Anda di halaman 1dari 5

Pengertian UPS dan Fungsi UPS Beserta Cara

Kerjanya yang Perlu Anda Ketahui


Inospr No Comments
https://www.nesabamedia.com/pengertian-ups-dan-fungsi-ups-beserta-cara-kerjanya/

Listrik di Indonesia seringkali tidak stabil. Selain masih sering terjadi pemadaman bergilir, arus dan
tegangan listrik yang masuk ke unit rumah dan perkantoran tidak selalu stabil. Ketidakstabilan arus dan
tegangan listrik ini bisa berakibat fatal terhadap perangkat elektronik baik di rumah maupun di kantor.

Komputer adalah salah satu perangkat elektronik yang sangat rentan terhadap masalah ketidakstabilan
arus dan tegangan listrik ini. Selain kerusakan data karena mungkin kita belum sempat melakukan
penyimpanan data dari pekerjaan kita, masalah ini juga sangat berbahaya bagi komponen-komponen
komputer. Ketidakstabilan listrik ini pertama-tama akan menyerang power supply dari komputer kita.
Jika tidak segera diatasi, maka masalah ini bisa saja menyerang komponen motherboard komputer kita,
dimana ini merupakan komponen yang sangat vital dan mahal.
Untuk menyiasati dan mengamankan segala komponen dari komputer kita, dianjurkan untuk
menghubungkan daya komputer kita ke Uninterruptible Power Supplies atau yang lebih dikenal dengan
sebutan UPS. Jika Anda banyak bekerja menggunakan komputer, UPS ini wajib sifatnya. Dikarenakan kita
tidak tahu apakah listrik yang masuk tidak akan padam secara mendadak.
Selain itu adalah umum bahwa arus dan tegangan listrik yang masuk tidak selalu stabil, yang berpotensi
merusak komponen-komponen komputer Anda. Berikut ini kita akan membahas tentang pengertian,
fungsi, dan cara kerja UPS. Mari kita simak bersama agar kita mengetahui betapa pentingnya perangkat
yang satu ini.

Pengertian UPS
Uninterrutible Power Supplies (UPS) yang juga dikenal dengan istilah “uninterruptible power source”
adalah perangkat ektronik yang mampu menyediakan cadangan listrik sementara ketika arus listrik
utama terputus.
UPS mampu memberikan perlindungan hampir seketika saat terjadi pemutusan sumber listrik. Perangkat
UPS ini dapat digunakan untuk melindungi segala jenis alat elektronik yang sensitif terhadap
ketidakstabilan arus dan tegangan listrik. Namun pada umumnya UPS digunakan untuk melindungi
komputer supaya ketika terjadi kehilangan daya secara mendadak, kita masih sempat mematikan
komputer kita secara benar untuk menghindari kerusakan baik software terlebih hardware.
Fungsi UPS
UPS memiliki tiga fungsi utama, yaitu 1) sebagai alat untuk menstabilkan tegangan arus listrik, 2)
memberikan cadangan listrik sementara, dan 3) sebagai alat bantu backup data. Mari kita simak uraian
lebih jelasnya mengenai masing-masing fungsi UPS tersebut.

1. Sebagai alat untuk menstabilkan arus listrik


Listrik yang mengalir ke komputer di rumah maupun kantor kita tidak selalu dalam keadaan yang
konstan. Seringkali arus listrik yang mengalir terkena hambatan listrik sehingga tegangan listrik
menurun. Tegangan listrik yang menurun ini bisa jadi sangat membahayakan bagi alat elektronik baik di
rumah maupun kantor, tidak terkecuali komputer kita.

Jika tegangan listrik naik turun beberapa kali saja tentu tidak masalah. Namun jika tegangan listrik ini
tidak stabil dalam jangka waktu panjang dan sering terjadi maka akibatnya akan sangat fatal dan
merugikan. Di Indonesia pada khususnya, listrik masih menjadi masalah dimana seringkali terjadi
pemadaman, ketidakseimbangan antara persediaan listrik dan permintaan tidak seimbang, serta jauhnya
pendistribusian listrik menyebabkan masalah ketidakstabilan tegangan listrik ini.

Nah disini peranan UPS sangat penting. UPS ini dapat membantu menstabilkan tegangan listrik yang
masuk pada komputer kita. Bisa dikatakan UPS ini adalah perangkat yang wajib untuk dipasang jika kita
ingin komputer kita awet.

2. Memberikan cadangan listrik sementara


Masih berkaitan dengan poin yang pertama, fungsi UPS adalah unutk menyediakan listrik cadangan
sementara bagi komputer kita. Karena masalah listrik yang sering terjadi tersebut, terkadang ketika kita
tengah mengerjakan sesuatu di komputer kita, tiba-tiba listrik mati. Padahal kita belum menyimpan hasil
pekerjaan kita. Meskipun software-software telah dilengkapi dengan fitur autosave, tetapi tidak semua
bagian krusial pekerjaan kita sempat tersimpan secara otomatis.

Di sini UPS dapat kita andalkan. UPS ini bersifat seperti baterai yang mempu memberikan listrik
cadangan sementara sehingga kita sempat menyimpan file pekerjaan kita dan mematikan komputer kita
ketika listrik tiba-tiba mati. Dengan demikian kita menyelamatkan hasil pekerjaan kita sekaligus juga
komputer kita dari risiko kerusakan komponen akibat pemutusan tegangan secara mendadak.

Cadangan listrik sementara yang diberikan oleh UPS tentu tidak akan selamanya. Berbagai jenis UPS
mempunyai kapasitasnya masing-masing dalam menyediakan cadangan listrik sementara untuk
komputer kita ketika listrik mati secara mendadak. Disarankan jika ingin membeli perangkat UPS untuk
melindungi perangkat komputer Anda, sebaiknya Anda memilih UPS yang setidaknya bisa bertahan
hingga 15 menit.
3. Sebagai alat bantu backup data
Fungsi UPS yang ketiga ini sebenarnya mirip dengan fungsi yang kedua tadi. Hanya saja fungsi ini lebih
didedikasikan bagi komputer yang terhubung ke jaringan atau server.
Tidak jarang di perkantoran komputer-komputer dihubungkan terintegrasi secara menyeluruh ke dalam
server kantor untuk memudahkan transaksi data internal kantor. Untuk memastikan bahwa data tidak
hilang atau rusak ketika listrik mati sementara data sedang disinkronisasi, maka UPS bisa sangat
membantu.

Umumnya selain UPS ini, kantor juga menyediakan sumber listrik cadangan yang lebih besar yaitu genset.
Namun listrik yang dihasilkan oleh genset ini juga seringkali tidak stabil. Oleh karena itu , seperti kita
bahas pada fungsi pertama tadi, penggunaan UPS adalah suatu keharusan untuk menjamin keamanan
perangkat komputer.

Cara Kerja UPS


Cara kerja UPS secara umum ada 3 jenis, yaitu sistem 1) standby (off-line) UPS, 2) line-interactive UPS,
dan 3) on-line UPS. Berikut kita akan membahas apa perbedaan dari ketiga cara kerja UPS tersebut.

1. Cara kerja UPS sistem standby (off-line)

Cara kerja UPS jenis ini melakukan pengisian daya langsung dari sumber listrik dan menyimpannya ke
dalam baterai penyimpanan listrik cadangan yang hanya digunakan saat listrik putus. Perangkan
komputer langsung dihubungkan dengan UPS ini.

Ketika tegangan yang masuk ke UPS ini tidak stabil, maka UPS jenis ini akan menyalakan sirkuit inverter
DC-AC internal yang didukung oleh bateri candangan UPS ini. UPS dengan cara kerja seperti ini umumnya
mempunyai harga yang relatif murah dengan spesifikasi di bawah 1kVA.
2. Cara kerja UPS sistem line-interactive

Cara kerja UPS sistem line-interactive ini bekerja dengan cara mempertahankan jalur inverter dan
mengalihkan arus DC baterai dari mode charging ke mode penyediaan daya ketika listrik padam.

Di dalam UPS tipe ini terdapat autotransformer yang bisa mengatur mode papda UPS jenis ini dari
mode charging maupun supplying melalui identifikasi kestabilan tegangan listrik yang masuk. Dalam
kondisi voltase rendah, UPS ini akan menyesuaikan arus masuk dan keluar sehingga pada keadaan
tersebut UPS tipe ini akan membutuhkan arus masukan lebih besar.
3. Cara kerja UPS sistem on-line
Cara kerja UPS tipe ketiga ini adalah dengan menggunakan metode “double conversion” dari arus AC yang
diterima kemudian melanjutkannya ke baterai internal baru kemudian dialirkan kembali ke daya
120V/240V AC untuk melindungi komputer kita. Secara umum teknologi yang digunakan pada UPS
sistem ini sama dengan sistem line-interactive. Sistem ini umumnya mempunyai kapasitas besar sehingga
mahal.

Anda mungkin juga menyukai