Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY


(UPS)
“Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Elektronika Daya

Dengan dosen pembimbing Prof. Dr.Martin Djamin, M.Sc.,APU

DISUSUN OLEH

Ariyanto

(18171025036)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul Sistem
Uninterruptible power supply

Makalah ini berisikan tentang informasi UPS dan disusun berdasarkan hasil pencarian
di berbagai sumber.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sealalu kami
harapkandemi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat membantu memberikan manfaat bagi kita dalam
mempelajari UPS

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………ii

BAB I ................................................................................................................................... 1
I.I Latar belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................. 2
2.1. PENGERTIAN ........................................................................................................... 2
2.1 JENIS –JENIS UPS ..................................................................................................... 4
2.2 BAGIAN BAGIAN UPS ............................................................................................. 5
2.4 SISTEM KERJA UPS.................................................................................................. 7
2.5 JENIS JENIS GANGGUAN UPS PADA KOMPUTER .............................................. 8
BAB III ................................................................................................................................. 9
PENUTUP ............................................................................................................................ 9
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................... 9
3.2 SARAN ....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar belakang


UPS adalah singkatan dari Uninterruptible power supply sebagai alat back up listrik
ketika PC kehilangan energi dari sumber utamanya. Dan fungsi UPS ialah Dapat memberikan
energi listrik sementara ketika terjadi pemadaman listrik PLN dan Memberikan kesempatan
waktu yang cukup kepada kita untuk segera melakukan penyimpanan data dan mengamankan
Operating System (OS) dengan melakukan shutdown.

Saat ini sistem power yang ada untuk mendukung tegangan pada personal komputer
ialah power supply,dengan sistem mengolah input tegangan dari PLN yang sebesar 220V
menjadi 12V,5V,dan 3,3V dalam tegangan DC, yang nantinya akan digunakan untuk
memberikan tegangan pada motherboard. Power supply pada umumnya hanya mengubah
tegangan dari PLN sebesar 220V dan tidak ada penyimpanan energi ketika terjadi
pemadaman listrik.

Dengan perancangan dan implementasi catu daya pc dengan sistem penyimpanan


daya pada baterai, maka kita tidak lagi khawatir terhadap pemadaman listrik dari PLN,
karena ketika terjadi pemadaman listrik perangkat ini masih memberikan daya untuk
motherboard hingga daya pada baterai sebagai penyimpanan habis. Perbedaan yang mendasar
antara UPS dengan alat yang dibuat ini antara lain adalah sistem yang digunakan dan juga
dimensi karena penambahan baterai atau aki kering tersebut akan terpasang berada didalam
perangkat pc untuk meminimalisasikan penggunaan ruang.

1.2 Rumusan Masalah


Membahas tentang pengrtian Ups,jenis bagian fungsi beserta system kerja dari UPS

1.3 Tujuan
1.Mengetahui Pengertian dari UPS

2.Mengetahui Jenis dari UPS

3.Mengetahui bagian-bagian dari UPS

4.Mengetahui Fungsi dari UPS

5.Mengetahui system kerja Ups

6.Gangguan ups pada komputer

1
BAB II
UNITERRUPTIBLE POWER SUPPLY

2.1. PENGERTIAN
UPS adalah singkatan dari Uninterruptable Power Supply sebagai alat back up listrik
ketika kehilangan energi dari sumber utamanya. Didalam sebuah UPS terdapat Rectifier yang
fungsinya untuk mengecharger battery/accu UPS, besarnya tergantung dari type atau jenis
UPS itu sendiri. Didalam UPS juga terdapat inverter yang berfungsi untuk merubah arus accu
UPS menjadi arus listrik PLN. Didalam UPS juga terdapat battery/accu berfungsi sebagai
penampung sumber tenaga sehingga pada saat Listrik PLN padam battery/accu sebagai
penggantinya dengan waktu tertentu.

Untuk bisa menjalankan fungsinya UPS menggunakan energi yang bersumber baterai
kering yang kemudian di ubah ke tegangan AC dengan menggunakan rangkaian inverter,
karena kapasitas baterai terbatas tentunya UPS tidak bisa menggantikan listrik PLN secara
penuh.Umumnya dengan kapasitas dan kondisi baterai full mungkin hanya bisa
menggantikan fungsi PLN selama 10 – 15 menit saja dan seharusnya waktu tersebut cukup
untuk sekedar mematikan perangkat dengan aman. UPS untuk rumahan atau perusahaan skala
kecil mungkin hanya menggunakan UPS dengan fungsi hanya sekedar backup listrik dan
stabilizer saja dengan kapasitas antara 700 VA – 1200 VA saja, contohnya seperti unit UPS
dibawah ini yang memiliki kapasitas 700 VA

Sedangkan untuk UPS dengan penggunaan server di data center bisa berukuran sangat
besar dengan kapasitas hingga ratusan KVA seperti unit UPS dibawah ini dengan kapasitas
310 KVA.

2
Ukuran baterai untuk UPS jenis ini pun sangat besar, jika pada UPS kecil dengan
kapasitas 700 VA menggunakan baterai dengan kapasitas 7AH saja maka pada UPS dengan
kapasitas 300 KVA bisa menggunakan baterai dengan kapasitas hingga 3000 AH dan
biasanya pemasangannya dibuat terpisah berupa rack battery seperti gambar dibawah ini

Intinya UPS merupakan sebuah perangkat tambahan saja, tetapi wajib dimiliki untuk
antisipasi jika terjadi mati listrik secara tiba tiba. Untuk anda yang bertempat tinggal di
daerah yang tegangan listriknya tidak stabil atau sering terjadi pemadaman listrik wajib
memiliki UPS untuk peralatan elektronik yang rentan terhadap naik turun tegangan maupun
pemadaman listrik misalnya komputer dan lain lain yang bisa terjadi kerusakan fatal jika
terjadi gangguan listrik. Namun untuk perangkat yang fungsi dan sifatnya vital seperti
misalnya saja server komputer / data center maupun perangkat network maka UPS ini wajib
hukumnya dan tentunya jenis UPS yang digunakan pun berbeda dengan UPS untuk rumahan

3
2.1 JENIS –JENIS UPS
UPS Offline

UPS jenis offline, sistem kerjanya menggunakan switch antara listrik PLN dan
Batterai UPS, sehingga untuk pergantian daya dari listrik PLN ke batterai jika terjadi
blackout ( mati lampu ), UPS masih memiliki jeda peralihan (transfer time) ke sumber listrik
batterai.

Untuk mesin-mesin tertentu yang sangat sensitif, jeda waktu tersebut dapat mengganggu
kinerja mesin dan lebih parahnya lagi yaitu menyebabkan mesin terestart. Namun disamping
itu harga UPS type offline terbilang lebih murah dari jenis UPS lainnya. Untuk beberapa jenis
UPS offline memiliki stabilizer/AVR didalamnya atau yang biasa disebut UPS offline Line-
Interactive. UPS offline Line-Interactive merupakan UPS yang dapat mengatur teganan yang
keluarkan oleh UPS itu sendiri dikarenakan listrik yang masuk dari sumber utama
diregulasikan/distabilkan terlebih dahulu oleh komponen stabilizer/AVR didalamnya.

UPS Online

UPS tipe Online merupakan jenis UPS dengan teknologi yang lebih canggih dari UPS
jenis offline. Sistem kerja yang digunakan yaitu menggunakan inverter sehingga listrik yang
dialirkan dari PLN diubah oleh komponen rectifier ( AC ke DC ) masuk ke battery dan
diubah kembali oleh inverter ( DC ke AC ) menuju peralatan. Dengan sistem kerja seperti ini

4
menyebabkan tidak ada jeda waktu peralihan antara listrik PLN dan battery. Untuk UPS tipe
online, tegangan listrik yang dihasilkan tidak terpengaruh oleh sumber listrik utama
dikarenakan tegangan yang dikeluarkan dari battery telah distabilkan oleh inverter.

2.2 BAGIAN BAGIAN UPS


1) Rectifier- Charger

Bagian ini merupakan rangkaian yang dipakai untuk penyerahan dan pengisian baterai.
Rangkaian blok rectifier-charger ini akan mensuplai daya yang dibutuhkan oleh inverter
dalam kondisi beban penuh dan pada saat itu juga dapat mempertahankan muatan di dalam
baterai. Selain itu blok ini harus mempunyai kemampuan mengalirkan daya output sebesar
125-130%.

Karakteristik baterai juga perlu diperhitungkan dalam disain rangkaian charger-nya


karena jika sebuah baterai diisi ulang dengan arus yang melebihi batasan kemampuannya
akan dapat memperpendek umur baterai tersebut. Biasanya untuk arus pengisian sebuah
baterai pada UPS ini sebesar 80% dari kondisi arus yang dikeluarkan oleh baterai pada saat
beban penuh.Batasan sebuah sistem UPS yang baik menurut standar NEMA – National
Electical Manufacturer Association – adalah dapat memberikan daya 100% terus-menerus
(continous load) dan 2 jam pada beban 125% tanpa terjadi penurunan kinerja (kerusakan).
Baterai masih dapat dikategorikan sebagai kondisi layak pakai apabila masih mampu
memberikan daya 100% selama 1 jam jika lama pengisiannya selama 8 jam (ditentukan oleh
manufaktur baterai).

2) Inverter

Kualitas inverter merupakan penentu dari kualitas daya yang dihasilkan oleh suatu
sistem UPS. Inverter berfungsi merubah tegangan DC dari rangkaian rectifier-charger
menjadi tegangan AC yang berupa sinyal sinus setelah melalui pembentukan gelombang dan
rangkaian filter. Tegangan output yang dihasilkan harus stabil baik amplitudo tegangan
maupun frekuensinya, distorsi yang rendah, tidak terdapat tegangan transien. Selain itu,
sistem inverter perlu adanya rangkaian umpan-balik (feedback) dan rangkaian regulator untuk
menjaga agar didapatkan tegangan konstan.

3) Sakelar Pemindah (Transfer switches)

Sakelar pemindah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu elektromekanikal dan statik.
Sakelar elektromekanikal menggunakan relay-relay yang salah satu terminal mendapatkan
suplai tegangan dan yang lain dari sistem UPS. Sistem sakelar statis menggunakan komponen
semikonduktor, seperti SCR. Penggunaan SCR akan lebih baik karena operasi pemindahan
yang dilakukan dengan SCR yang hanya membutuhkan waktu 3 sampai 4 ms, sedangkan
pada sakelar elektromekanikal sekitar 50 sampai 100 ms.

Penggunaan UPS dilakukan dengan cara menghubungkan AC input UPS ke sumber


PLN dan output UPS ke beban. Kebanyakan UPS digunakan untuk menyuplai komputer,

5
karena apabila sumber PLN tiba-tiba mati, maka data yang sedang diproses tidak hilang tetapi
masih di back-up oleh UPS sehingga masih ada waktu untuk menyimpan data.

2.3 Fungsi UPS

UPS sebenarnya hanya bekerja pada saat terjadi gangguan listrik saja karena memang
fungsi UPS adalah sebagai backup listrik PLN ketika terjadi pemadaman listrik secara tiba
tiba sehingga bagi anda yang tinggal di perkotaan yang biasanya listrik stabil dan jarang
pemadaman listrik mungkin UPS yang dipasang kebanyakan menganggur. Bahkan ketika
terjadi mati listrik pun UPS hanya bisa bekerja tidak sampai 15 menit dikarenakan kapasitas
baterai sebagai energi UPS juga terbatas. Jika demikian kenapa tidak menggunakan Genset /
generator listrik saja ? genset bahkan bisa menggantikan fungsi tegangan PLN dalam waktu
yang lama.

Disinilah perbedaannya backup power dengan menggunakan UPS dengan


menggunakan genset. Pada saat terjadi mati listrik secara tiba tiba tentunya genset tidak bisa
langsung menggantikan PLN karena diperlukan waktu untuk menyalakan genset terlebih
dahulu baik secara manual maupun otomatis belum lagi ditambah dengan waktu pemanasan
yang diperlukan genset sebelum diberi beban. Sedangkan UPS bisa menggantikan fungsi
PLN seketika itu juga ketika terjadi mati listrik bahkan biasanya hanya diperlukan waktu 4
ms saja untuk UPS menyalakan fungsi inverter menggantikan PLN. Nah di RS maupun jasa
layanan seperti Bank dan lainnya UPS sangat bermanfaat di jeda waktu saat genset
mempersiapkan untuk menggantikan fungsi PLN secara penuh.

Berikut ini contoh diagram penerapan UPS dan generator

6
Jika UPS juga include/termasuk dengan stabilizer atau penyetabil tegangan maka akan
sangat bermanfaat karena walaupun di perkotaan kenyataannya sering sekali terjadi naik
turun listrik sehingga fungsinya tidak banyak mengganggur saja, pada umumnya UPS sudah
termasuk dengan stabilizer walaupun mungkin fungsinya tidak maksimal seperti stabilizer
unit terpisah. Tidak maksimal yang dimaksud adalah range tegangan yang bisa dicover oleh
UPS mungkin hanya terbatas pada range tegangan tertentu saja.

Berikut ini beberapa fungsi UPS :

1.Menstabilkan tegangan yang masuk supaya lebih aman jika terjadi naik turun listrik

2. Sebagai backup power/ listrik sementara jika terjadi mati listrik maupun over/under
voltage supaya perangkat bisa dimatikan dengan aman

3.Untuk UPS tertentu bisa mengamankan perangkat listrik dari spike, frekuensi listrik yang
tidak sesuai dll

4.Mengamankan dari petir (khusus UPS tertentu dengan fuse pengaman anti petir)

2.4 SISTEM KERJA UPS


Jadi secara umum, cara kerja UPS adalah, perangkat rectifier yang dihubungkan
dengan sumber arus utama akan merubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC),
hal ini digunakan untuk pengisian sumber arus baterai yang dimiliki oleh UPS. Baru
kemudian setelah tiba-tiba sumber arus mati, arus DC pada baterai akan dirubah oleh
perangkat inverter menjadi arus AC yang selanjutkan disalurkan ke beban yang membutuh
kan back up ups

Dan berikut ini adalah cara kerja UPS ketika tegangan normal

Ketika tegangan listrik dalam kondisi normal arus listrik mengalir seperti garis hijau,
yaitu tegangan listrik langsung diteruskan/ dibypass dengan relay dari PLN ke beban. Di saat
yang bersamaan rangkaian rectifier / charger mengisi daya pada baterai yang biasanya
merupakan jenis lead acid/ baterai kering. Dalam kondisi ini berarti UPS dalam keadaan
standby.

7
Sedangkan berikut ini adalah cara kerja UPS ketika terjadi gangguan listrik

Ketika tegangan listrik AC dari PLN mati atau terjadi under maupun over voltage
UPS akan memutus jalur bypass dan sebagai gantinya menggunakan output dari rangkaian
inverter dengan supply berasal dari baterai yang saat kondisi standby sudah di charge.
Perpindahan supply tegangan pada UPS biasanya menggunakan relay dan perpindahan
tersebut hanya diperlukan waktu beberapa ms (mili second) sehingga perangkat tidak sempat
mati. Fungsi utama dari circuit inverter ini adalah untuk mengubah tegangan baterai yang
berupa arus DC dengan tegangan 12 Volt DC menjadi tegangan AC sebesar 220-volt, 50
Hertz (sesuai dengan tegangan PLN).

2.5 JENIS JENIS GANGGUAN UPS PADA KOMPUTER


1. Noise, merupakan kondisi tegangan yang naik turun pada presentasi sedikit. Misalnya
tegangan yang seharusnya 220V sedangkan tegangan yang terjadi antara 200 hingga
240 Volt maka hal tersebut masih masuk dalam kategori noise.

2. Blackout, yakni kondisi dimana main power atau sumber arus PLN tidak bekerja
sama sekali.

3. Brownout, merupakan kondisi dimana terjadi kenaikan arus secara tiba-tiba dari
kondisi rendah menjadi tinggi dengan cara yang cukup cepat. Kondisi ini biasanya
terjadi apabila ada penggunaan beban berat yang dilakukan secara bersamaan
misalnya menyalakan setrika atau mesin cuci. Bisa ditandai dengan kondisi nyala
lampu di ruangan yang biasanya sedikit berkedip.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
UPS adalah singkatan dari Uninterruptible Power Supply sebagai alat back up listrik
ketika kehilangan energi dari sumber utamanya. Didalam sebuah UPS terdapat Rectifier yang
fungsinya untuk mengecharger battery/accu UPS, besarnya tergantung dari type atau jenis
UPS itu sendiri. Didalam UPS juga terdapat inverter yang berfungsi untuk merubah arus accu
UPS menjadi arus listrik PLN. Didalam UPS juga terdapat battery/accu berfungsi sebagai
penampung sumber tenaga sehingga pada saat Listrik PLN padam battery/accu sebagai
penggantinya dengan waktu tertentu.

3.2 SARAN
Pentingnya menggunakan UPS pada computer desktop, membuat kita harus
mengetahui juga, apa sih fungsi UPS yang sebenarnya? Jangan sampai Anda disarankan oleh
penjual untuk membeli UPS, tapi Anda tidak mengetahui gunanya untuk apa. Secara umum
sebenarnya alat ini bertujuan untuk menstabilkan arus listrik yang diterima oleh peralatan
elektronik yang dipasangkan padanya. Sebagai mahasiswa jurusan Elektro , hendaknya perlu
megetahui apa itu UPS, dimana UPS mrupakan salah satu sumber tegangan jikalau terdapat
kejadian listrik padam pada Rumah Sakit ataupun instansi lainnya

9
DAFTAR PUSTAKA

https://panduanteknisi.com/pengertian-fungsi-ups-dan-cara-kerjanya.html

https://platinum-computer.com/mengenal-bagian-bagian-dari-ups-uninterruptible-power-supply/

10

Anda mungkin juga menyukai