PROSEDUR TETAP
1.PENGERTIAN
2.TUJUAN
3.KEBIJAKAN
4.PROSEDUR
Disetujui
Direktur Rumah Sakit,
dr.Triwanda Ellan.Mkes
Kriteria Diagnosa
1.1.
Cedera kepala atau trauma kapitis adalah trauma mekanik
terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang
menyebabka gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik,
kognitif, fungsi psikososial baik temporer maupun permanen.
1.2.
Klasifikasi :
1.2.1 minimal / simple head injury
GCS 15, tidak ada penurunan kesadaran, tidak ada amnesia pasca
trauma (APT), tidak ada defisit neurologi.
1.2.2. Trauma kapitis ringan/ mild head injury
GCS 13-15, CT scan normal, pingsan <30 menit, tidak ada lesi
operatif, rawat rumah sakit < 48 jam, amnesia pasca trauma (APT)
<1jam
1.2.3. Trauma kapitis sedang / moderate head injury
GCS 9-12 dan dirawat >48 jam, atau GCS >12 akan tetapi ada lesi
operatif intracranial atau abnormal CT scan , pingsan >30 menit 24
jam, APT 1-24 jam
1.2.4. Trauma kapitis berat / severe head injury
GCS <9 yang menetap dalam 48 jam sesudah trauma, pinsan >24 jam,
APT >7 hari.
Tercapainya Penganan cedera kepala di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bogor secara optimal.
Penanganan cedera kepala dengan kelainan lain/penyulit dapat
dikonsulkan ke dokter spesialis terkait
4.1. Anamnesis.
-Trauma kapitis dengan/tanpa gangguan kesadaran atau dengan interval
lucid
-Perdarahan/otorrhea/rhinorrhea
-Amnesia Traumatika (retrograde/anterograde)
4.2. Life saving A,B, dan C
4.3. Pemeriksaan klinik neurologis
4.4. Pemeriksaan Penunjang
4.4.1. Foto polos kepala,ada atau tidak ada :
-fraktur linier
-fraktur impresi
-fraktur terbuka/tertutup
4.4.2. CT scan/MRI kepala, kelainan yang mungkin terjadi berupa.
-gambaran kontusio
-gambaran edema otak
-gambaran perdarahan
-hematoma epidural
-hematoma subdural
-hematoma subarachnoid
-hematoma subarachnoid
4.4.3. Foto servikal,thorax,abdomen dll sesuai indikasi
RSUD BOGOR
5.UNIT TERKAIT