Anda di halaman 1dari 7

SOAL DAN JAWABAN GARDU PORTAL

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


INSTALASI TEGANGAN MENENGAH DAN RENDAH
DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5
ALYSA TRITA AURUM ( 061830311276 )
GRAITO SAMPURNO ( 061830311281)
M ROBY ARIZANDI ( 06183031186 )
M DIDIK PRAYITNO ( 061830311290)

KELAS 4 LF

DOSEN PEMBIMBING :
HERI LIAMSI, S.T., M.T.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
KELAS KERJASAMA PT PLN ( PERSERO )
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2020
1. Komponen Utama Gardu Distribusi Portal

Komponen ini adalah komponen yang harus ada pada gardu distribusi portal dari penyuplai daya
seperti trafo sampai ke peralatan switching dan peralatan proteksinya

1.1 Transformator 3 Fasa


( SPLN 605.K/DIR , 2010 ) . Untuk transformator fase tiga , merujuk pada SPLN, ada tiga tipe vektor
grup yang digunakan oleh PLN, yaitu Yzn5, Dyn5 dan Ynyn0. Titik netral langsung dihubungkan
dengan tanah. Untuk konstruksi, peralatan transformator distribusi sepenuhnya harus merujuk pada
SPLN D3.002-1: 2007. Transformator gardu pasangan luar dilengkapi bushing Tegangan Menengah
isolator keramik. Sedangkan Transformator gardu pasangan dalam dilengkapi bushing Tegangan
Menengah isolator keramik atau menggunakan isolator plug-in premoulded.

Gambar 3.5 : Transformator 3 fasa


Sumber : Dokumentasi lapangan

NO Vektor Grup Daya ( kVA) Keterangan


50
1 Yzn5 100 Untuk Sistem 3 kawat
160
200
250
2 Dyn5 315 Untuk Sistem 3 kawat
400
500
630
50
100
160
200
3 Ynyn0 250 Untuk Sistem 4 kawat
315
400
500
630

1.2 PHB Sisi Tegangan Rendah ( PHB – TR )

PHB-TR adalah suatu kombinasi dari satu atau lebih Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan
Rendah dengan peralatan kontrol, peralatan ukur, pengaman dan kendali yang saling berhubungan.
Keseluruhannya dirakit lengkap dengan sistem pengawatan dan mekanis pada bagian-bagian
penyangganya. Secara umum PHB TR sesuai untuk pasangan dalam adalah jenis terbuka. Rak TR
pasangan dalam untuk gardu distribusi beton. PHB jenis terbuka adalah suatu rakitan PHB yang terdiri
dari susunan penyangga peralatan proteksi dan peralatan Hubung Bagi dengan seluruh bagian-bagian
yang bertegangan, terpasang tanpa isolasi. Jumlah jurusan per transformator atau gardu distribusi
sebanyak-banyaknya 8 jurusan, disesuaikan dengan besar daya transformator dan Kemampuan
Hantar Arus ( KHA ) Penghantar JTR yang digunakan. Pada PHB-TR harus dicantumkan diagram
satu garis arus pengenal proteksi dan kendali serta nama jurusan JTR.

Gambar 3.6 PHB TR tampak luar dan dalam


Sumber : Dokumentasi Lapangan
1.3 Komponen komponen dalam PHB TR
a. Saklar utama : Sebagai peralatan sakelar utama saluran masuk PHB-TR, dipasangkan
Pemutus Beban (LBS) atau NFB (No Fused Breaker). Saklar utama pada PHB-TR
dipersyaratkan memiliki arus pengenal sekurang-kurangnya 115% IN transformator
distribusi
b. Pengaman Lebur : Jenis pengaman lebur ini paling banyak digunakan pada PHB-TR
adalah tipe NH atau NT. Pemilihan besar rating pengaman pelebur harus disesuaikan
dengan kapasitas transformator. Penentuan rating NH/NT fuse dapat ditentukan dengan

Kapasitas trafo
rumus berikut :
400 X jumlah jurusan X √ 3
c. Rel Bus Bar : Sistem busbar terbuat dari Tembaga Elektrolit. Pemasangan dan
penyambungan hanya dapat dilakukan dengan mur-baut. Pemboran lubang berulir pada
tembaga tidak dianjurkan. KHA rel PHB dipersyaratkan sekurang-kurangnya 125% arus
pengenal saklar pemisah. Busbar tembaga harus dicat dengan warna sebagai berikut : -
Busbar Fase : Merah, Kuning, Hitam - Busbar Netral Biru - Busbar Pembumian . hijau
dengan strip kuning Setiap sambungan busbar harus diberi lapisan timah atau perak
d. Kabel Penghubung Trafo : dengan rak tr 220 v 1 inti jenis kabel NYY dengan penampang
70, 95, 150, 240 mm2 (disesuaikan dengan kebutuhan dan Trafo Distribusi yang
terpasang)
e. Kabel Jurusan : ( bisa berupa NYY atau NYFGBY ) dengan ukuran sesuai dengan
kebutuhan. Contoh : 3x70 + 1x50 mm
f. Fuse Base : Fuse Base dipasaran terdiri dari bermacam-macam spesifikasi yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan penggunaan untuk gardu distribusi

1.4 Fuse Cut Out ( FCO )

Fuse atau Pelebur berfungsi sebagai pengaman pada sistem distribusi terhadap arus
gangguan yang terjadi pada jaringan distribusi atau trafo distribusi. Letak pemasangan Fuse / Pelebur
adalah Sisi primer trafo pada Gardu Distribusi Tiang / Tembok Fuse pengaman pada sisi 20 kV (TM)
berupa fuse cut out (FCO).

Biasanya bahan-bahan yang digunakan untuk fuse cut out adalah kawat perak, kawat
tembaga, kawat seng, kawat timbel atau kawat paduan dari bahan – bahan tersebut.

Terdapat 3 jenis karakteristik fuse link disertai kemampuan hantar arusnya sebagai berikut :
Tipe T, Tipe K dan Tipe H
1. Kemampuan hantar arus terus menerus pelebur ( FCO ) jenis letupan ( expulsion) tipe T (lambat)
dan tipe K (cepat) ditetapkan : - 1.5 kali arus pengenalnya (arus pengenal 6.3 A s.d.100 A) - 1.3
kali arus pengenalnya (arus pengenal 125 A s.d.160 A) - Sama dengan nilai arus pengenalnya (arus
pengenal 200 A)

2. Pelebur letupan tipe H sama dengan arus pengenalnya

Gambar 3.7 : Fuse Cut Out


Sumber : Dokumentasi Lapangan

1.5 Lightning Arester (LA)


Umumnya digunakan sebagai proteksi pada gardu pasangan luar. Memiliki kapasitasnya 5 kA,
10 kA, 15 kA dipasang di kabel keluar / masuk dan di dekat trafo. Untuk tingkat IKL diatas 110,
sebaiknya tipe 15 KA. Sedang untuk perlindungan Transformator yang dipasang pada tengah-tengah
jaringan memakai LA 5 KA, dan di ujung jaringan dipasang LA – 10 KA

Gambar 3.8 : Lightning Arraster


Sumber : SPLN 605.K/DIR,2010
1.6 Konektor
Konektor adalah komponen yang dipergunakan untuk menyadap atau mencabangkan kawat
penghantar SUTM ke gardu. Jenis konektor yang digunakan untuk instalasi gardu ini ditetapkan
menggunakan Live Line Connector (sambungan yang bisa dibuka- pasang) untuk memudahkan
membuka/ memasang pada keadaan bertegangan. Penyadapan trafo dari SUTM dan pencabangan
harus di depan tiang peletakan trafo dari arah Pembangkit Listrik / Gardu Induk

Gambar 3.9 : Tab Konektor


Sumber : SPLN 605.K/DIR,2010

2. Uraikan prosedur untuk menonaktifkan dan penormalan kembali gardu sesuai SOP ?

A. Pelaksanaan Penonaktifan Gardu

1. Melakukan brifing dan berdoa sebelum melakukan pekerjaan yang dipimpin oleh
pengawas pekerjaan,
2. Lakukan dokumentasi sebelum melaksanakan pekerjaan
3. Gunakan peralatan APD / K3 serta siapkan rambu-rambu kerja di sekita rlokasi kerja.
4. Pasang dan ikat tangga pada posisi yang benar dengan kemiringan 60º.
5. Pasang Rambu-rambu tanda pekerjaan.
6. Pengawas di lapangan menyampaikan ke Piket Rayon terkait bahwa pekerjaan
pemeliharaan gardu portal siap dilaksanakan.
7. Pastikan penghantar dalam posisi aman (tidak bertegangan) dengan menggunakan
Tang Ampere.
8. Mengurangi beban trafo, dengan cara :
 Untuk pelanggan umum dan beban kecil, maka bukalah satu persatu nh fuse, kemudian
bukalah saklar masuk.
 Untuk pelanggan industri, bukalah saklar utama, kemudian bukalah seluruh NH fuse.
9. Buka FCO
10. Hubungkan kabel pentanahan yang sudah dihubungkan ke elektrode pentanahan
dimulai dari ke empat bushing trafo sisi tegangan rendah, lalu ketiga bushing trafo sisi
tegangan menengah
11. Buka kabel / kawat yang terhubung pada terminal / bushing sisi TR dan TM.
12. Kabel / kawat yang sudah terlepas hubungkan jadi satu dan tersambung pada kabel
pentanahan

B. Penormalan Kembali Gardu

1. Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan, sebelum pengisian tegangan maka


perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
2. Lepas semua grounding yang terpasang.
3. Lakukan pengecekan secara visual, apakah semua peralatan sudah terpasangdengan
baik dan yakinkan tidak ada lagi peralatan kerja yang tertinggal.
4. Masukkan Fuse Cut Out satu persatu mulai dari phasa S, R kemuadian T.
5. Ukur tegangan masuk di LV panel antara phasa-phasa, phasa – netral, bila
normallakukan pembebanan trafo.
6. Masukkan skaklar utama (helboom), bila terpasang.
7. Pembebanan trafo dengan memasukkan NH fuse jurusan satu persatu mulai phasa s,
r, dan t.
8. Ukur parameter-parameter tegangan, arus dan temperatur mur bautNH fuse,koneksi /
sambungan.
9. Bila semua telah selesai dilakukan, dari pengamatan visual dan pengukuran tidak ada
kelainan, maka pintu LV panel dapat ditutup kemudian dikunci dan pekerjaan
dinyatakan selesai.

Anda mungkin juga menyukai