1. Faktor janin
Abnormalitas kromosom adalah hal yang utama pada embrio dan
janin
yang mengalami abortus spontan, serta merupakan sebagian besar
dari kegagalan
kehamilan dini. Kelainan dalam jumlah kromosom (autosomal
trisomy, monosomy X dan polyploidy ) lebih sering dijumpai
daripada kelainan struktur kromosom. Abnormalitas kromosom
secara struktural dapat diturunkan oleh salah satu dari kedua orang
tuanya yang menjadi pembawa
abnormalitas tersebut (Cunningham et al., 2005).
2. Faktor ibu:
a. Infeksi (Treponema pallidum, Chlamydia trachomatis,
Neisseria gonorrhoeae, Streptococcus agalactiae, herpes
simplex virus, cytomegalovirus, and Listeria monocytogenes)
b. Penyakit lain (kelainan endokrin: hipertiroid dan diabetes
mellitus yang tidak terkontrol, kelainan kardiovaskular:
hipertensi atau penyakit gnjal, dan penyakit jaringan ikat:
SLE)
c. Malnutrisi berat
d. Pemakaian obat dan faktor lingkungan (tembakau, alkohol,
e.
f.
g.
h.
a.
3. Faktor ayah
Translokasi kromosom pada sperma dapat menyebabkan abortus.