Anda di halaman 1dari 6

SEJARAH BAHASA INDONESIA

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


BAHASA INDONESIA DAN TATA TULIS LAPORAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : SILVIA ANDARESTA


NIM : 061830311294
KELAS : 5 LF

DOSEN PEMBIMBING :
ARISALYATI, M. Pd.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
KELAS KERJASAMA PT PLN ( PERSERO )
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2020-2021
TUGAS 1

1. Jelaskan perbedaan ketujuh ejaan bahasa Indonesia!


Jawab :

EJAAN BAHASA
NO. PERBEDAAN
INDONESIA
1. Huruf ‘ï’ untuk membedakan antara
huruf ‘i’ sebagai akhiran dan karenanya harus
disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaï
dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf
‘y’ seperti dalam Soerabaïa.
2. Huruf “y” ditulis dengan ‘j’, seperti jang, saja,
wajang, dsb.
3. Huruf  “u” ditulis dengan ‘oe’, seperti doeloe,
akoe, Soekarni, repoeblik, dsb.
1 Ejaan Van Ophuijsen 4. Huruf ‘k’ pada akhir kata atau suku kata ditulis
dengan tanda diakritis, seperti koma ain dan tanda
trema, seperti ma’moer, jum’at, ta’(dieja tak), pa’,
(dieja pak), dsb.
5. Huruf ‘j’ ditulis dengan ‘dj’, seperti Djakarta,
radja, djalan, dsb.
6. Huruf ‘c’ ditulis ‘tj’, seperti Tjikini, tjara,
pertjaya, dsb.
7. Gabungan konsonan ‘kh’ ditulis dengan ‘ch’,
seperti chusus, achir, machloe’, dsb.
2 Ejaan Republik/Ejaan 1. Huruf ‘oe’ diganti dengan ‘u’ pada kata-kata dulu,
Soewandi aku, Sukarni, republik, dsb.
2. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis
dengan ‘k’, pada kata-kata makmur, tak, pak, dsb.
3. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti
pada mobil2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
4. Tanda trema dihilangkan. Misalnya : taät menjadi
taat.
5. Awalan di– dan kata depan di keduanya ditulis
serangkai dengan kata yang menyertainya, seperti
kata depan di pada dirumah, dikebun disamakan
dengan imbuhan di- pada ditulis, dikarang.
6. Penghapusan tanda diakritis atau pembeda antara
huruf vokal tengah / yang disebut schwa oleh para
linguis atau e ‘pepet’ disamakan dengan e ‘taling’.
1. Disederhanakannya huruf-huruf yang berupa
gabungan konsonan dengan huruf tunggal, seperti
gabungan konsonan ‘dj’ diubah menjadi ‘j’,
gabungan konsonan ‘tj’ diubah menjadi ‘ts’,
gabungan konsonan ‘ng’ diubah menjadi ‘ŋ’,
3 Ejaan Pembaharuan
gabungan konsonan ‘nj’ diubah menjadi ‘ń’,
Gabungan konsonan ‘sj’ diubah menjadi ‘š’.
2. Selain itu, gabungan vokal (diftong) ‘ai’, ‘au’, dan
‘oi’, ditulis berdasarkan pelafalannya yaitu menjadi
‘ay’, ‘aw’, dan ‘oy’.
Hal yang berbeda ialah bahwa di dalam Ejaan Melindo
gabungan konsonan ‘tj’, seperti pada kata tjinta, diganti
dengan ‘c’ menjadi cinta, juga gabungan konsonan ‘nj’
Ejaan Melindo seperti njonja diganti dengan huruf ‘ɳ’ menjadi ɳoɳa,
4
( Melayu Indonesia ) yang sama sekali masih baru. (Dalam Ejaan
Pembaharuan kedua gabungan konsonan itu diganti
dengan ts dan ń).

5 Ejaan Baru atau Ejaan 1. Huruf ‘dj’ diganti ‘j’, ‘tj’ diganti ‘c’, ‘j’ diganti ‘y’,
LBK ‘nj’ diganti ‘ny’, ‘sj’ menjadi ‘sy’, dan ‘ch’ menjadi
‘kh’.
2. Huruf asing: ‘z,’ ‘y,’ dan ‘f’ disahkan menjadi ejaan
bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan pemakaian
yang sangat produktif.
3. Penulisan huruf ‘e’ tidak dibedakan pepet atau taling,
hanya ditulis dengan ‘e’ tanpa penanda. Alasannya
tidak banyak kata berpasangan dengan variasi huruf
‘e’ yang menimbulkan salah pengertian.
6 Ejaan Bahasa Indonesia 1. Perubahan cara baca abjad, dari a, ba, ca, da menjadi
yang Disempurnakan / a, be, ce de, dan seterusnya.
EYD 2. Kata majemuk ditulis terpisah. Misalnya kereta api,
kamar tidur.
3. Akronim yang memiliki lebih dari dua huruf awal
tidak memakai tanda titik. Misalnya S.M.A menjadi
SMA.
4. Penulisan ejaan ‘tj’ menjadi ‘c’, ‘dj’ menjadi ‘j’, ‘j’
menjadi ‘y’, ‘nj’ menjadi ‘ny, ’sj’ menjadi ‘sy’, dan
‘ch’ menjadi ‘kh’.
5. Peresmian penggunaan huruf asing yaitu ‘z,’ ‘f’ dan
‘v’.
6. Penghilangan bunyi ‘w’ menjadi ‘ua’, Misalnya
kwalitas menjadi kualitas.
7. Penjelasan akan pemenggalan kata di dalam
konsonan, misalnya A-pril, Ang-gur.
8. Pemakaian huruf ‘x’ dan ‘q’ secara universal.
Semula hanya digunakan dalam kata–kata yang
berhubungan dengan ilmu eksakta.
9. Penghilangan garis pembeda dalam pengucapan ‘e’
pepet dan ‘e’ biasa.
10. Penulisan di- atau ke- sebagai awalan dan di atau ke
sebagai kata depan dibedakan, yaitu di- atau ke-
awalan ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, seperti di- pada ditulis dan ke- pada
ketua sedangkan di atau ke sebagai kata depan ditulis
terpisah dengan kata yang mengikutinya, seperti di
pada di kampus dan ke pada ke kampus.
11. Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-
unsurnya. Angka dua tidak digunakan sebagai
penanda perulangan.
1. Penambahan huruf vokal diftong. Pada EYD,
huruf diftong hanya tiga yaitu ai, au, oi, sedangkan
pada EBI, huruf diftong ditambah satu yaitu ei
(misalnya pada kata geiser dan survei).
2. Lafal huruf “e” menjadi tiga jenis. Contohnya
seperti pada lafal: petak, kena, militer.
3. Penggunaan huruf tebal. Dalam EYD, fungsi
huruf tebal ada tiga, yaitu menuliskan judul buku,
Ejaan Bahasa Indonesia bab, dan semacamnya, mengkhususkan huruf, serta
7
/ EBI menulis lema atau sublema dalam kamus. Dalam
EBI, fungsi ketiga dihapus.
4. Penulisan cetak tebal untuk menegaskan bagian
tulisan yang sudah ditulis miring, dan bagian-bagian
karangan seperti judul, bab, dan subbab.
5. Huruf kapital pada nama julukan seseorang.
Contohnya: Pak Haji Bahrudin.
6. Tanda elipsis (...) digunakan dalam kalimat yang
tidak selesai dalam dialog.

Ejaan Ejaan
Van Ejaan yang
Soewandi Pembarua Melind Baru Bahasa
Ophuysen Disempurnaka
(1947) n (1957) o (1959) (1966 Indonesia
(1901) n (1972)
) (2015)
j j y y y Y y
dj dj j j j j j
nj nj ñ ɳ ny ny ny
sj – ś ŝ sy sy sy
tj tj ts c c c c
ch – – – kh kh kh
ng ng ɳ ɳ ng ng ng
z – z z z z z
f – f f f F f
– – v v v V v
é e é é e e e
e e e e e e e
oe u u u u u u
ai ai ay ay ai Ai ai
au au aw aw au au au
oi oi oy oy oi oi oi

2. Tuliskan masing–masing dua contoh kalimat dari setiap ejaan bahasa Indonesia!
Jawab :
EJAAN BAHASA
NO. CONTOH KALIMAT
INDONESIA
1. ra’yat melawan pendjadjah dengan bamboe
1 Ejaan Van Ophuijsen roencing.
2. radja bertemoe ratoe ditjimahi.
Ejaan Republik/Ejaan 1. laba2 mendjebak mangsa dengan djaringnya.
2
Soewandi 2. pak djono membeli buah anggur dipasar.
1. ñoña meñiapkan makanan sebelum pesta.
3 Ejaan Pembaharuan
2. saya menemukan saraɳ buruɳ walet diatap rumah.
1. orang asing itu meɳapa kami dengan ramah.
Ejaan Melindo
4
(Melayu Indonesia) 2. harimaw merusak tanaman dikebun.

1. pak ahmad menunjuk farhan sebagai ketua


Ejaan Baru atau Ejaan
5 angkatan.
LBK
2. zuleha menemukan cincin berlian dikursi.
Ejaan Bahasa Indonesia 1. Saya mengambil uang di ATM.
6 yang Disempurnakan / 2. Ray menyanyikan lagu-lagu perjuangan dengan
EYD bersemangat.
1. Mita menawarkan Tika kue coklat pada jam
Ejaan Bahasa Indonesia istirahat.
7
/ EBI 2. Ibu Wati mengendarai motor berwarna biru itu
dengan pelan.

Anda mungkin juga menyukai