Anda di halaman 1dari 196

Apakah Anda ingin memberikan umpan balik/masukan mengenai Program

Pengembangan Keprofesian Tenaga Kependidikan ini?


Pemerintah Indonesia mengajak para individu dan organisasi untuk memberikan
umpan balik/ masukan, baik positif atau negatif, tentang standar layanan, mengenai
tindakan, atau tidak adanya tindakan terkait dengan program Pengembangan
Keprofesian Tenaga Kependidikan ini.
Dalam hal ini, Anda diajak untuk memberikan umpan balik / masukan atau
mengajukan keluhan ke BPSDMPK&PMP dengan:
Mengisi lembar evaluasi pelatihan
Mengirimkan surat elektronik ke alamat cho.prodep@gmail.com
Mengisi form online dalam laman http://prodep.tendik.net
Melalui telpon ke nomor 0813 2721 7744
Mengirimkan SMS ke nomor 0813 2721 7733
Faksimili ke nomor (021) 5797 4172
Surat pos ke PO.BOX 111 SAWANGAN 16500

RKJM DAN RKAS/M

ii

BPU PKB TINGKAT I KS/M

KATA
PENGANTAR

RKJM DAN RKAS/M

iii

SAMBUTAN KEPALA BPSDMPK


DAN PMP
Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan visi Kemdikbud
2025 untuk menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan Kamil/Insan
Paripurna), tema pembangunan pendidikan nasional 2010-2014 difokuskan pada
penguatan layanan pendidikan dan kebudayaan.
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Renstra Kemdikbud) 20102014, menjabarkan bahwa sejalan dengan fokus tersebut, visi Kemdikbud 2014 adalah
terselenggaranya layanan prima pendidikan dan kebudayaan untuk membentuk insan
Indonesia cerdas dan beradab. Untuk mencapai visi Kemdikbud 2014, misi Kemdikbud
2010-2014 dikemas dalam Misi: Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan dan
kebudayaan (M1); Memperluas keterjangkauan layanan pendidikan (M2); Kualitas
layanan pendidikan dan kebudayaan (M3); Mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh
layanan pendidikan (M4); Menjamin kepastian/keterjaminan memperoleh layanan
pendidikan (M5), dan Mewujudkan kelestarian dan memperkukuh kebudayaan Indonesia
(M6).
Tujuan strategis telah dirumuskan berdasarkan jenjang layanan pendidikan dan sistem
tata kelola yang diperlukan untuk menghasilkan layanan prima pendidikan sebagaimana
dikehendaki dalam rumusan visi dengan memperhatikan rumusan misi. Salah satu
tujuan strategis untuk mencapai visi-misi Kemendiknas 2010-2014 adalah terjaminnya
kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan (T2),
dengan strategi umum penyediaan manajemen satuan pendidikan pendidikan dasar
berkompeten yang merata di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota (ST1.2) serta arah
kebijakan pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Upaya pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas sekolah diantaranya dilakukan
dengan menyelenggarakan diklat manajemen dan kepemimpinan yang berkualitas
untuk kepala sekolah dan diklat pengawasan yang berkualitas bagi pengawas sekolah.
Untuk itu, Badan Pengambangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Penjaminan
Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) telah menetapkan IKU & IKK sebagai berikut:
IKK 9.3.6 9.3.10
IKK 9.3. 11
IKK 9.3.12

iv

BPU PKB TINGKAT I KS/M

: Persentase kepala sekolah yang telah meningkat kompetensi


dan profesionalismenya
: Persentase pengawas sekolah yang telah meningkat
kompetensi dan profesionalismenya
: Jumlah calon kepala sekolah yang telah mengikuti diklat
manajemen sekolah yang terakreditasi

IKK 9.3.6 9.3.10


IKK 9.3.11
IKK 9.3.12

: Persentase kepala sekolah yang telah meningkat kompetensi


dan profesionalismenya
: Persentase pengawas sekolah yang telah meningkat
kompetensi dan profesionalismenya
: Jumlah calon kepala sekolah yang telah mengikuti diklat
manajemen sekolah yang terakreditasi

BPSDMPK dan PMP yang didukung oleh Kemitraan Pendidikan antara pemerintah
Republik Indonesia dengan pemerintah Australia melalui program Australia Education
Partnership with Indonesia School System Quality (AEPI-SSQ) telah mengembangkan
sistem nasional pengembangan keprofesian bagi tenaga kependidikan, khususnya
kepala sekolah dan pengawas sekolah. Dukungan pemerintah Australia ini diberikan
dalam bentuk hibah kepada pemerintah Republik Indonesia mulai tahun 2013-2016.
Di samping dana hibah, pemerintah Republik Indonesia juga telah menyediakan APBN
untuk pengembangan dan pelaksanaan sistem nasional tersebut.
Sistem nasional pengembangan keprofesian tersebut selanjutnya disebut Program
Professional Develompment for Education Personnel (ProDEP), yang terdiri dari empat
program sebagai berikut.
1. Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS),
2. Program Pengembangan Kapasitas Pendidikan Pemerintah Daerah (PPKPPD),
3. Program Pendampingan Kepala Sekolah oleh Pengawas Sekolah (PPKSPS),
4. Pengembangan Keprofesian Kepala Sekolah/Madrasah (PKB KS/M)
Kerjasama dan dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk kelancaran Program
ProDEP ini demi terbentuknya sistem nasional Pengembangan Keprofesian Tenaga
Kependidikan.
Atas nama pemerintah Republik Indonesia, kami mengucapkan terima kasih kepada
pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) yang
dahulu dikenal dengan AusAID atas dukungan dana hibah yang disediakan untuk Program
ProDEP. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang mendukung
keterlaksanaan sistem nasional Pengembangan Keprofesian Tenaga Kependidikan ini.
Jakarta, Desember 2014
Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan

Prof. Dr. Syawal Gultom


NIP 19620203 198703 1002

RKJM DAN RKAS/M

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa Pusat Pengembangan
Tenaga Kependidikan (Pusbangtendik), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMPK dan
PMP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dukungan dari MCPM-AIBEP
AusAID dan AEPI-SSQ AusAID, telah berhasil menyusun Bahan Pembelajaran Utama
(BPU). BPU yang digunakan untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
kepala sekolah/madrasah, terdiri atas tujuh BPU Tingkat I, tujuh BPU Tingkat II, sepuluh
BPU Tingkat III serta enam BPU Generik.
BPU PKB kepala sekolah/madrasah tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan
kompetensi, kinerja, dan kepemimpinan kepala sekolah/madrasah sesuai dengan
amanat Permendiknas nomor 28 tahun 2010 mengenai Penugasan Guru sebagai Kepala
Sekolah/Madrasah dan Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
Pusbangtendik, Badan PSDMPK dan PMP, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Component-2 AEPI-SSQ DFAT (Department of Foreign Affairs and Trade yang dahulu
dikenal dengan AusAID) yang telah dan sedang memberikan dukungan terhadap
upaya pengembangan Sistem PKB Kepala Sekolah/Madrasah.
2. MCPM-AIBEP-AusAID yang telah memberikan dukungan terhadap upaya
pengembangan Sistem PKB Kepala Sekolah/Madrasah.
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang menyediakan peserta uji coba dan
mengorganisasi kegiatan di tingkat daerah.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan dan menyediakan fasilitas uji
coba BPU.
Semoga kebaikan Bapak dan Ibu sekalian dicatat sebagai amal ibadah yang baik oleh
Tuhan Yang Maha Esa, amin.
Terakhir, Pusbangtendik memohon maaf apabila dalam BPU ini terdapat hal-hal yang
kurang berkenan bagi Bapak dan Ibu.
Jakarta, Desember 2014
Kepala Pusbangtendik-Badan PSDMP&K dan PMP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Dr. Muhammad Hatta


NIP. 195507201983031003

vi

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Petunjuk Penggunaan
Bahan Pembelajaran Utama (BPU)

Bahan Pembelajaran Utama (BPU) Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)


dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKAS/M) ini berisi
pembelajaran tentang bagaimana mengkaji RKJM dan RKAS/M yang ada dengan
melakukan analisis konteks atau analisis laporan EDS/M dan merevisi RKJMRKAS/M berdasarkan hasil kajian RKJM-RKAS/M serta hasil analisis konteks atau
analisis laporan EDS/M.

BPU ini terdiri dari 5 (lima) bagian yaitu: Penjelasan Umum BPU, Kegiatan
Pembelajaran, Lembar Kerja (LK), Bahan Bacaan, dan Penilaian.

Sebelum mempelajari BPU ini, Saudara harus memiliki dokumen-dokumen sebagai


berikut:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
b. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan.
c. Laporan hasil analisis konteks atau laporan EDS/M
d. Dokumen RKJM-RKAS/M milik sekolah/madrasah sendiri atau contoh dari
sekolah/madrasah lain.

BPU ini berkaitan dengan BPU yang lain yaitu:


a. Pengelolaan Keuangan.
b. Pengelolaan Sarana dan Prasarana.
c. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Waktu yang dipergunakan untuk mempelajari BPU ini diperkirakan 120 Jam
Pelajaran (JP) untuk diselesaikan maksimal 1 (satu) semester dengan waktu sebagai
berikut:
a. In-1 diperkirakan18 JP.
b. On diperkirakan100 JP
c. In-2 diperkirakan 2 JP

1 JP setara dengan 45 menit. Perkiraan waktu ini sangat fleksibel sehingga dapat
disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan. Penyelenggara pembelajaran dapat
menyesuaikan waktu dengan moda KKMK, moda Disdik, moda langsung (LPMP,
LPPKS, PPPTK) atau moda online.

RKJM DAN RKAS/M

vii

Untuk melakukan kegiatan pembelajaran, Saudara harus mulai dengan membaca


Penjelasan Umum BPU, menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan/
diminta, mengikuti tahap demi tahap kegiatan pembelajaran secara sistematis
dan mengerjakan perintah-perintah kegiatan pembelajaran pada Lembar Kerja
(LK). Untuk melengkapi pengetahuan, Saudara dapat membaca bahan bacaan dan
sumber-sumber lain yang relevan. Pada akhir dari kegiatan ini, Saudara akan dinilai
oleh pengawas dengan menggunakan rubrik penilaian dan format penilaian BPU.

BPU ini dilaksanakan melalui tiga tahap pembelajaran yaitu In Service Learning 1 (In-1),
On The Job Learning (On), dan In Service Learning 2 (In-2). Pada tahap kegiatan In-1,
Saudara bersama kepala sekolah/madrasah yang lain akan dipandu oleh fasilitator
untuk mengenal BPU ini secara umum dan menyiapkan dasar pengetahuan
dan pengalaman Saudara sebagai bahan melaksanakan kegiatan pembelajaran
di sekolah/madrasah saat On. Pada tahap On, Saudara menerapkan kegiatan
pembelajaran di tempat tugas Saudara dengan didampingi oleh pengawas. Pada
tahap In-2, Saudara bersama kepala sekolah/madrasah lain melaporkan tagihan
dan mempresentasikan berbagai temuan, hikmah dan kendala yang Saudara
hadapi, serta solusi yang Saudara lakukan selama proses pembelajaran. Saudara
juga bisa mendapatkan pelajaran dari dan berbagi pengalaman dengan kepala
sekolah/madrasah lain.

Waktu pelaksanaan yang direkomendasikan adalah akhir tahun pelajaran yaitu


pada bulan Mei.

Dalam melaksanakan setiap kegiatan pada BPU ini, Saudara harus mempertimbangkan
inklusi sosial tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status
sosial ekonomi, orang dengan HIV/AIDS dan yang berkebutuhan khusus. Inklusi
sosial ini juga diberlakukan bagi pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.

viii

Selain itu, Saudara harus memperhatikan Undang-undang perlindungan anak yang


bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi
terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera.
Penjelasan lebih lanjut mengenai inklusi sosial dan Undang-Undang RI No 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak, dapat dilihat pada Bahan Bacaan.

BPU PKB TINGKAT I KS/M

DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR..................................................................................................... iii
Petunjuk Penggunaan Bahan Pembelajaran Utama (BPU)..........................................vii
DAFTAR ISI..................................................................................................................ix
PENJELASAN UMUM BPU RKJM-RKAS/M ................................................................... 1
Pengantar...................................................................................................................... 2
Target Kompetensi......................................................................................................... 3
Hasil Pembelajaran yang Diharapkan............................................................................ 3
Organisasi Pembelajaran............................................................................................... 3
Isi Bahan Pembelajaran Utama.................................................................................. 4
Strategi Pembelajaran................................................................................................ 5
Prinsip Penilaian Kompetensi Peserta........................................................................... 5
Tagihan.......................................................................................................................... 6
Tugas 1: Mengkaji Ulang RKJM-RKAS/M............................................................... 6
Tugas 2: Merevisi RKJM-RKAS/M.......................................................................... 6
KEGIATAN pembelajaran............................................................................................. 9
TOPIK I
Kajian RKJM-RKAS/M............................................................................................... 10
Pengantar.................................................................................................................... 10
Kegiatan In Service Learning 1.................................................................................... 10
Kegiatan Pengantar: Mengidentifikasi Isi BPU (Diskusi Kelompok, 1 JP)..................11
Kegiatan 1: Berpikir Reflektif tentang Pentingnya
Perencanaan Sekolah/Madrasah (1 JP)............................................ 11
Kegiatan 2: Mengidentifikasi SNP (2 JP, 40 Menit ).............................................. 12
Kegiatan 3: Mengidentifikasi Kondisi Sekolah/Madrasah
Berdasarkan Analisis Konteks atau EDS/M (2 JP)..............................13
Kegiatan 4: Menginventarisasi Penyelesaian Kesenjangan Kondisi Nyata
Sekolah/Madrasah dan Analisis Konteks atau
Laporan EDS/M (2JP)......................................................................... 13
Kegiatan 5: Mendiskusikan Komponen Perencanaan Sekolah/Madrasah (1 JP)..14
Kegiatan 6: Berbagi Pengalaman Langkah Penyusunan
Rencana Sekolah/Madrasah (3 JP).................................................... 14
Kegiatan 7: Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (20 Menit)................................ 15
Kegiatan On The Job Learning..................................................................................... 15
Kegiatan 8: Memetakan SNP/SPM (FGD, 3 JP)...................................................... 15
Kegiatan 9: Menginventarisasi Hasil Laporan Analisis Konteks
Atau EDS/M - FGD (5 JP).................................................................... 16
Kegiatan 10: Analisis Komponen RKJM-RKAS/M (FGD, 5 JP).................................. 16

RKJM DAN RKAS/M

ix

Kegiatan In Service Learning 2.................................................................................... 17


Kegiatan 11: Mempresentasikan Hasil Diskusi Analisis Komponen
RKJM-RKAS/M (10 Menit).................................................................. 17
Kegiatan 12: Mendiskusikan Paparan Presentasi (15 Menit) . .............................. 17
Kegiatan 13: Menyusun Rencana Tindak Lanjut Kajian
RKJM-RKAS/M (10 Menit).................................................................. 18
Kegiatan 14: Melaksanakan Penilaian Diri ( 10 Menit ).......................................... 18
Refleksi........................................................................................................................ 18
Kesimpulan.................................................................................................................. 19
TOPIK II
Revisi RKJM-RKAS/M................................................................................................ 20
Pengantar.................................................................................................................... 20
Kegiatan In Service Learning 1.................................................................................... 21
Kegiatan 1: Melaksanakan Revisi RKJM-RKAS/M (Simulasi, 4 JP).........................21
Kegiatan 2: Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (1 JP)......................................... 22
Kegiatan On The Job Learning..................................................................................... 23
Kegiatan 3: Merevisi Kesenjangan 4 Tahun ke Depan dalam RKJM (4 JP)............23
Kegiatan 4: Menyebarkan Angket Kepada Orang Tua/Wali
Peserta Didik (10 JP).......................................................................... 24
Kegiatan 5: Merevisi Visi, Misi, Tujuan, dan Program Strategis (11 JP)................24
Kegiatan 6: Revisi Analisis Situasi Pendidikan Saat Ini dalam RKJM (1JP).............25
Kegiatan 7: Revisi Analisis Situasi Pendidikan yang Diharapkan
dalam RKJM (1JP).............................................................................. 26
Kegiatan 8: Merevisi Strategi Pelaksanaan, Kunci Keberhasilan
serta Pemantauan dan Evaluasi dalam RKJM (12 JP).........................26
Kegiatan 9: Merevisi Analisis Pendidikan dan Kesenjangan Saat Ini
dan 1 Tahun ke Depan dalam RKAS/M (9 JP).................................... 27
Kegiatan 10: Merevisi Tujuan, Sasaran dan Identifikasi Tingkat Kesiapan Sekolah/
Madrasah untuk 1 Tahun ke Depan dalam RKAS/M (7JP).................27
Kegiatan 11: Merevisi Analisis Konteks dalam RKAS/M (6 JP)................................ 28
Kegiatan 12: Merevisi Rencana Kegiatan dalam RKAS/M (4 JP).............................29
Kegiatan 13: Merevisi Kunci Keberhasilan (Milestone)
dan Rencana Biaya dalam RKAS/M (11 JP)....................................... 29
Kegiatan 14: Merevisi Rencana Pelaksanaan, Pemantauan
dan Evaluasi dalam RKAS/M (6 JP).................................................... 30
Kegiatan 15: Merevisi Jadwal Pelaksanaan dan Penanggung jawab
Program Kegiatan dalam RKAS/M (2 JP)............................................ 30

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Kegiatan In Service Learning 2.................................................................................... 30


Kegiatan 16: Mempresentasikan Laporan Hasil Revisi
RKJM-RKAS/M (10 Menit).................................................................. 31
Kegiatan 17: Mendiskusikan Hasil Presentasi Laporan Revisi RKJM-RKAS/M
Sesama Kepala Sekolah/Madrasah dalam Revisi RKJM-RKAS/M
(10 Menit)......................................................................................... 31
Kegiatan 18: Menyusun Rencana Tindak Lanjut ( RTL) dalam
Merevisi RKJM-RKAS/M (10 Menit)................................................... 31
Kegiatan 19: Melaksanakan Penilaian Diri (10 Menit)........................................... 32
Refleksi........................................................................................................................ 32
Kesimpulan.................................................................................................................. 32
KESIMPULAN BPU
RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM)
DAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN
SEKOLAH/MADRASAH (RKAS/M).............................................................................. 33
LEMBAR KERJA......................................................................................................... 35
LK-1.............................................................................................................................. 36
LK-2.............................................................................................................................. 39
LK-3.............................................................................................................................. 41
LK-4.............................................................................................................................. 42
LK-5.............................................................................................................................. 43
LK-6.............................................................................................................................. 45
LK-7.............................................................................................................................. 46
LK-8.............................................................................................................................. 48
LK-9.............................................................................................................................. 50
LK-10............................................................................................................................ 51
LK-11............................................................................................................................ 52
LK-12............................................................................................................................ 53
LK-13............................................................................................................................ 54
LK-14............................................................................................................................ 55
LK-15............................................................................................................................ 56
LK-16............................................................................................................................ 57
LK-17............................................................................................................................ 60
LK-18............................................................................................................................ 61
LK-19............................................................................................................................ 62
LK-20............................................................................................................................ 63
LK-21a.......................................................................................................................... 64
LK-21b.......................................................................................................................... 65

RKJM DAN RKAS/M

xi

LK-22............................................................................................................................ 66
LK-23............................................................................................................................ 67
LK-24............................................................................................................................ 68
LK-25............................................................................................................................ 69
LK-26............................................................................................................................ 70
LK-27............................................................................................................................ 71
LK-28............................................................................................................................ 72
LK-29............................................................................................................................ 73
LK-30 ........................................................................................................................... 74
BAHAN BACAAN....................................................................................................... 77
Tabel Bahan Bacaan..................................................................................................... 78
Bahan Bacaan 1........................................................................................................... 79
Bahan Bacaan 2........................................................................................................... 80
Bahan Bacaan 3........................................................................................................... 82
Bahan Bacaan 4........................................................................................................... 86
Bahan Bacaan 5........................................................................................................... 95
Bahan Bacaan 6........................................................................................................... 98
Bahan Bacaan 7......................................................................................................... 103
Bahan Bacaan 8......................................................................................................... 146
Bahan Bacaan 9......................................................................................................... 149
PENILAIAN...............................................................................................................175
Penilaian Diri Kepala Sekolah/Madrasah...................................................................176
Penilaian Pengawas/Assessor.................................................................................... 178
REFERENSI...............................................................................................................180
DAFTAR ISTILAH.......................................................................................................181

xii

BPU PKB TINGKAT I KS/M

PENJELASAN UMUM BPU


RENCANA KERJA
JANGKAH MENENGAH
DAN
RENCANA KEGIATAN DAN
ANGGARAN SEKOLAH/
MADRASAH

RKJM DAN RKAS/M

Pengantar
Perencanaan yang baik pada suatu kegiatan adalah awal dalam meraih sebuah
kesuksesan. Pada saat kita mulai menyusun perencanaan kegiatan, kita telah menciptakan
banyak peluang untuk menuju kesuksesan. Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri,
dan ketentuan lain yang menunjang telah dibuat sebagai landasan dalam penyusunan
rencana kerja sekolah/madrasah. Kesemuanya ini menunjukkan betapa pentingnya
sebuah perencanaan yang baik.
Permendiknas No19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan menjelaskan bahwa:
1. Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) menggambarkan tujuan yang akan dicapai
dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin
dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan.
2. Rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah.
Rencana kerja sekolah/madrasah akan memberikan banyak peluang bagi Saudara sebagai
kepala sekolah/madrasah dalam mengelola segala sumber daya yang ada di sekolah/
madrasah dengan cara yang terbaik, efektif dan efisien, untuk mendapatkan prestasi
terbaik, memberikan pembelajaran yang berkualitas bagi peserta didik.
BPU ini disusun untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah/madrasah dalam
proses penyusunan rencana kerja sekolah/madrasah yang dikembangkan dengan
memperhatikan sistem pendidikan inklusi yaitu lingkungan geografis, budaya, agama,
ras, jender, perlindungan anak serta kelompok masyarakat HIV/AIDS dan berkebutuhan
khusus.
BPU ini akan membantu Saudara dalam proses penyusunan rencana kerja sekolah/
madrasah dengan terlebih dahulu memahami Standar Nasional Pendidikan (SNP),
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bagi pendidikan dasar, Analisis Konteks atau Evaluasi
Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M), dan Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Kerja Sekolah/
Madrasah. Melalui kajian berbagai dokumen dan diskusi dengan sesama kepala sekolah/
madrasah dalam forum KKKS/KKM atau MKKS/M serta diskusi dengan tim pengembang
di sekolah/madrasah, maka kemampuan dan keterampilan Saudara dalam menyusun
rencana kerja sekolah/madrasah akan semakin meningkat.
Keterampilan menyusun RKJM-RKAS/M sangat penting bagi Saudara. RKJM merupakan
wujud dari program jangka menengah (empat tahun), dan RKAS/M merupakan program
tahunan (satu tahun) yang akan menjadi pedoman bagi Saudara beserta tim pengembang
sekolah/madrasah dalam mengelola sekolah/madrasah selama Saudara melaksanakan
tugas sebagai kepala sekolah/madrasah.

BPU PKB TINGKAT I KS/M

RKJM-RKAS/M juga akan menjadi panduan bagi para pendidik dan tenaga kependidikan
di sekolah/madrasah Saudara dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Perencanaan
yang berkualitas akan menghasilkan kinerja yang berkualitas pula. RKJM-RKAS/M yang
ideal membutuhkan tim pengembang yang kompak, maka Saudara perlu menyamakan
persepsi di lingkungan tempat kerja agar proses penyusunan sesuai dengan yang
diharapkan.
BPU ini dilakukan dengan pendekatan In Service Learning (In-1), On the Job Learning
(On) dan In Service Learning 2 (In-2).

Target Kompetensi
Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkat perencanaan.
(Permendiknas no.13 tahun 2007,kompetensi 2.1)

Hasil Pembelajaran yang Diharapkan


Setelah selesai mempelajari BPU ini, Saudara diharapkan mampu:
1. Mengkaji RKJM-RKAS/M yang ada dengan melakukan analisis konteks atau analisis
laporan EDS/M;
2. Merevisi RKJM-RKAS/M berdasarkan hasil kajian RKJM-RKAS/M serta hasil analisis
konteks atau analisis laporan EDS/M;

Organisasi Pembelajaran
Melalui BPU ini, Saudara akan melakukan kegiatan yang terdiri dari mengkaji RKJMRKAS/M dan merevisi RKJM-RKAS/M. Pada topik I kegiatan In-1, Saudara akan
melakukan kegiatan berpikir reflektif, pemetaan konsep, identifikasi, presentasi hasil
identifikasi, inventarisasi penyelesaian kesenjangan, berbagi pengalaman, Focus Group
Discussion (FGD), penyusunan rencana tindak lanjut (RTL). Pada kegiatan On, Saudara
akan melakukan FGD pemetaan SNP dan SPM bagi pendidikan dasar, FGD inventarisasi
hasil laporan analisis konteks atau EDS/M, dan mengidentifikasi komponen RKJMRKAS/M bersama tim pengembang sekolah/madrasah. Pada kegiatan In-2, Saudara
akan melaporkan dan mendiskusikan laporan hasil analisis konteks atau EDS/M, hasil
identifikasi komponen RKJM-RKAS, rencana tindak lanjut, serta penilaian diri secara
pribadi sebagai kepala seolah/madrasah untuk mengetahui apakah Saudara sudah
kompeten atau belum kompeten dalam melakukan kajian RKJM-RKAS/M. Kegiatan pada
topik I diakhiri dengan melakukan refleksi.
Pada topik II kegiatan In-1, Saudara akan melakukan simulasi pelaksanaan revisi RKJMRKAS/M dan penyusunan rencana tindak lanjut yang akan segera dilakukan pada saat On.
Pada kegiatan On, Saudara bersama tim pengembang sekolah/madrasah akan merevisi
RKJM-RKAS/M. Pada kegiatan In-2, Saudara akan mempresentasikan dan mendiskusikan
laporan hasil revisi RKJM-RKAS/M, dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindak lanjut,

RKJM DAN RKAS/M

dan penilaian diri secara pribadi sebagai kepala sekolah/madrasah untuk mengetahui
apakah Saudara sudah kompeten atau belum kompeten dalam melakukan revisi RKJMRKAS/M. Kegiatan pada topik II ini juga diakhiri dengan melakukan refleksi.
Isi Bahan Pembelajaran Utama
Melalui BPU ini, Saudara akan mempelajari dasar perencanaan sekolah/madrasah
berupa SNP dan SPM bagi pendidikan dasar, pemanfaatan laporan hasil analisis konteks
atau EDS/M, komponen-komponen perencanaan sekolah/madrasah sampai dengan
merevisi RKJM-RKAS/M. Untuk menyelesaikan kegiatan pembelajaran melalui BPU ini,
Saudara membutuhkan waktu 120 jam pelajaran (JP) dalam satu semester. Kegiatankegiatan pada tataran konsep teori (In-1) berdurasi 20 menit sampai maksimal 3 JP,
sementara kegiatan-kegiatan pada tataran penerapan (On) berdurasi 3 sampai dengan
6 JP. Secara keseluruhan topik dan subtopik yang ada bisa dilihat pada tabel berikut.
NO
1

TOPIK
Kajian RKJM-RKAS/M

Revisi RKJM - RKAS/M

Jumlah

BPU PKB TINGKAT I KS/M

SUB TOPIK

IN-1

ON

IN-2

1.1 SNP dan SPM bagi


Pendidikan Dasar

4 JP 25
menit

3JP

1JP

1.2 Analisis Konteks atau


Analisis Laporan EDS/M

4 JP

5 JP

1.3 Analisis Komponen RKJMRKAS/M

4 JP 20
menit

5 JP

2.1 Analisis Hasil Identifikasi


Kesenjangan Analisis
Konteks atau EDS/M
dengan SNP dan SPM
bagi Pendidikan Dasar
2.2 Analisis Hasil Identifikasi
Kesenjangan RKJMRKAS/M dengan
SNP dan SPM bagi
Pendidikan Dasar
2.3 Revisi RKJM-RKAS/M

5 JP

87JP

1JP

18 JP

100 JP

2 JP

Strategi Pembelajaran
Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan perlu cara atau strategi mencapainya.
Melalui BPU ini, Saudara akan melakukan berbagai kegiatan dengan strategi sebagai
berikut:
NO

KEGIATAN PEMBELAJARAN

IN-1

ON

IN-2

Berpikir Reflektif

Pemetaan Konsep

Mengidentifikasi

Presentasi hasil identifikasi

Inventarisasi penyelesaian kesenjangan

Berbagi Pengalaman (sharing)

Simulasi

Focus Group Discussion (FGD)

Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL)

10

Kajian Dokumen RKJM-RKAS/M

11

Revisi Dokumen RKJM-RKAS/M

12

Refleksi

13

Presentasi dan pelaporan

Prinsip Penilaian Kompetensi Peserta


Penilaian berbasis kompetensi dalam BPU ini didasarkan pada bukti fisik yang
menunjukkan pencapaian hasil pembelajaran yang memuaskan terkait dengan target
kompetensi berdasarkan Permendiknas No 13 tahun 2007 tentang kompetensi kepala
sekolah/madrasah.
Untuk masing-masing BPU, kepala sekolah/madrasah menyelesaikan tugas-tugas dari
sejumlah tagihan yang disyaratkan. Pengawas sekolah/madrasah melakukan penilaian
profesional terhadap kompetensi kepala sekolah/madrasah berdasarkan bukti fisik
dari tagihan-tagihan tersebut. Bukti fisik hendaknya sesuai dan mencerminkan praktek
profesional di tempat kerja yang meningkat serta peningkatan hasil pendidikan di
sekolah/madrasah.
Pada bagian Penilaian telah disediakan petunjuk bagi kepala sekolah/madrasah dan
pengawas agar dapat membuat keputusan penilaian berbasis bukti fisik. Petunjuk ini
digunakan untuk menentukan apakah kepala sekolah/madrasah mampu menunjukkan
tingkat memuaskan yang diperoleh melalui kinerja dan kompetensi yang dipersyaratkan.
Bukti fisik didasarkan pada tagihan-tagihan spesifik pada materi pembelajaran;
diselesaikan dalam waktu OJL; dikaitkan dengan kegiatan peningkatan sekolah/madrasah
dan dipresentasikan pada saat In-2.

RKJM DAN RKAS/M

Sebagai tambahan, penilaian dalam BPU ini tidak didasarkan pada kehadiran, tugas atau
kegiatan selama pembelajaran In-1, post test, volume atau jumlah laporan yang dikumpulkan.

Tagihan
Sebagai bukti bahwa Saudara telah mampu meningkatkan kompetensi sebagai kepala
sekolah/madrasah melalui BPU ini, maka Saudara harus memenuhi tagihan-tagihan di
bawah ini:

Mengkaji Ulang RKJM-RKASM

Kegiatan ini akan Saudara lakukan pada tahap On. Saudara diminta untuk melakukan
identifikasi komponen yang harus ada dalam RKJM-RKAS/M di sekolah/madrasah
Saudara bertugas yang berdasarkan pemetaan konsep SNP dan SPM bagi pendidikan
dasar. Saudara juga harus melakukan review dan mengidentifikasi kekurangan komponenkomponen yang ada di RKJM-RKAS/M Saudara bersama dengan tim pengembang
sekolah/madrasah. Hasil identifikasi ini kemudian Saudara jadikan bahan pertimbangan
dalam mengkaji ulang dan merevisi RKJM-RKAS/M.
Selanjutnya hasil identifikasi komponen yang harus ada dalam RKJM-RKAS/M di sekolah/
madrasah tersebut dapat Saudara laporkan menggunakan Lembar Kerja (LK-10), dan
hasil review dan identifikasi kekurangan komponen-komponen yang ada di RKJMRKAS/M menggunakan LK-12.
Merevisi RKJM-RKAS/M
Pada kegiatan ini Saudara bersama dengan tim pengembang sekolah/madrasah akan
melakukan analisa konteks atau evaluasi diri sekolah/madrasah (EDS/M). Dari hasil analisa
konteks atau EDS/M, Saudara diminta melakukan revisi RKJM-RKAS sesuai dengan hasil
analisa konteks atau EDS/M. Selain itu Saudara harus merevisi komponen-komponen
RKJM-RKAS/M berdasarkan saran perbaikan yang dibuat oleh tim pengembang sekolah/
madrasah. Hasil revisi komponen ini harus Saudara laporkan di In-2 dalam bentuk
dokumen RKJM-RKAS/M yang telah direvisi. Selain dokumen RKJM-RKAS/M, Saudara
juga harus membuat bahan paparan presentasi.
Saudara juga bisa memanfaatkan hasil evaluasi diri terhadap kondisi nyata sekolah/
madrasah Saudara dan membandingkannya dengan kondisi ideal yang diharapkan. Dari
hasil evaluasi diri ini, Saudara akan menemukan kesenjangan yang seharusnya dipenuhi

BPU PKB TINGKAT I KS/M

oleh sekolah/madrasah Saudara. Bandingkanlah kesenjangan tersebut dengan skor dan


rekomendasi laporan EDS/M sebagai draf awal program kerja dan kegiatan. Buatlah
program kerja dan kegiatan untuk menutup kesenjangan yang telah disepakati bersama
tim pengembang dan komite sekolah/madrasah.
Untuk mendapat dukungan dari orang tua/wali peserta didik, Saudara dapat membuat
dan menyebarkan angket (bagi sekolah/madrasah yang memungkinkan) untuk mendapat
saran program dan dukungan yang akan diberikan oleh orang tua/wali peserta didik. Dari
hasil angket, Saudara dan tim pengembang sekolah/madrasah menentukan prioritas
program yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam merevisi RKJM-RKAS/M yang
telah dikembangkan sebelumnya di sekolah/madrasah Saudara. Di samping itu Saudara
juga harus melakukan pengkajian ulang pada RKJM-RKAS/M yang telah dimiliki oleh
sekolah/madrasah Saudara. Kajian ulang ini difokuskan pada 3 hal berikut.
1. Apakah visi, misi, tujuan, sasaran, dan program strategis telah sesuai dengan kondisi
nyata di sekolah/madrasah?
2. Apakah visi, misi, tujuan, sasaran, dan program strategis telah sesuai dengan kondisi
ideal yang diharapkan?
3. Apakah visi, misi, tujuan, sasaran, dan program strategis telah sesuai dengan harapan
dan cita-cita orang tua/wali peserta didik?
Setelah Saudara melakukan kajian ulang, Saudara harus merevisi RKJM-RKAS/M berdasar
hasil kajian ulang tersebut. Hasil revisi ini harus Saudara laporkan di In-2 dalam bentuk
dokumen RKJM-RKAS/M hasil revisi yang berisi tentang:
1. Analisis lingkungan strategis;
2. Visi;
3. Misi;
4. Tujuan;
5. Program strategis;
6. Strategi pelaksanaan/pencapaian;
7. RKJM 4 tahun; dan
8. RKAS/M 1 tahun.
Selain itu Saudara harus membuat bahan paparan presentasi yang berisi hal-hal berikut:
1. Ringkasan perbaikan;
2. Temuan tentang komponen RKJM-RKAS/M selama On;
3. Perubahan yang bisa diimplementasikan;
4. Kendala yang dihadapi selama On;
5. Hikmah yang bisa diambil;
6. Rencana Tindak Lanjut
Selanjutnya hasil yang Saudara kerjakan dilaporkan dengan melampirkan LK-19, LK-21a,
LK-21b, LK-22, LK-23, LK-24, LK-25, LK-26 dan LK-27.

RKJM DAN RKAS/M

BPU PKB TINGKAT I KS/M

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

RKJM DAN RKAS/M

TOPIK I
KAJIAN RKJM-RKAS/M
Waktu : 27 JP

Pengantar

Topik I ini membekali Saudara sebagai kepala sekolah/madrasah bagaimana cara


melakukan kajian RKJM-RKAS/M. RKJM-RKAS/M merupakan dua hal penting yang
perlu disusun oleh kepala sekolah/madrasah. RKJM merupakan perencanaan sekolah/
madrasah untuk empat tahun, sedangkan RKAS/M merupakan rencana yang dibuat setiap
tahun berdasarkan RKJM. Dengan mengkaji RKJM-RKAS/M, Saudara dapat mengetahui
kelebihan dan kekurangan RKJM-RKAS/M yang telah dibuat sehingga Saudara bisa
menjadikannya lebih baik.
Kajian RKJM-RKAS/M sangat penting Saudara pelajari karena RKJM-RKAS/M merupakan
panduan bagi para pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah Saudara
dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Perencanaan yang berkualitas akan meningkatkan
kualitas kinerja Saudara, pendidik, dan tenaga kependidikan, serta dukungan dari
pemangku kepentingan. Perencanaan yang benar akan membawa Saudara pada satu
situasi yang terkontrol dan menjadi pengendali segala sesuatu di masa depan. Pada
akhirnya, para siswa di sekolah/madrasah Saudara akan mendapat kenyamanan dalam
belajar, mencapai prestasi puncak, dan tumbuh kembang sesuai minat dan bakat.
Ruang lingkup dari kajian RKJM-RKAS/M ini adalah SNP dan SPM bagi pendidikan dasar,
analisis konteks atau EDS/M, Identifikasi komponen RKJM-RKAS/M, dan melakukan
kajian langkah-langkah penyusunan RKJM-RKAS/M.

Kegiatan In Service Learning 1

Pada kegiatan In-1, Saudara akan bersama-sama kepala sekolah/madrasah menyamakan


persepsi tentang konsep perencanaan sekolah/madrasah yang baik dan benar. Pada
kegiatan In-1, Saudara akan mengawali dari sesuatu yang bersifat umum sampai hal yang
bersifat khusus untuk sekolah/madrasah Saudara.

10

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Kegiatan Pengantar:
Mengidentifikasi Isi BPU (Diskusi Kelompok, 1 JP)
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama kepala
sekolah/madrasah di kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut ini:
1. Ada berapa dokumen yang ada di dalam BPU RKJM-RKAS? Sebutkan!
2. Apa topik yang akan dipelajari oleh kepala sekolah/madrasah di BPU RKJM-RKAS/M?
Sebutkan!
3. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh kepala sekolah/madrasah dalam
mempelajari BPU RKJM-RKAS/M?Jelaskan!
4. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh kepala sekolah/madrasah bahwa dia telah
mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!
5. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh kepala sekolah/madrasah sebelum
mempelajari BPU RKJM-RKAS/M? Sebutkan!
6. Bagaimana cara kepala sekolah/madrasah mempelajari BPU RKJM-RKAS/M ini?
Jelaskan!
7. Kapan sebaiknya BPU RKJM-RKAS/M ini dipelajari oleh kepala sekolah/madrasah?
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan menggunakan LK-1!
Jika Saudara bisa menjawab pertanyan-pertanyaan di atas dengan baik, maka Saudara
bisa melanjutkan pembelajaran dengan melakukan kegiatan 1.

Berpikir Reflektif tentang Pentingnya


Perencanaan Sekolah/Madrasah (1 JP)

Perhatikan gambar di bawah ini. Tahukah Saudara nama kendaraan darat tersebut?
Benar, namanya Shinkansen. Kereta api tercepat di Jepang, bahkan mungkin di dunia saat
ini. Kecepatannya di atas rata-rata kendaraan darat (edisi terbaru kecepatan maksimal
mencapai 300 km/jam).

Apa yang terjadi jika Si Masinis Shinkansen tidak punya rencana kerja yang jelas?
Berantakan? Tentu saja. Jika Saudara adalah masinis bagi sekolah/madrasah maka
ketidaksiapan Saudara dalam merencanakan kegiatan sama dengan masinis yang tidak
siap menjalankan kereta cepat Shinkansen.

RKJM DAN RKAS/M

11

Untuk itu sebelum Saudara mulai melangkah lebih jauh dan melakukan kegiatan lebih
lanjut, jawablah terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Mengapa perencanaan itu penting? Tulislah 5 alasan pentingnya perencanaan bagi
sekolah/madrasah Saudara!
2. Apa yang akan terjadi jika sekolah/madrasah Saudara tidak memiliki perencanaan?
3. Apa pendapat Saudara tentang perencanaan sekolah/madrasah Saudara yang ada
sekarang ini?
Berdiskusilah dengan kepala sekolah lain untuk menjawab pertanyaan nomor 1 dan 2.
Untuk pertanyaan nomor 3, jawablah secara pribadi. Jawaban-jawaban tersebut dapat
ditulis pada LK-2.
Saudara sudah memahami tentang perencanaan sekolah/madrasah. Perencanaan yang
dimaksud adalah RKJM-RKAS/M. Ruang lingkup RKJM-RKAS/M 8 SNP yang menjadi
pokok perencanaan di sekolah/madrasah.

Mengidentifikasi SNP (2 JP, 40 Menit )

Sebelum memulai kegiatan 2 ini lakukan hal-hal sebagai berikut :


Sebelum melakukan kegiatan 2, Saudara harus membaca:
PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jo PP 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Buatlah peta konsep SNP dengan cara menuliskan kembali standar
apa saja yang seharusnya dipenuhi oleh sekolah/madrasah
Saudara. Pemetaan konsep ini dilakukan secara berkelompok,
dimana setiap anggota kelompok menuliskan standar dan sedikit
uraian yang seharusnya dipenuhi oleh sekolah/madrasah Saudara
berdasar pada 8 SNP dan SPM bagi pendidikan dasar. Pemetaan
konsep dilakukan dengan menggunakan diagram pada LK-3.

Saudara
cukup membaca
dan menuliskan
kembali 8 SNP

Setelah Saudara melakukan pemetaan tersebut, lanjutkan dengan mengidentifikasi SNP


dan SPM bagi pendidikan dasar, dan mengaitkannya dengan profil/keadaan sekolah/
madrasah.
Saudara juga dapat membaca cuplikan regulasi yang disediakan dalam:
Bahan Bacaan 1: Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Bahan Bacaan 2: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
Tentangstandar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan
Menengah.

12

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Bahan Bacaan 3: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor


15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di Kabupaten/
Kota.
Setelah Saudara membuat peta konsep, bandingkan antara SNP dan SPM bagi pendidikan
dasar dengan profil sekolah/madrasah Saudara dengan menjawab pertanyaan berikut.
Adakah kesenjangan antara kondisi sekolah/madrasah Saudara dengan SNP dan SPM
bagi pendidikan dasar dengan profil sekolah/madrasah Saudara? Jika ada, tuliskan
kesenjangan tersebut pada LK-4!
Saudara telah mengidentifikasi bagian penting dari dasar-dasar perencanaan sekolah/
madrasah, yaitu SNP dan SPM bagi pendidikan dasar. Sampaikan hasil kerja Saudara
dalam kegiatan 3.
Semoga penyajian tadi dapat menginspirasi teman-teman Saudara dan juga
penyempurnaan pekerjaan Saudara berdasar masukan atau umpan balik dari kepala
sekolah lain. Selanjutnya, silakan melanjutkan mengidentifikasi kondisi sekolah/
madrasah berdasar analisis konteks atau hasil evaluasi diri sekolah/madrasah.

Mengidentifikasi Kondisi Sekolah/Madrasah


Berdasarkan Analisis Konteks atau EDS/M (2 JP)

Sebelum Saudara melaksanakan kegiatan lebih lanjut, jawablah pertanyaan-pertanyaan


berikut dan tuliskan jawaban Saudara di LK-5!
1. Bagaimana kondisi nyata sekolah/madrasah Saudara berdasarkan hasil analisis
konteks atau laporan EDS/M untuk tiap-tiap standar dalam SNP?
2. Apakah Saudara pada saat menganalisa kondisi sekolah/madrasah sudah
mempertimbangkan unsur sosial inklusi, seperti: lingkungan geografis, budaya,
agama, ras, jender, perlindungan anak, serta kelompok masyarakat dengan HIV/AIDS
dan berkebutuhan khusus? Jelaskan!
3. Berdasarkan jawaban pertanyaan nomor 1, bubuhkan tanda centang () pada kolom
yang tersedia sesuai dengan kategori pada LK-5.
Sekarang Saudara sudah memiliki kesadaran tinggi seberapa lengkap sekolah/madrasah
Saudara mencapai SNP atau SPM bagi pendidikan dasar berdasarkan hasil analisis
konteks atau EDS/M. Agar lebih bermakna, maka gunakanlah hasil kegiatan tersebut
untuk menjadikannya sebagai dasar pelaksanaan kegiatan 4.

Menginventarisasi Penyelesaian Kesenjangan Kondisi Nyata


Sekolah/Madrasah dan Analisis Konteks atau Laporan EDS/M (2JP)

Berdasarkan jawaban yang diperoleh pada pertanyaan di kegiatan 3, buatlah daftar


permasalahan dan alternatif penyelesaian atas kesenjangan yang terjadi antara kondisi
sekolah/madrasah berdasarkan analisis konteks atau analisis laporan EDS/M dengan
SNP pada LK-6. Kerjakan tugas ini secara mandiri.

RKJM DAN RKAS/M

13

Mendiskusikan Komponen Perencanaan Sekolah/Madrasah (1 JP)

Saudara telah melakukan kegiatan yang menjadi momen kemajuan sekolah/madrasah.


Selanjutnya diskusikanlah bersama kelompok kepala sekolah/madrasah Saudara
pertanyaan-pertanyaan berikut dan tuliskan jawabannya pada LK-7.
1. Komponen apa yang harus ada pada perencanaan sekolah/madrasah?
2. Mengapa komponen-komponen tersebut penting?
3. Apa yang akan terjadi jika ada komponen yang tidak dicantumkan? Apa yang akan
terjadi jika ada komponen yang tidak sesuai dengan komponen lain?
4. Apa yang akan terjadi jika ada satu komponen yang tidak sesuai dengan komponen
lain?
Komponen-komponen perencanaan sekolah/madrasah telah Saudara dapatkan. Sebagai
gambaran untuk menambah pengetahuan Saudara sebagai kepala sekolah/madrasah
pendidikan dasar, bacalah Bahan Bacaan 4 mengenai Komponen, Aspek, dan Indikator
Standar Pengelolaan Sekolah/Madrasah, jika Saudara Kepala SMA/MA/SMK bacalah
bahan bacaan mengenai petunjuk teknis RKJM dan RKAS SMA. Sekarang gunakan data
tersebut untuk menjadi bekal penyusunan langkah-langkah perencanaan sekolah/
madrasah.

Berbagi Pengalaman Langkah Penyusunan


Rencana Sekolah/Madrasah (3 JP)

Sebelum Saudara melakukan kegiatan lebih lanjut, diskusikan bersama kelompok Saudara
pertanyaan-pertanyaan berikut ini dan tuliskan jawaban Saudara pada LK-8.
1. Apa yang Saudara lakukan sebelum menyusun RJKM-RKAS/M? Sebutkan minimal 4
langkah awal sebelum menyusun RKJM-RKAS/M!
2. Data-data apa saja yang Saudara perlukan dalam menyusun RKJM-RKAS/M? Sebutkan
sekurang-kurangnya 8 data penting yang Saudara perlukan!
3. Bagaimana Saudara menggunakan data-data tersebut dalam RKJM-KAS/M? Jelaskan!
4. Apa yang akan terjadi jika sekolah/madrasah membuat RKJM-RKAS/M tanpa
menggunakan data?
Hasil kerja yang sangat luar biasa. Konsep perencanaan sekolah/madrasah telah Saudara
dapatkan. Teruslah berbuat. Untuk melengkapi pengetahuan, bacalah Bahan Bacaan
6 tentang Petunjuk Teknis No. 16 Tahun 2010 Penyusunan RKJM-RKAS/M. Sekarang
Saudara dapat merumuskannya dalam sebuah rencana tindak lanjut tentang apa yang
akan Saudara kerjakan saat di sekolah/madrasah tempat Saudara bertugas.

14

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (20 Menit)

Saudara sudah menyelesaikan kegiatan In-1 pada topik 1. Selanjutnya untuk


mempersiapkan kegiatan On Saudara harus menyusun rencana tindak lanjut (RTL)
dengan menggunakan format yang disediakan dalam LK-9.
Gunakan RTL yang sudah Saudara rancang sebagai alat bantu memudahkan pelaksanaan
kegiatan di On The Job Learning (On).

Kegiatan On The Job Learning

Kegiatan In-1 telah Saudara lakukan dengan baik. Sekarang Saudara ada di sekolah/
madrasah yang telah siap menerima perubahan diri Saudara. Jangan sia-siakan
kesempatan. Ajaklah tim pengembang sekolah/madrasah untuk bersama-sama
mengimplementasikan semua yang sudah Saudara dapatkan pada kegiatan On.

Memetakan SNP/SPM (FGD, 3 JP)

Saudara telah menyusun Rencana Tindak Lanjut kegiatan In-1. Sekarang saatnya
melakukan rencana tersebut. Bersama tim pengembang sekolah/madrasah dan komite
sekolah/madrasah lakukan pemetaan SNP dan SPM bagi pendidikan dasar yang akan
dijadikan pedoman perencanaan sekolah/madrasah. Manfaatkan pengalaman Saudara
pada saat kegiatan In-1. Untuk memudahkan pekerjaan Saudara gunakan LK-10.
Untuk membantu Saudara mengkaji dokumen SNP, Saudara harus menyiapkan beberapa
dokumen sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan.

RKJM DAN RKAS/M

15

Saudara telah bekerja bersama dengan tim pengembang sekolah untuk memetakan SNP
dan SPM bagi pendidikan dasar. Carilah waktu yang tepat berikutnya bersama tim untuk
menginventarisasi hasil laporan analisis konteks atau EDS/M.

Menginventarisasi Hasil Laporan Analisis Konteks


Atau EDS/M - FGD (5 JP)
Sebelum mengerjakan kegiatan 9 terlebih dulu siapkanlah
laporan hasil analisis konteks atau EDS/M Saudara

Bersama tim pengembang dan komite sekolah/madrasah diskusikanlah hasil laporan


analisis konteks atau EDS/M Saudara dengan mengidentifikasi rekomendasi, mulai dari
program yang sangat perlu untuk dilaksanakan sampai dengan program yang tidak perlu
dilaksanakan. Gunakan LK-11 untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan ini.
Saudara telah mendapatkan gambaran nyata tentang sekolah/madrasah Saudara,
sekarang saatnya mencari wadah/tempat menampungnya. Komponen-komponen RKJMRKAS/M adalah tempat terbaik untuk menampungnya. Untuk itu, kerjakan kegiatan
menganalisa komponen RKJM-RKAS/M di bawah ini.

Analisis Komponen RKJM-RKAS/M (FGD, 5 JP)

Saudara sudah mendapatkan gambaran tentang kondisi sekolah/madrasah berdasar


hasil laporan analisis konteks atau EDS/M. Manfaatkanlah hasil tersebut sebagai bahan
awal penyusunan RKJM-RKAS/M. Agar tim pengembang sekolah/madrasah dan Saudara
lebih dekat mengenal rencana kerja ini maka pimpinlah tim Saudara mengenal dan
memahami dan menganalisa komponen perencanaan sekolah.
Libatkanlah tim dalam satu forum untuk bersama-sama mengkaji komponen-komponen
yang ada di RKJM-RKAS/M Saudara. Diskusikanlah dengan tim apakah antar komponen
telah memiliki kesinambungan secara logis dan sistematis. Untuk mendapat penguatan
apakah pemahaman Saudara tentang komponen ini sudah benar, Saudara bisa meminta
pengawas atau pendamping yang menguasai bidang ini. Tulislah hasil diskusi tim
pengembang sekolah/madrasah tersebut dalam LK-12.
Kegiatan In-1 dan On telah Saudara kerjakan dengan baik. Gunakanlah sebagai bekal
untuk melaporkan dan mempresentasikan di hadapan kepala sekolah/madrasah lain
dan fasilitator pada kegiatan In-2.

16

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Kegiatan In Service Learning 2

Pada kegiatan In-2 ini Saudara akan diuji oleh keadaan apa saja hal yang telah Saudara
dapatkan saat di In-1 dan On lewat presentasi dan pelaporan. Lakukanlah dengan sebaikbaiknya. Keberhasilan kegiatan ini akan mengindikasikan tingginya kompetensi yang
Saudara miliki.

Mempresentasikan Hasil Diskusi Analisis Komponen


RKJM-RKAS/M (10 Menit)

Saudara sudah mendiskusikan hasil analisis konteks atau EDS/M sekolah/madrasah


Saudara dalam kegiatan 10 bersama tim pengembang sekolah/madrasah dengan baik.
Silakan Saudara menindaklanjuti hasil kegiatan tersebut dengan mempresentasikan
di hadapan para peserta untuk mendapatkan masukan sebagai umpan balik. Format
presentasi sekurang-kurangnya memuat:
1.
2.
3.
4.

Nama sekolah/madrasah;
Program/kegiatan yang mendapatkan rekomendasi;
Peringkat prioritas untuk ditindaklanjuti;
Dst.

Tulislah bahan paparan presentasi Saudara pada LK-13.


Mendiskusikan Paparan Presentasi (15 Menit)

Saudara telah melaksanakan presentasi di hadapan para kepala sekolah/madrasah dan


fasilitator. Diskusikanlah laporan Saudara untuk mendapatkan masukan dari kepala
sekolah/madrasah lain di kelompok Saudara atau mendapatkan feedback dari fasilitator.
Perhatikan dan catatlah hasil diskusi dengan kepala sekolah/madrasah dan feedback
dari fasilitator. Seluruh masukan dari para kepala sekolah/madrasah dan fasilitator perlu
dicatat dan diperhatikan dan jika masukan tersebut akan memberi nilai lebih maka bisa
ditindaklanjuti. Gunakan LK-14 untuk memperlancar kegiatan ini.
Hasil umpan balik pada presentasi ini akan sangat bermanfaat jika Saudara
memanfaatkannya sebagai bahan baku utama perencanaan kegiatan sekolah/madrasah
berikutnya. Saudara telah melaksanakan diskusi di kelompok Saudara, maka susunlah
laporan hasil diskusi sesama kepala sekolah/madrasah, sebagai dasar untuk menyusun
rencana tindak lanjut dari kajian RKJM-RKAS/M.

RKJM DAN RKAS/M

17



Menyusun Rencana Tindak Lanjut Kajian RKJM-RKAS/M (10 Menit)
Saudara dalam menyusun rencana tindak lanjut topik I dalam waktu 10 menit, berarti
Saudara telah menyelesaikan topik I. BPU Utama ini telah menyediakan format
penyusunan Rencana Tindak Lanjut yang termuat dalam LK-15.
Selamat. Saudara telah menyelesaikan seluruh rangkaian di topik I. Luangkan waktu
selama sepuluh menit untuk melakukan Penilaian Diri.


Melaksanakan Penilaian Diri ( 10 Menit )
Saudara telah melakukan semua rangkaian kegiatan In-On-In untuk mencapai hasil
yang diharapkan dari topik ini. Di akhir In-2, Saudara harus mengisi penilaian diri yang
terdapat pada bagian penilaian BPU.
Bukalah Penjelasan Umum BPU dan lihat kembali tagihan apa saja yang diminta.
Periksalah tagihan-tagihan yang telah Saudara buktikan dan Saudara unjukkerjakan.
Saudara diminta secara profesional menilai diri apakah semua tagihan telah Saudara
buktikan dan unjukkerjakan. Saudara juga diminta secara profesional menilai diri
apakah hasil yang diharapkan dari topik ini telah dicapai atau belum. Penilaian diri disini
didasarkan pada kinerja yang diunjukkerjakan serta bukti fisik yang diminta.
Setelah melengkapi penilaian diri terhadap hasil yang diharapkan untuk semua topik.
Saudara diminta menilai, apakah Saudara sudah kompeten atau belum dalam mencapai
target kompetensi BPU ini. Saudara hanya boleh memilih Sudah Kompeten jika telah
berhasil mencapai semua hasil yang diharapkan.

Refleksi
Setelah Saudara melakukan Kegiatan Pembelajaran pada topik I tentang kajian RKJMRKAS/M, Saudara harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dan tuliskan
jawabannya pada LK-16.
1. Apa yang telah Saudara dapatkan dari proses pembelajaran ini?
2. Bagaimana peran SNP dan SPM bagi pendidikan dasar dalam menyusun perencanaan
sekolah/madrasah Saudara?
3. Setelah saudara mengkaji SNP dan SPM bagi pendidikan dasar, apa selanjutnya yang
akan Saudara lakukan untuk rencana pengembangan sekolah/madrasah Saudara?

18

BPU PKB TINGKAT I KS/M

4. Setelah saudara mengkaji hasil analisis konteks, apa selanjutnya yang akan Saudara
lakukan untuk menyusun perencanaan pengembangan sekolah/madrasah Saudara?
5. Setelah Saudara menemukan kesenjangan antara hail analisis konteks sekolah
Saudara dengan SNP atau SPM, apa yang akan Saudara lakukan untuk membuat
rencana pengembangan sekolah/madrasah Saudara?
6. Setelah Saudara memenuhi kesenjangan sekolah/madrasah Saudara dengan SNP,
apa selanjutnya yang akan Saudara lakukan untuk membuat pengembangan sekolah/
madrasah Saudara?
7. Setelah Saudara mengidentifikasi komponen RKJM-RAKS/M, langkah-langkah
apa yang akan Saudara lakukan untuk merevisi RKJM-RKAS/M sekolah/madrasah
Saudara?
Apapun jawaban Saudara adalah refleksi atau gambaran kompetensi yang Saudara miliki.
Teruslah melangkah untuk kemajuan pendidikan di tanah air kita tercinta, lebih khusus di
sekolah/madrasah Saudara.

Kesimpulan
Kegiatan Pembelajaran pada topik I ini memberi pengalaman Saudara untuk
mendeskripsikan perencanaan sekolah/madrasah yang dilandasi oleh SNP dan SPM
bagi pendidikan dasar yang digunakan sebagai pedoman dalam mengkaji ulang RKJMRKAS/M. Untuk melakukannya, Saudara harus melakukan kegiatan secara mandiri
maupun kelompok di tahapan In-1, On, dan In-2. Pada prinsipnya Saudara harus dapat
memenuhi Standar Nasional Pendidikan atau sekurang-kurangnya Standar Pelayanan
Minimal Pendidikan. Dengan demikian sekolah/madrasah Saudara dapat memberikan
layanan yang optimal kepada para peserta didik, yang selanjutnya akan berdampak pada
peningkatan kualitas pembelajaran dan berakhir dengan pencapaian prestasi maksimal
dari para peserta didik di sekolah/madrasah Saudara.
Pada topik I Saudara baru mempelajari dasar konsep perencanaan sekolah/madrasah.
Untuk dapat menyempurnakan menjadi kemampuan merancang kegiatan sekolah/
madrasah yang dapat dipedomani, maka Saudara harus melanjutkan kegiatan di topik II.

RKJM DAN RKAS/M

19

TOPIK II
REVISI RKJM-RKAS/M
Waktu: 93 JP

Pengantar

Pada topik II ini Saudara akan melanjutkan kegiatan penyusunan atau revisi RKJMRKAS/M. Kegiatan ini merupakan hal yang penting dilakukan dalam peningkatan mutu
pendidikan. Hal ini karena rencana kerja adalah pedoman bagi semua rencana-rencana
kegiatan yang ada di sekolah/madrasah. Ada banyak cara, strategi, dan pendekatan
yang bisa dilakukan sebagai dasar penyusunan RKJM-RKAS/M. Apapun cara, strategi,
dan pendekatan yang dilakukan pada prinsipnya adalah bahwa RKJM-RKAS/M harus
dikembangkan berdasar pada kondisi nyata sekolah/madrasah yang mempertimbangkan
unsur sosial inklusi (lingkungan geografis, budaya, agama, ras, jender, perlindungan
anak, kelompok masyarakat dengan HIV/AIDS dan berkebutuhan khusus, kondisi sosial
ekonomi) menuju kondisi ideal yang diinginkan, dan sebagai upaya pemenuhan Standar
Nasional Pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Perencanaan sekolah/madrasah ini akan memberikan banyak peluang bagi Saudara
dalam mengelola segala sumber daya yang ada di sekolah/madrasah dan menjadi
pedoman kerja bagi pendidik dan tenaga kependidikan, sehingga Saudara dapat
mengelola sekolah/madrasah dengan cara yang terbaik, mendapat prestasi yang terbaik
bagi Saudara sebagai kepala sekolah/madrasah, guru dan staf di sekolah Saudara, dan
peserta didik.
Kegiatan pada topik ini mensyaratkan Saudara mempersiapkan profil sekolah/madrasah,
laporan hasil analisis konteks atau EDS/M, dan RKJM-RKAS/M milik sendiri.
Dalam merevisi RKJM-RKAS/M Saudara dapat mengikuti langkah berikut.
1. Melakukan analisis lingkungan strategis sekolah/madrasah
2. Melakukan analisis kondisi sekolah/madrasah saat ini
3. Memformulasikan kondisi sekolah/madrasah yang diharapkan di masa mendatang
4. Mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
5. Menyusun rencana strategis (Visi, Misi, Tujuan, Program dan Pelaksanaannya)
6. Menyusun rencana kegiatan tahunan dan anggarannya
7. Menyusun waktu pelaksanaan rencana tahunan (RKAS)
8. Menyusun rencana kegiatan monitoring dan evaluasi

20

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Kegiatan In Service Learning 1

Pada kegiatan In-1 topik II ini, Saudara akan melakukan serangkaian kegiatan mulai dari
simulasi revisi RKJM-RKAS/M bersama teman kepala sekolah/madrasah sampai dengan
revisi RKJM-RKAS/M bersama tim pengembang sekolah/madrasah. Hasil dari revisi ini
akan menjadi rencana kerja sekolah/madrasah Saudara yang akan menjadi pedoman
bagi seluruh warga sekolah/madrasah.

Melaksanakan Revisi RKJM-RKAS/M (Simulasi, 4 JP)

Kegiatan ini akan menjadi hal yang menentukan pencapaian kompetensi Saudara dalam
merevisi sebuah RKJM-RKAS/M. Sekarang Saudara mensimulasikan revisi RKJM-RKAS/M
bersama teman-teman kepala sekolah/madrasah. Di saat On nanti, Saudara akan menjadi
pemimpin kegiatan revisi RKJM-RKAS/M bersama tim pengembang sekolah/madrasah.
Agar semua dapat berjalan dengan lancar maka Saudara harus menyiapkan:
1. Profil sekolah/madrasah,
2. Hasil laporan analisis konteks atau EDS/M,
3. RKJM-RKAS/M yang sudah ada di sekolah/madrasah Saudara. (Jika sekolah/madrasah
Saudara belum memilikinya, Saudara dapat menggunakan contoh RKJM-RKAS/M yang
tersedia di bahan bacaan BPU ini).
4. Permendikbud no. 161 tahun 2014 tentang BOS.

Bentuklah kelompok kecil kepala sekolah/madrasah. Diskusikanlah bersama kelompok


Saudara tentang langkah-langkah penyusunan RKJM-RKAS/M dengan cara menyusun
ulang langkah-langkah acak di bawah ini menjadi langkah-langkah yang sistematis.
Tuliskan jawaban Saudara pada LK-17.
1. Berikut ini adalah langkah-langkah penyusunan RKJM-RKAS/M yang diacak. Bersama
kelompok Saudara diskusikan dengan mengurutkan hal-hal tersebut sehingga
menjadi langkah-langkah sistematis yang akan digunakan sebagai dasar simulasi
penyusunan RKJM-RKAS/M:
a. Menyusun waktu pelaksanaan rencana tahunan
b. Menyusun rencana kegiatan monitoring dan evaluasi
c. Melakukan analisis kondisi sekolah/madrasah saat ini
d. Menyusun rencana kegiatan tahunan dan anggarannya

RKJM DAN RKAS/M

21

e. Melakukan analisis lingkungan strategis sekolah/madrasah


f. Menyusun rencana strategis (Visi, Misi, Tujuan, Program dan Pelaksanaannya)
g. Mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
h. Memformulasikan kondisi sekolah/madrasah yang diharapkan di masa mendatang
2. Kerjakan langkah-langkah tersebut secara berurutan bersama kelompok Saudara.
Untuk memastikan bahwa Saudara telah menyusun langkah-langkah merevisi RKJMRKAS/M dengan benar, bacalah Bahan Bacaan 7. Jika sudah selesai mengurutkan
ulang langkah-langkah penyusunan RKJM-RKAS/M, maka bersama kelompok
Saudara simulasikan kegiatan merevisi dengan langkah-langkah yang telah diurutkan
tersebut.
Langkah-langkah
penyusunan RKJM-RKASM

Bukankah merevisi RKJM-RKAS/M itu mudah? Syukurlah, dengan bekerja sama pekerjaan
susah menjadi serasa mudah dan yang berat serasa ringan. Teruskanlah bekerja sama
dalam menyelesaikan tugas. Saat di sekolah/madrasah nanti Saudara akan bekerja sama
dengan tim pengembang sekolah/madrasah. Akan tetapi jika prinsip utama penyusunan/
revisi RKJM-RKAS/M sudah dipahami maka segalanya akan menjadi lancar.
Setelah Saudara menyelesaikan kegiatan In-1 topik II, maka sekarang bersiap-siaplah
untuk melakukan puncak kegiatan dari BPU ini. Kegiatan itu adalah kegiatan merevisi
RKJM-RKAS/M di sekolah/madrasah Saudara bersama tim pengembang sekolah/
madrasah. Agar semua berjalan sesuai harapan, buatlah rencana tindak lanjut kegiatan
In-1 ini menuju ke On di sekolah/madrasah.

Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (1 JP)

Rencana tindak lanjut ini akan membantu Saudara pada pelaksanaan On the Job
Learning. Untuk menyusun rencana ini Saudara bisa berdiskusi dengan teman sesama
kepala sekolah/madrasah, tetapi pada prinsipnya rencana ini khusus untuk sekolah/
madrasah Saudara.
Mulailah kerja Saudara dalam penyusunan RTL dengan melakukan hal berikut:
1. Penyiapan format RTL.
2. Penyiapan hasil-hasil kegiatan In-1 topik II.
3. Perumusan Rencana Tindak Lanjut.
Saudara menggunakan LK-18 untuk RTL merevisi apa saja yang akan Saudara lakukan di
sekolah/madrasah bersama tim pengembang dan komite sekolah/madrasah.

22

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Selalu menggunakan rencana dalam segala kegiatan. Maka manfaatkanlah RTL tersebut
dalam kegiatan On the Job Learning. Selamat berkarya demi anak-anak bangsa yang ada
di sekolah/madrasah Saudara bersama tim pengembang sekolah/madrasah.

Kegiatan On The Job Learning

Semua rencana telah Saudara susun pada saat akhir kegiatan In-1. Sekarang saatnya
memanfaatkan RTL tersebut dalam kegiatan On.

Merevisi Kesenjangan 4 Tahun ke Depan dalam RKJM (4 JP)

Kegiatan On ini akan menjadi saat paling menentukan masa depan sekolah/madrasah
Saudara.
Sebelum melakukan kegiatan ini Saudara perlu mempersiapkan dokumen-dokumen dan
kelengkapan berikut.
1. Profil sekolah/madrasah.
2. Hasil laporan analisis konteks atau EDS yang sudah berekomendasi.
3. RKJM-RKAS/M atau format/template RKJM-RKAS/M yang telah disediakan
di bahan bacaan BPU ini.
4. Hasil identifikasi rancangan kegiatan dan rencana anggaran.
5. Rencana tindak lanjut hasil rumusan In-1.

Langkah-langkah yang tersedia adalah langkah-langkah normatif.


Saudara bersama tim pengembang sekolah/madrasah dapat menentukan sesuai
keadaan dan situasi daerah setempat.

Semua dokumen sudah terkumpul, segeralah memulai kegiatan revisi. Ada banyak
langkah yang harus Saudara ikuti bersama tim.
Siapkan RKJM-RKAS/M yang ada di sekolah/madrasah Saudara. Bersama tim pengembang
sekolah/madrasah bukalah bagian analisis lingkungan strategis, analisis situasi pendidikan
di sekolah/madrasah saat ini dan analisis situasi pendidikan yang di harapkan, analisis
kesenjangan empat tahun ke depan, dalam RKJM Kemudian diskusikan tentang
faktor-faktor eksternal sekolah/madrasah, yang dapat mempengaruhi penyelenggaraan
pendidikan di sekolah/madrasah Saudara.

RKJM DAN RKAS/M

23

Berbagai faktor tersebut diantaranya adalah kondisi sosial masyarakat, kondisi ekonomi
masyarakat dan nasional, kondisi geografis lingkungan sekolah/madrasah, kondisi
demografis masyarakat sekitar, kondisi perpolitikan, kondisi keamanan lingkungan,
perkembangan globalisasi, perkembangan IPTEK, regulasi/kebijakan pemerintah pusat
dan daerah, dan sebagainya. Hasil kajian ini dapat dipergunakan untuk menentukan visi
sekolah/madrasah.
Jika analisis yang ada di dalam RKJM-RKAS/M Saudara masih relevan dengan keadaan
akhir-akhir, silakan diteruskan. Jika analisis yang ada di dalam RKJM-RKAS/M tidak
relevan lagi, maka Saudara bersama tim pengembang harus merumuskan ulang atau
merevisi sesuai dengan kenyataan kondisi yang ada.
Jika Saudara belum memiliki RKJM-RKAS/M maka Saudara harus membuat analisis
lingkungan strategis sekolah/madrasah Saudara, analisis pendidikan di sekolah/madrasah
Saudara saat ini, serta kondisi pendidikan sekolah/madrasah yang Saudara harapkan di
masa mendatang.
Tuliskan hasil analisis Saudara dalam LK-19!

Menyebarkan Angket Kepada Orang Tua/Wali Peserta Didik (10 JP)

Bersama tim pengembang siapkanlah angket yang berisi hal-hal berikut.


1. Visi Sekolah/Madrasah;
2. Misi Sekolah/Madrasah;
3. Tujuan Sekolah/Madrasah;
4. Program-program Strategis Jangka Menengah.
Untuk memudahkan pekerjaan Saudara dan tim pengembang sekolah/madrasah
gunakanlah contoh format yang termuat di dalam LK-20.

Merevisi Visi, Misi, Tujuan, dan Program Strategis (11 JP)

Bersama tim pengembang sekolah/madrasah Saudara cermatilah visi, misi tujuan dan
program strategis untuk mencapai visi, misi dan tujuan jangka menengah yang meliputi
8 SNP dalam RKJM saat ini. Jika sekolah/madrasah Saudara belum memiliki visi, misi,
tujuan dan program strategis untuk mencapai visi, misi dan tujuan jangka menengah
yang meliputi 8 SNP dalam RKJM maka Saudara harus menciptakannya bersama tim
pengembang. Jika ada, apakah visi, misi, tujuan dan program strategis untuk mencapai
visi, misi dan tujuan jangka menengah yang meliputi 8 SNP dalam RKJM sekolah/
madrasah Saudara sudah:

24

BPU PKB TINGKAT I KS/M

1. Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap pihak


yang berkepentingan pada masa yang akan datang? (Ya/Tidak)
2. Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah/madrasah
dan segenap pihak yang berkepentingan? (Ya/Tidak)
3. Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah pihak-pihak
yang berkepentingan, dan sosial inklusi (lingkungan geografis, budaya, agama, ras,
jender, perlindungan anak, kelompok masyarakat dengan HIV/AIDS dan berkebutuhan
khusus, kondisi sosial ekonomi) selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi
pendidikan nasional? (Ya/Tidak)
4. Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah
dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah dan stake holder? (Ya/
Tidak)
5. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan? (Ya/Tidak)
6. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat? (Ya/Tidak)
7. Jika semua jawaban tim adalah Ya, maka visi, misi, tujuan dan program strategis untuk
mencapai visi misi dan tujuan jangka menengah yang meliputi 8 SNP dalam RKJM
tersebut bisa dipertahankan dan jika sebagian besar jawaban adalah Tidak maka
segeralah rumuskan visi, misi, tujuan dan program strategis untuk mencapai visi, misi
dan tujuan jangka menengah yang meliputi 8 SNP dalam RKJM baru bersama tim
pengembang sekolah/madrasah. Tulislah pada LK-21a.

Revisi Analisis Situasi Pendidikan Saat Ini dalam RKJM (1JP)

Bersama tim pengembang sekolah/madrasah Saudara, kajilah semua unsur sekolah/


madrasah yang akan dan telah mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan dan hasilhasilnya. Aspek atau unsur-unsur sekolah/madrasah yang secara internal dapat dikaji
antara lain mengenai kondisi saat ini tentang: PBM, pendidik, kepala sekolah/madrasah,
tenaga TU, laboran, tenaga perpustakaan, fasilitas atau sarpras, media pembelajaran,
buku, peserta didik, kurikulum, manajemen sekolah/madrasah, pembiayaan dan
sumber dana sekolah/madrasah, kelulusan, sistem penilaian/evaluasi, peran komite
sekolah/madrasah, dan sebagainya. Hasil kajian ini dapat dirumuskan dalam education
profile pada suatu daerah yang dapat dipergunakan untuk menentukan status atau
potret pendidikan di sekolah/madrasah saat ini sebagai sekolah/madrasah yang belum
memenuhi Standar Nasional Pendidikan atau Standar Pelayanan Minimal. Hasil ini
selanjutnya akan dibandingkan dengan kondisi ideal yang diharapkan di masa empat
tahun mendatang, sehingga dapat diketahui sejauh mana kesenjangan yang terjadi.
Jika hasil kajian tim pengembang sekolah/madrasah sama dengan yang ada di dalam
RKJM yang ada maka lanjutkan ke langkah selanjutnya.

RKJM DAN RKAS/M

25

Revisi Analisis Situasi Pendidikan yang Diharapkan dalam RKJM (1JP)

Bersama tim pengembang sekolah/madrasah lakukanlah kajian atau penelaahan tentang


cita-cita potret pendidikan di masa datang (khususnya dalam 4 tahun mendatang).
Libatkanlah semua pemangku kepentingan sekolah/madrasah, khususnya mereka
yang memiliki cara pandang yang visioner, sehingga dapat menentukan kondisi sekolah
yang benar-benar ideal tetapi terukur, layak, dan rasional. Hasil analisis ini selanjutnya
dipergunakan untuk membandingkan dengan kondisi nyata sekolah/madrasah saat ini.
Jika hasil kajian bersama tim pengembang sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan
sama atau masih mirip dengan hasil kajian yang ada di dalam RKJM maka teruskan ke
langkah berikutnya.
Jika berbeda keadaannya maka tulislah seperti hasil kajian bersama tim Saudara pada
LK-21b.


Merevisi Strategi Pelaksanaan, Kunci Keberhasilan

serta Pemantauan dan Evaluasi dalam RKJM (12 JP)
Setelah program dirumuskan, selanjutnya tugas Saudara dan tim pengembang sekolah/
madrasah adalah menentukan strategi pelaksanaan, penentuan tonggak-tongak kunci
keberhasilan serta pemantauan dan evaluasi dalam RKJM apa yang harus dijalankan
untuk melaksanakan program tersebut secara efisien, efektif, jitu, dan tepat. Karakteristik
strategi pelaksanaan, penentuan tonggak-tonggak kunci keberhasilan serta pemantauan
dan evaluasi dalam RKJM adalah yang sesuai dengan tuntutan program. Strategi yang
salah akan menyebabkan tidak tercapainya program, demikian pula sebaliknya. Misalnya
untuk pencapaian program pemenuhan standar kurikulum yang berwawasan nasional,
dimungkinkan berbeda strateginya dengan strategi untuk mencapai standar prasarana
atau fasilitas pendidikan yang berstandar nasional. Oleh karena itu dalam perumusan
strategi pelaksanaan, penentuan tonggak-tonggak kunci keberhasilan serta pemantauan
dan evaluasi dalam RKJM ini harus mempertimbangkan keterlibatan pihak lain terkait
dengan kemampuan sekolah/madrasah itu sendiri.
Untuk memudahkan pelaksanaan tugas Saudara dan tim pengembang sekolah/
madrasah, silakan mencermati contoh RKJM/RKAS yang ada di dalam Bahan Bacaan 6.

26

BPU PKB TINGKAT I KS/M


Merevisi Analisis Pendidikan dan Kesenjangan Saat Ini

dan 1 Tahun ke Depan dalam RKAS/M (9 JP)
Analisis pendidikan sekolah/madrasah saat Ini, merevisi analisis pendidikan 1 tahun ke
depan yang diharapkan dan merevisi kesenjangan antara situasi sekolah/madrasah saat
ini dengan yang diharapkan 1 tahun ke depan dalam RKAS/M ini lebih menitikberatkan
kepada analisis pendidikan sekolah/madrasah saat Ini, merevisi analisis pendidikan
1 tahun ke depan yang diharapkan dan merevisi kesenjangan antara situasi sekolah/
madrasah saat ini dengan yang di harapkan 1 tahun ke depan dalam RKAS/M. Aspek atau
unsur-unsur sekolah/madrasah yang secara internal dapat dikaji antara lain mengenai
kondisi saat ini tentang: PBM, guru, kepala sekolah, tenaga TU, laboran, tenaga
perpustakaan, fasilitas atau sarpras, media pengajaran, buku, peserta didik, kurikulum,
manajemen sekolah, pembiayaan dan sumber dana sekolah/madrasah, kelulusan, sistem
penilaian/evaluasi, peran komite sekolah/madrasah, dan sebagainya.
Saudara bersama tim pengembang harus mencermati dari RKAS/M yang sudah ada
atau merumuskannya jika sekolah/madrasah belum memilikinya. Hasil kajian ini dapat
dirumuskan dalam school profile sekolah/madrasah yang dapat dipergunakan untuk
menentukan status atau potret sekolah/madrasah saat ini. Hasil ini selanjutnya akan
dibandingkan dengan kondisi ideal yang diharapkan di masa 1 tahun mendatang,
sehingga dapat diketahui sejauh mana kesenjangan yang terjadi. Untuk memudahkan
kerja Saudara dan tim pengembang sekolah/madrasah, silakan lihat contoh RKJM/RKAS
yang ada di dalam Bahan Bacaan 6 sebagai inspirasi. Tuliskan analisis tersebut dalam
LK-22.


Merevisi Tujuan, Sasaran dan Identifikasi Tingkat Kesiapan Sekolah/

Madrasah untuk 1 Tahun ke Depan dalam RKAS/M (7JP)
Langkah selanjutnya adalah membandingkan tujuan, sasaran dan identifikasi tingkat
kesiapan sekolah/madrasah untuk 1 tahun ke depan dengan RKAS/M Saudara. Jika
belum memiliki RKAS/M maka Saudara bersama tim pengembang sekolah/madrasah
harus merumuskan tujuan, sasaran dan identifikasi tingkat kesiapan sekolah/madrasah
untuk 1 tahun ke depan dalam RKAS/M. Hal ini merupakan penjabaran lebih rinci,
operasional, dan terukur dari tujuan 4 tahunan. Jangan lupa bahwa tujuan di sini tidak
boleh berbeda atau menyimpang dari tujuan 4 tahunan. Dalam perumusannya harus
mengandung aspek ABCD (audience, behaviour, condition, dan degree). Secara substansi
tujuan tersebut lebih mentitikberakan kepada tujuan pencapaian standar nasional dalam
berbagai aspek pendidikan. Tuliskan pada LK-23.
Saudara dapat melihat contoh RKJM/RKAS yang ada di dalam Bahan Bacaan 6 sebagai
inspirasi.

RKJM DAN RKAS/M

27

Merevisi Analisis Konteks dalam RKAS/M (6 JP)

Jika Saudara dan tim pengembang memiliki kompetensi, lakukanlah analisis konteks.
Tetapi jika tim pengembang dan Saudara sendiri tidak memiliki kompetensi, lanjutkan
ke tahap perumusan dan identifikasi alternatif langkah-langkah pemecahan persoalan.
Analisis konteks dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap
fungsi dari keseluruhan fungsi yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Oleh karena tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masingmasing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis konteks dilakukan terhadap
keseluruhan faktor dalam setiap fungsi tersebut, baik faktor internal maupun eksternal.
Dalam melakukan analisis terhadap fungsi dan faktor-faktornya, maka berlaku ketentuan
berikut:
Untuk tingkat kesiapan yang memadai, minimal memenuhi kriteria kesiapan yang
diperlukan untuk mencapai sasaran, dinyatakan sebagai kekuatan bagi faktor internal
atau peluang bagi faktor eksternal. Sedangkan tingkat kesiapan yang kurang memadai,
tidak memenuhi kriteria kesiapan minimal, dinyatakan sebagai kelemahan bagi faktor
internal atau ancaman bagi faktor eksternal. Untuk menentukan kriteria kesiapan,
diperlukan standar, kecermatan, kehati-hatian, pengetahuan, dan pengalaman yang
cukup agar dapat diperoleh ukuran kesiapan yang tepat.
Kelemahan atau ancaman yang dinyatakan pada faktor internal dan faktor eksternal yang
memiliki tingkat kesiapan kurang memadai, disebut persoalan. Selama masih adanya
fungsi yang tidak siap atau masih ada persoalan, maka sasaran yang telah ditetapkan
diduga tidak akan dapat tercapai. Oleh karena itu, agar sasaran dapat tercapai, perlu
dilakukan tindakan-tindakan untuk mengubah fungsi tidak siap menjadi siap. Tindakan yang
dimaksud disebut langkah-langkah pemecahan persoalan, yang pada hakekatnya merupakan
tindakan mengatasi kelemahan atau ancaman agar menjadi kekuatan atau peluang.
Setelah diketahui tingkat kesiapan faktor melalui analisis SWOT, langkah selanjutnya
adalah memilih alternatif langkah-langkah pemecahan persoalan, yakni tindakan
yang diperlukan untuk mengubah fungsi yang tidak siap menjadi fungsi yang siap dan
mengoptimalkan fungsi yang dinyatakan siap.
Oleh karena kondisi dan potensi sekolah/madrasah berbeda-beda antara satu dengan
lainnya, maka alternatif langkah-langkah pemecahan persoalannya pun dapat berbeda,
disesuaikan dengan kesiapan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya di sekolah/
madrasah tersebut. Dengan kata lain, sangat dimungkinkan suatu sekolah/madrasah
mempunyai langkah pemecahan yang berbeda dengan sekolah/madrasah lain untuk
mengatasi persoalan yang sama. Oleh karena itu dalam analisis konteks harus dilakukan
pada tiap sasaran. Agar lebih jelas perhatikan contoh yang ada di dalam Bahan Bacaan 5
tentang Juknis Laporan Analisis Konteks sebagai rujukan.

28

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Merevisi Rencana Kegiatan dalam RKAS/M (4 JP)

Berdasarkan pada beberapa alternatif pemecahan persoalan yang dihasilkan dari analisis
konteks tersebut, Saudara bersama tim pengembang selanjutnya menyusun program
sesuai dengan kemampuan sekolah/madrasah. Saudara bersama tim diharapkan
mampu merumuskan alternatif pemecahan masalah dengan inovasi maksimal dan biaya
minimal. Selanjutnya Saudara bersama tim pengembang dan komite sekolah/madrasah
harus menyusun dan merealisasikan rencana kegiatan untuk mencapai sasaran yang
telah ditetapkan. Rencana yang dibuat harus menjelaskan secara detail dan lugas
tentang aspek-aspek yang ingin dicapai, kegiatan yang harus dilakukan, siapa yang harus
melaksanakan, kapan dan dimana dilaksanakan, dan berapa biaya yang diperlukan. Hal
itu juga diperlukan untuk memudahkan dalam menjelaskan dan memperoleh dukungan
dari pemerintah maupun orangtua peserta didik, baik secara moral maupun finansial.
Tuliskan pada LK-24.

Merevisi Kunci Keberhasilan (Milestone)


dan Rencana Biaya dalam RKAS/M (11 JP)

Berdasarkan pada tujuan atau sasaran 1 tahunan dan program di atas, maka selanjutnya
Saudara bersama tim pengembang merumuskan Tonggak-Tonggak Kunci Keberhasilan
(Milestone) dan Rencana Biaya (Besar Dana, Alokasi, Sumber Dana) dalam RKAS/M serta
out put apa saja yang akan dihasilkan, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif
dan kapan akan dicapai dalam waktu satu tahun.
Misalnya dalam empat tahun akan mencapai standar nasional, sarana pendidikan 100%,
maka pada tahun pertama ini akan dicapai 25%-nya.
Demikian pula untuk hasil-hasil yang akan dicapai dari program-program lainnya. Misalnya
dari program pencapaian standar nasional aspek sarana dan prasarana pendidikan,
bentuk hasil yang akan dicapai sarana pendidikan apa saja dalam jangka satu tahun bisa
terwujud. Tuliskan pada LK-25.

RKJM DAN RKAS/M

29

Merevisi Rencana Pelaksanaan, Pemantauan


dan Evaluasi dalam RKAS/M (6 JP)

Setelah menyusun anggaran dengan cermat maka langkah Saudara bersama tim
pengembang sekolah/madrasah gunakan LK-26 untuk merumuskan Rencana
Pelaksanaan Program dan Rencana Pemantauan serta Evaluasi dalam RKAS/M ini lebih
mengarah kepada kiat, cara, teknik, dan atau strategi yang jitu, efisien, efektif, dan layak
untuk dilaksanakan. Cara di sini harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai pada
program tersebut. Beberapa cara yang bisa ditempuh misalnya dengan pelatihan atau
workshop, seminar, lokakarya, temu alumni, kunjungan, in house training, matrikulasi,
remedial, pengayaan, pendampingan, bimbingan teknis rutin, dan lainnya. Dalam
perencanaan pelaksanaan harus mempertimbangkan alokasi waktu, ketersediaan dana,
SDM, fasilitas, dan sebagainya.

Merevisi Jadwal Pelaksanaan dan Penanggung jawab


Program Kegiatan dalam RKAS/M (2 JP)

Apabila program-program telah disusun dengan baik dan pasti, selanjutnya sekolah/
madrasah merencanakan alokasi waktu per mingguan atau bulanan atau triwulanan dan
penanggung jawabnya sesuai dengan karakteristik program yang bersangkutan. Fungsi
utama dengan adanya penjadwalan dan penanggung jawab. Keterlaksanaan jadwal
program ini untuk pegangan bagi para pelaksana program dan sekaligus mengontrol
pelaksanaan tersebut. Untuk mempermudah Saudara, tuliskan hal tersebut pada LK-27.

Kegiatan In Service Learning 2

Dokumentasikanlah rangkaian panjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran BPU RKJMRKAS/M. Laporkanlah seluruh bukti pelaksanaan kegiatan. Buatlah bahan pemaparan
agar para kepala sekolah/madrasah mengetahui dan memahami apa yang telah Saudara
kerjakan. Presentasikanlah laporan Saudara dengan mengikuti kegiatan-kegiatan di
bawah ini.

30

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Mempresentasikan Laporan Hasil Revisi RKJM-RKAS/M (10 Menit)

Sudah selesai semua kegiatan di On? Hebat...! Presentasikan hasil semua pekerjaan
Saudara selama On pada topik II. Presentasi Saudara harus memuat:
1. Keadaan sekolah/madrasah saat ini, apakah memiliki atau tidak memiliki RKJMRKAS/M?
2. Jika memiliki RKJM-RKAS/M, apa sajakah bagian dalam perencanaan sekolah/
madrasah tersebut yang masih relevan dan yang tidak relevan yang disepakati tim
pengembang sekolah/madrasah dan komite sekolah/madrasah. Pada bagian yang
tidak relevan, penyusunan ulang seperti apa yang telah Saudara lakukan bersama
tim pengembang sekolah/madrasah.
3. Jika sekolah/madrasah Saudara tidak memiliki RKJM-RKAS/M sebelumnya, paparkan
RKJM-RKAS/M yang telah Saudara susun bersama tim pengembang sekolah/
madrasah dan komite sekolah/madrasah.
Presentasikanlah di hadapan seluruh kepala sekolah/madrasah di kelompok Saudara.
Berilah kesempatan kepada kepala sekolah/madrasah di kelompok Saudara untuk
memberikan masukan, bertanya, dan berbagi pengalaman yang serupa setelah Saudara
mempresentasikan hasil pembelajaran Saudara selama On. Jangan lupa menyisihkan
salinan laporan dan presentasi sebagai arsip. Tuliskan pada LK-28.
Agar bisa menjadi catatan penting dalam hidup Saudara, buatlah rancangan kerja ke
depan yang akan mempengaruhi sekolah/madrasah dan juga Saudara sendiri.


Mendiskusikan Hasil Presentasi Laporan Revisi RKJM-RKAS/M


Sesama Kepala Sekolah/Madrasah dalam Revisi RKJM-RKAS/M
(10 Menit)
Dalam durasi waktu 10 menit ini Saudara perlu mendiskusikan hasil presentasi laporan
sesama kepala sekolah/madrasah di kelompok Saudara.

Menyusun Rencana Tindak Lanjut ( RTL) dalam


Merevisi RKJM-RKAS/M (10 Menit)

Saudara setelah mengerjakan semua rangkaian kegiatan Presentasi untuk kemajuan


sekolah/madrasah tempat Saudara bertugas. Selanjutnya, susunlah Rencana Tindak
Lanjut (RTL) yang akan berpengaruh kepada sekolah/madrasah dan diri Saudara. Tuliskan
pada LK-29.

RKJM DAN RKAS/M

31

Selamat. Saudara telah menyelesaikan seluruh rangkaian di topik II. Luangkan waktu
selama sepuluh menit untuk melaksanakan penilaian diri.

Melaksanakan Penilaian Diri (10 Menit)

Saudara telah melakukan semua rangkaian kegiatan In-On-In untuk mencapai hasil
yang diharapkan dari topik ini. Di akhir In-2, Saudara harus mengisi penilaian diri yang
terdapat pada bagian penilaian BPU.
Bukalah Penjelasan Umum BPU dan lihat kembali tagihan apa saja yang diminta.
Periksalah tagihan-tagihan yang telah Saudara buktikan dan Saudara unjukkerjakan.
Saudara diminta secara profesional menilai diri apakah semua tagihan telah Saudara
buktikan dan unjukkerjakan. Saudara juga diminta secara profesional menilai diri
apakah hasil yang diharapkan dari topik ini telah dicapai atau belum. Penilaian diri disini
didasarkan pada kinerja yang diunjukkerjakan serta bukti fisik yang diminta. Setelah
melengkapi penilaian diri terhadap hasil yang diharapkan untuk semua topik. Saudara
diminta menilai, apakah Saudara sudah kompeten atau belum dalam mencapai target
kompetensi BPU ini. Sudara hanya boleh memilih Sudah Kompeten jika telah berhasil
mencapai semua hasil yang diharapkan.
Untuk melakukan Penilaian Diri gunakan format Penilaian Diri pada bagian akhir buku
BPU RKJM.

Refleksi
Sisihkan waktu selama 10 menit untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang Saudara lakukan sebelum menyusun RJKM dan RKAS/M? Sebutkan minimal
4 langkah awal sebelum menyusun RKJM-RKAS/M?
2. Data-data apa saja yang Saudara perlukan dalam menyusun RKJM-RKAS/M? Sebutkan
8 data penting yang Saudara perlukan!
3. Bagaimana Saudara menggunakan data-data tersebut dalam RKJM-RKAS/M?
Jelaskan!
4. Apa yang akan terjadi jika sekolah/madrasah membuat RKJM-RKAS/M tanpa
menggunakan data?
Jawablah dengan menggunakan LK-30.

Kesimpulan
Topik II membekali peserta pengalaman praktis pembelajaran merevisi Rencana Kerja
Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kegiatatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah
(RKAS/M). Pengalaman bekerja sama dengan sesama kepala sekolah/madrasah dalam
simulasi revisi RKJM-RKAS/M dan pengalaman bekerja sama dengan tim pengembang
sekolah/madrasah dalam merevisi RKJM-RKAS/M.
Rencana tindak lanjut dimaksudkan agar peserta memiliki perencanaan sebelum
melaksanakan kegiatan dan juga panduan singkat pada saat melaksanakan kegiatan.

32

BPU PKB TINGKAT I KS/M

KESIMPULAN BPU
RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM
DAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN
SEKOLAH/MADRASAH (RKAS/M)
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/
Madrasah (RKAS/M) adalah bagian penting tugas perencanaan Kepala Sekolah/Madrasah.
Pada saat kepala sekolah/madrasah mulai berupaya membuat perencanaan sebetulnya
telah menciptakan banyak peluang yang lebih baik menuju kesuksesan. Peraturan
Pemerintah, Peraturan Menteri, dan ketentuan lain yang menunjang telah disediakan
dalam BPU ini sebagai landasan dalam penyusunan perencanaan. Namun demikian,
perencanaan bukanlah sekedar memenuhi persyaratan, seperti yang dipersyaratkan
pemerintah. Perencanaan ini akan memberikan banyak peluang bagi Saudara dalam
mengelola segala sumber daya yang ada di sekolah/madrasah sehingga Saudara bisa
mengelola sekolah/madrasah dengan cara yang terbaik, mendapat prestasi yang terbaik,
pekerjaan Saudara menjadi lebih efektif, dan mampu memberikan pembelajaran yang
berkualitas bagi peserta didik.
Bahan Pembelajaran Utama ini membantu Saudara dalam proses penyusunan
perencanaan dengan memahami Standar Nasional Pendidikan (SNP), Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Pendidikan, komponen-komponen perencanaan sekolah/madrasah,
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/
Madrasah (RKAS/M). Melalui kajian berbagai dokumen tersebut di atas dan diskusi
dengan tim pengembang sekolah/ madrasah serta pembandingan dengan sekolah/
madrasah yang lebih maju akan meningkatkan kemampuan dan keterampilan Saudara
dalam mengelola sekolah/ madrasah.
Keterampilan menyusun RKJM merupakan wujud dari kemampuan mendisain program
jangka menengah (empat tahun) yang akan dilaksanakan oleh Saudara beserta tim
pengembang sekolah/madrasah. RKAS/M juga merupakan program tahunan yang akan
menjadi pedoman Saudara untuk melaksanakan program dalam satu tahun.
RKJM-RKAS/M menjadi panduan bagi para pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/
madrasah Saudara dalam melaksanakan tugas keseharian. Perencanaan yang berkualitas
menghasilkan kinerja yang berkualitas pula. Penyusunan RKJM-RKAS/M yang demikian
ideal membutuhkan tim kerja yang kompak, maka Saudara menyamakan persepsi di
lingkungan tempat kerja agar proses penyusunan sesuai dengan yang diharapkan.
Bahan pembelajaran ini telah dilakukan dengan pendekatan In Service Learning 1 (In-1),
On the Job Learning (On) dan In Service Learning 2 (In-2).

RKJM DAN RKAS/M

33

34

BPU PKB TINGKAT I KS/M

LEMBAR
KERJA

RKJM DAN RKAS/M

35

LK-1
Mengidentifikasi Isi BPU
1. Ada berapa dokumen yang ada di dalam BPU RKJM-RKAS? Sebutkan!

2. Apa topik yang akan Saudara pelajari sebagai kepala sekolah/madrasah di BPU RKJMRKAS/M? Sebutkan!

3. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh kepala sekolah/madrasah dalam


mempelajari BPU RKJM-RKAS/M? Jelaskan!

36

BPU PKB TINGKAT I KS/M

4. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh kepala sekolah/madrasah bahwa dia telah
mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

5. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh kepala sekolah/madrasah sebelum
mempelajari BPU RKJM-RKAS/M? Sebutkan!

6. Bagaimana cara kepala sekolah/madrasah mempelajari BPU RKJM-RKAS/M ini?


Jelaskan!

RKJM DAN RKAS/M

37

7. Kapan sebaiknya BPU RKJM-RKAS/M ini dipelajari oleh kepala sekolah/madrasah?

38

BPU PKB TINGKAT I KS/M

LK-2
Berpikir Reflektif tentang Pentingnya Perencanaan
Sekolah/Madrasah In-1
1. Mengapa perencanaan itu penting? Tulislah 5 alasan pentingnya perencanaan bagi
sekolah/madrasah Saudara! Saudara bisa mendiskusikan hal ini dengan anggota
kelompok Saudara.
5 (lima) alasan pentingnya perencanaan:
1.
2.
3.
4.
5.

2. Apa yang akan terjadi jika sekolah/madrasah Saudara tidak memiliki perencanaan?
Diskusikan lagi dengan teman Saudara.
...
...
...
...
...
...
...

RKJM DAN RKAS/M

39

3. Apa pendapat Saudara tentang perencanaan sekolah/madrasah Saudara yang ada


sekarang ini? Jawablah pertanyaan ini secara individu.

40

BPU PKB TINGKAT I KS/M

LK-3
Mengidentifikasi SNP
Lengkapi Diagram di bawah ini:

RKJM DAN RKAS/M

41

LK-4
Identifikasi SNP dan SPM bagi Pendidikan Dasar

42

BPU PKB TINGKAT I KS/M

LK-5
Mengidentifikasi Kondisi Sekolah/Madrasah
Berdasarkan Analisis Konteks atau EDS/M
1. Bagaimana kondisi nyata sekolah/madrasah Saudara berdasarkan hasil analisis
konteks atau laporan EDS/M untuk tiap-tiap standar dalam SNP?

2. Apakah Saudara pada saat menganalisa kondisi sekolah/madrasah sudah


mempertimbangkan unsur sosial inklusi, seperti: lingkungan geografis, budaya,
agama, ras, jender, perlindungan anak, serta kelompok masyarakat dengan HIV/AIDS
dan berkebutuhan khusus? Jelaskan!

RKJM DAN RKAS/M

43

3. Berdasarkan jawaban pertanyaan nomor 1, bandingkan kondisi nyata sekolah dengan


SNP. Seberapa sulitkah sekolah mencapai SNP? Bubuhkan tanda contreng/centang
() pada kolom yang tersedia sesuai dengan kategori pada tabel di bawah ini.
Tabel Format Analisis SNP untuk Diterapkan di Sekolah
No.

44

Standar

1.

Isi

2.

Proses

3.

Kompetensi
Lulusan

4.

Pendidik
& Tenaga
Kependidikan

5.

Sarana
Prasarana

6.

Pengelolaan

7.

Pembiayaan

8.

Penilaian
Pendidikan

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Sangat sulit

Sulit

Cukup

Mudah

Sangat
mudah

Ket.

LK-6
Menginventarisasikan Penyelesaian Kesenjangan Kondisi Nyata
Sekolah/Madrasah dan Analisis Konteks atau Laporan EDS/M
Tabel Format Penyelesaian Masalah Kesenjangan Pemenuhan SNP
dan Alternatif Penyelesaian
NO.

STANDAR

1.

Isi

2.

Proses

3.

Kompetensi Lulusan

4.

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

5.

Sarana Prasarana

6.

Pengelolaan

7.

Pembiayaan

8.

Penilaian Pendidikan

PERMASALAHAN

ATERNATIF
PENYELESAIAN

RKJM DAN RKAS/M

45

LK-7
Mendiskusikan Komponen Perencanaan Sekolah/Madrasah
1. Komponen apa yang harus ada pada perencanaan sekolah/madrasah?

2. Mengapa komponen-komponen tersebut penting?

46

BPU PKB TINGKAT I KS/M

3. Apa yang akan terjadi jika ada komponen yang tidak dicantumkan?

4. Apa yang akan terjadi jika ada satu komponen yang tidak sesuai dengan komponen
lain?

RKJM DAN RKAS/M

47

LK-8
Berbagi Pengalaman Langkah Penyusunan Rencana Sekolah/Madrasah
1. Apa yang Saudara lakukan sebelum menyusun RJKM-RKAS/M? Sebutkan minimal 4
langkah awal sebelum menyusun RKJM-RKAS/M!

5 (lima) alasan pentingnya perencanaan:


1.
2.
3.
4.
5.

2. Data-data apa saja yang Saudara perlukan dalam menyusun RKJM-RKAS/M? Sebutkan
sekurang-kurangnya 8 data penting yang Saudara perlukan!

48

BPU PKB TINGKAT I KS/M

3. Bagaimana Saudara menggunakan data-data tersebut dalam RKJM-KAS/M? Jelaskan!

4. Apa yang akan terjadi jika sekolah/madrasah membuat RKJM-RKAS/M tanpa


menggunakan data?

RKJM DAN RKAS/M

49

LK-9
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
Gunakan format berikut ini untuk membantu Saudara dalam kegiatan penyusunan
rencana tindak lanjut konsep perencanaan sekolah/madrasah.
NO.

KEGIATAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

50

BPU PKB TINGKAT I KS/M

TOPIK

WAKTU
BULAN MINGGU

TAGIHAN

KETERANGAN

LK-10
Memetakan SNP dan SPM bagi Pendidikan Dasar

RKJM DAN RKAS/M

51

52

BPU PKB TINGKAT I KS/M

REKOMENDASI
(SKOR)
SANGAT CUKUP
PERLU PERLU

Skor pada katagori adalah sebagai berikut :


Sangat Perlu
:
skor 5
Kurang Perlu
Cukup Perlu
:
skor 4
Tidak Perlu
Perlu
:
skor 3

STANDAR
PROGRAM
NO NASIONAL
KEGIATAN
PENDIDIKAN

: Skor 2
: Skor 1

PERLU

KATAGORI
BELUM
PERLU

TIDAK
PERLU

JML
SKOR
PERINGKAT

LK-11

Menginventarisasi Hasil Laporan Analisis Konteks atau EDS/M


Tabel Format Inventarisasi Peringkat Rekomendasi
atas Hasil Analisis Konteks/EDS

LK-12
Mengidentifikasi Komponen RKJM-RKAS/M
Tabel Keterkaitan antar Komponen
NO

KOMPONEN

1.

Analisis Lingkungan
Strategis

2.

Identifikasi Tantangan Nyata


(Kesenjangan Kondisi)
antara Kondisi Pendidikan
Saat Ini terhadap Kondisi
Pendidikan Masa Datang

3.

Visi Sekolah/Madrasah

4.

Misi Sekolah

5.

Tujuan Sekolah dalam 4


Tahun

6.

PROGRAM STRATEGIS

7.

STRATEGI PELAKSANAAN/
PENCAPAIAN

8.

HASIL YANG DIHARAPKAN

9.

MONITORING DAN
EVALUASI (MONEV)

10.

PEMBIAYAAN

KETERKAITAN ANTAR
KOMPONEN

KEKURANGAN

SARAN
PERBAIKAN

RKJM DAN RKAS/M

53

LK-13
Mempresentasikan Hasil Diskusi Analisis Konteks atau EDS/M

54

BPU PKB TINGKAT I KS/M

LK-14
Mendiskusikan Paparan Presentasi

RKJM DAN RKAS/M

55

LK-15
Menyusun Rencana Tindak Lanjut
Gunakan format berikut ini untuk membantu Saudara dalam kegiatan penyusunan
rencana tindak lanjut konsep perencanaan sekolah/madrasah.
NO.

KEGIATAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

56

BPU PKB TINGKAT I KS/M

PIHAK YANG
DILIBATKAN

WAKTU
BULAN MINGGU

TARGET

KETERANGAN

LK-16
Refleksi
1. Apa yang telah Saudara dapatkan dari proses pembelajaran ini?

2. Bagaimana peran SNP dan SPM bagi pendidikan dasar dalam menyusun perencanaan
sekolah/madrasah Saudara?

3. Setelah Saudara mengkaji SNP dan SPM bagi pendidikan dasar, apa selanjutnya yang
akan Saudara lakukan untuk rencana pengembangan sekolah/madrasah Saudara?

RKJM DAN RKAS/M

57

4. Setelah saudara mengkaji hasil analisis konteks, apa selanjutnya yang akan Saudara
lakukan untuk menyusun perencanaan pengembangan sekolah/madrasah Saudara?

5. Setelah Saudara menemukan kesenjangan antara hail analisis konteks sekolah/


madrasah Saudara dengan SNP, apa yang akan Saudara lakukan untuk membuat
rencana pengembangan sekolah/madrasah Saudara?

6. Setelah Saudara memenuhi kesenjangan sekolah/madrasah Saudara dengan SNP,


apa selanjutnya yang akan Saudara lakukan untuk membuat pengembangan sekolah/
madrasah Saudara?

58

BPU PKB TINGKAT I KS/M

7. Setelah Saudara mengidentifikasi komponen RKJM-RAKS/M, langkah-langkah


apa yang akan Saudara lakukan untuk merevisi RKJM-RKAS/M sekolah/madrasah
Saudara?

RKJM DAN RKAS/M

59

LK-17
Melaksanakan Revisi RKJM-RKAS/M
Untuk membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan ini, silakan urutkan langkah-langkah
penyusunan RKJM dan RKAS berikut ini.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Menyusun waktu pelaksanaan rencana tahunan


Menyusun rencana kegiatan monitoring dan evaluasi
Melakukan analisis kondisi sekolah/madrasah saat ini
Menyusun rencana kegiatan tahunan dan anggarannya
Melakukan analisis lingkungan strategis sekolah/madrasah
Menyusun rencana strategis (Visi, Misi, Tujuan, Program dan Pelaksanaannya
Mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
Memformulasikan kondisi sekolah/madrasah yang diharapkan di masa
mendatang

Langkah-langkah penyususunan RKJM-RKAS/M seharusnya sebagai berikut :

1. ..................................................................................................................................
2. ..................................................................................................................................
3. ..................................................................................................................................
4. ..................................................................................................................................
5. ..................................................................................................................................
6. ..................................................................................................................................
7. ..................................................................................................................................
8. ..................................................................................................................................

Sekarang, mulailah melakukan revisi sesuai dengan langklah-langkah di atas. Bersama


kelompok Saudara nikmatilah tahapan ini. Saudara akan menjadi mentor saat On di
sekolah/madrasah Saudara.

60

BPU PKB TINGKAT I KS/M

LK-18
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

NO.

KEGIATAN

1.

Melakukan
analisis lingkungan
strategis sekolah/
madrasah

2.

Melakukan analisis
kondisi sekolah/
madrasah saat ini

3.

Memformulasikan
kondisi sekolah/
madrasah yang
diharapkan di
masa mendatang

4.

Mengidentifikasi
kesenjangan
antara kondisi saat
ini dan kondisi
yang diharapkan

5.

Menyusun
rencana strategis
(Visi, Misi, Tujuan,
Program dan
pelaksanaannya

6.

Menyusun
rencana kegiatan
tahunan dan
anggarannya

7.

Menyusun waktu
pelaksanakan
rencana tahunan

8.

Menyusun
rencana kegiatan
monitoring dan
evaluasi

PIHAK YANG
DILIBATKAN
Tim
Pengembang
Sekolah

WAKTU
BULAN
MINGGU
................

................

TAGIHAN

KETERANGAN

................

RKJM DAN RKAS/M

61

LK-19
Merevisi Kesenjangan 4 Tahun ke Depan dalam RKJM (4JP)

NO.

KOMPONEN

1.

Analisis Lingkungan
Strategis

2.

Analisis pendidikan masa


datang

3.

Analisis pendidikan
sekarang

KEBERADAAN RKJM-RKAS/M
ADA
TIDAK ADA
TIDAK
RELEVAN
RELEVAN
RUMUSAN
(DITERUSKAN)
(DIREVISI,
BARU
*
HASIL REVISI)
***
**

Keterangan:
*

: Cukup dicentang

**

: Tuliskan hasil revisi Saudara

*** : Tuliskan hasil rumusan Saudara


**** : Tambahkan hal-hal lain yang dianggap perlu jika ada

62

BPU PKB TINGKAT I KS/M

KET.
****

LK-20
Menyebarkan Angket kepada Orang Tua/Wali Peserta Didik
Angket untuk Orang Tua/Wali Peserta Didik
Nama Peserta Didik
Nama Orang Tua/Wali
Kelas
NO.

: ..........................................................................................
: ..........................................................................................
: ..........................................................................................

NAMA KEGIATAN

URAIAN

1.

Visi Sekolah/Madrasah

........................

2.

Misi Sekolah/Madrasah

a............................
b............................
c............................
d............................

3.

Tujuan Sekolah/Madrasah

a............................
b............................
c............................
d............................

4.

Program-program Strategis
Jangka Menengah

a. Standar Isi
1) ...................
2) ..................
3) Dst

TANGGAPAN
SETUJU
TIDAK SETUJU

MASUKAN

b. Standar
Kompetensi
Lulusan
1) ......................
2) .......................
3) Dst
c.
1)
2)
3)

Standar Proses
........................
..........................
Dst.

d.
e.
f.
g.
h.

Standar Sarpras
PTK
Pengelolaan
Pembiayaan
Penilaian

RKJM DAN RKAS/M

63

LK-21a
Merevisi Visi, Misi, Tujuan, dan Program Strategis (11JP)

NO.

KOMPONEN

1.

Visi Sekolah/Madrasah
Dalam RKJM

2.

Misi Sekolah/Madrasah
dalam RKJM

3.

Tujuan Sekolah/
Madrasah Selama Empat
Tahun Ke Depan Dalam
RKJM

KEBERADAAN RKJM-RKAS/M
ADA
TIDAK ADA
TIDAK
RELEVAN
RELEVAN
RUMUSAN
(DITERUSKAN)
(DIREVISI,
BARU
*
HASIL REVISI)
***
**

Keterangan:
*

: Cukup dicentang

**

: Tuliskan hasil revisi Saudara

*** : Tuliskan hasil rumusan Saudara


**** : Tambahkan hal-hal lain yang dianggap perlu jika ada

64

BPU PKB TINGKAT I KS/M

KET.
****

LK-21b
Revisi Analisis Situasi Pendidikan Yang Diharapkan
4 Tahun ke Depan dalam RKJM

NO.

KOMPONEN

1.

Mutu Pendidikan

2.

Akses Pemerataan
Pendidikan

3.

Efisiensi Pendidikan

4.

Relevansi

5.

Daya Saing Lulusan

Pencitraan Publik

KEBERADAAN RKJM-RKAS/M
ADA
TIDAK ADA
TIDAK
RELEVAN
RELEVAN
RUMUSAN
(DITERUSKAN)
(DIREVISI,
BARU
*
HASIL REVISI)
***
**

KET.
****

Keterangan:
*

: Cukup dicentang

**

: Tuliskan hasil revisi Saudara

*** : Tuliskan hasil rumusan Saudara


**** : Tambahkan hal-hal lain yang dianggap perlu jika ada

RKJM DAN RKAS/M

65

LK-22
Merevisi Analisis Pendidikan dan Kesenjangan Saat Ini
dan 1 Tahun ke Depan dalam RKAS/M

NO.

KOMPONEN

1.

Analisis Lingkungan
Operasional Sekolah/
Madrasah dalam RKAS/M

2.

Analisis Pendidikan
Sekolah/Madrasah Saat
Ini dalam RKAS/M

3.

Analisis Pendidikan
Sekolah/Madrasah Satu
Tahun ke Depan (yang
Diharapkan) dalam
RKAS/M

KEBERADAAN RKJM-RKAS/M
ADA
TIDAK ADA
TIDAK
RELEVAN
RELEVAN
RUMUSAN
(DITERUSKAN)
(DIREVISI,
BARU
*
HASIL REVISI)
***
**

Keterangan:
*

: Cukup dicentang

**

: Tuliskan hasil revisi Saudara

*** : Tuliskan hasil rumusan Saudara


**** : Tambahkan hal-hal lain yang dianggap perlu jika ada

66

BPU PKB TINGKAT I KS/M

KET.
****

LK-23
Merevisi Tujuan, Sasaran dan Identifikasi Tingkat Kesiapan Sekolah/
Madrasah untuk 1 Tahun ke Depan dalam RKAS/M

NO.

KOMPONEN

1.

Tujuan Sekolah/
Madrasah Selama Satu
Tahun ke Depan (Sasaran
atau Tujuan Situasional
Satu Tahun) dalam
RKAS/M

2.

Revisi Identifikasi Tingkat


Kesiapan Sekolah/
Madrasah Untuk Dikaji
Tingkat Kesiapannya
dalam RKAS/M

3.

Analisis Pendidikan
Sekolah/Madrasah Satu
Tahun ke Depan (yang
Diharapkan) dalam
RKAS/M

KEBERADAAN RKJM-RKAS/M
ADA
TIDAK ADA
TIDAK
RELEVAN
RELEVAN
RUMUSAN
(DITERUSKAN)
(DIREVISI,
BARU
*
HASIL REVISI)
***
**

KET.
****

Keterangan:
*

: Cukup dicentang

**

: Tuliskan hasil revisi Saudara

*** : Tuliskan hasil rumusan Saudara


**** : Tambahkan hal-hal lain yang dianggap perlu jika ada

RKJM DAN RKAS/M

67

LK-24
Merevisi Rencana Kegiatan dalam RKAS/M

NO.

KOMPONEN

1.

Analisis SWOT dalam


RKAS/M

2.

Rencana Kegiatan dalam


RKAS/M

3.

Tonggak-Tonggak Kunci
Keberhasilan (Milestone)
dalam RKAS/M

KEBERADAAN RKJM-RKAS/M
ADA
TIDAK ADA
TIDAK
RELEVAN
RELEVAN
RUMUSAN
(DITERUSKAN)
(DIREVISI,
BARU
*
HASIL REVISI)
***
**

Keterangan:
*

: Cukup dicentang

**

: Tuliskan hasil revisi Saudara

*** : Tuliskan hasil rumusan Saudara


**** : Tambahkan hal-hal lain yang dianggap perlu jika ada

68

BPU PKB TINGKAT I KS/M

KET.
****

LK-25
Merevisi Kunci Keberhasilan (Milestone) dan
Rencana Biaya dalam RKAS/M

NO.

KOMPONEN

KEBERADAAN RKJM-RKAS/M
ADA
TIDAK ADA
TIDAK
RELEVAN
RELEVAN
RUMUSAN
(DITERUSKAN)
(DIREVISI,
BARU
*
HASIL REVISI)
***
**

KET.
****

Keterangan:
*

: Cukup dicentang

**

: Tuliskan hasil revisi Saudara

*** : Tuliskan hasil rumusan Saudara


**** : Tambahkan hal-hal lain yang dianggap perlu jika ada

RKJM DAN RKAS/M

69

LK-26
Merevisi Rencana Pelaksanaan, Pemantauan dan Evaluasi dalam RKAS/M

NO.

KOMPONEN

1.

Rencana Pelaksanaan
Program dalam RKAS/M.

2.

Rencana Pemantauan
Program dalam RKAS/M

3.

Rencana Evaluasi dalam


RKAS/M

4.

Penanggungjawab
Program/Kegiatan dalam
RKAS/M

KEBERADAAN RKJM-RKAS/M
ADA
TIDAK ADA
TIDAK
RELEVAN
RELEVAN
RUMUSAN
(DITERUSKAN)
(DIREVISI,
BARU
*
HASIL REVISI)
***
**

Keterangan:
*

: Cukup dicentang

**

: Tuliskan hasil revisi Saudara

*** : Tuliskan hasil rumusan Saudara


**** : Tambahkan hal-hal lain yang dianggap perlu jika ada

70

BPU PKB TINGKAT I KS/M

KET.
****

LK-27
Merevisi Jadwal Pelaksanaan dan Penanggung Jawab Program
Kegiatan dalam RKAS/M (2 JP)

NO.

KOMPONEN

1.

Jadwal Pelaksanaan
Program dalam RKAS/M

2.

Penanggungjawab
Program/Kegiatan dalam
RKAS/M

KEBERADAAN RKJM-RKAS/M
ADA
TIDAK ADA
TIDAK
RELEVAN
RELEVAN
RUMUSAN
(DITERUSKAN)
(DIREVISI,
BARU
*
HASIL REVISI)
***
**

KET.
****

Keterangan:
*

: Cukup dicentang

**

: Tuliskan hasil revisi Saudara

*** : Tuliskan hasil rumusan Saudara


**** : Tambahkan hal-hal lain yang dianggap perlu jika ada

RKJM DAN RKAS/M

71

LK-28
Mempresentasikan Laporan Hasil Revisi RKJM-RKAS/M

1. Nama sekolah/madrasah : ...................................................................................


2. Nama kepala sekolah

: ...................................................................................

3. Isi Bagian RKJM dan RKAS/M yang direvisi:


a. ............................................................................................................................
b. ............................................................................................................................
c. ............................................................................................................................
4. Proses revisi:
a. Waktu:................................................................................................................
b. Tempat:..............................................................................................................
c. dst
5. Hasil revisi:
a. ...........................................................................................................................
b. ...........................................................................................................................
c. ...........................................................................................................................
d. ...........................................................................................................................

72

BPU PKB TINGKAT I KS/M

LK-29
Menyusun Rencana Tindak lanjut ( RTL)

NO

KEGIATAN

PIHAK YANG
DILIBATKAN

WAKTU
BULAN
MINGGU

TARGET

KET.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

RKJM DAN RKAS/M

73

LK-30
Refleksi
1. Apa yang Saudara lakukan sebelum menyusun RJKM dan RKAS/M? Sebutkan minimal
4 langkah awal sebelum menyusun RKJM-RKAS/M.

2. Data-data apa saja yang Saudara perlukan dalam menyusun RKJM-RKAS/M? Sebutkan
8 data penting yang Saudara perlukan!

3. Bagaimana Saudara menggunakan data-data tersebut dalam RKJM-RKAS/M?


Jelaskan!

74

BPU PKB TINGKAT I KS/M

4. Apa yang akan terjadi jika sekolah/madrasah membuat RKJM-RKAS/M tanpa


menggunakan data?

RKJM DAN RKAS/M

75

76

BPU PKB TINGKAT I KS/M

BAHAN BACAAN

RKJM DAN RKAS/M

77

Tabel Bahan Bacaan


NO.

78

BAHAN BACAAN

FOKUS BACAAN

1.

Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Lingkup, Fungsi, dan Tujuan. 8 Standar
Tentang Standar Nasional Pendidikan
Nasional Pendidikan: Standar Isi, Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, Standar
Pengelolaan, Standar Pembiayaan, Standar
Penilaian,Standar Proses, Standar Sarana
dan Prasarana

2.

Peraturan Mendiknas No.19 Tahun 2007


Tentang Standar Pengelolaan

Pasal 1 ayat 1 dan 2 dan lampiran no 4 tentang


Rencana Kerja Sekolah/Madrasah

3.

Peraturan Mendiknas No.15 Tahun 2010


Tentang Standar Pelayanan Minimal

Bab II
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar

4.

Buku Indikator Sekolah Berdasarkan Standar


Nasional Pendidikan Kemendiknas Ditjen
Mandikdasmen Direktorat Pembinaan SMP

Komponen, aspek, dan indikator Standar


Pengelolaan yang harus dikembangkan dalam
Perencanaan Sekolah.

5.

Buku Petunjuk Teknis penyusunan


Laporan Analisis Konteks tahun 2010
dari Direktorat Pendidikan SMA

Juknis Laporan Analisis Konteks

6.

Buku Petunjuk Teknis RKJM no 16 Tahun


2010 dari Direktorat Pembinaan SMA

Petunjuk Teknis RKJM dan RKAS SMA

7.

Contoh RKJM - RKAS/M

Contoh RKJM RKAS/M

8.

Mengembangkan Pendidikan Inklusi


untuk Anak yang Berkebutuhan Khusus
(Penyandang Disabilitas)

Mengembangkan Pendidikan Inklusi untuk


Anak yang Berkebutuhan Khusus (Penyandang
Disabilitas)

9.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor


23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

Peraturan Perundangan Tentang Perlindungan


Anak di Republik Indonesia

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Bahan Bacaan 1
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005
TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
BAB II
LINGKUP, FUNGSI, DAN TUJUAN,
(1) Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi:
a. standar isi;
b. standar proses;
c. standar kompetensi lulusan;
d. standar pendidik dan tenaga kependidikan;
e. standar sarana dan prasarana;
f. standar pengelolaan;
g. standar pembiayaan;dan
h. standar penilaian pendidikan.
(2) Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi.
(3) Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan
global.
Pasal 3
Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang
bermutu.
Pasal 4
Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat.
Informasi lebih lanjut silahkan baca buku indikator SNP yang berisi komponen aspek
dan indikator masing masing standar dan Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan.

RKJM DAN RKAS/M

79

Bahan Bacaan 2
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 19 TAHUN 2007
TENTANGSTANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 19 TAHUN 2007 TANGGAL 23 MEI 2007
TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN
OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PERENCANAAN PROGRAM
1. Visi Sekolah/Madrasah
a. Sekolah/Madrasah merumuskan dan menetapkan visi serta mengembangkannya.
b. Visi sekolah/madrasah:
1) dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap
pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang;
2) mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah/
madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan;
3) dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah dan
pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta
visi pendidikan nasional;
4) diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/
madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah;
5) disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan;
6) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.
2. Misi Sekolah/Madrasah
a. Sekolah/Madrasah merumuskan dan menetapkan misi serta mengembangkannya.
b. Misi Sekolah/Madrasah:
1) Memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional;
2) Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
3) Menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah;
4) Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan oleh sekolah/madrasah;
5) Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program
sekolah/madrasah;
6) Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuansatuan unit sekolah/madrasah yang terlib

80

BPU PKB TINGKAT I KS/M

7) Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan


termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan
pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
8) Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan;
9) Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.
3. Tujuan Sekolah/Madrasah
a. Sekolah/Madrasah
merumuskan
dan
menetapkan
tujuan
serta
mengembangkannya.
b. Tujuan Sekolah/Madrasah:
1) Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah
(empat tahunan);
2) Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
3) Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh
sekolah/madrasah dan Pemerintah;
4) Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk
komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang
dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
5) Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan.
4. Rencana Kerja Sekolah/Madrasah
a. Sekolah/Madrasah membuat:
1) Rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan
yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan
mutu lulusan;
2) Rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana
jangka menengah.
b. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah/madrasah:
1) disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari
komite sekolah/madrasah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan
kabupaten/kota. Pada sekolah/madrasah swasta rencana kerja ini disahkan
berlakunya oleh penyelenggara sekolah/madrasah;
2) dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait.
c. Rencana kerja empat tahun dan tahunan disesuaikan dengan persetujuan rapat
dewan pendidik dan pertimbangan komite sekolah/madrasah.
d. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah/madrasah yang
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan
akuntabilitas.

RKJM DAN RKAS/M

81

e. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai:


Kesiswaan;
1) Kurikulum dan kegiatan pembelajaran;
2) Pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya;
3) Sarana dan prasarana;
4) Keuangan dan pembiayaan;
5) Budaya dan lingkungan sekolah;
6) Peranserta masyarakat dan kemitraan;
7) Rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu.

Informasi penting lebih lanjut baca Permen no 15 th 2010.

Bahan Bacaan 3
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 15 TAHUN 2010
TENTANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA
BAB II
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR
Pasal 2
(1) Penyelenggaraan pelayanan pendidikan dasar sesuai SPM pendidikan merupakan
kewenangan kabupaten/kota.
(2) Penyelenggaraan pelayanan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. Pelayanan pendidikan dasar oleh kabupaten/kota:

1. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki
yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok
permukiman permanen di daerah terpencil;

2. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak
melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang.Untuk setiap
rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja
dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis;

3. Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi
dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimalsatu
set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik;

82

BPU PKB TINGKAT I KS/M

4. Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan
meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan
lainnya;dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah
dari ruang guru;
5. Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan
6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus
4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan;
6. Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran,
dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata
pelajaran;
7. Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi
akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat
pendidik;
8. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV
sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35%) dari keseluruhan guru) telah
memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak
40% dan 20%;
9. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV
dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata
pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris;
10. Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S-1atau
D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik;
11. Di setiap kabupaten/kota semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik;
12. Di setiap kabupaten/kota semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki
kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik;
13. Pemerintah kabupaten/kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan
untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan
proses pembelajaran yang efektif; dan
14. Kunjungan pengawas kesatuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan
dan setiap kunjungan dilakukan selama 3jam untuk melakukan supervisi dan
pembinaan.
b. Pelayanan pendidikan dasar oleh satuan pendidikan:
1. Setiap SD/Mi menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya
oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika,
IPA, dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap pesertadidik;
2. Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya
oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu
set untuk setiap perserta didik;
3. SetiapSD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari
model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe),contoh
peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta IPA;

RKJM DAN RKAS/M

83

4. SetiapSD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan10 buku referensi, dan
setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi;
5. Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk
merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan melaksanakan
tugas tambahan;
6. Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34 minggu
per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut:
a) Kelas III: 18 jam per minggu;
b) Kelas III: 24 jam per minggu;
c) Kelas IV - VI: 27 jam per minggu; atau
d) Kelas VII- IX: 27 jam per minggu;
7. Satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
sesuai ketentuan yang berlaku;
8. Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diajarkanya;
9. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk
membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik;
10. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik
kepada guru dua kali dalam setiap semester;
11. Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta
hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester
dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik;
12. Kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil ulangan akhir
semester (UAS) danUlangan Kenaikan Kelas (UKK) serta ujian akhir (US/
UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya
kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama di
kabupaten/kota pada setiap akhir semester; dan
13. Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS).
BAB VIII PENDANAAN
Pasal 12
(1)

84

Pendanaan yang berkaitan dengan kegiatan penyusunan, penetapan,


pelaporan, monitoring dan evaluasi, pembinaan dan pengawasan,
pembangunan sistem informasi manajemen, serta pengembangan
kapasitas untuk mendukung penyelenggaraan SPM pendidikan yang
merupakan tugas dan tanggungjawab Pemerintah, dibebankan kepada APBN
Kementerian Pendidikan Nasional.

BPU PKB TINGKAT I KS/M

(2)

Pendanaan yang berkaitan dengan penerapan, pencapaian kinerja/target,


pelaporan, monitoring dan
evaluasi, pembinaandan
pengawasan,
pembangunan sistem informasi manajemen, serta pengembangan kapasitas,
yang merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintahan daerah dibebankan
kepada APBD.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Juli, 2010


MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, TTD

MOHAMMAD NUH
Salinan sesuai dengan aslinya

RKJM DAN RKAS/M

85

Bahan Bacaan 4
Buku Indikator Sekolah Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Kemendiknas
Ditjen Mandikdasmen Direktorat PSMP
Komponen, aspek, dan indikator Standar Pengelolaan yang harus dikembangkan dalam
Perencanaan Sekolah
NO
1.

KOMPONEN
Rencana Kerja Sekolah

ASPEK
1) Visi sekolah

INDIKATOR
(1) Memiliki perumusan dan penetapan visi
sekolah yang mudah dipahami. Unsur-unsur
dalam penetapan visi :
1) Selaras dengan visi,
2) Sesuai dengan perkembangan dan
tantangan masyarakat,
3) Mudah dipahami,
4) Bersifat filosofis,
5) Mengandung cita-cita,
6) dan lain-lain.
Rumusan indikator visi :
1) Kompetensi lulusan,
2) Isi,
3) Proses,
4) Pendidik dan kependidikan,
5) Sarana dan prasarana,
6) Pengelolaan,
7) Pembiayaan,
8) Penilaian,
9) Budaya,
10) Lingkungan,
11) dan lain-lain.
(2) Sosialisasi kepada seluruh warga sekolah
dan segenap pihak yang berkepentingan.
Dalam proses sosialisasi melibatkan :
1) Warga sekolah,
2) Komite sekolah,
3) Masyarakat,
4) Dewan pendidikan,
5) LSM,
6) Dunia usaha,
7) dan lain-lain.

2) Misi sekolah

86

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Memiliki perumusan dan penetapan misi


sekolah yang mudah dipahami serta sering
disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah
dan segenap pihak yang berkepentingan.
Unsur-unsur dalam menetapkan misi :
1) Tiap indikator visi terdapat rumusan misi,
2) Mengandung strategi pencapaian visi,

NO

KOMPONEN

ASPEK

INDIKATOR
3) Mengandung tolak ukur pencapaian,
4) Dirumuskan dengan kalimat lengkap,
5) Mudah dipahami,
6) Disosialisasikan,
7) dan lain-lain.

3) Tujuan sekolah

(1) Memiliki perumusan dan penetapan tujuan


sekolah 4 tahun dan 1 tahun yang mudah
dipahami serta sering disosialisasikan
kepada seluruh warga sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan. Unsur-unsur
tujuan 4 tahuan :
1) Tiap misi mengandung tujuan,
2) Mengandung indikator audiencebehaviour-conditions-degree,
3) Dirumuskan dengan kalimat lengkap,
4) Mudah dipahami,
5) Disosialisaikan, dan
6) dan lain-lain.
Demikian juga untuk tujuan 1 tahunan yang
mengandung unsur-unsur di atas.
(2) Berisi sesuai dengan aspek-aspek :
1) SKL,
2) Isi,
3) Proses,
4) Pendidik dan kependidikan,
5) Sarpras,
6) Pengelolaan,
7) Pembiayaan, dan
8) Penilaian.

4) Rencana kerja
sekolah

(1) Memiliki rencana kerja jangka menengah


(empat tahunan). Unsur-unsur RKS empat
tahuan:
1) Analisis lingkungan strategis,
2) Analisis pendidikan saat ini,
3) Analisis pendidikan dimasa yang akan
datang,
4) Identifikasi tantangan nyata,
5) Rumusan visi,
6) Rumusan misi,

RKJM DAN RKAS/M

87

NO

KOMPONEN

ASPEK

INDIKATOR
7) Rumusan tujuan ,
8) Program strategis,
9) Stratesi pencapaian,
10) Hasil yangdiharapkan,
11) Supervisi, monitoring dan evaluasi,
12) RAKS/M, dan lain-lain.
Rencana Kerja Sekolah(RKS) juga mengandung
aspek :
1) SKL,
2) Isi,
3) Proses,
4) Tebaga pendidik dan kependidikan,
5) Sarana dan prasarana,
6) Pengelolaan,
7) Pembiayaan, dan
8) Penilaian.
(2) Memiliki rencana kerja satu tahun dengan
sistematika sesuai pedoman. Unsur-unsur
RAKS satu tahunan:
1) Analisis lingkungan operasional,
2) Analisis kondisi pendidikan saat ini,
3) Analisis kondisi pendidikan yang akan
datang,
4) Idetifikasi tantangan nyata,
5) Sasaran/tujuan situasional,
6) Identifikasi urusan sekolah,
7) Analisis SWOT,
8) Alternatif pemecahan persoalan,
9) Rencana kegiatan,
10) Hasil yang diharapkan,
11) Supervisi, monitoring dan evaluasi,
12) RAPBS,
13) Jadwal kegiatan,
14) Penangung jawab,
15) dan lain-lain.
(3) Sosialisasi oleh pemimpin sekolah kepada :
1) Warga sekolah,
2) Komite sekolah,
3) Masyarakat,
4) Dewan pendidikan,
5) LSM,
6) Dunia usaha,
7) dan lain-lain.

88

BPU PKB TINGKAT I KS/M

NO

KOMPONEN

ASPEK

INDIKATOR
(4) Isi keseluruhan RKAS/M atau rencana kerja
jangka pendek/rencana kerja satu tahun
berdasarkan aspek-aspek SNP, antara lain :
1) SKL,
2) Isi,
3) Proses,
4) Lembaga pendidik dan kependidikan,
5) Sarana dan Prasarana,
6) Pengelolaan,
7) Pembiayaan, dan
8) Penilaian.
(5) Perencanaan kegiatan bidang kesiswaan,
antara lain :
1) Seleksi penerimaan siswa baru,
2) Pemberian layanan konseling,
3) Melaksanaan kegiatan ekstra-kurikuler,
4) Melakukan pembinaan prestasi unggul,
5) Melakukan pelacakan alumni.
(6) Perencanaan kegiatan bidang
pengembangan kurikulum dan
pembelajaran, menghasilkan :
1) KTSP,
2) Kelender pendidikan,
3) Program pembelajaran,
4) Penilaian hasil pembelajaran, dan
5) Peraturan akademik.
(7) Perencanaan kegiatan bidang pengelolaan
pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan, antara lain :
1) Pembagian tugas,
2) Penetuan sistem penghargaan,
3) Pengembangan profesi,
4) Promosi dan penempatan,
5) Mutasi.
(8) Pengelolaan kegiatan bidang sarana dan
prasarana pembelajaran, antara lain :
1) Pemenuhan sarpras,
2) Pemeliharaan sarpras,
3) Kelengkapan fasilitas pembelajaran,

RKJM DAN RKAS/M

89

NO

KOMPONEN

ASPEK

INDIKATOR
4) Penyusunan skala prioritas
pengembangan fasilitas pembelajaran,
5) Pemeliharaan fasilitas fisik.
(9) Pengelolaan kegiatan bidang keuangan dan
pembiayaan pendidikan, antara lain :
1) Sumber pengeluaran, pemasukan, dan
pengelolaan,
2) Kewenangan dan tanggung jawab kepala
sekolah,
3) Pembukuan,
4) Penggunaan anggaran dan pelaporan.
(10) Perencanaan penciptaan suasana, iklim,
dan lingkungan pembelajaran yang
kondusif, antara lain :
1) Seminar ilmiah,
2) Pelatihan tentang pengembangan
budaya dan lingkungan,
3) Menciptakan kebersihan,
4) Menanamkan jiwa kejuangan,
5) Kedisplinan,
6) dan lain-lain.
(11) Perencanaan melibatkan masyarakat
pendukung dan membangun kemitraan
dengan lembaga lain yang relevan, antara
lain:
1) LPMP,
2) DUDI,
3) Perguruan Tinggi,
4) Sekolah lain,
5) Puskesmas,
6) Kepolisian,
7) Lembaga lain yang relevan.
(12) Perencanaan pengawasan, antara lain :
1) Supervisi,
2) Monitoring,
3) Evaluasi,
4) Pelaporan,
5) Tindak lanjut hasil pengawasan.

90

BPU PKB TINGKAT I KS/M

NO

KOMPONEN

ASPEK

INDIKATOR
(13) Perencanaan kegiatan evaluasi diri, melalui
pengajian analisis: kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman.
(14) Perencanaan evaluasi kinerja pendidik dan
tenaga kependidikan meliputi :
1) Kesesuaian penugasan dengan keahlian,
2) Keseimbangan beban tugas,
3) Kinerja tenaga pendidik dan
kependidikan, 4) Pencapaian prestasi.
(15) Perencanaan kegiatan persiapan bahan
yang diperlukan untuk akreditasi sekolah
oleh BAN, antara lain:
1) Dokumen pendukung,
2) Personil/pelaksana,
3) Bukti fisik non dokumen,
4) Sarpras yang dinutuhkan.

2.

Pelaksanaan Rencana
Kerja Sekolah

1) Pedoman
pengelolaan
sekolah

Memiliki pedoman yang mengatur berbagai


aspek pengelolaan secara tertulis; Mudah
dipahami oleh pihak-pihak terkait, antara lain :
1) KTSP,
2) kalender pendidikan,
3) struktur organisasi sekolah,
4) pendayagunaan pendidikan dan
kependidikan,
5) peraturan akademik,
6) tata tertip sekolah,
7) kode etik sekolah,
8) biaya operasional sekolah,
9) pedoman lainnya.

2) Struktur
Memiliki struktur organisasi dengan uraian
organisasi sekolah tugas yang jelas dari masing-masing anggota
organisasi, antara lain :
1) bagan organisasi,
2) uraian tugas,tanggung jawab dan
kewajiban,
3) mekanisme kerja organisasi,
4) lengkap sesuai kebutuhan,
5) dan lain-lain.
3) Pelaksanaan
kegiatan sekolah

Pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai dengan


rencana kerja tahunan.

RKJM DAN RKAS/M

91

NO

KOMPONEN

ASPEK

INDIKATOR

4) Bidang kesiswaan Pelaksanaan kegiatan bidang kesiswaan, antara


lain
1) seleksi penerimaan siswa baru,
2) pemberian layanan konseling,
3) melaksanaan kegiatan ekstra-kurikuler,
4) melakukan pembinaan prestasi unggul,
5) melakukan pelacakan alumni.
5) Bidang kurikulum
dan kegiatan
pembelajaran

Pelaksanaan bidang pengembangan kurikulum


dan pembelajaran, antara lain :
1) KTSP,
2) kelender pendidikan,
3) program pembelajaran,
4) penilaian hasil pembelajaran, dan
5) peraturan akademik.

6) Bidang pendidik
dan tenaga
kepen-didikan

Pelaksanaan kegiatan bidang pengelolaan


pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan, antara lain :
1) pembagian tugas,
2) penetuan sistem penghargaan,
3) pengembangan profesi,
4) promosi dan penempatan,
5) mutasi.

7) Bidang sarana
dan prasarana

Pengelolaan kegiatan bidang sarana dan


prasarana pembelajaran, antara lain :
1) pemenuhan sarpras,
2) pemeliharaan sarpras,
3) kelengkapan fasilitas pembelajaran,
4)penyusunan skala prioritas
pengembangan fasilitas pembelajaran,
5) pemeliharaan fasilitas fisik.

8) Bidang keuangan
dan pembiayaan

92

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Pengelolaan kegiatan bidang keuangan dan


pembiayaan pendidikan, antara lain :
1) sumber pengeluaran, pemasukan, dan
pengelolaan,
2) kewenangan dan tanggung jawab kepala
sekolah,

NO

KOMPONEN

ASPEK

INDIKATOR
3) pembukuan,
4) penggunaan anggaran dan pelaporan.

3.

Pengawasan dan
Evaluasi

9) Budaya dan
lingkungan
sekolah

Penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan


pembelajaran yang kondusif, antara lain:
1) seminar ilmiah,
2) pelatihan tentang pengembangan budaya
dan lingkungan,
3) menciptakan kebersihan,
4) menanamkan jiwa kejuangan,
5) kedisplinan,
6) dan lain-lain. .

10) Peran serta


masyarakat
dan kemitraan
sekolah

Keterlibatan masyarakat pendukung dan


membangun kemitraan dengan lembaga lain
yang relevan, antara lain:
1) LPMP,
2) DUDI,
3) perguruan tinggi,
4) sekolah lain,
5) Puskesmas,
6) kepolisian,
7) lembaga lain yang relevan.

1) Program
pengawasan

(1) Memiliki program pengawasan dan


sosialisasi, melalui :
1) pengumuman,
2) rapat dewan guru,
3) keterlibatan guru,
4) warga sekolah.
(2) Pelaksanaan pengawasan, melalui :
1) supervisi,
2) monitoring,
3) evaluasi,
4) pelaporan,
5) tindak lanjut hasil pengawasan.
(3) Isi / sasaran kepengawasan, meliputi bidang
:
1) kurikulum,
2) pembelajaran,
3) penilaian,
4) manajemen,
5) pembiayaan,
6) ketenagaan,
7) sarpras,

RKJM DAN RKAS/M

93

NO

KOMPONEN

ASPEK

INDIKATOR
8) kesiswaan,
9) lingkungan,
10) budaya,
11) dan lain-lain.

2) Evaluasi diri

Pelaksanaan kegiatan evaluasi diri, melalui


pengkajian dan analisis kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman.

3) Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi kinerja pendidik dan
pendaya-gunaan tenaga kependidikan, antara lain :
1) kesesuaian penugasan dengan keahlian,
pendidik dan
2) keseimbangan beban tugas,
tenaga kepen3) kinerja tenaga pendidik dan
didikan
kependidikan, 4) pencapaian prestasi.

94

4) Akreditasi
sekolah

Pelaksanaan persiapan bahan yang diperlukan


untuk akreditasi sekolah oleh BAN, antara lain :
1) dokumen pendukung,
2) personil/pelaksana,
3) bukti fisik non dokumen,
4) sarpras yang dinutuhkan.

4.

Kepemimpinan Sekolah

Kepemimpinan
kepala dan wakil
kepala sekolah

Memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar


pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu :
1) seorang kepala sekolah dan 1 (satu) atau
lebih wakil kepala sekolah,
2) dipilih secara demokratis,
3) dilaporkan ke atasan langsung,
4) SK dari atasan.

5.

Sistem
Informasi manajemen
sekolah

Pengelolaan
informasi
manajemen sekolah

Memiliki sistem informasi manajemen untuk


mendukung administrasi pendidikan, antara
lain :
1) dokumen,
2) foto,
3) leaflet,
4) booklet,
5) buku tamu,
6) buletin,
7) papan informasi,
8) CD,
9) dan lain-lain.

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Bahan Bacaan 5
Buku Petunjuk Teknis
Penyusunan Laporan Analisis Konteks Tahun 2010
Uraian Prosedur Kerja
1. Kepala sekolah menugaskan kepada tim kerja untuk melakukan koordinasi dan rapat
persiapan untuk laporan analisis konteks;
2. Kepala sekolah memberikan arahan tehnis tentang penyusunan laporan analisis
konteks kepada tim kerja antara lain mencakup tujuan, hasil yang diharapkan,
mekanisme kerja dan unsur yang terlibat dalam pembuatan laporan analisis konteks;
3. Tim kerja mengumpulkan dokumen hasil analisis yang mencakup hasil analisis SNP,
4. Hasil analisis kondisi satuan pendidikan, dan hasil analisis kondisi lingkungan
eksternal satuan pendidikan dijadikan data dan informasi untuk dianalisis sebagai
bahan laporan;
5. Tim kerja mengolah dan menginterpretasikan data seluruh dokumen hasil analisis;
6. Tim kerja menyusun draf laporan hasil analisis konteks;
7. Kepala sekolah bersama tim kerja dan komite sekolah melakukan review dan revisi
draf laporan hasil analisis konteks;
8. Tim kerja memfinalkan laporan hasil analisis konteks yang telah direview;
9. Kepala sekolah menandatangani laporan hasil analisis konteks;
10.Tim kerja menggandakan laporan analisis konteks sesuai kebutuhan dan
mendistribusikan kepada dewan guru, komite sekolah dan pihak lain yang
memerlukan, sebagai bahan untuk penyusunan KTSP dan penyusunan rencana kerja
sekolah.
Struktur Isi Laporan Analisis Konteks
1. Sampul (contoh terlampir)
Sekurang-kurangnya memuat:
a. Logo sekolah atau logo pemerintah kabupaten/kota dimana sekolah tersebut
berada
b. Nama LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS
c. Satuan Pendidikan (Nama Sekolah)
d. Tahun Pelajaran
e. Kabupaten/Kota dan Provinsi tempat sekolah tersebut berada
2. Kata Pengantar
Sekurang-kurangnya memuat:
a. Ucapan syukur atas tersusunnya laporan analisis konteks
b. Proses penyusunan laporan analisis konteks
c. Tujuan dan manfaat disusunnya laporan analisis konteks
d. Ucapan terima kasih pada pihak yang telah berpartisipasi
e. Tanda tangan Kepala Sekolah

RKJM DAN RKAS/M

95

3. Lembar Pengesahan
Sekurang-kurangnya memuat:
a. Pemberlakuan secara menyeluruh atau embeded
b. Masa berlakunya
c. Legalitas formal berupa tanda tangan kepala sekolah/madrasah dan komite
sekolah/madrasah
4. Daftar Isi
Memuat semua hal (item) yang ada dalam laporan analisis konteks yang disusun
dilengkapi dengan halaman.
5. Batang Tubuh yang memuat:

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1) Kondisi ideal suatu sekolah sesuai Standar Nasional Pendidikan
2) Kondisi riil sekolah
3) Upaya atau langkah memenuhi kondisi ideal sekolah.
B. Dasar Kebijakan
Memuat landasan hukum yang digunakan dalam menyusun laporan analisis
konteks
C. Tujuan dan Manfaat
1) Memuat tujuan penyusunan laporan analisis konteks
2) Memuat manfaat yang diharapkan dengan adanya laporan analisis konteks

BAB II. HASIL ANALISIS KONTEKS


A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
1. Analisis Standar Isi
Memuat deskripsi hasil analisis standar isi yang sekurang-kurangnya
memaparkankondisi riil pelaksanaan standar isi , kondisi yang diharapkan sesuai
dengan kondisiideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk memenuhinya.
Deskripsi tersebutdapat didukung oleh data kuantitatif.
2. Analisis Standar Komptensi Lulusan
Memuat deskripsi hasil analisis standar kompetensi lulusan yang sekurangkurangnya memaparkan kondisi riil pencapaian standar kompetensi lulusan,
kondisi yang diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak
lanjut untuk memenuhinya. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data
kuantitatif

96

BPU PKB TINGKAT I KS/M

3. Analisis Standar Proses


Memuat deskripsi hasil analisis standar proses yang sekurangkurangnyamemaparkan kondisi riil pelaksanaan standar proses, kondisi yang
diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk
memenuhinya.Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.
4. Analisis Standar Pengelolaan
Memuat deskripsi hasil analisis standar pengelolaan yang sekurang-kurangnya
memaparkan kondisi riil pelaksanaan standar pengelolaan, kondisi yang
diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk
memenuhinya. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.
5. Analisis Standar Penilaian
Memuat deskripsi hasil analisis standar penilaian yang sekurang-kurangnya
memaparkan kondisi riil pelaksanaan standar penilaian, kondisi yang
diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk
memenuhinya. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.
B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
Memuat deskripsi hasil analisis kondisi satuan pendidikan yang sekurangkurangnya memaparkan:
1) Kekuatan dan kelemahan kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya,
dan program-program
2) Rencana Tindak Lanjut
Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.
C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
Memuat deskripsi hasil analisis kondisi lingkungan satuan pendidikan yang
sekurang-kurangnyamemaparkan:
1) peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar
misalnyakomite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi
profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
2) rencana tindak lanjut
Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
LAMPIRAN LAMPIRAN

RKJM DAN RKAS/M

97

Bahan Bacaan 6
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN
RENCANA KERJA SMA
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA TAHUN 2010
BAB III
MEKANISME PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH
Seluruh kegiatan penyusunan RKS dibawah koordinasi langsung Kepala Sekolah. Agar
RKS yang dihasilkan dapat diimplementasikan dengan baik. Seperti telah dijelaskan
sebelumnya dalam proses penyusunan RKS ini Kepala Sekolah dapat membentuk dan
menugaskan tim kerja sekolah untuk menyusun RKS dengan tugas-tugas, antara lain
melakukan dan mengolah hasil analisis konteks, mengidentifikasi rencana tindak lanjut,
menentukan skala prioritas, menentukan rencana kegiatan, pembiayaan, target yang
akan dicapai, peran fungsi personil, serta waktu pelaksanaan
Pengolahan hasil analisis konteks 8 SNP, Satuan Pendidikan, dan dukungan eksternal
yang menggambarkan kondisi riil sekolah dan rencana tindak tindak lanjut yang dijadikan
acuan dalam merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah, serta menentukan
kegiatan atau program yang harus dilaksanakan sekolah dan mensosialisasikannya
kepada semua pihak terkait.
A. Merumuskan Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah dirumuskan dengan mengacu kepada hasil kajian
analisis konteks terhadap 8 (delapan) SNP, terutama hasil analisis kompetensi lulusan,
serta hasil analisis kondisi satuan pendidikan. Rumusan Visi memuat komponen
pernyataan dari hasil kajian referensi dan hasil analisis kondisi yang mencerminkan
kondisi ideal yang ingin dicapai sekolah. Visi dirumuskan dalam kalimat yang
sederhana, menarik, bermakna, dan komunikatif. Misi dirumuskan sesuai dengan
indikator visi dan disusun dalam kalimat yang operasional, sedangkan tujuan sekolah
dirumuskan untuk mencapai misi yang telah ditetapkan.
Tabel Contoh Hasil Analisis Konteks
1. STANDAR ISI
KONDISI RIIL

KONDISI IDEAL

1) Memiliki silabus semua mapel Sekolah belum memiliki


untuk semua jenjang
dokumen silabus semua mapel
untuk semua jenjang
2) Dst.....

98

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Dst....

RENCANA TINDAK LANJUT


Merevisi dokumen silabus
yang sudah ada
Melengkapi dokumen Silabus
semua mapel untuk semua
jenjang

KONDISI IDEAL

2. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


KONDISI RIIL
RENCANA TINDAK LANJUT

1) Dokumen KKM disusun


berdasarkan hasil analisis
kompleksitas kompetensi,
intake peserta didik , sumber
daya pendukung

Dalam penentuan KKM masih


ada yang tidak memperhatikan
hasil analisis kompleksitas
kompetensi, intake peserta
didik, sumber daya pendukung

Dilakukan IHT dengan


penentuan KKM yang
memperhatikan hasil analisis
kompleksitas kompetensi, intake
peserta didik, sumber daya
pendukung

2) Lulus 100%

Lulus 100%

Mempertahankan persentase
lulusan Ujian Nasional

3) X >75%

85,00 %

Meningkatkan Persentase
lulusan yang diterima di
Perguruan Tinggi (x)

4) Dst....

3. STANDAR PROSES
1) Semua guru mata pelajaran
telah mengembangkan
bahan ajar, baik bahan ajar
cetak maupun bahan ajar
berbasis TIK

Tiga mata pelajaran


memiliki bahan ajar dalam
bentuk cetakan, tapi belum
dikembangkan secara
optimal, dan belum ada yang
mengembangkan bahan ajar
yang berbasis TIK.

Menyusun bahan ajar

4. STANDAR PENDIDIK DAN TENDIK


1) Dst.....
Kondisi Satuan Pendidikan
1) 80% Pendidik mampu
menggunakan internet
sebagai sarana komunikasi

20% Pendidik belum mampu


menggunakan internet sebagai
sarana komunikasi

meningkatkan kemampuan
pendidik menggunakan internet
melalui pembimbingan dan
latihan

2) Mampu mengoperasikan
MS.Excel

Tidak Memiliki latar belakang


pendidikan Laboran tetapi

Mengupayakan Tenaga laboran


memiliki latar belakang
pendidikan sesuai dengan
tugasnya atau memiliki
sertifikat laboran, mampu
mengoperasikan komputer

3) 50% Tenaga Administrasi


mampu menggunakan
internet sebagai sarana
komunikasi

50% Tenaga Administrasi


mampu menggunakan internet
sebagai sarana komunikasi

mengoptimalkan penggunaan
internet sebagai sarana
komunikasi untuk tenaga
adminstrasi

4) Mampu menggunakan MS
Excel dan MS Word

Masih ada tenaga administrasi


yang tidak mampu
menggunakan MS Power Point

Menyempurnakan kemampuan
Tenaga administrasi menerapkan
TIK

RKJM DAN RKAS/M

99

B. Menyusun Rencana Kerja Sekolah


Tim Kerja menentukan berbagai kegiatan yang dapat dituangkan dalam rencana kerja
sekolah. dari berbagai kegiatan ini, tim kerja juga mengidentifikasi kegiatan apa saja
yang dapat dilaksanakan berdasarkan skala prioritas. Kegiatan-kegiatan tersebut
direncanakan untuk jangka waktu empat tahun, yang selanjutnya disebut Rencana
Kerja Jangka Menengah (RKJM). Contoh untuk KTSP harus dikembangkan, dievaluasi
keterlaksanaannya, dan disempurnakan secara berkelanjutan setiap tahun.
a. Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
Dari rencana kerja pada contoh 1, untuk seterusnya dijabarkan menjadi kegiatan
yang operasional. Jika komponen dalam RKJM atau RKAS/M dikelompokkan
berdasarkan 8 SNP, maka masing-masing Standar menjadi komponennya, sehingga
akan ada 9 komponen dalam RKJM maupun RKAS/M. Jika komponen RKJM dan
RKAS/M dikelompokkan berdasarkan Standar Pengelolaan, maka RKJM dan
RKAS/Makan mencakup 8 komponen. Jika ada kegiatan yang sama, seperti pada
contoh 1 diatas tentang pengadaan ATK, maka dapat diprogramkan menjadi satu
kegiatan, baik dalam RKJM maupun RKAS/M, tetapi dilaksanakan untuk setiap
tahun. Setelah kegiatannya ditentukan, maka untuk kegiatan selanjutnya adalah
menentukan sasaran berapa, atau siapa, atau berapa lama kegiatan tersebut
dilaksanakan, akan menghasilkan apa, dan siapa yang bertanggungjawab.
b. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKAS/M)
Rencana kerja tahun pertama dalam RKJM dijabarkan secara lebih rinci menjadi
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Dalam RKAS ini dijabarkan pula
sasaran-sasaran yang akan dicapai dalam tahun pelajaran tertentu.
Untuk penyusunan RKAS diperlukan juga rincian pembiayaan, siapa yang
bertanggungjawab, serta waktu pelaksanaannya. Dengan demikian kegiatan dalam RKAS
dapat dijabarkan lagi kedalam kegiatan bulanan atau mingguan, sesuai dengan jenis
kegiatan yang dilaksanakan, atau menjadi suatu program kecil yang meruapakan bagian
RKAS. Untuk masing-masing kegiatan yang seperti ini, sekolah harus menyusun rencana
dan laporan khusus kegiatan yang akan menjadi lampiran dalam RKAS atau lampiran
dalam Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) keuangan yang digunakan. Di dalam RKAS juga
ditetapkan personil yang bertanggungjawab, sasaran dan hasil yang harus dicapai, waktu
pelaksanaan, serta sumber dana yang direncanakan.
Penentuan besaran biaya dapat memgacu kepada ketentuan Kabupaten/Kota masingmasing, atau ketentuan lain yang ditetapkan menurut harga pasar. Semua sumber dana
harus dicantumkan dalam RKAS, baik dana yang diterima sekolah dari Pemerintah,
Pemerintah Daerah, orang tua, masyarakat, dan sumber lainnya sesuai dengan tuntutan
Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada
Lampiran Bagian A butir 8.b.4) yang menyatakan; pembukuan semua penerimaan dan
pengeluaran serta penggunaan anggaran, untuk dilaporkan kepada komite sekolah/
madrasah, serta institusi di atasnya.

100

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Penghitungan dan penentuan besaran biaya/harga akan berbeda antara satu daerah
dengan daerah lainnya, oleh sebab itu dalam hal ini sekolah/madrasah harus mengacu
kepada besaran biaya/plafon yang berlaku serta pembayaran kewajiban pajak sesuai
dengan peruntukannya sesuai dengan peraturan daerahnya masing-masing. Jika
peraturan daerah tidak mencakup penentuan biaya kegiatan yang dilaksanakan, sekolah
/madrasahdapat menggunakan peraturan yang berlaku secara umum/nasional, atau
melaksanakan ketentuan khusus yang berlaku dalam kegiatan tersebut, misal untuk
dana hibah atau bantuan sosial.
BAB IV
SISTEMATIKA RENCANA KERJA SEKOLAH/MADRASAH (RKAS/M)
Rencana Kerja Sekolah/Madrasah (RKS/M), baik RKJM maupun RKAS/M, harus disusun
secara sistematik dan mencakup berbagai komponen yang diperlukan. RKJM dapat
disusun dengan sistematika sebagai berikut:
1. Cover yang mencantumkan periode tahun keberlakuan RKJM, misalnya 2011 2014
2. Lembar Pengesahan yang berisi tandatangan Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan
Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten atau yang mewakili
3. Kata Pengantar dan Daftar Isi
4. Identitas Sekolah/madrasah dan Kepala Sekolah/madrasah
5. Bab I. Pendahuluan yang memuat;
a. Latar Belakang yang menggambarkan alasan, baik alasan secara kebijakan
ataupun alasan yang berdasarkan pengalaman, serta kebutuhan yang diperlukan
sekolah.
b. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
6. Bab II. Deskripsi Hasil Analisis Konteks yang merupakan kekuatan dan kelemahan
sekolah, tantangan yang dihadapi dan peluang yang dapat dipergunakan secara
optimal.
7. Bab III. Rencana Kerja Sekolah yang berisi rencana kegiatan untuk kurun waktu 4
(empat) tahun.
8. Bab IV. Penutup
9. Lampiran lampiran;
Guna mendukung kelengkapan informasi, maka program kerja sekolah harus
dilengkapi/dilampiri dengan :
a. Fotocopy surat keputusan pendirian sekolah (bagi sekolah negeri) atau Akte
pendirian yayasan (bagi sekolah swasta)
b. Fotocopy surat keputusan pembentukan Komite Sekolah
c. Fotocopy surat keputusan pengangkatan Kepala Sekolah, sebagai bukti status
Kepala Sekolah yang definitif
d. Data sekolah mengacu pada Lembar Identitas Sekolah/Madrasah (LISM)
e. Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Tim Kerja Sekolah beserta uraian
tugasnya.

RKJM DAN RKAS/M

101

Contoh RKJM di lampiran 2


RKAS merupakan program kerja operasional dalam satu tahun berjalan, dan merupakam
bagian dari RKJM. Untuk menyusun RKAS dapat digunakan sistematika sebagai berikut;
1. Cover yang mencantumkan tahun keberlakuan RKAS, misalnya tahun 2011 dan
cantumkan pula untuk tahun ke berapa mengacu kepada periode keberlakuan RKJM
2. Lembar Pengesahan yang berisi tandatangan Kepala Sekolah/Madrasah, Komite
Sekolah/Madrasah, dan Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten atau yang mewakili
3. Kata Pengantar dan Daftar Isi
4. Identitas Sekolah/Madrasah dan Kepala Sekolah/Madrasah
5. Bab I. Pendahuluan yang memuat;
a. Latar Belakang yang menggambarkan alasan, baik alasan secara kebijakan
ataupun alasan yang berdasarkan pengalaman, serta kebutuhan yang diperlukan
sekolah/Madrasah.
b. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah/Madrasah, dan Sasaran
6. Bab II. Deskripsi Hasil Analisis Konteks yang menggambarkan kesenjangan antara
kondisi saat ini dengan kondisi yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu tahun
7. Bab III. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah untuk satu tahun dengan
substansinya, yaitu aspek dan uraian kegiatan, tanggal pelaksanaan, unsur yang
terlibat, tujuan kegiatan, hasil kegiatan dan sumber dana.
8. Bab IV. Penutup
9. Lampiran lampiran;
Guna mendukung kelengkapan informasi, maka program kerja sekolah/madrasah
harus dilengkapi/dilampiri dengan:
a. Fotocopy surat keputusan pendirian sekolah/madrasah (bagi sekolah/madrasah
negeri) atau Akte pendirian yayasan (bagi sekolah/madrasah swasta)
b. Fotocopy surat keputusan pembentukan Komite Sekolah/Madrasah
c. Fotocopy surat keputusan pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah , sebagai
bukti status Kepala Sekolah/Madrasah yang definitif
d. Data sekolah mengacu pada Lembar Identitas Sekolah/Madrasah (LISM)
e. Surat Keputusan Kepala Sekolah/Madrasah tentang Tim Kerja Sekolah beserta
uraian tugasnya
f. Hasil Analisis Konteks

102

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Bahan Bacaan 7
CONTOH RKJM RAKS/M

RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH


RENCANA KEGIATAN ANGGARAN SEKOLAH
(RKJM-RKAS)
SMP NEGERI 2 PURWOREJO
TAHUN 2013/2014 S.D 2017/2018

JALAN JENDERAL A.YANI NO. 6 PURWOREJO JAWA TENGAH


KODE POS 54111-TELP. 0275-321100

RKJM DAN RKAS/M

103

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu indikator mutu sekolah ditentukan oleh adanya Rencana Kegiatan Sekolah
(RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang disusun dengan baik
dan benar. Dalam pencapaian mutu dimaksud, sekolah seperti yang telah diprogramkan
telah menetapkan kebijakan-kebijakan yang diantaranya mengarah kepada peningkatan
mutu pendidikan selama satu tahun dan jangka menengah (4 tahun).
Sekaitan dengan hal itu, SMP Negeri 2 Purworejo memasuki tahun pelajaran 2013/
2014 telah mempersiapkan suatu rencana strategis sebagai pedoman pelaksanaan
pembelajaran selama satu tahun (2013/ 2014) dan rencana pelaksanaan 4 tahun kedepan
dengan mendasarkan kepada Evaluasi Diri Sekolah (EDS) untuk tahun pembelajaran
sebelumnya (2012/2013) , fakta dan realita dimasa sekarang, dan harapan-harapan
dimasa mendatang.
Oleh karenanya, sekolah membuat RKS dan RKAS agar pelaksanaan pembelajaran tahun
2013/ 2014 akan berjalan dengan efektif, lancar dan berkualitas. Dan harapannya, semua
itu akan bermuara pada pendidikan di SMP Negeri 2 Purworejo yang semakin baik dan
bermutu.
B. Landasan Hukum
Landasan Hukum penyusunan RKS dan RKAS adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Mendteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23 tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 24 tahun 2006
tentang Pelaksanaan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar penilaian Pendidikan.
7. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.
8. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.
9. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.

104

BPU PKB TINGKAT I KS/M

10. Permendiknas tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang meliputi:
a. Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar kepala Sekolah.
b. Permendiknas Nomo 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi akademik dan
Kompetensi Guru.
c. Permendiknas Nomor 24 tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Administrasi
Sekolah/ Madrasah.
d. Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Standar Tentang Standar Tenaga
Pustakawan.
e. Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium
Sekolah/ Madrasah.
f. Permendiknas Nomor 27 tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Konselor.
11. Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan.
12. Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri
Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan pendidikan Dasar dan Menengah.
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 48 Tahun 2008 Tentang Penataan
Pendidikan.
14. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
15. Inpres Nomor 1 tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan prioritas Pembangunan
Nasional Tahun 2010.
16. SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 4325/5/2010 tanggal 9 Pebruari 2010 tentang
Kurikulum mata Pelajaran Bahasa Jawa.
17. Permendiknas No. 48 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan
Gender (PUG) bidang pendidikan.
18. Program Kegiatan SMP Negeri 2 Purworejo tahun 2013/ 2014.
C. Tujuan
Rencana strategis ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk memberikan gambaran keadaan sekolah secara menyeluruh dimasa sekarang
dan waktu lima tahun mendatang;
2. Untuk memberikan masukan kepada pemerintah dan instansi terkait agar dapat
melakukan pembinaan maupun kerjasama dalam program pengembangan sekolah;
3. Sebagai dasar bagi sekolah untuk melaksanakan supervisi dan monitoring
keterlaksanaan program dan hasil hasilnya sebagai umpan balik untuk memperbaiki
RKS selanjutnya;
4. Sebagai dasar bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten, Provinsi, Pusat
untuk melaksanakan supervisi, monitoring keterlaksanaan program dan hasilhasilnya dalam rangka melakukan pembinaan.

RKJM DAN RKAS/M

105

BAB II
RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)
A. Analisis Lingkungan Strategis
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan kehidupan sosial masyarakat
yang makin mengglobal dan makin tidak ada batas antara ruang dan waktu dalam
kehidupan masyarakat internasional menuntut adanya pengembangan kompetensi
sumber daya manusia Indonesia yang semakin tinggi. Sementara itu, kondisi riil
pendidikan kita dalam penyiapan sumber daya manusia yang mampu bersaing secara
global belum seperti yang diharapkan, baik dalam jenjang pendidikan dasar, menengah
maupun pendidikan tinggi. Hal ini dapat terlihat dari peringkat keberhasilan Indonesia
dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) masih menduduki ranking relatif
bawah dan lebih rendah dari negara-negara tetangga kita, khususnya dalam bidang sains
dan teknologi.
Agar generasi mendatang memiliki berbagai aspek penting dalam menghadapi tantangan
masa depan, perlu dicanangkan strategi yang jelas dan sistematis dalam mewujudkan
SDM yang tangguh dan memiliki keunggulan yang bermutu. Untuk mewujudkan manusia
yang unggul maka upaya pembaharuan pendidikan merupakan salah satu kebijakan
startegis dan menentukan keberhasilan pendidikan masa depan yang dikehendaki.
Strategi pengelolaan pendidikan tidak dapat terlepas dari faktor-faktor sosial, budaya,
sosial ekonomi dan keadaan geografis yang sangat beraneka ragam. Faktor-faktor ini
secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi dunia pendidikan dan
oleh karena itu perlu adanya strategi yang khusus dalam mengelola pendidikan sesuai
jenjangnya.
Optimalisasi di bidang pendidikan, pada prinsipnya bisa terwujud seandainya ketiga
komponen yang bertanggung jawab di bidang pendidikan seperti pemerintah, orang tua
dan masyarakat bersinergi baik dalam gagasan maupun potensi di dalam menghadapi
problema dan tantangan pendidikan yang semakin besar dan kompleks dengan melakukan
pembaharuan-pembaharuan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.
B. Analisis Kondisi Saat Ini
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah
rendahnya mutu pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah. Pemerintah
telah melakukan berbagai upaya dengan melakukan analisis situasi pendidikan sekolah
saat ini untuk meningkatkan mutu pendidikan seperti pengembangan kurikulum,
peningkatan kompetensi guru dan dan tenaga kependidikan, pengadaan dan perbaikan
sarana dan prasarana, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan manajemen,
pembiayaan dan sumber dana sekolah, standar kelulusan, sistem penilaian dan peran
komite sekolah.

106

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Mutu pendidikan dasar di Indonesia dilihat dari produk maupun proses belum dapat
dikatakan berhasil dengan maksimal. Dilihat dari rerata nilai Ujian Nasional masih
banyak sekolah yang memiliki mutu kurang bahkan sangat kurang. Disamping itu, aspekaspek keterampilan personal, sosial, akademik dan vokasional juga masih kurang. Untuk
mengatasi permasalahan ini pemerintah telah melakukan reorientasi penyelenggaraan
pendidikan dari Manajemen Berbasis Pusat menuju Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Di SMP Negeri 2 Purworejo dan sekolah-sekolah lain pada jenjang yang sama di
Kabupaten Purworejo, pada umumnya cara mengajar guru masih belum efektif. Sebagai
roh nya pendidikan, ternyata proses pembelajaran yang ada masih terlihat konvensional,
guru banyak bicara dan siswa cenderung diam mendengarkan (teacher-centered) seraya
menunggu perintah guru. Masih banyak guru yang belum memperdayakan peserta
didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajarannya (student centered). Demikian
juga dari sisi pemanfaatan fasilitas sekolah, sebagai eks-RSBI, SMP Negeri 2 Purworejo
tentunya mempunyai fasilitas yang lebih dibanding sekolah lain, namun hanya beberapa
guru yang mampu menggunakan sarana dan prasarana yang ada untuk memaksimalkan
proses pembelajaran di kelas.
Fakta lain menyebutkan bahwa masih banyak sekolah yang belum mempunyai
kelengkapan laboratorium, seperti lab.IPA, lab.Bahasa, lab.komputer, perpustakaan
yang memadai dan jaringan internet. Dengan seperti ini, tentu proses pembelajaran
tidak berjalan optimal.
Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah yang berfokus pada kemandirian, flreksibilitas,
transparansi, akuntabilitas dan partisipasi belum dilakukan secara penuh. Apalagi
manajemen berbasi ICT yang mengacu pada ISO 9001: 2008, banyak sekolah yang belum
mengimplementasikannya.
Standar pembiayaan atau unit cost per siswa per tahun masih tergolong rendah, terlebih
sejak diluncurkannya dana BOS, banyak orang tua siswa yang menghendaki pendidikan
gratis sama sekali, sehingga hampir kebanyakan komite sekolah tidak mampu secara
optimal memposisikan diri sebagai pendukung keberhasilan sekolah.
Untuk memperjelas analisis kondisi pendidikan di SMP Negeri 2 Purworejo saat kini
(sekarang) berikut ini disajikan dalam bentuk table analisis:

RKJM DAN RKAS/M

107

NO

108

TINJAUAN UMUM
DARI ASPEK/ BIDANG

KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI

1.

MUTU PENDIDIKAN

Standar Kelulusan Rata-Rata Minimal UN 5,50.


SKL kembali mengacu SNP setelah RSBI dibekukan pada tahun
2013.
Menduduki peringkat 3 provinsi dalam peraihan nilai rata-rata
tertinggi UN tahun 2012/ 2013.
Mendapatkan medali perunggu dalam IJSO tahun 2012 di
Teheran, Iran.
Menduduki peringkat 2 nasional dalam lomba LT V (pramuka)
di Jakarta pada tahun 2011.
Memperoleh beberapa kejuaraan baik akademis dan non
akademis lainnya di tingkat Kabupaten dan Provinsi.
Kelas VII menggunakan kurikulum 2013 dan kelas VIII dan IX
masih menggunakan kurikulum sebelumnya.
Silabus, RPP serta Bahan Ajar kembali ke Standar Nasional
Pendidikan.
Guru tidak lagi menggunakan bilingual dalam proses
pembelajarannya, khususnya mapel UN.
Bahan ajar berbahasa Inggris tidak digunakan kembali dalam
proses pembelajaran.
Sekolah masih ber ISO 9001:2008.
Belum semua guru memanfaatkan ICT dalam proses
pembelajarannya.
Belum semua guru memanfaatkan ICT dalam proses penilaian
pembelajarannya.
Didukung sarana prasarana yang cukup memadai.
Dukungan komite sekolah sangat berkurang, khususnya
bantuan pendanaan dari orang tua semua ditiadakan setelah
pasca RSBI.
Beberapa fasilitas RSBI tak termanfaatkan dengan optimal
ketika dana pendukung operasionalnya tak terdanai oleh dana
BOS.
Belum semua guru menerapkan PAKEM secara optimal dalam
proses pembelajaran di kelas.

2.

AKSES DAN PEMERATAAN


PENDIDIKAN

Tidak semua siswa memperoleh layanan pembelajaran TIK


dengan optimal ketika diberlakukan dua kurikulum yang
berbeda pada tahun yang sama (2013).
Belum semua ruang kelas mempunyai standar fasilitas yang
sama.

3.

EFISIENSI PENDIDIKAN

Pengelolaan sekolah yang efektif dan efisien belum


sepenuhnya memanfaatkan IT.

4.

RELEVANSI PENDIDIKAN

Memiliki relevansi terhadap kebutuhan daerah dan nasional.

5.

DAYA SAING LULUSAN

Sekitar 89% lulusan tahun 2012/ 2013 dapat diterima di


sekolah favorit atau unggulan, seperti SMAN 1 Purworejo,
SMAN 7 Purworejo, SMK N 1 Purworejo dan SMA/K favorit di
kota lain.

6.

PENCITRAAN PUBLIK

Transparasi pengelolaan dan pertanggungjawaban kegiatan


pendidikan, khususnya keuangan belum berbasis internet (on
line).

BPU PKB TINGKAT I KS/M

C. Analisis Kondisi Pendidikan Masa Mendatang


Profil pendidikan pada lima tahun kedepan diharapkan akan berkembang menjadi suatu
sistem pendidikan yang tidak hanya berpedoman pada Standar Nasional Pendidikan (SNP)
namun juga tetap menjaga komitmen untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan
mampu bersaing baik dalam lingkup nasional maupun kancah internasional walaupun
tidak berlabel Sekolah Betaraf Internasional.
Pendidikan lima tahun kedepan akan diwarnai oleh keterlibatan teknologi informatika
pada setiap aspek untuk menuju era globalisasi. Namun demikian output dan outcome
yang diharapkan tetap berciri Indonesia tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan
namun juga terampil dan berakhlak mulia, berbudi luhur, santun dan peduli terhadap
sesama serta mengabdikan diri bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Untuk dapat mewujudkan sistem pendidikan yang dicitakan seperti tersebut di
atas, diperlukan tata kelola pendidikan yang baik, benar, partisipatif, transparatif,
bertanggungjawab, efektif, efisien serta keinginan untuk tetap menjaga budaya mutu.
Proses kegiatan pembelajaran pun harus berubah bilamana ingin tetap menjaga
kualitas produk. Kegiatan pembelajaran yang hanya teacher-centered, guru ceramah
dan siswa diam mendengarkan, harus ditinggalkan. Harapan dimasa mendatang, siswa
harus dilibatkan secara aktif pada setiap proses pembelajaran (student-centered).
Pembelajaran tidak hanya mengembangkan aspek kognitif semata, namun juga ranah
afektif dan psikomotorik.
Sumber daya manusia, baik tenaga pendidik dan tenaga kependidikan merupakn hal lain
yang perlu dikreasi agar menjadi SDM yang professional dalam bidangnya. Peningkatan
profesionalitas guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, bahkan komite sekolah baik
dalam kinerja dan penguasaan teknologi informasi, maupun penguasaan bahasa asing
pada lima tahun kedepan adalah suatu keniscayaan.
Sarana dan prasarana yang lengkap dan baik tentunya akan menjadi keharusan bagi
SMP Negeri 2 Purworejo bilamana ia ingin tetap menjadi the best pada tingkat regional
dan nasional. Fasilitas pembelajaran yang standard, mutakhir serta berkualitas adalah
suatu keharusan.
Tidak kalah pentingnya adalah peran serta masyarakat di dalam pendidikan sangat
diperlukan. Bilamana hanya mengandalkan dana BOS dari pemerintah, dengan beban
kegiatan pembelajaran dan kegiatan kesiswaan yang luar biasa disbanding sekolah pada
umumnya, hasil yang diharapkan untuk tetap menjadi yang terbaik pada setiap kegiatan
akan sulit untuk terealisasi.
Oleh karenanya, pemerintah perlu untuk mengalokasikan dana pendidikan sesuai dengan
situasi dan kondisi sekolah masing-masing, andaikata peran komite dipangkas dalam
hal bantuan pendanaan. Karena, sejatinya pemerintah daerah wajib bertanggungjawab
kelangsungan sekolah eks RSBI. Berikut ini adalah tabel analisis keadaan pendidikan di
masa datang;

RKJM DAN RKAS/M

109

NO

TINJAUAN UMUM
DARI ASPEK/ BIDANG

KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG

1.

MUTU PENDIDIKAN

Menentukan standar ketuntansan minimal UNdan US 7,50.


SKL kembali mengacu SNP dan kurikulum 2013.
Menduduki peringkat 1 provinsi Jawa Tengah dan 10 besar
dalam nilai UN.
Mendapatkan medali emas dalam berbagai IJSO untuk setiap
mapel yang dilombakan.
Menduduki peringkat 1 nasional dalam lomba LT V (pramuka)
di tahun yang akan datang.
Menempati juara I dalam setiap kejuaaran di tingkat provinsi
dan nasional baik dalam bidang akademis maupun non
akademis.
Menggunakan kurikulum 2013 untuk semua kelas (jenjang).
Silabus, RPP serta Bahan Ajar berdasar kurikulum 2013.
Guru tetap menggunakan bahasa Indonesia namun tidak
ditabukan untuk menguasai bahasa asing (Inggris).
Bahan ajar berbahasa Inggris dapat digunakan untuk
menambah khasanah serta referensi yang lebih mengglobal.
Sekolah tetap mempertahankan ISO 9001:2008.
Semua guru memanfaatkan ICT dalam proses
pembelajarannya.
Semua guru memanfaatkan ICT dalam proses penilaian
pembelajarannya.
Sarana prasarana lebih dimutkahirkan.
Dukungan komite sekolah sangat diharapkan, khususnya
bantuan pendanaan dari orang tua setelah pasca RSBI.
Fasilitas eks-RSBI dapat dimanfaatkan secara optimal dengan
dukungan dana dari orang tua.
Semua guru menerapkan PAKEM secara optimal dalam proses
pembelajaran di kelas.

2.

AKSES DAN PEMERATAAN


PENDIDIKAN

Semua siswa memperoleh layanan pembelajaran yang sama


sesuai dengan kurikulum 2013.
Semua ruang kelas mempunyai standar fasilitas yang sama.

3.

EFISIENSI PENDIDIKAN

Pemanfaatan IT dalam mengelola sekolah yang efektif dan


efisien.

4.

RELEVANSI PENDIDIKAN

Memiliki relevansi terhadap kebutuhan daerah dan nasiona

5.

DAYA SAING LULUSAN

Sekitar 96 % lulusan tahun 2012/ 2013 dapat diterima di


sekolah favorit atau unggulan, seperti SMAN 1 Purworejo,
SMAN 7 Purworejo, SMK N 1 Purworejo dan SMA/K favorit di
kota lain.

6.

PENCITRAAN PUBLIK

Transparasi pengelolaan dan pertanggungjawaban kegiatan


pendidikan, khususnya keuangan berbasis internet (on line).
Komite sekolah mendukung pelaksanaan MBS secara penuh.

D. Identifikasi Tantangan Nyata (Kesenjangan Kondisi) Antara Kondisi Pendidikan Saat


Ini Terhadap Kondisi Pendidikan Masa Datang
Untuk lebih memudahkan pemahaman, berikut ini gambaran dua pola tantangan nyata
sebagai sekolah eks-RSBI dalam jangka waktu menengah atau empat tahun kedepan.

110

BPU PKB TINGKAT I KS/M

D.1. Bersifat Umum: Berdasarkan Analisis Di Atas Berorientasi Kondisi Nasional,


Regional, dan Global dan Ditinjau Dari Aspek-Aspek Pendidikan Yang Umum
untuk jangka Waktu 4 Tahun.

NO

1.

TINJAUAN
UMUM
DARI
ASPEK/
BIDANG
MUTU
PENDIDIKAN

KONDISI PENDIDIKAN
SAAT INI
Standar Kelulusan Rata-Rata
Minimal UN 5,50.
SKL kembali mengacu SNP
setelah RSBI dibekukan pada
tahun 2013.
Menduduki peringkat 3
provinsi dalam peraihan nilai
rata-rata tertinggi UN tahun
2012/ 2013.
Mendapatkan medali
perunggu dalam IJSO tahun
2012 di Teheran, Iran.
Menduduki peringkat 2
nasional dalam lomba LT V
(pramuka) di Jakarta pada
tahun 2011.
Memperoleh beberapa
kejuaraan baik akademis
dan non akademis lainnya
di tingkat Kabupaten dan
Provinsi.
Kelas VII menggunakan
kurikulum 2013 dan kelas VIII
dan IX masih menggunakan
kurikulum sebelumnya.
Silabus, RPP serta Bahan Ajar
kembali ke Standar Nasional
Pendidikan.

KONDISI PENDIDIKAN
MASA DATANG
Menentukan standar
ketuntansan minimal
UNdan US 7,50.
SKL kembali mengacu
SNP dan kurikulum 2013.

BESARNYA
TANTANGAN
2,00
Kurikulum
2013

Menduduki peringkat 1
2 tingkat
provinsi Jawa Tengah dan
10 besar dalam nilai UN.
Mendapatkan medali
emas dalam berbagai
IJSO untuk setiap mapel
yang dilombakan.
Menduduki peringkat 1
nasional dalam lomba
LT V (pramuka) di tahun
yang akan datang.
Menempati juara I
dalam setiap kejuaaran
di tingkat provinsi dan
nasional baik dalam
bidang akademis maupun
non akademis.
Menggunakan kurikulum
2013 untuk semua kelas
(jenjang).

2 posisi

1 tingkat

Tingkat
provinsi
dan
nasional
Kurikulum
2013

Silabus, RPP serta Bahan


Ajar berdasar kurikulum
2013.

Guru tidak lagi menggunakan


bilingual dalam proses
pembelajarannya, khususnya
mapel UN.

Bahan ajar berbahasa Inggris


tidak digunakan kembali
dalam proses pembelajaran.

Sekolah masih ber ISO


9001:2008.

Belum semua guru


memanfaatkan ICT dalam
proses pembelajarannya.

Silabus, RPP,
Bahan Ajar
Kurikulum
2013
Guru tetap menggunakan Penguasaan
bahasa Indonesia namun
Bahasa
tidak ditabukan untuk
Inggris
menguasai bahasa asing
(Inggris).
Bahan ajar berbahasa
Bahan Ajar
Inggris dapat digunakan
berbahasa
untuk menambah
Inggris dan
khasanah serta referensi
penguasaan
yang lebih mengglobal.
bahasa
Inggris oleh
guru
Sekolah tetap
Tetap
mempertahankan ISO
mem9001:2008.
pertahankan
kinerja
berbasis
budaya
mutu
Semua guru
50 %
memanfaatkan ICT dalam
proses pembelajarannya.

RKJM DAN RKAS/M

111

KONDISI PENDIDIKAN
SAAT INI

KONDISI PENDIDIKAN
MASA DATANG

Belum semua guru


memanfaatkan ICT
dalam proses penilaian
pembelajarannya.
Didukung sarana prasarana
yang cukup memadai.
Dukungan komite sekolah
sangat berkurang, khususnya
bantuan pendanaan dari
orang tua semua ditiadakan
setelah pasca RSBI.
Beberapa fasilitas RSBI tak
termanfaatkan dengan
optimal ketika dana
pendukung operasionalnya
tak terdanai oleh dana BOS.

Semua guru
memanfaatkan ICT
dalam proses penilaian
pembelajarannya.
Sarana prasarana lebih
dimutkahirkan.
Dukungan komite sekolah
sangat diharapkan,
khususnya bantuan
pendanaan dari orang
tua setelah pasca RSBI.
Fasilitas eks-RSBI
dapat dimanfaatkan
secara optimal dengan
dukungan dana dari
orang tua.

Belum semua guru


menerapkan PAKEM secara
optimal dalam proses
pembelajaran di kelas.

Semua guru menerapkan


PAKEM secara
optimal dalam proses
pembelajaran di kelas.

AKSES
DAN
PEMERATAAN
PENDIDIKAN

Tidak semua siswa


memperoleh layanan
pembelajaran TIK dengan
optimal ketika diberlakukan
dua kurikulum yang berbeda
pada tahun yang sama
(2013).
Belum semua ruang kelas
mempunyai standar fasilitas
yang sama.

Semua siswa
memperoleh layanan
pembelajaran yang sama
sesuai dengan kurikulum
2013.
Semua ruang kelas
mempunyai standar
fasilitas yang sama.

25 %

3.

EFISIENSI
PENDIDIKAN

Pengelolaan sekolah yang


efektif dan efisien belum
sepenuhnya memanfaatkan
IT.

Pemanfaatan IT dalam
mengelola sekolah yang
efektif dan efisien.

55%

4.

RELEVANSI
PENDIDIKAN

Memiliki relevansi terhadap


kebutuhan daerah dan
nasional.

Memiliki relevansi
terhadap kebutuhan
daerah dan nasiona

25%

5.

DAYA SAING
LULUSAN

Sekitar 89% lulusan tahun


2012/ 2013 dapat diterima
di sekolah favorit atau
unggulan, seperti SMAN
1 Purworejo, SMAN 7
Purworejo, SMK N 1
Purworejo dan SMA/K favorit
di kota lain.

Sekitar 96 % lulusan
tahun 2012/ 2013
dapat diterima di
sekolah favorit atau
unggulan, seperti SMAN
1 Purworejo, SMAN 7
Purworejo, SMK N 1
Purworejo dan SMA/K
favorit di kota lain.

7 %

6.

PENCITRAAN
PUBLIK

Transparasi pengelolaan
dan pertanggungjawaban
kegiatan pendidikan,
khususnya keuangan belum
berbasis internet (on line).

Transparasi pengelolaan 50%


dan pertanggungjawaban
kegiatan pendidikan,
khususnya keuangan
berbasis internet (on
line).
Komite sekolah
30%
mendukung pelaksanaan
MBS secara penuh.

NO

2.

112

TINJAUAN
UMUM
DARI
ASPEK/
BIDANG

BPU PKB TINGKAT I KS/M

BESARNYA
TANTANGAN
75 %

Sarana yang
mutakhir
45 %

Ada
dana untuk
meng
optimalkan
fasilitas eksRSBI
35 %

15 %

D.2. Bersifat Khusus : Berdasarkan analisis di atas, di bawah ini merupakan gambaran
berdasarkan IKKM (SNP) sebagai eks-RSBI untuk jangka waktu 4 tahun kedepan.
NO

ASPEK
PENDIDIKAN

KONDISI PENDIDIKAN
SAAT INI

1.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)

KONDISI PENDIDIKAN
MASA DATANG

BESARNYA
TANTANGAN

a. Bidang Akademik
IKKM

1. Rata-rata nilai UN
2. Ranking 3 Provinsi Jawa
Tengah
3. Memperoleh medali
perunggu dalam IJSO di
Teheran, Iran

1. Nilai Rata-rata UN 9,10


2. Ranking 1 Provinsi Jawa
Tengah
3. Meraih medali emas
pada IJSO yang akan
datang

0,21
2 tingkat

1. Peringkat 1 IJSO

2 tingkat

2. Memperoleh medali
emas pada Olimpiade
Fisika tingkat
Internasional
3. Peringkat 1 Nasional

3 tingkat

4. Peringkat 1 Provinsi

3 tingkat

5. Peringkat 1 Provinsi
6. Peringkat 1 nasional

3 tingkat
3 tingkat

7. Peringkat 2 Nasional

3 tingkat

8. Peringkat 1 nasional

3 tingkat

9. Peringkat 1 Provinsi

3 tingkat

10. Peringkat 3 Provinsi

3 tingkat

11. Peringkat 1 provinsi

3 tingkat

12. Peringkat 1 Provinsi

3 tingkat

13. Peringkat 1 Provinsi


14. Peringkat 1 Provinsi

3 tingkat
3 tingkat

15. Peringkat 1 Provinsi

4 tingkat

16. Peringkat 1 Provinsi

4 tingkat

2 tingkat

b. Bidang Non Akademik


1. Olimpiade Biologi peringkat
3 tingkat Internasional (IJSO)
2. Olimpiade Fisika Peringkat 2
Nasional
3. Olimpiade Matematika
peringkat 1 Kabupaten
4. Lomba rumpun bahasa
peringkat 1 Kabupaten
5. LCT mapel tingkat Kabupaten
6. Lomba cerpen tingkat 1
Provinsi
7. Lomba Mading tingkat 2
Provinsi
8. Lomba cipta dan baca puisi
peringkat 1 Provinsi
9. Lomba artikel NARKOBA
peringkat 4 Provinsi
10. Lomba artikel dan minat
baca peringkat 6 Provinsi
11. Lomba geguritan peringkat 1
Kabupaten
12. Lomb tari peringkat 1
Kabupaten
13. Renang tingkat 1 Kabupaten
14. Bulutangkis peringkat 1
Kabupaten
15. Tenis lapangan peringkat 2
Kabupaten
16. Tenis meja peringkat 2
Kabupaten
2.

6 tingkat

STANDAR ISI
IKKM:
1. Tersusun KTSP semua mapel
untk kelas VII,VIII dan IX.
SI-SNP
semua mapel
2. Tersusun silabus dan RPP
kurikulum 2013 baru kelas
VII.

1. Tersusun KTSP semua


1. KTSP
mapel untuk kelas VII,
Kurikulum
VIII (kurikulum 2013)
2013 (kelas
dan IX.
VII dan VIII)
2. Tersusun silabus dan RPP 2. Silabus dan
kurikulum 2013 untuk
RPP kelas
semua jenjang.
VIII dan IX
kurikulum
2013

RKJM DAN RKAS/M

113

NO

ASPEK
PENDIDIKAN

KONDISI PENDIDIKAN
SAAT INI

3.

STANDAR PROSES

KONDISI PENDIDIKAN
MASA DATANG

BESARNYA
TANTANGAN

IKKM:
a. Persiapan Pembelajaran
1. Kepemilikan silabus dan RPP 1. Kepemilikan silabus dan
oleh guru 100%.
RPP oleh guru 100%.
2. Kepemilikan sumber belajar/ 2. Kepemilikan sumber
bahan ajar untuk semua
belajar/ bahaan ajar
mata pelajaran 100%.
untuk semua mata
pelajaran
3. Pengembangan perangkat
3. Pengembangan
untuk pemahaman guru
perangkat untuk
terhadap karakteristik siswa
pemahaman guru
75%
terhadap karakteristik
siswa 100%

0%

25%

b. Persyaratan Pembelajaran
1. Jumlah siswa per rombel
24 dan 27 anak (kelas VII,
kurikulum 2013)
2. Beban mengajar guru: 24
jam/minggu
3. Rasio antara jumlah siswa
dan buku teks 1: 1
4. Moving class: 45%

1. Jumlah ideal siswa


perombel 32 anak

5 anak

2. Beban mengajar guru:


24 jam/minggu
3. Rasio antara jumlah
siswa dan buku teks 1: 1
4. Moving class: 100%

0%
0%
55%

c. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Cakupan pendahuluan dalam 1. Cakupan pendahuluan
pembelajaran oleh guru di
dalam pembelajaran
kelas: 85%
oleh guru di kelas: 100%
2. Cakupan penerapan
2. Cakupan penerapan
prinsip pembelajaran yang
prinsip pembelajaran
eksploratif, elaborative dan
yang eksploratif,
konfirmatif: 80%
elaborative dan
konfirmatif: 100%
3. Penerapan CTL, joyful
3. Penerapan CTL, jouful
learning, reflective learning:
Learning, reflective
90%
learning: 100%
4. Penerapan ICT sebagai
4. Penerapan ICT sebagai
media pembelajaran: 75%.
media pembelajaran:
100%.
5. Penerapan pembelajaran
5. Penerapan pembelajaran
tuntas: 75%
tuntas: 100%
6. Penerapan saintifik learning 6. Penerapan scientific
dalam pembelajaran: 25%
learning dalam
pembelajaran: 100%
7. Penerapan pembelajaran di 7. Penerapan pembelajaran
luar kelas/ sekolah: 40%
di luar kelas/ sekolah:
100%
8. Cakupan pelaksanaan
8. Cakupan pelaksanaan
penutup dalam
penutup dalam
pembelajaran: 80%
pembelajaran 100%

114

BPU PKB TINGKAT I KS/M

15%
20%

10%
25%
25%
75%
60%
20%

NO

ASPEK
PENDIDIKAN

KONDISI PENDIDIKAN
SAAT INI

KONDISI PENDIDIKAN
MASA DATANG

BESARNYA
TANTANGAN

d. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran


1. Pengembangan instrument
penilaian hasil belajar: 85%
2. Variasi model penilaian: 3
model
3. Pengolahan / analisis hasil
penilaian: 1 janis yaitu
manual.
4. Pemanfaatan/ tindak lanjut
analisis hasil penilaian: 50%
5. Penerapan penilaian
otentik:25%

1. Pengembangan
instrument penilaian
hasil belajar: 100%
2. Variasi model penilaian:
5 model
3. Pengolahan /analisis
hasil penilaian: 2 manual
dan berbasis TIK
4. Pemanfaatan/ tindak
lanjut analisis hasil
penilaian: 100%
5. Penilaian otentik: 100%

15%

1. Kegiatan supervise kelas:


100%
2. Kegiatan monitoring
pembelajaran lewat
CCTV:100%
3. Cakupan kegiatan
evaluasi pembelajaran:
100%
4. Dokumen pelaporan
hasil evaluasi
pembelajaran: 100%
5. Cakupan tindak
lanjut hasil evaluasi
pembelajaran:100%

35%

2 model
1 berbasis TIK
50%
75%

e. Pengawasan Proses Pembelajaran


1. Kegiatan supervise kelas:
65%
2. Kegiatan monitoring
pembelajaran lewat CCTV:
50%
3. Cakupan kegiatan evaluasi
pembelajaran: 60%
4. Dokumen pelaporan hasil
evaluasi pembelajaran: 60%
5. Cakupan tindak lanjut hasil
evaluasi pembelajaran: 75%
4.

50%
40%
40%
25%

STANDAR TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN


a. Kepala Sekolah
1. Pelatihan kepemimpinan /
Cakep baru 2kali.
2. Mengikuti pelatihan
manajerial sekolah (MBS): 1
kali
3. Mengikuti pelatihan
supervise, monitoring,
evaluasi sekolah dan
administrasi persekolahan 2
kali
4. Mengikuti pelatihan
Kurikulum 2013: 2 kali
5. Mengikuti pelatihan TIK
untuk Kepala Sekolah: 2 kali

1. Pelatihan kepemimpinan 1 kali


/Cakep minimal 3 kali.
2. Pelatihan MBS minimal 3 2 kali
kali
3. Mengikuti pelatihan
supervise, monitoring,
evaluasi sekolah
dan administrasi
persekolahan 3 kali
4. Mengikuti pelatihan
kurikulum 2013: 5 kali
(minimal)
5. Mengikuti pelatihan TIK
minimal 5 kali

1 kali

3 kali
3 kali

RKJM DAN RKAS/M

115

NO

ASPEK
PENDIDIKAN

KONDISI PENDIDIKAN
SAAT INI

KONDISI PENDIDIKAN
MASA DATANG

BESARNYA
TANTANGAN

c. Tenaga TU, Laboran, Pustakawan, dll. (bersifat rata-rata)


1. Jumlah tenaga TU: 14 orang
2. Mengikuti pelatihan dalam
bidangnya: 55%
3. Jumlah laboran IPA: 1 orang
PTT
4. Pelatihan pustakawan: 2
orang
5.

1. Jumlah tenaga TU: 15


orang
2. Mengikuti pelatihan
dalam bidangnya: 100%
3. Jumlah laboran IPA 3
orang PNS
4. Pelatihan pustakawan:
3orang

1 orang

1. Ruang wakil kepala


sekolah ada
2. Ruang guru standar
3. Gudang ada
4. Ruang komite ada

1 ruang
wakasek
0
1 gudang
1 ruang komite

Lab bahasa digital/


komputerisasi

1 lab bahasa
digital

Tempat atau ruang olahraga


yang representatif

1 ruang
olahraga

45%
3 orang PNS
1 orang

STANDAR SARANA PRASARANA


a. Sarana dan Prasarana minimal
1. Ruang wakil kepala sekolah
tidak ada
2. Ruang guru standar
3. Gudang tidak ada
4. Ruang komite tidak ada
b. Sarana dan Prasarana lainnya
Lab bahasa masih manual
(belum digital)
c. Fasilitas Pembelajaran dan Penilaian
Tempat atau ruang olahraga
belum representatif

6.

STANDAR PENGELOLAAN
a. Perangkat dokumen, pedoman pelaksanaan rencana kerja/ kegiatan
1. Dokumen RPS (RKAS-1
1. Dokumen RPS (RKAS-1 dan
dan RKAS-2): 100%
RKAS-2) baru 85%
2. Dokume tata tertib sekolah: 2. Dokumen tata tertib
75%
sekolah: 100%
3. Dokumen administrasi untuk 3. Dokumen administrasi
akreditasi: 80%
akreditasi: 100%

15 %
25%
20%

b. Kemitraan dan peran serta masyarakat


1. Kerjasama internasional:2
buah
2. Program kerja Komite: 50%
3. Penghargaan pada siswa,
guru,karyawan berprestasi:
50%
7.

3 MoU
50%
50%

STANDAR KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN


a.
Sumber
Dana

116

1. Terdapat minimal 5
kerjasama internasional
dengan MoU
2. Program kerja Komite:
100%
3. Penghargaan pada
siswa, guru,karyawan
berprestasi: 100%

1. Dokumen RPS (RKAS-1 dan


1. Dokumen RPS (RKAS-1
RKAS-2) baru 85%
dan RKAS-2): 100%
2. Dokume tata tertib sekolah: 2. Dokumen tata tertib
75%
sekolah: 100%
3. Dokumen administrasi untuk 3. Dokumen administrasi
akreditasi: 80%
akreditasi: 100%

BPU PKB TINGKAT I KS/M

15 %
25%
20%

NO

8.

ASPEK
PENDIDIKAN

KONDISI PENDIDIKAN
SAAT INI

KONDISI PENDIDIKAN
MASA DATANG

BESARNYA
TANTANGAN

b.
Penggunaan
Dana

Pelaporan penggunaan dana:


80%

Pelaporan penggunaan
dana: 100%

20%

c.
Dokumen
pendukung

Dokumen pendukung
pelaporan: 80%

Dokumen pendukung
pelaporan: 100%

20%

d.
Pertisipasi
Dana

Kontribusi biaya per siswa per


tahun secara sukarela

Kontribusi biaya per siswa


per tahun secara sukarela

e.
Unit Usaha
Sekolah

Terdapat 1 unit usaha sekolah


yang menghasilkan keuntungan
ekonomis

Terdapat 5 unit usaha


sekolah yang menghasilkan
keuntungan ekonomis

4 usaha

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN


a.
Ulangan
Harian

Frekuensi ulangan harian oleh


guru: 60%

Frekuensi ulangan harian


oleh guru:100%

40%

b.
Ulangan
Tengah
Semester

Ulangan Tengah Semester yang


dilakukan sekolah: 50% soal
belum dianalisis guru

Ulangan Tengah Semester


yang dilakukan sekolah:
100% soal belum dianalisis
guru

50%

c.
Ulangan
Akhir
Semester

Ulangan Akhir Semester yang


dilakukan sekolah 50% soal
belum dianalisis oleh guru.

Ulangan Akhir Semester


yang dilakukan sekolah
100% soal belum dianalisis
oleh guru.

50%

d.
Ulangan
Kenaikan
Kelas

Ulangan Kenaikan Kelas yang


dilakukan oleh sekolah 50% soal
belum dianalisis oleh guru.

Ulangan Kenaikan Kelas


yang dilakukan oleh sekolah
100% soal belum dianalisis
oleh guru.

50%

e.
Teknik
Penilaian

Teknik-teknik penilaian
yang dipgunakan guru dlam
pembelajaran: 65%

Teknik-teknik penilaian
yang dipgunakan guru dlam
pembelajaran: 100%

35%

f.
Instrumen
Penilaian

Variasi instrument yang


dikembangkan untuk penilaian
baru 70%

Variasi instrument yang


dikembangkan untuk
penilaian 100%

30%

g.
Penilaian
Otentik
Sesuai
Kurikulum
2013

Penilaian otentik seperti yang


diharuskan dalam kurikulum
2013: 25%

Penilaian otentik seperti


yang diharuskan dalam
kurikulum 2013: 100%

75%

RKJM DAN RKAS/M

117

NO

ASPEK
PENDIDIKAN

KONDISI PENDIDIKAN
SAAT INI

KONDISI PENDIDIKAN
MASA DATANG

9.

PENGEMBANGAN BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH

BESARNYA
TANTANGAN

a.
Budaya
bersih

Pengembangan budaya bersih:


85%

Pengembanga budaya
bersih: 100%

15%

b.
Lingkungan
sekolah

Penciptaan lingkungan sehat,


asri, indah, rindang,sejuk, dll.
(tamanisasi): 65%

Penciptaan lingkungan
sehat, asri, indah,
rindang,sejuk, dll.
(tamanisasi): 100%

35%

c.
Sistem
sanitasi/
drainase

Pememuhan sistem sanitasi/


drainase: 30%

Pememuhan sistem sanitasi/ 70%


drainase: 100%

d.
Tata Krama
warga
sekolah

Penciptaan buday tata karma in


action: 75%

Penciptaan buday tata


karma in action: 100%

25%

e.
Budaya
bersih

Pengembangan budaya bersih:


85%

Pengembanga budaya
bersih: 100%

15%

f.
Kerja sama
budaya

Peningkatan kerjasama dengan


lembaga internasional relevan 2
lembaga

Peningkatan kerjasama
dengan lembaga lain
relevan: 5 lembaga

3 lembaga

g.
Lombalomba

Pengembangan lomba-lomba
kebersihan, kesehatan, dll. 2
lomba

Pengembangan lombalomba kebersihan,


kesehatan, dll. 5 lomba

3 jenis lomba

Tersusunnya SK/KI, KD, SIlabus


dan RPP muatan lokal: Bahasa
Jawa, Ketrampilan, Membatik

Tersusunnya SK/KI, KD,


SIlabus dan RPP muatan
lokal: Bahasa Jawa,
Ketrampilan, Membatik

0%

Pengembangan lomba seni


karawitan dan tari ndolalak 70%

Pengembangan lomba seni


karawitan dan tari ndolalak
100%

30%

10. PEMBELAJARAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL

118

BPU PKB TINGKAT I KS/M

E. Rencana Strategis
E1. Visi Sekolah
Berbudi Pekerti, Sarat Prestasi dan Berdaya Saing Global.
INDIKATOR
a. Terwujudnya nilai budi pekerti luhur, keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
b. Terwujudnya pencapaian peningkatan Stadar Kompetensi Lulusan yang berkualitas.
c. Terwujudnya peningkatan pengembangan Standar Isi kurikulum yang sesuai dengan
tuntutan dan tantangan masa depan.
d. Terwujudnya peningkatan prestasi non-akademik baik ditingkat regional, nasional
maupun di tingkat internasional.
e. Terwujudnya proses pembelajaran yang diselenggarakan secara aktif, kreatif, efektif
dan menyenangkan (PAKEM).
f. Terwujudnya pencapaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai
dengan tuntutan dan perkembangan pendidikan nasional.
g. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang relevan, mutakhir dan
berwawasan ke masa depan.
h. Terwujudnya pengembangan standar pengelolaan pendidikan yang mengacu
manajemen berbasis sekolah (MBS).
i. Terwujudnya pengembangan standar penilaian pendidikan yang sesuai dengan
tuntutan perkembangan kurikulum.
j. Terwujudnya pengembangan budaya dan lingkungan sekolah yang kondusif bersih,
indah, rindang dan nyaman.
E2. Misi Sekolah
Misi SMP Negeri 2 Purworejo dijabarkan seperti berikut:
1. Mewujudkan nilai budi pekerti, keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa:
a. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif untuk
mengoptimalkan potensi akademik dan non akademik yang dimiliki siswa.
b. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya agar dapat
berkomunikasi dengan baik.
2. Mewujudkan pencapaian peningkatan standar kompetensi lulusan yang berkualitas:
a. Melaksanakan bedah SKL antar mata pelajaran melalui MGMPS.
b. Memperdalam dan memperluas cakupan materi pelajaran.
c. Menyelenggarakan tambahan jam pelajaran serta pengayaan.
3. Mewujudkan peningkatan pengembangan Standar Isi kurikulum yang sesuai dengan
tuntutan dan tantangan masa depan.
a. Mewujudkan pengembangan Standar Isi kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang sesuai dengan tuntutan perkembangan kurikulum 2013 melalui workshop
dan MGMP antar sekolah sasaran Kurikulum 2013.

RKJM DAN RKAS/M

119

4.

5.

6.

7.

8.

120

b. Mewujudkan pengkajian Standar Isi Kurikulum 2013 melalui MGMP/MGMPS.


c. Mewujudkan pengembangan kalender pendidikan.
d. Mewujudkan pengkajian silabus kurikulum 2013.
e. Memetakan kompetensi dasar dan indikator-indikator kompetensi yang sesuaai
dengan Kompetensi Inti pada setiap mata pelajaran.
f. Menyusun RPP yang sesuaai dengan tutuntan kurikulum yang berlaku.
g. Mendokumentasikan perangkat pembelajaran.
Mewujudkan peningkatan prestasi non-akademik baik ditingkat regional, nasional
maupun di tingkat internasional
a. Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler yang sistematis dan efektif.
b. Menyelenggarakan dan menggiatkan kegiatan ekstrakurikuler yang efektif dan
efisien serta berkualitas.
c. Mengikutsertakan nara sumber atau pelatih dari luar yang berkualitas dalam
bidangnya.
d. Mengikutsertakan peserta didik dalam berbagai perlombaan yang berkualitas.
Mewujudkan proses pembelajaran yang diselenggarakan secara aktif, kreatif, efektif
dan menyenangkan (PAKEM).
a. Menyelenggarakan workshop dan pelatihan PAKEM bagi guru.
b. Menghidupkan MGMPS.
c. Mengembangkan RPP yang menggunakan PAKEM dan pendekatan Scientific.
d. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung PAKEM.
Mewujudkan pencapaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai
dengan tuntutan dan perkembangan pendidikan nasional.
a. Mengikutsertakan tenaga pendidik dalam workshop dan pelatihan kurikulum
2013.
b. Mengikutsertakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada setiap
workshop atau pelatihan terkait dengan ICT, manajemen sekolah, dsb.
c. Menyediakan jaringan internet (hotspot) gratis bagi warga sekolah demi
mengakses informasi pembelajaran demi peningkatan pendidikan di sekolah.
d. Mengijinkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan
pendidikan di jenjang S1 dan S2.
Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang relevan, mutakhir dan
berwawasan ke masa depan.
a. Menyediakan laboratorium komputer yang mutakhir.
b. Menyediakan laboratorium multimedia yang representatif.
c. Menyediakan layanan internet gratis bagi warga sekolah.
d. Menyediakan perpustakaan digital.
e. Melengkapi buku-buku refernsi yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.
f. Melengkapi sarana dan media pembelajaran yang dibutuhkan guru.
Mewujudkan pengembangan standar pengelolaan pendidikan yang mengacu
manajemen berbasis sekolah (MBS).
a. Mengikutsertakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelatihan
MBS.

BPU PKB TINGKAT I KS/M

b. Melaksanakan pengelolaan pendidikan yang transparan dan bertanggungjawab.


c. Melaksanakan evaluasi dan refleksi terhadap program kerja dan kinerja sekolah.
d. Mengimplementasikan MBS pada pengelolaan pendidikan.
9. Mewujudkan pengembangan standar penilaian pendidikan yang sesuai dengan
tuntutan perkembangan kurikulum.
a. Mengadakan pelatihan penilaian hasil pembelajaran berbasis IT.
b. Melaksanakan penilaian berbasis IT.
c. Mengembangkan penilaian berdasarkan kurikulum 2013.
d. Mengembangkan perangkat penilaian kurikulum 2013.
e. Melaksanakan Ulangan Harian yang Ulangan Tengah Semester yang terprogram.
f. Melaksanakan Ulangan Akhir Semester dan Ulangan Kenaikan Kelas yang efektif
dan efisien.
g. Melaksanakan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah secara sistematis.
h. Mewujudkan dokumen penilaian yang tertib dan lengkap.
i. Pendokumentasian hasil penilaian pendidikan secara online.
10. Mewujudkan pengembangan budaya dan lingkungan sekolah yang kondusif bersih,
indah, rindang dan nyaman.
a. Mewujudkan kebiasaan hidup bersih.
b. Menciptakan lingkungan yang berbudaya, asri, lestari dan indah.
c. Mewujudkan sistem sanitasi/drainase yang sehat.
d. Mewujudkan budaya memberi tauladan yang baik dari pada sekedar menasehati.
e. Melaksanakan pengibaran bendera merah putih setiap pagi oleh siswa secara
bergiliran.
f. Membiasakan siswa untuk berbaris sebelum masuk kelas untuk memulai
pelajaran.
g. Membiasakan budaya bersalaman antara guru dan anak sebelum memasuki
halaman sekolah.
h. Membiasakan membuang sampah di tempat samapah yang telah tersedia.
i. Meningkatkan kerja sama dengan lembaga lain dalam pengembangan budaya.
j. Mengembangkan lomba-lomba kebersihan, kesehatan dan kerindangan.
k. Mewujudkan hubungan yang harmonis antar warga sekolah dan menumbuhkan
sikap individu yang berkarakter serta mampu menempatkan kesetaraan gender.
E3. Tujuan Sekolah
Mengingat visi merupakan tujuan jangka panjang, maka tujuan yang akan dicapai selama
4 tahun mendatang pada akhir tahun pelajaran 2016/2017 adalah:
1. Sekolah telah menyusun standar kompetensi lulusan yang berwawasan global sesuai
dengan kurikulum yang ada.
2. Sekolah telah mencapai standar kompetensi lulusan 9,50 untuk semua mata
pelajaran.
3. Sekolah telah menghasilkan lulusan yang terampil dalam IT dan bahasa Inggris.
4. Sekolah telah mengembangkan tim olimpiade Matematika, Fisika dan Biologi untuk
menjuarai lomba tingkat nasional dan internasional.

RKJM DAN RKAS/M

121

5. Sekolah telah mengembangkan cabang olah raga renang untuk menjuarai kejuaraan
internasional.
6. Sekolah telah mengembangkan cabang seni lukis dan menyanyi untuk menjuarai
kejuaraan internasional.
7. Sekolah telah mewujudkan kurikulum yang berwawasan global.
8. Sekolah telah mewujudkan kompetensi dasar dan indikator sebagai rincian dari
Kompetensi Inti.
9. Sekolah telah mampu mencapai standar proses pembelajaran yang berkualitas
internasional.
10. Sekolah telah mampu mengembangkan bahan dan sumber pembelajaran untuk
memberikan layanan bertaraf internasional.
11. Sekolah telah memiliki tenaga kependidikan 100% sudah berkualifikasi S1 dengan
nilai TOEFL 450, 32 % sudah S2 serta memiliki kompetensi pedagogic, social,
professional dan kepribadian yang mumpuni.
12. Sekolah telah memiliki tenaga non kependidikan yang mampu berbahasa Inggris
dengan nilai TOEFL 400 dan mampu mengelola administrasi berbasis ICT.
13. Sekolah telah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap untuk memberikan
layanan bertaraf internasional.
14. Sekolah telah mengembangkan sistem perawatan sekolah yang sistematis dan
efektif.
15. Sekolah telah melaksanakan pengembangan manajemen, pengelolaan SDM,
pembelajaran, srana dan prasarana, kurikulum, penilaian, kesiswaan dan administrasi
secara komputerisasi.
16. Sekolah telah menerapkan MBS secara penuh.
17. Sekolah telah menggalang kerjasama internasional dengan beberapa sekolah di
dalam maupun di luar negeri.
18. Sekolah telah memiliki sumber dana yang cukup melalui pemberdayaan potensi
sekolah untuk membiayai pengelolaan sekolah yang berwawasan global.
19. Sekolah telah mampu mengembangkan model penilaian yang disesuaikan dengan
kurikulum terbaru.
20. Sekolah telah memiliki lingkungan sekolah yang kondusif untuk mendukung proses
belajar mengajar yang baik.
E4. Program Strategis
1. Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan yang berkualitas nasional (bila perlu yang
bertaraf internasional).
2. Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disesuaikan dengan
karakter sekolah dan juga mengacu pada kurikulum 2013.
3. Pengembangan proses belajar mengajar yang berkualitas dan berkarater.
4. Pemenuhan tenaga pendidik dan kependidikan yang professional dan berjiwa
nasionalis.
5. Pengembangan saran dan prasarana serta media pembelajaran yang berkualitas
mendukung terwujudnya pendidikan bermutu.

122

BPU PKB TINGKAT I KS/M

6.
7.
8.
9.

Pengembangan manajemen sekolah yang transparan, akuntabilitas dan berkualitas.


Pengembangan pembiayaan untuk memenuhi standar nasional yang lebih bermutu.
Pengembangan sistem penilaian pendidikan yang efektif dan berbasis ICT.
Pengembangan lingkungan dan budaya sekolah yang kondusif untuk mendukung
proses pembelajaran yang nyaaman dan bermulaitas.
10. Pengembangan pendidikan Berbasis keunggulan lokal.
E5. Strategi Pelaksanaan / Pencapaian
1. Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan yang berkualitas nasional (bila perlu
bertaraf internasional)

Program 1 : Peningkatan rata-rata NUN dari 8,99 menjadi 9,20.
Kegiatan:
Melaksanakan pemantapan UN/ remedial/ pengayaan mapel UN pada kelas VIII dan
IX.
a. Melaksanakan Bedah SKL Ujian Nasional.
b. Melaksanakan Try-Out Ujian Nasional.
c. Mengikui test pemantapan (TUC UN) yang diadakan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten.
d. Melaksanakan Try-Out Sekolah.
e. Melaksanakan program pengayaan mata pelajaran pada jam ke-nol dan jam ke-9
(sore hari).
f. Melaksanakan pengayaan khusus (lower)
g. Melaksankan Ujian Nasional.
h. Melaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Praktik.

Program 2 : Pengembangan tim lomba-lomba akademik dan non akademik tingkat
kabupaten, provinsi, nasional dan internasional.
Kegiatan :
a. Pembinaan tim Olimpiade Sains Nasional secara rutin oleh tim Pembina Olimpiade
MIPA sekolah.
b. Pelatihan tim Olimpiade MIPA oleh pembina dari perguruan tinggi.
c. Mengikuti kegiatan-kegiatan lomba Olimpiade MIPA di tingkat kabupetn, provinsi
dan nasional.
d. Mengikuti lomba siswa berprestasi tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.
e. Mengikuti lomba LCC mata pelajaran.

Program 3: Pemenuhan Prestasi Lomba Non-Akademis tingkat kabupaten, provinsi,


nasional dan internasional.
Kegiatan :
a. Melaksanakan seleksi tim lomba tingkat sekolah.
b. Melaksanakan pembinaan lomba-lomba non akademik tingkat kabupeten.
Provinsi, nasional dan internasional.

RKJM DAN RKAS/M

123

c. Melaksanakan lomba berjenjang dari tingkat kabupten, provinsi, nasional dan


internasional.
2. Pengembangan KTSP berdasarkan kurikulum 2013.

Program 1: Mengadakan workshop pengembangan Standar Isi dan SKL semua mata
pelajaran.
Kegiatan :
a. Memantapkan kinerja tim pemnegmbang kurikulum.
b. Mengadakan workshop pengembangan Standar Isi, SKL, SIlabus dan RPP berdasar
kurikulum 2013.
3. Mewujudkan proses belajar mengajar yang berkualitas dan berbasis ICT.

Program 1 : Pengembangan pembelajaran berbasis ICT.
Kegiatan :
a. Kegiatan in house training oleh dosen/ pakar ICT untuk pembelajaran.
b. Pembelajaran di kelas memmanfaatkan ICT
c. Mengadakan pelatihan ICT bagi guru-guru MIPA dan Bahasa.
Program 2 : Pengembangan Pembelajaran CTL, life skill.
Kegiatan:
a. Mengikutsertakan guru pada workshop, diklat, seminar pembelajaran CTL. Life
Skill.
b. Mengadakan workshop peningkatan MGMP sekolah.

Program 3 : Pengembangan penelitian tindakan kelas (action research)


Kegiatan :
a. Mengikutsertakan guru dalam diklat Penelitian Tindakan Kelas (action research).
b. Memberikan insentif kepada guru yang melaksanakan penelitian tindakan kelas.

Program 4: Pemenuhan kegiatan layanan Computer Program bagi kelas VII.


Kegiatan:
a. Melaksanakan layanan computer wajib bagi kelas VII.
4. Pengembangan kompetensi dan kualifikasi Pendidik serta Tenaga Kependidikan.

Program 1: Pemenuhan Kualifikasi Guru
Kegiatan :
a. Memberi kesempatan kepada guru untuk melanjutkan studi ke jenjang Si dan S2.

124

Program 2 : Pemenuhan kompetensi ICT bagi guru sebagai penunjang PBM.


Kegiatan :
a. Penggandaan materi ICT penunjang PBM dan pengelolaan administrasi sekolah

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Program 3: Peningkatan Pemberdayaan Guru


Kegiatan :
a. Mengikuti pertemuan MGMP tingkat kabupaten dan provinsi.
b. Membuat laporan hasil pertemuan MGMP

5. Pemenuhan Sarana Prasarana dan Media Pembelajaran yang berkualitas untuk


mendukung hasil pendidikan yang berkualitas nasional (bila perlu bertaraf
internasional)

Program 1: Pemenuhan buku-buku referensi yang berkualitas untuk semua mata


pelajaran.
Kegiatan:
a. Penambahan buku referensi buku-buku guru dan siswa yang berkualitas.
b. Pengadaan buku-buku teks pendukung KBM.

Program 2: Pemenuhan fasilitas ruang kelas dengan media dan fasilitas KBM yang
standar.
Kegiatan:
a. Pengadaan dan renovasi papan pajang di dinding ruang belajar bagian belakang.
b. Pengadaan loker bagi siswa pada sietiap kelas.
c. Memaksimalkan penggunaan LCD dan internet di kelas untuk mendukung PBM.
d. Pengadaan almari buku atau tempat mengumpulkan portofolio siswa.
e. Pangadaan papan tulis putih dan hitam yang berkualitas.

Program 3 : Peningkatan perawatan fasilitas sekolah yang lebih terstruktur.
Kegiatan:
a. Pendataan kerusakan fasilitas sekolah.
b. Perbaikan fasilitas sekolah.
c. Perawatan secara rutin terhadap fasilitas sekolah.
d. Pembuatan / pembangunan pagar sekolah.
Program 4: Pembangunan Green House
Kegiatan:
a. Melaksanakan pembangunan tempat Green House.
6. Pengembangan Manajemen Sekolah Standar Nasional yang berkualitas

Program 1 : Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sekolah (SIMS)
Kegiatan:
a. Sosialisasi SIMS
b. Pelatihan SIM
c. Pengadaan alat SIMS.

RKJM DAN RKAS/M

125

Program 2: Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)


Kegiatan:
a. Mengadakan sosialisasi PPDB ke SD favorit serta melalui web site.
b. Membuat leaflet.
c. Mengadakan seleksi PPDB.
Program 3: Peningkatan peran serta masyarakat dan kemitraan (sister school).
Kegiatan:
a. Menjalin kemitraan dengan sekolah-sekolah di dalam negeri.
b. Menjalin kemitraan dengan sekolah-sekolah di luar negeri dengan prinsip winwin sharing.
Program 4: Pengembangan Sertifikasi ISO 9001:2008
Kegiatan:
a. Tahap renewal ISO 9001:2008.
b. Tahap monitoring pelaksanaan sertifikasi ISO 9001:2008
c. Tahap evaluasi sertifikasi ISO 9001:2008
7. Peningkatan kontribusi biaya persiswa per tahun secara sukarela dan sumber
pendanaan lainnya.

Program 1: Pemenuhan penggalangan dana pendamping.
Kegiatan :
a. Pendataan alumni
b. Pengiriman surat undangan kepad alumni
c. Pertemuan alumni

Program 2: Pertemuan dengan orang tua siswa (wali murid)/ paguyuban wali murid
untuk sosialisasi program.
Kegiatan:
a. Pengiriman surat undangan.
b. Pertemuan dnegan orang tua siswa.
8. Pengembangan model penilaian otentik (berdasarkan kurikulum 2013).
Program 1 : Pengembangan penilaian otentik
Kegiatan:
a. Persiapan workshop.
b. Pelaksanaan workshop
c. Pelaporan kegiatan dan penggunaan dana.

126

Program 2 : Melaksanakan ulangan tengah semester, ualangan akhir semester dan


laporan hasil belajar/ kenaikan kelas.

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Kegiatan:
a. Penyusunan kisi-kisi soal.
b. Penggandaan soal.
c. Melaksanakan tes (4 kali)
d. Melaksankan tes dari kabupaten (2 kali)
e. Pengadaan buku laporan hasil belajar siswa kelas VII.
f. Penulisan laporan hasil belajar.
9. Pengembangan budaya dan lingkungan kondusif untuk mendukung terwujudnya
sekolah berstandar nasional yang berkualitas.

Program 1 : Pemenuhan alat dan bahan kebersihan.
Kegiatan:
a. Pendataan alat-alat kebersihan sekolah.
b. Pengadaan alat dan bahan peralatan kebersihan.
Program 2: Penanaman Pendidikan Karakter
Kegiatan:
a. Penanaman disiplin.
b. Penyusunan buku tata tertib.
c. Pelatihan kepemimpinan/ kesemaktaan.
d. Pengibaran Bendera setiap pagi.
e. Pendataan hari besar keagamaan.
f. Membuatkan karu ucapan hari raya.
g. Melaksanakan perayaan hari hari besar keagamaan bersama-sama.
10. Pengemban berbasis keunggulan lokal.
Program 1: Penyusunan SK/KI, KD, Silabus dan RPP muatan lokal.
Kegiatan:
a. Pemenuhan pemetaan SK/KI, KD dan indikator mata pelajaran Bahasa Jawa,
membatik.
b. Pemenuhan pemetaan silabus dan RPP mata pelajaran Bahasa Jawa dan
Membatik.
c. Pemenuhan pemetaan bahan ajar (telaah), modul, buku mata pelajaran Bahasa
Jawa yeng berbasis keunggulan lokal.
Program 2: Pengembangan lomba Seni Budaya dan keterampilan membatik.
Kegiatan:
a. Pembinaan pelatih karawitan, tari,music dan membatik.
b. Mengadakan pelatihan Seni Kaarawitan, tari, music, dan membatik.
c. Mengikuti kegiatan lomba Seni karawitan, tari, music, dan membatik.
d. Pengadaan alat-alat untuk seni karawitan, tari, music, dan membatik.

RKJM DAN RKAS/M

127

F. Hasil Yang Diharapkan


PEMENUHAN
NO
ASPEK
PENDIDIKAN
1.

TAHUN II
2014/ 2015

TAHUN III
2015/ 2016

TAHUN IV
2016/ 2017

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


a. Akademis

b. Non
Akademis

128

TAHUN I
2013/2014
Rata-rata nilai Ujian
Nasional 9,20.

Rerata nilai UN: 9,30

Rerata nilai UN: 9,35

Rerata nilai UN: 9,40

Sudah tersusun SKL


kurikulum 2013

Sudah tersusun SKL


kurikulum 2013

Sudah tersusun SKL


kurikulum 2013

Sudah tersusun SKL


kurikulum 2013

Olimpiade Biologi
peringkat 3
Internasional

Olimpiade Biologi
peringkat 2
Internasional

Olimpiade Biologi
peringkat 1
Internasional

Olimpiade Biologi
peringkat 1
Internasional

Olimpiade Fisika
peringkat 1 Nasional

Peringkat 1 Nasional

Peringkat 5
Internasional

Peringkat 3
Internasional

OSN (IPS) peringkat 3


Nasional

Peringkat 2 Nasional

Peringkat 1 Nasional

Peringkat 4
Internasional

Olimpiade Matematika Peringkat 3 Nasional


peringkat 1 Provinsi

Peringkat 2 Nasional

Peringkat 1 Nasional

Lomba bahasa Jawa


peringkat 3 Provinsi

Peringkat 2 Provinsi

Peringkat 2 Provinsi

Peringkat 1 Provinsi

Lomba siswa teladan


peringkat 2 Provinsi

Peringkat 1 Provinsi

Peringkat 3 Nasional

Peringkat 2 Nasional

Lomba pidato bahasa


Inggris peringkat 1
Kabupaten

Peringkat 3 Provinsi

Peringkat 2 Provinsi

Peringkat 1 Provinsi

Lomba Story Telling


peringkat 1 Kabupaten

Peringkat 3 Provinsi

Peringkat 2 Provinsi

Peringkat 1 Provinsi

Lomba rumpun bahasa Peringkat 3 Provinsi


peringkat 1 Kabupaten

Peringkat 2 Provinsi

Peringkat 1 Provinsi

LCT mapel peringkat 1


Kabupetn

Peringkat 3 Provinsi

Peringkat 2 Provinsi

Peringkat 1 Provinsi

Lomba cerpen
peringkat 1 Provinsi

Peringkat 3 Nasional

Peringkat 2 Nasional

Peringkat 1 Nasional

Lomba Mading
peringkat 2 Provinsi

Peringkat 1 Provinsi

Peringkat 2 Nasional

Peringkat 1 Nasional

Lomba Cipta dan


Baca Puisi peringkat 1
Probinsi

Peringkat 3 Nasional

Peringkat 2 Nasional

Peringkat 1 Nasional

Lomba artikel
NARKOBA peringkat 4
Provinsi

Peringkat 3 Provinsi

Peringkat 2 Provinsi

Peringkat 1 Provinsi

Lomba artikel dan


minat baca peringkat 6
Provinsi

Peringkat 3 Provinsi

Peringkat 2 Provinsi

Peringkat 1 Provinsi

Lomba Geguritan
peringkat 1 Kabupaten

Peringkat 3 Provinsi

Peringkat 2 Provinsi

Peringkat 1 Provinsi

BPU PKB TINGKAT I KS/M

PEMENUHAN
NO
ASPEK
PENDIDIKAN

TAHUN I
2013/2014

TAHUN II
2014/ 2015

TAHUN III
2015/ 2016

TAHUN IV
2016/ 2017

Lomba tari peringkat 1


Kabupeten

Peringkat 3 Provinsi

Peringkat 2 Provinsi

Peringkat 1 Provinsi

Lomba Cipta Lagu


peringkat 1 Provinsi

Peringkat 3 Nasional

Peringkat 2 Nasional

Peringkat 1 Nasional

Lomba motif Batik


peringkat 1 Provinsi

Peringkat 3 Nasional

Peringkat 2 Nasional

Peringkat 1 Nasional

Peringkat 2 Provinsi

Peringkat 1 Provinsi

Peringkat 3 Nasional

Peringkat 1 Nasional

LT 4 (putri) peringkat 2
Nasional

Peringkat 1 Nasional

Peringkat 4
Internasional

Peringkat 3
Internasional

Lomba kreasi tari


peringkat 1 Kabupeten

Peringkat 3 Provinsi

Peringkat 2 Provinsi

Peringkat 1 Provinsi

Tenis Lapangan
peringkat 2 Kabupaten

Peringkat 1 Kabupaten

Peringkat 3 Provinsi

Peringkat 2 Provinsi

Tenis meja peringkat 2


Kabupaten

Peringkat 1 Kabupaten

Peringkat 3 Provinsi

Peringkat 2 Provinsi

a.
KTSP
Kurikulum
2013

Belum tersusun semua


(20%)

Tersusun 50%

Tersusun 85%

Tersusun 100%

b.
Silabus
Kurikulum
2013

Tersusun 85%

Tersusun 100%

Tersusun 100%

Tersusun 100%

c.
RPP

Tersusun 25%

Tersusun 50%

Tersusun 100%

Tersusun 100%

Kepemilikan silabus
dan RPP kurikulum
2013 baru 25%

Kepemilikan silabus
dan RPP kurikulum
2013: 45%

Kepemilikan silabus
dan RPP kurikulum
2013: 90%

Kepemilikan silabus
dan RPP kurikulum
2013: 100%

Kepemilikan sumber
belajar/ bahan
ajar sesuai dengan
kurikulum 2013: 25%

Kepemilikan sumber
belajar/ bahan
ajar sesuai dengan
kurikulum 2013: 50%

Kepemilikan sumber
belajar/ bahan
ajar sesuai dengan
kurikulum 2013: 75%

Kepemilikan sumber
belajar/ bahan
ajar sesuai dengan
kurikulum 2013: 100%

Pengembangan
perangkat instrumen
untuk pembelajaran
terkait kurikulum 2013:
25%

Pengembangan
perangkat instrumen
untuk pembelajaran
terkait kurikulum 2013:
50%

Pengembangan
perangkat instrumen
untuk pembelajaran
terkait kurikulum 2013:
75%

Pengembangan
perangkat instrumen
untuk pembelajaran
terkait kurikulum 2013:
100%

Lomba LT 4 (Pria)

2.

3.

STANDAR ISI

STANDAR PROSES
a.
Persiapan
Pembelajaran

RKJM DAN RKAS/M

129

PEMENUHAN
NO
ASPEK
PENDIDIKAN
b.
Persyaratan
Pembelajaran

c.
Pelaksanaan
Pembelajaran

d.
Pelaksanaan
Penilaian
Pembelajaran

130

TAHUN I
2013/2014

TAHUN II
2014/ 2015

TAHUN III
2015/ 2016

TAHUN IV
2016/ 2017

Jumlah siswa per


rombel siswa eks RSBI
kelas 8 & 9 (24 siswa)
dan kelas 7 kurikulum
2013 (27 siswa)

Jumlah siswa per


rombel siswa eks RSBI
kelas 9 (24 siswa) dan
kelas 7&8 kurikulum
2013 (32 siswa)

Jumlah siswa per


rombel kurikulum
2013: 32 anak

Jumlah siswa per


rombel kurikulum
2013: 32 anak

Beban mengajar guru:


24 jam/ minggu

Beban mengajar guru:


24 jam/ minggu

Beban mengajar guru:


24 jam/ minggu

Beban mengajar guru:


24 jam/ minggu

Ratio antara jumlah


siswa dengan buku
teks mapel: 1 : 1

Ratio antara jumlah


siswa dengan buku
teks mapel: 1 : 1

Ratio antara jumlah


siswa dengan buku
teks mapel: 1 : 1

Ratio antara jumlah


siswa dengan buku
teks mapel: 1 : 1

Moving class 80%

Moving class 90%

Moving class 100%

Moving class 100%

Cakupan pendahuluan
dalam pembelajaran
oleh guru di kelas:85%

Cakupan pendahuluan
dalam pembelajaran
oleh guru di kelas:90%

Cakupan pendahuluan
dalam pembelajaran
oleh guru di kelas:95%

Cakupan pendahuluan
dalam pembelajaran
oleh guru di
kelas:100%

Cakupan penerapan
prinsip pembelajaran
yang eksploratif,
elaboratif, dan
konfirmatif: 80%

Cakupan penerapan
prinsip pembelajaran
yang eksploratif,
elaboratif, dan
konfirmatif: 85%

Cakupan penerapan
prinsip pembelajaran
yang eksploratif,
elaboratif, dan
konfirmatif: 90%

Cakupan penerapan
prinsip pembelajaran
yang eksploratif,
elaboratif, dan
konfirmatif: 100%

Penerapan CTL, joyful


learning, quantum
learning, reflective
learning, etc.: 80%

Penerapan CTL, joyful


learning, quantum
learning, reflective
learning, etc.: 85%

Penerapan CTL, joyful


learning, quantum
learning, reflective
learning, etc.: 90%

Penerapan CTL, joyful


learning, quantum
learning, reflective
learning, etc.: 100%

Penerapan ICT sebagai


media pembelajaran:
75%

Penerapan ICT sebagai


media pembelajaran:
80%

Penerapan ICT sebagai


media pembelajaran:
85%

Penerapan ICT sebagai


media pembelajaran:
90%

Penerapan
pembelajaran tuntas:
80%

Penerapan
pembelajaran tuntas:
85%

Penerapan
pembelajaran tuntas:
90%

Penerapan
pembelajaran tuntas:
100%

45% guru menerapkan


pembelajaran di luar
kelas/ sekolah

60% guru menerapkan


pembelajaran di luar
kelas/ sekolah

75% guru menerapkan


pembelajaran di luar
kelas/ sekolah

90% guru menerapkan


pembelajaran di luar
kelas/ sekolah

Cakupan pelaksanaan
penutup dalam
pembelajaran: 80%

Cakupan pelaksanaan
penutup dalam
pembelajaran: 90%

Cakupan pelaksanaan
penutup dalam
pembelajaran: 95%

Cakupan pelaksanaan
penutup dalam
pembelajaran: 100%

Pengembangan
instrumen penilaian
hasil belajar: 80%

Pengembangan
instrumen penilaian
hasil belajar: 90%

Pengembangan
instrumen penilaian
hasil belajar: 95%

Pengembangan
instrumen penilaian
hasil belajar: 100%

BPU PKB TINGKAT I KS/M

PEMENUHAN
NO
ASPEK
PENDIDIKAN

TAHUN I
2013/2014

TAHUN II
2014/ 2015

TAHUN III
2015/ 2016

TAHUN IV
2016/ 2017

Variasi model
penilaian: 3 model

Variasi model
penilaian: 3 model
lebih

Variasi model
penilaian: 3 model
lebih

Variasi model
penilaian: 3 model
lebih

Pengolahan /analisis
hasilpenilaian: 2 jenis
yaitu manual dan
berbasis TIK

Pengolahan /analisis
hasilpenilaian: 2 jenis
yaitu manual dan
berbasis TIK

Pengolahan /analisis
hasilpenilaian: 2 jenis
lebih yaitu manual dan
berbasis TIK

Pengolahan /analisis
hasilpenilaian: 2 jenis
lebih yaitu manual dan
berbasis TIK

Pemanfaatan/ tindak
Pemanfaatan/ tindak
Pemanfaatan/ tindak
Pemanfaatan/ tindak
lanjut hasil penilaian: 2 lanjut hasil penilaian: 2 lanjut hasil penilaian: 2 lanjut hasil penilaian: 2
manfaat lebih
manfaat
manfaat lebih
manfaat lebih
e.
Pengawasan
Pembelajaran

Kegiatan supervisi
kelas: 75%

Kegiatan supervisi
kelas: 80%

Kegiatan supervisi
kelas: 90%

Kegiatan supervisi
kelas: 100%

Kegiatan monitoring
melalui CCTV: 50%

Kegiatan monitoring
melalui CCTV: 80%

Kegiatan monitoring
melalui CCTV: 90%

Kegiatan monitoring
melalui CCTV: 100%

Cakupan kegiatan
Cakupan kegiatan
Cakupan kegiatan
Cakupan kegiatan
evaluasi pembelajaran: evaluasi pembelajaran: evaluasi pembelajaran: evaluasi pembelajaran:
50%
80%
90%
100%

4.

Dokumen pelaporan
hasil evaluasi
pembelajaran: 70%

Dokumen pelaporan
hasil evaluasi
pembelajaran: 80%

Dokumen pelaporan
hasil evaluasi
pembelajaran: 90%

Dokumen pelaporan
hasil evaluasi
pembelajaran: 100%

Cakupan tindak
lanjut hasil evaluasi
pembelajaran: 85%

Cakupan tindak
lanjut hasil evaluasi
pembelajaran: 90%

Cakupan tindak
lanjut hasil evaluasi
pembelajaran: 95%

Cakupan tindak
lanjut hasil evaluasi
pembelajaran: 100%

STANDAR TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN


a.
Kepala
Sekolah

b.
Guru

Pelatihan kepemim
pinan/
Cakep 2 kali

Pelatihan kepemim
pinan/
Cakep 2 kali lebih

Pelatihan kepemim
pinan/
Cakep 2 kali lebih

Pelatihan kepemim
pinan/
Cakep 2 kali lebih

Mengikuti pelatihan
manajerial sekolah
(MBS) 2 X

Mengikuti pelatihan
manajerial sekolah
(MBS) 2 X lebih

Mengikuti pelatihan
manajerial sekolah
(MBS) 2 X lebih

Mengikuti pelatihan
manajerial sekolah
(MBS) 2 X lebih

Mengikuti pelatihan
supervisi, monitoring,
evaluasi sekolah
dan administrasi
persekolahan 2 X

Mengikuti pelatihan
supervisi, monitoring,
evaluasi sekolah
dan administrasi
persekolahan 2 X lebih

Mengikuti pelatihan
supervisi, monitoring,
evaluasi sekolah
dan administrasi
persekolahan 2 X lebih

Mengikuti pelatihan
supervisi, monitoring,
evaluasi sekolah
dan administrasi
persekolahan 2 X lebih

Mengikuti pelatihan
kurikulum 2013 :2 kali

Mengikuti pelatihan
kurikulum 2013: 2 kali
lebih

Mengikuti pelatihan
kurikulum 2013: 2 kali
lebih

Mengikuti pelatihan
kurikulum 2013: 2 kali
lebih

Mengikuti
pelatihan KTSP, CTL,
pembelajaran tuntas,
dan penilaian: 80%

Mengikuti
pelatihan KTSP, CTL,
pembelajaran tuntas,
dan penilaian: 90%

Mengikuti
pelatihan KTSP, CTL,
pembelajaran tuntas,
dan penilaian: 95%

Mengikuti
pelatihan KTSP, CTL,
pembelajaran tuntas,
dan penilaian: 100%

Pelatihan PTK: 50%

Pelatihan PTK: 60%

Pelatihan PTK: 80%

Pelatihan PTK: 90%

RKJM DAN RKAS/M

131

PEMENUHAN
NO
ASPEK
PENDIDIKAN

c.
Pegawai
TU dan
Pustakawan

5.

6.

TAHUN II
2014/ 2015

TAHUN III
2015/ 2016

TAHUN IV
2016/ 2017

Mengikuti pelatihan
komputer: 75%

Mengikuti pelatihan
komputer: 80%

Mengikuti pelatihan
komputer: 90%

Mengikuti pelatihan
komputer: 100%

Pelatihankurikulum
2013: 25%

Pelatihankurikulum
2013: 50%

Pelatihankurikulum
2013: 75%

Pelatihankurikulum
2013: 100%

Kualifikasi pendidik S1:


100%

Kualifikasi pendidik S1:


100%

Kualifikasi pendidik S1:


100%

Kualifikasi pendidik S1:


100%

Jumlah TU: 14 orang

Jumlah TU: 15 orang

Jumlah TU: 15 orang

Jumlah TU: 15 orang

Mengikuti pelatihan
komputer: 65%

Mengikuti pelatihan
komputer: 75%

Mengikuti pelatihan
komputer: 90%

Mengikuti pelatihan
komputer: 100%

Mengikuti
pelatihansesuai
dengan bidangnya:
60%

Mengikuti
pelatihansesuai
dengan bidangnya:
70%

Mengikuti
pelatihansesuai
dengan bidangnya:
90%

Mengikuti
pelatihansesuai
dengan bidangnya:
100%

Jumlah laboran IPA:


1orang dari PTT

Jumlah laboran IPA:


3orang dari PNS

Jumlah laboran IPA: 3


orang dari PNS

Jumlah laboran IPA: 3


orang dari PNS

Pelatihan pustakawan
2 orang

Pelatihan pustakawan
lebih dari 3 orang

Pelatihan pustakawan
lebih dari 3 orang

Pelatihan pustakawan
lebih dari 3 orang

STANDAR SARANA PRASARANA


a.
Sarana dan
Prasarana
Minimal
(IKKM)

Sarana dan prasarana


pembelajaran baru
terpenuhi 85%.

Terpenuhi ruang
wakasek

Terpenuhi ruang
gudang

Terpenuhi ruang
olahraga

Ruang Komite belum


ada

Terpenuhi ruang
komite

Terpenuhi ruang
komite

Terpenuhi ruang
komite

b.
Sarana dan
Prasarana
lainnya

Memaksimalkan
fasilitas eks-RSBI
(LCD, AC dan Internet)
untuk menunjang
pembelajaran yang
lebih berkualitas atau
berbasis ICT.

Memaksimalkan
fasilitas eks RSBI (LCD,
AC dan Internet)
untuk menunjang
pembelajaran yang
lebih berkualitas atau
berbasis ICT.

Memaksimalkan
fasilitas eks RSBI (LCD,
AC dan Internet)
untuk menunjang
pembelajaran yang
lebih berkualitas atau
berbasis ICT.

Memaksimalkan
fasilitas eks RSBI (LCD,
AC dan Internet)
untuk menunjang
pembelajaran yang
lebih berkualitas atau
berbasis ICT.

Dokumen RKS dan


RKAS baru 75%

Dokumen RKS dan


RKAS baru 100%

Dokumen RKS dan


RKAS baru 100%

Dokumen RKS dan


RKAS baru 100%

Dokumen tata tertib


sekolah 75%

Dokumen tata tertib


sekolah 100%

Dokumen tata tertib


sekolah 100%

Dokumen tata tertib


sekolah 100%

Dokumen administrasi
untuk akreditasi
sekolah 80%

Dokumen administrasi
untuk akreditasi
sekolah 100%

Dokumen administrasi
untuk akreditasi
sekolah 100%

Dokumen administrasi
untuk akreditasi
sekolah 100%

STANDAR PENGELOLAAN
a.
Perangkat
dokumen,
pedoman
pelaksanaan
rencana kerja/
kegiatan

132

TAHUN I
2013/2014

BPU PKB TINGKAT I KS/M

PEMENUHAN
NO
ASPEK
PENDIDIKAN
b.
Kemitraan dan
peran serta
masyarakat

7.

TAHUN I
2013/2014

TAHUN II
2014/ 2015

TAHUN III
2015/ 2016

TAHUN IV
2016/ 2017

Terlaksana 3 kerja
sama internasional

Terlaksana 3 kerja
sama internasional

Terlaksana 3 kerja
sama internasional

Terlaksana 3 kerja
sama internasional

Program kerja komite


75%

Program kerja komite


100%

Program kerja komite


100%

Program kerja komite


100%

Penghargaan pada
siswa,guru/karyawan
berprestasi 50%

Penghargaan pada
siswa,guru/karyawan
berprestasi 80%

Penghargaan pada
siswa,guru/karyawan
berprestasi 90%

Penghargaan pada
siswa,guru/karyawan
berprestasi 100%

Sumber dana
tersedia lebih
dari 4 jenis (pusat,
provinsi, kabupaten,
masyarakat)

Sumber dana
tersedia lebih
dari 4 jenis (pusat,
provinsi, kabupaten,
masyarakat)

Sumber dana
tersedia lebih
dari 4 jenis (pusat,
provinsi, kabupaten,
masyarakat)

STANDAR KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN


IKKM

8.

a.
Sumber dana

Sumber dana baru


tersedia 4 jenis (pusat,
provinsi, kabupaten,
masyarakat)

b.
Penggunaan
dana

Pelaporan penggunaan Pelaporan penggunaan Pelaporan penggunaan Pelaporan penggunaan


dana baru 80%
dana baru 90%
dana baru 100%
dana baru 100%

c.
Dokumen
pendukung

Dokumen pendukung
pelporan 85%

Dokumen pendukung
pelaporan 90%

Dokumen pendukung
pelaporan 100%

Dokumen pendukung
pelaporan 100%

d.
Partisipasi
dana

Kontribusi biaya per


siwa masih diharapkan
(melalui paguyuban
wali murid)

Kontribusi biaya per


siwa masih diharapkan
(melalui paguyuban
wali murid)

Kontribusi biaya per


siwa masih diharapkan
(melalui paguyuban
wali murid)

Kontribusi biaya per


siwa masih diharapkan
(melalui paguyuban
wali murid)

e.
Unit Usaha
Sekolah

Terdapat 1 usaha
yang menghasilkan
keuntungan ekonomis

Terdapat 3 usaha
yang menghasilkan
keuntungan ekonomis

Terdapat 3 usaha
yang menghasilkan
keuntungan ekonomis

Terdapat 3 usaha
yang menghasilkan
keuntungan ekonomis

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN


a.
Ulangan
Harian

Frekuensi Ulangan
harian Berbasis ICT
oleh guru: 50%

Frekuensi Ulangan
harian Berbasis ICT
oleh guru: 70%

Frekuensi Ulangan
harian Berbasis ICT
oleh guru: 80%

Frekuensi Ulangan
harian Berbasis ICT
oleh guru: 100%

b.
Ulangan
Tengah
Semester

UTS yang dilakukan


sekolah: 50% belum
dianalisis guru.

UTS yang dilakukan


sekolah: 60% belum
dianalisis guru.

UTS yang dilakukan


sekolah: 80% belum
dianalisis guru.

UTS yang dilakukan


sekolah: 100% belum
dianalisis guru.

c.
Ulangan Akhir
Semester

Ulangan Akhir
Semester yang
dilakukan sekolah: 50
% soal belum dianalisis
guru

Ulangan Akhir
Semester yang
dilakukan sekolah: 100
% soal sudah dianalisis
guru

Ulangan Akhir
Semester yang
dilakukan sekolah: 100
% soal sudah dianalisis
guru

Ulangan Akhir
Semester yang
dilakukan sekolah: 100
% soal sudah dianalisis
guru

RKJM DAN RKAS/M

133

PEMENUHAN
NO
ASPEK
PENDIDIKAN

9.

TAHUN I
2013/2014

TAHUN II
2014/ 2015

TAHUN III
2015/ 2016

TAHUN IV
2016/ 2017

d.
Ulangan
Kenaikan
Kelas

Ulangan Kenaikan
Kelas yang dilakukan
sekolah:50% soal
belum dianalisis guru

Ulangan Kenaikan
Kelas uang dilakukan
sekolah: 100 % soal
sudah dianalisis guru

Ulangan Kenaikan
Kelas uang dilakukan
sekolah: 100 % soal
sudah dianalisis guru

Ulangan Kenaikan
Kelas uang dilakukan
sekolah: 100 % soal
sudah dianalisis guru

e.
Teknik
Penilaian

Teknik Penilaian yang


dipergunakandalam
pembelajaran: 50%

Teknik Penilaian yang


dipergunakandalam
pembelajaran
mencapai: 100%

Teknik Penilaian yang


dipergunakandalam
pembelajaran
mencapai: 100%

Teknik Penilaian yang


dipergunakandalam
pembelajaran
mencapai: 100%

f.
Model
Penilaian
Kurikulum
2013

Penilaian otentik baru


dilaksanakan 25%

Penilaian otentik sudah Penilaian otentik sudah Penilaian otentik sudah


dilaksanakan 50%
dilaksanakan 100%
dilaksanakan 100%

PENGEMBANGAN BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH


a.
Budaya bersih

Pengembangan budaya Pengembangan budaya Pengembangan budaya Pengembangan budaya


bersih: 75%
bersih: 100%
bersih: 100%
bersih: 100%

b.
Lingkungan
Sekolah

Penciptaan lingkungan
sehat, asri, indah,
rindang, sejuk,dll.
(tamanisasi) 95%

c.
Pemenuhan sistem
Sistem sanitasi sanitasi/ drainasi: 50%
/drainasi

Penciptaan lingkungan
sehat, asri, indah,
rindang, sejuk,dll.
(tamanisasi) 100%

Penciptaan lingkungan
sehat, asri, indah,
rindang, sejuk,dll.
(tamanisasi) 100%

Penciptaan lingkungan
sehat, asri, indah,
rindang, sejuk,dll.
(tamanisasi) 100%

Pemenuhan sistem
sanitasi/ drainasi:
100%

Pemenuhan sistem
sanitasi/ drainasi:
100%

Pemenuhan sistem
sanitasi/ drainasi:
100%

d.
Penciptaan budaya tata Penciptaan budaya tata Penciptaan budaya tata Penciptaan budaya tata
Tata krama
kramain action: 75%
kramain action: 100% kramain action: 100% kramain action: 100%
warga sekolah
e.
Kerja sama
budaya

Peningkatan kerja
sama dengan lembaga
internasional relevan:
2 lembaga

Peningkatan kerja
sama dengan lembaga
internasional relevan:
3lembaga

Peningkatan kerja
sama dengan lembaga
internasional relevan:
3 lembaga

Peningkatan kerja
sama dengan lembaga
internasional relevan:
3 lembaga

f.
Lomba-lomba

Pengembangan lombalomba kebersihan,


kesehatan, baru: 2
lomba

Pengembangan lombalomba kebersihan,


kesehatan mencapai 3
jenis lomba

Pengembangan lombalomba kebersihan,


kesehatan mencapai 3
jenis lomba

Pengembangan lombalomba kebersihan,


kesehatan mencapai 3
jenis lomba

Tersusunnya SK/KI, KD,


Silabus, RPP muatan
lokal: Bahasa Jawa dan
membatik berdasar
kurikulum 2013: 100%

Tersusunnya SK/KI, KD,


Silabus, RPP muatan
lokal: Bahasa Jawa dan
membatik berdasar
kurikulum 2013: 100%

10. PEMBELAJARAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL


Tersusunnya SK/KI, KD,
Silabus, RPP muatan
lokal: Bahasa Jawa dan
membatik berdasar
kurikulum 2013: 25%

134

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Tersusunnya SK/KI, KD,


Silabus, RPP muatan
lokal: Bahasa Jawa dan
membatik berdasar
kurikulum 2013: 50%

RKJM DAN RKAS/M

135

Tunjangan Fungsional

Tunjangan Fungsional
Umum

Tunjangan Beras

Tunjangan PPH

Pembulatan

Iuran Asuransi Kesehatan

Pembinaan Iman, Taqwa, dan Karakter


Kebangsaan

Jumlah I

PROGRAM
SEKOLAH

Insentif PTT

13,013,000

Tunjangan Jabatan

10

203,832,200

Tunjangan Keluarga

2,750,106,527

46,201,570

27,971

49,571,293

122,700,864

4,680,000

189,233,759

Gaji Pokok
2,120,845,870

RUTIN

GAJI GURU
DAN
PEGAWAI

Pemenuhan Standar
Kompetensi Lulusan

NON
PROGRAM
SEKOLAH

PROGRAM DAN KEGIATAN

SPESIFIKASI,
SATUAN,
VOL, JMLH,
UNIT, OR/
BLN, DLL

9,000,000

9,000,000

87,568,500

396,890,000

BOS

APBDII DAN
PARTISIPASI
BOS TK II

APBN

KAB/KOTA

SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN

G. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS)


SMP NEGERI 2 PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

39,075,000

BOS TK I

PROVINSI

2,759,106,527

9,000,000

46,201,570

27,971

49,571,293

122,700,864

13,013,000

203,832,200

4,680,000

189,233,759

2,120,845,870

JUMLAH

136

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Pembiasaan
Kedisiplinan, dan
Karakter Kebangsaan
melalui Upacara-upacara

Pengayaan Mata
Pelajaran UN

Pelaksanaan Latihan
Dasar KepemImpinan

Pelaksanaan Persami

Kontribusi Kepramukaan
Kwaran

Kegiatan Pelantikan
CALAS

Lomba Tekpram

32,032,000

2,000,000

400,000

3,625,000

1,625,000

2,450,000

7,922,000

952,600

BOS

BOS TK II

APBDII DAN
PARTISIPASI

Mengikuti lomba LCC


mata pelajaran

RUTIN

APBN

KAB/KOTA

SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN

Mengikuti kegiatan kegiatan


lomba olimpiade akademik dan
non akademik di tingkat Kota/
Kabupaten, Propinsi.

Pembinaan tim
olimpiade secara rutin
oleh tim pembina
olimpiade MIPA dari PTN

Mengembangkan tim lomba-lomba


akademik dan non akademik tingkat
kabupaten/ kota, propinsi, nasional
dan internasional

Peningkatan Prestasi Siswa dalam


Ujian Nasional

Peningkatan keimanan
dan ketaqwaan siswa
(Maulid Nabi)

PROGRAM DAN KEGIATAN

SPESIFIKASI,
SATUAN,
VOL, JMLH,
UNIT, OR/
BLN, DLL
BOS TK I

PROVINSI

2,000,000

400,000

3,625,000

1,625,000

2,450,000

39,954,000

952,600

JUMLAH

RKJM DAN RKAS/M

137

English Outdoor Activity

Pendukung Lomba
FLS2N

Peningkatan Prestasi
Siswa (Class Meeting)

Lomba-lomba Olah Raga

Moblitas Lomba/ Sewa


Mobil

10

11

12

Pengadaan Obat obatan UKS

Pendukung
Pembinaan
Ektrakurikuler

Karnaval
Pembangunan

HUT SMP Negeri 2


Purworejo ke-68

Publikasi dan
Sosialisasi Sekolah

Meningkatkan Program Sosialisasi


dan Publikasi

Pembinaan
Ektrakurikuler

Meningkatkan Prestasi 10 bidang


Lomba

Meningkatkan Program UKS dan


PMR

Lomba FLS2N

PROGRAM DAN KEGIATAN

SPESIFIKASI,
SATUAN,
VOL, JMLH,
UNIT, OR/
BLN, DLL
RUTIN

1,460,000

BOS

APBDII DAN
PARTISIPASI
BOS TK II

APBN

KAB/KOTA

SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN

BOS TK I

PROVINSI

1,460,000

JUMLAH

138

BPU PKB TINGKAT I KS/M

II

III

Kemitraan Sekolah
Unggulan

Pengelolaan Prestasi
Pendidikan

Rapat Perencanaan
Program OSIS

Manajemen sekolah

Melaksanakan MOS

Organisasi Siswa Intra Sekolah

Melaksanakan
Penerimaan Peserta
Didik Baru

861,000

1,140,000

3,640,000

861,000

1,140,000

3,640,000

Masa Orientasi Peserta Didik

3,640,000

54,866,600

3,640,000

Pemenuhan Standar Proses

Jumlah Standar Isi

Review dan
Penyelesaian
Dokumen Kurikulum
SMP Negeri 2
Purworejo

18,974,600

1,460,000

2,400,000

BOS TK I

JUMLAH

34,432,000

2,400,000

BOS

BOS TK II

APBDII DAN
PARTISIPASI

PROVINSI

Pengelolaaan Manajemen Prestasi


Pendidikan

Jumlah SKL

Lomba Karakter
Kebangsaan

RUTIN

APBN

KAB/KOTA

SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN

Pemenuhan Standar Isi

Mengembangkan Karakter
Kebangsaan

PROGRAM DAN KEGIATAN

SPESIFIKASI,
SATUAN,
VOL, JMLH,
UNIT, OR/
BLN, DLL

RKJM DAN RKAS/M

139

IV

Pemantapan Karakter
Siswa oleh Wali Kelas

Peningkatan Kualitas
Kesehatan/ Jumat
Sehat

2,001,000

Pelatihan Blog dan


Website

3,200,000
3,000,000

Pengadaan Almari
Kaca

Pengadaan Meja
Perpustakaan

10,000,000

4,600,000

950,000

Pengadaan Alat
Pengolahan Sampah

3,500,000

13,000,000

3,200,000

9,050,000

1,000,000

600,000

Pembelian Tanaman
Taman, Pot, dan
pupuk

Pengadaan Jam
Dinding

400,000

1,000,000

Pengadaan buku tata


tertib Sekolah

1,000,000

4,690,000

Peningkatan Sarana dan Prasarana


Sekolah

2,345,000

2,345,000

4,690,000

2,345,000

2,345,000

Pemenuhan Sarana dan Prasarana


atau fasilitas sekolah

Jumlah Standar Tendik

Workshop Kurikulum
2013

2,001,000

BOS TK I

JUMLAH

BOS

BOS TK II

APBDII DAN
PARTISIPASI

PROVINSI

WorkShop/ Peningkatan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

RUTIN

APBN

KAB/KOTA

SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN

Pemenuhan Standar Pendidik dan


Tenaga Kependidikan

Jumlah Standar Proses

Koordinasi Wakil
Kepala Sekolah

PROGRAM DAN KEGIATAN

SPESIFIKASI,
SATUAN,
VOL, JMLH,
UNIT, OR/
BLN, DLL

140

BPU PKB TINGKAT I KS/M

6,000,000
4,000,000
-

600,000
2,500,000

11,100,000

Pengadaan Buku
Bacaan Perpustakaan

Pengadaan Filling
Kabinet Perpustakaan

Pengadaan 50 Kursi
Rapat Besi dan 50
kursi Plastik

Pengadaan Alat CCTV

Pengadaan Portable
Tape

Pengadaan 5 buah
Proyektor

Pengadaan 3 buah
Layar Proyektor

Pengadaan buku Mata


Pelajaran

Pengadaan 5 buah
Display Foto

Pengadaan 1 unit TV
LED

Pengadaan Bola
Basket, Sepak Bola,
Volley, dan Mistar
Lompat Tinggi

Revitalisasi Aula SMP


Negeri 2 Purworejo

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

9,000,000

10,000,000

800,000

Pengadaan Micropone

9,500,000

9,900,000

9,000,000
-

19,844,500

3,270,000

4,500,000

14,000,000

BOS

BOS TK II

APBDII DAN
PARTISIPASI

Pengadaan Gorden
Perpustakaan dan
Ruang Multimedia

RUTIN

APBN

KAB/KOTA

SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN

PROGRAM DAN KEGIATAN

SPESIFIKASI,
SATUAN,
VOL, JMLH,
UNIT, OR/
BLN, DLL
BOS TK I

PROVINSI

11,100,000

2,500,000

600,000

28,844,500

3,270,000

4,000,000

6,000,000

19,900,000

4,500,000

14,000,000

800,000

18,500,000

JUMLAH

RKJM DAN RKAS/M

141

VII

VI

Pengadaan 25 pot.
Seragam Drumband

22

Honor PTT dan


Pesuruh

Honor Tenaga
Lepas Tata Laksana
Administrasi

Honor Tenaga
Lepas Tata Laksana
Komputer

Lembur Satpam

Gaji ke 13 Tahun 2015


untuk PTT dan GTT

Insentif Pengelola
Dana BOS

Honor Pengelola Kegiatan

Honor GTT

Peningkatan Pelayanan
Administrasi Sekolah

Rapat Penyusunan
RAPBS

52,200,000

48,600,000

4,500,000
4,500,000

98,190,000

4,500,000

1,800,000

7,350,000

6,921,000

74,019,000

3,600,000

143,764,500

2,500,000

1,550,000

BOS TK I

JUMLAH

Perencanaan Anggaran Sekolah

41,490,000

1,800,000

7,350,000

6,921,000

25,419,000

3,600,000

47,214,500

67,000,000

28,000,000

2,500,000

BOS

BOS TK II

APBDII DAN
PARTISIPASI

PROVINSI

RUTIN

APBN

KAB/KOTA

SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN

Pemenuhan Standar Keuangan dan


Pembiayaan

Jumlah Sarana dan Prasarana

Pemenuhan Standar Pengelolaan/


Pengembangan dan Implementasi
Manajaemen Sekolah

Jumlah Sarana dan Prasarana

Pengadaan Linen dan


Gerabah

21

PROGRAM DAN KEGIATAN

SPESIFIKASI,
SATUAN,
VOL, JMLH,
UNIT, OR/
BLN, DLL

142

BPU PKB TINGKAT I KS/M

VIII

Ulangan Mid
semester I

Ulangan akhir
semester I

Uji Kompetensi
Kelas 8

Ulangan Mid
semester II

Ulangan Kenaikan
Kelas

Pengadaan buku
laporan hasil belajar
siswa kelas VII

Melaksanakan 3 keg.
Try Out Ujian Nasional
(4 mapel) Kabupaten

Melaksanakan 3 keg.
Try Out Ujian Nasional
(4 mapel) Sekolah

Melaksanakan Tryout
ujian sekolah

Meningkatkan rata-rata NUN

Ulangan harian

3,457,000

8,434,500

8,194,500

7,725,000

10,736,100

8,433,600

4,235,000

10,586,000

8,433,600

1,872,000

3,457,000

8,434,500

8,194,500

7,725,000

10,736,100

8,433,600

4,235,000

10,586,000

8,433,600

1,872,000

BOS TK I

JUMLAH

Melaksanakan ulangan tengah


semester, akhir semester, ujian
nasional / sekolah dan laporan
hasil belajar / kenaikan kelas

BOS

BOS TK II

APBDII DAN
PARTISIPASI

PROVINSI

RUTIN

APBN

KAB/KOTA

SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN

Pemenuhan Standar Penilaian


Pendidikan

Jumlah Standar Keuangan dan Pembiayaan

PROGRAM DAN KEGIATAN

SPESIFIKASI,
SATUAN,
VOL, JMLH,
UNIT, OR/
BLN, DLL

RKJM DAN RKAS/M

143

IX

Melaksanakan Ujian
Nasional

Penyediaan jasa Surat


Menyurat dan Materai

Suku cadang
Kelistrikan

Penyediaan jasa
Komunikasi, sumber
daya air, dan Listrik

Penyediaan jasa
Perbaikan Peralatan
Kerja dan Bangunan

Penyediaan Alat Tulis


Kantor

Penyediaan barang
Cetakan dan
Penggandaan

Penyediaan barang
bacaan dan Peraturan
Perundangan

Penyediaan Makanan
dan Minuman

Program Pelayanan Administrasi


Perkantoran

Jumlah Standar Penilaian

Melaksanakan ujian
sekolah dan ujian
praktek

PROGRAM DAN KEGIATAN

SPESIFIKASI,
SATUAN,
VOL, JMLH,
UNIT, OR/
BLN, DLL
RUTIN

5,478,000.00

3,600,000.00

153,329,500.00

5,000,000

8,141,100

14,775,800

24,051,600

2,000,000

3,500,000

12,655,000

20,000,000

15,000,000

114,385,500

1,120,000

1,500,000

77,620,300

4,235,000
1,278,000

BOS

APBDII DAN
PARTISIPASI
BOS TK II

APBN

KAB/KOTA

SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN

9,670,000

2,700,000.00

77,620,300

1,278,000

4,235,000

JUMLAH

14,400,000

1,975,000

7,900,000

19,878,000.00

3,500,000.00

26,371,100.00

42,675,800.00

4,000,000 196,381,100.00

- 114,385,500.00

1,550,000

1,200,000

BOS TK I

PROVINSI

144

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Rapat-rapat koordinasi
dan konsultasi ke
dalam daerah

Penyediaan Peralatan
kebersihan dan bahan
pembersih

10

11

194,189,600

194,189,600

3,000,000

NIP 196206281988031009

Drs. Tamsir Marsudi Utomo, M.M.

Purworejo, 1 Juli 2014

54,468,500

54,468,500

5,500,000

13,279,100

9,750,000

Drs. Pram Prasetya Achmad, MM.

167,407,500

167,407,500

BOS

BOS TK II

APBDII DAN
PARTISIPASI

Kepala SMP Negeri 2 Purworejo

RUTIN

APBN

KAB/KOTA

SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN

Ketua Komite,

JUMLAH STANDAR 1 s.d. 9

JUMLAH

Rapat-rapat koordinasi
dan konsultasi ke luar
daerah

PROGRAM DAN KEGIATAN

SPESIFIKASI,
SATUAN,
VOL, JMLH,
UNIT, OR/
BLN, DLL

33,025,000

33,025,000

2,000,000

BOS TK I

PROVINSI

449,090,600

449,090,600

10,500,000.00

13,279,100.00

9,750,000.00

JUMLAH

H. Supervisi, Monitoring dan Evaluasi (MONEV)


Kegiatan Monev dalam Renstra ini dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut:
1. Tahap persiapan yang meliputi:
a. Pembuatan jadwal Monev.
b. Penyusunan Teamwork Monev.
c. Pembagian tugas pelaksanaan Monev.
2. Tahap pengembangan perangkat instrumen:
a. Pengembangan instrumen Monev pelaksanaan RPS:
(1) Untuk Kepala Sekolah
(2) Untuk Guru
(3) Untuk Staf Tata Usaha
(4) Untuk Siswa
(5) Untuk Orangt tua/wali murid
b. Pengembangan format tabulasi hasil Monev.
c. Pengembangan instrumen Monev PBM.
3. Tahap pengevaluasian dan desain tindak lanjut.
4. Tahap pelaporan

RKJM DAN RKAS/M

145

Bahan Bacaan 8
Mengembangkan Pendidikan Inklusi untuk Anak yang Berkebutuhan Khusus
(Penyandang Disabilitas)
A. Latar Belakang
Setiap individu pada dasarnya memiliki keunikannya masing-masing. Berdasar pada
prinsip tersebut maka kini dikembangkan sistem pendidikan inklusi. Di dalam sekolah
inklusi terdapat peserta didik dengan berbagai macam latar belakang dari yang reguler
(biasa) sampai anak berkebutuhan khusus. Pelayananan pendidikan yang diberikan
secara bersamaan, sehingga akan terjadi interaksi antara keduanya, saling memahami,
mengerti adanya perbedaan, dan meningkatkan empati bagi anak-anak reguler.
B. Landasan Hukum
Pada tanggal 18 Oktober 2011, Pemerintah telah meratifikasi Konvensi PBB tentang Hak
Penyandang Disabilitas (United Nation Convention on Rights of Persons with Disabilities).
Pada pasal 24 tentang Pendidikan disebutkan bahwa negara-negara pihak mengakui
hak orang-orang penyandang cacat atas pendidikan. Dalam rangka mewujudkan hak
tersebut tanpa diskriminasi dan atas dasar kesetaraan kesempatan, maka negara-negara
pihak harus menjamin suatu sistem pendidikan yang inklusif di semua tingkatan dan
pembelajaran jangka panjang yang ditujukan untuk:
1. Pengembangan potensi manusia yang sepenuhnya dan perasaan martabat dan
harga diri, serta penguatan penghormatan terhadap hak asasi manusia, kebebasan
mendasar, dan keragaman manusia;
2. Pengembangan personalitas, bakat, dan kreativitas, serta kemampuan mental dan
fisik orang-orang penyandang cacat sejauh potensi mereka memungkinkan;
3. Memampukan orang-orang penyandang cacat untuk berpartisipasi secara efektif di
masyarakat yang bebas;
4. Dalam mewujudkan hak ini, Negara-negara Pihak harus menjamin bahwa:
5. Orang-orang penyandang cacat harus dimasukkan dalam sistem pendidikan umum
atas dasar kecacatan, dan bahwa anak-anak penyandang cacat harus dapat mengikuti
pendidikan dasar wajib secara gratis, atau pendidikan tingkat kedua atas dasar
kecacatan;
6. Anak-anak penyandang cacat dapat mengakses pendidikan dasar yang gratis dan
pendidikan tingkat kedua yang berkualitas dan inklusif atas dasar kesetaraan dengan
orang-orang lain dalam masyarakat di mana mereka tinggal;
7. Akomodasi yang selayaknya yang dibutuhkan oleh individu-individu tersedia;
8. Orang-orang penyandang cacat menerima dukungan yang dibutuhkan, dalam sistem
pendidikan umum, untuk memfasilitasi pendidikan mereka secara efektif;
9. Tersedia sarana-sarana pendukung individual yang efektif dalam lingkungan yang
memaksimalkan pengembangan akademik dan sosial, yang konsisten dengan tujuan
dan inklusi secara penuh.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 70 Th 2009, Tentang Pendidikan
Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/
atau bakat Istimewa. Peraturan Menteri ini menyatakan bahwa sistem penyelenggaraan

146

BPU PKB TINGKAT I KS/M

pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki
kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti
pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama
dengan peserta didik pada umumnya.
Guna menunjang terwujudnya sistem pendidikan inklusi maka sarana fisik sekolah
harus disesuaikan dengan kebutuhan fisik anak didik yang berkebutuhan khusus. Oleh
karena itu pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan menyangkut aksesibilitas
yang berkaitan dengan fasilitas umum termasuk bangunan sekolah. Peraturan tersebut
diantaranya;
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; Undang-undang
ini mensyaratkan agar dalam pembangunan gedung dipenuhi fasilitas dan aksesibilitas
yang mudah, aman dan nyaman bagi penyandang cacat yang tercantum dalam Pasal
27.
2. Keputusan Menteri Pekerjan Umum Nomor 68/K P T S/1998 tentang Persyaratan
Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan,
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis
fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
C. Teknik Pelaksanaan
1. Input siswa
Kemampuan awal dan karakteristik siswa menjadi acuan utama dalam
mengembangkan kurikulum dan bahan ajar serta penyelenggaraan proses belajarmengajar. Implikasinya antara lain perlu dipikirkan:
a. Siapa input siswanya, apakah semua peserta didik berkelainan dapat mengikuti
kelas reguler bercampur anak lainnya anak normal?
b. Bagaimana identifikasinya?
c. Apa alat identifikasi yang digunakan?
d. Siapa yang terlibat dalam identifikasi?
2. Kurikulum
Kurikulum (bahan ajar) yang dikembangkan hendaknya mengacu kepada kemampuan
awal dan karakteristik siswa. Implikasinya antara lain perlu dipikirkan:
a. Bagaimana model kurikulum (bahan ajarnya) untuk kemampuan anak yang
beragam dalam kelas reguler yang sama?
b. Siapa yang mengembangkannya?
c. Bagaimana pengembangannya?
3. Tenaga kependidikan
Tenaga kependidikan (guru/instruktur/pelatih/therapist dsb.) yang mengajar
hendaknya memiliki kualifikasi yang dipersyaratkan, yaitu memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap tentang materi yang akan diajarkan/dilatihkan, dan
memahami karakteristik siswa. Implikasinya antara lain perlu dipikirkan:

RKJM DAN RKAS/M

147

a. Siapa saja tenaga kependidikan yang terlibat?


b. Apa peranserta masing-masing?
c. Bagaimana kualifikasi gurunya?
d. Persyaratan apa yang harus dimiliki?
4. Sarana-prasarana
Sarana-prasarananya hendaknya disesuaikan dengan tuntutan kurikulum (bahan
ajar) yang telah dikembangkan. Implikasinya antara lain perlu dipikirkan:
a. Prasarana apa yang diperlukan?
b. Sarana apa yang diperlukan?

5. Pembiayaan
Penyelenggaraan pendidikan inklusif di sekolah reguler memerlukan dukungan dana
yang memadai. Untuk itu dapat ditanggung bersama antara pemerintah, masyarakat,
dan orang tua siswa, serta sumbangan suka rela dari berbagai pihak.
Implikasinya antara lain perlu dipikirkan:
a. Dari mana sumber dana untuk operasional sekolah inklusi?
b. Untuk keperluan apa saja dana tersebut?
6. Manajemen
Penyelenggaraan pendidikan inklusif memerlukan manajemen yang berbeda dengan
sekolah reguler. Implikasinya antara lain perlu difikirkan:
a. Bagaimana manajemennya?
b. Siapa saja yang dilibatkan?
c. Apa tugas dan fungsinya?
7. Lingkungan
Agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan maka lingkungan belajar dibuat
sedemikian rupa sehingga proses belajar-mengajar dapat berlangsung secara aman
dan nyaman. Implikasinya antara lain perlu difikirkan:
a. Bagaimana lingkungan sekolahnya? Bangunan sekolah dan lingkungan apakah
aksesibel bagi anak berkebutuhan khusus?
b. Bagaimana lingkungan sekitaranya?Bagaimana lingkungan rumah tangganya?
c. Upaya apa yang dilakukan dalam rangka meningkatkan peranserta masyarakat
dan orang tua untuk meningkatkan mutu pendidikan di sini?
8. Proses belajar-mengajar
Proses belajar-mengajar lebih banyak memberikan kesempatan belajar kepada siswa
melalui pengalaman nyata. Implikasinya antara lain perlu dipikirkan:
a. Bagaimana perencanaan kegiatan belajar-mengajar?
b. Bagaimana pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar?
c. Bagaimana evaluasi kegiatan belajar-mengajar?
Sumber : Pusat Kajian Perlindungan Anak & Pusat Kajian Disabilitas UI (PUSKAPA)

148

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Bahan Bacaan 9

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 23 TAHUN 2002
TENTANG
PERLINDUNGAN ANAK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia menjamin kesejahteraan tiap-tiap warga
negaranya, termasuk perlindungan terhadap hak anak yang merupakan hak asasi
manusia;
b. bahwa anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya
melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya;
c. bahwa anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan
bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin
kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan;
d. bahwa agar setiap anak kelak mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka ia perlu
mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara
optimal, baik fisik, mental maupun sosial, dan berakhlak mulia, perlu dilakukan upaya
perlindungan serta untuk mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberikan
jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya serta adanya perlakuan tanpa diskriminasi;
e. bahwa untuk mewujudkan perlindungan dan kesejahteraan anak diperlukan
dukungan kelembagaan dan peraturan perundang-undangan yang dapat menjamin
pelaksanaannya;
f. bahwa berbagai undang-undang hanya mengatur hal-hal tertentu mengenai anak
dan secara khusus belum mengatur keseluruhan aspek yang berkaitan dengan
perlindungan anak;
g. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a, b, c, d, e, dan f perlu
ditetapkan Undang-undang tentang Perlindungan Anak;
Mengingat :
1. Pasal 20, Pasal 20A ayat (1), Pasal 21, Pasal 28B ayat (2), dan Pasal 34
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
3. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak (Lembaran Negara
Tahun 1979 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3143);

RKJM DAN RKAS/M

149

4. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi


terhadap Perempuan (Convention on The Elimination of all Forms of Discrimination
Against Women) (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 29, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3277);
5. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak (Lembaran Negara
Tahun 1997 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3668);
6. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat (Lembaran Negara
Tahun 1997 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3670);
7. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1999 tentang Pengesahan ILO Convention No. 138
Concerning Minimum Age for Admission to Employment (Konvensi ILO mengenai Usia
Minimum untuk Diperbolehkan Bekerja) (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 56,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3835);
8. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3886);
9. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan ILO Convention No. 182
Concerning The Prohibition and Immediate Action for The Elimination of The Worst
Forms of Child Labour (Konvensi ILO No. 182 mengenai Pelarangan dan Tindakan
Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak) (Lembaran
Negara Tahun 2000 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3941);
Dengan persetujuan :
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PERLINDUNGAN ANAK.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan :
1. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan.
2. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan
hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal
sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.
3. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau
suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga
sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat ketiga.
4. Orang tua adalah ayah dan/atau ibu kandung, atau ayah dan/atau ibu tiri, atau ayah
dan/atau ibu angkat.

150

BPU PKB TINGKAT I KS/M

5. Wali adalah orang atau badan yang dalam kenyataannya menjalankan kekuasaan asuh
sebagai orang tua terhadap anak.
6. Anak terlantar adalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar, baik
fisik, mental, spiritual, maupun sosial.
7. Anak yang menyandang cacat adalah anak yang mengalami hambatan fisik dan/atau
mental sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya secara wajar.
8. Anak yang memiliki keunggulan adalah anak yang mempunyai kecerdasan luar biasa,
atau memiliki potensi dan/atau bakat istimewa.
9. Anak angkat adalah anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan keluarga
orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan,
pendidikan, dan membesarkan anak tersebut, ke dalam lingkungan keluarga orang tua
angkatnya berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan.
10. Anak asuh adalah anak yang diasuh oleh seseorang atau lembaga, untuk diberikan
bimbingan, pemeliharaan, perawatan, pendidikan, dan kesehatan, karena orang
tuanya atau salah satu orang tuanya tidak mampu menjamin tumbuh kembang anak
secara wajar.
11. Kuasa asuh adalah kekuasaan orang tua untuk mengasuh, mendidik, memelihara,
membina, melindungi, dan menumbuhkembangkan anak sesuai dengan agama yang
dianutnya dan kemampuan, bakat, serta minatnya.
12. Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan
dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara.
13. Masyarakat adalah perseorangan, keluarga, kelompok, dan organisasi sosial dan/
atau organisasi kemasyarakatan.
14. Pendamping adalah pekerja sosial yang mempunyai kompetensi profesional dalam
bidangnya.
15. Perlindungan khusus adalah perlindungan yang diberikan kepada anak dalam situasi
darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan
terisolasi, anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, anak yang
diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), anak korban penculikan, penjualan,
perdagangan, anak korban kekerasan baik fisik dan/atau mental, anak yang
menyandang cacat, dan anak korban perlakuan salah dan penelantaran.
16. Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi.
17. Pemerintah adalah Pemerintah yang meliputi Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah.
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2
Penyelenggaraan perlindungan anak berasaskan Pancasila dan berlandaskan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta prinsip-prinsip dasar
Konvensi Hak-Hak Anak meliputi :

RKJM DAN RKAS/M

151

a. non diskriminasi;
b. kepentingan yang terbaik bagi anak;
c. hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan; dan
d. penghargaan terhadap pendapat anak.
Pasal 3
Perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat
hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi,
demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera.
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN ANAK
Pasal 4
Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara
wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 5
Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan.
Pasal 6
Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai
dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam bimbingan orang tua.
Pasal 7
1) Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh
orang tuanya sendiri.
2) Dalam hal karena suatu sebab orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang
anak, atau anak dalam keadaan terlantar maka anak tersebut berhak diasuh atau
diangkat sebagai anak asuh atau anak angkat oleh orang lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 8
Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan
kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.

152

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Pasal 9
1) Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan
bakatnya.
2) Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), khusus bagi anak yang
menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi
anak yang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus.
Pasal 10
Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari,
dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi
pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.
Pasal 11
Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan
anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan
tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri.
Pasal 12
Setiap anak yang menyandang cacat berhak memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial,
dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial.
Pasal 13
1) Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana pun yang
bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:
a. diskriminasi;
b. eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;
c. penelantaran;
d. kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;
e. ketidakadilan; dan
f. perlakuan salah lainnya.
2) Dalam hal orang tua, wali atau pengasuh anak melakukan segala bentuk perlakuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka pelaku dikenakan pemberatan hukuman.

RKJM DAN RKAS/M

153

Pasal 14
Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan
dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi
kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir.
Pasal 15
Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari :
a. penyalahgunaan dalam kegiatan politik;
b. pelibatan dalam sengketa bersenjata;
c. pelibatan dalam kerusuhan sosial;
d. pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan;dan
e. pelibatan dalam peperangan.
Pasal 16
1) Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran penganiayaan, penyiksaan,
atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi.
2) Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum.
3) Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya dilakukan apabila
sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir.
Pasal 17
1) Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk :
a. mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya dipisahkan dari
orang dewasa;
b. memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam setiap
tahapan upaya hukum yang berlaku; dan
c. membela diri dan memperoleh keadilan di depan pengadilan anak yang objektif
dan tidak memihak dalam sidang tertutup untuk umum.
2) Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang berhadapan
dengan hukum berhak dirahasiakan.
Pasal 18
Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak mendapatkan
bantuan hukum dan bantuan lainnya.

154

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Pasal 19
Setiap anak berkewajiban untuk :
a. menghormati orang tua, wali, dan guru;
b. mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi teman;
c. mencintai tanah air, bangsa, dan negara;
d. menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya; dan
e. melaksanakan etika dan akhlak yang mulia.
BAB IV
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 20
Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan bertanggung
jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak.
Bagian Kedua
Kewajiban dan Tanggung Jawab
Negara dan Pemerintah
Pasal 21
Negara dan pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab menghormati dan
menjamin hak asasi setiap anak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis
kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran anak, dan
kondisi fisik dan/atau mental.
Pasal 22
Negara dan pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab memberikan dukungan
sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan perlindungan anak.
Pasal 23
1) Negara dan pemerintah menjamin perlindungan, pemeliharaan, dan kesejahteraan
anak dengan memperhatikan hak dan kewajiban orang tua, wali, atau orang lain yang
secara hukum bertanggung jawab terhadap anak.
2) Negara dan pemerintah mengawasi penyelenggaraan perlindungan anak.

RKJM DAN RKAS/M

155

Pasal 24
Negara dan pemerintah menjamin anak untuk mempergunakan haknya dalam
menyampaikan pendapat sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasan anak.
Bagian Ketiga
Kewajiban dan Tanggung Jawab Masyarakat
Pasal 25
Kewajiban dan tanggung jawab masyarakat terhadap perlindungan anak dilaksanakan
melalui kegiatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan perlindungan anak.
Bagian Keempat
Kewajiban dan Tanggung Jawab
Keluarga dan Orang Tua
Pasal 26
1) Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:
a. mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak;
b. menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya;dan
c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.
2) Dalam hal orang tua tidak ada, atau tidak diketahui keberadaannya, atau karena
suatu sebab, tidak dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya, maka
kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat beralih
kepada keluarga, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
BAB V
KEDUDUKAN ANAK
Bagian Kesatu
Identitas Anak
Pasal 27
1) Identitas diri setiap anak harus diberikan sejak kelahirannya.
2) Identitas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dituangkan dalam akta kelahiran.
3) Pembuatan akta kelahiran didasarkan pada surat keterangan dari orang yang
menyaksikan dan/atau membantu proses kelahiran.
4) Dalam hal anak yang proses kelahirannya tidak diketahui, dan orang tuanya tidak
diketahui keberadaannya, pembuatan akta kelahiran untuk anak tersebut didasarkan
pada keterangan orang yang menemukannya.

156

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Pasal 28
1) Pembuatan akta kelahiran menjadi tanggung jawab pemerintah yang dalam
pelaksanaannya diselenggarakan serendah-rendahnya pada tingkat kelurahan/desa.
2) Pembuatan akta kelahiran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus diberikan
paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal diajukannya permohonan.
3) Pembuatan akta kelahiran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak dikenai biaya.
4) Ketentuan mengenai tata cara dan syarat-syarat pembuatan akta kelahiran sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), diatur dengan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kedua
Anak yang Dilahirkan dari
Perkawinan Campuran
Pasal 29
1) Jika terjadi perkawinan campuran antara warga negara Republik Indonesia dan warga
negara asing, anak yang dilahirkan dari perkawinan tersebut berhak memperoleh
kewarganegaraan dari ayah atau ibunya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
2) Dalam hal terjadi perceraian dari perkawinan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
anak berhak untuk memilih atau berdasarkan putusan pengadilan, berada dalam
pengasuhan salah satu dari kedua orang tuanya.
3) Dalam hal terjadi perceraian sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), sedangkan
anak belum mampu menentukan pilihan dan ibunya berkewarganegaraan Republik
Indonesia, demi kepentingan terbaik anak atau atas permohonan ibunya, pemerintah
berkewajiban mengurus status kewarganegaraan Republik Indonesia bagi anak
tersebut.
BAB VI
KUASA ASUH
Pasal 30
1) Dalam hal orang tua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, melalaikan kewajibannya,
terhadapnya dapat dilakukan tindakan pengawasan atau kuasa asuh orang tua dapat
dicabut.
2) Tindakan pengawasan terhadap orang tua atau pencabutan kuasa asuh sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui penetapan pengadilan.

RKJM DAN RKAS/M

157

Pasal 31
1) Salah satu orang tua, saudara kandung, atau keluarga sampai derajat ketiga, dapat
mengajukan permohonan ke pengadilan untuk mendapatkan penetapan pengadilan
tentang pencabutan kuasa asuh orang tua atau melakukan tindakan pengawasan
apabila terdapat alasan yang kuat untuk itu.
2) Apabila salah satu orang tua, saudara kandung, atau keluarga sampai dengan derajat
ketiga, tidak dapat melaksanakan fungsinya, maka pencabutan kuasa asuh orang
tua sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat juga diajukan oleh pejabat yang
berwenang atau lembaga lain yang mempunyai kewenangan untuk itu.
3) Penetapan pengadilan sebagaimana dimaksud dalam ayat dapat menunjuk orang
perseorangan atau lembaga pemerintah/masyarakat untuk menjadi wali bagi yang
bersangkutan.
4) Perseorangan yang melaksanakan pengasuhan anak sebagaimana dimaksud dalam
ayat (3) harus seagama dengan agama yang dianut anak yang akan diasuhnya.
Pasal 32
Penetapan pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3) sekurangkurangnya memuat ketentuan :
a. tidak memutuskan hubungan darah antara anak dan orang tua kandungnya;
b. tidak menghilangkan kewajiban orang tuanya untuk membiayai hidup anaknya; dan
c. batas waktu pencabutan.
BAB VII
PERWALIAN
Pasal 33
1) Dalam hal orang tua anak tidak cakap melakukan perbuatan hukum, atau tidak
diketahui tempat tinggal atau keberadaannya, maka seseorang atau badan hukum
yang memenuhi persyaratan dapat ditunjuk sebagai wali dari anak yang bersangkutan.
2) Untuk menjadi wali anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui
penetapan pengadilan.
3) Wali yang ditunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) agamanya harus sama
dengan agama yang dianut anak.
4) Untuk kepentingan anak, wali sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) wajib mengelola
harta milik anak yang bersangkutan.
5) Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penunjukan wali sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan
6) Peraturan Pemerintah.

158

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Pasal 34
Wali yang ditunjuk berdasarkan penetapan pengadilan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 33, dapat mewakili anak untuk melakukan perbuatan hukum, baik di dalam maupun
di luar pengadilan untuk kepentingan yang terbaik bagi anak.
Pasal 35
1) Dalam hal anak belum mendapat penetapan pengadilan mengenai wali, maka harta
kekayaan anak tersebut dapat diurus oleh Balai Harta Peninggalan atau lembaga lain
yang mempunyai kewenangan untuk itu.
2) Balai Harta Peninggalan atau lembaga lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
bertindak sebagai wali pengawas untuk mewakili kepentingan anak.
3) Pengurusan harta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) harus mendapat
penetapan
Pasal 36
1) Dalam hal wali yang ditunjuk ternyata di kemudian hari tidak cakap melakukan
perbuatan hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya sebagai wali, maka status
perwaliannya dicabut dan ditunjuk orang lain sebagai wali melalui penetapan
pengadilan.
2) Dalam hal wali meninggal dunia, ditunjuk orang lain sebagai wali melalui penetapan
pengadilan.
BAB VIII
PENGASUHAN DAN PENGANGKATAN ANAK
Bagian Kesatu
Pengasuhan Anak
Pasal 37
1) Pengasuhan anak ditujukan kepada anak yang orang tuanya tidak dapat menjamin
tumbuh kembang anaknya secara wajar, baik fisik, mental, spiritual, maupun sosial.
2) Pengasuhan anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh lembaga yang
mempunyai kewenangan untuk itu.
3) Dalam hal lembaga sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) berlandaskan agama, anak
yang diasuh harus yang seagama dengan agama yang menjadi landasan lembaga yang
bersangkutan.
4) Dalam hal pengasuhan anak dilakukan oleh lembaga yang tidak berlandaskan agama,
maka pelaksanaan pengasuhan anak harus memperhatikan agama yang dianut anak
yang bersangkutan.

RKJM DAN RKAS/M

159

5) Pengasuhan anak oleh lembaga dapat dilakukan di dalam atau di luar Panti Sosial.
6) Perseorangan yang ingin berpartisipasi dapat melalui lembagalembaga sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3), ayat (4), dan ayat (5).
Pasal 38
1) Pengasuhan anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, dilaksanakan tanpa
membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa,
status hukum anak, urutan kelahiran anak, dan kondisi fisik dan/atau mental.
2) Pengasuhan anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan
melalui kegiatan bimbingan, pemeliharaan, perawatan, dan pendidikan secara
berkesinambungan, serta dengan memberikan bantuan biaya dan/atau fasilitas lain,
untuk menjamin tumbuh kembang anak secara optimal, baik fisik, mental, spiritual
maupun sosial, tanpa mempengaruhi agama yang dianut anak.
Bagian Kedua
Pengangkatan Anak
Pasal 39
1) Pengangkatan anak hanya dapat dilakukan untuk kepentingan yang terbaik bagi
anak dan dilakukan berdasarkan adat kebiasaan setempat dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2) Pengangkatan anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak memutuskan
hubungan darah antara anak yang diangkat dan orang tua kandungnya.
3) Calon orang tua angkat harus seagama dengan agama yang dianut oleh calon anak
angkat.
4) Pengangkatan anak oleh warga negara asing hanya dapat dilakukan sebagai upaya
terakhir.
5) Dalam hal asal usul anak tidak diketahui, maka agama anak disesuaikan dengan
agama mayoritas penduduk setempat.
Pasal 40
1) Orang tua angkat wajib memberitahukan kepada anak angkatnya mengenai asal
usulnya dan orang tua kandungnya.
2) Pemberitahuan asal usul dan orang tua kandungnya sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan kesiapan anak yang bersangkutan.

160

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Pasal 41
1) Pemerintah dan masyarakat melakukan bimbingan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan pengangkatan anak.
2) Ketentuan mengenai bimbingan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
BAB IX
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN
Bagian Kesatu
Agama
Pasal 42
1) Setiap anak mendapat perlindungan untuk beribadah menurut agamanya.
2) Sebelum anak dapat menentukan pilihannya, agama yang dipeluk anak mengikuti
agama orang tuanya.
Pasal 43
1) Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, orang tua, wali, dan lembaga sosial
menjamin perlindungan anak dalam memeluk agamanya.
2) Perlindungan anak dalam memeluk agamanya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
meliputi pembinaan, pembimbingan, dan pengamalan ajaran agama bagi anak.
Bagian Kedua
Kesehatan
Pasal 44
1) Pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyeleng-garakan upaya kesehatan
yang komprehensif bagi anak, agar setiap anak memperoleh derajat kesehatan yang
optimal sejak dalam kandungan.
2) Penyediaan fasilitas dan penyelenggaraan upaya kesehatan secara komprehensif
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didukung oleh peran serta masyarakat.
3) Upaya kesehatan yang komprehensif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, baik untuk pelayanan kesehatan
dasar maupun rujukan.
4) Upaya kesehatan yang komprehensif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diselenggarakan secara cumacuma bagi keluarga yang tidak mampu.
5) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan
ayat (4) disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

RKJM DAN RKAS/M

161

Pasal 45
1) Orang tua dan keluarga bertanggung jawab menjaga kesehatan anak dan merawat
anak sejak dalam kandungan.
2) Dalam hal orang tua dan keluarga yang tidak mampu melaksanakan tang?gung jawab
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka pemerintah wajib memenuhinya.
3) Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), pelaksanaannya dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 46
Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib mengusahakan agar anak yang lahir
terhindar dari penyakit yang mengancam kelangsungan hidup dan/atau menimbulkan
kecacatan.
Pasal 47
1) Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib melindungi anak dari upaya
transplantasi organ tubuhnya untuk pihak lain.
2) Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib melindungi anak dari perbuatan:
a. pengambilan organ tubuh anak dan/atau jaringan tubuh anak tanpa memperhatikan
kesehatan anak;
b. jual beli organ dan/atau jaringan tubuh anak; dan penelitian kesehatan yang
menggunakan anak sebagai objek penelitian tanpa seizin orang tua dan tidak
mengutamakan kepentingan yang terbaik bagi anak.
Bagian Ketiga
Pendidikan
Pasal 48
Pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9 (sembilan) tahun
untuk semua anak.
Pasal 49
Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan.
Pasal 50
Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 diarahkan pada :
a. pengembangan sikap dan kemam?puan kepribadian anak, bakat, kemampuan mental
dan fisik sampai mencapai potensi mereka yang optimal;
b. pengembangan penghormatan atas hak asasi manusia dan kebebasan asasi;

162

BPU PKB TINGKAT I KS/M

c. pengembangan rasa hormat terha?dap orang tua, identitas budaya, bahasa dan nilainilainya sendiri, nilai-nilai nasional di mana anak bertempat tinggal, dari mana anak
berasal, dan peradaban-peradaban yang berbeda-beda dari peradaban sendiri;
d. persiapan anak untuk kehidupan yang bertanggung jawab; dan
e. pengembangan rasa hormat dan cinta terhadap lingkungan hidup.
Pasal 51
Anak yang menyandang cacat fisik dan/atau mental diberikan kesempatan yang sama
dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa.
Pasal 52
Anak yang memiliki keunggulan diberikan kesempatan dan aksesibilitas untuk
memperoleh pendidikan khusus.
Pasal 53
1) Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan biaya pendidikan dan/atau
bantuan cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi anak dari keluarga kurang mampu,
anak terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah terpencil.
2) Pertanggungjawaban pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat termasuk pula
mendorong masyarakat untuk berperan aktif.
Pasal 54
Anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang
dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau temantemannya di dalam sekolah yang
bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya.
Bagian Keempat
Sosial
Pasal 55
1) Pemerintah wajib menyelenggarakan pemeliharaan dan perawatan anak terlantar,
baik dalam lembaga maupun di luar lembaga.
2) Penyelenggaraan pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam ayat dapat dilakukan
oleh lembaga masyarakat.
3) Untuk menyelenggarakan pemeli?ha?raan dan perawatan anak terlantar, lembaga
pemerintah dan lembaga masyarakat, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), dapat
mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait.

RKJM DAN RKAS/M

163

4) Dalam hal penyelenggaraan pemeliharaan dan perawatan sebagaimana dimaksud


dalam ayat (3), pengawasannya dilakukan oleh Menteri Sosial.
Pasal 56
1) Pemerintah dalam menyelenggarakan pemeliharaan dan perawatan wajib
mengupayakan dan membantu anak, agar anak dapat:
a. berpartisipasi;
b. bebas menyatakan pendapat dan berpikir sesuai dengan hati nurani dan
agamanya;
c. bebas menerima informasi lisan atau tertulis sesuai dengan tahapan usia dan
perkembangan anak;
d. bebas berserikat dan berkumpul;
e. bebas beristirahat, bermain, berekreasi, berkreasi, dan berkarya seni budaya;
dan
f. memperoleh sarana bermain yang memenuhi syarat kesehatan dan keselamatan.
2) Upaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikembangkan dan disesuaikan dengan
usia, tingkat kemampuan anak, dan lingkungannya agar tidak menghambat dan
mengganggu perkembangan anak.
Pasal 57
Dalam hal anak terlantar karena suatu sebab orang tuanya melalaikan kewajibannya,
maka lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, keluarga, atau pejabat yang
berwenang dapat mengajukan permohonan ke pengadilan untuk menetapkan anak
sebagai anak terlantar.
Pasal 58
1) Penetapan pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 sekaligus menetapkan
tempat penampungan, pemeliharaan, dan perawatan anak terlantar yang
bersangkutan.
2) Pemerintah atau lembaga yang diberi wewenang wajib menyediakan tempat
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Bagian Kelima
Perlindungan Khusus
Pasal 59
Pemerintah dan lembaga negara lainnya berkewajiban dan bertanggung jawab
untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam situasi darurat, anak
yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak
tereksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang

164

BPU PKB TINGKAT I KS/M

menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya
(napza), anak korban penculikan, penjualan dan perdagangan, anak korban kekerasan
baik fisik dan/atau mental, anak yang menyandang cacat, dan anak korban perlakuan
salah dan penelantaran.
Pasal 60
Anak dalam situasi darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 terdiri atas :
a. anak yang menjadi pengungsi;
b. anak korban kerusuhan;
c. anak korban bencana alam; dan
d. anak dalam situasi konflik bersenjata.
Pasal 61
Perlindungan khusus bagi anak yang menjadi pengungsi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 60 huruf a dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum humaniter.
Pasal 62
Perlindungan khusus bagi anak korban kerusuhan, korban bencana, dan anak dalam
situasi konflik bersenjata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 huruf b, huruf c, dan
huruf d, dilaksanakan melalui :
a. pemenuhan kebutuhan dasar yang terdiri atas pangan, sandang, pemukiman,
pendidikan, kesehatan, belajar dan berekreasi, jaminan keamanan, dan persamaan
perlakuan; dan
b. pemenuhan kebutuhan khusus bagi anak yang menyandang cacat dan anak yang
mengalami gangguan psikososial.
Pasal 63
Setiap orang dilarang merekrut atau memperalat anak untuk kepentingan militer dan/
atau lainnya dan membiarkan anak tanpa perlindungan jiwa.
Pasal 64
1) Perlindungan khusus bagi anak yang berhadapan dengan hukum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 59 meliputi anak yang berkonflik dengan hukum dan anak
korban tindak pidana, merupakan kewajiban dan tanggung jawab pemerintah dan
masyarakat.
2) Perlindungan khusus bagi anak yang berhadapan dengan hukum sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan melalui :
a. perlakuan atas anak secara manusiawi sesuai dengan martabat dan hak-hak anak;
b. penyediaan petugas pendamping khusus anak sejak dini;
c. penyediaan sarana dan prasarana khusus;

RKJM DAN RKAS/M

165

d. penjatuhan sanksi yang tepat untuk kepentingan yang terbaik bagi anak;
e. pemantauan dan pencatatan terus menerus terhadap perkembangan anak yang
berhadapan dengan hukum;
f. pemberian jaminan untuk mempertahankan hubungan dengan orang tua atau
keluarga; dan
g. perlindungan dari pemberitaan identitas melalui media massa dan untuk
menghindari labelisasi.
3) Perlindungan khusus bagi anak yang menjadi korban tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan melalui :
a. upaya rehabilitasi, baik dalam lembaga maupun di luar lembaga;
b. upaya perlindungan dari pemberitaan identitas melalui media massa dan untuk
menghindari labelisasi;
c. pemberian jaminan keselamatan bagi saksi korban dan saksi ahli, baik fisik,
mental, maupun sosial; dan
d. pemberian aksesibilitas untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan
perkara.
Pasal 65
1) Perlindungan khusus bagi anak dari kelompok minoritas dan terisolasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 59 dilakukan melalui penyediaan prasarana dan sarana untuk
dapat menikmati budayanya sendiri, mengakui dan melaksanakan ajaran agamanya
sendiri, dan menggunakan bahasanya sendiri.
2) Setiap orang dilarang menghalang-halangi anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
untuk menikmati budayanya sendiri, mengakui dan melaksanakan ajaran agamanya,
dan menggunakan bahasanya sendiri tanpa mengabaikan akses pembangunan
masyarakat dan budaya.
Pasal 66
1) Perlindungan khusus bagi anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 merupakan kewajiban dan tanggung jawab
pemerintah dan masyarakat.
2) Perlindungan khusus bagi anak yang dieksploitasi sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dilakukan melalui :
a. penyebarluasan dan/atau sosialisasi ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan perlindungan anak yang dieksploitasi secara ekonomi
dan/atau seksual;
b. pemantauan, pelaporan, dan pemberian sanksi; dan
c. pelibatan berbagai instansi pemerintah, perusahaan, serikat pekerja, lembaga
swadaya masyarakat, dan masyarakat dalam penghapusan eksploitasi terhadap
anak secara ekonomi dan/atau seksual.

166

BPU PKB TINGKAT I KS/M

3) Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan,


atau turut serta melakukan eksploitasi terhadap anak sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1).
Pasal 67
1) Perlindungan khusus bagi anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika,
alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza) sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 59, dan terlibat dalam produksi dan distribusinya, dilakukan melalui upaya
pengawasan, pencegahan, perawatan, dan rehabilitasi oleh pemerintah dan
masyarakat.
2) Setiap orang dilarang dengan sengaja menempatkan, membiarkan, melibatkan,
menyuruh melibatkan anak dalam penyalahgunaan, produksi dan distribusi napza
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 68
1) Perlindungan khusus bagi anak korban penculikan, penjualan, dan perdagangan
anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 dilakukan melalui upaya pengawasan,
perlindungan, pencegahan, perawatan, dan rehabilitasi oleh pemerintah dan
masyarakat.
2) Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan,
atau turut serta melakukan penculikan, penjualan, atau perdagangan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 69
1) Perlindungan khusus bagi anak korban kekerasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
59 meliputi kekerasan fisik, psikis, dan seksual dilakukan melalui upaya:
a. penyebarluasan dan sosialisasi ketentuan peraturan perundangundangan yang
melindungi anak korban tindak kekerasan; dan
b. pemantauan, pelaporan, dan pemberian sanksi.
2) Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan,
atau turut serta melakukan kekerasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 70
1) Perlindungan khusus bagi anak yang menyandang cacat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 59 dilakukan melalui upaya:
a. perlakuan anak secara manusiawi sesuai dengan martabat dan hak anak;
b. pemenuhan kebutuhan-kebutuhan khusus; dan
c. memperoleh perlakuan yang sama dengan anak lainnya untuk mencapai integrasi
sosial sepenuh mungkin dan pengembangan individu.

RKJM DAN RKAS/M

167

2) Setiap orang dilarang memperlakukan anak dengan mengabaikan pandangan mereka


secara diskriminatif, termasuk labelisasi dan penyetaraan dalam pendidikan bagi anakanak yang menyandang cacat.
Pasal 71
1) Perlindungan khusus bagi anak korban perlakuan salah dan penelantaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 59 dilakukan melalui pengawasan, pencegahan, perawatan,
dan rehabilitasi oleh pemerintah dan masyarakat.
2) Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melibatkan, menyuruh melibatkan
anak dalam situasi perlakuan salah, dan penelantaran sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1).
BAB X
PERAN MASYARAKAT
Pasal 72
1) Masyarakat berhak memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam
perlindungan anak.
2) Peran masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh orang
perseorangan, lembaga perlindungan anak, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga
swadaya masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, badan usaha, dan
media massa.
Pasal 73
Peran masyarakat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
BAB XI
KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA
Pasal 74
Dalam rangka meningkatkan efektivitas penyelenggaraan perlindungan anak, dengan
undang-undang ini dibentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang bersifat
independen.

168

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Pasal 75
1) Keanggotaan Komisi Perlindungan Anak Indonesia terdiri dari 1 (satu) orang ketua, 2
(dua) orang wakil ketua, 1 (satu) orang sekretaris, dan 5 (lima) orang anggota.
2) Keanggotaan Komisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri dari unsur
pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi sosial, organisasi
kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, dan
kelompok masyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak.
3) Keanggotaan Komisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia, untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun, dan dapat diangkat
kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kelengkapan organisasi, mekanisme kerja, dan
pembiayaan ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
Pasal 76
Komisi Perlindungan Anak Indonesia bertugas :
a. melakukan sosialisasi seluruh ketentuan peraturan perundangundangan yang
berkaitan dengan perlindungan anak, mengumpulkan data dan informasi, menerima
pengaduan masyarakat, melakukan penelaahan, pemantauan, evaluasi, dan
pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan anak;
b. memberikan laporan, saran, masukan, dan pertimbangan kepada Presiden dalam
rangka perlindungan anak.
BAB XII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 77
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan tindakan :
a. diskriminasi terhadap anak yang mengakibatkan anak mengalami kerugian, baik
materiil maupun moril sehingga menghambat fungsi sosialnya; atau
b. penelantaran terhadap anak yang mengakibatkan anak mengalami sakit atau
penderitaan, baik fisik, mental, maupun sosial,
c. dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 78
Setiap orang yang mengetahui dan sengaja membiarkan anak dalam situasi darurat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, anak yang berhadapan dengan hukum, anak
dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak yang tereksploitasi secara ekonomi dan/
atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan

RKJM DAN RKAS/M

169

narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), anak korban penculikan,
anak korban perdagangan, atau anak korban kekerasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 59, padahal anak tersebut memerlukan pertolongan dan harus dibantu, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 79
Setiap orang yang melakukan pengangkatan anak yang bertentangan dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1), ayat (2), dan ayat (4), dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 80
1) Setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau
penganiayaan terhadap anak, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh
dua juta rupiah).
2) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) luka berat, maka pelaku
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
3) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) mati, maka pelaku dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
4) Pidana ditambah sepertiga dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) apabila yang melakukan penganiayaan tersebut orang tuanya.
Pasal 81
1) Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan
memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga)
tahun dan denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling
sedikit Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).
2) Ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku pula bagi setiap
orang yang dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau
membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain.
Pasal 82
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan,
memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak
untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, dipidana dengan

170

BPU PKB TINGKAT I KS/M

pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan
denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp
60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).
Pasal 83
Setiap orang yang memperdagangkan, menjual, atau menculik anak untuk diri sendiri
atau untuk dijual, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan
paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) dan paling sedikit Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).
Pasal 84
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan transplantasi organ dan/atau
jaringan tubuh anak untuk pihak lain dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri
atau orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/
atau denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Pasal 85
1) Setiap orang yang melakukan jual beli organ tubuh dan/atau jaringan tubuh anak
dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2) Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan pengambilan organ tubuh dan/
atau jaringan tubuh anak tanpa memperhatikan kesehatan anak, atau penelitian
kesehatan yang menggunakan anak sebagai objek penelitian tanpa seizin orang tua
atau tidak mengutamakan kepentingan yang terbaik bagi anak, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Pasal 86
Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan tipu muslihat, rangkaian kebohongan,
atau membujuk anak untuk memilih agama lain bukan atas kemauannya sendiri, padahal
diketahui atau patut diduga bahwa anak tersebut belum berakal dan belum bertanggung
jawab sesuai dengan agama yang dianutnya dipidana dengan pidana penjara paling lama
5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 87
Setiap orang yang secara melawan hukum merekrut atau memperalat anak untuk
kepentingan militer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 atau penyalahgunaan
dalam kegiatan politik atau pelibatan dalam sengketa bersenjata atau pelibatan dalam
kerusuhan sosial atau pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan

RKJM DAN RKAS/M

171

atau pelibatan dalam peperangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dipidana


dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 88
Setiap orang yang mengeksploitasi ekonomi atau seksual anak dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling lama
10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
Pasal 89
1) Setiap orang yang dengan sengaja menempatkan, membiarkan, melibatkan, menyuruh
melibatkan anak dalam penyalahgunaan, produksi atau distribusi narkotika dan/atau
psikotropika dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau
pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana penjara paling singkat 5
(lima) tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan
paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
2) Setiap orang yang dengan sengaja menempatkan, membiarkan, melibatkan, menyuruh
melibatkan anak dalam penyalahgunaan, produksi, atau distribusi alkohol dan zat
adiktif lainnya dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
paling singkat 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) dan denda paling sedikit Rp 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).
Pasal 90
1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, Pasal 78, Pasal 79,
Pasal 80, Pasal 81, Pasal 82, Pasal 83, Pasal 84, Pasal 85, Pasal 86, Pasal 87, Pasal
88, dan Pasal 89 dilakukan oleh korporasi, maka pidana dapat dijatuhkan kepada
pengurus dan/atau korporasinya.
2) Pidana yang dijatuhkan kepada korporasi hanya pidana denda dengan ketentuan
pidana denda yang dijatuhkan ditambah 1/3 (sepertiga) pidana denda masing-masing
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 91
Pada saat berlakunya undang-undang ini, semua peraturan perundangundangan yang
berkaitan dengan perlindungan anak yang sudah ada dinyatakan tetap berlaku sepanjang
tidak bertentangan dengan undangundang ini.

172

BPU PKB TINGKAT I KS/M

BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 92
Pada saat berlakunya undang-undang ini, paling lama 1 (satu) tahun, Komisi Perlindungan
Anak Indonesia sudah terbentuk.
Pasal 93
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta pada tanggal 22 Oktober 2002


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Diundangkan di Jakarta pada tanggal 22 Oktober 2002
SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG KESOWO
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2002 NOMOR 109
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KABINET RI
Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II
Ttd.
Edy Sudibyo

RKJM DAN RKAS/M

173

174

BPU PKB TINGKAT I KS/M

PENILAIAN

RKJM DAN RKAS/M

175

Penilaian Diri Kepala Sekolah/


Madrasah
PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIAN DIRI
Saudara diminta untuk melakukan penilaian diri tentang pencapaian kompetensi
Saudara yang ditampilkan melalui ketercapaian dan ketidak tercapaian hasil belajar yang
diharapkan. Saudara masih perlu mendiskusikan hasil penilaian diri Saudara dengan
penilai (pengawas sekolah/madrasah).

176

Isilah nama, unit kerja, alamat, no telepon/HP Saudara dan nama penilai/
pengawas Saudara, serta no telepon/HP-nya.

Berilah tanda centang () pada kolom penilaian diri. Apakah hasil belajar yang
diharapkan Sudah Tercapai atau Belum Tercapai, dengan cara, memeriksa
bukti-bukti hasil pembelajaran yang Saudara miliki.

Buatlah keputusan terhadap ketercapaian Target Kompetensi (Sudah


Kompeten atau Belum Kompeten). Saudara dapat memutuskan bahwa
target kompetensi sudah dicapai, jika dan hanya jika semua hasil belajar yang
diharapkan sudah tercapai.

Dalam kolom komentar, buatlah penjelasan umum tentang hasil belajar


Saudara, tingkat pencapaian target kompetensi, dan hal-hal yang masih harus
Saudara pelajari.

Tanda tanganilah hasil penilaian diri dan diskusikan hasil penilaian diri ini
dengan assessor/pengawas pada saat pelaksanaan In-2. Untuk kasus remidi,
buatlah perjanjian dengan assessor/pengawas agar hal tersebut dapat
diselesaikan dalam rentang waktu dua minggu.

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Nama BPU
Nama Kepala
Sekolah/
Madrasah dan
Telepon/HP

Rencana Kerja Jangkah Menengah dan Rencana Kegiatan dan Anggaran


Sekolah/Madrasah
Nama
Pengawas
Sekolah/
Madrasah dan
Telepon/HP

Unit Kerja dan


Alamat
Target
Kompetensi

Menyusun perencanaan sekolah/ madrasah untuk berbagai tingkat


perencanaan. (Permendiknas no.13 tahun 2007, point 2.1)
Penilaian Diri ()

Hasil Pembelajaran yang Diharapkan

Tercapai

Belum
Tercapai

Ketercapaian
Target Kompetensi
(Kompeten atau
belum Kompeten)

1. Mengkaji RKJM-RKAS yang ada


dengan melakukan analisis konteks
atau laporan analisis EDS/M
2. Merevisi RKJM-RKAS berdasarkan
hasil kajian RKJM-RKAS/M serta hasil
analisis konteks atau laporan analisis
EDS/M

Kolom Komentar


.........................................................,................


Kepala Sekolah/Madrasah

(......................................................)

RKJM DAN RKAS/M

177

Penilaian oleh Pengawas/Assessor


PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIAN
Saudara diminta untuk melakukan penilaian terhadap pencapaian kompetensi Kepala
Sekolah/Madrasah yang ditampilkan melalui ketercapaian dan ketidaktercapaian hasil
belajar yang diharapkan. Saudara masih perlu mendiskusikan hasil penilaian Saudara
dengan penilaian diri kepala sekolah/madrasah.

178

Isilah nama kepala sekolah/madrasah, nomor telepon/Hp-nya, unit kerja


serta alamat sekolah/madrasah. Kemudian isilah nama dan nomor telepon/
HP Saudara.

Berilah tanda centang () pada kolom Penilaian Pengawas. Apakah hasil


belajar yang diharapkan Sudah Tercapai atau Belum Tercapai, dengan cara,
memeriksa bukti-bukti hasil pembelajaran yang dimiliki kepala sekolah/
madrasah.

Buatlah keputusan terhadap ketercapaian Target Kompetensi (Sudah


Kompeten atau Belum Kompeten). Saudara dapat memutuskan bahwa
target kompetensi sudah dicapai, jika dan hanya jika semua hasil belajar yang
diharapkan sudah tercapai.

Dalam kolom komentar, buatlah penjelasan umum tentang hasil belajar


kepala sekolah/madrasah, tingkat pencapain target kompetensi, dan hal-hal
yang masih harus dipelajari.

Diskusikanlah hasil penilaian dengan kepala sekolah/madrasah pada saat


pelaksanaan In-2. Untuk kasus remidi, buatlah perjanjian dengan kepala
sekolah/madrasah agar hal tersebut dapat diselesaikan dalam rentang waktu
dua minggu. Tanda tanganilah hasil penilaian Saudara.

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Nama BPU
Nama Kepala
Sekolah/
Madrasah dan
Telepon/HP

Rencana Kerja Jangkah Menengah dan Rencana Kegiatan dan Anggaran


Sekolah/Madrasah
Nama
Pengawas
Sekolah/
Madrasah dan
Telepon/HP

Unit Kerja dan


Alamat
Target
Kompetensi

Menyusun perencanaan sekolah/ madrasah untuk berbagai tingkat


perencanaan. (Permendiknas no.13 tahun 2007, point 2.1)
Penilaian Pengawas ()

Hasil Pembelajaran yang Diharapkan

Tercapai

Belum
Tercapai

Ketercapaian
Target Kompetensi
(Kompeten atau
belum Kompeten)

1. Mengkaji RKJM-RKAS/M yang ada


dengan melakukan anaiisis konteks
atau analisis laporan EDS/M
2. Merevisi RKJM-RKAS/M berdasarkan
hasil kajian RKJM-RKAS/M serta hasil
analisis konteks atau analisis laporan
EDS/M

(Bersama ini saya menyatakan bahwa, saya telah mengkaji bukti-bukti fisik yang
dilampirkan dalam penyelesaian tagihan dan saya menyatakan bahwa nama kepala
sekolah/madrasah tersebut di atas)
KOMPETEN/BELUM KOMPETEN*
mencapai hasil yang diharapkan dan target kompetensi
Kolom Komentar


.........................................................,................

Pengawas Sekolah/Madrasah

*coret yang tidak perlu


(......................................................)

RKJM DAN RKAS/M

179

REFERENSI
Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Buku Indikator Sekolah Berdasarkan Standar
Nasional Pendidikan Kemendiknas Ditjen Mandikdasmen Direktorat Pembinaan
SMP
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Departemen Pendidikan Nasional, 2007. Peraturan Mendiknas No.19 Tahun 2007
Tentang Standar Pengelolaan.
Departemen Pendidikan Nasional, 2010. Buku Petunjuk Teknis penyusunan Laporan
Analisis Konteks tahun 2010 dari Direktorat Pendidikan SMA.
Departemen Pendidikan Naional, 2007. Peraturan Mendiknas No.13 tahun 2007 Tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
Kementerian Pendidikan Nasional. Peraturan Mendiknas No.15 Tahun 2010 Tentang
Standar Pelayanan Minimal.
Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Buku Petunjuk Teknis RKJM No. 16 Tahun 2010
dari Direktorat Pembinaan SMA.
Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Panduan Teknis Evaluasi Diri Sekolah dan
Madrasah (EDS/M).

180

BPU PKB TINGKAT I KS/M

DAFTAR ISTILAH
SINGKATAN/ISTILAH

KEPANJANGAN/PENGERTIAN

Bahan Pembelajaran Utama

Salah satu bagian dari serangkaian bahan pembelajaran untuk program


pengembangan keprofesian berkelanjutan kepala sekolah/madrasah.

In Service Learning 1 (In-1)

Proses belajar bersama para kepala sekolah/madrasah yang dipandu


oleh fasilitator melalui kegiatan tatap muka atau tanpa tatap muka

In Service Learning 2 (In-2)

Proses belajar bersama para kepala sekolah/madrasah yang dipandu


oleh fasilitator melalui kegiatan tatap muka untuk melaporkan hasil
kegiatan dan berbagi pengalaman hasil kegiatan On the Job Learning

LPPKS

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah

On the Job Learning (On)

Kegiatan belajar mandiri para kepala sekolah/madrasah untuk


menerapkan kegiatan yang sudah dipelajarai pada In Service Learning 1
yang didampingi oleh pengawas sekolah/madrasah sebagai mentor

PPPTK

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga


Kependidikan

RKAS/M

RKAS/M (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah)


menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam satu tahun anggaran,
dilaksanakan berdasarkan RKJM. RKAS/M memiliki kesamaan makna
dengan Rencana Kerja Operesional (RENOP), Rencana Anggaran dan
Belanja Sekolah (RAPBS), Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan atau istilah
lainnya yang memiliki makna sama.

RKJM

Rencana Kerja Jangka Menengah rencana yang menggambarkan


tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu 4 tahun yang berkaitan
dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang
mendukung peningkatan mutu lulusan. RKJM memiliki kesaman makna
dengan Rencana Kerja Sekolah (RKS), Rencana Pengembangan Sekolah
(RPS), Rencana Strategis (RENSTRA) dan atau istilah lainnya yang memiliki
makna sama.

RKT

Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam rencana kegiatan


dan anggaran sekolah/madrasah (RKAS/M) dilaksanakan berdasarkan
rencana kerja jangka menengah

SNP

Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang


system pendidikan diseluruh wilayah hukum Negara kesatuan Republik
Indonesia

SPM

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah tolak ukur kinerja pelayanan


pendidikan yang diselenggarakan daerah

RKJM DAN RKAS/M

181

182

BPU PKB TINGKAT I KS/M

Anda mungkin juga menyukai