Lalu bagaimana cara mengatasinya? Langkah yang tepat adalah dengan memilih UPS
(Uninterruptable Power Supply) sebagai penawarnya, cara tersebut dirasa tepat setelah
padamnya listrik jelas tak bisa kita hindari. Banyak UPS yang tersedia dipasaran, tiap UPS
memiliki tipe, fitur dan spesifikasi yang beragam. Memilih UPS dengan tepat wajib
hukumnya, karena jika salah memilih UPS maka UPS tidak akan bekerja sesuai dengan
fungsinya.
Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai perbedaan dari tipe-tipe UPS ini, baca disini. Cara
kerja UPS ini bisa kita pertimbangkan sebagai bahan memilih UPS dengan tepat dan sesuai
dengan kebutuhan kita.
kasus yang tadi, saya memiliki daya 400W pada komputer yang akan dipasang UPS. Pertama
anda mungkin berpikir untuk memilih UPS dengan daya sebesar 400W atau tegangan sebesar
750VA, langkah ini sama sekali tidak di rekomendasikan. Alangkah baiknya kita memilih
UPS yang memiliki rentang daya 20-25% lebih besar dari PC kita. Hasilnya bisa kita
dapatkan sebesar 500W. (400 + (400 x 0.25) = 500W).
Jadi untuk komputer yang menggunakan daya sebesar 400W sebaiknya anda memilih UPS
yang memiliki daya sebesar 500W atau tegangan sebesar 850VA. Ingat, selalu gunakan UPS
dengan daya sebesar 20-25% lebih besar dari daya komputer anda.
Waktu Backup = 7 x ((122)/400) x (1/1.4) = 7 x 0.06 x 0.7 = 0.294 jam atau setara dengan
17,64 menit
Jadi, waktu cadangan yang disediakan oleh sebuah UPS dengan 2 baterai adalah 17 menit
38,4 detik
Kesimpulan
Memilih UPS dengan tepat memang tidak mudah mengingat kebutuhan jaman sekarang
semakin kompleks dan bervariasi. Jika melihat penjabaran diatas, terdapat beberapa poinpoin penting yang harus diperhatikan dalam memilih UPS dengan tepat, seperti: mengerti
besar daya dari PC, barang elektronik atau server yang akan dipasang UPS, mampu
memperkirakan besar daya UPS yang akan dibeli. Berikut sebuah tabel yang bisa dijadikan
referensi dalam membeli UPS yang tepat sesuai dengan kebutuhan anda.
Fitur & Keuntungan
Standby
Line-Interactive
On-Line
Ideal untuk :
Desktop Komputer,
Jaringan Rumah
Baterai Backup
Menjaga tegangan listrik
tetap berada di level yang
aman
Proteksi terhadap
lonjakan tegangan listrik
Pure sin wave output
Proteksi terhadap
gelombang listrik tak
teratur
Selalu beroperasi on-line
Ada
Alat elektronik
Audio/Video, Jaringan Data Center,
Kantor, Server Kecil
Ruangan Server
(Rak Server)
Ada
Ada
Tidak ada
Ada
Ada
Tidak ada
Hanya beberapa
Ada
Tidak ada
Hanya beberapa
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Tabel diatas menjelaskan dengan ringkas, tempat yang ideal untuk tiap tipe UPS beserta
ketersediaan fitur-fitur yang dianggap cukup berpengaruh dalam kinerja UPS. Semoga tips
memilih UPS dengan tepat ini mampu membantu anda dalam membeli UPS yang sesuai
dengan kebutuhan anda.
Sekian untuk buying guide UPS kali ini, semoga dapat membantu anda. Feel free to ask,
kalau ada tanggapan dan pertanyaan silahkan
UPS dan data center mungkin bisa di sebut sayur tanpa garam, hambar jika tidak saling
melengkapi.
Tapi untuk menentukan kebutuhan akan UPS data centerperlu perhitungan yang matang agar
UPS dan server tetap awet dan selalu ON 24 jam. banyak sekali jenis UPS dan daya yang di
tawarkan. Kita harus menghitung kebutuhan beban keseluruhan server agar ketika listrik down
UPS dapat menghandle beberapa detik untuk listrik pindah ke genset begitu pula sebaliknya,
Oke untuk menentukan itu semua tentukan dulu jenis UPS yang akan anda gunakan.
UPS memiliki dua sumber daya listrik : Primary Power Source dan Secondary Power Source.
Salah satunya berasal dari main power (stop kontak / PLN), satunya dari baterai UPS. Di dalam
UPS terdapat Switch yang mengatur sumber daya listrik yang digunakan untuk menyediakan
suplai listrik ke beban (PC). Jika Primary Power Source tidak berfungsi, Switch akan
mengaktifkan Secondary Power Source secara otomatis. Begitu juga sebaliknya jika Primary
Power
Source
sudah
kembali
berfungsi.
PSU komputer membutuhkan arus listrik AC, sedangkan arus listrik dari baterai adalah DC. Oleh
karena itu, di dalam UPS terdapat Inverter yang mengubah arus DC dari baterai menjadi arus
AC. Di dalam UPS juga terdapat Rectifier yang mengubah arus AC dari main power menjadi arus
DC untuk mengisi baterai pada saat main power bekerja.
Noise
Apabila tegangan (voltase) naik/turun tetapi hamya sedikit (persentasenya kecil). Kalau
standar 220 volt, sekitar 200 - 240 volt itu masih bisa dianggap noise. Kalaupun selisih banyak,
biasanya bertahap (tidak langsung drop banget atopun tinggi banget). Nois yang seperti ini
apabila sering terjadi akan merusak perangkat computer atau jaringan karena suplay listrik
tidak stabil. Noise yang semacam ini biasa diatasi dengan menggunakan AVR. AVR pun ada
kelasnya, ada yang hanya model sirkuit harga 50 ribuan, ada yang servo-motor harga 200
ribuan, ada yang ferro-resonant harga 700 ribuan (untuk 500VA). Ada harga ada rupa. PSU yang
bagus juga biasanya sanggup ngatasi masalah Noise walopun tidak menggunkan AVR di luar PC.
Blackout
Apabila main power (PLN) tidak bekerja. Fungsi dasar UPS untuk mengatasi Blackout. Untuk tes
UPS yang paling dasar yaitu cabut kabel power UPS nya dari stop kontak kondisi computer
menyala. Tinggal diliat komputernya mati/restart tidak.
Brownout / Sag
Ini kalau tegangan (voltase) dari main power turun (drop) dan naik lagi (kembali) dalam waktu
yang sangat cepat. Dropnya bisa nyampe setengah dari yang seharusnya, dan waktunya hanya
sepersekian detik. Kita kadang bisa mendeteksi adanya Brownout ini ketika lampu di ruangan
seperti
berkedip.
Penyebab Brownout pada umumnya adalah karena ada tambahan beban berat (heavy load) di
jaringan listrik, misalnya ada yang nyalain mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar.
Tambahan bebannya itu tidak harus di rumah / kantor kita, bisa saja tetangga kita yang
menyalakan
mesin
trus
berpengaruh
ke
listrik
kita
lewat
jaringan
PLN.
Brownout ini lebih berpotensi menimbulkan masalah dibanding Blackout. UPS murahan belum
tentu bias mengatasi masalah Brownout ini. Yang harus diingat, kemampuan UPS untuk
mengatasi Brownout ini TIDAK BISA dites dengan cara memutus main power ke UPS &
menyambungnya kembali walaupun dalam waktu yang sangat singkat.
kita
220
volt,
surge
ini
bisa
mencapai
2000
volt
atau
bahkan
10000
volt.
Penyebab Surge pada umumnya adalah karena ada berhentinya beban berat (heavy load) di
jaringan listrik, misalnya waktu mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar dimatiin.
Surge juga bisa terjadi ketika main power kembali nyala setelah terjadinya Blackout.
Istilah Spike lebih sering dipake untuk lonjakan tegangan akibat petir (lightning strikes). UPS
berkualitas tinggi biasanya juga dilengkapi dengan Surge Protector.
Jenis UPS ini yang paling penting. Intinya: ONLINE atau OFFLINE? Biasanya, kualitas inverter di
Online UPS secara umum lebih baik daripada di Offline UPS. Hal ini karena diasumsikan inverter
di Offline UPS hanya berfungsi kadang - kadang dan dalam waktu yang relatif singkat. Jadi kalau
kualitasnya tidak sama persis dengan listrik PLN ya dianggap tidak terlalu berisiko merusak PC.
Berbeda dengan Online UPS yang inverternya bekerja terus - menerus, jadi kualitas outputnya
harus bener - bener bagus.
Dari penjelasan di atas sudah dapati disimpulkan jenis atau type UPS yang bagus, berapa
kapasitas yang diperlukan untuk server, yah kesimpulannya tentukan dulu bebean semua server
jika sudah ketemu seberapa besar kebutuhan UPSnya selanjutkan pilih jenis UPS yang model
ONLINE dan instalasi UPS yang baik dan benar, untuk isntalasi UPS yang baik akan di sambung di
artikel berikutnya. Terimakasih semoga bermanfaat :)