M. Hafizh Muttaqin
030.10.165
FK TRISAKTI
Skizofrenia
Schizo = perpecahan / split
Phrenos = mind
Terjadinya suatu perpecahan
pikiran, perilaku, dan perasaan.
Sejarah Skizofrenia
Sejarah skizofrenia sejalan dengan sejarah
psikiatri.
Melatinkan istilah
Morel menjadi
Demence precoce /
Dementia prekox
Demensia = kemunduran
intelegensia
Prekox = muda, sebelum
waktunya
Demensia yang
terjadi pada usia
dini, ditandai
dengan proses
kognitif yang makin
lama makin
memburuk, disertai
dengan gejala klinis
berupa halusinasi
dan waham.
Teori Lain:
Meyer, pendiri psikobiologi: gangguan mental
karena reaksi terhadap berbagai stress
kehidupan.
Sullivan, pendiri psikoanalitik interpersonal:
isolasi sosial sebagai penyebab.
Ernst Kreschmer : lebih sering pada pasien
bertubuh astenik, atletik, displatik daripada
tipe tubuh piknis.
Gabriel Langfelt
2 kelompok psikotik:
True Skizofrenia (depersonalisasi, autisme, emosi tumpul,
derealisasi. Onset terjadi secara perlahan)
psikosis skizofreniform.
Kriteria diagnosis:
Simptom
Second
rank
symptom
Karl Jasper
Mendekati
psikopatologi dengan
gagasan tidak
terdapat kerangka
kerja konseptual
atau prinsip dasar
yang kuat.
Pekerjaannya telah
menyamakan
pengertian psikologis
dari tanda dan gejala
skizofrenia, seperti
waham dan
halusinasi.
Epidemiologi
Prevalensi 1 1,5 % dari populasi di dunia.
Genetik : kromosom X 1,
3, 5, 11 dihubungkan
dengan COMT (catechol-OMethyl Transferase) dalam
encoding dopamin.
Lingkungan emosional
yang tidak stabil, stresor
sosial, diskriminasi, sosial
ekonomi rendah (down
ward drift hipotesis)
Skizofrenia >>
FAKTOR GENETIK
Kecenderungan
seseorang menderita
skizofrenia berhubungan
dengan kedekatan
hubungan keluarga (>>
pada derajat pertama
dan kedua)
FAKTOR GENETIK
Genetik
rentan
skizofrenia
Faktor
lingkungan
SKIZOFRENIA
FAKTOR BIOKIMIA
Obat-obatan yang
meningkatkan aktivitas
dopaminergik seperti
kokain dan amfetamin
psikotomimetik
Hipotesis Dopamin:
Terlalu >> aktivitas
dopamin
A. SKIZOFRENIA
GEJALA POSITIF : peningkatan atau gangguan fungsi
normal seperti : waham, halusinasi, peningkatan
pembicaraan, asosiasi longgar dan katatonia
GEJALA NEGATIF : pengurangan atau kehilangan fungsi
Gejala skizofrenia
normal seperti : ekspresi efektif tumpul atau datar,
meliputi gejala
kemiskinan pembiacaraan atau pikiran, anhedonia,
positif dan negatif : kurang motivasi, penarikan diri.
Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja.
f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation) yang berakibat inkoherensia atau pembicaraan yang tidak
relevan atau neologisme.
g. Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh
tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
h. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons
emosional yang menumpul tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan
diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial, tetapi harus jelas
bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neureptika.
Skizofrenia Paranoid
1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
2. Sebagai tambahan :
Halusinasi dan/atau waham harus menonjol;
a) Suara suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa
bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing);
b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain lain perasaan tubuh; halusinasi
visual mungkin ada tetapi jarang menonjol;
c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi
(deusion of influence), atau passivity (delusion of passivity), dan keyakinan dikejar kejar beraneka ragam,
adalah yang paling khas;
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara
relatif tidak nyata/tidak menonjol
SKIZOFRENIA HEBREFRENIK/TERDISORGANISASI
1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
2. Diagnosis henefrenia untuk pertama kalinya hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa muda (onset 15 25 tahun)
3. Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas: pemalu dan senang menyendiri (solitary), namun tidak harus demikian untuk
menentukan diagnosis.
4. Untuk diagnosis hebrefrenik yang meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan lamanya, untuk
memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan :
a) Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan, serta mannerisme; ada kecenderungan untuk selalu
menyendiri (solitary), dan perilaku menunjukkan hampa tujuan atau hampa perasaan;
b) Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropiate), sering disertai oleh cekikikan (giggling) atau perasaan puas
diri (self satisfied), senyum sendiri (self absorbed smilling) atau oleh sikap, tinggi hati (lofty manner), tertawa menyeringai
( grimaces), mannerisme, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluahan hipokondriakal, dan ungkapan kata yang
diulang ulang (reiterated phrase).
c) Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (rambling) serta inkoheren.
5. Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya menonjol halusinasi atau waham mungkin ada
tetapi biasanya tidak menonjol (fleeting and fragmentary delusions and hallucinations). Dorongan kehendak (drive) dan yang
bertujuan (determination) hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri khas, yaitu
perilaku tanpa tujuan (aimless)dan tanpa maksud (empty of puspose) adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat
buat terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang memahamijalan pikiran pasien.
SKIZOFRENIA KATATONIK
1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofenia
2. Satu atau lebih perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya :
a) Stupor (amat berkurangnya dalam reaktifitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktifitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara);
b) Gaduh gelisah ( tampak jelas aktifitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal);
c) Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi tubuh tertentu yang tidak
wajar atau aneh);
d) Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan, atau pergerakan kearah yang
berlawanan);
e) Rigiditas (mempertahankan posisi tubuhyang kaku untuk melawan upaya menggerakan dirinya);
f) Fleksibilitas cerea/waxy flexibility (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar); dan
g) Gejala gejala lain seperti command automatism (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah), dan pengulangan kata - kata serta kalimat kalimat.
3. Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dan gangguan katatonik, diagnosis skizofrenia mungkin harus
ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala gejala lain. Penting untuk diperhatikan bahwa gejala
gejala katatonik bukan petunjuk untuk diagnosis skizofrenia.
Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak, gangguan metabolik, atau alkohol dan obat obatan, serta dapat juga
terjadi pada gangguan afektif
1. Memenuhi
kriteria umum
untuk diagnosis
skizofrenia.
2. Tidak
memenuhi kriteria
untuk diagnosis
skizofrenia
paranoid,
hebefrenik, atau
katatonik.
3. Tidak
memenuhi kriteria
untuk skizofrenia
residual atau
depresi
pascaskizofrenia.
Tujuan untuk
diagnosis
Menstabilkan
dosis obat
Keamanan pasien
( sucide/homicid
e)
Perilaku yang
sangat kacau
Perawatan diri
yang buruk
(III) Clozapine
Kekurangan : agranulositosis dan harganya mahal
Kelebihannya : tidak menyebabkan tardive diskimesia
PROGNOSIS
PROGNOSIS KEARAH BAIK
DIAGNOSIS
GANGGUAN
WAHAM
MENETAP
C. Psikosis Akut
Gangguan psikosis akut dan sementara
adalah sekelompok gangguan jiwa yang :
Onsetnya akut ( 2 minggu)
Sindrom polimorfik
Ada stresor yang jelas
Tidak memenuhi kriteria episode manik atau
depresif
Tidak ada penyebab organik
D. GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
PENGERTIAN
DIAGNOSIS