Anda di halaman 1dari 42

Oleh :

SELAMET
PELATIHAN GURU YIMI GRESIK
8 SEPTEMBER 2012
1

Anak terlahir dengan Berbagai Potensi


Yang Siap Untuk Dikembangkan
1. Ketika anak lahir tidak mengetahui apa-apa.
Firman Allah SWT:
Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.
(Q.S. An-Nahl: 78)
2. Anak Di didik Sesuai Zaman. Hadits :
Artinya: Didiklah anak-anakmu, karena mereka akan hidup
pada zaman yang berbeda dengan zamanmu

What is the Science of Psychology


Secara etimologis Psikologi berasal dari
bahasa Yunani: Psyche dan logos.
Psyche artinya jiwa dan logos berarti ilmu.
Dalam bahasa arab psikologi disebut dengan
Ilmu an Nafsi. Yang belakangan kemudian
dikembangkan menjadi satu ilmu bernama
Nafsiologi.
Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Ilmu
Jiwa.
Secara terminologi (menurut istilah
pengetahuannya) Psikologi adalah Ilmu yang
mempelajari tentang segala hal yang
berhubungan dengan jiwa, hakekatnya, asal

Pengertian Psikologi Menurut


Beberapa Ahli

Drever
PSIKOLOGI merupakan cabang ilmu yang

dapat didefinisikan secara bervariasi,


tergantung pada pendekatan atau metode
untuk meneliti individu.

Wundt
PSIKOLOGI merupakan ilmu tentang

keasadaran manusia.

Woodworth & Marquis


PSIKOLOGI merupakan ilmu tentang

aktivitas-aktivitas individu (meliputi perilaku


motorik, kognitif, dan emosi).

Branca
PSIKOLOGI merupakan ilmu tentang tingkah

laku.

Morgan dkk
PSIKOLOGI merupakan ilmu yang mempelajari

perilaku manusia dan binatang, dimana hasil


pengertian pada binatang diterapkan pada
manusia.

Bimo Walgito (2001)


PSIKOLOGI adalah ilmu yang mempelajari

tentang jiwa, dimana jiwa termanifestasi


dalam tingkah laku atau aktivitas-aktivitas,
baik motorik, kognitif, maupun emosi.

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari


perilaku manusia dan hewan, alasan
dan cara mereka melakukan sesuatu,
serta memahami bagaimana aktivitas
mental mereka : persepsi, memori,
berpikir dan berperasaan

Pertumbuhan : Adalah bertambahnya ukuran dan


jumlah sel serta jaringan interselular, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagain atau keseluruhan
sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang dan berat
Perkembangan adalah bertambahnya struktur
dan fungsi tubuh yang kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan
perkembangan
7

Tri Pusat Pendidikan Anak


(Ki Hajar Dewantara)
Guru 1 : Orang Tua
Guru 2 : Sekolah
Guru 3 : Lingkungan (Masyarakat)
Guru 4 : Media

It takes a village to raise a child

GOLDEN AGE (USIA EMAS)


Benjamin S. Bloom:

20%
8-18 Th

30%
4-8 Tahun

50%
0-4 Tahun

o 50% kemampuan belajar


seseorang ditentukan
pada 4 tahun pertamanya
(0-4 th);
o 30% dikembangkan pada
4 tahun berikutnya (4-8
th);
o Hal-hal lain yang
dipelajari seseorang
sepanjang hidupnya
dibangun di atas dasar
tersebut (0-8 th);
o 20% sisanya

OTA
K
KIRI

OTAK
KANA
N

Hal-hal yang berurutan

Acak/random/imajinatif

Detail ke global

Global ke detail

Membaca berdasar fonetik

Membaca
menyeluruh/makna

Kata-kata, simbol, huruf


Cenderung audio
Tidak melibatkan emosi

Gambar dan grafik


Cenderung
kinestetis/aktivitas

10

GURUKU
HARI INI
TAMPIL
BEDA,
NANTI
AKU
BILANG
KE PAPA
..

Bagaimanakah mereka
berkembang ?
3 faktor dominan perkembangan
NATURE
NURTURE
MATURATION

NATURE
Merupakan faktor yang dibawa sejak lahir.
Aspek fisik : warna rambut, tinggi badan,

warna suara, bentuk mata, dll.


Aspek psikologis : Intelegensi, bakat,
watak, dll
Aspek psikologis masih merupakan potensi
yang bisa teraktualisasikan ataupun tidak.
Aspek kecerdasan hanya berperan 20%
pada keberhasilan seorang anak.

NURTURE

Merupakan aspek pengasuhan yang bisa


memunculkan aspek nature (bawaan).

Segala bentuk perlakuan atau hal yang


bisa menjadi stimulus buat individu.
Bisa lingkungan fisik : alam tempat tinggal.
Lingkungan sosial : keluarga, masyarakat,
sekolah, dll.
Pola perlakuan dari lingkungan sosial.

Aspek

Maturation (Kematangan)
Merupakan waktu ideal untuk
memberikan stimulasi.

Anak aktif terlibat


dalam melakukan
sesuatu atau bermain
sambil belajar
16

Kegiatan pembelajaran
dibangun berdasarkan
pengalaman & minat anak

17

Menghubungkan
teori dengan praktek

18

Mendorong
terjadinya

komunikasi,
belajar bersama
& individual
Ziez. 07

19

Mendorong anak
berani mengambil resiko
& belajar dari kesalahan

20

Memperlihatkan
variasi

perkembangan
anak

21

Fleksibel

22

Bermain :
suatu aktivitas yang langsung,
spontan di mana seorang anak
berinteraksi dengan orang lain, bendabenda di sekitarnya, dilakukan dengan
senang (gembira), atas inisiatif sendiri,
menggunakan daya khayal
(imaginatif), menggunakan panca
indera, dan seluruh anggota tubuhnya.

Anak Bermain untuk memperoleh sesuatu


dengan cara bereksplorasi dan bereksperimen
tentang dunia di sekitarnya dalam rangka
membangun pengetahuan diri sendiri (Self
Knowledge)

Bermain dilakukan:
- atas inisiatif anak
- atas keputusan anak
- dengan dukungan guru/orang dewasa
(Scaffolding)

Anak bermain sesuai dengan


tahapan perkembangan dan
pola berpikir anak dalam
mengungkap kan perasaannya,
berdasarkan pengertiannya
sendiri (mis: cara pengambilan
keputusan atau pemecahan
masalah).

Usia 0-6 bulan : Belajar dengan


melihat (learning by watching)

Usia 6 bln-1 tahun : Belajar dengan


menyentuh (learning by touching)

Usia 2 6 tahun : Belajar dengan


melakukan kegiatan (learning by
doing)

Membentuk aspek kemampuan manusia (human ability


aspects) :
Kognitif , Bahasa, Sosial, Afektif , Psikomotor

Membentuk aspek kemampuan fisik manusia


(human Physical Aspects)
Sembilan komponen kebugaran fisik:
Kekuatan; ketahanan; daya ledak, kecepatan
Keseimbangan; kelenturan; koordinasi
Kelincahan dan ketepatan

4 Pilar BELAJAR
Learning To Know
Learning To Do
Learning To Be
Learning To Live Together

(UNESCO)

Tiga Unsur Mutlak Dalam


Pendidikan Karakter

Knowing the good, anak tidak hanya mengetahui


tentang hal-hal yang baik, tetapi mereka juga
memahami perlunya melakukan hal-hal yang
baik.
Feeling the good, membangkitkan rasa cinta
anak untuk melakukan hal-hal yang baik dan
berlatih merasakan efek dari perbuatan baiknya.
Acting the good, anak dilatih dan dibiasakan
untuk berbuat mulia.

(Ratna Megawangi)

Nilai-nilai Pendidikan
Karakter
Anak
Usiaempat
Dini aspek,
Mencakup
yaitu:
1) Aspek Spiritual
2) Aspek
Personal/Kepribadian
3) Aspek Sosial
4) Aspek Lingkungan

Kriteria Pendidik

Pendidik menjadikan dirinya sebagai figur teladan


yang berakhlak mulia, antara lain berbuat baik,
santun, berprasangka baik, dan memiliki semangat.
Pendidik mengutamakan tujuan pengembangan
karakter anak didiknya dalam penerapan proses
pendidikan
Pendidik senantiasa mengadakan dialog terbuka
secara bijak tentang isu moral dengan anak didiknya,
tentang bagaimana seharusnya menjalankan hidup,
serta menjelaskan apa yang baik dan apa yang buruk.

Pendidik menumbuhkan rasa empati anak,


yaitu dengan mengajak anak merasakan
apa yang dirasakan orang lain.
Pendidik mengintegrasikan nilai-nilai
pendidikan karakter dalam semua aktivitas
pembelajaran.
Pendidik menciptakan suasana lingkungan
yang mendukung tumbuhnya nilai-nilai
karakter dalam diri anak.
Pendidik membangun serangkaian
aktivitas penerapan nilai-nilai karakter di
rumah, di sekolah, dan di masyarakat
sekitarnya

Lanjutan

Pakar komunikasi
7%
Kata-kata

38%
Nada dan Suara
55 %
Bahasa Tubuh, Non Verbal

Komunikasi dgn Emosi/Perasaan

Perkembangan emosi seorang anak


dapat maju atau mundur sangat
ditentukan oleh komunikasi
Komunikasi efektif
Emosi Senang
energi positif, otak menyerap lebih
banyak, membangun kepribadian
positif

Emosi/Perasaan
Emosi Positif
Senang, diterima,
dihargai, berani,
dapat mengerjakan,
nyaman, cinta, kasih
sayang, bangga,
bahagia

Emosi Negatif
Kesal, ditolak,
terhina, frustasi,
marah, cemas,
takut, benci,
dipermalukan, tak
berharga,
terganggu, kecewa
dsb.

Komunikasi Efektif
Pengirim pesan dan
penerima pesan
mempunyai
persepsi yang sama
Dapat membuka
percakapan
selanjutnya

Terjadinya
hubungan yang
hangat atau akrab
Saling mengerti dan
memahami
Saling bekerjasama

Komunikasi Efektif
dengan anak

Seni berbicara dengan


nada & suara, bahasa
tubuh, mau mendengar,
memahami, mengerti,
menyelami emosi anak
selanjutnya anak mau
diajak bekerjasama

Hubungan
Interpersonal

Komunikasi yang efektif ditandai dengan


hubungan interpersonal yang baik.
Kegagalan komunikasi sekunder terjadi,
bila isi pesan kita dipahami, tetapi
hubungan di antara komunikan menjadi
rusak..
Untuk menumbuhkan dan meningkatkan
hubungan interpersonal, kita perlu
meningkatkan kualitas komunikasi.

Percaya (trust)

Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya


tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka
orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya.
Percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada
faktor-faktor sebagai berikut:
Karakteristik dan maksud orang lain, artinya orang

tersebut memiliki kemampuan, keterampilan,


pengalaman dalam bidang tertentu. Orang itu memiliki
sifat-sifat bisa diduga, diandalkan, jujur dan konsisten.
Hubungan kekuasaan, artinya apabila seseorang
mempunyai kekuasaan terhadap orang lain, maka orang
itu patuh dan tunduk.
Kualitas komunikasi dan sifatnya mengambarkan adanya
keterbukaan. Bila maksud dan tujuan sudah jelas,
harapan sudah dinyatakan, maka sikap percaya akan
muncul.

Perilaku suportif

Perilaku suportif akan meningkatkan kualitas


komunikasi. Beberapa ciri perilaku suportif
yaitu:
Evaluasi dan deskripsi: maksudnya, kita tidak perlu

memberikan kecaman atas kelemahan dan


kekurangannya.
Orientasi masalah: mengkomunikasikan keinginan
untuk kerja sama, mencari pemecahan masalah.
Mengajak orang lain bersama-sama menetapkan
tujuan dan menetukan cara mencapai tujuan.
Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak
menyelimuti motif yang pendendam.

Sikap terbuka

Sikap terbuka, kemampuan menilai secara obyektif,


kemampuan membedakan dengan mudah, kemampuan
melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari
berbagai sumber, kesediaan mengubah keyakinannya,
profesional

Komunikasi ini dapat dihalangi oleh gangguan


komunikasi dan oleh kesombongan, sifat malu

TO BE
CONTINUE

Anda mungkin juga menyukai