Dosen Pembimbing :
Ir. Anang Supriadi Saleh, MP
oleh
Hilman Maulana
NIM B31130122
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia industri manufaktur modern sekarang ini, terutama dalam industri
pengolahan logam tidak pernah terlepas dari penggunaan mesin perkakas seperti mesin
bubut, mesin bor, mesin frais, mesin bending (Mesin Pon), mesin potong, mesin CNC
(Computer Numerically Controlled) dan lain sebagainya. Mesin-mesin tersebut telah
mengalami perkembangan yang sangat pesat, berbagai pihak yang memerlukan dan
menggunakannya berusaha untuk mempelajarinya sedemikian rupa dengan tujuan agar
dapat memanfaatkannya dengan baik dan benar sehingga ketika diperlukan dan akan
digunakan, mesin selalu berada dalam keadaan siap pakai.
Kelancaran kegiatan produksi sangat bergantung pada keandalan suatu mesin dan
peralatan, serta tidak dapat dipungkiri bahwa keandalan suatu mesin tidak bisa mencapai
100 % atau tidak pernah mengalami kerusakan sama sekali selama pemakaian, semakin
lama umur mesin maka akan berkurang keandalannya. Selain itu juga di zaman sekarang
ini telah banyak mesin yang dioperasikan secara otomatis sehingga kerusakan pada salah
satu mesin saja dapat mengakibatkan terhentinya proses produksi secara keseluruhan.
Dengan demikian pelaksanaan kegiatan perawatan merupakan hal yang mutlak
dilakukan jika perusahaan ingin mencapai keuntungan sebagaimana yang telah ditargetkan.
Karenanya kegiatan perawatan selalu menjadi bagian yang penting dalam kegiatan
produksi yaitu dengan mengupayakan mesin-mesin dan peralatan dapat bekerja secara
kontinyu, karena dengan demikian diharapkan proses produksi akan berjalan dengan lancar
dan akan menghemat ongkos produksi yang dikeluarkan.
Namun perawatan yang telah dilakukan sampai saat ini hanya berupa perawatan
pencegahan (Preventive) seperti membersihkan debu dan sisa-sisa pemotongan,
memberikan pelumas atau membersihkan mesin ketika selesai bekerja. Perawatan yang
rutin, terencana dan terprogram dengan baik terhadap mesin atau peralatan akan
memberikan kontribusi positif terhadap perusahaan tersebut. Akan tetapi sebaliknya jika
perawatan terhadap mesin dan peralatan tidak dilakukan sama sekali, maka dapat
dipastikan bahwa mesin atau peralatan tersebut akan cepat mengalami kerusakan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mesin Bubut
Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk
proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada benda kerja
dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu dari benda kerja yang
berputar.
Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki populasi terbesar di dunia
ini dibandingkan mesin perkakas lain seperti mesin freis, drill, sekrap dan mesin perkakas
lainnya.
2.2 Prinsip Kerja Mesin Bubut
Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja untuk
memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu
bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut
gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak makan (feeding).
2.3 Bagian-bagian Mesin Bubut
Pada dasarnya mesin bubut terdiri dari beberapa komponen utama antara lain:
1.
Meja mesin
2.
Headstock
3.
Tailstock
4.
Compound slide
5.
Across slide
6.
Toolpost
7.
Leadscrew
8.
dan lain-lain.
BAB 3
METODOLOGI KEGIATAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan, meliputi :
Alat ukur
Mesin bubut dan asesorisnya
Kunci pas dan kunci ring
Obeng dan tang
Alat kebersihan
Pelumas dan vaselin
Kertas hvs
yang dijadikan obyek praktik (contoh format ada di bagian hasil praktik)
Lakukan pengecekan sesuai dengan check list yang telah dibuat
Buat laopran kondisi mesin bubut
Selesai praktek bersihkan kembali ruangan praktek
BAB 4
PEMBAHASAN
Seperti pada umumnya mesin, maka mesin bubut memerlukan perawatan yang baik
agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan. Perawatan mesin produksi dilakukan secara
umum dan khusus. Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut biasanya telah diberikan
oleh pabrik pembuat mesin, sedangkan perawatan khusus harus dicari berdasarkan
pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai perbaikan terhadap peralatan atau mesin.
4.1 Perawatan Umum
Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan
pengoperasian yang benar dan seksama, prosedur perawatan mesin bubut ini adalah:
1.
Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
2.
3.
4.
5.
6.
Ada dua penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat panas yaitu :
Perbedaan tegangan
menimbulkan panas berlebihan pada yang berlebihan pada motor pengerak,untuk itu perlu
diatur kembali beban agar sesuai dengan yang telah ditentukan
Kepala tetap
Pada mesin bubut adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan
mengunakan mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadii pada kepala tetap mesin bubut di
antaranya adalah:
1. Putaran poros utaa tersendat-sendat
2. Putaran poros utama terlalu berat
3. Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi
4. Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas
5. Tidak senter
Eretan
Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut:
1. Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukan
pemeriksaan baut-baut penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu kuat longarkan
baut-baut tersebut.
2. Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karene adanya ganguan pada pinion
gear.usaha mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi
pinion yang baru
3. Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau
penyayatan otomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir.
4. Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang.kemungkinan ini disebabkan
terlalu kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang.
5. Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing).hal ini kemungkinan di
sebabkan tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan.
6. Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan
pasak.
7. Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.
8. Pompa pada apron sangat sulit dioprasikan.hal ini disebabkan minyak pelumas yang
sudsh
kotor.lakukan
pembersian
atau
pengantian
minyak
pelumas
serta
hanya melakukan pengamatan terhdadap kondisi mesin mesin bubut secara kasat mata dan
yang bisa kita lihat tanpa harus membongkar mesin
Bentuk format pengamatan yang kurang dimengerti juga menjadi penyebab kita
kesulitan dalam melakukan pengamatan ini, karena format pengisiannya berbeda dengan
kondisi di lapang. Oleh karena itu kita lebih banyak menambahkan item-item pengamatan
baru yang tidak ada di dalam format pengisian.
BAB 5
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara
lain:
Keadaan dan kinerja mesin bubut masih dapat dikategorikan pada kondisi yang
prima
Format yang kurang dimengerti dapat menyebabkan suatu kendala dalam
melakukan proses pengamatan
Perawatan mesin bubut hendaknya dilakukan secara periodik (berkala) serta
perawatan yang rutin, terencana dan terprogram dengan baik terhadap mesin bubut
akan membuat performa mesin bubut jauh lebih prima