BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
MOTIVASI
1. Pengertian
Motivasi berasal dari kata motif ( motive ), yang berarti rangsangan,
dorongan dan ataupun pembangkit tenaga, yang dimiliki seseorang sehingga
orang tersebut memperlihatkan perilaku tertentu.
Motif merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua penggerak
alasan-alasan
atau
dorongan-dorongan
dalam
diri
manusia
yang
10
11
Energi
Merupakan sumber
energi yang
motivasi
bertindak.
Semakin
sering
seseorang
12
tingkah laku.
Wahyu Sumidjo mengklasifikasikan motivasi menjadi :
a. Faktor Internal
Segala sesuatu dari dalam individu seperti kepribadian, sikap,
pengalaman, pendidikan dan cita-cita
1) Sifat kepribadian adalah corak kebiasaan manusia yang
terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta
menyesuaikan diri terhadap rangsangan dari dalam diri maupun
lingkungan, sehingga corak dan cara kebiasaannya itu
merupakan kesatuan fungsional yang khas pada manusia itu,
sehingga orang yang berkepribadian pemalu akan mempunyai
motivasi berbeda dengan orang yang memiliki kepribadian
keras.
2) Intelegensi atau pengetahuan merupakan seluruh kemampuan
individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif,
sehingga orang yang mempunyai intelegensi tinggi akan mudah
menyerap informasi, saran, dan nasihat.
13
merupakan
proses
kegiatan
pada
dasarnya
14
dilaksanakan.
15
B. KANKER
1. Sel Normal dan Sel Neoplasma
Sel merupakan unit terkecil dari satu organ atau jaringan. Sel-sel itu
berkelompok, tersusun secara teratur membentuk jaringan atau organ. Ada
bermacam-macam jaringan seperti jaringan ephitel, jaringan mukosa,
jaringan ikat dan sebagainya. Beberapa jaringan tersebut bersatu
membentuk suatu organ.
Sel tumor adalah sel tubuh kita sendiri yang mengalami perubahan
(trasformasi) sehingga bentuk, sifat, dan kinetiknya berubah, sehingga
tumbuhnya menjadi autonom , liar tidak terkendali dan terlepas dari
koordinasi pertumbuhan normal. Akibatnya timbul tumor yang terpisah
dari jaringan tubuh normal. Trasnformasi sel itu terjadi karena mutasi gen,
yang mengatur pertumbuhan dan deferensiasi sel. Spektrum kerusakan itu
sangat luas, dapat dari ringan dan terbatas sampai berat sampai luas.
Spektrum neoplasma sangat luas. Secara sederhana dikenal sel neoplasma
jinak, yang kerusakan gennya ringan serta terbatas sehingga sel-sel
neoplasma jinak masih mirip dengan sel normal asalnya, dan sel-sel
neoplasma ganas atau kanker yang kerusakannya berat serta luas sehinnga
16
jaringan
normal
Istilah
kanker
ini
digunakan
untuk
17
Hormon
18
diasap,
dipanggang
dan
pengawet
makanan),
19
kuratif
adalah
tindakan
untuk
bioterapi.
2). Terapi Tambahan (adjuvand)
Terapi tambahan ialah terapi yang ditambahkan
pada terapi utama untuk menghancurkan sisa selsel kanker
20
komplikasi
adalah
terapi
terhadap
dapat
mempertahankan
kekuatannya,
seperti
menyertai (co-morbiditas).
21
5 . Cara Terapi
Cara terapi kanker ada bermacam-macam, seperti :
a. Operasi
Operasi adalah terapi untuk membuang tumor, memperbaiki
komplikasi dan merekonstruksi efek yang ada melalui pembedahan.
b. Radioterapi
Radioterapi ialah terapi untuk menghancurkan kanker dengan sinar
ionisasi. Kerusakan yang terjadi akibat sinar tidak terbatas pada sel-sel
kanker saja, tetapi juga pada sel-sel normal disekitarnya.
c. Kemoterapi
Kemoterapi ialah terapi untuk membunuh sel-sel kanker dengan
obat-obat anti kanker yang disebut sitostatika.
d. Hormonterapi
Hormonterapi ialah terapi untuk mengubah lingkungan hidup
kanker, sehingga pertumbuhan sel-selnya terganggu dan akhirnya mati
sendiri. Hormonterapi hanya dipakai untuk beberapa jenis kanker yang
petumbuhannya dipengaruhi oleh hormon (hormondependent), seperti
kanker mamae, endometrium, thyroid, dan prostat.
e. Immunoterapi
Immunoterapi ialah terapi untuk menguatkan daya tahan tubuh dan
memperbesar kemampuan tubuh menghancurkan sel-sel kanker.
f. Bioterapi
22
elektrocauter.
C. KEMOTERAPI
1. Pengertian
Kemoterapi adalah terapi dengan obat anti kanker. Obat ini selain
bersifat toksik terhadap sel tubuh normal, terutama sel yang mempunyai
kemampuan membelah dengan cepat, seperti sel darah, folikel rambut,
mukosa gastrointestinal dan sistem reproduksi. Pada umumnya obat anti
kanker ini mempunyai efektifitas terapi yang sangat dekat dengan efek
toksik. Itulah sebabnya obat ini hanya diberikan oleh dokter yang mampu
memahami efek samping obat, selalu mewaspadai kemungkinan timbulnya
23
efek samping dan mampu mencegah atau mengatasi efek samping yang
timbul. (Smets,La,Pinedo, 1994 )
Penatalaksananan penderita kanker memerlukan upaya yang
optimal karena menyangkut aspek fisik, psikologis dan ekonomis. Oleh
karena itu penderita yang akan mendapatkan pengobatan dengan
sitostatika perlu disiapkan secara optimal. Di dalam merencanakan
pengobatan dengan sitostatika terlebih dulu dilakukan penilaian terhadap
pasien dengan teliti yang meliputi pemeriksaan fisik, psikis dan sosial serta
informasi yang jelas tentang protokol pengobatan, kemungkinan efek
samping yang timbul serta perawatan pasca kemoterapi.(Smets, La,Pinedo,
1994).
2. Bentuk Kemoterapi
Pemberian kemoterapi dapat diberikan dengan satu macam atau
dengan kombinasi, sehingga dikenal tiga macam bentuk kemoterapi
kanker yaitu :
.
24
secara tunggal tetapi masing-masing obat bekerja pada fase siklus sel
yang berbeda, sehingga akan lebih banyak sel kanker yang terbunuh.
c Kemoterapi Lokal
1). Pengobatan terhadap efusi akibat kanker
2). Pengobatan langsung intra dan peri tumor
3). Pengobatan intratekal
3. Efek Kemoterapi
Efek kemoterapi sangat bervariasi, yang ditandai dengan
mengecilnya tumor. Keadaan ini disebut dengan remisi, yang dibagi
menurut besar kecilnya remisi, adalah :
a. Remisi komplit (sempurna) yang ditandai dengan pengurangan
volume tumor
menjadi
jauh
lebih
25
4. Pemberian Kemoterapi
Obat kemoterapi dapat diberikan dengan cara :
a.
Oral
Tekankan pentingnya untuk mengikuti jadwal yang telah
ditentukan, karena interval telah ditentukan akan membuat interaksi
obat lebih efektif.
b.
c.
Topikal
Hati-hati agar pasien tidak menyentuh area pemberian salep
topikal, dan anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian dari
katun yang longgar.
d. Intra arterial
Memerlukan penempatan kateter pada arteri yang dekat dengan
tumor, karena adanya tekanan arteri, berikan obat yang dicampur
heparin dengan menggunakan infus pump.
e. Intrakavitas
Memasukkan obat kedalam kandung kemih melalui kateter
dan atau melalui selang dada kedalam rongga pleura.
26
f. Intraperitonial
Memberikan obat dalam rongga abdomen melalui port yang
ditanam dan atau kateter suprapubik eksternal.
g. Intratekal
Obat diberikan melalui prosedur punksi lumbal. Obat harus
disuntikkan pelan-pelan dan tanda-tanda vital dan keadaan umum
harus selalu terpantau selama dan setelah tindakan.
h. Intra vena
Paling banyak digunakan. Dapat diberikan melalui kateter vena
sentral atau akses vena perifer.
5. Efek Samping Kemoterapi
Umumnya efek kemoterapi dibagi menjadi :
a. Efek samping yang sering terjadi (immediate side effects)
Efek samping yang terjadi dalam 24 jam pemberian sitostatika,
misalny mual dan muntah
b. Efek samping yang awal terjadi (early side effects)
Efek samping yang timbul dalam beberapa hari sampai minggu,
misalnya leukopenia dan stomatitis.
c. Efek samping yang terjadi belakangan (delayed side effects)
Efek samping yang timbul dalam hitungan minggu sampai bulan,
misalnya neuropati perifer dan nefropati.
d. Efek samping yang terjadi kemudian (late side effects)
27
D. PENGETAHUAN
1.
Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu setelah orang
melakukan penginderaan suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
(penglihatan), dan telinga ( pendengaran ).
Pengetahuan juga merupakan hasil dari tahu yang berupa kesan di
dalam pikiran manusia yang terjadi sebagai hasil dari penginderaan
seseorang terhadap objek tertentu .
Pengetahuan juga dapat diperoleh dari pendidikan, pengalaman sendiri,
maupun orang lain, media masa maupun lingkungan. Pengetahuan
diperlukan sebagai dorongan psikis dalam menumbuhkan kepercayaan diri
maupun dorongan sikap dan perilaku .(Mukiyat, 2002)
28
Sosial ekonomi
Tingkat
kemampuan
seseorang,
baik
dibidang
sosial
yang dapat
3. Tingkat Pengetahuan
Menurut Walgito Bimo (2002) , Domain kognitif berkaitan
dengan pengetahuan yang bersifat
intelektual,
( cara berpikir,
29
a. Pengetahuan (knowledge)
Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa
adanya, termasuk
Pemahaman ( comprehention)
Suatu
kondisi
dimana
sudah
tercapai
pengertian
kognitif
ini,
menginterpretasikan,
misal
kemampuan
menafsirkan,
menterjemahkan,
meramalkan
dan
mengeksplorasikan.
c. Penerapan ( application)
Suatu
kondisi
dimana
sudah
dicapai
kemampuan
untuk
30
e.
Sintesis ( syntesis)
Menunjukkan suatu kemampuan untuk menyusun kembali atau
bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang
mengandung arti tertentu.
f. Evaluasi (evaluation)
Suatu kondisi dimana sudah dicapai kemampuan untuk
membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau
setara lainnya sehingga diperoleh kesan yang lengkap.
31
32
alam
pengamatannya
atau
tersebut
kemasyarakatan
dikumpulkan
dan
kemudian
akhirnya
hasil
diambil
kesimpulan umum.
5. Pengukuran Tingkat Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan mengunakan
lembar kuesioner untuk menyatakan tentang isi materi yang kan diukur
dari subyek penelitian (responden). Kedalaman pengetahuan yang ingin
diketahui oleh peneliti dapat disesuaikan dengan tingkat responden yang
ada (Arikunto, 2002).
E.
33
berikutnya
akan
dicapai
suatu
kemampuan
untuk
termasuk
34
35
F. KERANGKA TEORI
Kanker
Faktor Internal
Terapi Kanker
- Kepribadian
Pembedahan
- Sikap
- Pengalaman
Hormonterapi
- Cita-cita
- Pengetahuan
Imunoterapi
Motivasi
Peningkatan
Kemoterapi
derajad
kesehatan
Faktor Eksternal
Radioterapi
pasien
- Lingkungan
- Pendidikan
Bioterapi
- Sosial ekonomi
- Kebudayaan
Terapi Kombinasi
- Orang tua
- Saudara
: Area penelitian
Bagan 1
36
G. KERANGKA KONSEP
VariabelIndependen
VariabelDependen
TingkatPengetahuan
MotivasiKemoterapi
Keterangan :
Bagan
H. VARIABEL PENELITIAN
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggotaanggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok yang lain(Nursalam, 2001).
Dalam penelitian ini ada dua variabel :
a. Variabel independen, yaitu tingkat pengetahuan orang tua
pasien.
b.
37
I. HIPOTESA PENELITIAN
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah :
Ada hubungan antara
tingkat
pengetahuan
tentang kanker