Anda di halaman 1dari 122

Pemeliharaan PMT, PMS

dan Kompresor
1. Pemutus Tenaga (PMT)
Berdasarkan IEV (International Electrotechnical Vocabulary) 441-14-20:
Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) merupakan peralatan saklar /
switching mekanis, yang mampu
 menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam kondisi normal,
 menutup, mengalirkan (dalam periode waktu tertentu) dan memutus arus
beban dalam spesifik kondisi abnormal / gangguan seperti kondisi short
circuit / hubung singkat.

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

Berdasarkan IEV (International Electrotechnical Vocabulary) 441-14-20:


Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) merupakan peralatan saklar /
switching mekanis, yang mampu
 menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam kondisi normal,
 menutup, mengalirkan (dalam periode waktu tertentu) dan memutus arus
beban dalam spesifik kondisi abnormal / gangguan seperti kondisi short
circuit / hubung singkat.
Fungsi utamanya adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu
rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau
menutup saat terjadi arus gangguan ( hubung singkat ) pada jaringan atau
peralatan lain

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

PMT 20KV PMT 150KV PMT 500KV

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
Klasifikasi Pemutus Tenaga dapat dibagi atas beberapa jenis, antara lain
berdasarkan :
• tegangan rating/nominal,
• jumlah mekanik penggerak,
• media isolasi, dan
• proses pemadaman busur api jenis gas SF6.

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
1. Berdasarkan besar / kelas tegangan (Um)
PMT dapat dibedakan menjadi :
a. PMT tegangan rendah (Low Voltage)
Dengan range tegangan 0.1 s/d 1 kV ( SPLN 1.1995 - 3.3 ).
b. PMT tegangan menengah (Medium Voltage)
Dengan range tegangan 1 s/d 35 kV ( SPLN 1.1995 3.4 ).

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
1. Berdasarkan besar / kelas tegangan (Um)
PMT dapat dibedakan menjadi :
a. PMT tegangan rendah (Low Voltage)
Dengan range tegangan 0.1 s/d 1 kV ( SPLN 1.1995 - 3.3 )
b. PMT tegangan menengah (Medium Voltage)
Dengan range tegangan 1 s/d 35 kV ( SPLN 1.1995 3.4 )
c. PMT tegangan tinggi (High Voltage)
Dengan range tegangan 35 s/d 245 kV ( SPLN 1.1995 3.5 ).
d. PMT tegangan extra tinggi (Extra High Voltage)
Dengan range tegangan lebih besar dari 245 kVAC ( SPLN 1.1995 3.6 ).
www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
2. Berdasarkan jumlah mekanik penggerak /tripping coil
PMT dapat dibedakan menjadi :
1. PMT Single Pole
2. PMT Three Poles

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

3. Berdasarkan media isolasi 4. Berdasarkan proses pemadaman busur


api listrik diruang pemutus
PMT dapat dibedakan menjadi :
PMT SF6 dapat dibedakan menjadi :
1. PMT gas SF6
2. PMT minyak 1. PMT Jenis Tekanan Tunggal (single
pressure type)
3. PMT udara hembus (Air blast)
2. PMT Jenis Tekanan Ganda (double
4. PMT hampa udara (Vacuum) pressure type)

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
Pembagian komponen dan fungsi PMT berdasarkan Failure Modes Effects
Analysis (FMEA) :
1. Penghantar arus listrik (electrical current carrying)
2. Sistem isolasi (electrical insulation)
3. Media pemadam busur api
4. Mekanik penggerak
5. Control / Auxilary circuit
6. Struktur mekanik
7. Sistem pentanahan (grounding)

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
1. Penghantar arus listrik (electrical current carrying)
Merupakan bagian PMT yang bersifat konduktif dan berfungsi untuk
menghantarkan / mengalirkan arus listrik.
Bagian-bagiannya :
a) Interrupter
b) Asesories dari interrupter
c) Terminal utama

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
a. Interrupter
Merupakan bagian terjadinya proses membuka atau menutup kontak
PMT. Di dalamnya terdapat beberapa jenis kontak yang berkenaan
langsung dalam proses penutupan atau pemutusan arus, yaitu :
• Kontak bergerak / moving contact
• Kontak tetap / fixed contact
• Kontak arcing / arcing contact

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
b. Asesories dari interrupter
Terdiri dari :
Resistor
Resistor / tahanan dipasang paralel dengan unit pemutus utama
(bekerja hanya pada saat terjadinya penutupan kontak PMT).
Berfungsi untuk :
• Mengurangi kenaikan harga dari tegangan pukul (restriking voltage)
• Mengurangi arus pukulan (chopping current) pada waktu pemutusan
• Meredam tegangan lebih karena mengoperasikan PMT tanpa beban
pada penghantar panjang

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
c. Terminal utama
Bagian dari PMT yang merupakan titik sambungan / koneksi antara PMT
dengan konduktor luar.
Berfungsi untuk mengalirkan arus dari atau ke konduktor luar.

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
2. Sistem isolasi (electrical insulation)
Berfungsi sebagai isolasi bagian yang bertegangan dengan yang tidak
bertegangan serta antara bagian yang bertegangan.
Pada Pemutus (PMT) terdiri dari 2 (dua) bagian isolasi yang berupa
isolator, yaitu :
a) Isolator ruang pemutus (Interrupting chamber), merupakan isolator
yang berada pada ruang pemutus.
b) Isolator support/penyangga, merupakan isolator untuk penyangga.

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
1. Isolator ruang pemutus
1
(Interrupting chamber)
1
2. Isolator
support/penyangga
2

Sistem isolasi (electrical insulation)

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
3. Media pemadam busur api
Berfungsi sebagai media pemadam busur api yang timbul pada saat PMT
bekerja membuka atau menutup.
Berdasarkan media pemadam busur api, PMT dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, antara lain:
a) Gas SF6
b) Minyak/oil
c) Udara hembus/air blast
d) Hampa udara/vacuum

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
a. Media pemadam busur api dengan gas SF6
Menggunakan gas SF6 sebagai media pemadam busur api yang timbul
pada waktu memutus arus listrik.
Sebagai isolasi, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang lebih tinggi
dibandingkan dengan udara dan kekuatan dielektrik ini bertambah
seiring dengan pertambahan tekanan.
Selama operasi membuka atau menutup PMT, gas SF6 ditekan ke dalam
suatu tabung/silinder yang menempel pada kontak bergerak. Tiupan ini
yang mematikan busur api.

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
1. Mekanisme penggerak (operating mechanism)
.
2. Pemutus (interupter).
3. Isolator penyangga dari porselen rongga (hollo
w support insulator porcelen).
4. Batang penggerak berisolasi glass Fibre (Fibr
e Glass Insulating Operating Rod).
5. Penyambung diantara no.4 dan no.12 (linkage
s).
6. Terminal-terminal.
7. Saringan (filters).
8. Silinder bergerak (movable cylinder).
9. Torak tetap (fixed piston).
10. Kontak tetap (fixed contact).

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
b. Media pemadam busur api dengan minyak
Menggunakan minyak isolasi sebagai media pemadam busur api yang
timbul pada saat PMT bekerja membuka atau menutup.

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
Jenis PMT dengan minyak ini dapat dibedakan menjadi :
PMT menggunakan banyak minyak (bulk oil)
PMT menggunakan sedikit minyak (small oil)

PMT jenis ini digunakan pada :


1. Tegangan : 6 s/d 425 kV
2. Arus nominal : 400 s/d 1250 A
3. Arus pemutusan : 12 s/d 50 kA

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
c. Media pemadam busur api dengan udara hembus
PMT ini menggunakan udara sebagai media pemadam busur api dengan
menghembuskan udara ke ruang pemutus.
PMT ini disebut juga sebagai PMT Udara Hembus (Air Blast).

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

d. Media pemadam busur api dengan hampa udara


• Ruang hampa udara mempunyai kekuatan dielektrik (dielektrik strength)
yang tinggi dan sebagai media pemadam busur api yang baik.
• PMT jenis vacuum umumnya digunakan untuk tegangan menengah
(24kV).
• Jarak (gap) antara kedua katoda adalah 1 cm untuk 15 kV dan bertambah
0,2 cm setiap kenaikan tegangan 3 kV. Untuk pemutus vacuum tegangan
tinggi, digunakan PMT jenis ini dengan dihubungkan secara serie.

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
d. Media pemadam busur api dengan hampa udara
• Ruang kontak utama (breaking chambers) dibuat dari bahan antara lain
porcelain, kaca atau plat baja yang kedap udara.
• Ruang kontak utamanya tidak dapat dipelihara dan umur kontak utama
sekitar 20 tahun.
• Karena kemampuan ketegangan dielektrikum yang tinggi maka bentuk
fisik PMT jenis ini relatip kecil.
Keterangan:

1 Plat-plat penahan – bukan bahan magnet


2 Rumah pemutus dari bahan berisolasi
3 Pelindung dari embun uap
4 Kontak bergerak
5 Kontak tetap
6 Penghembus dari bahan logam
7 Tutup alat penghembus
8 Ujung kontak
www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

PMT dengan hampa udara


www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

4. Sistim Penggerak
Berfungsi menggerakkan kontak gerak (moving contact) untuk operasi
pemutusan atau penutupan PMT.

Terdapat beberapa jenis sistem penggerak pada PMT, antara lain :


a. Penggerak pegas (Spring drive)
b. Penggerak hidrolik
c. Penggerak pneumatik
d. Penggerak SF6 gas dynamic

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
a. Penggerak pegas
Mekanis penggerak PMT dengan menggunakan pegas (spring) terdiri dari 2
macam, yaitu :
- Pegas pilin ( helical spring )
PMT jenis ini menggunakan pegas pilin sebagai sumber tenaga penggerak
yang di tarik atau di regangkan oleh motor melalui rantai.

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

- Pegas gulung ( scroll spring )


PMT ini menggunakan pegas gulung untuk
sumber tenaga penggerak yang di putar
oleh motor melalui roda gigi.

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

b. Penggerak hidrolik
Penggerak mekanik PMT hidrolik adalah rangkaian gabungan dari beberapa
komponen mekanik, elektrik dan hidrolik oil yang dirangkai sedemikian
rupa sehingga dapat berfungsi sebagai penggerak untuk membuka dan
menutup PMT.
Skematik diagram sistem hydraulic dan elektrik berikut, merupakan
skematik sederhana untuk memudahkan pemahaman cara kerja sistem
hydraulic dan keterkaitannya dengan sistem elektrik.

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

c. Penggerak pneumatik
Penggerak mekanik PMT pneumatic adalah rangkaian gabungan dari
beberapa komponen mekanik, elektrik dan udara bertekanan yang
dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai penggerak
untuk membuka dan menutup PMT.

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

d. Penggerak SF6 gas dynamic


PMT jenis ini media memanfaatkan tekanan gas SF6 yang berfungsi ganda
selain sebagai pemadam tekanan gas juga dimanfaatkan sebagai media
penggerak.

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

5. Control/Auxilliary circuit
Terdiri dari:
a. Lemari mekanik/kontrol,
untuk melindungi peralatan
tegangan rendah dan
sebagai tempat secondary
equipment

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)
6. Struktur mekanik
Terdiri dari:
a. Struktur besi/baja atau beton
Adalah rangkaian besi / baja atau beton yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga bentuk dan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan peralatan yang
akan dipasang.
Berfungsi sebagai penyangga peralatan / dudukan PMT yang bahannya
terbuat dari besi / baja atau beton.
b. Pondasi.
Adalah bagian dari suatu sistem rekayasa teknik yang mempunyai fungsi untuk
memikul beban luar yang bekerja dan beratnya sendiri yang pada akhirnya
didistribusikan dan disebarkan pada lapisan tanah dan batuan yang berada
dibawahnya untuk distabilisasi.
Sebagai dudukan struktur peralatan PMT, terbuat dari beton.
www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

Struktur mekanik
www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

7. Sistim pentanahan/grounding
Sistem pentanahan atau biasa disebut sebagai grounding adalah sistem
pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik
sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir dll.

www.pln.co.id |
Pemutus Tenaga (PMT)

Fungsi pentanahan peralatan listrik adalah untuk menghindari bahaya


tegangan sentuh bila terjadi gangguan atau kegagalan isolasi pada
peralatan / instalasi dan pengaman terhadap peralatan.

www.pln.co.id |
2. Pemisah (PMS)
Pemisah (PMS)

Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS) adalah peralatan untuk


memisahkan tegangan pada instalasi tenaga listrik atau memisahkan
peralatan listrik dari peralatan lain yang bertegangan, dimana pembukaan
atau penutupan Pms ini hanya dapat dilakukan dalam kondisi tanpa beban.

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)

Ada dua macam fungsi Pms, yaitu:


• Pemisah Peralatan:
Berfungsi untuk memisahkan peralatan listrik dari peralatan lain atau
instalasi lain yang bertegangan. Pms ini boleh dibuka atau ditutup hanya
pada rangkaian yang tidak berbeban.
• Pemisah Tanah (Pisau Pentanahan/Pembumian):
Berfungsi untuk mengamankan dari arus tegangan yang timbul sesudah
saluran tegangan tinggi diputuskan atau induksi tegangan dari penghantar
atau kabel lainnya.Hal ini perlu untuk keamanan bagi orang-orang yang
bekerja pada peralatan instalasi.

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)
Sesuai dengan penempatannya di daerah mana Pemisah tersebut dipasang,
PMS dapat dibagi menjadi :
Pemisah Penghantar/Line : Pemisah yang terpasang di sisi penghantar
Pemisah Rel/Bus : Pemisah yang terpasang di sisi rel
Pemisah Kabel : Pemisah yang terpasang di sisi kabel
Pemisah Seksi : Pemisah yang terpasang pada suatu rel
sehingga rel tersebut dapat terpisah menjadi
dua seksi
Pemisah Tanah : Pemisah yang terpasang pada penghantar/
line/kabel untuk menghubungkan ke
tanah.

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)

Pembagian komponen dan fungsi PMS berdasarkan Failure Modes Effects


Analysis (FMEA):
1. Struktur mekanik
2. Insulation/isolasi
3. Electrical current carrying
4. Sistim grounding
5. Mekanik penggerak
6. Control / Auxilary circuit
7. Pisau pentanahan

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)

1. Struktur mekanik
Terdiri dari:
a. Struktur besi/baja atau beton
Adalah rangkaian besi/baja atau beton yang dibuat sesuai dengan
kebutuhan peralatan yang akan dipasang. Struktur baja/besi atau beton
berfungsi sebagai penyangga peralatan / dudukan pemisah.
b. Pondasi.
Adalah bagian dari suatu sistem rekayasa teknik yang mempunyai
fungsi untuk memikul beban luar yang bekerja dan beratnya sendiri
yang pada akhirnya didistribusikan dan disebarkan pada lapisan tanah
dan batuan yang berada dibawahnya untuk distabilisasi.

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)

Struktur mekanik

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)

2. Isolasi (Insulation)
Isolator adalah alat yang berfungsi sebagai isolasi dan pemegang mekanis
dari perlengkapan atau penghantar yang dikenai beda potensial. Isolator
berbentuk piringan-piringan yang terbuat dari bahan porselin atau
komposit yang ukurannya disesuaikan dengan tegangan, jenis, ukuran
konduktor, kekuatan mekanis dan konstruksi penopangnya.
3. Penghantar arus listrik
Penghantar Arus Listrik (Electrical Current Carrying) merupakan bagian
dari PMS yang bersifat konduktif dan berfungsi untuk menghantarkan /
mengalirkan arus listrik.

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)

a. Pisau-pisau/Kontak Pms
Menghubungkan atau memisahkan bagian yang bertegangan.
Macam-macam pisau pemisah berdasarkan gerakan lengan/pisau
pemisahnya antara lain :

Pemisah Engsel
Pemisah tersebut
gerakannya
seperti engsel

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)
Pemisah Putar
Mempunyai 2(dua) buah kontak diam
dan 2(dua) buah kontak gerak yang
dapat berputar pada sumbunya

Pemisah Siku
Tidak mempunyai kontak diam,
hanya terdapat 2 (dua) kontak gerak
yang gerakannya mempunyai sudut
90 .

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)
Pemisah Luncur
PMS ini gerakannya ke atas ke bawah
(vetikal) atau ke samping (horisontal).
Banyak dioperasikan di instalasi 20 kV.

Pemisah Pantograph
Kontak diamnya terletak pada rel,
dan kontak geraknya pada ujung
lengan pantograph. Banyak
dioperasikan di instalasi 500 kV

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)

b. Terminal utama (klem)


Bagian dari Pms yang merupakan titik sambungan antara Pms dengan
konduktor luar dan berfungsi untuk mengalirkan arus dari atau ke
konduktor luar.

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)

4. Sistim pentanahan/grounding
Sistem pentanahan atau biasa disebut sebagai grounding adalah sistem
pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik
sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir dll.

Kawat
grounding

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)

Fungsi pentanahan peralatan listrik adalah untuk menghindari bahaya


tegangan sentuh bila terjadi gangguan atau kegagalan isolasi pada
peralatan / instalasi dan pengaman terhadap peralatan.

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)
5. Mekanik Penggerak
Memposisikan pisau/kontak Pms
untuk membuka dan menutup yang
terdiri dari Stang/Tuas Penggerak
dan Tenaga Penggerak.
Jenis tenaga penggerak Pms dapat
dibedakan :
a. Secara Manual, pengoperasian
Pms ini (membuka /menutup)
secara manual dengan memutar/
menggerakkan lengan Pms
melalui fasilitas mekanik

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)

b. Tenaga penggerak dengan motor.


Pengoperasian Pms ini (membuka
/menutup) dengan memutar/
menggerakkan lengan Pms melalui
fasilitas penggerak dengan motor.

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)

c. Tenaga penggerak pneumatik


(tekanan udara).
Pengoperasian Pms ini (membuka
/ menutup) dengan memutar /
menggerakkan lengan Pms
melalui fasilitas penggerak
dengan pneumatik (tekanan
udara).

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)

6. Control/Auxilliary circuit, terdiri dari:


Lemari mekanik/kontrol, untuk
melindungi peralatan tegangan rendah
dan sebagai tempat secondary
equipment.

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)

b. Terminal dan wiring control, sebagai terminal wiring kontrol PMS serta
memberikan trigger pada mekanik penggerak untuk operasi PMS.

www.pln.co.id |
Pemisah (PMS)
7. Pisau Pentanahan
Berfungsi untuk mentanahkan/ membumikan tegangan induksi atau
tegangan sisa sesudah jaringan diputus dari sumber tegangan. Pemisah
tanah atau Earth Switch mempunyai sistem interlock dengan pemisah
penghantar dimana jika pemisah dalam posisi masuk maka pemisah tanah
posisi keluar, begitu pula sebaliknya.

www.pln.co.id |
3. Kompresor
Kompresor

www.pln.co.id |
Kompresor

• Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas.


• Kompresor biasanya mengisap udara dari atmosfir.
• Kompresor penguat adalah kompresor yang bekerjanya dengan mengisap
udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan
atmosfir.Sebaliknya kompresor yang mengisap gas yang bertekanan lebih
rendah dari tekanan atmosfir disebut kompresor pompa vakum.

www.pln.co.id |
Kompresor

2. Teori Kompresi
Jika torak di dalam silinder didorong kebawah akan mendapatkan tekanan
lawan keatas, bertambahnya tekanan lawan keatas tersebut adalah
merupakan akibat dari mengecilnya volume udara di dalam torak, jika
volume semakin dikecilkan tekanan akan semakin besar.

Hukum Boyle : Jika gas dikompresikan


dengan temperatur tetap,
maka tekanan akan berbanding terbalik
dengan volumenya
P1. V1 = P2 . V2 = Tetap.
www.pln.co.id |
Kompresor

Hubungan antara tekanan dan volume gas dalam proses kompresi tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut : Jika selama kompresi temperatur gas dijaga
tetap, maka pengecilan volume ½ kali akan menaikkan tekanan menjadi 2 kali
lipat, demikian pula jika volume menjadi 1/3 kali tekanan akan menjadi 3 kali
lipat, dst.

www.pln.co.id |
Kompresor
1. Sistim pengisian udara
a. Motor Kompresor
Motor kompresor merupakan bagian utama dari sistem pengisian,
umumnya motor kompresor adalah jenis motor 3 phasa, fungsinya untuk
mengoperasikan pompa kompresi udara (pengerak mula). Permasalah
yang ditemukan pada motor kompresor umumnya adalah terbakar,
tegangan tidak hilang dan over heating.

www.pln.co.id |
Kompresor
b. Kopling
Merupakan penghubung antara motor kompresor dengan pompa
kompresi. Ada beberapa jenis tipe kopling antara motor kompresor dan
pompa kompresi, antara lain :
• Kopling As, digunakan apabila kecepatan motor kompresor dan pompa
kompresi sama.
• Kopling menggunakan transmision gear, apabila kecepatan motor
kompresor dan pompa kompresi tidak sama.
• Kopling menggunakan sabuk (belt), pada kompresi kecil.

www.pln.co.id |
Kompresor

c. Tangki udara
Tangki udara dipakai untuk menyimpan udara tekan agar apabila ada
kebutuhan udara tekan yang berubah-ubah jumlahnya dapat dilayani
dengan lancar. Dalam hal kompresor torak dimana udara dikeluarkan secara
berfluktuasi, tangki udara akan memperhalus aliran. Selain itu, udara yang
disimpan dalam tangki udara akan mengalami pendinginan pelan-pelan
dan uap air yang mengembun dapat terkumpul di dasar tangki untuk
sewaktu-waktu dibuang. Dengan demikian udara yang disalurkan ke
pemakai selain sudah dingin, juga tidak terlalu lembab.

www.pln.co.id |
Kompresor

d. Non Return Valve


Berfungsi untuk menahan tekanan udara balik dari tangki kembali ke ruang
kompresor apabila tekanan tangki lebih tinggi dari udara keluar kompresor
atau pada saat kompresor berhenti.

e. Katup Pengaman (Safety Valve)


Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat
kompresor. Katup ini harus membuka dan membuang udara keluar jika
tekanan melebihi 1,2 kali tekanan normal maksimum dari kompresor.
Pengeluaran udara harus berhenti secara tepat jika tekanan sudah kembali
sangat dekat pada tekanan normal maksimum.

www.pln.co.id |
Kompresor

f. Pompa Kompresi Udara


Berfungsi sebagai alat untuk memampatkan udara/gas , biasanya mengisap
udara dari atmosfir namun ada pula yang mengisap udara atau gas yang
bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfir dalam hal ini kompresor
bekerja sebagai penguat (booster).

g. Pressure Switch
Berfungsi sebagai switch start dan stop motor kompresor apabila
dioperasikan secara otomatis. Kerja pressure switch ditentukan oleh setelan
nilai tekanan yang melewatinya.

www.pln.co.id |
Kompresor

h. Pressure Gauge
Pressure gauge berfungsi untuk mengukur tekanan udara pada tangki serta
pada sistem pengisian udara.

i. Oil Level
Oil Level berfungsi untuk mengetahui level minyak pelumas pada pompa
kompresi. Gambar berikut memperlihatkan komponen-komponen yang
telah dijelaskan di atas. Gambar di bawah adalah kompresor jenis basah
yaitu kompresor yang sistem kompresinya menggunakan pelumasan.

www.pln.co.id |
Kompresor
2. Panel kontrol
a. Terminal dan Wiring kontrol
Memberikan trigger pada motor kompresi untuk start dan stop dan kontrol
indikasi
b. Lampu Indikasi
Memberikan indikasi status instalasi dan kontrol
c. Switch
Sebagai manual operasi motor kompresi
d. Meter tegangan dan arus
Mengukur dan mengetahui tegangan dan arus pada motor kompresi
e. Counter kerja motor kompresor
Untuk mengetahui jam kerja motor kompresi.
www.pln.co.id |
Kompresor

f. Lemari Panel
Untuk melindungi peralatan tegangan rendah dan sebagai tempat
secondary equipment.

www.pln.co.id |
Kompresor

3. Sistim saluran
a. Keran
Membuka dan menutup aliran udara pada pipa saluran.

b. Pipa
Pipa Kompresor besar atau kompresor permanen memerlukan pemipaan
untuk menyalurkan udara bertekanan kepada peralatan pemakai.
Pemipaan memerlukan kerja yang cermat dan teliti, karena pemasangan
yang tidak benar dapat menimbulkan retakan dan kerusakan yang lain. Pipa
yang diperlukan dalam instalasi antara lain : pipa keluar, pipa pembebas
beban dan pipa pendinginan.

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT

Pekerjaan Pemeliharaan:
In Service Inspection

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT

1. Pemeriksaan Harian
Berdasarkan FMEA/FMECA dan Inspeksi Level-1, meliputi :
a. Pemeriksaan kopel penggerak (khusus 3 pole)
b. Pemeriksaan kondisi kesiapan pegas
c. Kesesuaian penunjukkan indikator pegas
d. Penunjukkan & pemeriksaan tekanan hidrolik
e. Penunjukkan & pemeriksaan counter kerja pompa
f. Penunjukkan & pemeriksaan level minyak (hidrolik)
g. Pemeriksaan sambungan / katup / pipa (hidrolik)
h. Penunjukkan & pemeriksaan tekanan udara (pneumatik)
i. Penunjukkan & pemeriksaan counter kerja pompa kompresor

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT

j. Pemeriksaan level minyak kompresor


k. Pemeriksaan sambungan / katup / pipa (pneumatik)
l. Penunjukkan & pemeriksaan tekanan gas SF6
m. Pemeriksaan manometer warna - tekanan gas SF6
n. Pemeriksaan instalasi gas SF6
o. Penunjukkan & pemeriksaan level minyak (bulk oil)
p. Penunjukkan & pemeriksaan tekanan N2
q. Penunjukkan level minyak bushing (bulk oil)
r. Pemeriksaan sambungan / katup (valve) minyak
s. Penunjukkan & pemeriksaan tekanan udara (air blast)
t. Pemeriksaan instalasi air blast

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT
2. Pemeriksaan Mingguan
Berdasarkan FMEA/FMECA dan Inspeksi Level-1, meliputi :
a. Pemeriksaan kondisi terminal utama terhadap benda asing
b. Pemeriksaan kondisi isolator interrupter
c. Pemeriksaan kondisi isolator Resistor (jika ada)
d. Pemeriksaan kondisi isolator Kapasitor (jika ada)
e. Pemeriksaan kondisi isolator support compartment (jika ada)
f. Penunjukkan & pemeriksaan counter PMT
g. Kesesuaian penunjukkan indikator posisi PMT
h. Pemeriksaan kondisi indikator PMT
i. Pemeriksaan lampu penerangan
j. Pemeriksaan heater
k. Pemeriksaan terminal wiring
l. Pemeriksaan kabel kontrol
m.Pemeriksaan sekering / MCB
n. Pemeriksaan terhadap bebauan yang asing
o. Pembuangan udara kondensasi

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT

3. Pemeriksaan Bulanan
Berdasarkan FMEA/FMECA dan Inspeksi Level-1, meliputi :
a. Pemeriksaan kondisi pintu lemari
b. Pemeriksaan kondisi / kebersihan dalam lemari
c. Pemeriksaan kondisi door sealent
d. Pemeriksaan lubang kabel
e. Pemeriksaan grounding PMT
f. Pemeriksaan grounding lemari
g. Pemeriksaan kondisi pelumas pada roda gigi
h. Pemeriksaan tabung akumulator
i. Pemeriksaan belt kompresor
j. Pemeriksaan tangki (pneumatik)

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT

4. Pemeriksaan Triwulanan
Berdasarkan FMEA/FMECA dan Inspeksi Level-1, meliputi :
a. Kondisi suhu terminal utama (image thermovisi)
b. Kondisi suhu interrupter chamber (image thermovisi)

5. Pemeriksaan Tahunan
Berdasarkan FMEA/FMECA dan Inspeksi Level-1, meliputi :
a. Pemeriksaan struktur besi/baja atau beton
b. Pemeriksaan pondasi

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT

Pekerjaan Pemeliharaan:
In Service Measurement

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT

Pengukuran dan/atau pemantauan yang dilakukan bertujuan untuk


mengetahui/memonitor kondisi peralatan dengan menggunakan alat ukur
yang advanced (seperti Thermal Image thermovision) yang dilakukan oleh
petugas pemeliharaan.

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT
Macam macam pengukuran/pengujian :
1. Pengujian/pengukuran pada interrupter :
• Pengukuran Tahanan isolasi
• Pengukuran Tahanan kontak
• Keserempakan kontak (breaker analyzer)
• Pengukuran nilai R pada Resistor (bila ada)
• Pengukuran nilai C pada Capasitor (bila ada)
2. Pengujian pada media pemadam busur api :
• Kualitas gas SF6
• Karakteristik minyak
• Pengujian ke-Vacuum-an
• Pengujian kerapatan gas (density gas)

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT
3. Pengujian pada sistem mekanik penggerak :
a. Sistem pegas / spring
• Pengujian fungsi start & stop motor penggerak
• Pengukuran arus beban motor penggerak
• Tahanan isolasi belitan motor penggerak
• Pengukuran tegangan AC dan DC
b. Sistem pneumatik
• Pengujian fungsi start & stop motor kompresor
• Pengujian fungsi system block
• Pengujian kebocoran udara
• Pengukuran konsumsi udara saat Open-Close-Open
• Pengujian fungsi safety valve
• Kalibrasi manometer
• Pengukuran tegangan dan arus AC dan DC
• Pengukuran waktu kerja kompresor
www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT
c. Sistem hidrolik
• Pengujian fungsi start & stop motor hidrolik
• Pengujian fungsi system hidrolik
• Pengujian kebocoran hidrolik
• Pengukuran konsumsi hidrolik saat Open-Close-Open
• Pengujian fungsi safety valve
• Kalibrasi manometer
• Pemeriksaan oil pressure switch
• Pengukuran tegangan AC dan DC
• Pengujian tekanan akumulator
• Pengujian waktu reinflation
d. Pengukuran grounding pentanahan

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT

Pekerjaan Pemeliharaan:
Shutdown Function Check

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT

• Pengujian fungsi close dan open (local/remote dan scada)


• Pengujian tegangan AC dan DC
• Pengujian emergency trip
• Pengujian fungsi alarm
• Pengujian fungsi interlock mekanik dan elektrik

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT

Pekerjaan Pemeliharaan:
Treatment

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT
Penentuan kurun waktu untuk overhaul Pmt secara garis besar ditentukan
seperti dalam tabel berikut :
Tabel: Jenis PMT & Kurun Waktu Overhaull:

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMT
Jumlah angka pemutusan (number of switching) n adalah sekian kali Pmt
membuka atau memutus arus.
Pada saat terjadi pemutusan arus beban atau manipulasi jaringan n adalah 1,
tetapi bila pembukaan Pmt disebabkan karena arus gangguan (lebih besar
dari arus nominal Pmt) maka n 1, tetapi dinyatakan (n ekivalen).
Besarnya tergantung pada arus gangguan dan dinyatakan dalam rumus :

dimana :
I1 = arus kapasitas pemutusan (breaking capacity) Pmt
I2 = arus gangguan

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMS

Pekerjaan Pemeliharaan:
In Service Inspection

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMS
Periode: Harian

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMS

www.pln.co.id |
Periode : Bulanan

www.pln.co.id |
Periode : Bulanan

www.pln.co.id |
Periode : Bulanan

www.pln.co.id |
Periode : Tahunan

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMS

Pekerjaan Pemeliharaan:
In Service Measurement

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMS
In service measurement merupakan pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur
yang advanced (seperti Thermal Image Thermovision) dengan pelaksanaan periode
triwulan yang dilakukan oleh petugas pemeliharaan dalam keadaan peralatan
bertegangan.
Untuk peralatan sistem 500 kV In Service Measurement dilaksanakan periode tiap 2
minggu.
Adapun bagian-bagian pada pemisah tersebut adalah :
1. Pisau/kontak pemisah
2. Terminal utama/klem pemisah

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMS

Pekerjaan Pemeliharaan:
Shutdown Measurement

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMS

1 Pengukuran Tahanan Kontak

2 Pengukuran tahanan pentanahan.

3 Pengukuran tahanan isolasi

Pengukuran tegangan dan arus AC atau DC motor


4
penggerak
5 Pengukuran tahanan isolasi motor

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMS

Pekerjaan Pemeliharaan:
Shutdown Function Check

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMS

Pengujian fungsi interlock Pms dgn Pmt, Pms line dengan Pmt
1
tanah.

2 Pengujian keluar / masuk Pms secara remote dan lokal.


Pengujian kerja motor penggerak dan kesesuaian status
3
pemisah dalam percobaan masuk/keluar Pms

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMS

Pekerjaan Pemeliharaan:
Treatment

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan PMS

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor

Pekerjaan Pemeliharaan:
In Service Inspection

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor
1. Pemeriksaan Harian : Bagian kompressor
Penunjukan counter Kompresor • Level minyak pelumas
Tekanan Udara • Saluran minyak pelumas
2. Pemeriksaan Mingguan : Bagian Motor listrik
Bagian lemari kontrol • Lakukan starting *)Posisikan Saklar pada
MANUAL
• Lampu penerangan
• Ukur Arus
• Lampu indikator
• Posisikan Saklar pada AUTO setelah pengukuran
• Heater selesai
• Terminal wiring
Tangki dan pipa udara
• Kabel kontrol
• Pembuangan Udara Kondensasi
• Bau
• Motor Bekerja saat Pembuangan Udara
Kondensasi

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor
3. Pemeriksaan Bulanan :
a. Lemari Kontrol c. Pressure gauge
• Pintu Lemari Mekanik • Oil pressure gauge
• Kondisi dlm lemari • Tahap 1
• Door Seal • Tahap 2
• Lubang Kabel • Tahap 3
b. Grounding • Tahap 4
• Grounding Lemari

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor

4. Pemeriksaan Khusus
a. Tangki dan pipa udara c. Motor Listrik
Sambungan / katup / pipa Sistem Suplay tegangan
Kontaktor
b. Sistem Kompresi
Bearing
Section 1
Belitan
Section 2
Section 3
Section 4

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor

Pekerjaan Pemeliharaan:
In Service Measurement

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor
1. Pengukuran saat motor bekerja
Pengukuran pada saat motor bekerja meliputi pengukuran tegangan dan
arus motor, dilakukan pada kondisi beroperasi dengan menggunakan AVO
meter pada masing-masing fasa. Pengukuran ini untuk mengetahui kondisi
pembebanan arus maupun tegangan pada masing-masing fasa.
2. Pemeriksaan sistem kompresor
• Gunakan formulir baku yang harus diisi setiap
• Zat cair di dalam tangki udara harus dikuras sekali tiap hari.
• Pastikan bahwa meter-meter bekerja dengan baik (jarum manometer
dapat bergerak dan dapat menunjukkan pada skala tekanan kerjanya).
• Periksa bunyi-bunyian abnormal pada kompresor.

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor

Pekerjaan Pemeliharaan:
Shutdown Measurement

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor

1. Periode 100 Jam Operasi


a. Bagian Motor listrik
• Ukur ampere starting/running
• Periksa kipas pendingin
b. Bagian kompresor
• Periksa level minyak pelumas
• Bersihkan saringan udara
• Periksa tekanan kompresor pada stage 1, 2, 3 dan stage 4

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor
c. Tangki dan pipa udara
• Drain water
• Periksa kebocoran udara
• Periksa kekencangan klem -klem
• Periksa fungsi stop / non retrun valves
• Periksa kebocoran valves
d. Panel kontrol
• Periksa sumber tegangan AC dan DC
• Periksa indikator
• Periksa counter jam kerja
• Periksa kekencangan terminal
• Periksa dan bersihkan kontak-kontak
• Periksa siklus kerja dari masing- masing
• Periksa sistem automatic sequence www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor
2. Periode 2000 Jam Operasi
a. Bagian Motor listrik (sama seperti periode 100 jam)
• Ukur Isolasi belitan
b. Bagian kompresor (sama seperti periode 100 jam)
• Periksa karet kopling
• Periksa katup pembuang tekanan
• Periksa water and oil trap
• Ganti minyak pelumas dan bersihkan ruang engkol
c. Pengujian rele (sama seperti periode 100 jam)
• Pengujian kompresor ON
• Pengujian Under pressure
• Pengujian Kompresor OFF
• Pengujian Over pressure
• Pengujian sistim automatic
www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor

Pekerjaan Pemeliharaan:
Shutdown Function Check

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor
Function check dilakukan setelah proses perbaikan atau penggantian dengan
komponen baru. Uji fungsi komponen antara lain adalah :
a. Memastikan kondisi instalasi kompresor tepat dan aman
b. Instalasi listrik tepat dan aman
c. Pemipaan tepat dan aman

Kemudian melakukan pengujian kerja kompresor yang meliputi :


a. Putaran kompresor
b. Operasi tanpa beban,
c. Operasi dengan beban sebagian,
d. Pengujian peralatan pengatur / pengaman / pelindung,
e. Operasi stationer
f. Penghentian operasi.
g. Start stop kompresor secara otomatis www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor

Pekerjaan Pemeliharaan:
Treatment

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor

1. Kompresor masih dapat dijalankan

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor

www.pln.co.id |
Pedoman Pemeliharaan Kompresor
2. Kompresor tidak dapat dijalankan

www.pln.co.id |

Anda mungkin juga menyukai