Anda di halaman 1dari 2

Masalah renumerasi Tunjangan dan Gaji

Posted on 14 April 2010by Deni Triwardana

Jika Polisi, Hakim dan Jaksa perlu dan penting mempunyai tunjangan dan gaji yang
tinggi adalah untuk menjaga agar mereka tidak tergoda menerima suap, tapi tetap
saja diantara mereka masih saja ada yang menerima suap apalagi besaran suapnya
melebihi yang didapatkan dari tunjangan dan gajinya atau jumlah suapnya yang
lebih fantasis lagi.

Jika pegawai pajak, pegawai bea cukai dan pegawai kementrian keuangan lainnya
dapat renumerasi untuk meningkatkan tunjangan dan gajinya dengan tujuan agar
tidak terjadi suap dan korupsi, tapi tetap saja diantara mereka masih saja ada yang
menerima suap apalagi besaran suapnya melebihi yang didapatkan dari tunjangan
dan gaji atau jumlah suapnya yang lebih fantasis lagi.

Jika para guru dan tenaga pendidik lainnya mendapat tunjangan profesi dan
kenaikan gaji dengan tujuan agar dapat mendidik anak bangsa lebih baik lagi karena
prihatin juga ada guru nyambi menjadi pengojek atau profesi lainnya yang tidak
berkaitan dengan profesinya sebagai guru atau tenaga pendidik. Jika saja para guru
dan tenaga pendidik lainnya punya penghasilan yang baik dalam arti segala
kebutuhan hidupnya tercukupi dengan baik segala kebutuhan yang berkaitan dengan
profesinya tercukupi dengan baik niscaya dapat mendidik anak bangsa akan menjadi
lebih baik lagi, setiap guru dapat mempunyai laptop dan modem juga berlangganan
internet, dan tercukupinya segala kebutuhan profesinya.

Semua memang penting, terpikir dapat kacau juga jika aparatur hukum dapat
disuap, aparatur keuangan korupsi, nah bagaimana dengan guru ?
Jika Polisi, Hakim dan Jaksa perlu dan penting mempunyai tunjangan dan gaji yang
tinggi adalah untuk menjaga agar mereka tidak tergoda menerima suap, tapi tetap
saja diantara mereka masih saja ada yang menerima suap apalagi besaran suapnya
melebihi yang didapatkan dari tunjangan dan gajinya atau jumlah suapnya yang
lebih fantasis lagi.

Jika pegawai pajak, pegawai bea cukai dan pegawai kementrian keuangan lainnya
dapat renumerasi untuk meningkatkan tunjangan dan gajinya dengan tujuan agar
tidak terjadi suap dan korupsi, tapi tetap saja diantara mereka masih saja ada yang
menerima suap apalagi besaran suapnya melebihi yang didapatkan dari tunjangan
dan gaji atau jumlah suapnya yang lebih fantasis lagi.

Semua memang penting, terpikir dapat kacau juga jika aparatur hukum dapat
disuap, aparatur keuangan korupsi, nah bagaimana dengan guru ?
Semua memang penting, terpikir dapat kacau juga jika aparatur hukum dapat
disuap, aparatur keuangan korupsi, nah bagaimana dengan guru ?
Semua memang penting, terpikir dapat kacau juga jika aparatur hukum dapat
disuap, aparatur keuangan korupsi, nah bagaimana dengan guru ?
Semua memang penting, terpikir dapat kacau juga jika aparatur hukum dapat
disuap, aparatur keuangan korupsi, nah bagaimana dengan guru ?
Semua memang penting, terpikir dapat kacau juga jika aparatur hukum dapat
disuap, aparatur keuangan korupsi, nah bagaimana dengan guru ?
Semua memang penting, terpikir dapat kacau juga jika aparatur hukum dapat
disuap, aparatur keuangan korupsi, nah bagaimana dengan guru ?
Semua memang penting, terpikir dapat kacau juga jika aparatur hukum dapat
disuap, aparatur keuangan korupsi, nah bagaimana dengan guru ?

Anda mungkin juga menyukai