405110031
Pemicu 4 Blok
Muskuloskeletal
Learning Objectives
Menjelaskan macam-macam sendi
dan pergerakkannya
2. Menjelaskan :
1.
1. RA
2. JRA
3. OA
4. GOUT
Learning Objective 1
Menjelaskan macam-macam sendi dan pergerakkannya
A. Fibrosa
Sutura
Syndesmosi
s
Gomphosis
SENDI
Struktu
r
A. Cartilaginis
A. Synovialis
Shymphysis
Ball and Socket
Joint
Plane Joint
Hinge Joint
Synchondro
sis
Pivot Joint
Saddle Joint
Condylar
Macam- macam
Persendian
Sinartrosis
SINARTROSIS
Persendian yang tidak memperbolehkan
pergerakan. Dibagi 2 jenis :
SINARTROSIS SINFIBROSIS
AMFIARTROSIS
Persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang
rawan sehingga memungkinkan terjadinya sedikit
SINDESMOSIS
gerakan
DIARTROSIS
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan
terjadinya gerakan. Dapat dikelempokkan menjadi:
SENDI PELURU
DIARTROSIS
SENDI PUTAR
Sinartrosis
SINARTROSIS
Amfiartrosis
AMFIARTROSIS
Normal Movement
FLEKSI
Normal Movement
ABDUKSI
Learning Objective 2
Macam-macam kelainan sendi
RA (Rheumatoid
Arthritis)
Definisi
Epidemiologi
Prevalensi
Etiologi
Genetik
Hormon
Sex
Faktor Genetik
Ada
Hormon Sex
Prevalensi
RA > pd perempuan
dibanding dg laki-laki, diduga
hormon sex berperan pd
perkembangan penyakit ini
Pd observasi didapatkan bahwa
terjadi perbaikan gejala RA pd saat
kehamilan, diduga karena :
Adanya aloantibodi dalam sirkulasi
maternal yg menyerang HLA-DR
hambatan fs epitop HLA-DR
Hormon Sex
Adanya perubahan hormon Placental corticotropin
releasing hormone menstimulasi sekresi DHEA
(dehidroepiandrosteron) yg merupakan androgen
utama perempuan yg dikeluarkan adrenal fetus
Androgen bersifat imunosupresif thd respon imun
humoral & selular
DHEA penting u/ sintesis estrogen plasenta
Estrogen & Progesteron stimulasi respon imun
humoral (Th2) dan hambat imun selular (Th1)
Pada RA respon Th1 > dominan, shg estrogen &
prgesteron punya efek yg berlawanan thd
perkembangan RA
Faktor Risiko
Jenis
kelamin perempuan
Ada riwayat keluarga yg menderita
AR
Umur lebih tua
Paparan salisilat
Merokok
Konsumsi kopi > 3x sehari
Menurunkan risiko : makanan tinggi
vit D, konsumsi teh, kontrasepsi oral.
Patofisiologi
Kerusakan
Patofisiologi RA
Metacarpophalangeal (MCP)
85
Pergelangan tangan
80
75
Lutut
75
Metatarsophalangeal (MTP)
75
75
Bahu
60
Midfoot (tarsus)
60
Panggul (hip)
50
Siku
50
Acromioclavicular
50
Vertebra servikal
40
Temporomandibular
30
Sternoclavicular
30
MANIFESTASI
EKSTRAARTIKULAR RA
SISTEM ORGAN
MANIFESTASI
KONSTITUSIONAL
KULIT
Nodul reumatoid
MATA
Keratoconjungtivitis sicca,
scleromalacia
KARDIOVASKULAR
PARU-PARU
HEMATOLOGI
GI
NEUROLOGI
Entrapment neuropathy,
myelopathy/myositis
GINJAL
METABOLIK
osteoporosis
Diagnosis
RA (+) sekurang-kurang
4 dari 7 kriteria terpenuhi. 4 kriteria
tersebut harus sudah berlangsung
sekurang-kurangnya 6 minggu.
Diagnosis
Pemeriksaan
a. Laboratorium
- Ditemukan autoantibodi : RF (rheumatoid factor) dlm serum
- LED > 30mm/jam
- Anemia
- CRP > 0,7 pg/mL
- Viskositas cairan sinovial / hilang, dgn jumlah leukosit 500050.000/mm3, cairan tampak keruh (N < 200)
b. Radiologis (X-ray & MRI)
- Penyempitan ruang sendi
- Erosi pd pinggir tulang
Alur
Tatalaksana
Terapi
Terapi
Kriteria Perbaikan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Komplikasi
Anemia
Kanker (akibat sekunder dari terapi yg
diberikan)
Komplikasi kardiak
Penyakit tulang belakang
Ggn mata
Pembentukan fistula
Deformitas sendi tangan & sendi lainnya
Komplikasi pernafasan
Nodul reumatoid
vaskulitis
Prognosis
Prediktor
prognosis buruk pd
stadium dini AR antara lain : skor
fungsional yg rendah, status sosial
ekonomi rendah, tingkat pendidiakn
rendah, ada riwayat keluarga dkt
menderita AR. Sedangkan pasien
dgn penyakit lebih ringan
memberikan respon yg baik dgn
terapi.
Diagnosis Banding
Fibromyalgia
Lyme Disease
Myelodysplastic Syndrome
Osteoarthritis
Paraneoplastic Syndromes
Polychondritis
Polymyalgia Rheumatica
Psoriatic Arthritis
Sarcoidosis
Sjogren Syndrome
Systemic Lupus Erythematosus
JRA (Juvenile
Reumatoid Arthritis)
Definisi
Merupakan
Etiologi
Belum
Patogenesis
Membran
synovial
APC
CD4
Ag yg dianggap
asing
CRP
AKTIF
A
b
Kompleme
n aktif
Tandatanda
inflamasi
Sel2 imun
aktif
Sitokin-sitokin
yang
menyebabkan
demam
Epidemiologi
JRA
KLASIFIKASI
( menurut EULAR):
KLASIFIKASI
KRITERIA
Arthritis sistemik
Arthritis disertai :
-Demam selama 2 mggu
-Rash yg menyebar pada extremitas dan
badan
-Limfadenopati
-Hepatosplenomegali
Oligoarthritis
Polirthritis dgn RF +
Poliarthritis dgn RF -
JRA sistemik:
minggu
Lelah dan malaise
Rash pada kulit extrimitas dan badan
Nodule reumatoid
Limfadenopati
Hepatosplenomegali
JRA oligoarthritis:
JRA poliarthritis RF +:
JRA poliarthritis RF -:
Cara Pemeriksaan /
Diagnosis
Seperti
Klinis
Biasanya
Faktor
Penatalaksanaan
Farmakologis:
OAINS :
Tolmetin 25 mg/kgbb/hr, dlm 4 dosis
Naproksen 15 mg/kgbb/hr, dlm 2 dosis
Diclofenac 2-3 mg/kgbb/hr, dlm 2 dosis
Ibuprofen 35 mg/kgbb/hr, dlm 4 dosis
DMARD :
Hidroxycloroquin 4-6 mg/kgbb/hr, maksimal 300 mg/hr
MTX 10 mg/luas permukaan tubuh
Azatriophin
Leflunomid
Penatalaksanaan
Glukokortikoid :
Untuk mengontrol gejala sistemik, dosis
0,5-2 mg/kgbb/hr
Non
farmakologis:
Prognosis
Tergantung
Komplikasi
Uveitis
pada ANA +
Diagnosis Banding
Infeksi
OA
Definisi
penyakit sendi degeneratif
noninflamasi yang terutama pada orang tua,
ditandai dengan degenerasi tulang rawan
sendi, hipertrofi tulang pada tepinya, dan
perubahan pada membran sinovial.
Disertai dengan nyeri, biasanya setelah
aktivitas berkepanjangan dan kekakuan,
khususnya pada pagi hari atau setelah
inaktivitas.
Merupakan
Epidemiologi
Genetik
Kegemukan
Cedera sendi, pekerjaan
dan olahraga
Pekerjaan yang
memakai satu sendi
yang terus menerus
Benturan yang
berulang
Kelainan pertumbuhan
Misalnya penyakit
perthes dan
Etiologi
Osteoarthritis
primer
OA idiopatik, kausanya tidak diketahui dan
tidak ada hubungannya dengan penyakit
sistemik maupun proses perubahan lokal
pada sendi
Osteoarthritis
sekunder
OA yang didasari kelainan endokrin,
inflamasi, metabolik, pertumbuhan,
herediter, jejas mikro dan makro serta
imobilisasi yang terlalu lama.
As your osteoarthritis
progresses, it looks like this:
Advancing osteoarthritis
looks like this:
An x-ray of a normal
knee
An x-ray of knee
osteoarthritis
Tulang di sepanjang
sendi sering kali
lebih putih (disebut
sclerosis) & bisa
memiliki ujung kecil
dari tulang yang
mencuat (disebut
osteophytes).
Mungkin ada lubang
di tulang (disebut
cysts) & mungkin
tulang mulai
bergeser keluar dari
jalurnya (disebut
subluxation)
This patient has more advanced osteoarthritis. Note the complete loss of joint
space (no space between the bones of the thumb), cysts (holes in the bone,
shown as the small black areas in the base of the thumb metacarpal, which is
the large bone on the upper left side of each view), large osteophytes, and
some lateral subluxation (the thumb metacarpal has slid off to the left of the
bone it touches, the carpal bone called the triquetrum).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaaan
fisik:
Hambatan gerak
Krepitasi
Pembengkakan sendi yang sering kali asimetris
Tanda-tanda peradangan
Deformitas sendi yang permanen
Perubahan gaya berjalan
Pemeriksaan
diagnostik :
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
laboratorium:
Penatalaksanaan
Farmakologis:
Analgesik-antiinflamasi:
Paracetamol (analgesik saja)
Aspirin dan NSAIDs (analgesik & antiinflamasi) seringkali
mengiritasi lambung
Indometachin, sulindak, ibuprofen, diclofenac, naproxen
COX-2 inhibitor
Non-farmakologis:
Latihan fisik (olah raga)
Mengurangi berat badan
Mengurangi benturan pada persendian
Konsumsi glucosamin & chondroitin, Vit D,C,E dan
betakaroten
Tindakan operasi (joint replacement)
Pencegahan
Menjaga
Komplikasi
GOUT
Definisi
Gout adalah suatu penyakit yang
ditandai dengan serangan mendadak
dan berulang dari artritis yang
terasa sangat nyeri karena adanya
endapan kristal monosodium urat,
yang terkumpul di dalam sendi
sebagai akibat dari tingginya kadar
asam
urat
di
dalam
darah
(hiperurisemia).
Etiologi
Gejala
1.
2.
Faktor resiko
1.Obat-obatan,
Epidemiologi
Pada
PATOFISIOLOGI
Patogenesis
1.
Peningkatan
Gout akut biasanya monoartikular & timbul scr tiba2 serta dpt sembuh
sendiri (berkurang setelah 10-14 hr). Tanda awitan serangan gout : rasa sakit
yg hebat & peradangan lokal disertai demam & merasa lelah. Paling sering
menyerang ibu jari kaki.
Gout kronik ditandai dgn rasa nyeri, kaku, pegal & pembengkakan sendi
krn peradangan kronis, timbul tofi (awitan & ukuran sebanding dgn kadar urat
serum) biasanya di bursa olecranon, tendo Achilles, bursa infrapatella, dll &
peny. ginjal dpt timbul akibat hiperurisemia kronik.
Pemeriksaan
Asam
Pemeriksaan
Synovial
Penatalaksanaan
Nonpharmacologic treatment
1. Pendidikan
untuk membantu pasien dalam memahami penyakit
yang diderita & belajar mengatasi konsekuensinya.
2. Physiotherapy and physical therapy
Dilakukan untuk menolong pasien dalam meningkatkan
dan menopang gerakannya,meningkatkan kekuatan
otot & mengurangi rasa sakit.
3. Occupational therapy
dilakukan untuk menolong pasien dalam menggunakan
sendi & tendonnya dengan efisien tanpa memberikan
tekanan pada struktur tulang, membantu pasien
beradaptasi mengatasi aktivitas sehari2nya,dan
menolong pasien mengurangi ketegangan pada sendi
dengan papan/belat.
Penatalaksanaan Farmakologis
Allopurinol
Menurunkan sintesis asam urat dengan
menghambat Xantine oksidase
Dimetabolisme oleh Xantine oksidase
alloxantine menghambat Xantine
oksidase.
Colchicine
Untuk menghentikan proses inflamasi akut.
Probenecid
Mencegah dan mengurangi kerusakan sendi
tetapi tidak efektif untuk serangan akut.
Sulfinpirazon
Mencegah dan mengurangi kelainan sendi
berdasarkan hambatan reabsorpsi tubular
Pencegahan Gout
Pembatasan
Jenis diet:
Diet purin rendah I (1500 kkal)
Diet purin rendah II (1700 kkal)
Bahan
makanan
DPR I
Berat
(gr)
DPR II
urt
Berat (gr)
Urt
Beras
200
3 gls nasi
250
Telur ayam
50
1 butir
50
1 butir
Ayam tanpa
kulit
50
1 ptg
sedang
50
1 ptg
sedang
Ikan
50
1 ptg
sedang
50
1 ptg
sedang
Tempe
50
2 ptg
sedang
50
2 ptg
sedang
Sayuran
250
2,5 gelas
300
3 gelas
Buah
400
4 ptg
sedang
pepaya
400
4 ptg
sedang
pepaya
Minyak
15
1,5 sdm
15
1,5 sdm
Nilai gizi
Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr)
Serat (gr)
Kalsium (mg)
Besi (mg)
Vitamin A (RE)
Tiamin (mg)
Vitamin C (mg)
DPR I
1500
61
31
247
25
547
15,4
23373
1,0
198
DPR II
2700
65
31,5
289
26,5
559
16,2
23383
1,1
207
Komplikasi
dengan genetiK
risiko tinggi hipertensi dan penyakit
arteri koroner
Penyakit ginjal
Pada pasien gout ditemukan
peningkatan insidens hipertensi,
penyakit ginjal, diabetes melitus,
hipertrigliseridemia, dan
aterosklerosis. Penyebabnya belum
diketahui.
Berhubungan
Prognosis
Tanpa
Diagnosis Banding
Septik
artritis
Pseudogout
Rheumatoid arthritis.
Jika tofi tidak pada sendi, bisa
disalahartikan sebagai carcinoma
atau neoplasma lainnya