Anda di halaman 1dari 11

NAMA / NIM : SILVIA ANDARESTA / 061830311294

KELAS : 4 LF
MATA KULIAH : MESIN LISTRIK 2
DOSEN : MOHAMMAD NOER, S.ST.,M.T
HARI / TANGGAL : SELASA, 14 JULI 2020

MID SEMESTER D3K PLN

1. Jelaskan jenis jenis Rotor pada motor induksi !


Jawab :

Berdasarkan jenis rotor yang digunakan, motor induksi dapat dibedakan menjadi dua type :

1) ROTOR BELITAN
Motor Induksi jenis ini mempunyai rotor dengan belitan kumparan tiga phasa
sama seperti kumparan stator. Kumparan stator dan rotor juga mempunyai jumlah kutub
yang sama. Rotor yang mempunyai tiga belitan yang mirip dengan belitan stator. Ketiga
belitan tersebut biasanya terhubung bintang..Ujung-ujung belitan tersebut dihubungkan
dengan slipring yang terdapat pada poros rotor.Belitan-belitan tersebut dihubung singkat
melalui sikat (brush) yang menempel pada slipring.

2) ROTOR SANGKAR
Motor induksi jenis ini mempunyai rotor dengan kumparan yang terdiri atas
beberapa batang konduktor yang disusun sedemikian rupa hingga menyerupai sangkar
tupai. Rotor yang terdiri dari sederetan batang-batang penghantar yang terletak pada alur-
alur sekitar permukaan rotor.Ujung-ujung batang penghantar dihubung singkat dengan
menggunakan cincin hubung singkat. Maka jenis rotor belitan dan rotor sangkar dapat
dilihat pada gambar sebagai berikut :
Gambar Rotor belitan dan Rotor sangkar

2. Sebutkan dan jelas kan beserta gambar rangkaian ekivalen dari ketiga jenis mesin
listrik !
Jawab :

1) Rangkaian Ekivalen Motor Induksi


Kerja motor induksi seperti juga kerja transformator adalah berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetik. Oleh karena itu, motor induksi dapat dianggap transformator
dengan rangkaian sekunder yang berputar. Rangkaian pengganti motor induksi dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar Rangkaian pengganti motor induksi

Untuk menentukan rangkaian ekivalen dari motor 3 phasa pertama-tama


perhatikan keadaan pada stator.Gelombang fluks pada celah udara yang berputar sinkron
membangkitkan GGL lawan 3 phasa yang seimbang di dalam phasa-phasa stator.
Besarnya tegangan terminal stator berbeda dengan GGL lawan sebesar jatuh tegangan
pada Impedansi ( Z ) bocor stator, sehingga dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

V 1=E1+I 1(R1+ jX )Volt


..................................................................... (2.1)

Dimana :

V1 = Tegangan terminal stator ( Volt )

E1 = Ggl lawan yang dihasilkan oleh fluks celah udara resultan ( Volt )

I1 = Arus stator ( Amper )

R1 = Resistansi efektif stator ( Ohm )

X1 = Reaktansi bocor stator ( Ohm )

Seperti halnya transformator, arus stator dapat dipecah menjadi 2 komponen, yaitu
komponen beban dan komponen peneralan. Komponen beban I2 menghasilkan suatu fluks
yang akan melawan fluks yang diakibatkan arus rotor.

Komponen peneralan IΦ merupakan arus stator tambahan yang diperlukan untuk


menghasilkan fluks celah udara resultan. Arus peneralan dapat dipecah menjadi
komponen rugi-rugi inti Ic yang se-phasa dengan E1 dan komponen magnetisasi Im yang
tertinggal dari E1 sebesar 900. Sehingga dapat dibuat rangkaian ekivalen pada stator
seperti gambar dibawah ini :

Gambar Rangkaian Ekivalen Stator


Pada rotor belitan, belitan yang dililit sama banyaknya dengan jumlah kutub dan
phasa stator. Jumlah lilitan efektif tiap phasa pada liliitan stator banyaknya a x jumlah
lilitan rotor. Bandingkan efek magnetis rotor ini dengan yang terdapat pada rotor ekivalen
magnetic yang mempunyai jumlah lilitan yang sama seperti stator. Untuk kecepatan dan
fluks yang sama, hubungan antara tegangan Erotor yang diimbaskan pada rotor yang
sebenarnya dan tegangan E2s yang diimbaskan pada rotor ekivalen adalah sebagai
berikut:

E2s = a Erotor .................................................................................................. (2.2)

Bila rotor-rotor akan diganti secara magnetis, lilitan amper masing-masing harus
sama dan hubungan antara arus rotor sebenarnya Irotor dan arus I 2s pada rotor ekivalen
haruslah :

Irotor
I 2s= a ...................................................................................... (2.3)

Akibatnya hubungan antara Impedansi ( Z ) bocor frekuensi slip Z 2s dari rotor


ekivalen dan impedansi bocor frekuensi slip Zrotor yang sebenarnya haruslah sebagai
berikut :

E 2s a2E rotor
Z2s = I 2 s = I rotor = a 2
Zrotor (ohm)........................................ (2.4)

Karena rotor terhubung singkat, hubungan fasor antara GGL frekwensi slip E 2s
yang dibangkitkan pada phasa patokan dari rotor patokan dan arus I 2s pada phasa tersebut
adalah :

E2s
=Z 2 s=R 2+ jsX 2
I 2s ........................................................................ (2.5)

Dimana :

Z2s = Impedansi bocor rotor frekuensi slip/phasa (ohm)

R2 = Tahanan rotor (ohm)


X2s = Reaktansi bocor patokan pada frekuensi slip (ohm)

Reaktansi yang didapat pada persamaan (2.4) dinyatakan dalam cara yang
demikian karena sebanding dengan frekuensi rotor dan slip. Jadi X2 didefinisikan sebagai
harga yang akan dimiliki oleh reaktansi bocor pada rotor dengan patokan pada frekuensi
stator.

Pada stator ada gelombang fluks yang berputar pada kecepatan sinkron.
Gelombang fluks ini akan mengimbaskan tegangan pada rotor dengan frekuensi slip
sebesar E2s dan GGL lawan stator E1. Bila bukan karena efek kecepatan, tegangan rotor
akan sama dengan tegangan stator karena lilitan rotor identik dengan lilitan stator.
Kecepatan relative gelombang fluks terhadap rotor adalah s kali kecepatan stator,
hubungan antara GGl efektif pada stator dan rotor adalah :

E2s=s E2 .............................................................................................(2.6 )

Gelombang fluks magnetik pada rotor dilawan oleh fluks magnetik yang
dihasilkan komponen beban I2 dari arus stator dan karenanya untuk harga efektifnya
adalah :

I 2s=I 2 ................................................................................................. (2.7 )

Dengan membagi persamaan ( 2.6 ) dengan persamaan ( 2.7 ) didapatkan :

E 2s s E2
=
I 2 s I 2 ............................................................................................. (2.8)

Didapat hubungan antara persamaan ( 2.7 ) dengan persamaan ( 2.8 ), yaitu :

E2s s E2
= =R 2+ jsX 2
I 2s I 2 ....................................................................... (2.9)

Dengan membagi persamaan ( 2.9 ) dengan S, maka di dapat :

E2s R2
= + jX 2
I 2s s ..................................................................................(2.10)
Dari persamaan (2.5), (2.6) dan (2.10) maka dapat digambarkan rangkaian ekivalen pada
rotor seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar Rangkaian ekivalen rotor

R2 R2
= +R 2−R 2
s s

R2 1
=R 2+R( −1)
s s .............................................................................. (2.11)

Dari penjelasan mengenai rangkaian ekivalen pada stator dan rotor diatas, maka
dapat dibuat rangkaian ekivalen motor inuksi 3 phasa pada masing-masing phasanya dan
untuk mempermudah perhitungan maka rangkaian ekivalen dilihat dari sisi stator. Seperti
pada gambar dibawah ini :

Gambar Rangkaian ekivalen motor induksi sisi stator

Dimana :

X2 = a 2X2

R2 = a 2X2
3. Jelaskan perbedaan dan persamaan motor listrik jenis Sinkron dan Asinkron !
Jawab :

PERBEDAAN MOTOR LISTRIK JENIS SINKRON DAN ASINKRON :


Motor sinkron, adalah motor AC bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi
tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki
torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal
dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor.
Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada
sistim yang menggunakan banyak listrik.

Motor Asinkron / induksi, merupakan motor listrik AC yang bekerja berdasarkan induksi
medan magnet antara rotor dan stator. Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok utama sebagai berikut :
 Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi
dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan
sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor
yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin
cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
 Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase
yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki
kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan
penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis
ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder.
Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

PERSAMAAN MOTOR LISTRIK JENIS SINKRON DAN ASINKRON :


Motor listrik jenis Sinkron dan Asinkron sama-sama merupakan Motor listrik yang beroperasi
dengan sumber tegangan arus listrik bolak balik (AC, Alternating Current). 
4. Gambarkan klasifikasi mesin listrik serta beri penjelasan nya !
Jawab :

Gambar Klasifikasi dari mesin mesin listrik

Mesin listrik dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu mesin listrik statis dan mesin
listrik dinamis. 

1) Mesin listrik statis adalah transformator, alat untuk mentransfer energi listrik dari sisi
primer ke sekunder dengan perubahan tegangan pada frekuensi yang sama.
Transformator terdiri Trafo 1 Phasa ( Trafo Kecil Dan Trafo Khusus ), Trafo 3 Phasa
dan Trafo Ukur.

2) Mesin listrik dinamis terdiri atas motor listrik dan generator.


 Motor listrik merupakan alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
putaran. Motor listrik terdiri dari Motor AC ( Motor Asinkron, Motor Sinkron
dan Motor Elektronik ) dan Motor Kumutation ( Motor DC, Motor Universal
dan Motor Disc).
 Generator merupakan alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Generator terdiri dari Generator AC, Generator DC dan Konverter.

Jenis Motor Listrik


Tipe atau jenis motor listrik yang ada saat ini beraneka ragam jenis dan tipenya. Semua
jenis motor listrik yang ada memiliki 2 bagian utama yaitu stator dan rotor, stator adalah
bagian motor listrik yang diam dan rotor adalah bagian motor listrik yang bergerak (berputar).
Pada dasarnya motor listrik dibedakan dari jenis sumber tegangan kerja yang digunakan.
Berdasarkan sumber tegangan kerjanya motor listrik dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

 Motor listrik arus bolak-balik  AC (Alternating Current)


 Motor listrik arus searah DC (Direct Current)

Dari 2 jenis motor listrik diatas terdapat varian atau jenis-jenis motor listrik berdasarkan
prinsip kerja, konstruksi, operasinya dan karakternya. Dari berbagai jenis motor listrik yang
ada dapat dibuat suatu gambar blok diagram motor listrik sebagai berikut.

Gambar Blok diagram Motor Listrik

Dari gambar blok diagram motor listrik diatas dapat dijelaskan secara singkat
pengertian dari setiap jenis motor listrik pada gambar klasifikasi diatas sebagai berikut.
1) Motor Listrik Arus Bolak-Balik AC
Motor listrik arus bolak-balik adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan
sumber tegangan arus listrik bolak balik (AC, Alternating Current).  Motor listrik arus
bolak-balik AC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber dayanya sebagai berikut.

 Motor sinkron, adalah motor AC bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi
tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan
memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk
penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi
dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim,
sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik.

 Motor induksi, merupakan motor listrik AC yang bekerja berdasarkan induksi meda
magnet antara rotor dan stator. Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok utama sebagai berikut :
 Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai,
dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini
merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah
tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk
penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
 Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan
tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi,
dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor
kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di
industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor,
jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

2) Motor Listrik Arus Searah DC


Motor listrik arus searah adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan sumber
tegangan arus listrik searah (DC, Direct Current).  Motor listrik arus searah DC ini dapat
dibedakan lagi berdasarkan sumber dayanya sebagai berikut.
 Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited. Adalah jenis motor DC yang
sumber arus medan disupply dari sumber terpisah, sehingga motor listrik DC ini
disebut motor DC sumber daya terpisah (separately excited).

 Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited. Adalah jenis motor DC yang sumber
arus medan disupply dari sumberyang sama dengan kumparan motor listrik, sehingga
motor listrik DC ini disebut motor DC sumber dayasendiri  (self excited).
Motor DC sumber daya sendiri / self exited ini dibedakan lagi menjadi 3 jenis
berdasarkan konfigurasi supply medan dengan kumparan motornya sebagai berikut.

 Motor DC shunt, Pada motor DC shunt gulungan medan (medan shunt)


disambungkan secara paralel dengan gulungan motor listrik. Oleh karena itu total
arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
 Motor DC Seri, Pada motor DC seri, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor  (A). Oleh karena itu,
arus medan sama dengan arus dinamo.
 Motor DC Kompon/Gabungan, Motor Kompon DC merupakan gabungan motor
seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan
secara paralel dan seri dengan gulungan motor listrik. Sehingga, motor kompon
memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.

Anda mungkin juga menyukai