinisikan sebagai antarmuka antara perangkat terminal data
(data terminal equipment atau DTE) dan perangkat komunikasi
data (data communications equipment atau DCE)
menggunakan pertukaran data biner secara serial. Di dalam
definisi tersebut, DTE adalah perangkat komputer dan DCE
sebagai modem walaupun pada kenyataannya tidak semua
produk antarmuka adalah DCE yang sesungguhnya.
Standar RS-232 mendefinisikan kecepatan 256 kbps atau
lebih rendah dengan jarak kurang dari lima belas meter, namun
belakangan ini sering ditemukan jalur kecepatan tinggi pada
komputer pribadi dan dengan kabel berkualitas tinggi, jarak
maksimum juga ditingkatkan secara signifikan. Dengan
susunan pin khusus yang disebut null modem cable. Standar
RS-232 dapat juga digunakan untuk komunikasi data antara
dua komputer secara langsung.
Secara umum fungsi saluran RS-232 pada konektor DB-9
adalah sebagai berikut:

1. Receive Line Signal Detect, dengan saluran ini DCE


memberitahukan ke DTE bahwa pada terminal masukkan
ada data masuk.
2. Receive Data, digunakan DTE menerima data dari DCE.
3. Transmit Data, digunakan DTE mengirimkan data ke
DCE.
4. Data Terminal Ready, pada saluran ini DTE
memberitahukan kesiapan terminalnya.
5. Signal Ground, saluran ground.
6. Ring Indicator, pada saluran ini DCE memberitahukan ke
DTE bahwa sebuah stasiun menghendaki berhubungan
dengannya.
7. Clear To Send, dengan saluran ini DCE memberitahukan
bahwa DTE boleh memulai mengirim data.
8. Request To Send, dengan saluran ini DCE diminta
mengirim data oleh DTE.
9. DCE Ready, sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan
bahwa DCE sudah siap.

Kebalikan dari penyearah, Inverter berfungsi untuk


mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Hal ini
dilakukan pada saat baterai pada UPS digunakan untuk
memberikan tegangan ke komputer.
4. Transfer Switch
Transfer Switch adalah saklar listrik yang menghubungkan
sumber tenaga listrik dari sumber utama ke sebuah sumber
cadangan (UPS). Saklar ini dapat dioperasikan secara
manual atau secara otomatis. ATS (Automatic Transfer
Switch) sering dipasang dimana sebuah sumber daya
cadangan terletak, sehingga dapat memberikan daya listrik
sementara jika sumber listrik terputus.
Dalam keadaan gangguan, switch akan berpindah sehingga
suplai daya dari suplai utama terblok. Karena rectifier dan
inverter berada dalam satu unit, akibatnya akan mengalir arus
DC dari baterai menuju inverter.
UPS bekerja berdasarkan kepekaan tegangan. UPS akan
menemukan penyimpangan jalur voltase (linevoltage)
misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan juga
penyimpangan yang disebabkan oleh pemakaian dengan alat
pembangkit tenaga listrik yang murah. Karena gagal, UPS akan
berpindah ke operasi on-battery atau baterai hidup sebagai
reaksi atas penyimpangan untuk melindungi bebannya (load).
Jika kualitas listrik kurang, UPS akan sering berubah ke
operasi on-battery. Jika beban bisa berfungsi dengan baik
dalam kondisi tersebut, kapasitas dan umur baterai dapat
bertahan lama melalui penurunan kepekaan UPS.

Gambar 1. Serial Port

B. Prinsip Dasar Kerja Uninterruptible Power Supply


(UPS)
UPS adalah suatu alat listrik yang berfungsi untuk
melindungi (proteksi) beban-beban kritis terhadap gangguangangguan listrik. Dalam pembahasan ini lebih difokuskan pada
penggunaan UPS pada perangkat komputer (PC).

Gambar 2. UPS Back-UPS Pro 1400


(http://www.powersourceonline.com/)

Di dalam UPS terdapat beberapa komponen utama yaitu


sebagai berikut:
1. Baterai
Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis leadacid atau jenis nikel-cadmium. Baterai ini umumnya
mampu menjadi sumber tegangan cadangan maksimal
selama 30 menit.
2. Penyearah (Rectifier)
Penyearah atau Rectifier berfungsi untuk mengubah arus
AC menjadi arus DC dari suplai listrik utama. Hal ini
bermanfaat pada saat pengisian baterai.
3. Inverter

Gambar 3. Sistem Kerja UPS Offline


(http://dotcomcell.com/kumpulan-artikel/2011/03/uninterruptible-powersupply-ups.html)

C. Java
Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang
dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi. Pengembangan
Java tidak hanya terfokus pada satu sistem operasi saja, tetapi
dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan bersifat open
source. Ada dua komponen utama dari Deployment
Environment Java. Yang pertama adalah JRE, yang terletak
pada paket J2SDK, yang berisi kelas untuk semua paket
teknologi Java yang meliputi kelas dasar dari komponen Java
GUI dan sebagainya. Komponen lain terdapat pada web
browser. Hampir semua web browser komersial menyediakan
interpreter dan lingkungan runtime untuk teknologi Java. Java
Virtual Machine (JVM) adalah sebuah mesin imajiner (maya)
yang bekerja dengan aplikasi yang sama pada mesin nyata.
JVM menyediakan spesifikasi hardware dan platform dimana
kompilasi kode Java terjadi. Program aplikasi Java dapat
dibuat dengan file teks berekstensi .java. Program ini kemudian
dikompilasi untuk menghasilkan file kode byte dengan ekstensi
file .class. Kode byte adalah serangkaian instruksi serupa
instruksi kode mesin. Perbedaannya adalah kode mesin harus

dijalankan pada sistem komputer dimana kompilasi ditujukan,


sementara kode byte Java berjalan pada penerjemah yang
tersedia pada setiap platform sistem komputer dan sistem
operasi.
D. RDBMS MySQL
MySQL adalah sebuah open source RDBMS (Relational
Database Management System). Kehandalan dalam
pengolahan basis data didukung oleh kecepatan untuk
mengakses query basis data dan jumlah fitur yang telah
membuatnya sebagai database yang banyak digunakan saat ini.
Untuk mengakses data dalam relational database harus
menggunakan bahasa standar yang disebut SQL (Structured
Query Language). Hampir semua server database yang ada
saat ini mendukung bahasa SQL untuk melakukan manajemen
data. Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data
Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language
(DML). Implementasi DDL dan DML berbeda untuk setiap
sistem manajemen database, namun secara umum
implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang
ditetapkan oleh ANSI. Data Definition Language digunakan
untuk mendefinisikan, mengubah, dan menghapus database
dan objek yang diperlukan dalam database, seperti tabel.
Beberapa perintah SQL yang termasuk dalam DDL adalah:
Create, Alter, dan Drop. Data Manipulation Language
digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam sebuah
tabel. Perintah khas adalah: Select, Insert, Update, and Delete.
III.

METODOLOGI

Metode atau tahapan-tahapan yang dilakukan dalam


perancangan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Aplikasi, meliputi penentuan tujuan
pembuatan aplikasi .
2. Analisis Aplikasi, merupakan kegiatan menguraikan
fungsi-fungsi yang diharapkan dari program aplikasi
3. Perancangan Aplikasi, merupakan tindak lanjut dari hasil
analisis yaitu dengan membuat desain secara menyeluruh
serta tampilan layarnya.
4. Implementasi
Aplikasi,
dilakukan
dengan
mengimplementasikan program aplikasi.
5. Pengujian/Evaluasi, dalam kegiatan ini dilakukan
pengujian dan pencatatan terhadap kemungkinan kesalahan
yang terjadi untuk dapat dilakukan perbaikan.
IV.

PERANCANGAN APLIKASI

A. Block Diagram
Sistem kerja dari aplikasi pendeteksi mati listrik ini dibuat
dalam bentuk diagram blok sebagai representasi sistem secara
keseluruhan.
PC
Kontrol

UPS

Gambar 4. Block Diagram

SERVER

MODEM

Berdasarkan diagram blok di atas PC kontrol akan


dihubungkan dengan UPS dengan menggunakan kabel serial
port. UPS akan mengirimkan informasi ke PC kontrol terkait
perubahan yang terjadi dari aliran listrik. Ada beberapa
informasi yang dikirim UPS seperti listrik padam, listrik
kembali menyala, baterai low, UPS abnormal, dan informasi
mengenai kelebihan beban/overload. Sedangkan antara server
dengan UPS dihubungkan dengan kabel tembaga sebagai jalur
aliran listrik untuk server ketika aliran listrik putus. Sementara
itu, PC kontrol dihubungkan dengan server menggunakan
kabel UTP dan dihubungkan dengan modem. PC kontrol akan
mengirimkan perintah dari aplikasi pendeteksi mati listrik
untuk men-shutdown server ketika aliran listrik putus dan atau
daya baterai UPS mulai berkurang kemudian mengirimkan
SMS ke handphone admin.
Sistem kerja dari aplikasi pendeteksi mati listrik dengan
memanfaatkan serial port UPS ini dimulai dengan
menyambungkan UPS dengan server dan PC kontrol dengan
menggunakan kabel tembaga. Kemudian menghubungkan UPS
dengan PC kontrol yang telah diinstal aplikasi pendeteksi mati
listrik, adapun kabel yang digunakan untuk menghubungkan
UPS dengan PC kontrol adalah kabel serial port DB-9(9400024C). Sambungan yang terakhir adalah antara server dengan
PC kontrol, disambungkan dengan menggunakan kabel UTP.
Pada kondisi normal, server, UPS dan PC kontrol
mendapatkan daya dari aliran listrik. Akan tetapi pada saat
aliran listrik terputus maka server dan PC kontrol mendapatkan
daya dari UPS yang berasal dari baterai UPS yang telah diisi
pada saat listrik tersambung.
Ketika aliran listrik terputus maka UPS akan mengirimkan
informasi ke PC kontrol melalui serial port dan akan diterima
dan diolah oleh aplikasi pendeteksi mati listrik. Pada saat
kekuatan daya baterai UPS masih mencukupi hingga lebih dari
10 menit, maka aplikasi akan memberikan perintah tepat 10
menit setelah aliran listrik terputus, akan tetapi ketika
kemampuan UPS tidak lagi mencapai 10 menit maka aplikasi
pendeteksi mati listrik akan memberikan perintah ketika alarm
tanda baterai low (pada saat daya baterai UPS sisa 30%)
berbunyi dan UPS akan segera mengirimkan informasi ke PC
kontrol melalui serial port kemudian diterima dan diolah oleh
aplikasi pendeteksi mati listrik. Setelah dilakukan pengolahan
data sesuai kondisi yang ada, maka aplikasi akan segera
memberikan perintah shutdown ke semua komputer server
melalui kabel UTP.
B. Flowchart
Berikut ini adalah flowchart yang menggambarkan
hubungan dengan port, untuk mengatur waktu shutdown server
setelah listrik padam, menampilkan list proses pesan, keadaan
UPS, dan keadaan listrik.

Gambar 5. Flowchart Server UPS

Urutan memproses data dari UPS digambarkan dengan


flowchart pada gambar 6.
C. Tampilan Aplikasi
Form proses Server UPS merupakan inti dari aplikasi
pendeteksi mati listrik. Form ini mempunyai beberapa fungsi
diantaranya untuk melakukan hubungan dengan port, untuk
mengatur waktu shutdown server setelah listrik mati, untuk
menampilkan list proses pesan, keadaan UPS, dan keadaan
listrik (gambar 7).
Sementara untuk komputer server mana saja yang akan dishutdown oleh aplikasi saat terjadinya pemadaman listrik perlu
dimasukkan terlebih dahulu ke dalam database melalui Form
Master Komputer Server (gambar 8).
V.

HASIL PEMBAHASAN

Program pendeteksi mati listrik ini akan berjalan jika


perangkat keras yang dibutuhkan memenuhi kriteria untuk
dapat menjalankan program. Untuk dapat menjalankan
program serta menghubungkannya dengan UPS diperlukan
perangkat keras yang mendukung yaitu kabel data serial DB9940-0024C dan UPS yang digunakan adalah Back-UPS
Pro1400. Hasil ujicoba program dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 6. Flowchart Terima Perintah UPS

A. Kelebihan Aplikasi
1. Aplikasi ini dapat men-shutdown lebih dari satu PC Server
yang terhubung oleh jaringan
2. Kelebihan menggunakan serial port adalah panjang kabel
jauh dibandingkan dengan paralel port
3. Aplikasi ini dapat menentukan waktu shutdown setelah
listrik padam dan waktu shutdown setelah baterai low
4. Program aplikasi ini dapat mengetahui apakah PC Server
dapat di-shutdown atau tidak.
B. Kekurangan Aplikasi
1. Aplikasi ini hanya dapat menggunakan kabel serial port
tipe DB-9(940-0024C)
2. Aplikasi ini belum dapat dipasang di beberapa Operating
System
3. Server yang dapat di-shutdown adalah server yang berbasis
Linux.

Gambar 9. Log UPS

VI.

KESIMPULAN

Teknologi komputer dapat membantu manusia dalam


memenuhi kebutuhannya, salah satunya Aplikasi Pendeteksi
Mati Listrik dengan Memanfaatkan Serial Port UPS ini.
Aplikasi ini memudahkan admin server dalam melaksanakan
pekerjaannya. Admin server tidak harus mematikan server
dengan datang langsung ke ruang server ketika terjadi
pemadaman listrik dan komputer server tidak akan mati secara
tiba-tiba. Aplikasi ini dapat meminimalkan kerugian akibat
kerusakan software atau hardware karena terjadinya
pemadaman listrik.
DAFTAR PUSTAKA

Gambar 7. Form UPS Server


[1]

[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]

Gambar 8. Form Master Komputer Server

[8]
[9]

Ashari, Mochamad, Karakteristik Delta Pulse Width Modulated Untuk


Aplikasi Uninterruptible Power Supply, JAVA Journal of Electrical and
Electronics Engineering, 2003.
Prasetyo, Dwi, Didik, 150 Rahasia Pemrograman Java, Jakarta : Elex
Media Komputindo, 2007.
TM, Deitel, Java How To Program Fifth Edition, Upper Saddle River,
New Jersey 07458 : Pearson Education, Inc, 2003.
Rickyanto, Isak, Dasar Pemrograman Berorientasi Objek Dengan Java
2 (JDK 1.4), Yogyakarta : ANDI, 2004.
Sjukani, Moh., Algoritma & Struktur Data dengan C, C++, dan Java,
Jakarta : Mitra Wacana Media, 2004.
Saputro, Wahju T., MySQL Untuk Pemula, Yogyakarta : Pena Media,
2002.
Suryadirman, Moh., Sunarko, Analisis Pengaruh UPS Terhadap Kinerja
Perangkat Komputer, Majalah Ilmiah Pengelolaan Instalasi Nuklir,
2008.
Wikipedia, "Serial Port", http://en.wikipedia.org/wiki/Serial_port, 2008.
Wikipedia, "UPS",
http://id.wikipedia.org/wiki/Uninterruptible_power_supply, 2011.

Anda mungkin juga menyukai