Anda di halaman 1dari 24

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

PU TU SA N
Nomor 716 PK/Pdt/2012

ng

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


MAHKAMAH AGUNG

gu

memeriksa perkara perdata dalam peninjauan kembali telah memutuskan sebagai berikut
dalam perkara:

PT PHILIPS INDONESIA (d/h PT PHILIPS ELECTRONICS


INDONESIA), berkedudukan di Jalan Warung Buncit Raya Kav. 99

ub
lik

ah

(Gedung Philip) Jakarta Selatan, dalam hal ini memberi kuasa kepada: 1.
A. Kemalsjah Siregar, 2. Riezka Gees Indrawanita, para Advokat,

am

berkantor di Plaza Bapindo-Menara Mandiri, Lantai 22, Jalan Jenderal


Sudirman, Kav. 54-44, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 13 Juli 2012;

ep

Melawan

Terbanding I;

In
do
ne
si

ah
k

Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi I/ Tergugat I/

PT DWI DAMAI, berkedudukan di Rukan Blok A Nomor 3, Komplek

A
gu
ng

Mangga Dua Mall, Jalan Raya Mangga Dua Dalam, Jakarta Pusat, dalam
hal ini memberi kuasa kepada: 1. Thomas E. Tampubolon, S.H., M.H., 2.

Thomson Tampubolon, S.H., 3. Sahat P. Sihombing, S.H., 4. Tonni D.


Tampubolon, S.H., para Advokat, berkantor di Gedung Selmis Kav. 4-5,
Jalan Asem Baris Raya 52, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 30 Agustus 2012;

Pembanding;
Dan

lik

ah

Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/ Penggugat/

ub

PT PHILIPS ELECTRONICS SINGAPORE Pte.Ltd, berkedudukan

ka

di Lorong 1, Toa Payoh TP 2 Level 4 Singapore 319762;

ep

Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi II/


Tergugat II/Terbanding II;

ah

Mahkamah Agung tersebut;

es
on

Hal. 1 dari 24 hal. Put. No.716 PK/Pdt/2012

In
d

gu

ng

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata Pemohon

Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi I/ Tergugat I/Terbanding I telah

ng

mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali terhadap Putusan Mahkamah Agung RI

Nomor 2178 K/PDT/2008 tanggal 12 September 2009 yang telah berkekuatan hukum
tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon

gu

Kasasi/Penggugat/Pembanding dan Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu

Termohon Kasasi II/Tergugat II/Terbanding II dengan posita perkara sebagai berikut;

Bahwa Penggugat adalah suatu perusahaan berbadan hukum yang ditunjuk sebagai

distributor resmi untuk menjual dan memasarkan produk- produk Philips sebagaimana

ub
lik

ah

surat Perjanjian Distributorship tertanggal 8 Maret 2002 yang ditanda tangani oleh

Stefanus Indrayana selaku General Manager mewakili PT Philips Electronics Indonesia

am

yang sekarang menjadi PT Philips Indonesia (Tergugat I) dan Gin Danny Ginarto
mewakili PT Dwi Damai (Penggugat) bukti P-1;

Bahwa untuk menunjang kinerja Penggugat sebagai distributor resmi, Penggugat

ah
k

ep

telah, mengeluarkan dana yang cukup besar seperti biaya untuk membuka pasar di
Jakarta sebesar Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta) dan biaya promosi yang telah

In
do
ne
si

Penggugat keluarkan sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah);

Bahwa selama menjadi distributor resmi, Penggugat telah menunjukkan prestasi

A
gu
ng

yang membanggakan karena selalu berhasil mencapai target penjualan sebagaimana

yang diharapkan Tergugat I dan Tergugat II. Hal ini terbukti dari email yang dikirimkan

oleh saudara Henry Thomas Nb. 1/Jkt/LX/04 pada alinea 1 pembukaan surat email
tersebut (bukti P-2);

Bahwa kemudian terjadi pergantian kepemimpinan di tubuh Tergugat I yakni

Stefanus Indrayana selaku General Manager telah digantikan oleh Sdri. Ina Hutasoit dan

lik

mengeluarkan kebijakan-kebijakan secara mendadak yang sangat rnerugikan Penggugat


dan distributor resmi lainnya padahal pada angka 11 huruf A secara tegas dan jelas

ub

disebutkan bahwa bilamana dikemudian hari ada hal-hal baru yang dirasakan perlu
untuk disepakati bersama maka kedua belah pihak setuju untuk membuat aturan
tambahan yang akan menjadi bagian integral dengan perjanjian ini (vide bukti P-1);

ep

ka

ah

seiring dengan pergantian kepemimpinan tersebut Tergugat I dan Tergugat II telah

Bahwa pada rapat tanggal 14 Juni 2004, Tergugat telah mengeluarkan peraturanperaturan baru seperti ketentuan pembayaran yang tadinya pembayaran dilakukan secara

ng

pada saat barang diterima oleh Penggugat dari Tergugat I. Hal ini sangat memberatkan

on
In
d

gu

dan mengganggu kinerja Penggugat yang telah berjalan cukup lama karena Penggugat

es

kredit selama 14 hari setelah barang diterima oleh Penggugat menjadi pembayaran tunai

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 2

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

harus menyesuaikan pembayaran tersebut kepada dealer-dealer yang telah dibina selama

ini oleh Penggugat. Di samping itu juga Tergugat I dalam surat emailnya Nomor I/Jkt/

ng

LX/04 (vide bukti P-2) telah menerapkan persyaratan-persyaratan yang sangat tidak
masuk akal seperti para Distributor harus menyediakan agunan berupa Bank Garansi

senilai US $ 200.000,00 atau deposit 20" setara dengan harga maksimum monitor,

gu

padahal syarat pembayaran yang diterapkan adalah pembayaran tunai pada saat barang

diterima oleh Penggugat dari Tergugat I. Begitu juga syarat-syarat lain yang

mengharuskan Distributor harus memiliki modal US$ 300,000.00, pengalaman bisnis


lebih dari 5 tahun, memiliki gudang sendiri 2.000 M2 dan lain-lain sebagaimana

ub
lik

ah

tertera pada angka 3 dan angka 4 surat email Nomor I/Jkt/LX/04 tersebut. Persyaratan
ini diterapkan oleh Tergugat I maupun Tergugat II secara sepihak tanpa adanya

am

musyawarah dengan para Distributor sehingga perbuatan Tergugat I dan Tergugat II ini
merupakan perbuatan melawan hukum dan ingkar janji (wanprestasi) terhadap
perjanjian Distributorship tertanggal 08 Maret 2002 yang telah disepakati bersama;

ah
k

ep

Bahwa pada tanggal 13 Juli 2004 Penggugat mengirimkan email kepada; Bob
Kobes, Connected Display-CTV, PTV, Monitors Philips Consumer Electronics Daerah

In
do
ne
si

Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika (bukti P-3) yang pada intinya mengemukakan
kendala-kendala yang dihadapi oleh Penggugat selaku Distributor dengan diterapkannya

A
gu
ng

peraturan-peraturan baru tersebut di atas terutama mengenai perubahan system

pembayaran dari kredit 14 hari menjadi pembayaran tunai pada saat penerimaan barang

dengan harapan agar kiranya pihak Tergugat I maupun Tergugat II dapat


mempertimbangkan kembali kebijakan-kebijakan Tergugat I dan Tergugat II yang
mengeluarkan peraturan baru tersebut;

Bahwa kemudian pada tanggal 19 Juli 2004 Bob Kobes telah mengirimkan email

lik

2004 dan di dalam emailnya tersebut Bob Kobes ingin mengusulkan kunjungan Nona
Meech Aspden dan tuan Benyamin Wong ke Indonesia untuk mengkaji ulang

ub

permasalahan Penggugat dan Bob Kobes juga berjanji akan mencoba berusaha agar
mendapatkan kondisi yang saling menguntungkan untuk memperkecil dampak terhadap
bisnis perubahan kondisi yang telah tercipta dan berharap bisa memperoleh cara yang

ep

ka

ah

kepada Penggugat (bukti P-4) sebagai tanggapan atas email Penggugat tertanggal 13 Juli

lebih baik untuk kelanjutannya demi meningkatkan kemajuan bisnis Monitor di


Indonesia;

telah mengirirnkan email kepada Penggugat (bukti P-5) sebagai tanggapan atas email

on

Hal. 3 dari 24 hal. Put. No.716 PK/Pdt/2012

In
d

gu

ng

Penggugat tanggal 13 Juli yang isinya antara lain bahwa Tergugat I mengakui

es

Bahwa pada tanggal 20 Juli 2004 Sdri. Ina Hutasoit yang mewakili Tergugat I

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 3

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

sepenuhnya kondisi pasar yang sangat sulit akan tetapi pada prinsipnya Tergugat I tidak

akan beranjak dari ketentuan-ketentuan baru yang telah diterapkan oleh Tergugat I dan

ng

Tergugat II;

Bahwa pada tanggal 22 September 2004 PT Waringin Sakti Perkasa (salah satu
Distributor Philips) telah mengirimkan email (bukti P-6) kepada Benyamin Wong,

gu

Senior Marketing Manager, Consumer & Trade Marketing Wilayah Asia Pasifik, Timur
Tengah, Afrika yang menyampaikan hasil rapat antara para Distributor dengan PT

Philips Indonesia yang pada rapat tersebut Philips telah menegaskan dan berjanji bahwa

Philips hanya mengakui dan akan mempertahankan 3 (tiga) distributor yang sekarang

ub
lik

ah

ada yaitu Bumi Citra, Dwi Damai (Penggugat) dan Waringin dan tidak ada maksud

untuk mencari distributor baru atau mengurangi sampai hanya satu distributor saja. Akan

am

tetapi satu minggu kemudian Philips Indonesia telah menjual monitor LCD kepada
perusahaan lain dan bersamaan dengan itu desas desus pun tersiar di pasaran bahwa
Philips telah menunjuk satu distributor baru;

ah
k

ep

Bahwa atas email dari PT Waringin Sakti Perkasa tersebut, Benyamin Wong
mengirim email tertanggal 22 September 2004 (bukti P-7) yang isinya mengatakan

In
do
ne
si

bahwa Sdr. Henry akan menghubungi Tergugat dan PT Waringin Sakti Perkasa untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya;

A
gu
ng

Bahwa pada tanggal 23 September 2004 Henry Thomas telah mengirimkan email

kepada Tergugat dan PT Waringin (bukti P- 8) yang intinya bahwa Tergugat I telah

menyangkal pernah membuat janji mengenai siapa Distributor MMD (Multi Media
Display) di masa mendatang dan bahkan Tergugat I telah memberikan ultimatum

apabila Penggugat tidak reaksi maupun tanggapan positif atas proposal yang diajukan

oleh Tergugat I sebelum hari Jum'at tanggal 24 September 2004 jam 05.00 sore maka

lik

Bahwa kemudian pada tanggal 19 Juli 2004 Bob Kobes telah mengirimkan email
tertanggal 24 September 2004 jam 06.20 (bukti P-9) yang pada intinya Penggugat

ub

menanggapi secara positif terhadap bentuk bisnis baru tersebut dan sangat berharap
adanya suatu kerja sama yang baik dan positif antara Penggugat dan Tergugat I dan
email Penggugat tersebut telah mendapat tanggapan positif dari Tergugat I melalui email

ep

ka

ah

Penggugat dianggap tidak menerapkan kualifikasi untuk distributor Philips MMD;

dari Sdri. Ina Hutasoit tertanggal 28 September 2004 (bukti P - 10);


Bahwa akan tetapi dengan suratnya Nomor 9/Jkt/X/2004 tanggal 20 Oktober 2004
telah menunjuk secara resmi PT Bumicitra Prima Mandiri dan PT Bangun Fortuna

on
In
d

gu

ng

Abadi sebagai Distributor resmi Philips. Hal ini jelas - jelas telah melanggar perjanjian

es

(bukti P-11) Tergugat I telah mengeluarkan pemberitahuan bahwa PT Philips Indonesia

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 4

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Distributorship tertanggal 8 Maret 2002 (vide bukti P-1) yang pada angka 2 secara tegas
dan jelas disebutkan bahwa apabila salah satu akan mengakhiri atau tidak

ng

memperbaharui lagi perjanjian tersebut harus memberitahukan pihak lain sekurang-

kurangnya 90 (sembilan puluh hari) sebelum perjanjian tersebut berakhir dengan


demikian Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan hukum dan

gu

ingkar janji karena sampai gugatan ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Jakarta Selatan, baik Tergugat I maupun Tergugat II tidak pernah memberitahukan

kepada Penggugat tentang pengakhiran perjanjian distributorship;

Bahwa akibat tindakan semena-mena dari Tergugat I dan Tergugat II telah

ub
lik

ah

mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi Penggugat sehingga sangatlah tepat dan
beralasan apabila Majelis Hakim yang terhormat berkenan menghukum Tergugat I dan
perincian sebagai berikut :

Daya upaya membuka pasar di Jakarta sebesar

Rp 300.000.000,00;

Biaya promosi yang telah dikeluarkan

Rp1.000.000.000,00;

Royalti pengambilalihan dealer yang telah dibina

Rp4.000.000.000,00;

Kerugian karena tidak ada pasokan barang Juni-Des 04

ep

ah
k

kerugian Materil:

A
gu
ng

972.000.000,00;

Rp6.372.000.000,00;

Kerugian Moril:

Kerugian moril akibat penerapan persyaratan baru secara sepihak


Rp3.000.000.000,00;

lik

Sehingga total kerugian seluruhnya menjadi Rp6.372.000.000,00 +

Rp.3.000.000.000,00 = Rp9.372.000.000,00 (sembilan miliar tiga ratus

ub

tujuh puluh dua juta rupiah);

Bahwa untuk kepastian hukum dan menghindari kerancuan pasar, maka sangat
beralasan apabila Majelis Hakim berkenan melarang Tergugat I dan atau II

ep

memfungsikan Distributor baru PT Bumicitra Prima Mandiri dan PT Bangun Fortuna


Abadi untuk mendistribusikan produk Philips di seluruh wilayah Indonesia;

Hal. 5 dari 24 hal. Put. No.716 PK/Pdt/2012

In
d

ng
gu
A

on

kiranya Majelis Hakim yang terhormat berkenan meletakkan sita jaminan (conservatoir

es

Bahwa agar gugatan Penggugat ini nantinya tidak menjadi sia-sia, maka mohon

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Rp

Biaya ganti rugi ASC (Authorized Service Centre) Rp 100.000.000,00;

Jumlah

In
do
ne
si

am

Tergugat II membayar ganti rugi secara tanggung renteng kepada Penggugat dengan

Halaman 5

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

beslag) terhadap tanah dan bangunan milik Tergugat I yang sekarang dijadikan kantor
dan setempat dikenal umum dengan Jalan Buncit Raya Kay. 99 Jakarta Selatan;

ng

Bahwa karena Tergugat I dan Tergugat II dipihak yang melawan hukum dan

wanprestasi, maka sangatlah pantas apabila Majelis Hakim menghukum Tergugat I dan
Tergugat II untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng;

gu

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas para Penggugat mohon kepada

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar memberikan putusan sebagai berikut:


1

Menerima gugatan Penggugat seluruhnya;

Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan Perbuatan

ub
lik

ah

Melawan Hukum dan lngkar Janji (Wanprestasi) terhadap perjanjian


Distributorship tertanggal 8 Maret 2002;

am

Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng


membayar ganti rugi kepada Penggugat kerugian materil sebesar
Rp6.372.000.000,00 (enam miliar tiga ratus tujuh puluh dua juta

ah
k

ep

rupiah) dan kerugian Moril sebesar Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar


rupiah) sehingga seluruhnya berjumlah Rp9.372.000.000,00 (sembilan

In
do
ne
si

miliar tiga ratus tujuh puluh dua juta rupiah);


Melarang Tergugat I dan atau Tergugat II untuk memfungsikan PT

A
gu
ng

Bumicitra Prima Mandiri dan PT Bangun Fortuna Abadi untuk

mendistribusikan barang barang produk Philips di seluruh wilayah


Indonesia;

Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag)

berupa sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya milik

PT Philips Indonesia yang sekarang dijadikan kantor dan setempat


Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng

lik

membayar biaya perkara;

ub

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon keputusan yang seadil- adilnya (ex
aequo et bono);

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan eksepsi yang

ep

ka

ah

umum dengan jalan Warung Buncit Kavling 90 Jakarta Selatan;

pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:

Tergugat II menyatakan diri bukan pihak dalam perkara ini karena tidak ada
Bahwa dalam gugatannya Penggugat mendalilkan bahwa dasar gugatannya adalah

on
In
d

gu

ng

Perjanjian Distriburship tertanggal 8 Maret 2002 antara PT Philips Electronic Indonesia

es

hubungan hukum apapun antara Penggugat dan Tergugat II;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 6

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

(sekarang menjadi PT Philips Indonesia) dan PT Dwi Damai, terbukti bahwa para pihak
dalam Perjanjian Distributorship tertanggal 8 Maret 2002 adalah PT Philips Electronic

ng

Singapore Pte Ltd dan PT Dwi Damai, terlampir rekaman Perjanjian Distributorship
tertanggal 8 Maret 2002 sebagai bukti T-1;

Bahwa pada halaman 1 Perjanjian Distributorship tertanggal 8 Maret 2002 tegas

gu

disebutkan dan tercantum bahwa para pihak dalam Perjanjian Distributorship tertanggal
8 Maret 2002 adalah:

"Perjanjian ini dibuat antara PT Philips Electronics Indonesia, berkedudukan di Jakarta


dalam perjanjian ini diwakili oleh:

ub
lik

ah

Nama: Stefanus Indrayana;


Jabatan: Generel Manager;

am

Selanjutnya di dalam perjanjian ini disebut dengan "Philips" dengan PT Dwi Damai
berkedudukan di Jakarta dalam perjanjian ini diwakili oleh:
Nama: Gin Danny Ginarto;

ep

ah
k

Jabatan: Direktur Utama;

Selanjutnya di dalam perjanjian ini disebut dengan "Distributor

In
do
ne
si

Berdasarkan hal-hal di atas maka telah terbukti tanpa dapat dibantah lagi
kebenarannya bahwa Perjanjian Distributorship tertanggal 8 Maret 2002 adalah antara:

A
gu
ng

PT Philips Electronics Indonesia (sekarang bernama PT Philips Indonesia) dan


PT Dwi Damai;

Dan Bukan Antara:

Philips Electronics Singapore, Pte Ltd. dan PT Dwi Damai;

Penggggat tidak pernah tercatat atau terakreditasi sebagai distributor dari Tergugat

II, namun pernah tercatat atau terakreditasi sebagai distributor dari PT Philips

lik

Terbukti PT Philips Electronics Indonesia dan Philips Electronics Singapore Pte


Ltd merupakan dua badan hukum yang berbeda. Karenanya, perjanjian yang mengikat

ub

dan dibuat oleh dan antara PT Philips Electronics Indonesia dan PT Dwi Damai tidak
dapat dan tidak boleh diartikan sebagai perjanjian yang juga mengikat Philips

ep

Electronics Singapore Pte Ltd. yang nyata-nyata bukan dan tidak pernah merupakan
pihak dalam Perjanjian Distributorship tertanggal 8 Maret 2002;

es
on

ng
gu
A

Hal. 7 dari 24 hal. Put. No.716 PK/Pdt/2012

In
d

dikatakan bahwa:

Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1340 ayat (1) KUH Perdata di mana

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Electronics Indonesia (sekarang PT Philips Indonesia);

Halaman 7

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

"Suatu persetujuan hanya berlaku antara pihak-pihak yang membuatnya. Persetujuan-

persetujuan itu tidak dapat membawa rugi kepada pihak-pihak ketiga; tak dapat pihak-

ng

pihak mendapat manfaat karenanya selain dalam hal yang diatur dalam'pasal 1317";

Dengan demikian terbukti secara sah menurut hukum dan tidak dapat dibantah lagi
kebenarannya bahwa karena Tergugat II bukan merupakan dan tidak pernah menjadi

gu

pihak dalam Perjanjian Distributorship tertanggal 8 Maret 2002 antara PT Philips


Electronic Indonesia (sekarang menjadi PT Philips Indonesia) dan PT Dwi Damai maka

Penggugat tidak memiliki hubungan hukum apapun dengan Tergugat II. Karenanya,
adalah tidak berdasarkan hukum dan merupakan tindakan tidak bertanggung jawab

ub
lik

ah

tindakan Penggugat yang berupaya mengikutsertakan Tergugat II sebagai pihak dalam

Perjanjian Distributorship tertanggal 8 Maret 2003 sebagaimana dalil Pengugat dalam

am

sub 3 posita gugatannya:

Bahwa selama menjadi distributor resmi, Penggugat letah menunjukkan prestasi


yang membanggakan kerena selalu berhasil mencapai target penjualan sebagaimana

ep

ah
k

yang diharapkan Tergugat I dan Tergugat II. Hal ini terbukti dari email yang dikirimkan

In
do
ne
si

tersebut (bukti P-2)";

oleh saudara Henry Thomas Nomor 1/Jkt/LX/04 pada alinea I pembukaan surat email
Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia, Reg. Nomor 294 K/

A
gu
ng

Sip/1971, tertanggal 7 Juli 1971 mensyaratkan bahwa gugatan harus diajukan oleh orang
yang mempunyai hubungan hukum;

Karenanya sungguh dan sangat naif dan mengada-ada serta kekanak-kanakkan dan

tanpa dasar hukum tindakan Penggugat yang menggugat Tergugat II semata-mata hanya
karena Penggugat mendalilkan adanya email yarg dikirimkan oleh saudara Henry
Thomas;

berdasarkan

suratnya

tertanggal

24-09-2004,

Subject: Meeting

lik

Conclusion with Philips Indonesia, kepada Sdr. Henry Thomas, Penggugat nyata-nyata
dan tegas-tegas mengakui bahwa kerjasama yang adalah antara Penggugat (PT Dwi

ub

Damai) dan Tergugat I (PT Philips Indonesia);

Dalam surat tertanggal 24-09-2004, Subject: Meeting Conclusion with Philips


Indonesia, kepada Sdr. Henry Thomas, Penggugat menyatakan:

ep

ka

ah

Terbukti

"With regard to your email dated 2004-23-09 (04.57 PM) we respond positively to the
new business model that will be implemented and look forward to a positive working

es
on
In
d

gu

ng

Terjemahan bebasnya:

and good cooperation between us (PT Philips Indonesia and PT Dwi Damai);

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 8

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Sehubungan dengan email anda tertanggal 2004-23-09 (04.57 PM) kami menanggapi
dengan positif model bisnis baru yang akan diterapkan dan mengharapkan kerjasama

ng

yang positif dan baik di antara kami (PT Philips Indonesia dan PT Dwi Damai);

Terbukti berdasarkan surat Penggugat tertanggal 24-09-2004, Subject : Meeting


Conclusion with Philips Indonesia, kepada Sdr. Henry Thomas, kerjasama yang ada

gu

adalah antara Penggugat (PT Dwi Damai) dan Tergugat I (PT Philips Indonesia) bukan

dengan Tergugat II;

Terlampir rekaman surat Penggugat tertanggal 24-09-2004, Subject: Meeting

Conclusion with Philips Indonesia sebagai bukti T-2;

ub
lik

ah

Apa yang tercanturn dalam surat Penggugat tertanggal 24-09-2004, Subject:

Meeting Conclusion with Philips Indonesia (vide bukti T -2) tercantum pula dalam

am

email Penggugat tertanggal 24-09-2004. (09/24/2004 06:20 PM) Subject;


Meeting Conclusion with Philips Indonesia, kepada Sdr. Henry Thornas, yang
mencantumkan isi yang sama persis dengan isi surat Penggugat tertanggal 24-09-2004,

ah
k

ep

Subject: Meeting Conclusion with Philips Indonesia (vide bukti T -2). Karenanya
terbukti berdasarkan email Penggugat tertanggal 24-09-2004 (09/24/2004 06:20 PM),

In
do
ne
si

Subject: Meeting Conclusion with Philips Indonesia, pada Sdr Henry Thomas,
kerjasama yang ada adalah antara Penggugat (PT Dwi Damai) dan Tergugat I (PT

A
gu
ng

Philips Indonesia). Bukan dengan Tergugat II;

Terlampir rekaman email Penggugat tertanggal 24-09.-2004 (09/24/2004 F 06:20 PM),


sebagai bukti T-3;

Dengan telah terbukti bahwa:


a

Tergugat II bukan dan tidak pernah menjadi pihak dalam


Perjanjian Distributorship tertanggal 8 Maret 2002;

Dalam suratnya tertanggal 24-09-2004, Subject: Meeting

lik

ah

Conclusion with Philip Indonesia, kepada Sdr. Henry Thomas,


Penggugat nyata-nyata dan tegas-tegas mengakui bahwa
kerjasama yang terjadi adalah antara Penggugat (PT Dwi Damai)

ub

dan Tergugat I (PT Philips Indonesia);

Maka terbukti bahwa gugatan Penggugat terhadap Tergugat II adalah gugatan

ep

ka

yang salah alamat dan tanpa dasar hukum. Karena terbukti bahwa gugatan Penggugat
terhadap Tergugat II adalah gugatan yang salah alamat dan tanpa dasar hukum maka

es

tidak dapat diterima;

adalah patut dan beralasan hukum bagi Majelis Hakim untuk menyatakan gugatan aquo

on

Hal. 9 dari 24 hal. Put. No.716 PK/Pdt/2012

In
d

gu

ng

Gugatan Penggugat Kabur/Obscuur Libel;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 9

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Dalam sub 5 posita gugatannya Penggugat menetapkan bahwa perihal diajukannya


gugatan a quo adalah gugatan perbuatan melawan hukum dan wanprestasi sebagai

ng

berikut:

"Bahwa pada rapat tanggal 14 Juni 2004, Tergugat telah mengeluarkan peraturanperaturan baru seperti ketentuan pembayaran yang tadinya pembayaran dilakukan secara

gu

kredit selama 14 hari setelah barang diterima Penggugat menjadi pembayaran tunai saat

barang diterima oleh Penggugat dari Tergugat I. Hal ini sangat memberatkan dan

mengganggu kinerja Penggugat yang telah berjalan cukup lama karena Penggugat harus
menyesuaikan pembayaran tersebut kepada dealer-dealer yang telah dibina selama ini

ub
lik

ah

oleh Penggugat. Di samping itu juga Tergugat I dalam surat emailnya Nomor 1/Jkt/

LX/04 (vide bukti P-2) telah menerapkan persyaratan- persyaratan yang tidak masuk

am

akal seperti para Distributor harus menyediakan agunan berupa Bank Garansi senilai
US$ 200.000,00 atau deposit 20" setara dengan harga maksimum monitor, padahal
syarat pembayaran yang ditetapkan adalah pembayaran tunai pada saat barang diterima

ah
k

ep

oleh Penggugat dari Tergugat I. Begitu juga syarat-syarat lain yang mengharuskan
Distributor harus memiliki modal US$ 300,000.00 pengalaman bisnis lebih dari 5 tahun,

In
do
ne
si

memiliki gudang sendiri 2.000 m2 dan lain-lain sebagaimana tertera pada angka 3 dan
angka 4 surat email Nomor 1/Jkt/LX/04 tersebut. Persyaratan ini diterapkan oleh

A
gu
ng

Tergugat I maupun Tergugat II secara sepihak tanpa adanya musyawarah dengan para

distributor sehingga perbuatan Tergugat I dan Tergugat II ini merupakan perbuatan

melawan hukum dan ingkar janji (wanprestasi) terhadap Perjanjian Distributorship


tertanggal 8 Maret 2002 yang telah disepakati bersama.";
Selanjutnya pada sub 13 posita gugataannya Penggugat mendalilkan:

"Bahwa akan tetapi dengan suratnya Nomor 9/Jkt/X/2004 tanggal 20 Oktober 2004

lik

telah menunjuk secara resmi PT Bumicitra Prima Mandiri dan PT Bangun Fortuna
Abadi sebagai Distributor resmi Philips, Hal ini jelas telah melanggar Perjanjian

ub

Distributorship tertanggal 8 Maret 2002 vide bukti P-1) yang pada angka 2 secara tegas
dan jelas disebutkan bahwa apabila salah satu akan mengakhiri atau tidak
memperbaharui lagi perjanjian tersebut harus memberitahukan pihak lain sekurang-

ep

ka

ah

(bukti P-11) Tergugat I telah mengeluarkan pemberitahuan bahwa PT Philips Indonesia

kurangnya 90 (sembilan hari) sebelum perjanjian tersebut berakhir. Dengan demikian


Tergugat Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan hukum dan ingkar karena
Tergugat I maupun Tergugat II tidak pemah memberitahukan kepada Penggugat tentang

on
In
d

gu

ng

pengakhiran perjanjian distributorship;

es

sampai gugatan ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, baik

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 10

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Demikian pula dalam sub 17 posita gugatannya dalil Penggugat adalah: "Bahwa karena
Tergugat I dan Tergugat II dipihak yang melawan hukum dan wanprestasi, maka

ng

sangatlah pantas apabila Majelis Hakim menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk
membayar biaya perkara secara tanggung renteng;

Bahwa uraian di atas terbukti bahwa Penggugat telah menggabungkan dasar

gu

gugatannya yaitu Perbuatan Melawan Hukum dengan gugatan wanprestasi. Hal ini
mengakibatkan ketidakjelasan mengenai perbuatan apa yang didalilkan oleh Penggugat

sebagai yang telah dilakukan oleh Tergugat I dan II quod non. Pengajuan gugatan aquo

dengan cara itu demikian mengakibatkan kesulitan bagi para Tergugat dalam membela

ub
lik

ah

kepentingan hukumnya. Karenanya adalah adil dan patut jika Majelis Hakim
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

am

Rachmat Setiawan, S.H., dalam bukunya "Tinjauan elementer perbuatan melawan


hukum" pada halaman 4 menjelaskan:

".. batas antara perbuatan melawan hukum dan ingkar janji adalah bahwa pada ingkar

ah
k

ep

janji kerugian terjadi karena adanya suatu perjanjian, jika timbul kerugian tanpa adanya
suatu perjanjian maka hal tersebut adalah perbuatan melawan hukum dan gugatannya

In
do
ne
si

harus diajukan berdasarkan pasal 1365 BW...,,.;

Sesuai dengan doktrin tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa gugatan a quo

A
gu
ng

diajukan tanpa dasar hukum yang jelas. Penggugat jelas-jelas tidak dapat membedakan
dasar gugatan berupa perbuatan melawan hukum atau wanprestasi;

Suatu perbuatan melawan hukum adalah suatu perbuatan melanggar hak orang lain,

bertentangan dengan kewajiban hukum si pembuat atau bertentangan dengan kesusilaan

yang baik atau bertentangan dengan kepatutan yang terdapat dalam masyarakat terhadap

diri atau barang orang lain. Dengan demikian seseorang hanya dapat dianggap telah

lik

berbuat sesuatu yang melanggar suatu kewajiban yang telah diatur oleh undang-undang;
Berdasarkan dalil yang diajukan oleh Penggugat sendiri, hubungan hukum antara

ub

Penggugat dan Tergugat I didasarkan pada perjanjian, yaitu Perjanjian Distributorship


tanggal 8 Maret 2002. Karenanya, tidak benar dalil Penggugat bahwa Tergugat I telah
melakukan perbuatan melawan hukum sekaligus wanprestasi;

ep

ka

ah

melakukan perbuatan melawan hukum apabila ia terbukti telah berbuat atau tidak

Antara Penggugat dan Tergugat II tidak terdapat hubungan hukum dan Tergugat II tidak
pernah melakukan perbuatan hukum yang melanggar hak Penggugat;

es

Karena tidak ada hubungan hukum apapun antara Penggugat dan Tergugat maka

on

Hal. 11 dari 24 hal. Put. No.716 PK/Pdt/2012

In
d

gu

ng

terbukti tidak ada hak dan kewajiban apapun antara Penggugat dan Tergugat II;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 11

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Karena tidak ada hak dan kewajiban di antara Penggugat dan Tergugat II maka terbukti
tidak ada pelanggaran atas hak dan kewajiban antara Penggugat dan Tergugat II;

ng

Karena tidak ada pelanggaran atas hak dan kewajiban antara Penggugat dan Tergugat II

maka terbukti dalil Penggugat bahwa Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan

hukum dan wanprestasi merupakan dalil yang sangat mengada-ada dan tanpa dasar

gu

hukum apapun;

Bahwa terhadap permohonan tersebut Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah

mengambil putusan, yaitu Putusan Nomor 1158/Pdt.G/2004/PN Jkt.Sel., tanggal 29


September 2005 yang amarnya sebagai berikut:

ub
lik

ah

Dalam Eksepsi:

Menolak eksepsi Tergugat tersebut;

am

Dalam Pokok Perkara:


1

Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp284.000,00

ah
k

ep

(dua ratus delapan puluh empat ribu rupiah);

Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor 169/

In
do
ne
si

PDT/2007/PT DKI tanggal 10 September 2007 adalah sebagai berikut:

Menerima permohonan banding dari Pembanding/Penggugat tersebut;

Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 29

A
gu
ng

September 2005 Nomor 1158/Pdt.G/2004/PN Jak.Sel., yang dimohonkan


banding tersebut;

Menghukum Pembanding/Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam


kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar
Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);

berikut:

Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT DWI DAMAI tersebut;

ub

Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor 169/PDT/2007/PT DKI

ep

tanggal 10 September 2007 yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta


Selatan Nomor 1158/Pdt.G/2004/PN Jkt.Sel., tanggal 29 September 2005;

ah

ka

lik

tanggal 12 September 2009 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah sebagai

ah

Menimbang, bahwa amar putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2178 K/Pdt/ 2008

es

Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

on
In
d

gu

ng

MENGADILI SENDIRI:

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 12

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Menyatakan Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum dan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ingkar janji (wanprestasi) terhadap perjanjian Distributorship tertanggal 8

ng

Maret 2002;

Menghukum Tergugat I untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat

gu

kerugian materil sebesar Rp3.186.000.000,00 (tiga miliar seratus delapan


puluh enam juta rupiah);

dan PT Bangun Fortuna Abadi untuk mendistribusikan barang-barang


produk Philip di seluruh wilayah Indonesia;

Menghukum Termohon Kasasi I/Tergugat I untuk membayar biaya perkara

ub
lik

ah

Melarang Tergugat I untuk memfungsikan PT Bumicitra Prima Mandiri

dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan

am

sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap

ep

tersebut, yaitu Putusan Mahkamah Agung Nomor 2178 K/Pdt/2008 tanggal 12

ah
k

September 2009 diberitahukan kepada Termohon Kasasi I dahulu Tergugat I/Terbanding


I pada tanggal 18 Januari 2012 kemudian terhadapnya oleh Termohon Kasasi I dahulu

In
do
ne
si

Tergugat I/Terbanding I, dengan perantaraan kuasanya berdasarkan surat kuasa khusus

tertanggal 13 Juli 2012, diajukan permohonan peninjauan kembali secara tertulis di

A
gu
ng

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 16 Juli 2012, permohonan
mana disertai dengan alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
tersebut pada hari itu juga;

Bahwa setelah itu oleh Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Pembanding yang pada

tanggal 27 Agustus 2012 telah diberitahu tentang memori peninjauan kembali dari

Termohon Kasasi I dahulu Tergugat I/Terbanding I diajukan jawaban memori

lik

pada tanggal 25 September 2012

Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta alasan-

ub

alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam
tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh

ep

karena itu permohonan peninjauan kembali tersebut formal dapat diterima;


Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh para Pemohon Peninjauan

on

Hal. 13 dari 24 hal. Put. No.716 PK/Pdt/2012

In
d

ng
gu
A

es

Kembali dalam memori peninjauan kembali tersebut pada pokoknya ialah:

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Halaman 13

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Terbukti Adanya Kekeliruan Yang Nyata Atas Pertimbangan Judex Juris Karena Telah
Mempertimbangkan bukti Dan Fakta Yang Merupakan Suatu Penghargaan Atas

ng

Kenyataan;

Pemohon Peninjauan Kembali sangat berkeberatan atas pertimbangan Judex Juris


pada halaman 22 alinea pertama putusannya sebagai berikut:

gu

"Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung

berpendapat: Mengenai alasan 1 s/d 12:

Bahwa alasan-alasan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena Judex Facti/

Pengadilan Tinggi yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri telah salah menerapkan

ub
lik

ah

hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:

Bahwa sesuai dengan fakta dipersidangan terbukti tidak ada pemberitahuan

am

dari Tergugat I bahwa Perjanjian Distributorship tidak akan dilanjutkan


setelah tanggal 31 Desember 2003. Lagi pula terbukti bahwa hubungan
dagang antara Penggugat dan Tergugat I terus berlangsung selama 9

ep

ah
k

(sembilaili bulan setelah lewat Desember 2003;

Bahwa dalam Paragraph 2 angka 2 perjanjian dirumuskan dalam kalimat

In
do
ne
si

negatif sehingga harus dibaca bahwa perjanjian dianggap diperpanjang

kecuali salah satu pihak memberitahukan kepada pihak lain bahwa

A
gu
ng

perjanjian tidak diperbaharui 90 (sembilan puluh) hari sebelum habis

waktu. Dengan demikian Tergugat I melakukan perbuatan melawan


hukum;

Bahwa sesuai dengan fakta dipersidangan tidak ada keterlibatan secara


langsung Tergugat II dalam pemutusan perjanjian;

Bahwa oleh karena ada pembuktian, maka adalah adil dan patut Penggugat

lik

ah

mendapat ganti rugi dari Tergugat I sebesar 50 % dari tuntutan ganti rugi
yaitu Rp3.1860.00.000,00 (tiga miliar seratus delpan puluh enam juta

rupiah) sebagai pengganti biaya-biaya operasional yang telah dikeluarkan

ub

Pertimbangan Judex Juris tersebut di atas jelas merupakan kekeliruan yang nyata
1

ep

karena Judex Juris sama sekali tidak memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

ah

ka

Penggugat selama 9 (sembilan) bulan beroperasi setelah Desember 2003";

Judex Juris Telah Salah Menerapkan Hukum Pasal 30 UU Nomor

14/1985 Jo. UU Nomor 5/2004 Jo. UU Nomor 3/2009 Tentang

es
on
In
d

gu

ng

Mahkamah Agung;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 14

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Pasal 30 UU Nomor 14/1985 Jo. UU Nomor 5/2004 Jo. UU Nomor

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

3/2009 menyatakan;

ng

"Mahkamah Agung dalam tingkat Kasasi membatalkan putusan atau penetapan


pengadilan pengadilan dari semua lingkup peradilan karena:

Tidak berwenang atau melampaui hukum yang berlaku;

Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku;

Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan

gu

perundang- undangan yang mengancam kelalaian itu dengan


batalnya putusan yang bersangkutan ".

Terbukti pertimbangan Judex Juris pada halaman aliena pertama

ub
lik

ah

putusannya tersebut merupakan pertimbangan atas bukti-bukti dan

am

fakta-fakta yang telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar


pada pengadilan tingkat pertama dan tingkat banding. Karena
terbukti dalam pertimbangannya tersebut Judex Juris telah

ah
k

ep

menafsirkan isi suatu perjanjian, dimana terbukti bahwa perjanjian


tersebut merupakan bukti dan fakta yang telah secara tegas dan

In
do
ne
si

jelas dipertimbangkan dengan benar dalam pengadilan tingkat


pertama dan tingkat Banding dengan demikian maka jelas Judex
telah

A
gu
ng

Juris

keliru

menerapkan

hukum

dengan

kembali

mempertimbangkan bukti-bukti dan fakta-fakta yang sifatnya


merupakan suatu penghargaan atas kenyataan;

Dengan demikian pertimbangan Judex Juris yang telah mempertimbangkan

kembali bukti-bukti dan fakta-fakta yang sifatnya merupakan suatu penghargaan atas

kenyataan jelas Bertentangan dengan Pasal 30 UU Nomor 14/1985 Jo. UU Nomor

lik

Hal ini sesuai dengan Yurisprudensi mengenai Pembuktian dalam tingkat kasasi
adalah merupakan suatu penghargaan atas kenyataan sebagai berikut:
a

Putusan Mahkamah Agung tertanggal tanggal 6 Agustus

ub

ah

5/2004 Jo. UU Nomor 3/2009 Tentang Mahkamah Agung;

1953, Nomor 104 K/Sip/1953;

ep

ka

"Keberatan-keberatan Kasasi yang semata-mata mengenai soal pembuktian tidak


dapat dipertimbangkan dalam tingkat kasasi, karena keberatan-keberatan tersebut
Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 29 Juli 1977, Nomor

es

ah

tidak mengenai pelaksanaan hukum, tetapi mengenai penghargaan kenyataan";

on

Hal. 15 dari 24 hal. Put. No.716 PK/Pdt/2012

In
d

gu

ng

7 K./Sip/1967;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 15

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

"Keberatan mengenai penilaian hasil pembuktian tidak dapat dipertimbangkan


dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi ";

Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 21 Juni 2006, Nomor

ng

16 K/Pdt/2002.

"...lagi pula alasan tersebut hanya merupakan pengulangan fakta dan mengenai

gu

penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu keityataan, hal

mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan tingkat kasasi, karena

pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya kesalahan


penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang berlaku, adanya kelalaian

ub
lik

ah

dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundangundangan, yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang

am

bersangkutan atau bila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas


wewenangnya, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang
tentang Mahkamah Agung (Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana

ep

ah
k

telah diubah dan ditambah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004)"
d

Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 29 Januari 2010,

In
do
ne
si

Nomor 6 K/Pdt.Sus/2010;

"Bahwa lagi pula mengenai hasil pembuktian yang bersifat penghargaan atas

A
gu
ng

kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan tingkat

kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya

kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran yang berlaku, adanya kelalaian


dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-

undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang


bersangkutan atau bila pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas
wewenangnya sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-undang Nomor

14 tahun 1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang

lik

ah

Nomor 5 tahun 2004;dan perubahan kedua Undang-undang Nomor 3 tahun 2009"

ub

M. Yahya Harahap pada halaman 365 bukunya "Kekuasaan Mahkamah Agung


Pemeriksaan Kasasi dan Peninjauan Kembali Perkara Perdata", penerbit Sinar Grafika,
2005, menjelaskan: " 2. Alasan yang semata-mata soal pembuktian alasan atau keberatan

ep

m
ka

kasasi lain yang dianggap tidak mengenai persoalan, tetapi mengenai penghargaan
kenyataan (van feitel ~ke aard) adalah alasan yang semata- mata mengenai soal

on
In
d

gu

ng

keberatan kasasi yang semata-mata mengenai soal pembuktian tidak dapat

es

pembuktian. Hal itu ditegaskan dalam Putusan MA Nomor 104K/Sip/1953, bahwa

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 16

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

dipertimbangkan dalam tingkat kasasi, karena alasan tersebut tidak mengenai


pelaksanaan hukum, tetapi mengenai penghargaan kenyataan atau fakta ";

ng

Selain itu Ny. Retnowulan Sutantio, S.H. pada halaman 168 bukunya "Hukum
Acara Perdata dalam Teori dan Praktek", penerbit CV. Mandar Maju, 2005, berpendapat
bahwa:

gu

"..Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi hanya meneliti soal penerapan hukumnya
saja, yaitu apakah putusan atau penetapan Pengadilan yang dimohonkan kasasi itu

"melanggar hukum" atau "tidak";

Istilah "hukum " dan "melanggar hukum" dipakai, baik secara arti hukum formil

ub
lik

ah

maupun hukum materiil, yang secara luas mencakup hukum publik dan hukum privat.
Jadi termasuk pula didalamnya hukum tertulis dan yang tidak tertulis, yaitu hukum adat.

am

Pelanggaran terhadap hukum formil, yaitu hukum acara perdata juga merupakan alasan
untuk membatalkan putusan atau penetapan Hakim. Fakta-faktanya tidak ditinjau lagi,
itu bukan merupakan masalah yang harus diteliti dalam tingkat Kasasi"

ah
k

ep

Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H., pada halaman 242 bukunya "Hukum Acara
Perdata Indonesia", penerbit Liberty Yogyakarta, 2006, berpendapat bahwa:
kasasi dipakai dasar Pasal 30 UU Nomor 5 tahun 2004, yaitu karena:

In
do
ne
si

"Dalam meninjau alasan-alasan hukum yang dipergunakan dalam permohonan


Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang;

Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku;

Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-

A
gu
ng

undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang


bersangkutan";

Dari alasan-alasan tersebut diatas dapatlah kita ketahui, bahwa di dalam tingkat

lik

sehingga tentang terbukti tidaknya peristiwa tidak akan diperiksa. Penilaian mengenai
hasil pembuktian tidak dapat dipertimbangkan dalam tingkat kasasi;

ub

Berdasarkan yurisprudensi-yurisprudensi dan pendapat M. Yahya Harahap,


pendapat Ny. Retnowulan Sutantio, S.H., dan pendapat Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo,
S.H., tersebut di atas, maka terbukti bahwa pertimbangan Judex Juris yang telah

ep

ka

ah

kasasi tidak diperiksa tentang duduknya perkara atau faktanya tetapi tentang hukumnya,

mempertimbangkan bukti-bukti dan fakta-fakta, yang dalam hal ini Judex Juris telah
menafsirkan kembali isi suatu perjanjian yang secara nyata telah dipertimbangkan
14/1985 Jo. UU Nomor 5/2004 Jo. UU Nomor 3/2009 . Dengan demikian terbukti Judex

on

Hal. 17 dari 24 hal. Put. No.716 PK/Pdt/2012

In
d

gu

ng

Juris telah keliru dalam menerapkan hukum.

es

dengan tepat dan benar oleh Judex Facti, jelas melanggar ketentuan Pasal 30 UU Nomor

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 17

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Mohon perhatian Majelis Hakim Agung bahwa pada pertimbangan Judex Juris halaman
23 alinea pertama, Ketua Majelis Hakim Judex Juris perkara a quo Dr. Mohammad

ng

Saleh, S.H., M.H. telah menyatakan dissenting opinion karena alasan-alasan kasasi

Termohon Peninjauan Kembali (Pemohon Kasasi) merupakan pembuktian mengenai


hasil pemeriksaaan di persidangan yang tidak tunduk pada pemeriksaan kasasi, sehingga

gu

permohonan kasasi Termohon Peninjauan Kembali (Pemohon Kasasi) harus ditolak;

Pada pertimbangan halaman 23 alinea pertama tersebut, Ketua Majelis Hakim

Judex Juris mempertimbangkan sebagai berikut:

"Menimbang, bahwa namun demikian Ketua Majelis (Dr. Mohammad Saleh, SH.,

ub
lik

ah

MH) telah mengajukan pendapat yang berbeda (Dissenting Opinion) dengan alasanalasan sebagai berikut:

am

Judex Facti/Pengadilan Tinggi yang menguatkan putusan Pengadilan


Negeri tidak salah menerapkan hukum;

Bahwa alasan-alasan kasasi hanya berupa PHP (Pembuktian mengenai hasil

ah
k

ep

pemeriksaan dipersidangan) tidak tunduk pada kasasi:

Perjanjian Distributorship berlaku dari tanggal 1 Januari 2002 sampai dengan

In
do
ne
si

tanggal 31 Desember 2003, dan Termohon Kasasi dan Pemohon Kasasi tidak terbukti

memperpanjang jangka waktu Perjanjian Distributorship, dengan demikian perjanjian

A
gu
ng

tersebut berakhir tanggal 31 Desember 2003. Ketidaksepakatan untuk memperbaharui


perjanjian bukan berarti perjanjian yang lama tetap berlaku;

Dengan demikian permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi harus ditolak";

Sebagaimana Pemohon Peninjauan Kembali sebutkan di atas, maka terbukti Judex

Juris telah memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo dengan telah memeriksa
dan mempertimbangkan bukti-bukti dan fakta-fakta yang sifatnya merupakan suatu

lik

Kasasi tertanggal 12 September 2009 Nomor 2178/KiPdt/2008 untuk dibatalkan;


Terbukti Adanya Kekhilafan Judex Juris Yang Telah Memutus Perkara Berdasarkan

ub

Penggabungan Antara Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Dan Gugatan Wanprestasi;


Pemohon Peninjauan Kembali sangat berkeberatan atas Putusan Judex Juris pada

ep

halaman 24, bahwa:


"Mengadili Sendiri;

Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

es
on
In
d

gu

ng

ah

ka

ah

penghargaan atas kenyataan. Karenanya, sangatlah berdasar, patut dan adil putusan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 18

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Menyatakan Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum dan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ingkar janji (wanprestasi) terhadap perjanjian Distributorship tertanggal 8

ng

Maret 2002;

Putusan Judex Juris tersebut di atas sangat jelas dan nyata mengandung
kekeliruan, karena terbukti Judex Juris sama sekali tidak memperhatikan hal-hal sebagai

gu

berikut:

Adanya penggabungan gugatan yaitu penggabungan antara gugatan


Perbuatan Melawan Hukum dan gugatan Wanprestasi;

Pasal 1365 KUHPerdata menyatakan:

ub
lik

ah

"Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti

am

kerugian tensebut";

Sedangkan Pasal 1243 KUHPerdata menyatakan:

"Penggantian biaya, rugi dan bunga karena tidak dipenuhinya suatu perikatan ,

ah
k

ep

barulah diwajibkan, apabila si berutang, setelah dinyatakan lalai memenuhi


perikatannya, tetap melalaikannya, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau

In
do
ne
si

dilampaukannya";

dibuatnya, hanya dapat diberikan atau dibuat dalam tenggang waktu yang telah

A
gu
ng

Berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata dan Pasal 1243 KUHPerdata tersebut maka
tidak dapat dilakukan penggabungan gugatan antara gugatan Perbuatan Melawan
Hukum dan gugatan Wanprestasi, karena:
a

Pasal 1365 KUHPerdata jelas mengatur bahwa ganti rugi timbul


apabila adanya suatu perbuatan yang melanggar hukum;

sedangkan;

Pasal 1243 KUHPerdata mengatur bahwa ganti rugi timbul

lik

dikarenakan tidak dilaksanakannya perikatan.

Berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata dan Pasal 1243 KUHPerdata tersebut di atas,
maka jelas yang menjadi dasar timbulnya suatu ganti rugi adalah berbeda. Sehingga

ub

ah

apabila ada pihak yang hendak mengajukan tuntutan ganti rugi hanya dapat
Berdasarkan adanya perbuatan melawan hukum;

ah

atau

Berdasarkan tidak melaksanakan perikatan;

ng

Dengan demikian tidak dibenarkan apabila dalam satu gugatan terdapat 2 dasar

on

Hal. 19 dari 24 hal. Put. No.716 PK/Pdt/2012

In
d

gu

hukum yaitu perbuatan melawan hukum dan wanprestasi karena hal ini dapat

es

ep

ka

menggunakan salah satu dari dua dasar yaitu:

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 19

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

mengakibatkan gugatan tersebut menjadi kabur. Apabila gugatan saja tidak

dibenarkan untuk adanya penggabungan dasar hukum yaitu penggabungan antara

ng

perbuatan melawan hukum dan wanprestasi, maka adalah sangat tidak dibenarkan

apabila suatu putusan telah memutus untuk mengabulkan 2 dasar gugatan yang
berbeda dalam satu gugatan;

Hal ini sesuai dengan Yurisprudensi mengenai penggabungan


gugatan Perbuatan Melawan Hukum dan Wanprestasi, sebagai
berikut:

Putusan Mahkamah Agung tertanggal 24 April 1986, Nomor 1875

ah

K/Pdt/ 1984;

ub
lik

gu

"Penggabungan gugatan perbuatan melawan hukum dengan perbuatan ingkar

am

janji tidak dapat dibenarkan dalam tertib beracara dan harus diselesaikan secara
tersendiri";
b

Putusan Mahkamah Agung tertanggal 29 Januari 2001, Nomor

ah
k

ep

879 K/Pdt/1999;

"Bahwa suatu gugatan yang didasarkan atas dasar perbuatan melawan hukum

In
do
ne
si

tidak dapat juga diajukan sebagai dari suatu ingkar janji, karena kedua dasar
hukum itu diatur dalam pasal-pasal yang berbeda dalam KUHPerdata, yaitu

A
gu
ng

perbuatan melawan hukum dalam pasal 1365 KUHPerdata dan wanprestasi


dalam pasal 1243 KUHPerdata, juga akibat hukum yang dapat dituntut dari
akibat perbuatan itu adalah berbeda";
c

Putusan Mahkamah Agung tertanggal 13 April 2010, Nomor 2105


K/Pdt/2009;

"Berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia bahwa

lik

tidak dapat dibenarkan";

M. Yahya Harahap, pada halaman 454-455 bukunya "Hukum Acara Perdata tentang
Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan ", penerbit
Sinar Grafika, 2005, menjelaskan:

ub

ah

penggabungan (kumulasi gugatan) Perbuatan Melawan Hukum dan Wanprestasi

(2) Ditinjau dari segi hukum;

Wanprestasi menurut Pasal 1243 KUHPerdata timbul dari persetujuan

ah

ep

ka

"...Beberapa perbedaan prinsip antara keduanya, antara lain:

Perbuatan Melawan Hukum (PMH) menurut Pasal 1365 KUHPerdata, lahir

ng

on
In
d

gu

akibat perbuatan orang;

es

(agreement) yang berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 20

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

(3) Ditinjau dari segi timbulnya hak menuntut;

Dasar timbulnya hak menuntut ganti rugi dalam wanprestasi ialah Pasal

ng

1243 KUHPerdata, pada prinsipnya diperlukan proses ingebrekkestelling


atau pernyataan lalai atau in mora stelling (interpellatio);

Perbuatan Melawan Hukum tidak diperlukan somasi. Kapan saja terjadi

gu

PMH, pihak yang dirugikan langsung mendapat hak untuk menuntut ganti

rugi;

(4) Dari segi tuntutan ganti rugi (compensation, indemnifiaction);

Tuntutan ganti rugi dalam wanprestasi berititik tolak dari:

ub
lik

ah

(a). Pasal 1237 KUHPerdata, mengatur jangka waktu perhitungan ganti rugi yang
dapat dituntut, yaitu terhitung sejak saat terjadi kelalaian;

am

(b). Pasal 1236 dan 1243 KUHPerdata mengatur tentang jenis dan jumlah ganti
rugi yang dapat dituntut;

ep

Sebaliknya, Pasal 1365 KUHPerdata sebagai dasar hukum PMH:

ah
k

(a) Tidak menyebutkan bagaimana bentuk ganti ruginya;


(b) Juga tidak menyebutkan rincian ganti rugi;

In
do
ne
si

Sesuai pendapat M. Yahya Harahap tersebut di atas, maka terbukti ditinjau dari segi

aspek hukum antara Perbuatan Melawan Hukum (Pasal 1365 KUHPerdata) dan

A
gu
ng

Wanprestasi (Pasal 1243 KUHPerdata) mempunyai perbedaan prinsip yaitu:


a

Perbedaan dari dasar hukum;

Perbedaan timbulnya hak menuntut dan;

Perbedaan tuntutan ganti rugi;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka terbukti putusan Judex Juris yang telah
memeriksa dan memutus perkara a quo berdasarkan penggabungan gugatan yaitu antara

lik

salah dan keliru. Sehingga adalah sudah sepatutnya putusan Kasasi tertanggal 12
September 2009 Nomor 2178/K/Pdt/2008 untuk dibatalkan;
bahwa

terhadap

alasan-alasan

Mahkamah Agung berpendapat:

peninjauan

ub

Menimbang

kembali

tersebut,

ep

Bahwa alasan Permohonan Peninjauan Kembali dapat dibenarkan, Judex Juris


telah melakukan kekhilafan/kekeliruan yang nyata dalam memutus perkara a quo
Bahwa penunjukan distributor baru oleh Tergugat tidak merupakan Perbuatan

on

Hal. 21 dari 24 hal. Put. No.716 PK/Pdt/2012

In
d

gu

ng

Melawan Hukum, karena perjanjian Penggugat dengan Tergugat dianggap telah

es

dengan pertimbangan sebagai berikut:

ka

ah

gugatan Perbuatan Melawan Hukum dan gugatan Wanprestasi, merupakan putusan yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 21

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

berakhir, karena Penggugat dianggap tidak memperpanjang perjanjian dengan tidak


diberitahukannya secara tertulis minimal 90 (sembilan puluh) hari kalau Penggugat

ng

ingin memperpanjang penjanjian sesuai dengan bunyi angka 2 paragraph 2;

Bahwa atas dasar hal-hal tersebut maka putusan Judex Juris tidak dapat
dipertahankan dan harus dibatalkan;

gu

Bahwa pertimbangan Judex Facti/Pengadilan Negeri yang dikuatkan Pengadilan

Tinggi sudah tepat dan benar, kemudian diambil alih menjadi pertimbangan Mahkamah

Agung;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas dengan tidak perlu

ub
lik

ah

mempertimbangkan alasan-alasan peninjauan kembali lainnya menurut Mahkamah


Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan peninjauan kembali yang

am

diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali PT PHILIPS INDONESIA (d/h PT


PHILIPS ELECTRONICS INDONESIA), dan membatalkan Putusan Mahkamah Agung
RI Nomor 2178 K/Pdt/2008 tanggal 12 September 2009, serta Mahkamah Agung akan

ep

ah
k

mengadili kembali perkara ini dengan amar sebagaimana yang akan disebutkan di
bawah ini;

In
do
ne
si

Menimbang, bahwa oleh karena Termohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai


Pemohon Kasasi/Penggugat berada di pihak yang kalah, maka harus dihukum untuk

A
gu
ng

membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang Undang Nomor 4 Tahun 2004, Undang

Undang Nomor 48 Tahun 2009 dan Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985

sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan

perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan
M E N G A D I L I:

lik

Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali:


PT PHILIPS INDONESIA (d/h PT PHILIPS ELECTRONICS INDONESIA),

ub

tersebut;

Membatalkan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2178 K/Pdt/2008 tanggal 12

ka

ep

September 2009;

Menolak gugatan Penggugat;

Menghukum Termohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Pemohon

on
In
d

gu

ng

Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat

es

ah

MENGADILI KEMBALI:

ah

perundang-undangan lain yang bersangkutan;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 22

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

peradilan yang dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini ditetapkan


sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah);

ng

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada


hari Rabu tanggal 2 Oktober 2013 oleh I Made Tara, S.H., Hakim Agung yang
ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, H. Soltoni Mohdally,

gu

S.H., M.H., dan Dr. Nurul Elmiyah, S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung sebagai anggota

dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua

Majelis tersebut beserta Hakim-Hakim anggota tersebut dan dibantu oleh Yusticia Roza

Hakim-Hakim Anggota:

Ketua Majelis,

Ttd/ H. Soltoni Mohdally, S.H., M.H.,

am

ub
lik

ah

Puteri, S.H., M.H., Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.

In
do
ne
si

A
gu
ng

ah
k

ep

Ttd/ Dr. Nurul Elmiyah, S.H., M.H.

Ttd/ I Made Tara, S.H.

Panitera Pengganti,
Ttd/ Yusticia Roza Puteri, S.H., M.H.

lik

ah

Biaya Peninjauan Kembali:


1. M e t e r a i .... Rp
6.000,00
2. R e d a k s i ... Rp
5.000,00
3. Administrasi PK Rp2.489.000,00
J u m l a h ........... Rp2.500.000,00

es

ah

ep

ka

ub

UNTUK SALINAN
MAHKAMAH AGUNG R.I.
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata

on

Hal. 23 dari 24 hal. Put. No.716 PK/Pdt/2012

In
d

gu

ng

Dr. PRI PAMBUDI TEGUH, SH.MH.


NIP : 19610313 1988031003

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 23

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

es
on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 24

Anda mungkin juga menyukai