KELOMPOK 5
ALYSA TRITA AURUM ( 061830311276 )
GRAITO SAMPURNO ( 061830311281)
M ROBY ARIZANDI ( 06183031186 )
M DIDIK PRAYITNO ( 061830311290)
KELAS 4 LF
DOSEN PEMBIMBING :
HERI LIAMSI, S.T., M.T.
Komponen ini adalah komponen yang harus ada pada gardu distribusi portal dari penyuplai daya
seperti trafo sampai ke peralatan switching dan peralatan proteksinya
PHB-TR adalah suatu kombinasi dari satu atau lebih Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan
Rendah dengan peralatan kontrol, peralatan ukur, pengaman dan kendali yang saling berhubungan.
Keseluruhannya dirakit lengkap dengan sistem pengawatan dan mekanis pada bagian-bagian
penyangganya. Secara umum PHB TR sesuai untuk pasangan dalam adalah jenis terbuka. Rak TR
pasangan dalam untuk gardu distribusi beton. PHB jenis terbuka adalah suatu rakitan PHB yang terdiri
dari susunan penyangga peralatan proteksi dan peralatan Hubung Bagi dengan seluruh bagian-bagian
yang bertegangan, terpasang tanpa isolasi. Jumlah jurusan per transformator atau gardu distribusi
sebanyak-banyaknya 8 jurusan, disesuaikan dengan besar daya transformator dan Kemampuan
Hantar Arus ( KHA ) Penghantar JTR yang digunakan. Pada PHB-TR harus dicantumkan diagram
satu garis arus pengenal proteksi dan kendali serta nama jurusan JTR.
Kapasitas trafo
rumus berikut :
400 X jumlah jurusan X √ 3
c. Rel Bus Bar : Sistem busbar terbuat dari Tembaga Elektrolit. Pemasangan dan
penyambungan hanya dapat dilakukan dengan mur-baut. Pemboran lubang berulir pada
tembaga tidak dianjurkan. KHA rel PHB dipersyaratkan sekurang-kurangnya 125% arus
pengenal saklar pemisah. Busbar tembaga harus dicat dengan warna sebagai berikut : -
Busbar Fase : Merah, Kuning, Hitam - Busbar Netral Biru - Busbar Pembumian . hijau
dengan strip kuning Setiap sambungan busbar harus diberi lapisan timah atau perak
d. Kabel Penghubung Trafo : dengan rak tr 220 v 1 inti jenis kabel NYY dengan penampang
70, 95, 150, 240 mm2 (disesuaikan dengan kebutuhan dan Trafo Distribusi yang
terpasang)
e. Kabel Jurusan : ( bisa berupa NYY atau NYFGBY ) dengan ukuran sesuai dengan
kebutuhan. Contoh : 3x70 + 1x50 mm
f. Fuse Base : Fuse Base dipasaran terdiri dari bermacam-macam spesifikasi yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan penggunaan untuk gardu distribusi
Fuse atau Pelebur berfungsi sebagai pengaman pada sistem distribusi terhadap arus
gangguan yang terjadi pada jaringan distribusi atau trafo distribusi. Letak pemasangan Fuse / Pelebur
adalah Sisi primer trafo pada Gardu Distribusi Tiang / Tembok Fuse pengaman pada sisi 20 kV (TM)
berupa fuse cut out (FCO).
Biasanya bahan-bahan yang digunakan untuk fuse cut out adalah kawat perak, kawat
tembaga, kawat seng, kawat timbel atau kawat paduan dari bahan – bahan tersebut.
Terdapat 3 jenis karakteristik fuse link disertai kemampuan hantar arusnya sebagai berikut :
Tipe T, Tipe K dan Tipe H
1. Kemampuan hantar arus terus menerus pelebur ( FCO ) jenis letupan ( expulsion) tipe T (lambat)
dan tipe K (cepat) ditetapkan : - 1.5 kali arus pengenalnya (arus pengenal 6.3 A s.d.100 A) - 1.3
kali arus pengenalnya (arus pengenal 125 A s.d.160 A) - Sama dengan nilai arus pengenalnya (arus
pengenal 200 A)
2. Uraikan prosedur untuk menonaktifkan dan penormalan kembali gardu sesuai SOP ?
1. Melakukan brifing dan berdoa sebelum melakukan pekerjaan yang dipimpin oleh
pengawas pekerjaan,
2. Lakukan dokumentasi sebelum melaksanakan pekerjaan
3. Gunakan peralatan APD / K3 serta siapkan rambu-rambu kerja di sekita rlokasi kerja.
4. Pasang dan ikat tangga pada posisi yang benar dengan kemiringan 60º.
5. Pasang Rambu-rambu tanda pekerjaan.
6. Pengawas di lapangan menyampaikan ke Piket Rayon terkait bahwa pekerjaan
pemeliharaan gardu portal siap dilaksanakan.
7. Pastikan penghantar dalam posisi aman (tidak bertegangan) dengan menggunakan
Tang Ampere.
8. Mengurangi beban trafo, dengan cara :
Untuk pelanggan umum dan beban kecil, maka bukalah satu persatu nh fuse, kemudian
bukalah saklar masuk.
Untuk pelanggan industri, bukalah saklar utama, kemudian bukalah seluruh NH fuse.
9. Buka FCO
10. Hubungkan kabel pentanahan yang sudah dihubungkan ke elektrode pentanahan
dimulai dari ke empat bushing trafo sisi tegangan rendah, lalu ketiga bushing trafo sisi
tegangan menengah
11. Buka kabel / kawat yang terhubung pada terminal / bushing sisi TR dan TM.
12. Kabel / kawat yang sudah terlepas hubungkan jadi satu dan tersambung pada kabel
pentanahan