Anda di halaman 1dari 29

9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.

MOTIVASI
1. Pengertian
Motivasi berasal dari kata motif ( motive ), yang berarti rangsangan,
dorongan dan ataupun pembangkit tenaga, yang dimiliki seseorang sehingga
orang tersebut memperlihatkan perilaku tertentu.
Motif merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua penggerak
alasan-alasan

atau

dorongan-dorongan

dalam

diri

manusia

yang

menyebabkan manusia berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada


dasarnya mempunyai motif termasuk tingkah laku secara reflek dan yang
berlangsung secara otomatis mempunyai maksud tertentu, walaupun maksud
itu tidak senantiasa disadari manusia (Swanburg Russel, 2000).
Motivasi juga merupakan upaya untuk menimbulkan rangsangan atau
dorongan tenaga tertentu pada seseorang agar mau berbuat dan bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Irwanto, 1991).
Motivasi atau upaya untuk memenuhi kebutuhan pada seseorang dapat
dipakai sebagai alat untuk menggairahkan seseorang untuk giat melakukan
kewajibannya tanpa harus diperintah atau diawasi. (Dirgahunarso Singgih,
1992)
Motivasi sering disebut sebagai penggerak perilaku ( the energizer of
behavior ) Motivasi adalah penentu ( determinan ) perilaku, dengan kata lain
motivasi adalah konstruk teoritis mengenai terjadinya perilaku. Konstruk

10

teoritis ini meliputi aspek-aspek pengaturan (regulasi). Pengarahan (


direksi), serta tujuan (insentif global ) dari perilaku (Efendi Usman, 1993)
2. Motivasi dalam Perilaku
Menurut Efendi Usman (1993), Ciri motivasi dalam perilaku :
a. Penggerak perilaku menggejala dalam bentuk tanggapan-tanggapan
yang bervariasi. Motivasi tidak hanya merangsang suatu perilaku
tertentu saja tetapi menstimulasi berbagai kecenderungan berperilaku
yang memungkinkan tanggapan yang berbeda-beda.
b. Kekuatan dan efisiensi perilaku mempunyai hubungan yang bervariasi
dengan kekuatan determinan. Rangsang yang lemah mungkin
menimbulkan reaksi yang hebat atau sebaliknya.
c. Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu.
d. Penguatan positif ( positive reinforcement ), menyebabkan suatu
perilaku tertentu cenderung diulangi.
e. Kekuatan perilaku akan melemah bila akibat dari perbuatan itu bersifat
tidak baik.
Perilaku terjadi karena suatu determinan tertentu, baik biologis,
pikologis, maupun yang berasal dari lingkungan. Determinan ini akan
menstimulasi timbulnya suatu keadaan (bio) psikologis tertentu yang
dalam tubuh disebut kebutuhan. Kebutuhan menciptakan suatu keadaan
ketengangan (tension), hal ini mendorong perilaku untuk memenuhi
kebutuhan

tersebut (perilaku instrumental).

11

Bila kebutuhan sudah dipenuhi, maka ketegangan akan melemah, sampai


timbulnya ketegangan lagi karena munculnya kebutuhan baru. Inilah yang
disebut daur motivasi. Bila determinan yang menimbulkan kebutuhan itu
tidak ada lagi maka daur tidak terjadi(Daniellle Gales & Carrette, 2002).
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
Beberapa teori

dan definisi tentang motivasi maka dapat

dipahami bahwa bila pada individu terdapat bermacam-macam motif yang


mendorong dan menggerakkan manusia untuk melakukan kegitan-kegiatan
dalam mencapai tujuan serta memenuhi kebutuhan hidup dalam rangka
mempertahankan eksistensinya (Wim de Jong Syamsu Hidayat, 1997).
Motivasi dipengaruhi oleh :
a.

Energi
Merupakan sumber

energi yang

mendorong tingkah laku,

sehingga seseorang mempunyai kekuatan untuk mampu melakukan


suatu tindakan tertentu .
b. Belajar
Dinyatakan bahwa ada interaksi antara belajar dan motivasi dalam
tingkah

laku. Semakin banyak seseorang mempelajari sesuatu maka

ia akan lebih termotivasi untuk bertingkah laku sesuai dengan yang


pernah dipelajarinya.
c. Interaksi sosial
Dinyatakan bahwa interaksi sosial dengan individu lain akan
mempengaruhi

motivasi

bertindak.

Semakin

sering

seseorang

12

berinteraksi dengan orang lain akan semakin mempengaruhi motivasi


seseorang untuk melakukan tindakan tertentu.
d. Proses kognitif
Yaitu informasi yang masuk pada seseorang diserap kemudian
diproses dan

pengetahuan tersebut untuk kemudian mempengaruhi

tingkah laku.
Wahyu Sumidjo mengklasifikasikan motivasi menjadi :
a. Faktor Internal
Segala sesuatu dari dalam individu seperti kepribadian, sikap,
pengalaman, pendidikan dan cita-cita
1) Sifat kepribadian adalah corak kebiasaan manusia yang
terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta
menyesuaikan diri terhadap rangsangan dari dalam diri maupun
lingkungan, sehingga corak dan cara kebiasaannya itu
merupakan kesatuan fungsional yang khas pada manusia itu,
sehingga orang yang berkepribadian pemalu akan mempunyai
motivasi berbeda dengan orang yang memiliki kepribadian
keras.
2) Intelegensi atau pengetahuan merupakan seluruh kemampuan
individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif,
sehingga orang yang mempunyai intelegensi tinggi akan mudah
menyerap informasi, saran, dan nasihat.

13

3) Sikap merupakan perasaan mendukung atau tidak mendukung


pada suatu objek, dimana seseorang akan melakukan kegiatan
jika sikapnya mendukung terhadap obyek tersebut, sebaliknya
seseorang tidak melakukan kegiatan jika sikapnya tidak
mendukung. Cita-cita merupakan sesuatu yang ingin dicapai
dengan adanya cita cita maka seseorang akan termotivasi
mencapai tujuan.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi lingkungan, pendidikan, agama,
sosial, ekonomi, kebudayaan, orang tua, dan saudara.
1) Pengaruh lingkungan baik fisik, biologis, maupun lingkungan
sosial yang ada sekitarnya dapat mempengaruhi tingkah laku
seseorang sehingga dorongan dan pengaruh lingkungan akan
dapat meningkatkan motivasi individu untuk melakukan
sesuatu.
2) Pendidikan

merupakan

proses

kegiatan

pada

dasarnya

melibatkan tingkah laku individu maupun kelompok. Inti


kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari
proses belajar mengajar adalah terbentuknya seperangkat
tingkah laku, kegiatan dan aktivitas. Dengan belajar baik
secara formal maupun informal, manusia akan mempunyai
pengetahuan, dengan pengetahuan yang diperoleh seseorang

14

akan mengetahui manfaat dari saran atau nasihat sehingga akan


termotivasi dalam usaha meningkatkan status kesehatan.
3) Agama merupakan keyakinan hidup seseorang sesuai dengan
norma atau ajaran agamanya. Agama akan menjadikan
individu bertingkah laku sesuai norma dan nilai yang
diajarkan, sehingga seseorang akan termotivasi untuk mentaati
saran, atau anjuran petugas kesehatan karena mereka
berkeyakinan bahwa hal itu baik dan sesuai dengan norma
yang diyakininya.
4) Sosial ekonomi merupakan faktor yang sangat berpengaruh
terhadap tingkah laku seseorang. Keadaan ekonomi keluarga
mampu mencukupi dan menyediakan fasilitas serta kebutuhan
untuk keluarganya. Sehingga seseorang dengan tingkat sosial
ekonomi tinggi akan mempunyai motivasi yang berbeda
dengan tingkat sosial ekonomi rendah.
5) Kebudayaan merupakan keseluruhan kegiatan dan karya
manusia yang harus dibiasakan dengan belajar. Orang dengan
kebudayaan Sunda yang terkenal dengan kehalusannya akan
berbeda dengan kebudayaan Batak, sehingga motivasi dari
budaya yang berbeda akan berbeda pula.
6) Orang Tua yang dianggap sudah pengalaman dalam banyak
hal, sehingga apapun

nasihat atau saran dari orang tua akan

dilaksanakan.

15

7) Saudara, dimana saudara merupakan orang terdekat yang akan


secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh
pada motivasi untuk berperilaku.

B. KANKER
1. Sel Normal dan Sel Neoplasma
Sel merupakan unit terkecil dari satu organ atau jaringan. Sel-sel itu
berkelompok, tersusun secara teratur membentuk jaringan atau organ. Ada
bermacam-macam jaringan seperti jaringan ephitel, jaringan mukosa,
jaringan ikat dan sebagainya. Beberapa jaringan tersebut bersatu
membentuk suatu organ.
Sel tumor adalah sel tubuh kita sendiri yang mengalami perubahan
(trasformasi) sehingga bentuk, sifat, dan kinetiknya berubah, sehingga
tumbuhnya menjadi autonom , liar tidak terkendali dan terlepas dari
koordinasi pertumbuhan normal. Akibatnya timbul tumor yang terpisah
dari jaringan tubuh normal. Trasnformasi sel itu terjadi karena mutasi gen,
yang mengatur pertumbuhan dan deferensiasi sel. Spektrum kerusakan itu
sangat luas, dapat dari ringan dan terbatas sampai berat sampai luas.
Spektrum neoplasma sangat luas. Secara sederhana dikenal sel neoplasma
jinak, yang kerusakan gennya ringan serta terbatas sehingga sel-sel
neoplasma jinak masih mirip dengan sel normal asalnya, dan sel-sel
neoplasma ganas atau kanker yang kerusakannya berat serta luas sehinnga

16

sel-selnya menyimpang jauh dari sel normal asalnya (anaplastik). Diantara


kedua bentuk itu masih banyak terdapat tipe sel neoplasma lainnya
2. Pengertian Kanker
Kanker adalah pertumbuhan sel yang abnormal tidak terkontrol dan
merusak

jaringan

normal

Istilah

kanker

ini

digunakan

untuk

menggambarkan kelompok lebih dari seratus jenis penyakit yang berbeda.


Karena ada jenis kanker yang berbeda, namun semua itu mempunyai cirriciri yang umum yaitu sel tumbuh dan berkembang dengan tidak beraturan.
Ketika sel menjadi bersifat kanker, sel akan kehilangan kemampuannya
untuk mengendalikan kecepatan pembelahan dan pertumbuhannya tanpa
mengikuti kebutuhan hidup(jurnal Keperawatan, 2003),Sehingga terbentuk
tumor yang terpisah dari bagian tubuh yang normal.
Tumor ini dapat menimbulkan kelainan bentuk dan gangguan fungsi
organ yang ditumbuhinya.
Sel-sel kanker itu dapat bergerak sendiri seperti amoeba dan lepas
dari gerombolan sel-sel induknya, masuk diantara sel-sel normal
disekitarnya. Hal ini menimbulkan :
a. Infiltrasi atau invasi ke jaringan atau organ sekitarnya
Sel-sel kanker dapat tumbuh dijaringan sekitarnya, menimbulkan
perlekatan-perlekatan, satelite nodule, obstruksi saluran-saluran tubuh
dan sebagainya.
b. Metastase atau anak sebar di kelenjar limfe atau organ lainnya.

17

Sel-sel kanker dapat masuk ke dalam pembuluh limfe dan


bersama aliran limfe masuk ke kelenjar limfe dan tumbuh disitu
sebagai anak sebar di kelenjar limfe (penyebaran limfogen). Sel-sel
kanker dapat pula masuk kedalam pembuluh darah dan bersama aliran
darah beredar keseluruh tubuh (penyebaran hematogen)(Sukarja I,
2000)
3. Penyebab Kanker
Kanker disebabkan adanya genom abnormal, yang terjadi karena
ada kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan deferensiasi sel.
Adanya genom abnormal ini menimbulkan salah atur, lebih atau kurang
aturan.
Kanker dapat disebabkan oleh :
a. Kelainan Konginetal
Seseorang yang mempunyai riwayat keluarga dengan kanker
payudara akan mempunyai resiko lebuh besar terkena kanker
payudara dibanding dengan seseorang yang tidak mempunyai
faktor resiko(Erikson, 1994).
b. Karsinogen
Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai karsinogen,
seperti yang terdapat dalam tir atau jelaga, asap rokok, sinar
ionisasi ( missal sinar X atau sinar rongent dan sinar ultraviolet )
dan virus.
c.

Hormon

18

Hormon yang menimbulkan kanker hanya pada beberapa


organ saja, yaitu organ yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh
hormon, seperti payudara, uterus dan prostat.
d. Lingkungan hidup
Lingkungan hidup mencakup semua keadaan didaerah tempat
hidup kita baik alamiah maupun biologi, seperti :
1) Pekerjaan
Kontak dengan karsinogen karena pekerjaan umumnya
karena radiasi ionisasi atau karena karsinogen kimia yang
terdapat dalam tempat pekerjaan.
2) Tempat tinggal
Dalam lingkungan tempat tinggal terdapat banyak
karsinogen atau kadar karsinogennya tinggi dalam tanah,
air, atu udara. Misalnya hidup didaerah yang banyak
mengandung radium, arsen, nikel, chrom dan asbes.
3) Gaya hidup
Gaya hidup mempengaruhi terjadinya kanker,
karena gaya hidup itu meliputi nutrisi (alkohol, makanan
asin,

diasap,

dipanggang

dan

pengawet

makanan),

minuman keras, merokok, menginang, terik sinar matahari,


kawin muda (memudahkan timbulnya kanker servik), dan
sirkumsisi yang mengurangi kemungkinan mendapat
kanker penis.

19

4. Terapi Pada Kanker


a. Tujuan terapi
Tujuan terapi pada kanker adalah :
1). Kuratif (penyembuhan)
Terapi

kuratif

adalah

tindakan

untuk

menyembuhkan penderita yaitu membebaskan penderita


dari kanker yang dideritanya untuk selama-lamanya .
2). Paliatif (meringankan)
Terapi paliatif adalah semua tindakan aktif guna
meringankan beban penderita kanker terutama bagi yang
tidak mungkin disembuhkan lagi. Tujuan paliatif ialah
untuk memperbaiki kualitas hidup, mengatasi komplikasi
yang terjadi, dan mengurangi atau meringankan keluhan.
b. Macam Terapi
Ada bermacam- macam terapi kanker yaitu :
1). Terapi Utama
Terapi utama adalah terapi yang ditujukan kepeda
penyakit kanker itu sendiri. Terapi utama dapat dengan
cara

bedah, radioterapi, kemoterapi, hormonterapi, dan

bioterapi.
2). Terapi Tambahan (adjuvand)
Terapi tambahan ialah terapi yang ditambahkan
pada terapi utama untuk menghancurkan sisa selsel kanker

20

yang mikroskopik yang mungkin masih ada. Terapi


tambahan bisa berupa :
a) Adjuvant kemoterapi
b) Adjuvant hormonterapi
c) Adjuvant radioterapi
d) Adjuvant Operasi.
3). Terapi komplikasi
Terapi

komplikasi

komplikasi kanker, baik yang

adalah

terapi

terhadap

terjadi karena penyakitnya

sendiri atau karena pengobatan kanker, seperti misalnya


pemberian antibiotika, tranfusi darah dan penatalaksanaan
nyeri dengan pemberian analgetik dan narkotik.
4) Terapi Bantuan
Terapi bantuan ialah terapi untuk membantu tubuh
tetap

dapat

mempertahankan

kekuatannya,

seperti

memperbaiki nutrisi, tranfusi darah untuk koreksi anemia,


fisioterapi dan psikoterapi untuk menguatkan mental
penderita menghadapi stress.
5) Terapi Sekunder
Terapi sekunder adalah terapi untuk mengatasi
penyakit-penyakit yang

menyertai (co-morbiditas).

21

5 . Cara Terapi
Cara terapi kanker ada bermacam-macam, seperti :
a. Operasi
Operasi adalah terapi untuk membuang tumor, memperbaiki
komplikasi dan merekonstruksi efek yang ada melalui pembedahan.
b. Radioterapi
Radioterapi ialah terapi untuk menghancurkan kanker dengan sinar
ionisasi. Kerusakan yang terjadi akibat sinar tidak terbatas pada sel-sel
kanker saja, tetapi juga pada sel-sel normal disekitarnya.
c. Kemoterapi
Kemoterapi ialah terapi untuk membunuh sel-sel kanker dengan
obat-obat anti kanker yang disebut sitostatika.
d. Hormonterapi
Hormonterapi ialah terapi untuk mengubah lingkungan hidup
kanker, sehingga pertumbuhan sel-selnya terganggu dan akhirnya mati
sendiri. Hormonterapi hanya dipakai untuk beberapa jenis kanker yang
petumbuhannya dipengaruhi oleh hormon (hormondependent), seperti
kanker mamae, endometrium, thyroid, dan prostat.
e. Immunoterapi
Immunoterapi ialah terapi untuk menguatkan daya tahan tubuh dan
memperbesar kemampuan tubuh menghancurkan sel-sel kanker.
f. Bioterapi

22

Bioterapi ialah terapi dengan menggunakan produk biologi, seperti


sitokin, interferon, antiangiogenesis dan sebagainya.
g. Terapi lain-lain
1) Elektrokoagulasi, yaitu membakar sel-sel kanker dengan alat
listrik,

elektrocauter.

2) Laser surgery, yaitu membakar sel-sel kanker dengan sinar laser.


3) Cryo Surgery, yaitu membekukan sel-sel kanker sampai mati
dengan alat cryo menggunakan karbondioksida.
4) Khemosurgery, mematikan sel-sel kanker dengan zat-zat kimia.
h. Terapi Kombinasi
Terapi kombinasi ialah terapi kombinasi antara cara-cara terapi diatas.
(Sukarja I, 2000)

C. KEMOTERAPI
1. Pengertian
Kemoterapi adalah terapi dengan obat anti kanker. Obat ini selain
bersifat toksik terhadap sel tubuh normal, terutama sel yang mempunyai
kemampuan membelah dengan cepat, seperti sel darah, folikel rambut,
mukosa gastrointestinal dan sistem reproduksi. Pada umumnya obat anti
kanker ini mempunyai efektifitas terapi yang sangat dekat dengan efek
toksik. Itulah sebabnya obat ini hanya diberikan oleh dokter yang mampu
memahami efek samping obat, selalu mewaspadai kemungkinan timbulnya

23

efek samping dan mampu mencegah atau mengatasi efek samping yang
timbul. (Smets,La,Pinedo, 1994 )
Penatalaksananan penderita kanker memerlukan upaya yang
optimal karena menyangkut aspek fisik, psikologis dan ekonomis. Oleh
karena itu penderita yang akan mendapatkan pengobatan dengan
sitostatika perlu disiapkan secara optimal. Di dalam merencanakan
pengobatan dengan sitostatika terlebih dulu dilakukan penilaian terhadap
pasien dengan teliti yang meliputi pemeriksaan fisik, psikis dan sosial serta
informasi yang jelas tentang protokol pengobatan, kemungkinan efek
samping yang timbul serta perawatan pasca kemoterapi.(Smets, La,Pinedo,
1994).
2. Bentuk Kemoterapi
Pemberian kemoterapi dapat diberikan dengan satu macam atau
dengan kombinasi, sehingga dikenal tiga macam bentuk kemoterapi
kanker yaitu :
.

.a. Monoterapi ( Kemoterapi Tunggal )


Kemoterapi tumggal yaitu kemoterapi yang dilakukan dengan satu
macam sitostatika. Sekarang sudah banyak ditinggalkan, karena
pemberian polikemoterapi memberi hasil yang lebih memuaskan.
b Poli kemoterapi (Kemoterapi Kombinasi)
Prinsip pemberian kemoterapi kombinasi adalah obat-obat yang
diberikan sudah diketahui memberikan hasil yang baik bila diberikan

24

secara tunggal tetapi masing-masing obat bekerja pada fase siklus sel
yang berbeda, sehingga akan lebih banyak sel kanker yang terbunuh.
c Kemoterapi Lokal
1). Pengobatan terhadap efusi akibat kanker
2). Pengobatan langsung intra dan peri tumor
3). Pengobatan intratekal

3. Efek Kemoterapi
Efek kemoterapi sangat bervariasi, yang ditandai dengan
mengecilnya tumor. Keadaan ini disebut dengan remisi, yang dibagi
menurut besar kecilnya remisi, adalah :
a. Remisi komplit (sempurna) yang ditandai dengan pengurangan
volume tumor

menjadi

jauh

lebih

kecil bila dibandingkan

dengan sebelum pengobatan.


b. Remisi sebagian yang ditandai dengan pengurangan volume tumor
lebih dari 50% dari besar semula tanpa tanda-tanda manifestasi
tumor baru.
c. Perbaikan yang ditandai dengan pengecilan volume kurang dari 50%
Lamanya remisi juga berbeda-beda. Remisi yang lamanya 1-3 bulan
disebut

remisi pendek, 6 12 bulan remisi sedang dan 1 3 tahun

disebut remisi panjang.

25

4. Pemberian Kemoterapi
Obat kemoterapi dapat diberikan dengan cara :
a.

Oral
Tekankan pentingnya untuk mengikuti jadwal yang telah
ditentukan, karena interval telah ditentukan akan membuat interaksi
obat lebih efektif.

b.

Subcutan dan intramuskular


Pastikan untuk merotasi tempat penyuntikan untuk setiap
dosis, karena tempat yang sudah pernah mengalami penusukan
membutuhkan waktu tertentu dalam penyembuhannya.

c.

Topikal
Hati-hati agar pasien tidak menyentuh area pemberian salep
topikal, dan anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian dari
katun yang longgar.

d. Intra arterial
Memerlukan penempatan kateter pada arteri yang dekat dengan
tumor, karena adanya tekanan arteri, berikan obat yang dicampur
heparin dengan menggunakan infus pump.
e. Intrakavitas
Memasukkan obat kedalam kandung kemih melalui kateter
dan atau melalui selang dada kedalam rongga pleura.

26

f. Intraperitonial
Memberikan obat dalam rongga abdomen melalui port yang
ditanam dan atau kateter suprapubik eksternal.
g. Intratekal
Obat diberikan melalui prosedur punksi lumbal. Obat harus
disuntikkan pelan-pelan dan tanda-tanda vital dan keadaan umum
harus selalu terpantau selama dan setelah tindakan.
h. Intra vena
Paling banyak digunakan. Dapat diberikan melalui kateter vena
sentral atau akses vena perifer.
5. Efek Samping Kemoterapi
Umumnya efek kemoterapi dibagi menjadi :
a. Efek samping yang sering terjadi (immediate side effects)
Efek samping yang terjadi dalam 24 jam pemberian sitostatika,
misalny mual dan muntah
b. Efek samping yang awal terjadi (early side effects)
Efek samping yang timbul dalam beberapa hari sampai minggu,
misalnya leukopenia dan stomatitis.
c. Efek samping yang terjadi belakangan (delayed side effects)
Efek samping yang timbul dalam hitungan minggu sampai bulan,
misalnya neuropati perifer dan nefropati.
d. Efek samping yang terjadi kemudian (late side effects)

27

Efek samping yang terjadi dalam hitungan bulan sampai tahun,


misalnya keganasan sekunder.
Intensitas efek samping tergantung dari karakteritik obat, dosis pada setiap
pemberian maupun dosis komulatif, selain itu setiap pasien dapat
menimbulkan gejala efek samping yang berbeda walaupun dengan dosis dan
obat yang sama.

D. PENGETAHUAN
1.

Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu setelah orang
melakukan penginderaan suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
(penglihatan), dan telinga ( pendengaran ).
Pengetahuan juga merupakan hasil dari tahu yang berupa kesan di
dalam pikiran manusia yang terjadi sebagai hasil dari penginderaan
seseorang terhadap objek tertentu .
Pengetahuan juga dapat diperoleh dari pendidikan, pengalaman sendiri,
maupun orang lain, media masa maupun lingkungan. Pengetahuan
diperlukan sebagai dorongan psikis dalam menumbuhkan kepercayaan diri
maupun dorongan sikap dan perilaku .(Mukiyat, 2002)

28

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan


a. Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah upaya yang memberikan pengetahuan sehingga
terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat
b. Informasi
Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih
banyak akan memberikan pengetahuan yang jelas.
c. Budaya
Tingkah laku manusia atau kelompok dalam memenuhi
kebutuhan yang memiliki sikap dan kepercayaan.
d. Pengalaman
Sesuatu yang dialami seseorang akan menambah pengetahuan
tentang sesuatu yang bersifat nonformal.
e.

Sosial ekonomi
Tingkat

kemampuan

seseorang,

baik

dibidang

kemasyarakatan maupun dalam bidang ekonomi,

sosial

yang dapat

digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

3. Tingkat Pengetahuan
Menurut Walgito Bimo (2002) , Domain kognitif berkaitan
dengan pengetahuan yang bersifat

intelektual,

( cara berpikir,

berabstraksi, analisa dan memecahkan masalah ). Yang dibagi


berjenjang sebagai berikut :

29

a. Pengetahuan (knowledge)
Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa
adanya, termasuk

dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali

atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah


berhasil dihimpun atau kenali.
b.

Pemahaman ( comprehention)
Suatu

kondisi

dimana

sudah

tercapai

pengertian

(understanding) tentang hal yang kita kenali. Karena sudah


memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah mampu
mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain.Termasuk dalam
jenjang

kognitif

ini,

menginterpretasikan,

misal

kemampuan

menafsirkan,

menterjemahkan,

meramalkan

dan

mengeksplorasikan.
c. Penerapan ( application)
Suatu

kondisi

dimana

sudah

dicapai

kemampuan

untuk

menerapkan hal yang sudah dipahami kedalam situasi yang


kondisinya sesuai.
d. Analisa (analysis)
Adalah kemampuan untuk menguraikan materi menjadi rincian
yang terdiri dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang
berhubungan antara satu dengan yang lainnya dalam suatu bentuk
susunan yang berarti.

30

e.

Sintesis ( syntesis)
Menunjukkan suatu kemampuan untuk menyusun kembali atau
bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang
mengandung arti tertentu.

f. Evaluasi (evaluation)
Suatu kondisi dimana sudah dicapai kemampuan untuk
membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau
setara lainnya sehingga diperoleh kesan yang lengkap.

4. Cara Memperoleh Pengetahuan


Menurut Notoatmojo (2003), ada berbagai macam untuk mencari atau
memperoleh kebearan pengetahuan yaitu :
a. Cara Tradisional
Untuk memperoleh pengetahuan cara kuno atau tradisional dipakai
orang memperoleh kebenaran pengetahuan sebelum ditemukanya
metode ilmiah untuk metode penemuan secara sitematis dan logis.
b. Cara Coba-Salah ( Trial and Error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan
mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang bila
menghadapi suatu persoalan atau masalah, upaya pemecahanya
dilakukan dengan cara coba-salah. Dimana metode ini telah
digunakan orang dalam waktu relatif lama untuk memecahkan
berbagai masalah. Bahkan sekarang ini metode coba-coba masih

31

sering dipergunakan terutama oleh mereka yang belum atau tidak


mengetahui cara memecahkan masalah.
c. Kekeuasaan atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari hari banyak sekali kebiasaan dan
tradisi yang dilaksanakan oleh orang tanpa melakukan penalaran,
apakah yang dilaksanakan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan ini
biasanya diwariskan turun temurun dari generasi berikutnya. Dimana
penetahuan diperoleh berdasarkan otoritas atau kekuasaan baik
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama.
d. Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian kata pepatah dengan
maksud bahwa pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan. Pengalaman pribadipun dapat digunakan
sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Namun perlu
diperhatikan bahwa tidak semua pengalaman pribadi dapat menuntun
seseorang untuk menarik kesimpulan dengan benar maka diperlukan
berfikir kritis dan logis.
e. Melalui Jalan Pikir
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara
berpikir manusiapun ikut berkembang. Dari sini manusia telah
mampu mengunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan.
Dengan kata lain dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia
telah mengunakan jalan pikirnya melalui induksi dan deduksi.

32

f. Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan


Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi penelitian.
Cara ini mula-mula mengadakan pengamatan langsung terhadap
gejala-gejala

alam

pengamatannya

atau

tersebut

kemasyarakatan
dikumpulkan

dan

kemudian
akhirnya

hasil
diambil

kesimpulan umum.
5. Pengukuran Tingkat Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan mengunakan
lembar kuesioner untuk menyatakan tentang isi materi yang kan diukur
dari subyek penelitian (responden). Kedalaman pengetahuan yang ingin
diketahui oleh peneliti dapat disesuaikan dengan tingkat responden yang
ada (Arikunto, 2002).

E.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG


KANKER DENGAN MOTIVASI MENJALANI KEMOTERAPI

Pengetahuan yang merupakan hasil dari tahu yang berupa kesan di


dalam pikiran manusia yang terjadi sebagai hasil dari penginderaan
seseorang terhadap objek tertentu.(Mukiyat, 2002)
Pengetahuan tentang sesuatu yang dimiliki seseorang berawal dari
adanya informasi atau keterangan yang diterima apa adanya, kemudian
individu akan mengingat kembali hal-hal yang pernah berhasil
dikenalinya, kemudian berlanjut ke tahap pemahaman dimana individu

33

akan mampu menterjemahkan, menginterpretasikan dan menafsirkan


informasi yang telah diterimanya.
Tahap

berikutnya

akan

dicapai

suatu

kemampuan

untuk

menerapkan hal yang dipahami kedalam situasi yang kondisinya sesuai.


Selanjutnya akan memasuki tahap analisa dimana individu mempunyai
kemampuan menguraikan materi menjadi rincian yang terdiri dari unsurunsur yang berhubungan satu dengan yang lain dalam suatu bentuk
susunan yang berarti. Setelah itu individu akan melakukan sintesis, dimana
individu mampu menyusun kembali unsur-unsur tadi menjadi suatu
keseluruhan yang mengandung arti tertentu.
Tahap terakhir dari semua itu adalah evaluasi dimana individu
mencapai kemampuan untuk membandingkan hal tersebut dengan hal-hal
yang serupa sehingga memperoleh kesan yang lengkap. .
Motivasi yang timbul dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh
dua faktor, yaitu faktor internal dan ekternal. Pengetahuan

termasuk

dalam faktor internal yang mempengaruhi motivasi, selain faktor


kepribadian, sikap, pengalaman dan cita-cita seseorang. Semakin besar
atau kuat faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang maka akan
semakin besar/kuat pula dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu,
karena motivasi merupakan upaya untuk menimbulkan rangsangan atau
dorongan tenaga tertentu pada seseorang agar mau berbuat dan bekerja
sama untuk mencapai tujuan tertentu (Irwanto, 1991)

34

Maka apabila orang tua pasien, yang anaknya menderita kanker


dan disarankan untuk menjalani kemoterapi, mempunyai pengetahuan
yang cukup baik tentang kanker , ia akan memandang pengobatan kanker
dengan kemoterapi sebagai suatu upaya pengobatan yang telah ia ketahui
keuntungan, kerugian dan efek sampingnya, yang diharapkan akan dapat
menyembuhkan penyakit kanker

atau setidaknya dapat meningkatkan

kualitas kesehatannya, sehingga orang tua pasien yang anaknya menderita


kanker tersebut diharapkan akan mempunyai dorongan atau motivasi yang
kuat untuk menjalani kemoterapi sebagai upaya pengobatan terhadap
penyakit kanker anaknya.

35

F. KERANGKA TEORI
Kanker

Faktor Internal

Terapi Kanker

- Kepribadian

Pembedahan

- Sikap
- Pengalaman

Hormonterapi

- Cita-cita
- Pengetahuan

Imunoterapi
Motivasi

Peningkatan

Kemoterapi

derajad
kesehatan

Faktor Eksternal

Radioterapi

pasien

- Lingkungan
- Pendidikan

Bioterapi

- Sosial ekonomi
- Kebudayaan

Terapi Kombinasi

- Orang tua
- Saudara

: Area penelitian

Bagan 1

: Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ( Walgito Bimo, 2002)

36

G. KERANGKA KONSEP

VariabelIndependen

VariabelDependen

TingkatPengetahuan

MotivasiKemoterapi

Keterangan :
Bagan

Area yang diteliti

: Kerangka konsep penelitian

H. VARIABEL PENELITIAN
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggotaanggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok yang lain(Nursalam, 2001).
Dalam penelitian ini ada dua variabel :
a. Variabel independen, yaitu tingkat pengetahuan orang tua
pasien.
b.

Variabel dependen, yaitu motivasi kemoterapi .

37

I. HIPOTESA PENELITIAN
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah :
Ada hubungan antara

tingkat

pengetahuan

tentang kanker

dengan motivasi pengobatan kemoterapi anak, pada orang tua pasien


di ruang kemoterapi Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai