Anda di halaman 1dari 1

Pengukuran hambatan pakai multitester

Pengukuran pertama pakai multitester digital. Hambatan


primer diketahui dengan menghubungkan kutub positif
koil (tempat masuknya arus dari CDI) dengan salah satu
konektor multitester, konektor kedua dihubungkan
dengan massa koil. Dibolak-balik tak masalah.

Lanjut mengukur hambatan sekunder, caranya? Satu


konektor dicolok ke kabel busi, lainnya ke massa koil
(batang besi di tengah koil). Nilai hambatan primer dan
sekunder berpengaruh pada besarnya tegangan yang bisa Pengukuran panjang api pakai alat
dibangkitkan koil. Makin kecil hambatan primer, dan khusus
dipadu hambatan sekunder yang besar menghasilkan
tegangan yang besar.

Pengetesan kedua mengukur jarak lompatan api pakai


alat khusus, isinya rangkaian pengapian. Bagian massa
sebagai tempat meloncatnya api dari kabel busi didesain
bisa diubah-ubah jaraknya, sehingga akan ketahuan
jauhnya loncatan juga warna apinya. 

(*_*) Cara Cek Koil dan Cdi (Supra X) (*_*)

Cara ngetes koil dan cdi sudah lemah bisa menggunakan


Pengukuran tegangan dengan ignition
multitester dalam satuan ohm meter. Untuk tahanan
Mate Rev4
terminal kabel primer dan massa ( standar 0,5-0,6 ohm ).
Tahanan kumparan sekunder antara terminal kabel
primer dan tutup busi ( 11.5-14.5 ohm ). Tahanan kumparan sekunder antara terminal kabel primer
dan kabel busi ( 7,8-8,2 ohm ). Sementara untuk cdi, kumparan primer koil pengapian kabel
hitam/kuning (+) dan hijau (-) = 0,5-0,6 ohm. kabel kumparan pembangkit altenator hitam/nerah dan
hijau ( 100-400 ohm ). Kabel kumparan generator pulsa pengapian biru/kuning dan hijau 180-280
ohm.

Anda mungkin juga menyukai