Anda di halaman 1dari 11

Senyawa organofosfat lebih bersifat toksik terhadap hewan-hewan bertulang belakang

dibanding organoklorin karena dapat mempengaruhi sistem syaraf dengan cara


menghambat aktivitas enzim kolinesterase dalam tubuh (acetylcholinesterase).
Kolinesterase adalah enzim (suatu bentuk dari katalis biologik) di dalam jaringan tubuh
yang berperan untuk menjaga agar otot-otot, kelenjar-kelenjar dan sel-sel syaraf bekerja
secara terorganisir dan harmonis. (Sastroutomo 1992).
Sastroutomo SS. Pestisida: Dasar-dasar dan Dampak Penggunaannya. Bandung: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Senyawa organofosfat dapat masuk melalui berbagai jalur (inhalasi, ingesti, dan
absorbsi), terdistribusi dan bekerja menghambat aktivitas enzim kolinesterase dalam
tubuh (acetylcholinesterase (AchE)), yaitu enzim yang bertanggung jawab sebagai
destruksi dan terminasi aktivitas biologis pada neurotransmitter acetylcholine. (Klaasen et
al. 2003). Oleh karena itu, keracunan pestisida golongan organofosfat disebabkan oleh
asetilkolin yang berlebihan, mengakibatkan perangsangan secara terus- menerus pada
saraf.

Klaassen CD, Watkins JB. Casarett & Doulls: Essentials of Toxicology. USA: McGrawHill Companies, 2003, Hal 333347:467.
Pada dosis rendah, tanda dan gejala umumnya dihubungkan dengan stimulasi reseptor
perifer muskarinik. Pada dosis lebih besar juga mempengaruhi reseptor nikotinik dan
reseptor sentral muskarinik.
Absorbsi percutan dapat menimbulkan keringat yang berlebihan dan kedutan (kejang)
otot pada daerah yang terpajan saja. Pajanan pada mata dapat menimbulkan hanya berupa
miosis atau pandangan kabur saja. Inhalasi dalam konsentrasi kecil dapat hanya
menimbulkan sesak nafas dan batuk. Kelemahan progresif dimulai dari tungkai bawah
bagian distal, kemudian berkembang kelemahan pada jari dan kaki berupa foot drop.
Kehilangan sensori sedikit terjadi. Demikian juga refleks tendon dihambat
Atropin akan menghialngkan gejala gejala muskarinik perifer (pada otot polos dan
kelenjar eksokrin) maupun sentral. Pernafasan diperbaiki karena atropin melawan
brokokonstriksi, menghambat sekresi bronkus dan melawan depresi pernafasan di otak,
tetapi atropin tidak dapat melawan gejala kolinergik pada otot rangka yang berupa
kelumpuhan otot-otot rangka, termasuk kelumpuhan otot-otot pernafasan..
P. 9
KERACUNAN PESTISIDA

KERACUNAN PESTISIDA
Ratings:
(0)|Views: 4,171|Likes: 94
Dipublikasikan oleh Andre Saputra
See more

7
Nama StructureTetraethylpyrophosphate (TEPP)ParathionMalathionSarin
Mekanisme toksisitas
Organophosphat adalah insektisida yang paling toksik diantara jenispestisida lainnya dan
sering menyebabkan keracunan pada orang. Termakan hanyadalam jumlah sedikit saja
dapat menyebabkan kematian, tetapi diperlukan lebihdari beberapa mg untuk dapat
menyebabkan kematian pada orang dewasa.Organofosfat menghambat aksi
pseudokholinesterase dalam plasma dankholinesterase dalam sel darah merah dan pada
sinapsisnya. Enzim tersebut secaranormal menghidrolisis asetylcholin menjadi asetat dan
kholin. Pada saat enzimdihambat, mengakibatkan jumlah asetylkholin meningkat dan
berikatan denganreseptor muskarinik dan nikotinik pada system saraf pusat dan perifer.
Hal tersebutmenyebabkan timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh pada seluruh
bagiantubuh.

8
Penghambatan kerja enzim terjadi karena organophosphate melakukanfosforilasi enzim
tersebut dalam bentuk komponen yang stabil.Pada bentuk ini enzim
mengalamiphosphorylasi.

9
Tabel 2. Nilai LD50 insektisida organofosfat

Komponen LD50 (mg/Kg)AktonCoroxonDiazinonDichlorovosEthionMalathionMecarba


nMethyl parathionParathionSevinSystoxTEPP1461210056271375361032742,51
Gejala keracunan
Gejala keracunan organofosfat sangat bervariasi. Setiap gejala yang timbulsangat
bergantung pada adanya stimilasi asetilkholin persisten atau depresi yangdiikuti oleh
stimulasi.saraf pusat maupun perifer.
Tabel 3. Efek muskarinik, nikotinik dan saraf pusat pada toksisitas organofosfat.
Efek Gejala Muskarinik - Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree (SLUD)-Kejang perutNausea dan vomitus-Bradicardia-Miosis-Berkeringat2.
Nikotinik -Pegal-pegal, lemah- Tremor-Paralysis-Dyspnea-Tachicardia2.

Sistem saraf pusat- Bingung, gelisah, insomnia, neurosis- Sakit kepala- Emosi tidak
stabil- Bicara terbata-bataKelemahan umum- Convulsi- Depresi respirasi dan gangguan jantung- Koma

Anda mungkin juga menyukai