INDUSTRI
6. KETENTUAN UMUM PENATAAN PHB
1. Ketentuan Umum.
1.1. Panel hubung bagi harus ditata dan dipasang secara teratur
dan rapih, pada ruang yang cukup untuk pemeliharaan
pelayanan operasional.
1.2. PHB dapat dioperasikan tanpa alat bantu misalnya tangga,
meja.
1.3. Penyambungan ujung kabel sirkit pada terminal PHB harus
memakai sepatu kasel. Semua mur, baut dan komponen yang
terbuat dari logam harus dipilih yang dilapisi material anti karat.
Sambungan dua jenis logam. Harus dengan bimetal.
1.4. Terminal kabel kendali harus terpisah dari terminal-terminal
saluran daya.
1.5. PHB yang dipasok dari sumber berbeda harus terpisah minimal
5 cm.
Lanjutan 6.1.5.
2. Sirkit masuk
2.1. Pada sisi penghantar masuk PHB harus terpasang setidak
tidaknya satu saklar pada sisi penghantar keluar harus
dipasang satu proteksi arus.
2.2. KHA saklar minimal sama dengan KHA penghantar
2.3. Saklar masuk bisa tidak dipotong apabila :
PHB sisi hulu berjarak maksimum 5 meter dari PHB sisi hilir
dan dilengkapi saklar keluar, mudah dicapai, dan berada
pada ruang yang sama.
Suplai ke PHB dapat di buka-tutup secara “ Remoted”
Sisi sirkit keluar di pasang sakelar, sisi masuk cukup
pemisah.
Lanjutan 6.2.3.
3. Sirkit Keluar.
3.1. Sakelar keluar harus di pasang pada PHB, jika :
• Memasok 3 PHB pada sisi hilir atau lebih.
• Memasok minimal 3 motor listrik dengan daya diatas 1,5
kW.
• Memasok kotak kontak minimal 3 buah dengan daya
diatas 16 A.
• Mempunyai KHA penghantar sirkit keluar minimal 100 A.
(lihat gambar 6.2.4a,6.2.4b, PUIL 2000)
3.2. KHA rel PHB minimal 125 % KHA penghantar sirkit masuk.
3.3. KHA sakelar sekurang-kurangnya sama dengan KHA sirkit
proteksi.
3.4. Mekanisme sakelar dipilih dengan buka tutup semua kutub
secara serentak/bersama-sama.
PHB UTAMA
Kelompok Kelompok
instalasi tenaga Instalasi
Penerangan atau
Perlengkapan
3 fasa Instalasi Instalasi Instalasi
Fasa-1 Fasa-2 Fasa-3